[go: up one dir, main page]

100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
5K tayangan32 halaman

Modul Bahasa Indonesia Kelas 5

Modul ini memberikan panduan mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 5 SD tentang topik Cintai Indonesia. Pembelajaran ini menggunakan model Cooperative Learning dan metode diskusi, tanya jawab, dan permainan untuk membantu siswa memahami penggunaan huruf kapital dengan benar. Siswa dibagi menjadi kelompok untuk belajar bersama dan berkompetisi secara sehat.

Diunggah oleh

Yuniar Tahira Laili
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (3 suara)
5K tayangan32 halaman

Modul Bahasa Indonesia Kelas 5

Modul ini memberikan panduan mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas 5 SD tentang topik Cintai Indonesia. Pembelajaran ini menggunakan model Cooperative Learning dan metode diskusi, tanya jawab, dan permainan untuk membantu siswa memahami penggunaan huruf kapital dengan benar. Siswa dibagi menjadi kelompok untuk belajar bersama dan berkompetisi secara sehat.

Diunggah oleh

Yuniar Tahira Laili
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 32

Modul Ajar

Bahasa Indonesia
Cinta Indonesia
K e l a s 5 ( F a s e C )

S D N e g e r i 1 1 L u b u k B u a y a

Penyusun :
Yuniar Tahira Laili
MODUL AJAR

BAHASA INDONESIA KELAS VC

INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun Yuniar Tahira Laili
Instansi SD Negeri 11 Lubuk Buaya
Tahun Penyusun 2023
Jenjang Sekolah SD
Fase / Kelas C / V (Lima)
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Topik / BAB 6 Cintai Indonesia
Materi Pokok Huruf Kapital
B. KOMPETENSI AWAL
Peserta didik telah mengenal apa itu huruf kapital
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Setalah melakukan pembelajaran diharapkan peserta didik mampu memiliki karakter pelajar
seperti:
 Beriman. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Mandiri
 Bergotong royong
 Bernalar kritis
D. MODEL & METODE PEMBELAJARAN
1. Model Pembelajaran:
Model pembelajaran yang digunakan adalah Cooperative Learning tipe Teams Game
Tournament (TGT) secara tatap muka. Langkah-langkah model Cooperative Learning
tipe Teams Game Tournament (TGT) adalah:
 Penyajian kelas (class precentation)
 Belajar dalam kelompok (Teams)
 Game
 Pertandingan (Tournament)
 Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Slavin (dalam Aris, 2014)

2. Metode Pembelajaran:
Ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, bermain
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler / Tipikal
F. SARANA & PRASARANA
1. Ruang kelas
2. Komputer/laptop, proyektor, jaringan internet
3. Buku guru dan buku siswa Bahasa Indonesia kelas V serta sumber referensi lainnya
4. Media pembelajaran (gambar, video)
5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
KOMPETENSI INTI
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi isi dari gambar ilustrasi sebuah
meseum dan merefleksikan dengan pengalaman mereka saat mengunjungi museum
dengan baik dan benar
2. Melalui teks bacaan, peserta didik dapat memahami isi teks “Berkunjung ke Gedung
Djoeng 45” dengan benar
3. Melalui permainan (game), peserta didik dapat menemukan dan memperbaiki kata
yang terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital dengan tepat.
C. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dengan melakukan berbagai kegiatan pada pembelajaran ini, peserta didik mampu
merefleksikan pengalaman mereka saat mengunjungi museum, memahami isi teks,
menemukan dan memperbaiki kata yang terdapat kesalahan dalam penulisan huruf kapital
D. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apa anak-anak masih ingat apa itu huruf kapital?
2. Coba sebutkan 1 contoh penulisan huruf kapital yang benar!
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas
(10 menit) 2. Peserta didik membaca doa bersama sebelum
memulai pembelajaran yang dipimpin oleh
ketua kelas
3. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
4. Peserta didik menyanyikan lagu Halo Halo
Bandung dengan penuh semangat sambil
berdiri
5. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan
ice breaking
6. Guru memberikan pertanyaan pemantik.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
langkah pembelajaran, dan jenis penilaian
8. Guru membagikan teks bacaan kepada peserta
didik
Kegiatan Inti Fase 1 Penyajian Kelas (class prescentation)
(50 menit) 9. Guru menampilkan gambar museum, kemudian
memberikan pertanyaan kepada peserta didik
“apakah anak-anak pernah mengunjungi
museum, coba ceritakan”
10. Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk
menceritakan pengalamannya mengunjungi
museum
11. Kemudian, guru meminta peserta didik untuk
membaca teks yang telah dibagikan
12. Setelah membaca, peserta didik menjawab
beberapa pertanyaan yang telah disediakan
untuk menilai pemahaman peserta didik dalam
memahami teks bacaan

