Skip to main content
Abstrak: Jatinangor sebagai kawasan pendidikan tinggi untuk lima perguruan tinggi menjadi daya tarik bagi munculnya perdagangan dan jasa di sekitar lokasi kampus. Penelitian ini mendiskusikan mengenai karakteristik pola penghasilan... more
Abstrak: Jatinangor sebagai kawasan pendidikan tinggi untuk lima perguruan tinggi menjadi daya tarik bagi munculnya perdagangan dan jasa di sekitar lokasi kampus. Penelitian ini mendiskusikan mengenai karakteristik pola penghasilan perdagangan dan jasa yang muncul akibat pengaruh dari aktivitas civitas akademika di kawasan pendidikan tinggi Jatinangor. Metode pengumpulan data yang digunakan melalui penyebaran kuesioner kepada penyedia barang dan jasa dan pengumpulan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan pengaruh civitas akademika khususnya mahasiswaterhadap penghasilan penyedia barang dan jasa relatif tinggi. Pengaruh signifikan terhadap pola penghasilan penyedia dan jasa dipengaruhi oleh waktu aktif-libur kuliah dan domisili dari civitas akademika. Persentase pengaruhnya mencapai 59% ditinjau dari penurunan omzet yang dialami. Abstract: Jatinangor as the area of higher education for the five colleges appeals to the emergence of trade and services around campus locations. This study discusses the characteristics of the pattern of trade and services revenue that arises due to the influence of the activities of the academic community in the area. The data collection methods are questionnaire technique and secondary data collection. The questionnaires were distributed to the suppliers of goods and services. The analytical method used is descriptive analysis. The results indicate the influence of the academic community, especially students so that the income of providers of goods and services is relatively high. A significant influence on the pattern of income of the services providers is by the active time-off lectures and domicile of the academic community. The percentage of influence reached 59% in terms of decline turnover experience.
Research Interests:
Abstrak Pertahanan semesta tidak dapat dipisahkan dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh seluruh rakyat Indonesia, di berbagai wilayah Indonesia dan menggunakan seluruh sumber daya bangsa. Dengan... more
Abstrak Pertahanan semesta tidak dapat dipisahkan dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia diperjuangkan oleh seluruh rakyat Indonesia, di berbagai wilayah Indonesia dan menggunakan seluruh sumber daya bangsa. Dengan berlalunya waktu, ancaman yang dihadapi oleh Indonesia mengalami perubahan. Saat ini, bahaya alam dikategorikan sebagai ancaman non tradisional di dalam konteks pertahanan Indonesia. Tren bahaya alam di Indonesia meningkat pada dekade awal abad 21. Paradigma penanggulangan bencana saat ini mengedepankan pengurangan risiko bencana yang salah satunya metodenya menggunakan ketangguhan masyarakat. Ketangguhan masyarakat dapat mengurangi dampak akibat terjadinya bencana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ciri pertahanan semesta yang terkandung di dalam ketangguhan masyarakat untuk menghadapi ancaman. Alat identifikasi yang digunakan adalah Ketangguhan yang dimiliki masyarakat diidentifikasi menggunakan variabel, tolok ukur dan standar penilaian yang diturunkan dari doktrin pertahanan semesta. Hasil temuan menunjukan ketangguhan masyarakat di ketiga dusun merepresentasikan ciri pertahanan semesta. Tiga ciri pertahanan semesta seluruhnya diwakili tolok ukur ketangguhan masyarakat. Kata kunci: pertahanan semesta, ketangguhan masyarakat, bahaya alam Abstract Total defense can not be separated from Indonesia Independence history. Indonesia independence achieved by involving the whole people, involving whole parts of Indonesia and use all national resources. As time goes on, the Indonesia threat is changed. At present, natural hazards are categorized as non traditional threats in Indonesia defense context. Trends of Indonesia natural disasters rose in the early decades of the 21st century. Current paradigm of disaster relief is promote disaster risk reduction, and one of the main method is using community resilience. Community resilience can reduce the impact of disaster. The goal of this study is to identify total defense characteristics in the community resilience to deal with Merapi eruption. Identification tools used variables, benchmarks and standard assessment are derived from total defense doctrine. The findings showed, community resilience represent the characteristics of total defense.

Three features of total defense is represented by all benchmarks.
Key words: total defense, community resilience, natural hazards
Research Interests: