Skip to main content
Errick Worabay
  • Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Wilayah pesisir mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan karena memiliki kekayaan alam yang melimpah serta lahan pesisir yang cukup subur, tetapi mempunyai masalah mendasar yaitu 1). Banyaknya penduduk miskin pada kawasan ini... more
Wilayah pesisir mempunyai banyak potensi yang bisa dikembangkan karena memiliki kekayaan alam yang melimpah serta lahan pesisir yang cukup subur, tetapi mempunyai masalah mendasar yaitu 1). Banyaknya penduduk miskin pada kawasan ini sehingga masih banyak yang terisolasi, 2). Kerusakan lingkungan hidup dan 3). Masalah struktur sosial. Berdasarkan pada permasalahan diatas si penulis jurnal tersebut menulis beberapa alternatif strategi untuk mengatasi masalah – masalah tersebut. Pemanfaatan sumber daya pesisir dan lautan oleh masyarakat Kalimantan Barat sudah dilakukan sejak awal perkembangan peradaban di wilayah ini. Berdasarkan pada pemanfaatannya, tipologi wilayah pesisir Kalimantan Barat dapat dikelompokkan pada empat kategori, yaitu: (a) tipologi wilayah yang sumberdaya ekonomi lokalnya didominasi oleh usaha pertanian rakyat dan perkebunan, (b) tipologi wilayah yang sumberdaya ekonomi lokalnya didominasi oleh usaha perikanan tangkap (daerah kepulauan), (c) tipologi wilayah yang sumberdaya ekonomi lokalnya didominasi oleh usaha nelayan dan tambak, dan (d) tipologi wilayah yang sumberdaya ekonomi lokalnya didominasi oleh usaha jasa, perdagangan, dan transportasi. Berpijak dari tipologi wilayah tersebut, maka ekosistem pesisir Kalimantan Barat setidaknya terdiri dari tiga karakteristik utama, yaitu: ekosistem yang didominasi hutan mangrove, ekosistem daerah pertanian atau perkebunan, dan ekosistem kepulauan. Luas hutan mangrove mencapai sekitar 472.386,8 hektar, yang tersebar hampir merata pada tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Sambas, Kubu Raya, dan Ketapang. Ekosistem pertanian umumnya didominasi oleh aktivitas pertanian tanaman pangan yaitu padi sawah pada lahan rawa pasang surut dan perkebunan Kelapa Dalam atau Karet. Tetapi dalam dekade terakhir ini, telah berkembang pula tanaman perkebunan kelapa sawit seiring dengan perkembangan pembangunan perkebunan kelapa sawit di Pulau Kalimantan. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan serta melepaskan mereka dari belenggu kemiskinan mungkin sudah sering dilakukan, namun demikian sering pula tidak menghasilkan perubahan yang cukup berarti. Hal ini dikarenakan pendekatan yang dilakukan seringkali kurang tepat berdasarkan pada kebutuhan nelayan. Pada banyak kasus, nelayan sebagai pihak yang menghadapi kesulitan hanya diposisikan sebagai pihak yang harus dibela, bukan sebagai orang yang harus membela kepentingan dirinya sendiri. Berkaitan dengan hal ini, secara teoritik, pada dasarnya terdapat empat jenis strategi yang dapat dilakukan untuk membangun masyarakat nelayan, yaitu: a) strategi pertumbuhan, b) strategi kesejahteraan, c) strategi partisipatif, dan d) strategi terpadu. Untuk memberdayakan masyarakat pesisir di Kalimantan Barat dapat dengan menerapkan strategi pertumbuhan, mengingat sumberdaya alam di wilayah pesisir memiliki banyak potensi tidak hanya pada perikanan tangkap namun juga pada sektor pertanian tanaman pangan, seperti padi sawah dan sayuran, peternakan, pengolahan hasil perikanan, dll. Strategi pertumbuhan umumnya diarahkan kepada peningkatan pendapatan masyarakat secara cepat melalui peningkatan produksi dan produktivitas. Untuk mendukung strategi ini maka dipersyaratkan adanya dukungan teknologi (inovasi) yang dapat diterapkan dan dukungan permodalan dari
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
penelitian ini membahas tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Partisipasi dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Objek Wisata Pantai Hamadi Kota Jayapura. Permasalahan Pokok yang dibahas adalah bagaimana faktor tersebut memengaruhi... more
penelitian ini membahas tentang Persepsi Masyarakat Mengenai Partisipasi dalam Peningkatan Kualitas Lingkungan Objek Wisata Pantai Hamadi Kota Jayapura. Permasalahan Pokok yang dibahas adalah bagaimana faktor tersebut memengaruhi partisipasi masyarakat, hubungan beberapa faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan objek wisata pantai lumpue. Maka dengan masalah tersebut penulis mengadakan penelitian di Kecamatan Jayapura Selatan. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian dengan menggambarkan atau menguraikan secara jelas apa yang ada dilapangan, sedangkan untuk mengkaji hubungan faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat dalam peningkatan kualitas lingkungan objek wisata pantai hamadi digunakan metode statistik: yaitu Analisis Chi-Kuadrat (X 2). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari kelima faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat, berdasarakan persepsi masyarakat faktor tingkat keamanan paling dominan memengaruhi partisipasi masyarakat, hubungan faktor yang memengaruhi Partisipasi masyarakat yaitu: tingkat keamanan(hubungan kuat), tingkat berinteraksi sosial(hubungan sedang), penghargaan(hubungan sangat lemah), tingkat pengetahuan(hubungan lemah), kepemimpinan tokoh(hubungan lemah) dalam peningkatan kualitas lingkungan objek wisata pantai Hamadi.
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Research Interests:
Critical review
ITS
Research Interests:
Research Interests: