Skip to main content
Research Interests:
Research Interests:
Biografi secara kualitatif merupakan studi pengalaman seorang individu yang diceritakan oleh peneliti atau ditemukan di berbagai dokumen atau arsip. Denzin (1989a) mendefinisikan metode biografi sebagai " studi yang menggunakan kumpulan... more
Biografi secara kualitatif merupakan studi pengalaman seorang individu yang diceritakan oleh peneliti atau ditemukan di berbagai dokumen atau arsip. Denzin (1989a) mendefinisikan metode biografi sebagai " studi yang menggunakan kumpulan dokumen yang mendeskripsikan kejadian-kejadian dalam hidup seseorang " (p.69). Sedangkan Creswell menggunakan beberapa jenis dalam penulisan biografi; seperti biografi individu, autobiografi, sejarah hidup, dan sejarah lisan. Penulisan biografi memiliki akar disiplin yang berbeda dan ditemukan ketertarikan yang baru di beberapa tahun ini. Para cendekiawan menemukan tradisi baru terkait dengan biografi yang ditemukan dalam prespektif sastra, sejarah, antropologi, psikologi, dan sosiologi. Dapat dikatakan bahwa biografi hampir menjangkiti setiap aspek keilmuan yang ada. Denzin (1989a) merangkum beberapa tipe dan karakteristik dalam biografi: 1. Dalam studi biografi, kisah hidup seseorang ditulis oleh orang lain dengan menggunakan dokumen ataupun rekaman yang tersimpan. 2. Dalam autobiografi, orang menuliskan kisah hidupnya sendiri. 3. Dalam sejarah hidup, peneliti melaporkan kehidupan seseorang dalam refleksi kebudayaan, kehidupan di masyarakat, kehidupan pribadi, kehidupannya di institusi, dan sejarah sosial (Cole, 1994). 4. Dalam sejarah lisan, peneliti mengumpulkan data berdasarkan kejadian-kejadian, penyebab kejadian tersebut, dan efeknya terhadap individu yang akan diteliti yang didapatkan dari seseorang atau beberapa orang. Informasi ini didapatkan melalui rekaman atau laporan tertulis dari orang tersebut baik yang sudah meninggal ataupun yang masih hidup. Biografi juga dapat ditulis secara " objektif, " dengan interpretasi peneliti; " berpendidikan, " dengan asal-usul sejarah yang kuat berdasarkan subjek dan kronologi;
Research Interests:
Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dan kualitatif sama-sama memiliki hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Jika dilihat dari segi prespektif, maka penelitian kuantitatif... more
Pada dasarnya, penelitian kuantitatif dan kualitatif sama-sama memiliki hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan peranan nilai. Jika dilihat dari segi prespektif, maka penelitian kuantitatif dititikberatkan pada prespektif objektif, sedangkan penelitian kualitatif dititikberatkan pada prespektif subjektif. Tidak heran jika kedua penelitian ini memiliki perbedaan mendasar tentang bagaimana menyikapi suatu masalah. Seperti halnya kuantitatif lebih menekankan pada aliran positivisme dan kualitatif lebih menekankan pada aliran kritis atau konstruktivisme. Perbedaan-perbedaan lain yang menjadi landasan dalam penelitian ini juga bisa diuraikan di tiap-tiap aspek. Penguraian tersebut terkait dengan sifat realitas, hubungan peneliti dengan yang diteliti, dan hubungan variabel. Berikut penjelasannya. Sifat realitas kuantitatif adalah dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, dan diukur. Jika dibandingkan dengan kualitatif, maka sifatnya adalah ganda, holistik, dinamis, hasil konstruksi dan pemahaman. Di sini dapat dipahami bahwa kuantitatif memang berpatokan pada sesuatu yang eksplisit sedangkan kualitatif cenderung fluktuatif dan dapat berubah. Kemudian dapat dikatakan bahwa dalam kuantitatif, peneliti dapat menemukan beberapa variabel dari objek yang diteliti dan kemudian dapat membuat instrumen untuk mengukurnya. Sedangkan dalam peneilitian kualitatif, realitas tidak hanya yang teramati, tetapi juga yang tidak teramati atau terselubung. Setiap metode penelitian sudah pasti memiliki individu atau kelompok yang akan meneliti dan yang akan diteliti. Kuantitatif bertujuan untuk membangun objektivitas sehingga independensi menjadi faktor utama dalam hubungan yang dibina antara peneliti dan yang diteliti. Berbeda dengan kualitatif yang memiliki interaksi dengan sumber data supaya memperoleh makna. Contohnya adalah, penelitian kuantitatif sering menggunakan teknik mengisi kuesioner atau pertanyaan kepada responden sebagai bahan yang akan diteliti. Lain hal dengan penelitian kualitatif yang menggunakan sarana wawancara secara mendalam terhadap narasumber sebagai bahan utama dalam pembuatan penelitian.
Research Interests:
Dalam mekanisme penulisan, kerangka atau outline tulisan memang diperlukan. Di samping untuk merencanakan tulisan apa yang akan dibuat, outline juga membuat tulisan tidak keluar konteks karena sudah berada dalam pakem yang ditentukan oleh... more
Dalam mekanisme penulisan, kerangka atau outline tulisan memang diperlukan. Di samping untuk merencanakan tulisan apa yang akan dibuat, outline juga membuat tulisan tidak keluar konteks karena sudah berada dalam pakem yang ditentukan oleh penulis itu sendiri. Kemudian sekarang difokuskan kepada outline proposal skripsi, yang akan dihadapi oleh hampir semua mahasiswa semester enam. Outline skripsi memiliki kerangka yang tidak terlalu berbeda dengan skripsi. Terdapat Latar belakang masalah, batasan dan rumusan penelitian, tujuan, signifikasi, metodologi, landasan teoritis dan kerangka konseptual di dalamnya. Tentu saja tiap-tiap aspek tersebut memiliki kegunaan dan penjelasan masing-masing. Namun juga ada beberapa hal lain yang patut untuk diketahui. Dimulai dari latar belakang masalah. Latar belakang masalah bisa dibilang sebagai pengantar dari topik yang akan diteliti. Dengan sendirinya akan muncul permasalahan yang kemudian berakhir dengan kalimat tanya. Poin penting dari latar belakang masalah adalah batasan yang tegas dan fokus dalam lingkup cakupan penelitian. Dilanjutkan oleh masalah dan tujuan penelitian. Setelah latar belakang yang diakhiri oleh kalimat tanya, tujuan menggambarkan jawaban dari pertanyaan tadi. Tujuan tersebut juga yang menggambarkan apa hasil yang akan diperoleh dari penelitian. Namun jangan lupa, pertanyaan penelitian harus dinyatakan dengan ringkas, jelas, dan terfokus serta tidak terlepas dari batas-batas yang tegas tentang objek yang akan diteliti. Kemudian ada juga manfaat dan signifikasi penelitian. Hasil dari yang diteliti haruslah memiliki relevansi dengan kebutuhan sekarang atau masa yang akan datang. Secara otomatis, pembahasan tersebut sedapat mungkin merupakan kasus atau pembahasan yang menarik. Di samping itu, kasus tersebut juga harus jelas manfaat penelitiannya bagi pengembangan teori / pengetahuan, atau kepentingan praktis dalam bidang tertentu. Terdapat pula kajian teoritis. Kajian teoritis di sini merupakan rujukan teori yang akan dikembangkan dalam penelitian tersebut. Bahkan bisa juga dibilang dijadikan landasan berpikir
Research Interests:
Proposal skripsi dan skripsi tentunya mempunyai runutan yang telah diterapkan dalam hal sistematika penulisan. Proposal skripsi diawali oleh Latar Belakang Masalah. Tentu Latar Belakang Masalah pun memiliki hal untuk dibahas. Seperti... more
Proposal skripsi dan skripsi tentunya mempunyai runutan yang telah diterapkan dalam hal sistematika penulisan. Proposal skripsi diawali oleh Latar Belakang Masalah. Tentu Latar Belakang Masalah pun memiliki hal untuk dibahas. Seperti misalnya pengantar media massa atau fenomena media massa, alasan topik yang akan diteliti, pentingnya/signifikasi masalah penelitian, alasan memilih jenis media massanya, dan tentu saja alasan memilih edisinya. Selain itu, Batasan dan Rumusan masalah menjadi hal penting. Namun yang perlu diingat, bagian ini bukan kembali menulis judul penelitian tetapi pembatasan pada masalah yang lebih fokus supaya tidak melebar. Sedangkan rumusan masalah dapat berbentuk kalimat pernyataan dan kalimat pernyataan. Jika kita runut dalam gaya penulisan UIN Jakarta, maka yang digunakan adalah kalimat pertanyaan. Pastinya rumusan masalah pun tidak asal dibuat, melainkan berdasarkan teorisasi dan metodelogi yang akan digunakan dalam penelitian. Bagian tujuan penelitian adalah jawaban dari rumusan masalah. Jika rumusan masalahnya terdapat dua, maka sesuai dengan itu tujuan penelitiannya pun harus terdapat dua. Sedangkan signifikasi atau manfaat penelitian dibagi jadi dua jenis. Yaitu manfaat akademik yang mendeskripsikan manfaat skripsi tersebut di dunia akademik, dalam perkembangan teori komunikasi yang digunakan; dan manfaat praktis yaitu mendesktipsikan manfaat penelitian untuk praktisi komunikasi khususnya dunia