Fase 2 Belajar dalam Kelompok (Team)


13. Guru membagi peserta didik dalam kelompok
belajar menggunakan metode menyusun puzzle
14. Peserta didik dibentuk dalam 5 kelompok
dengan masing-masing anggota 5-6 orang
15. Guru membagikan materi bacaan huruf kapital
ke setiap kelompok
16. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk membaca materi terlebih dahulu
17. Guru berdiskusi dengan peserta didik
melakukan tanya jawab mengenai materi huruf
kapital

Fase 3 Game
18. Guru menyediakan LKPD untuk setiap
kelompok dengan menempalkan LKPD di
papan tulis
19. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan
permainan dengan lomba antar kelompok

Fase 4 Tournament
20. Guru menjelaskan aturan pertandingan:
 Setiap kelompok berbaris kebelakang
 Setiap anggota kelompok bergantian
menjawab pertanyaan pada LKPD yang
telah disediakan
 Guru memberikan waktu kepada setiap
kelompok selama 10 menit untuk
menyelesaikan tugas kelompok
 Kelompok yang mendapatkan skor tertinggi
akan mendapatkan reward
21. Setelah menjelaskan aturan bermain, guru
memulai pertandingan antar kelompok

Fase 5 Penghargaan Kelompok


22. Setelah menyelesaikan pertandingan, guru
menghitung skor yang didapatkan masing-
masing kelompok
23. Guru memberikan reward kepada kelompok
yang mendapatkan skor paling tinggi
Kegiatan penutup 24. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
(10 menit) atas pembelajaran yang telah berlangsung,
25. Guru memandu peserta didik menyimpulkan
materi pembelajaran
26. Guru memberikan penguatan terhadap materi
yang telah dipelajari.
27. Guru melakukan penilaian hasil belajar.
28. Peserta didik menyimak penjelasan guru
tentang aktivitas pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya.
29. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa
bersama dipimpin oleh seorang peserta didik.
F. PENGAYAAN & REMEDIAL
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran
untuk mempersiapkan kemateri selanjutnya, sementara remedial diberikan kepada
peserta didik yang belum menguasai materi dengan memberikan pendampingan
dan tugas mandiri di rumah dengan bimbingan orang tua dan dipantau guru.
G. REFLEKSI

Tabel Refleksi Untuk Guru


NO Pertanyaan Jawaban
1 Kegiatan yang sudah saya
lakukan pada
pembelajaran ini adalah
2. Kegiatan yang belum saya
lakukan pada
pembelajaran ini adalah
3. Kesulitan yang dialamai peserta
didik dalampembelajaran ini
adalah
4. Hal yang akan dilakukan untuk
membantu pesertta didik yang
kesulitan adalah

Tabel Refleksi Untuk Peserta Didik


NO Pertanyaan Jawaban
1 Menurutmu materi apa yang sulit dari
pelajaran hari ini?
2. Bagaimana perasaanmu saat
mengikuti pelajaran hari ini?
3. Jika kamu diminta untuk
memberikan bintang 1 sampai 5,
berapa bintang yang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu
lakukan?
4. Apa yang akan kamu lakukan setelah
mempelajari materi hari ini?

H. ASESSMEN / PENILAIAN
1. Asessmen Diagnostik.
Peserta didik diberikan dua pertanyaan tentang huruf kapital
2. Asesmen Formatif
Peserta didik menjawab soal LKPD dan soal evaluasi dari materi yang telah
disampaikan.
I. LAMPIRAN
1. Bahan Ajar
2. Media Pembelajaran.
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
4. Evaluasi
5. Asesmen/ rubrik penilaian.
6. Pengayaan dan Remedial.
7. Glosarium.
8. Daftar Pustaka.

Mengetahui Padang, Februari 2023

Kepala SDN 11 Lubuk Buaya Guru Kelas V Guru Model

Fatma Laila Hasanah, S.Pd Yuniar Tahira Laili


NIP NIP.
Lampiran 1. Bahan Ajar

MUSEUM

Menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang Museum, Museum adalah
lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan
mengomunikasikannya kepada masyarakat. Definisi museum berdasarkan konferensi umum
ICOM (International Council Of Museums) yang ke-22 di Wina, Austria, pada 24 Agustus
2007 menyebutkan bahwa Museum adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari
keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang
mengumpulkan, merawat, meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan warisan budaya
dan lingkungannya yang bersifat kebendaan dan takbenda untuk tujuan pengkajian,
pendidikan, dan kesenangan.

Secara etimologis kata museum berasal dari bahasa latin yaitu "museum" ("musea"). Aslinya
dari bahasa Yunani “mouseion” yang merupakan kuil yang dipersembahkan untuk Muses (9
dewi seni dalam mitologi Yunani), dan merupakan bangunan tempat pendidikan dan
kesenian, khususnya institut untuk filosofi dan penelitian pada perpustakaan di Alexandria
yang didirikan oleh Ptolomy I Soter 280 SM.

Museum mengelola bukti material hasil budaya dan/atau material alam dan lingkungannya
yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama,
kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata untuk dikomunikasikan dan dipamerkan kepada
masyarakat umum melalui pameran permanen, temporer, dan keliling. Kebanyakan museum
menawarkan program dan kegiatan yang menjangkau seluruh pengunjung, termasuk orang
dewasa, anak-anak, seluruh keluarga, dan tingkat profesi lainnya. Program untuk umum
terdiri dari perkuliahan atau pelatihan dengan staf pengajar, orang-orang yang ahli, dengan
film, musik atau pertunjukkan tarian, dan demonstrasi dengan teknologi.

( sumber: https://museum.kemdikbud.go.id/pengertian-museum )

Berikut beberapa gambar museum yang ada di kota Padang dan Pangkalpinang:
“BERKUNJUNG KE GEDUNG DJOEANG 45”

Pada hari Sabtu yang lalu, aku sekeluarga berkunjung ke Gedung Djoeang „45. Gedung itu
ada di Jalan Mayor Sunaryo, Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. Tepatnya di sebelah
timur Beteng Trade Center (BTC). Jarak rumahku ke museum sejauh 20 km. Waktu tempuh
perjalanan sekitar 45 menit dari rumah.

Gedung Djoeang „45 merupakan gedung bergaya Eropa. Catnya berwarna putih dan terlihat
megah sekali. Di halaman depan gedung yang memanjang ke samping, terdapat air mancur
dan taman rumput yang hijau. Taman tersebut dipercantik dengan tanaman hias dan gazebo
mini, yakni kursi taman yang di atasnya terdapat tanaman rambat. Di bagian kanan halaman
gedung terdapat Tugu Prasasti yang menjulang sekitar 10 meter tingginya.

Ruang pertama yang kami temui setelah pintu masuk berisi koleksi foto tempo dulu Kota
Solo (Surakarta) zaman penjajahan Belanda. Ada juga beberapa tulisan yang berisi informasi
dari Kota Solo pada saat itu. Kami sempat berbicara dengan seorang pemandu museum yang
bernama Pak Budi Pur. Beliau menuturkan bahwa Gedung Djoeang „45 mulai dibangun
tahun 1876 dan selesai tahun 1880, di zaman Belanda. Gedung ini dibangun sebagai
pelengkap dan pendukung Benteng Vastenburg yang ada di bagian utara gedung ini.

Setelah melewati ruang pertama, kami sampai di bagian tengah gedung yang berupa ruang
terbuka. Di ruang ini terdapat beberapa kursi taman serta lampu jalan bergaya Eropa dan
beberapa ornamen lainnya. Banyak pengunjung yang berlama-lama di sana. Ada yang sedang
duduk santai, berfoto, atau menjelajahi setiap sudut ruang terbuka mengamati setiap
arsitektur khas gedung.

Tidak banyak koleksi barang yang dipamerkan di Gedung Djoeang „45. Akan tetapi, suasana
masa lalu sangat terasa saat kita di sana. Sangat disarankan untuk mengunjungi Gedung
Djoeang „45 di sore hari untuk menikmati keindahan arsitektur gedung dan juga bersantai
sore di bangku taman yang tersedia di sana
HURUF KAPITAL

Pengertian Huruf Kapital

Apa itu huruf kapital? menurut KBBI, huruf kapital atau huruf besar adalah huruf yang
berukuran dan berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan
sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan
sebagainya, seperti A, B, C, D, E. Penggunaan huruf kapital harus sesuai dengan pedoman
umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan.

Penggunaan Huruf Kapital dan Contoh

1. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.


Misalnya:

 Apa maksudnya?
 Tolong ambilkan buku itu!
 Kita harus bekerja keras.
 Pekerjaan itu akan selesai dalam 1 jam.

2. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Misalnya:

 Amir Hamzah
 Dewi Sartika
 André-Marie Ampère
 James Watt
 Mujair
 Rudolf Diesel
 Bapak Koperasi
 Jenderal Kancil

3. Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:

 5 ampere
 15 watt
 ikan mujair
 mesin diesel

4. Huruf kapital digunakan pada nama orang seperti pada nama teori, hukum, dan
rumus.
Misalnya:

 teori Darwin
 hukum Archimedes
 rumus Phytagoras

5. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang
bermakna 'anak dari', seperti bin, binti, boru, dan van, kecuali dituliskan sebagai
awal nama atau huruf pertama kata tugas dari.
Misalnya:

 Abdul Rahman bin Zaini


 Fatimah binti Salim
 Indani boru Sitanggang
 Ayam Jantan dari Timur
 Charles Adriaan van Ophuijsen
 Salah satu pencetak gol terbanyak adalah Van Basten.

6. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat dalam petikan langsung.


Misalnya:

 Ibu berpesan, "Berhati-hatilah, Nak!"


 "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
 "Besok pagi," kata Rino, "mereka akan berangkat."

7. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama dalam hal tertentu yang
berkaitan dengan nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata
ganti Tuhan serta singkatan nama Tuhan.
Misalnya:

 Buddha
 Hindu
 Islam
 Kristen
 Konghucu
 Al-Qur'an
 Alkitab
 Weda
 Allah
 Tuhan
 Allah Yang Maha Kuasa akan menunjukkan jalan-Nya.
 Ya, Tuhan, bimbinglah hamba ke jalan yang Engkau beri rahmat.
 Tuhan YME (Yang Maha Esa)
 Allah Swt. (Subhanahuwataala)

8. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
kebangsawanan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang
dan gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:

 Mahaputra Yamin
 Teuku Umar
 La Ode Khairudin
 Kiai Haji Hasjim Asy'ari
 Doktor Mohammad Hatta
 Irwansyah, Magister Humaniora

9. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang
digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:

 Selamat datang, Yang Mulia.


 Semoga berbahagia, Raden.
 Terima kasih, Kiai.
 Selamat pagi, Dokter.
 Silakan duduk, Prof.
 Siap, Jenderal.
10. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai pengganti nama orang,
nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:

 Wakil Presiden Adam Malik


 Perdana Menteri Nehru
 Profesor Anton M. Moeliono
 Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
 Proklamator Republik Indonesia
 Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri
 Gubernur Papua Barat

11. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama seperti pada nama bangsa, suku,
bahasa, dan aksara.
Misalnya:

 bangsa Indonesia
 suku Dani
 bahasa Tolaki
 aksara Kaganga

12. Huruf kapital tidak digunakan pada nama bangsa, suku, bahasa, dan aksara yang
berupa bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:

 pengindonesiaan kata asing


 keinggris-inggrisan
 kesunda-sundaan

13. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama, seperti pada nama tahun, bulan,
hari, dan hari besar atau hari raya.
Misalnya:

 tahun Hijriah
 bulan Agustus
 hari Jumat
 hari Lebaran
 tarikh Masehi
 bulan Maulid
 hari Galungan
 hari Natal
14. Huruf kapital digunakan pada huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:

 Konferensi Asia Afrika


 Perang Dunia II
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
 Hari Pendidikan Nasional

15. Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai nama ditulis
dengan huruf nonkapital.
Misalnya:

 Kami memperingati proklamasi kemerdekaan setiap tahun.


 Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

16. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama geografi.


Misalnya:

 Benua Afrika
 Asia Tenggara
 Pulau Miangas
 Jazirah Arab
 Dataran Tinggi Dieng
 Gunung Semeru
 Pegunungan Himalaya
 Bukit Barisan
 Danau Toba
 Ngarai Sianok
 Lembah Baliem
 Sungai Mamberamo
 Tanjung Harapan
 Selat Lombok
 Teluk Persia
 Terusan Suez
 Jawa Barat
 Jakarta
 Kabupaten Konawe
 Kota Kupang
 Kecamatan Rengasdengklok
 Distrik Samofa
 Desa Sentul
 Kelurahan Rawamangun
 Jalan Polonia
 Gang Kelinci
 Lantai II Gedung Tabrani
 Ruang Poerwadarminta Gedung Yudistira

17. Huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti nama diri ditulis dengan huruf
nonkapital.
Misalnya:

 berlayar ke teluk
 mandi di sungai
 menyeberangi selat
 berenang di danau

18. Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis ditulis
dengan huruf nonkapital.
Misalnya:

 jeruk bali (Citrus maxima)


 kacang bogor (Voandzeia subterranea)
 nangka belanda (Anona muricata)
 petai cina (Leucaena glauca)

Catatan:

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat dikontraskan atau
disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Misalnya:

 Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu,
gula aren, dan gula anggur.
 Kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.

19. Huruf kapital digunakan untuk nama geografi yang menyatakan asal daerah.
Misalnya:

 batik Cirebon
 bubur Manado
 film Indonesia
 kopi Gayo
 satai Madura
 soto Banjar
 tari Bali

20. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur
bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau
dokumen, kecuali kata tugas.
Misalnya:

 Bosnia dan Herzegovina


 Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019
tentang Penggunaan Bahasa Indonesia
 Perserikatan Bangsa-Bangsa

21. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur
bentuk ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta
nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:

 Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
 Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
 Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
 Berita berjudul "Listrik Sahabat Petani" dimuat di paktani.com.
 Ia menyajikan makalah "Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata".

22. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar dan
nama pangkat.
Misalnya:

S.E. sarjana ekonomi

M.Si. magister sains

Hj. hajah

Pdt. pendeta
Dg. daeng

Dt. datuk

K.R.T. kanjeng raden


tumenggung

Kol. kolonel

23. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, dan adik serta kata atau ungkapan lain
(termasuk unsur bentuk ulang utuh) yang digunakan sebagai sapaan.
Misalnya:

 "Kapan Bapak berangkat?" tanya Hasan.


 Dedi bertanya, "Itu apa, Bu?"
 "Silakan duduk, Dik!" kata Rani.
 Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
 "Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?"
 "Selamat belajar, Anak-Anak."
 "Sampai berjumpa kembali, Teman-Teman."

