Employer Branding
Employer Branding
Employer Branding
19 (3), 2021
ABSTRAK
Tujuan penelitian – Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran keseluruhan atas hasil
pemetaan sistematis dari kajian employer branding berdasarkan artikel-artikel yang didapatkan dari
database elektronik Scopus. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi para akademisi maupun praktisi
sebagai langkah awal dalam melakukan penelitian mengenai employer branding maupun dalam
menetapkan strategi employer branding dalam sebuah organisasi.
Temuan – Berdasarkan hasil pemetaan sistematis, tren publikasi atas kajian employer branding
masih sedikit dilakukan. Publikasi employer branding baru dimulai dari 2011 dan memiliki tren
tertinggi pada tahun 2021. Negara yang mendominasi publikasi adalah dari Eropa, yaitu Germany.
Pendekatan yang paling banyak digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Hal
tersebut sesuai dengan fokus terbanyak yang diteliti, yaitu mengenai employer branding
identification yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari employer branding
dengan berbagai variabel lainnya. Jenis penelitian terbanyak yang diteliti adalah evaluation research
dengan fokus terbanyak adalah institusi karena mahasiswa tingkat akhir dianggap sebagai calon
tenaga kerja potensial bagi setiap organisasi.
Keterbatasan penelitian – Penelitian ini memiliki keterbatasan sumber data sekunder yang
digunakan hanya berasal dari database elektronik Scopus.
Originality/value – Penelitian ini memberikan temuan bahwa kajian ilmiah mengenai topik
employer branding masih sangat sedikit dilakukan dan belum beragam dalam perkembangannya.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang sangat cepat mengakibatkan dunia bisnis dilanda VUCA
(Votality, Uncertainty, Complexity & Ambiguity). Hal tersebut membuat bisnis terus
menghadapi tantangan baru setiap harinya (Jinil Persis et al., 2021). Fenomena yang sedang
berlangsung di lingkungan bisnis ini menciptakan banyak jebakan bagi para pemimpin (Bennett
& Lemoine, 2014). Pemimpin dipaksa untuk dapat memahami dan mengerti harus mengambil
langkah apa dalam menghadapi VUCA world ini.
Hal ini memberikan sebuah tren baru didunia SDM dan para pemimpin organisasi.
Dahulu para tenaga kerjalah yang membutuhkan organisasi. Namun kini sebaliknya,
organisasilah yang membutuhkan dan mencari calon tenaga kerja terbaik bagi perusahaannya.
Tenaga kerja adalah sumber daya yang paling berharga bagi seluruh organisasi (Sadeghvaziri &
Azimi, 2021). Perusahaan membutuhkan talent dengan kualitas terbaik yang mampu menerima
perubahan secara cepat dan mampu beradaptasi dengan perubahan. Karena setiap perusahaan
berlomba-lomba untuk mendapatkan tenaga kerja terbaik, hal ini menyebabkan fenomena lain,
yaitu the war for talent.
The war for talent membuat tugas perusahaan dalam menarik dan mempertahankan
tenaga kerja yang berkualitas menjadi lebih sulit dilakukan (Easa & Bazzi, 2020). Selain itu
terdapat pula tantangan lain yang harus dihadapi para pemimpin, yaitu adalah keberadaan
Generasi Z yang sedang mendominasi tempat bekerja. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk
Tahun 2020 pada Gambar 1, komposisi penduduk Indonesia Sebagian besar berasal dari
Generasi Z sebanyak 27,94% (Jayani, 2021).
Gambar 1: Hasil Sensus Penduduk 2020
Seluruh industri bisnis akan lebih dinamis lagi dengan keberadaan Generasi Z. Generasi
Z yaitu generasi yang lahir di antara tahun 1997 – 2012 (Jayani, 2021). Karakter Generasi Z
lebih beragam, bersifat global, serta memberikan pengaruh pada budaya dan sikap masyarakat
kebanyakan (Jenkins, 2019). Generasi Z sepenuhnya memanfaatkan teknologi dalam berbagai
aktivitas kehidupan mereka. Teknologi mereka gunakan sama alaminya layaknya mereka
bernafas (Rakhmah, 2021).
Generasi Z memiliki harapan, preferensi, dan perspektif kerja yang berbeda serta dinilai
menantang bagi organisasi, tak jarang banyak pihak yang menandai Generasi Z sebagai generasi
yang tak loyal. Di dunia kerja, Generasi Z umumnya akan berpindah perusahaan setelah satu
tahun bekerja. Hal ini lantaran mereka ingin menggapai apa yang mereka inginkan (Marketeers,
2018). Hampir separuh Generasi Z, yaitu sebanyak 41% lebih tertarik untuk memulai bisnis
mereka sendiri (Online Schools Center, 2019). Bahkan Generasi Z disebut sebagai “The Most
Entrepreneurial Generation”, karena berdasarkan survei, 61% mahasiswa tingkat akhir lebih
tertarik untuk menjadi entrepreneur daripada seorang karyawan (Schawbel, 2014).
Berdasarkan fenomena di atas, dapat dipahami bahwa konsep employer branding
merupakan pembahasan yang sangat penting keberadaannya sebagai strategi yang harus dimiliki
setiap organisasi agar dapat terus bertahan. Keberadaan dan keberhasilan organisasi bergantung
kepada kualitas tenaga kerjanya yang dapat menghadapi seluruh tantangan saat ini. Hal tersebut
menjadi tantangan utama bagi organisasi dalam menarik tenaga kerja terbaik di lingkungan yang
kompetitif saat ini (Chhabra & Sharma, 2014). Untuk menarik talent terbaik membutuhkan pola
pikir pemimpin yang berbeda. Pemimpin perlu memahami perilaku dan kecenderungan talent
yang mengharapkan lebih banyak personalisasi dalam cara mereka diperlakukan oleh organisasi
(Deloitte, 2017).
Employer branding menjadi strategi utama bagi organisasi dalam menghadapi seluruh
tantangan di atas. Di era the war for talent dan VUCA saat ini, organisasi sudah menggunakan
employer branding sebagai strategi (Ahmad et al., 2020). Employer branding yang efektif dari
suatu organisasi saat ini dapat menjadi daya saing kompetitif yang ditawarkan oleh organisasi
(Santiago, 2019). Menarik talent potensial menjadi tahapan awal yang sangat penting bagi
tujuan organisasi karena keberhasilan kegiatan rekrutmen akan bergantung pada tahapan ini
(Walker & Hinojosa, 2014).
Dengan seluruh pertimbangan di atas, kajian mengenai employer branding sangat
penting untuk mengetahui perkembangan terkini dari hasil literatur ilmiah yang sudah ada.
Penelitian ini bertujuan untuk membentuk latar belakang penelitian lebih lanjut serta
mendapatkan wawasan yang lebih dalam mengenai kajian employer branding. Peneliti
menggunakan metode systematic mapping study. Untuk menemukan artikel mengenai employer
branding, peneliti menggunakan Scopus electronic database.
Peneliti menganalisis hasil pencarian artikel dengan pertanyaan utama (Research
Questions) pada penelitian ini meliputi:
1. RQ1: Bagaimana fokus penelitian (research focuses) pada topik yang telah diteliti?
2. RQ2: Metodologi dan jenis paper (paper type) apa yang digunakan?
3. RQ3: Bagaimana tren publikasi setiap negara dari waktu ke waktu?
Hasil penelitian ini memberikan pendekatan penelitian yang komprehensif tentang employer
branding serta implikasi dan pedoman bagi akademisi dan praktisi lainnya.