kewartawanan. Selanjutnya adalah metodologi penelitian. Metodelogi penelitian memiliki beberapa bagian lagi. Di antaranya adalah paradigma penelitian, pendekatan penelitian, metode penelitian, bingkai teori, subjek dan objek penelitian, waktu dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan pedoman penelitian. Lalu yang terakhir dalam setiap karya ilmiah termasuk proposal skripsi adalah harus terdapatnya tinjauan pustaka. Finalnya adalah skripsi yang menjadi aspek utama bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studi tingkat S1. Tebal skripsi berkisar 50-100 halaman. Bertujuan untuk melatih mahasiswa merumuskan hasil telaahan secara sistematis dan logis.
Research Interests:
Setiap mahasiswa baik jenjang S1, S2 hingga S3 pasti memiliki penelitian yang menjadi salah satu syarat kelulusan. S1 dengan skripsi, S2 dengan tesis dan S3 dengan disertasi. Singkatnya, tiga produk tadi merupakan laporan penelitian... more
Setiap mahasiswa baik jenjang S1, S2 hingga S3 pasti memiliki penelitian yang menjadi salah satu syarat kelulusan. S1 dengan skripsi, S2 dengan tesis dan S3 dengan disertasi. Singkatnya, tiga produk tadi merupakan laporan penelitian ilmiah. Laporan penelitian ilmiah sendiri tentu memiliki sistmatika yang berbeda dari penulisan lain, misalnya cerpen atau novel. Sehingga terdapat beberapa hal yang menyangkut cara dalam penyusunan laporan penelitian tersebut. Dalam hal ini akan difokuskan kepada sistematika penulisan skripsi. Skripsi memiliki tiga bagian. Yaitu bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian memiliki fungsi dan tujuan serta karakter yang berbeda-beda. Bagian awal sering disebut sebagai pendahuluan. Bagian tengah berisi isi. Sedangkan bagian akhir sebagai penutup. Namun di dalamnya masih terdapat detail lain yang akan dibahas. Bagian awal skripsi memiliki beberapa komponen. Pertama, lembar sampul yang memuat judul karya tulis, kategori karya dan keterangan tujuan penulisan, logo universitas, nama penulis, nomor induk mahasiswa, nama jurusan atau program studi, fakultas, dan universitas, serta tahun penyelesaian karya tulis (hijriah dan masehi). Kedua, lembar judul dengan komponen yang sama seperti lembar sampul dan hanya dibedakan oleh jenis kertasnya saja. Ketiga, lembar pernyataan (keaslian karya) yang memuat pernyataan dari penulis terkait keaslian karaynya. Lalu ada juga lembar persetujuan pembimbing yang berisi tandatangan pembimbing sebagai tanda buktinya. Kemudian ada lembar pengesahan yang menyatakan bahwa karya tulis sudah diujikan di sidang penguji. Terdapat pula lembar pedoman transliterasi, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar (ilustrasi), dan daftar istilah dengan fungsinya masing-masing. Masuk ke bagian tengah. Di bagian ini, mahasiswa atau penulis skripsi akan menjelaskan lebih rinci tentang apa yang akan dia teliti. Karena secara garis besar, bagian tengah merupakan inti dari skripsi itu sendiri. Di bagian tengah, ada pendahuluan yang mencakup beberapa aspek. Contohnya seperti latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Baru setelahnya terdapat pembahasan yang memuat penjelasan secara mendalam
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Dalam teori sistem umum dijelaskan bahwa dalam sebuah sistem terdapat struktur, fungsi dan evolusi. Struktur mengenai sistem struktural dan hubungan dalam suatu kasus. Fungsi adalah hubungan yang melengkapi struktur tersebut berdasarkan... more
Dalam teori sistem umum dijelaskan bahwa dalam sebuah sistem terdapat struktur, fungsi dan evolusi. Struktur mengenai sistem struktural dan hubungan dalam suatu kasus. Fungsi adalah hubungan yang melengkapi struktur tersebut berdasarkan fungsinya. Sedangkan evolusi mempelajari tentang sesuatu yang bersifat dinamis namun membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Untuk lebih jelasnya, hubungan antara struktur—fungsi—evolusi dapat dipahami melalui contoh.  Mengapa mereka berhubungan satu sama lain? Apakah tanpa struktur, fungsi masih dapat berjalan? Apakah dengan evolusi, struktur dan fungsi menjadi mempunyai arti?
Antara struktur, fungsi, dan evolusi berhubungan satu sama lain, dalam ruang lingkup sistem. Contohnya adalah, secara struktural menurut undang-undang yang berlaku saat ini, di Indonesia diatur hubungan antara pemerintah, pers, dan masyarakat. Hubungan fungsional terjadi dalam proses kebebasan informasi, di mana pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memiliki atau mendirikan surat kabar, sekaligus memberikan layanan informasi kepada masyarakat dan melakukan kontrol sosial. Hubungan evolusioner dengan sendirinya mempelajari sejarah dan perkembangan dan kebebasan informasi.
Di dalam sebuah sistem dikenal adanya prinsip keterbukaan, dan dalam teori sistem dibuat klasifikasi atas besar kecilnya keterbukaan itu. Yaitu sistem yang relatif terbuka dan sistem yang relatif tertutup. Pada prinsipnya, sistem yang relatif terbuka berinteraksi dengan lingkungannya dalam kompleksitas atau diferensiasi fungsi yang semakin meningkat. Sebagaimana yang terjadi dalam masyarakat. Sebaliknya sistem yang relatif tertutup, hampir tidak berinteraksi dengan lingkungannya dan tidak memiliki kompleksitas yang meningkat. Seperti dapat ditemukan dalam teknologi (jam tangan, komputer, mesin, dan sebagainya).
Pada umumnya, sistem yang realtif terbuka adalah sistem sosial, dengan tingkat keterbukaan yang berbeda-beda antara satu sistem sosial dengan sistem sosial yang lain, sehingga ada perilaku sistem yang kurang terbuka. Contohnya birokrasi sipil dan militer. Ada pula perilaku sistem yang sangat terbuka. Contohnya keluarga.
Meskipun memiliki cakupan yang berbeda-beda, namun antara sistem yang relatif terbuka maupun sistem yang relatif tertutup tetap dalam ruang lingkup sistem. Tidak lupa dalam sistem tersebut terdapat tiga hal dasar tentang struktur, fungsi dan evolusi. Komunikasi manusia sebagai sebuah sistem dapat dikaji dengan menetapkan juga unit analisisnya (individu, lembaga, massa, perilaku, interaksi, informasi atau kebebasan informasi).
Kesimpulannya dasar-dasar teori sistem memiliki tiga hal mendasar. Yaitu fungsi, struktur, dan evolusi. Ketiganya saling terkait dan melengkapi satu sama lain. Ketiga hal tersebut pun dapat dikembangkan lagi sebagai pelengkap dalam teori sistem.
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Tugas Akhir Mata Kuliah Etika dan Filsafat Komunikasi
Teori Komunikasi Massa Pertemuan Keenam
Teori Komunikasi Massa Pertemuan Kelima
Mengamati Media Massa Sebagai Agenda Setting
Teori Komunikasi Massa Pertemuan Keempat
Teori Komunikasi Massa Pertemuan Keempat
Teori Komunikasi Massa Pertemuan Kedua
Resume Materi Perkuliahan Teori Komunikasi Massa Pertemuan Pertama