Catatan:

a. Kata Anda ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

 Sudahkah Anda tahu?


 Hanya teman Anda yang mengerti masalah itu.

b. Kata atau ungkapan yang digunakan dalam pengacuan ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:

 "Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak."


 Besok Paman akan datang bersama kakakmu.

c. Istilah kekerabatan yang diikuti oleh kata yang menunjukkan kepemilikan ditulis dengan
huruf nonkapital.
Misalnya:

 Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.


 Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Lampiran 2. Media Pembelajaran

1. Gambar puzzle untuk membentuk kelompok

2. Gambar Museum
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

Nama :_______________________ Kelas :

Perhatikan teks tanggapan berikut!

BERKUNJUNG KE GEDUNG DJOEANG 45

Pada hari Sabtu yang lalu, aku sekeluarga berkunjung ke Gedung Djoeang „45. Gedung
itu ada di Jalan Mayor Sunaryo, Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon. Tepatnya di
sebelah timur Beteng Trade Center (BTC). Jarak rumahku ke museum sejauh 20 km.
Waktu tempuh perjalanan sekitar 45 menit dari rumah.
Gedung Djoeang „45 merupakan gedung bergaya Eropa. Catnya berwarna putih dan
terlihat megah sekali. Di halaman depan gedung yang memanjang ke samping, terdapat
air mancur dan taman rumput yang hijau. Taman tersebut dipercantik dengan tanaman
hias dan gazebo mini, yakni kursi taman yang di atasnya terdapat tanaman rambat. Di
bagian kanan halaman gedung terdapat Tugu Prasasti yang menjulang sekitar 10 meter
tingginya.

Ruang pertama yang kami temui setelah pintu masuk berisi koleksi foto tempo dulu Kota
Solo (Surakarta) zaman penjajahan Belanda. Ada juga beberapa tulisan yang berisi
informasi dari Kota Solo pada saat itu. Kami sempat berbicara dengan seorang pemandu
museum yang bernama Pak Budi Pur. Beliau menuturkan bahwa Gedung Djoeang „45
mulai dibangun tahun 1876 dan selesai tahun 1880, di zaman Belanda. Gedung ini
dibangun sebagai pelengkap dan pendukung Benteng Vastenburg yang ada di bagian
utara gedung ini.

Setelah melewati ruang pertama, kami sampai di bagian tengah gedung yang berupa
ruang terbuka. Di ruang ini terdapat beberapa kursi taman serta lampu jalan bergaya
Eropa dan beberapa ornamen lainnya. Banyak pengunjung yang berlama-lama di sana.
Ada yang sedang duduk santai, berfoto, atau menjelajahi setiap sudut ruang terbuka
mengamati setiap arsitektur khas gedung.
Tidak banyak koleksi barang yang dipamerkan di Gedung Djoeang „45. Akan tetapi,
suasana masa lalu sangat terasa saat kita di sana. Sangat disarankan untuk mengunjungi
Gedung Djoeang „45 di sore hari untuk menikmati keindahan arsitektur gedung dan juga
bersantai sore di bangku taman yang tersedia di sana

Jawablah pertanyaan berikut!

1. Ruang apa sajakah yang terdapat di Gedung Djoeang‟45?

2. Apa keunikan Gedung Djoeang ‟45?

3. Bagaimana kita mencari tahu suasana tempo dulu dalam Gedung Djoeang ‟45?

4. Apa tujuan didirikannya Gedung Djoeang ‟45?

5. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan di Gedung Djoeang ‟45?


Lampiran 4. Evaluasi

Soal Evaluasi

Nama :

Hari/Tanggal :

Petunjuk!

1. Tulis terlebih dahulu nama peserta ujian dan hari/tanggal pada


kolom yang telahdisediakan.
2. Jawablah soal yang mudah dikerjakan.
3. Pilihlah jawaban yang paling benar pada huruf A, B, C, dan D.
4. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap benar.
5. Apabila jawaban diganti beri tanda dua garis mendatar.

1. Setiap sore anak-anak bermain sepeda di Gang Merpati. Mereka bermain dengan
riang gembira. Anak-anak bersepeda mengitari Kompeks Perumahan.

Kesalahan penggunaan huruf kapital pada paragraf tersebut adalah ….


A. Gang, Kompleks
B. Merpati, Kompleks
C. Gang, Perumahan
D. Kompleks, Perumahan

2. Bu Dewi menemukan kucing persianya yang hilan di desa sukamadu.


Penggunaan huruf kapital yang tepat adalah …
A. Bu Dewi menemukan kucing persianya yang hilang di desa Sukamadu.
B. Bu Dewi menemukan kucing persianya yang hilang di Desa Sukamadu.
C. Bu Dewi menemukan Kucing Persianya yang hilang di desa Sukamadu.
D. Bu Dewi menemukan Kucing Persianya yang hilang di Desa Sukamadu.

3. Toni dan Aldo sedang bercakap-cakap di teras rumah. Mereka membahas tempat
wisata yang pernah dikunjungi.
Toni bertanya, “Tempat wisata mana saja yang pernah kamu kunjungi Do?”
“saya pernah ke pantai parangtritis, museum soeharto, dan jalan-jalan ke
malioboro,” jawab aldo.
Perbaikan kesalahan penggunaan huruf kapital pada kalimat bercetak miring adalah

A. “saya pernah ke pantai Parangtritis, museum Soeharto, dan jalan-jalan ke
Malioboro,” jawab aldo.
B. “Saya pernah ke pantai Parangtritis, Museum Soeharto, dan jalan-jalan ke
Malioboro,” jawab Aldo.
C. “Saya pernah ke Pantai Parangtritis, Museum Soeharto, dan jalan-jalan ke
Malioboro,” jawab Aldo.
D. “Saya pernah ke Pantai Parangtritis, museum Soeharto, dan jalan-jalan ke
Malioboro,” jawab aldo.

4. Penggunaan huruf kapital yang tepat terdapat pada kalimat …


A. Ibu membeli roti bika Ambon, jeruk bali, dan Batik Pekalongan.
B. Surya mengikuti kursus Bahasa Mandarin setiap dua Minggu sekali.
C. Rian dan Maya mengikuti ekstrakurikuler pencak silat dua kali Seminggu.
D. Pada tahun ini Anita tidak dapat mengunjungi neneknya di Kota Malang.

5. Libur sekolah telah tiba. Raka dan riki akan mengunjungi kebun binatang
Gembiraloka di yogyakarta. Mereka berangkat dengan menggunakan becak menuju
lokasi tersebut.

Perbaikan kesalahan penggunaan huruf kapital pada kalimat yang bercetak tebal
dalam paragraf tersebut adalah …
A. Raka dan riki akan mengunjungi kebun binatang Gembiraloka di Yogyakarta.
B. Raka dan Riki akan mengunjungi kebun Binatang Gembiraloka di Yogyakarta.
C. Raka dan Riki akan mengunjungi Kebun Binatang Gembiraloka di Yogyakarta.
D. Raka dan Riki akan mengunjungi Kebun Binatang Gembiraloka di Yogyakarta.
Kunci Jawaban

1. D
2. B
3. C
4. D
5. C
Lampiran 5. Asessmen / Penilaian

A. PENILAIAN DIAGNOSTIK
1. Diagnostik Non kognitif
Asesmen diagnostik non kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk
menggali hal- hal meliputi kesejahteraan psikologi peserta didik, sosial emosi,
aktivitas peserta didik selama belajar di rumah, kondisi keluarga dan pergaulan
peserta didik, gaya belajar, karakter, dan minat siswa.

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1. Apa kabar hari ini anak-anak?
2. Apakah kalian dalam keadaan sehat?
3. Apakah anak-anak merasa bersemangat hari ini?
4. Apakah tadi malam sudah belajar?

2. Diagnostik Kognitif

No Pertanyaan
1. Apa yang kalian ketahui tentang huruf kapital?
2. Berilah 1 contoh kalimat dengan penggunaan huruf kapital yang tepat!
B. PENILAIAN FORMATIF

1. Instrumen Penilaian Kompetensi Sikap

Pedoman Pengamatan Sikap

Kelas : V (Lima)
Hari, Tanggal :
Pertemuan Ke- :
Materi Pembelajaran : Penggunaan Huruf Kapital

Aspek
No Nama Peserta Didik Penilaian
Tanggun
Religius Komunikatif g Demokratis
Jawab
1.
2.
3.
4.
dst.
Berilah tanda cek list (�) pada kolom yang tersedia jika peserta
didik sudah menunjukan sikap/perilaku tersebut.

2. Instrumen Penilaian Observasi dan Tanya Jawab

Observasi Terhadap Diskusi dan Tanya Jawab

Pernyataan
Pengungkapa n Ketepatan
No Nama Peserta Kebenara n Skor
Gagasan Penggunaan
Didik Konsep
yang Orisinil Istilah
1 2 1 2 1 2
1.
2.
3.
4.
dst.

Keterangan: 1 = tidak, 2 = ya
Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus berikut
3. Instrumen Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pedoman Penilaian Kompetensi Keterampilan

Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Jumlah Nilai
1 2 3
1.
2.
3.
4.
dst.

Aspek dan Rubrik Penilaian

No Aspek Penilaian Nilai Perolehan Nilai


1. Kejelasan dan kedalaman informasi
a. Informasi disampaikan secara jelas,
lengkap, dan relevan dengan topik/tema 30
yang didiskusikan.
b. Informasi disampaikan secara jelas,
lengkap, tetapi kurang relevan dengan 20
topik/tema yang didiskusikan.
c. Informasi disampaikan secara jelas,
10
tetapi kurang lengkap.
2. Keaktifan dalam berdiskusi
a. Sangat aktif dalam diskusi. 30
b. Cukup aktif dalam diskusi. 20
c. Kurang aktif dalam diskusi. 20
3. Kejelasan dan kerapian dalam presentasi
a. Presentasi sangat jelas dan rapi. 40
b. Presentasi cukup jelas dan rapi. 30
c. Presentasi dengan jelas tetapi kurang
20
rapi.
d. Presentasi dengan kurang jelas dan
10
kurang rapi.
Perhitungan Perolehan nilai

Nilai akhir yang diperoleh merupakan akumulasi dari perolehan nilai untuk setiap
aspekdengan ketentuan sebagai berikut :
Jika peserta didik pada aspek pertama memperoleh nilai 20, aspek kedua 30,
aspekkeempat 40, maka total perolehan nilainya adalah 90.

4. Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Pedoman Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Aspek Penilaian
No Nama Peserta Didik Jumlah Nilai
LKPD Evaluasi
1.
2.
3.
4.
dst.

C. PENILAIAN SUMATIF

Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan


proses pembelajaran. Hasil asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta
mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang dituju.
Lampiran 6. Glosarium

ISTILAH ARTI ISTILAH


Huruf Kapital Huruf kapital merupakan huruf yang berukuran dan
berbentuk khusus (lebih besar daripada huruf biasa),
biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata
pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri seperti A,
B, C: Huruf Besar.
Museum Menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang
Museum, Museum adalah lembaga yang berfungsi
melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan
mengomunikasikannya kepada masyarakat.
Model Pembelajaran TGT Menurut Slavin, pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri
atas 5 langkah tahapan, yaitu tahap penyajian kelas (class
precentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan
(games), pertandingan (tournament), dan penghargaan
kelompok (team recognition) (Winastwan dan Sunarto,
2010).
Lampiran 7. Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Zulqarnain, E. V. (2021). Bahasa Indonesia, Bergerak Bersama untuk SD Kelas V. Jakarta:


KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA.

https://museum.kemdikbud.go.id/pengertian-museum

https://ejaan.kemdikbud.go.id/eyd/penggunaan-huruf/huruf-kapital/

Anda mungkin juga menyukai