telah ditargetkan, hal ini merupakan pemasaran eksternal perusahaan. Dan yang terakhir, yaitu
melakukan pemasaran internal perusahaan agar mengembangkan para pekerja untuk
berkomitmen pada nilai dan tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi atau perusahaan
(Backhaus & Tikoo, 2004). Ketiga langkah proses tersebut dapat diidentifikasi lebih dalam
sebagai berikut:
1. Pertama, organisasi perlu membangun sebuah “value proposition” yang jelas, konsisten
dan jujur berdasarkan penelitian untuk pekerja mereka yang sudah ada maupun
prospektif ke depan. Hal itu harus mencakup budaya organisasi, gaya manajemen,
kualitas pekerja saat ini, citra perusahaan saat ini dan kesan dari produk atau jasa dari
kualitas manajer. Organisasi atau perusahaan juga harus mengerti ekspektasi dan atribut
spesifik yang dimilikinya yang dianggap menarik oleh calon pelamar pekerjaan.
2. Penting bagi perusahaan untuk mencari tahu apa yang pesaing lain tawarkan kepada
calon pekerja potensial yang sama. Employer Value Proposition (EVP) harus dibuat
berbeda dengan pesaing lain, kemudian organisasi atau perusahaan menggunakan itu
untuk menarik calon pekerja potensial.
3. Employer Value Proposition harus menyatakan janji akan citra yang dibuat kepada
calon pekerja potensial untuk meningkatkan kemungkinan mereka untuk terus tetap
bertahan di organisasi atau perusahaan. Hal ini harus mencerminkan strategi bisnis dari
perusahaan, maka employer branding bertindak sebagai saringan untuk hanya kepada
mereka yang memiliki inspirasi, keterampilan, pengetahuan, keahlian dan kepribadian
untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi sekunder menggunakan metode systematic mapping study
(SMS). SMS berasal dari study literature review (SLR) (Tribis et al., 2018). SMS berfungsi untuk
menguraikan aktivitas penelitian yang sudah dilakukan. SMS dapat dikatakan merupakan sebuah
metode yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum dari area penelitian tertentu
(Zultaqawa et al., 2020).
1. Research Question
Pertanyaan penelitian dalam SMS jauh lebih luas daripada di SLR untuk mengatasi
ruang lingkup studi yang lebih luas (Kitchenham et al., 2007). Tujuan dari systematic
mapping study ini adalah untuk memetakan frekuensi publikasi untuk mengetahui tren
penelitian. Tujuan ini terlihat dalam pertanyaan penelitian (RQ) seperti yang
ditunjukkan (Castañer & Oliveira, 2020). Pertanyaan penelitian dari penelitian ini
berkonsentrasi pada pengkategorian topik pada bidang employer branding.
2. Langkah Pencarian
Proses pencarian harus dilakukan seakurat mungkin, keakuratan tersebut ditandai
dengan pemilihan sumber data mapping, pembuatan string pencarian yang tepat, dan
menentukan kriteria inklusi eksklusi (Tahir et al., 2021). Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan Scopus database elektronik. Peneliti mencari kata kunci menggunakan
bantuan operator Boolean yang berfungsi untuk mensintesis menjadi satu kata kunci
pencarian (Ferrari et al., 2019). Pada penelitian ini menggunakan operator Boolean
AND dan OR. Keyword yang digunakan yaitu "employer branding" AND
("entrepren*" OR "intrapren*") dengan temuan 541. Selanjutnya, peneliti menentukan
kriteria ekslusi dan inklusi yang bertujuan untuk menyortir artikel yang relevan
(Petersen et al., n.d.). Kriteria inklusi dan ekslusi yang dirumuskan penulis dapat dilihat
pada Tabel 1.
Selanjutnya pada Gambar 2 dapat dilihat mengenai tahapan proses penelusuran penelitian
Gambar 2: Tahapan Proses Penelusuran Penelitian
38
3. Skema Klasifikasi
Untuk melakukan proses analisis dan klasifikasi artikel yang sudah sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan, peneliti mengembangkan skema klasifikasi (Petersen et al., n.d.).
