[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan8 halaman

Materi - 2 - Kesehatan Kerja Dan Penyakit Akibat Kerja

Kesehatan kerja dan penyakit akibat kerja merupakan topik utama dokumen tersebut. Dokumen menjelaskan tentang kewajiban pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja, dan definisi kesehatan kerja serta penyakit akibat kerja menurut peraturan perundang-undangan.

Diunggah oleh

Listin Setiawati
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan8 halaman

Materi - 2 - Kesehatan Kerja Dan Penyakit Akibat Kerja

Kesehatan kerja dan penyakit akibat kerja merupakan topik utama dokumen tersebut. Dokumen menjelaskan tentang kewajiban pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja, dan definisi kesehatan kerja serta penyakit akibat kerja menurut peraturan perundang-undangan.

Diunggah oleh

Listin Setiawati
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 8

04/10/2023

KESEHATAN KERJA DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA


KEWAJIBAN PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
(by Yohanes Argo S., SH., MH.Kes)

DASAR HUKUM

Kesehatan Kerja 1. UU RI No. 1 thn 1970 Tentang Keselamatan Kerja;


2. PerMenaker Trans. No. Per.02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
3. PerPres No. 007 tahun 2019 tentang Penyakit Akibat Kerja
4. PP No. 88 Tahun 20I9 tetang Kesehatan Kerja

Keselamatan Kerja

KESEHATAN KERJA KESEHATAN KERJA


Filosofi Kesehatan Kerja Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja (1)

Manusia Hidup - KERJA


1. Beban Kerja
-Fisik 3. Lingkungan Kerja
BERBEDA: -Mental -Fisik
 Persepsi keinginan thd pekerjaan -Kimia
 Respon lingkungan kerja -Biologi
-Ergonomi
2. Kapasitas Kerja -Psikologi
• Respon Positif: Respon negatif : - Ketrampilan
• Respon Positif  Motivasi kerja tinggi,  berupa ketidak puasan - Kesegaran jasmani & rohani
 kepuasan kerja dalam bekerja,
• Respon Negatif  angka absentisme, atau
- Status kesehatan/gizi
meningkat, dan - usia
mangkir kerja meningkat, - Jenis kelamin
 kenyamanan dalam  adanya rasa kekawatiran - Ukuran tubuh
bekerja atau stres.
04/10/2023

KESEHATAN KERJA KESEHATAN KERJA

Menurut Blum, 1981


Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja
Setiap pekerja akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya apabila
kondisi Kesehatannya dalam keadaan prima.
1. Beban kerja
adalah tugas-tugas yang diberikan pada tenaga kerja atau karyawan untuk diselesaikan Faktor-faktor yang dapat mengganggu Kesehatan. al.:
pada waktu tertentu dengan menggunakan keterampilan dan potensi dari tenaga
1. Genetik; yang merupakan faktor bawaan.
kerja. (Munandar: 2011)
2. Pelayanan Kesehatan;
2. Kapasitas kerja meliputi promotif, preventif (kecelakaan), kuratif dan rehabilitatif
diartikan sebagai kemampuan maksimal tubuh dalam menghasilkan energi dan 3. Perilaku; meliputi sikap, kebiasaan dan tingkah laku.
merupakan fungsi dari ketersediaan zat-zat gizi serta kemampuan tubuh dalam 4. Lingkungan; baik fisik, kimia, biologik dan sosial budaya.
memperoleh oksigen. (WHO: 2013)
• Interaksi sangat mempengaruhi tingkat Kesehatan seseorang baik dalam kehidupan
3. Lingkungan kerja
sehari-hari maupun di tempat kerja.
segala sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. • Dalam pengelolaan Kesehatan, keempat factor tersebut perlu diperhatikan, khususnya
dalam ketiga aspek terakhir yaitu pelayanan kesehatan, perilaku dan lingkungan.

Definisi Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja


Definisi
• Kesehatan Kerja (WHO:1950)
Apa itu Kesehatan Kerja adalah suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahteraan fisik,
• Upaya peningkatan dan pemeliharaan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi semua pekerja pada semua pekerjaan dari
pekerja di semua jabatan; semua risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan
• Pencegahan penyimpangan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan
psikologi, sebagai adaptasi pekerjaan manusia dengan pekerjaan.
• Perlindungan pekerja dari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan
• Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang mengadaptasi • Kesehatan Kerja (WHO - ILO:1995);
antara pekerjaan dengan manusia dan manusia dengan jabatannya mendefinisikan kesehatan kerja pada tiga fokus yang berbeda, yaitu:
1. Pemeliharaan dan promosi kesehatan karyawan dan kapasitas kerja;
2. Peningkatan lingkungan kerja dan pekerjaan yang kondusif terhadap K3 karyawan; dan
3. Pengembangan pengorganisasian kerja dan budaya kerja ke arah yang mendukung
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja.
04/10/2023

Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
(PP No. 88 Tahun 20I9 ttg Penyakit Akibat Kerja) Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Pengertian:
Def. PAK adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pajanan lingkungan kerja.
• Kesehatan Kerja adalah upaya yang ditujukan untuk melindungi setiap orang yang Lingkungan kerja; kondisi sekitar pekerjaan, baik tertutup (di dalam ruangan) maupun
berada di tempat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta terbuka (di lapangan).
pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan. (PP No. 88 Tahun 20I9 ttg PAK) Pajanan sumber bahaya bisa berasal dari lingkungan kerja, bisa bersumber dari faktor
fisik, kimia, biologis dan ergonomic psikologis
• Penyakit Akibat Kerja (PAK) Faktor fisik lingkungan kerja: kebisingan, getaran, pencahayaan, radiasi, tekanan udara dan
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan atau lingkungan kerja. iklim kerja.
• Tiga katagori PAK 1. Kebisingan; suara yg tdk dikehendaki (intensitas suara tinggi, pemaparan kebisingan
1. Penyakit umum (general diseases) yang berulang, menahun) akan menyebabkan tuli syaraf (sensory neuraldeafness)
2. Penyakit akibat hubungan kerja (work related disease) sementara/permanen, pusing ngantuk, hipertensi, stress, dsb.
3. Penyakit akibat kerja (occupational disease) 2. Getaran; yang bersumber dari penggunaan alat-alat mekanis dan sebagian dari kekuatan
mekanis ini yang disalurkan pada tubuh karyawan dalam bentuk getaran mekanis.

Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK) Penyebab Penyakit Akibat Kerja (PAK)

3. Pencahayaan;
5. Tekanan udara;
pencahayaan yang buruk bisa menyebabkan ketegangan mata, kelelahan, sakit kepala,
stres, hingga kecelakaan kerja. a. tekanan udara tinggi (hiperbarik exposure)
Menurut International Labour Organization (ILO), penerangan di tempat kerja juga  tekanan udara di bawah laut; tekanan udara yg meningkat akan menyebabkan
berpengaruh pada kualitas dan produktivitas kerja. compression sickness
4. Radiasi; b. tekanan udara rendah (hipobarik exposure)  suplay udara kurang.
energi yang ditransmisikan, dikeluarkan atau diabsorbsi dalam bentuk partikel energi atau 6. Faktor Fisiologi-ergonomic; PAK oleh karena penerpana ergonomis yang tdk
gelombang elektromagnetik. memadai.
 Radiasi ultraviolet Dikelompokan menjadi dua, yaitu akumulasi jangka panjang dan terjadi secara mendadak,
 Radiasi infra merah seperti tendonitis, carpal tunnel syndrome, dsb.
 Radiasi sinar tampak (visible light)/ radiasi elektromagnetik  kurang berbahaya. 7. Faktor Psikolologi
 Radiasi gelombang mikro (microwafe).
Tertuju pada faktor hubungan kerja dan juga lingkungan, seperti bisa mengalami stres
 Radiaasi ionisasi; berpengaruh pada sel-sel darah dan limposit.
akibat tekanan lingkungan ataupun kondisi sekitar tempat kerja.
04/10/2023

Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
Tempat Kerja
tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, letak pekerja, atau Cara Diagnosa Penyakit Akibat Kerja/Pekerjaan
yang sering dimasuki pekerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber bahaya 1. Penentuan diagnosis klinis.
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Mengidentifikasi pajanan (area tubuh yang berisiko terkena paparan) yang
Diagnosis;
upaya menentukan penyakit atau kelemahan yang dialami seseorang melalui pengujian untuk dialami pekerja di tempat kerja.
mendapatkan suatu keptusan yang saksama atas gejala-gejala tentang suatu hal. 3. Penentuan hubungan antara pajanan dengan diagnosis klinis.
Diagnosis penyakit akibat kerja 4. Besarnya pajanan.
Diagnosis atau identifikasi penyakit akibat kerja yang terjadi atau populasi pekerjaan dapat 5. Ada tidaknya faktor individu yang berperan.
dilakukan pendekatan epidemiologis dan pendekatan klinis.
• Pendekatan epidemiologis: diperlukan untuk mengidentifikasi adanya hubungan/ kausal
antaraa pajanan dengan penyakit.
• Pendekatan klinis (individual): pendekatan ini dilakukan untuk menentukan apakah
seseorang menderita penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau bukan.

Kesehatan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja B. Pelayanan Kesehatan Kerja


Program Kesehatan Kerja • Pelayanan Kesehatan di Perusahaan, dikenal dengan pelayanan kesehatan kerja,
1. Surveilens Kesehatan kerja: diselenggarakan untuk melindungi tenaga kerja dari kemungkinan mengalami gangguan
suatu proses pengamatan secara terus-menerus dan sistematis terhadap kesehatan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja, serta sekaligus
seluruh karyawan, serta kondisi di liangkungan kerja yanbg meningkatkan resiko mengupayakan peningkatan kemampuan fisik tenaga kerja.
terjadinya Penyakit Akibat Kerja, Penyakit Akibat Hubungan Kerja, dan Kecelakaan Akibat • Maksud dan tujuan penyelenggaraan pelayanan Kesehatan kerja Menurut Peraturan
Kerja. Menteri Tenaga Kerja No. 03 tahun 1982 tentang pelayanan Kesehatan kerja, yaitu:
Tujuan surveilens Kesehatan kerja tersedianya data atau informasi epidemologi 1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian pekerjaan dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, karakteristik fisik, melindungi tenaga kerja dari setiap gangguan Kesehatan yang
pemantauan dan evaluasi program Kesehatan kerja, serta kewaspadaan terjadinya PAK,
timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja, meningkatkan kondisi badan, mental dan
PAHK, dan KK. kemampuan fisik tenaga kerja.
2. Sisten Informasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SIMKK), dilengkapi data/riwayat
2. Memberikan pengobatan dan perawatan bagi setiap tenaga kerja yang menderita sakit
kesehatan sebelum kerja disertai dengan rehabilitasinya.
3. Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Kerja; untuk mendukung dan menentukan
langkah-langkah kebijakan selanjutnya.
04/10/2023

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Peranan Petugas Kesehatan Perusahaan


Pelayanan Kesehatan Perusahaan dilaksanakan sebagai berikut: Pelayanan Kesehatan kerja memerlukan Kerjasama/kolaborasi berbagai ilmu terapan, seperti
1. Perusahaan dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 500 pekerja dilakukan sbb: Kesehatan Masyarakat, Toksikologi Industri, Psikologi Kerja, Gizi kerja, ergonomic, hygiene
Perusahaan dengan mengacu pada peraturan ketenaga kerjaan.
a. Menyediakan 1 dokter untuk 10 Perusahaan kecil yang berkelompok;
1. Dokter Perusahaan
b. Menentukan dokter langganan;
Tugas dokter Perusahaan dalam pelaksanaan pelayanan Kesehatan kerja meliputi:
c. Menggunakan fasilitas pelayanan Kesehatan terdekat;
a. tugas administrative dan pelaporan;
d. Ikut serta dalam program asuransi Kesehatan.
b. Pemeliharaan dan perawatan Kesehatan, serta
2. Perusahaan dengan tenaga kerja 500 org, menyelenggarakan fasyankes dalam bentuk
klinik dengan 1 org dokter praktik setiap hari. c. Tugas penyuluhan/pelatihan/Pendidikan Kesehatan dan keselamatan kerja, termasuk
pemeriksaan Kesehatan sebelum bekerjaa, pemeriksaan Kesehatan berkala daan
3. Perusahaan dengan tenaga kerja 200 – 500 org dengan tingkat bahaya tinggi pemeriksaan Kesehatan khusus.
menyelenggarakan fasyankes dalam bentuk klinik dengan 1 org dokter praktik setiap
hari. 2. Ahli Higiene Kerja
Seorang ahli dalam masalah identifikasi, pengukuran, evaluassi dan pengendalian sesuai
dengan standar baku terhadap risiko factor kimia, fisika, biologi yang timbul dan berasal
dari tempat kerja.

Peranan Petugas Kesehatan Perusahaan C. Pemeriksaan Kesehatan


3. Perawatan Kesehatan Kerja • Pemeriksaan Kesehatan: merupakan upaya kesehatan yang dilakukan untuk
Perawat Kesehatan kerja adalah praktisi mandiri yang mampu melaksanakan banyak menetapkan status Kesehatan Pekerja, deteksi dini penyakit termasuk Penyakit Akibat
tugas secara sendirian atau menjadi bagian tim yang besar dari dokter Perusahaan, Kerja dan sebagai dasar pengembangan program Kesehatan Kerja.
higienis, petugas keselamatan, dsb. • Pemeriksaan Kesehatan dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh Pengusahan dan
telah memenuhi syarat, yaitu: Pelatihan Dokter Hiperkes (Higiene Perusahaan dan
Kesehatan Kerja).
04/10/2023

Pemeriksaan Kesehatan Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja


 PerMenaker Trans. No. Per.02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Pasal 1. Pemeriksaan Kesehatan 1. Bagi Perusahaan
Selain Pelayanan Kesehatan yg sifatnya Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, a. Mempunyai data dasar kesehatan pekerja;
Pengusaha Wajib melakukan: b. Mencocokkan / serasikan kondisi kesehatan pekerja dengan pekerjaannya (fit the
a. Pemeriksaan Kesehatan sebelum kerja; man to the job);
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang tenaga kerja c. Diharapkan pekerja tetap menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatannya
diterima untuk melakukan pekerjaan. 2. Bagi Pekerja
b. Pemeriksaan kesehatan berkala; a. Mengetahui kondisi kesehatannya;
pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang b. Kesesuaian antara kesehatan dan pekerjaannya;
dilakukan oleh dokter. c. Mempunyai data kesehatan untuk dipertahankan dan ditingkatkan dengan
c. Pemeriksaan Kesehatan Khusus melaksanakan perilaku hidup sehat;
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga
kerja tertentu.

Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja


Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
Hasil Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja
Kegunaan
 Dokter menyatakan/rekomendasi :
a. Dasar kondisi kesehatan awal
Fit / Unfit – untuk pekerjaan yang diminta/ tercantum dalam surat permintaan pemeriksaan
b. Fit to the job kesehatan sebelum kerja.
Cara permintaan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja  Dokter tidak menyampaikan data medis kepada HRD/ SDM, tetapi Hasil pemeriksaan data
a. Oleh bagian HRD/SDM (Assesment Center) medis hanya disampaikan kepada dokter perusahaan.
b. Permintaan harus mencantumkan pekerjaan yang akan dikerjakan tenaga kerja nantinya.

Pemeriksa Kesehatan Pekerja Sebelum Kerja


a. Dilkakukan oleh Dokter Pemeriksa kesehatan tenaga kerja
b. Dokter adalah dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan telah memenuhi syarat sesuai
dengan PermenNakertrans & Koperasi No.1/MEN/1976—(tentang kewajiban latihan
hiperkes bagi dokter perusahaan) dan syarat lain yang dibenarkan oleh direktur Jenderal
Binawasker.
04/10/2023

B. Pemeriksaan Kesehatan Berkala C. Pemeriksaan Kesehatan Khusus


 Pemeriksaan Kesehatan Khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan
• Pemeriksaan Kesehatan Berkala; adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-
oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja tertentu.
waktu tertentu terhadap tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter.
• Biasanya anually (setiap tahun). PerMenaker Trans. No. Per.02/MEN/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Tujuan Pemeriksaan Kesehatan Berkala
 Pasal 5; Pemeriksaan Kesehatan khusus;
1. Mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam
dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu
pekerjaannya,
terhadap tenaga kerja atau golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
2. Menilai kemungkinan adanya pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin
Pemeriksaan Kesehatan Khusus dilakukan pula terhadap:
 upaya pencegahan.
 tenaga kerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan
3. Deteksi dini gangguan kesehatan baik oleh faktor di luar maupun dari perawatan yang lebih dari 2 (dua minggu).
pekerjaan dan lingkungan kerja.
 tenaga kerja yang berusia diatas 40 (empat puluh) tahun atau tenaga kerja wanita dan
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja penting untuk tenaga kerja cacat, serta tenaga kerja muda yang melakukan pekerjaan tertentu.
perusahaan dan pekerja dalam upaya menciptakan tenaga  tenaga kerja yang terdapat dugaan-dugaan tertentu mengenai gangguan-gangguan
kerja yang sehat dan produktif. kesehatannya perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan.

a.

 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Khusus Pemeriksaan Kesehatan Khusus


pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga kerja
a. Riwayat penyakit atau gangguan kesehatan dan riwayat pekerjaan yang
tertentu (menentukan prognosis)
dikumpulkan adalah riwayat sejak tenaga kerja mulai bekerja atau selama jangka
waktu antara dua pemeriksaan kesehatan berkala.
b. Pemeriksaan fisik, kesegaran jasmani, rontgen paru, laboratorium disesuaikan Kategori prognosis sebagai berikut :
menurut keperluan guna menilai kondisi kesehatan yang dibandingkan dengan hasil 1. Ad vitam,
pemeriksaan kesehatan sebelumnya dan sejauh mana pekerjaan mempengaruhi menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap proses kehidupan.
kondisi kesehatan tenaga kerja. 2. Ad functionam,
menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap fungsi organ atau fungsi manusia dalam
 Tahap Persiapan
melakukan tugasnya.
• Perusahaan memberikan kartu pemeriksaan/Surat pengantar, untuk diserahkan
kepada dokter yang ditunjuk. 3. Ad sanationam,
menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total sehingga dapat beraktivitas seperti
• Tahap Pelaksanaan  Pemeriksaan kesegaran jasmani biasa.
 Anamnesa  Pemeriksaan radiologi
 Pemeriksaan mental  Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan tambahan
04/10/2023

a.

Prognosis digolongkan sebagai berikut: Pemeriksaan Kesehatan Khusus


1. Sanam : sembuh
2. Bonam : baik Kesimpulan Hasil Pemeriksaan Kesehatan
3. Malam : buruk/jelek 1. Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan ringan dan sedang;
4. Dubia : tidak tentu/ragu-ragu 2. Memenuhi syarat untuk jenis pekerja berat;
• Dubia ad sanam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung sembuh/baik 3. Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan ringan atau berat dengan bersyarat;
• Dubia ad malam : tidak tentu/ragu-ragu, cenderung memburuk/jelek 4. Ditolak sementara, karena untuk sementara belum memenuhi syarat kesehatan dan
memerlukan pengobatan lebih lanjut;
5. Tenaga kerja cacat dan dinyatakan mampu untuk melakukan pekerja terbatas.
6. Pemeriksaan lebih lanjut bila ada kecurigaan PAK

Anda mungkin juga menyukai