Artikel ini disusun bersama Laura Marusinec, MD. Dr. Marusinec adalah dokter spesialis anak besertifikasi di Children's Hospital of Wisconsin, dan menjabat sebagai konsil praktik klinik. Dia meraih gelar M.D. dari Medical College of Wisconsin School of Medicine pada 1995 dan menyelesaikan program residensi di Medical College of Wisconsin di bidang pediatrik pada 1998. Dia adalah anggota American Medical Writers Association dan Society for Pediatric Urgent Care.
Ada 28 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 60.755 kali.
Kondisi bayi baru lahir cepat berubah dalam beberapa hari dan minggu pertama dalam hidupnya. Kulit bayi baru lahir bisa menunjukkan beragam warna, tekstur, dan tanda, yang banyak di antaranya akan hilang dengan sendirinya. Namun, sebagian kondisi kulit pada bayi lainnya bisa jadi merupakan pertanda masalah yang lebih serius. Saat merawat bayi baru lahir, Anda bisa mencari tahu perkembangan kulitnya dan mengetahui waktunya menghubungi dokter.
Langkah
-
Perhatikan warna kulit bayi. Pada saat lahir, kulit bayi mungkin tampak berwarna kemerahan atau kemerahmudaan. [1] Namun, tangan dan kaki bayi mungkin berwarna kebiruan (akrosianosis) karena aliran darah dan oksigennya belum sempurna. [2] [3] [4] Saat sistem sirkulasi bayi terbuka, warna kebiruan ini akan hilang.
- Jika kulit bayi baru lahir seluruhnya berwarna kebiruan (sianosis), segera beri tahukan kepada dokter. [5]
- Jika kulit Anda gelap, warna kulit bayi Anda mungkin pada awalnya akan lebih cerah daripada Anda. [6]
- Bayi baru lahir yang berkulit cerah mungkin akan tampak berbintik-bintik, dengan bercak-bercak kemerahan dan kulit yang tampak memutih. [7]
-
Perhatikan bercak yang berwarna sama. Mungkin ada bercak-bercak berwarna merah muda di sekitar mata atau di tengah-tengah kening bayi baru lahir.[8] Bercak-bercak ini disebut sebagai nervus simplex, yang lazimnya disebut sebagai “angel kisses” atau “bercak salmon”. Biasanya, bercak ini akan memudar dalam waktu beberapa bulan, walaupun mungkin masih sedikit terlihat setelahnya.
- Terkdang, bercak yang sama juga tampak di tengkuk leher bayi baru lahir. Bercak ini sering kali disebut “stork bite” dan juga lama-kelamaan akan memudar atau menghilang.
-
Jangan cemas jika kulit bayi tampak memar. Proses kelahiran adalah suatu hal yang melelahkan, baik bagi ibu maupun bayi, sehingga bayi baru lahir mungkin terkadang tampak memar. Memar pada bayi mungkin akan tampak seperti bercak-bercak berwarna biru atau warna lainnya di beberapa bagian kulit bayi. Namun, hal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Dokter akan memeriksa bayi baru lahir, berikut memar pada kulitnya (jika ada) dan memastikan kondisinya baik-baik saja.Iklan
-
Waspadai pembengkakan. Pada saat lahir, kulit bayi mungkin akan tampak halus dan sedikit menggembung. Namun, juga mungkin tampak membengkak.[9] Kulit bayi yang sedikit menggembung, terutama pada kepala atau matanya (yang disebut sebagai edema) bukanlah suatu hal yang jarang terjadi dan akan menghilang dengan sendirinya. [10] [11] Namun, jika pembengkakan pada bayi semakin besar setelah lahir, terutama jika terjadi di bagian tertentu, seperti tangan atau kakinya, segera hubungi dokter. [12]
-
Perhatikan pengelupasan kulit bayi. Dalam 24-36 jam setelah lahir, kulit bayi baru lahir mungkin masih berwarna merah muda, namun akan mulai pecah-pecah. [13] [14] Kulit bayi mungkin akan mengelupas (terutama di bagian tangan dan kaki). Normalnya, hal ini akan berhenti dengan sendirinya tanpa disertai masalah.
- Kulit bayi Anda mungkin masih akan berubah menjadi kemerahan saat ia menangis, atau berubah menjadi sedikit kebiruan atau berbintik-bintik di saat ia kedinginan. [15]
-
Perhatikan lapisan alami pada kulit. Kulit bayi baru lahir mungkin terlapisi dengan vernix caseosa, yang berwarna putih seperti keju. Lapisan ini mungkin hanya ada pada lipatan kulit bayi, seperti pada kakinya. [16] Lapisan ini melindungi kulit bayi dari cairan amnion selama dalam kandungan, dan akan luntur saat pertama kali bayi dimandikan.[17] Lapisan vernix caseosa akan segera luntur sehingga Anda mungkin tidak akan melihatnya dalam waktu lama, atau bahkan tidak menyadarinya sama sekali.