Proses skema klasifikasi lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Terdapat tiga aspek yang
digunakan peneliti dalam mengklasifikasikan artikel yang sudah sesuai kriteria. Pertama,
penulis mengelompokkan artikel berdasarkan metode penelitiannya. Kedua, peneliti
mendefinisikan jenis penelitian (paper type) berdasarkan klasifikasi yang disajikan dalam
(R. Wieringa et al., 2006) (R. J. Wieringa, 2014). Ketiga, peneliti melakukan identifikasi
menggunakan metode kata kunci (Petersen et al., 2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini menjelaskan mengenai hasil yang didapatkan dari perhitungan maupun
pengumpulan data serta analisis (pembahasan) dan interpretasi dari hasil tersebut. Harap
diperhatikan pencantuman tabel sebagai bentuk hasil penelitian merupakan tabel yang telah
diolah, bukan tabel yang didapatkan dari output program pengolahan data statistik. Tabel
maupun grafik yang ditampilkan harus bersifat informatif dan terkait dengan masalah serta
tujuan penelitian. Format tabel yang disajikan adalah tabel terbuka.
Hasil
Berdasarkan hasil review yang telah dilakukan oleh penulis sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan, hasil temuan akhir dari pemetaan literatur adalah sebanyak 38 artikel.
Penulis mengelompokkan hasil pemetaan artikel yang ditemukan menggunakan
Microsoft excel dengan kategori research focus, locus, country, methods, dan paper type
pada Tabel 2
Tabel 2: Hasil Pemetaan Sistematis Kajian Employer Branding
No Kategori Sub Kategori Jumlah %
1 Tahun 2011 1 2.6%
2013 1 2.6%
2015 3 7.8%
2016 4 10.5%
2017 1 2.6%
2018 4 10.5%
2019 3 7.8%
2020 9 23.6%
2021 12 31.2%
2 Negara Europe 21 55.2%
Asia 15 39.4%
USA 2 5.2%
3 Fokus EB Identification 22 57.8%
Penelitian EB Innovation 15 39.4%
EB Conceptual Framework 1 2.6%
4 Lokus Institutions 9 23.6%
Penelitian IT Firms 8 21%
Labor Market 6 13.2%
Small-Medium Firms 5 13.1%
National Firms 1 2.6%
Undefined 3 7.8%
HR Experts 2 5.2%
Multinational Firms 1 2.6%
Literature Databases 2 5.2%
Military 1 2.6%
5 Jenis Artikel Evaluation Research 31 81.5%
Validation Research 5 13.1%
Solution Proposal 1 2.6%
Philosophical Paper 1 2.6%
6 Pendekatan Quantitative 32 84.2%
Penelitian Qualitative 2 5.2%
Mixed Method 4 10.5%
7 Metode Case Study 4 10.5%
Penelitian Survey 29 76.3%
Jumlah Publikasi
Asia
40% Europe
55%
Austria, Switzerland. Negara Eropa yang paling banyak melakukan publikasi ilmiah
mengenai employer branding adalah Germany sebanyak 8. Selanjutnya, negara-negara
yang banyak melakukan publikasi ilmiah employer branding berasal dari Asia, yaitu
Czech Republic, India, Iran, Russian Federation, dan Vietnam. Negara Asia yang paling
banyak mempublikasi artikel ilmiah employer branding adalah India. Yang terakhir,
negara yang berkontribusi dalam publikasi ilmiah employer branding adalah Canada
dari Amerika.
EB Innova:on
15
EB Conceptual Framework
1
EB Iden:fica:on
22
0 5 10 15 20 25
4 3
2 2
2 1 1 1
jenis penelitian selanjutnya yang banyak digunakan adalah validation research, yang
mana jenis penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan metode baru yang belum
diimplementasikan pada praktiknya. Jenis penelitian yang masih sangat jarang
dilakukan adalah solution research dan philosophical research.
4
2
32
30
20
10
0
Case Study Survey Construc3ve Discussion Literature Study
Study Study
Pembahasan
Berdasarkan hasil keseluruhan pemetaan yang telah dijelaskan di atas, Systematic
Mapping Study (SMS) menggambarkan mengenai employer branding secara keseluruhan.
