[go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Ein Gedi

Koordinat: 31°27′0″N 35°23′0″E / 31.45000°N 35.38333°E / 31.45000; 35.38333
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Air terjun Shulamit di Nahal David.

31°27′0″N 35°23′0″E / 31.45000°N 35.38333°E / 31.45000; 35.38333

"Air terjun Daud" (David falls), Ein Gedi.
"The Window Dry fall" ("Air terjun Jendela Kering"), dengan pemandangan ke arah Ein Gedi dan Laut Mati, Israel.

Ein Gedi (bahasa Ibrani: עין גדי‎; bahasa Arab: عين جدي; En-Gedi) adalah oasis yang terletak di sebelah barat Laut Mati, dekat dengan Masada dan goa Qumran.

Ein Gedi terkenal dengan goa, mata air, dan keanekaragaman flora dan fauna yang kaya. Ein Gedi disebut beberapa kali dalam kitab suci, contohnya pada 1 Samuel 24:1.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama Ein Gedi terdiri dari dua kata Ibrani: ein artinya "mata air" dan gdi artinya "anak kambing". Jadi, "Ein Gedi" bermakna "mata air anak kambing". Dalam bahasa Arab kata 'ain' atau 'ein' juga berarti "mata air", demikian pula kata 'Gedi' atau 'Jadi' berarti "anak kambing".

Zaman Alkitab

[sunting | sunting sumber]
Mosaik dari sinagoge kuno Ein Gedi

Dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen dicatat bahwa "Ein Gedi" sama dengan "Hazazon-tamar", di mana tentara Moab dan Amon berkumpul untuk memerangi raja Yosafat dari Kerajaan Yehuda.[1] Pada Kejadian 14:7 HE Hazazon-tamar disebut sebagai suatu kota orang Amori, dihancurkan oleh Kedarlaomer dalam peperangannya melawan kota-kota di tanah datar.

Pada Yosua 15:62, Ein Gedi terhitung dalam kota-kota milik pusaka Suku Yehuda di padang gurun Betharaba, tetapi Yehezkiel 47:10 menunjukkan bahwa tempat itu juga kota nelayan. Pada suatu ketika, Daud bersembunyi di padang gurun Ein Gedi.[2] sementara raja Saul mencarinya "sekalipun di antara batu-batu karang yang tajam, yang hanya dapat dicapai oleh kambing liar".[3]

Kitab Kidung Agung (Kidung Agung 1:14) menyebutkan "kebun-kebun anggur En Gedi." Perkataan Yesus bin Sirakh (Ecclesiasticus) 24:18 menyatakan, "Aku ditinggikan seperti pohon palem di Cades" (’en aígialoîs), yang dapat dipahami sebagai pohon-pohon palem di Ein Gedi.

Zaman Modern

[sunting | sunting sumber]

Pada bulan April 1848, Letnan William Francis Lynch memimpin ekspedisi Amerika menyusuri sungai Yordan sampai ke Laut Mati, yang berakhir di En Gedi (Ain Jidy).[4]

Pada tahun 1956 Yohanan Aharoni pertama kali menemukan apa yang disebut "situs orang Eseni". Suatu gulungan bertarikh abad ke-3 ditemukan pada tahun 1970 dan memuat teks Kitab Imamat yang identik dengan Teks Masoret Abad Pertengahan. Pada tahun 1998–99, ekspedisi arkeologi yang dipimpin oleh Yizhar Hirschfeld di Ein Gedi dengan sistematis mengekskavasi apa yang disebut .[5]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ 2 Tawarikh 20:2
  2. ^ 1 Samuel 24:1–2
  3. ^ 1 Samuel 24:3
  4. ^ William Francis Lynch (1852). Narrative of the United States' expedition to the river Jordan and the Dead sea. Blanchard and Lea. hlm. 282–296. Diakses tanggal 10 November 2010. 
  5. ^ Jesus and Archaeology, page 389, James H. Charlesworth, Wm. B. Eerdmans Publishing, Grand Rapids, Michigan 2006. ISBN 978-0-8028-4880-2

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]