Skip to main content

Hafizatul Ilma

The Covid-19 virus in Indonesia has caused face-to-face learning switching to online learning. In the 2013 curriculum there is skill competency, so that in learning chemistry to achieve that, practicum activities are carried out at home... more
The Covid-19 virus in Indonesia has caused face-to-face learning switching to online learning. In the 2013 curriculum there is skill competency, so that in learning chemistry to achieve that, practicum activities are carried out at home and environmentally friendly. This research is an R & D (Research and Development) aimed to knowing the level of validity and knowing response of students to an electronic practicum guide based on green chemistry with the learning cycle-7e learning model on acid-base material. The development and research procedure uses the ADDIE model, due to the limited time the stages carried out are ADD (Analysis, Design, and Developme). The study involved four validators, namely one media expert validator, one language validator, and two material expert validators. The trials carried out are one to one and small group. The subjects were students of SMA Muhammadiyah 1 Palembang. Data collection instruments used validation sheets and student response questionnaire...
Abstrak : Persoalan yang dihadapi sekarang adalah "banyak pemikir sangat yakin bahwa agama tidak akan pernah dapat didamainkan dengan sains, sebab menurut mereka, bahwa agama jelas-jelas tidak dapat membuktikan kebenaran ajaran-ajarannya... more
Abstrak : Persoalan yang dihadapi sekarang adalah "banyak pemikir sangat yakin bahwa agama tidak akan pernah dapat didamainkan dengan sains, sebab menurut mereka, bahwa agama jelas-jelas tidak dapat membuktikan kebenaran ajaran-ajarannya dengan tegas, padahal sains melakukan hal itu. Agama mencoba bersikap diam-diam dan tidak mau memberi pentunjuk konkret tentang kebenaran Tuhan, sementara dipihak lain, sains mau menguji semua hipotesis dan semua teorinya berdasarkan pengalaman. Sedangkan menurut kelompok saintis, agama tidak dapat melakukan hal tersebut dengan cara yang dapat memuaskan pihak yang nertal" 2. Untuk itu, perlu mencari pola interaksi antara "sains" dan "agama". Pola interaksi dialogis, artinya "sains" tidak mengarahkan "agama" kepada jalan yang dikehendakinya dan agama-pun tidak memaksanakan sains untuk tunduk pada kehendaknya. Agama harus membantu sains dengan memberikan perspektif yang berbeda. Begitu juga sains harus membantu agama untuk melihat kehidupan yang berbasiskan pengalaman empiris. A. Pendahuluan Ketika kita mendengar kata "sains" dan "agama 3 , serta merta orang akan berpkir akan sejarah hubungan seru di antara keduanya 4. Dalam catatan sejarah perjumpaan agama dengan sains tidak hanya berupa pertentangan belaka 5 , tetapi juga orang berusaha untuk mencari hubungannya antara keduanya pada posisi yaitu sains tidak mengarahkan agama kepada jalan yang dikehendakinya dan agama juga tidak memaksanakan sains untuk tunduk pada kehendaknya.