-
Perhatikan jerawat pada kulit bayi. Jerawat ringan mungkin akan dialami oleh bayi pada beberapa minggu awal hidupnya. Hal ini disebabkan oleh hormon ibu yang terbawa oleh bayi. Kondisi ini tidak berbahaya dan akan reda dengan sendirinya. [18]
-
Berikan perawatan untuk “cradle cap” jika terjadi. Banyak bayi akan mengalami “cradle cap” (seborrheic dermatitis) pada waktu tertentu. Kulit kepala bayi akan tampak kering, pecah-pecah, dan mungkin berminyak. [19] [20] Kondisi ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya saat bayi menginjak usia 1 tahun. Anda bisa memberikan perawatan berikut ini untuk mengatasi "cradle cap" di rumah:[21]
- Usap kulit kepala bayi dengan baby oil, minyak mineral, atau petroleum jelly satu jam sebelum keramas. Langkah ini akan membantu mengendurkan kulit kepala yang kering dan mati.
- Basahi kulit kepala bayi sebelum keramas dan gosok dengan sikat berbulu lembut. Langkah ini akan membantu melepaskan kulit kepala yang terkelupas.
- Bersihkan dan bilas kulit kepala bayi, kemudian keringkan dengan lembut menggunakan handuk.
Iklan
-
Bersiaplah melihat bulu di tubuh bayi. Kulit bayi mungkin ditumbuhi bulu halus yang disebut sebagai lanugo. Bulu-bulu ini umumnya tumbuh di bahu, punggung, dan sekitar sakrum (ujung tulang belakang). [22] Bulu-bulu ini biasanya dihubungkan dengan bayi prematur, namun bisa muncul pada semua bayi.[23] [24] Lanugo akan hilang pada minggu pertama kehidupan bayi.
-
Perhatikan milia. Pori-pori yang tampak cekung pada kulit bayi (biasanya pada hidung, dagu, dan pipi) disebut dengan milia. [25] [26] Bintik-bintik ini mungkin tampak mirip dengan komedo putih berukuran kecil, namun tidak bisa disamakan dengan "jerawat bayi". Milia adalah kondisi yang sering terjadi, dan muncul pada sekitar 40% bayi serta akan hilang dengan sendirinya.
-
Perhatikan bintik-bintik Mongolia. Bercak-bercak ungu-hitam atau biru-hitam ini mungkin muncul (sering kali di punggung bagian bawah) anak-anak keturunan Afrika-Amerika atau Asia. [27] Bintik-bintik Mongolia tidak berbahaya dan lama-kelamaan akan menghilang, walaupun membutuhkan waktu lama dalam beberapa kasus. [28] [29]
-
Amati Erythema toxicum. Kondisi ini merupakan ruam yang muncul 1-2 hari setelah bayi lahir. Tampilannya menyerupai bintik-bintik kekuningan yang mengelilingi bercak berwarna merah yang lebih lebar. Walaupun tampak mengkhawatirkan, Erythema toxicum tidak berbahaya. [30] [31] Ruam ini seharusnya akan hilang dalam waktu seminggu. [32]
-
Perhatikan warna harlequin. Kondisi ini menyebabkan kulit bayi baru lahir berwarna merah di satu sisi dan tampak pucat di sisi yang lain. [33] Warna kulit seperti ini timbul saat bayi baru lahir tidur menyamping akibat sistem sirkulasi darah dan sistem lainnya yang masih berkembang. [34] Warna kulit ini mungkin timbul tiba-tiba, namun biasanya akan segera menghilang (dalam waktu 20 menit) setelah bayi mulai aktif atau menangis.
- Warna harlequin paling sering timbul dalam 3 minggu pertama kehidupan bayi.
Iklan
-
Berikan perawatan pada ruam popok. [35] Jika popok yang basah dikenakan dalam waktu lama, atau jika urine dan/atau tinja mengiritasi kulit bayi, ruam popok mungkin akan timbul. Bokong atau alat kelamin bayi mungkin akan memerah dan meradang sehingga membuatnya merasa tidak nyaman dan rewel. Untungnya, kondisi ini bisa dengan mudah ditangani di rumah. Biasanya, ruam popok dapat dihindari atau menghilang dalam waktu 24 jam jika:[36]
- Popok bayi sering diganti
- Kulit bayi dibersihkan dengan hati-hati
- Salep popok bebas dioleskan saat mengganti popok
-
Beri tahukan kepada dokter jika kulit bayi menguning. Kondisi yang disebut sebagai jaundice ini sering terjadi pada bayi dan biasanya tidak berhubungan dengan penyakit atau masalah tertentu. Kondisi ini mungkin menyebabkan kulit menguning, atau tampak jingga maupun kehijauan dalam beberapa kasus. [37] [38] Kondisi ini mungkin muncul hingga 24 jam setelah bayi lahir dan mencapai puncaknya pada sekitar 72 jam. Warna kekuningan ini muncul karena bayi menumpuk senyawa yang disebut bilirubin dalam tubuhnya, dan mungkin disebabkan oleh sejumlah hal, dari tidak cukup ASI hingga lever yang belum berkembang sempurna. [39] Biasanya, jaundice akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari, namun umumnya dianjurkan untuk memberikan ASI sering-sering (setiap 2-3 jam) dan menjalani perawatan fototerapi:
- Perawatan fototerapi akan memaparkan cahaya ke tubuh bayi yang dapat membantu menghilangkan bilirubin. Dokter akan menjelaskan fototerapi apa yang akan digunakan jika memang dianggap perlu.
-
Amati adanya bintik-bintik cokelat. Bintik-bintik berwarna cokelat muda (terkadang disebut sebagai bintik café-au-lait) mungkin muncul saat bayi lahir atau beberapa tahun pertama dalam hidupnya. [40] Jika bintik-bintik ini banyak (atau ada yang berukuran besar), dokter akan mengawasi anak Anda karena hal ini mungkin menandakan kondisi yang disebut neurofibromatosis.
-
Pantau tahi lalat pada bayi. Mungkin ada tahi lalat yang muncul pada bayi baru lahir, atau yang disebut sebagai congenital nevi.[41] Ukurannya bisa beragam, mungkin sebesar kacang polong, atau bahkan hingga menutupi seluruh anggota gerak. Dokter akan memeriksa dan memantaunya karena tahi lalat berukuran besar memiliki risiko yang lebih besar berkembang menjadi kanker kulit.
-
Minta dokter memeriksa bercak-bercak keunguan pada bayi. Noda port wine (bercak berwarna ungu-merah) sering kali tidak berbahaya, namun juga bisa jadi merupakan gejala penyakit seperti sindrom Sturge-Weber atau Klippel-Trenaunay-Weber.[42]
-
Mintalah dokter memeriksa semua benjolan pada kulit bayi. Nekrosis lemak adalah benjolan yang bisa bergerak di bawah permukaan kulit dan dialami oleh sebagian bayi. Walaupun nekrosis lemak sering kali jinak dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu, dokter mungkin perlu memeriksa benjolan tersebut demi memastikannya tidak berhubungan dengan kondisi lainnya (seperti penyakit ginjal atau hiperkalsemia). [43]
-
Hubungi dokter jika Anda mengkhawatirkan sesuatu. [46] Konsultasikan dengan dokter jika merasa bayi Anda tidak seperti biasanya, atau ada kondisi kulit yang tiba-tiba muncul, terlebih jika disertai:
- Nyeri, bengkak, atau panas pada bagian kulit bayi
- Guratan merah yang keluar dari satu bagian kulitnya
- Nanah
- Pembengkakan kelenjar limfa
- Demam 38°C atau lebih
- Bayi yang sangat rewel
Iklan
Tips
- Ada kondisi kulit lain yang mungkin muncul pada kulit bayi, namun jarang terjadi.[47] Dokter akan memeriksa bayi saat kelahirannya, dan membantu memantau kondisinya selanjutnya. Selalu beri tahukan kepada dokter jika Anda melihat ada gejala yang tidak biasa pada bayi yang baru lahir.
- Memandikan bayi baru lahir adalah cara yang mudah untuk merawat dan memeriksa kondisi kulitnya.[48]
Referensi
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ http://www.uofmchildrenshospital.org/healthlibrary/Article/88221
- ↑ http://www.chop.edu/conditions-diseases/skin-color-changes-newborns# .Vd0p0c7fgQV
- ↑ http://www.chop.edu/conditions-diseases/skin-color-changes-newborns#.Vd0p0c7fgQV
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/Pigment1.html
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/AngelKiss1.html
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://www.womenandinfants.org/havingababy/yourbabyshealth/normal-newborn-appearance.cfm
- ↑ http://www.allinahealth.org/mdex/ND0343G.HTM
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=zx1747
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/Peeling1.html
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=zx1747
- ↑ http://www.aafp.org/afp/2008/0101/p47.html
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=tm6352spec&# tp21114
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/Lanugo1.html
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htmM
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/Milia1.html
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/SlateGrey1.html
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/ETox1.html
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/Etox2.html
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://www.aafp.org/afp/2008/0101/p47.html
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=zx1747
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=diras&# hw250399
- ↑ http://www.duq.edu/academics/schools/nursing/newborn-assessment/skin
- ↑ http://www.uofmchildrenshospital.org/healthlibrary/Article/88221
- ↑ http://www.med.umich.edu/1libr/pa/umphototherapy.htm
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002301.htm
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/PortWine1.html
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/SubQ1.html
- ↑ http://www.uofmchildrenshospital.org/healthlibrary/Article/88221
- ↑ http://www.chop.edu/conditions-diseases/skin-color-changes-newborns# .Vd0p0c7fgQV
- ↑ https://myhealth.alberta.ca/health/pages/conditions.aspx?hwid=zx1747
- ↑ http://newborns.stanford.edu/PhotoGallery/Skin.html
- ↑ https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&ContentID=P02628