Skip to main content
Juniawan  Priyono

Juniawan Priyono

Abstrak – Secara umum, geostrategi merupakan arah geografis kebijakan luar negeri suatu negara, memiliki karakter agresif, ofensif, dan outward-looking, serta menggabungkan pertimbangan strategi (peran militer) dan geopolitik. Sementara... more
Abstrak – Secara umum, geostrategi merupakan arah geografis kebijakan luar negeri suatu negara, memiliki karakter agresif, ofensif, dan outward-looking, serta menggabungkan pertimbangan strategi (peran militer) dan geopolitik. Sementara itu, konsepsi Ketahanan Nasional yang dikembangkan oleh Lemhannas lebih bersifat pertahanan diri (defensif), less millitaristic, inward-looking, serta berasas kesejahteraan dan keamanan. Studi ini bertujuan untuk menguji kebenaran konsepsi Ketahanan Nasional sebagai geostrategi Indonesia secara epistemologis. Untuk melakukan penelitian, digunakan metode kualitatif interpretif fenomenologi deduktif. Uji kebenaran dengan falsifikasi Popper untuk mengumpulkan bukti pada perifer mana geostrategi berlaku/tidak berlaku, bukan untuk menolak konsepsi Ketahanan Nasional. Data yang dibutuhkan yaitu konsepsi Ketahanan Nasional dan epistemologi geostrategi yang menjelaskan keilmuan geostrategi dalam sebuah hierarki sistematis. Data-data bersumber dari dokumen sejarah dan dokumen ilmiah serta hasil wawancara dengan narasumber. Berdasarkan hasil pengujian bahwa konsepsi Ketahanan Nasional di luar perifer geostrategi, meskipun ditemukan bukti yang menunjukkan keberlakuan geostrategi. Bukti yang menunjukkan ketidakberlakuan geostrategi: (1) tidak memberikan penekanan pada strategi (militer); (2) tidak menunjukkan perencanaan strategi, upaya politik/diplomasi, atau upaya militer; (3) tidak aktif memengaruhi politik-strategi kawasan; (4) perubahan terjadi dalam jangka waktu lama; dan (5) defensif mengutamakan sikap konsultasi dan kerja sama. Bukti yang menunjukkan keberlakuan geostrategi: (1) merumuskan Tujuan Nasional; dan (2) mempertimbangkan kondisi dan konstelasi geografi wilayah dan geopolitik. Kata Kunci : ketahanan nasional, geostrategi Indonesia, uji falsifikasi Abstract – Generally, geostrategy is a type of foreign policy guided principally by geographic factors, that express an aggressive and offensive character, which is outward-looking. Further, it combines strategic considerations with geopolitical situations in such way that the military is always included. Meanwhile, the national resilience concept which was developed by the National Resilience Institute of Republic Indonesia (Lemhannas) is more defensive, less millitaristic, inward-looking and based on prosperity and security principles. This study aims to prove the truth of national resilence concept by using deductive phenomenological interpretive qualitative methods with epistemology of geostrategy as a main objective. Popper's falsification test is intended to gather evidence on which the geostrategic peripheral is applied to the national resilience concept, rather than reject the conception. The required data includes the national resilience concept and an epistemology of geostrategy to explain geostrategic realities in a sistematic hierarchy, using historical documents, scientific publications and also interviews. This study has shown that the national resilience concept
Research Interests:
Kerangka besar penelitian ini mengkaji “kebenaran” strategi pembangunan ekonomi sebagai geostrategi dalam disertasi Sarundajang berjudul Geostrategi Provinsi Sulawesi Utara sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik agar... more
Kerangka besar penelitian ini mengkaji “kebenaran” strategi pembangunan ekonomi sebagai geostrategi dalam disertasi Sarundajang berjudul Geostrategi Provinsi Sulawesi Utara sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik agar tidak terjadi kekeliruan
penerapan dan/atau perujukan ilmiah di kemudian hari. Pengkajian menggunakan metode
kualitatif interpretif phenomenologi deduktif dengan sasaran antara epistemologi geostrategi.
Sebagai bahan kajian adalah pendapat para ahli geostrategi yang terekam dalam dokumen ilmiah dan disertasi Sarundajang. Untuk mengurai konsepsi pemikiran Sarundajang
digunakan pendekatan kompleks wilayah. Berdasarkan hasil pengujian bahwa strategi pembangunan ekonomi yang diwacanakan Sarundajang di luar perifer geostrategi, meskipun
ditemukan beberapa bukti yang menunjukkan keberlakuan geostrategi. Makalah ini merupakan publikasi bagian ketiga hasil penelitian—bagian pertama: epistemologi geostrategi; bagian kedua: uji falsifikasi strategi pembangunan ekonomi sebagai geostrategi—di mana disertasi Sarundajang direinterpretasi ke kajian geoekonomi dengan analisis interpretif berdasarkan sepuluh penciri geoekonomi dari Klaus Solberg Søilen.
Dalam disertasi berjudul Geostrategi Provinsi Sulawesi Utara Sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik, Sarundajang mengangkat pemikiran ekonomi-politik kawasan Pasifik dari Sam Ratulangi, merevitalisasinya menjadi... more
Dalam disertasi berjudul Geostrategi Provinsi Sulawesi Utara Sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Asia Pasifik, Sarundajang mengangkat pemikiran ekonomi-politik kawasan Pasifik dari Sam Ratulangi, merevitalisasinya menjadi ”geostrategi Sam Ratulangi-an”, dan menerjemahkannya dalam strategi pembangunan Provinsi Sulawesi Utara menuju pintu gerbang Indonesia di Asia Pasifik. Penelitian ini mengkaji “kebenaran” strategi pembangunan ekonomi sebagai geostrategi dalam disertasi tersebut agar tidak terjadi kekeliruan penerapan dan/ atau perujukan ilmiah di kemudian hari. Pengkajian menggunakan metode kualitatif interpretif phenomenologi deduktif dengan sasaran epistemologi geostrategi. Sebagai bahan kajian adalah pendapat para ahli geopolitik/strategi yang terekam dalam dokumen ilmiah.
Research Interests:
Research Interests: