DASAR-DASAR KESEHATAN KERJA DAN
PERUNDANG-UNDANGAN KESEHATAN
KERJA
Oleh :
RISTIANA EKAWATI, S.Sos. M.Si
BIODATA
Nama : RISTIANA EKAWATI, S.Sos.M.Si
TTL : SUKOHARJO, 9 April 1967
Jabatan : Pengawas Ketenagakerjaan Ahli Madya
Unit Kerja : DISNAKER TRANS PROV JABAR
Pendidikan : Hiperkes & Keselamatan Kerja
Magister Ilmu Administrasi Publik
PENDAHULUAN
Adanya sumber bahaya di tempat kerja (UU 1/ 1970) :
Keadaan Mesin/Pesawat/Alat Kerja/Bahan
Lingkungan Kerja
Sifat Pekerjaan
Cara Kerja
Proses Produksi
Perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja
Kewajiban melaksanakan syarat-syarat keselamatan kerja
3 UNSUR TEMPAT KERJA
ADA
–tempat dimana dilakukan
pekerjaan bagi suatu usaha
–tenaga kerja yang bekerja
–bahaya kerja
Tempat Kerja (UU No. 1 Tahun 1970)
adalah tiap ruangan atau lapangan,
tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap dimana tenaga kerja
bekerja, atau sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan dimana terdapat sumber
bahaya terhadap pekerja.
Definisi :
Suma’mur(1976)
merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/ kedokteran
beserta prakteknya yang bertujuan agar
pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental
maupun social dengan usaha preventif atau kuratif
terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang diakibatkan
oleh factor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap
penyakit umum
ILO (1995)
– Peningkatan & Pemeliharaan kesehatan Tenaga
Kerja pada semua pekerjaan
– Pencegahan terjadinya gangguan kesehatan
tenaga Kerja akibat kondisi/lingkungan kerja
– Perlindungan tenaga kerja terhadap Risiko
– Penempatan dan pemeliharaan TK dalam lingk.
Pekerjaan, sesuai dengan penyesuaian pekerjaan
dengan manusia atau sebaliknya
Kesehatan kerja
Peningkatan kualitas
hidup
Terciptanya TK
Sehat, produktif dan sejahtera
SPEKTRUM NEGATIF
KESEHATAN KERJA
GANGGUAN KESEHATAN
YANG TIMBUL AKIBAT PEKERJAAN
FATAL KECELAKAAN DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
-CIDERA/CACAT /KEMATIAN -PENY. AKIBAT KERJA
SPEKTRUM POSITIF
KESEHATAN KERJA
* PENCEGAHAN KEC. DAN PAK
* PROMOSI KES. DI TEMPAT KERJA
* PEMELIHARAAN KESEHATAN
DERAJAT KES. FISIK, MENTAL
DAN EMOSIONAL YANG TINGGI
-Menekan tk. Absensi - Meningkatkan Kepuasan Kerja
-Efisiensi Biaya - Produktivitas Kerja
- Kualitas Produk - Meminimumkan tk. Kecelakaan
TUJUAN UPAYA KESEHATAN KERJA
PENINGKATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA (FISIK, MENTAL, SOSIAL) PADA SEMUA
PEKERJAAN
PENCEGAHAN TERJADINYA GANGGUAN KESEHATAN
TENAGA KERJA AKIBAT KONDISI / LINGKUNGAN
KERJA
PERLINDUNGAN TENAGA KERJA TERHADAP FAKTOR
RISIKO AKIBAT KERJA
PENEMPATAN DAN PEMELIHARAAN TENAGA KERJA
DALAM LINGKUNGAN PEKERJAAN, SESUAI DENGAN
PENYESUAIAN PEKERJAAN DENGAN MANUSIA DAN
MANUSIA DENGAN PEKERJAAN
FAKTOR
FAKTORBAHAYA
BAHAYA
DI
DILINGKUNGAN
LINGKUNGANKERJA
KERJA
MANAJEMEN PERUSAHAAN
MANUSIA
PROSES
MESIN MEDIA
FISIK KIMIA
POTENSI BAHAYA
(HAZARD)
BIOLOGIS ERGONOMI
FAKTOR
FAKTORYANG
YANGMEMPENGARUHI
MEMPENGARUHI
PERFORMA
PERFORMA//KESEHATAN
KESEHATANTENAGA
TENAGAKERJA
KERJA
BEBAN KERJA LINGKUNGAN
– Fisik KERJA
– Mental – Fisik
– Sosial – Kimia
– Biologik
– Ergonomik
– Psikososial
KAPASITAS KERJA
– Keterampilan – Usia
– Pendidikan – Jenis Kelamin
– Gizi – Ukuran tubuh
– Kesegaran Jasmani
LINGKUNGAN KERJA
BEBAN TAMBAHAN BAGI PEKERJA
FAKTOR FISIK
BISING, SUHU, VENTILASI, GETARAN, RADIASI,
PENERANGAN, TEKANAN UDARA
FAKTOR KIMIA
GAS, UAP, CAIRAN/PELARUT, FUME, ASAP, DEBU
FAKTOR BIOLOGIK
VIRUS, JAMUR, HEWAN, MIKROORGANISME
FAKTOR FISIOLOGIK / ERGONOMIK
DESAIN, SIKAP, CARA KERJA
FAKTOR PSIKOSOSIAL
HUBUNGAN KERJA, MONOTONI, KONFLIK
Beberapa pengertian
Penyakit yang didera oleh tenaga kerja :
penyakit yang diderita oleh masyarakat
umum (general diseases)
penyakit yang berhubungan/berkaitan
dengan pekerjaan (work related
diseases)
Penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
(Occupational diseases)
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Definisi :
“yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja
Penyakit Akibat Kerja (Occupational Diseases)
(Permennakertrans no. 01/Men/1981)
30 jenis penyakit
Penyakit yang timbul krn Hubungan Kerja
(work related Diseases) (Keppres 22 tahun
1993)
31 jenis penyakit
Penyakit akibat kerja :
– penyakit artificial oleh karena sebab pekerjaan
– merupakan penyakit buatan manusia (man made
disease
– penyakit yang tidak dapat diobati
– gejala tidak khas
– masa laten bisa berlangsung lama
– penyakit yang dapat dicegah
– penyakit yang menimbulkan kecacatan (waktu
lama)
– Medis – tehnis
PAK bisa terjadi/ menyerang pada organ :
- saluran pernafasan
- kulit
- hati
- THT
- ginjal
- mata
- Kardiovaskuler
- syaraf
- Hematologi
- Reproduksi
- Infeksi
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI No.: Per. 02/Men/1980
tentang :
Pemeriksaan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja
Beberapa Pengertian :
a. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Kerja adalah
pemeriksaan kesehatan yg dilakukan oleh dokter
sebelum tenaga kerja di terima kerja
b. Pemeriksaan Kesehatan Berkala adalah
pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu
oleh dokter
c. Pemeriksaan kesehatan Khusus adalah
pemeriksaan kesehatan secara khusus yg dilakukan
oleh dokter pada tenaga kerja tertentu
d. Dokter Pemeriksa adalah dokter yg telah memenuhi
syarat sesuai dng Permenakertranskop No.
Per.01/Men/1976
TUJUAN PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA
Upaya perlindungan kepada :
•Tenaga Kerja
•Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :
l
1.Mesin, pesawat, alat kerja dan bahan serta energi
2.Lingkungan kerja
3.Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
LANDASAN HUKUM (1)
Konvensi ILO No. 120 (UU No. 3 tahun 1969
tentang Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-
Kantor)
Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang
Ketenaga Kerjaan.
Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang
Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida
LANDASAN HUKUM (2)
Kep.Pres. No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit
Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1976 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Dokter
Perusahaan
Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis
Perusahaan
LANDASAN HUKUM (3)
Per.Men. Tenaga Kerja No. 2 tahun 1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1981 tentang
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1985 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian
Asbes
LANDASAN HUKUM (4)
Per.Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1986 tentang
Syarat-Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola
Pestisida
Permennakertrans No.13/2011 ttg NAB faktor
Fisika dan Kimia di Lingkungan Kerja.
Kep. Men. Tenaga Kerja No. 333 tahun 1989
tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
Kerja
Kep. Men. Tenaga Kerja No. 62A tahun 1992
tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat
Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
Kep,Mennaker No.167/1999 ttg Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
LANDASAN HUKUM (5)
Surat Edaran Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang
Kantin dan Ruang Makan
Kepts. Dirjen Binawas No. 157 tahun 1989 tentang Tata
Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja
SE Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang Perusahaan
Katering yang Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja
Permenaker No. 05 tahun 2018 tentang K3 Lingkungan
Kerja
OBJEK PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA
Pelayanan Kesehatan Kerja
Dokter Perusahaan
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
Penyakit Akibat Kerja
Paramedis Perusahaan
Katering / Pengelola Makanan Untuk Tenaga Kerja
P3K Di Tempat Kerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
Untuk memenuhi 2 kebutuhan :
Mendiagnosa dan memberikan terapi bagi yang
menderita penyakit umum
Melakukan pencegahan dan mendiagnosa penyakit
akibat kerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA
Pemeriksaan Kesehatan
Awal
Pemeriksaan Kesehatan
Berkala
Pemeriksaan Kesehatan
Khusus
PEMERIKSAAN KESEHATAN AWAL
Dilakukan oleh dokter sebelum melakukan pekerjaan
Tujuan untuk penempatan tenaga kerja, agar :
- berada dalam kondisi kesehatan yang optimal
- tidak menderita peny. menular
- sesuai kemampuan fisik pekerjaan yang
akan dilakukan
PEMERIKSAAN KESEHATAN
BERKALA
Dilakukan oleh dokter pada waktu-waktu tertentu
secara berkala
Sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
Tujuan :
- mempertahankan derajat kesehatan tenaga
kerja
- menilai kemungkinan adanya pengaruh dari
pekerjaan seawal mungkin
PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS
Dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap tenaga
kerja tertentu
Dilakukan pula terhadap tenaga kerja :
- mengalami kecelakaan atau penyakit yang
dirawat diatas 2 minggu
- usia > 40 th/wanita/cacat/muda yang
melakukan pekerjaan tertentu
- diduga mendapat gangguan kesehatan
Tujuan :
– Menilai adanya pengaruh pekerjaan tertentu
terhadap tenaga kerja atau kelompok tenaga kerja
HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN
DILAPORKAN DAN DIKIRIMKAN KE
DINAS NAKER SETEMPAT OLEH PERSH.
PERSH
DINAS NAKER SETEMPAT MENYAMPAIKAN
KEPADA DITJEN BINAWAS
Pengawasan Pengawasan Kesehatan
Lingkunga Kerja Kerja
- Umum - Individual
- Tehnis - Medis
PENGAWASAN
DILAKUKAN OLEH :
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan
Dokter Perusahaan/Dokter Pemeriksa
Ahli K3 Kesehatan Kerja