Peneliti dari akademisi dan praktisi dapat menjadikan penelitian ini sebagai landasan awal
penelitian. Penelitian ini telah menganalisis 51 artikel penelitian dari database Scopus. Setelah
dianalisis, ditemukan 38 artikel yang relevan dengan kriteria yang sudah ditentukan dan
selanjutnya dikategorikan skema klasifikasinya berdasarkan fokus, jenis, dan metode penelitian.
Berdasarkan hasil temuan tersebut, penelitian mengenai topik employer branding masih
sedikit dilakukan. Temuan awal yang didapat oleh penulis adalah sebanyak 541 artikel,
kemudian selanjutnya setelah dianalisis sesuai kriteria inkulsi dan eksklusi dan dianalisis lebih
mendalam didapatkan 38 artikel. Hal tersebut mungkin dikarenakan tren penelitian mengenai
employer branding baru dimulai dari tahun 2011 dan baru mengalami peningkatan yang sangat
tinggi pada tahun 2021. Negara-negara yang banyak melakukan penelitian mengenai employer
branding adalah negara-negara di Eropa, beberapa negara di Asia, dan sedikit dari Amerika.
Dari hasil pemetaan secara keseluruhan, diketahui bahwa penelitian mengenai employer
branding paling banyak menggunakan metode survei dengan tujuan penelitian yang dominan
dilakukan adalah mengidentifikasi hubungan employer branding dengan variabel lainnya untuk
mengetahui hubungan sebab akibat yang dihasilkan. Selain itu, metode survei juga banyak
digunakan dalam penelitian employer branding yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor
dari employer attractiveness untuk selanjutnya membantu organisasi menetapkan inovasi dalam
strategi employer branding-nya.
Hal tersebut mendukung hasil temuan pemetaan pendekatan yang paling banyak
digunakan, yaitu pendekatan kuantitatif. Karena kebanyakan penelitian yang dilakukan adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan sebab akibat dan pengaruh dari
employer branding dikaitkan dengan variabel lain, para peneliti kebanyakan menggunakan
pendekatan kuantitatif menggunakan Teknik statistik dalam melakukan penelitiannya.
Sementara dari jenis artikelnya, penelitian mengenai employer branding didominasi
oleh jenis evaluation research. Kebanyakan penelitian yang dilakukan adalah menggunakan
teori yang sudah ada dan memberikan evaluasi atas penelitian yang dilakukan berdasarkan
masing-masing fenomena penelitian yang ada. Lokus yang dominan dituju dalam penelitian
employer branding adalah institusi, yaitu para mahasiswa tingkat akhir yang diartikan sebagai
calon tenaga kerja potensial bagi seluruh organisasi.
KESIMPULAN
Dunia bisnis dilanda VUCA. Seluruh organisasi bisnis akan terus menghadapi
tantangan yang semakin dinamis. Untuk dapat bertahan dan beradaptasi, seluruh organisasi akan
berlomba-lomba dalam mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai aset
utamanya (the war for talent). Di sisi lain, dunia kerja sedang didominasi oleh generasi yang
karakteristiknya menuntut organisasi untuk dapat memahami dan menyesuaikan perlakuan agar
dapat menarik di mata calon tenaga kerja potensial. Employer branding menjadi strategi yang
harus dibentuk oleh setiap organisasi dalam menghadapi seluruh tantangan tersebut.
REFERENSI
Ahmad, A., Khan, M. N., & Haque, M. A. (2020). Employer Branding Aids in Enhancing
Employee Attraction and Retention. Journal of Asia-Pacific Business, 21(1), 27–38.
https://doi.org/10.1080/10599231.2020.1708231
Ambler, T., & Barrow, S. (1996). The employer brand. Journal of Brand Management, 4(3),
185–206. https://doi.org/10.1057/bm.1996.42
Backhaus, K., & Tikoo, S. (2004). Conceptualizing and researching employer branding. Career
Development International, 9(5), 501–517. https://doi.org/10.1108/13620430410550754
Bellou, V., Chaniotakis, I., Kehagias, I., & Rigopoulou, I. (2015). Employer Brand of Choice:
an employee perspective. Journal of Business Economics and Management, 16(6), 1201–
1215. https://doi.org/10.3846/16111699.2013.848227
Bennett, N., & Lemoine, G. J. (2014). What VUCA Really Means for You. Harvard Business
Review , 92, 27–27.
Castañer, X., & Oliveira, N. (2020). Collaboration, Coordination, and Cooperation Among
Organizations: Establishing the Distinctive Meanings of These Terms Through a
Systematic Literature Review. Journal of Management, 46(6), 965–1001.
https://doi.org/10.1177/0149206320901565
Chhabra, N. L., & Sharma, S. (2014). Employer branding: Strategy for improving employer
attractiveness. International Journal of Organizational Analysis, 22(1), 48–60.
https://doi.org/10.1108/IJOA-09-2011-0513
Doing It Their Way: Gen Z And Entrepreneurship. (2019). Online Schools Center.
Easa, N. F., & Bazzi, A. M. (2020). The influence of employer branding on employer
attractiveness and employee engagement and retention: Ten years of literature. In
International Journal of Customer Relationship Marketing and Management (Vol. 11,
Issue 4, pp. 48–69). IGI Global. https://doi.org/10.4018/IJCRMM.2020100104
Ewing, M. T., Pitt, L. F., de Bussy, N. M., & Berthon, P. (2002). Employment branding in the
knowledge economy. International Journal of Advertising, 21(1), 3–22.
https://doi.org/10.1080/02650487.2002.11104914
Ferrari, L., Cavaliere, A., de Marchi, E., & Banterle, A. (2019). Can nudging improve the
environmental impact of food supply chain? A systematic review. In Trends in Food
Science and Technology (Vol. 91, pp. 184–192). Elsevier Ltd.
https://doi.org/10.1016/j.tifs.2019.07.004
Generation Z will be welcomed. (2017). Deloitte.
Huang, H.-C., Lee, Y.-D., & Hwang, I.-S. (2017). EXPLORING EMPLOYER BRAND
BASED ON THE RESEARCH TRENDS IN THE LATEST DECADE. In International
Journal of Arts and Commerce (Vol. 6, Issue 8). www.ijac.org.uk
Jayani, D. H. (2021, January 22). Sensus Penduduk 2020: Penduduk Indonesia Didominasi Gen
Z dan Milenial. Databoks.
Jenkins, R. (2019). This is how similar generation z will be to millennials. Luettavissa:
Https://Www. Inc. Com/Ryan-Jenkins/This-Is-How-Similar-Generation-z-Willbe-to-Mil-
Len.
Jinil Persis, D., Venkatesh, V. G., Raja Sreedharan, V., Shi, Y., & Sankaranarayanan, B. (2021).
Modelling and analysing the impact of Circular Economy; Internet of Things and ethical
business practices in the VUCA world: Evidence from the food processing industry.
Journal of Cleaner Production, 301. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2021.126871
Kimpakorn, N., & Tocquer, G. (2009). Employees’ commitment to brands in the service sector:
Luxury hotel chains in thailand. Journal of Brand Management, 16(8), 532–544.
https://doi.org/10.1057/palgrave.bm.2550140
Kitchenham, B. A., Mendes, E., & Travassos, G. H. (2007). Cross versus within-company cost
estimation studies: A systematic review. In IEEE Transactions on Software Engineering
(Vol. 33, Issue 5, pp. 316–329). https://doi.org/10.1109/TSE.2007.1001
Petersen, K., Feldt, R., Mujtaba, S., & Mattsson, M. (n.d.). Systematic Mapping Studies in
Software Engineering. www.splc.net
Rakhmah, D. N. (2021, February 4). Gen Z Dominan, Apa Maknanya bagi Pendidikan Kita?
Pusat Penelitian Kebijakan Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Pembukuan
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi.