DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
PEMBAHASAN..................................................................................................................1
1.1 Pengertian Dampak Sampah Terhadap Manusia Dan Lingkungan.........................2
1.2 Penyakit Yang Disebabkan Oleh Sampah...............................................................5
1.3 Alur Masuknya Penyakit Kedalam Tubuh Manusia................................................6
1.4 Kesimpulan..............................................................................................................7
Daftar Pustaka .....................................................................................................................8
i
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Dampak Sampah Terhadap Manusia Dan Lingkungan
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari
manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik
atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah
tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan.
Sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah
dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal disuatu bangunan atau asrama. Jenis sampah
yang dihasilkan biasanya cendrung organik, seperti sisa makanan atau sampah yang
bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah
tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan.
Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi
sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah yang
dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan,sayuran busuk, sampah kering, abu,
plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
Berbagai macam sampah yang telah disebutkan diatas hanyalah sebagian kecil saja dari
sumber- sumber sampah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
menunjukkan bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sampah. Terutama
penumpukan sampah yang terjadi di tempat-tempat umum seperti di pasar-pasar.
Menurut Gelbert dkk (1996) ada tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan
yaitu:
a. Dampak terhadap kesehatan manusia
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik
bagi berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit.
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut :
1
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam
berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang
pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk
kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
b. Dampak terhadap lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk kedalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesien akan
lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian
sampah yang di buang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair
organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi tinggi
dapat meledak.
c. Dampak Terhadap Keadaan Sosial dan Ekonomi
Dampak-dampak tersebut adalah sebagai berikut :
Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting disini adalah meningkatnya pembiayaan (untuk mengobati
kerumah sakit).
Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai,
seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan
sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya dijalan.
Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki
1.2 Penyakit Yang Disebabkan Oleh Sampah
Berikut ini ada 3 (tiga) macam penyakit akibat pengelolaan sampah yang tidak baik
yaitu :
1. Cholera
Penyakit cholera disebabkan oleh Vibrio cholera, dikatakan berasal dari India
tetapi pernah terdapat di seluruh dunia. Cholera adalah penyakit usus halus yang akut
dan berat, sering mewabah yang mengakibatkan banyak kematian. Masa tunasnya
2
berkisar antara beberapa jam sampai beberapa hari. Gejala utamanya adalah muntaber,
dehidrasi, dan kolaps dapat terjadi dengan cepat. Sedangkan gejala cholera yang khas
adalah tinja yang menyerupai air cucian beras,tetapi sangat jarang ditemui, sehingga
cholera klasik jarang didapat. Namun demikian keganasan cholera tidak menjadi
berkurang karenanya ; orang dewasa dapat meninggal dalam waktu setengah sampai
dua jam, disebabkan dehidrasi.
Wabah-wabah cholera terutama sangat ganas, sebelum ditemukannya
chemoterapeutika dan antibiotika bagi pengobatanya serta vaksin bagi
pencegahanya.Angka kematiannya berkisar sekitar 50% pada masa lalu. Saat ini,
orang sudah mengetahui segala seluk beluk penyakit cholera, namun demikian,
penyakit ini masih terus saja mewabah, terutama di Asia dan Afrika, termasuk
Indonesia di mana sanitasi lingkungan masih sangat tidak memadai. Reservoir bakteri
cholera adalah manusia yang menderita penyakit, sedangkan penularan terjadi secara
langsung dari orang ke orang, ataupun tidak lansung lewat lalat, air serta makanan dan
minuman.
2. Thyphus Abdominalis
Penyakit thypus sama dengan cholera, thypus juga merupakan penyakit yang
menyerang usus halus. Penyebabnya adalah Salmonella typhi, terdapat di seluruh
dunia, dengan reservoir manusia pula. Beda dengan cholera, angka kematian Thypus
berkisar antara 10% sebelum penemuan antibiotika dan menurun sampai 2% - 3%
setelahnya. Gejala utama adalah panas yang terus menerus dengan taraf kesadaran
yang menurun, terjadi 1-3 minggu (rata-rata 2 minggu) setelah infeksi. Kasus thypus
yang tidak spesifik juga banyak ditemui,terutama diantara anak anak penularan dapat
terjadi dari orang ke orang, atau tidak langsung dari makanan, minuman yang
terkontaminasi bakteri. Sama halnya dengan cholera, orang sudah banyak tahu tentang
3
segi kedokteran serta pencegahannya, tetapi di Negara kita ini wabah masih sering
dijumpai.
Salah satu masalah yang menyulitkan pemberantasannya adalah didapatnya
pembawa (carrier) kuman thyphus, yakni, yang pernah menderita ataupun tidak
pernah menderita penyakit ini.Di daerah tropis,dimana terdapat banyak kasus batu
ginjal ataupun batu kandung kemih dan kandung empedu, Salmonella sering “tinggal”
pada batu-batu tersebut tanpa menimbulkan gejala pada pembawanya.Sesekali,
Salmonella itu keluar bersama tinja ataupun urine, memasuki lingkungan dan
berkesempatan menyebar.Kasus terkenal sebagai Typhid Mary. Pembawa ini selama
hidupnya bekerja sebagai koki ; tetapi di mana ia bekerja, selalu terjadi kasus typhus.
Persamaan yang didapat hanyalah Mary sebagai pengolah makanan.Pemeriksaan pada
Mary selanjutnya menunjukan bahwa dia adalah pembawa kuman typhus.Imunisasi
hanya dapat member proteksi untuk 3-6 bulan saja.
3. Dysentierie Amobea
Penyakit Dysenterei amoeba disebut juga amoebasis disebabkan oleh E.
histolyyica, suatu protozoa. Penyakit ini didapat di seluruh dunia dalam bentuk
endemie. Gejala utamanya adalah tinja yang tercampur darah dan lender. Berbeda dari
Dysenterie basillaris, dysentirie ini tidak menyebabkan dehidrasi. Penyakit ini sering
pula ditemukan dengan gejala yang nyata, sehingga seringkali menadi khronis.Tetapi
apabila tidak diobati dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti abses hati,
radang otak, dan perforasi usus.
Amoebasis ini seringkali menyebar lewat air dan makanan yang terkontaminasi
tinja dengan kista amoeba serta dapat pula dibawa oleh lalat karena amoeba
membentuk kista yang tahan lama di dalam lingkungan diluar tubuh, maka penularan
mudah terjadi dengan penyebabnya kista-kista tersebut.Selain penderita
4
amoebasis,didapat pula banyak pembawa atau carrier kista yang tidak merasa
sakit.Carrier kista ini banyak ditemukan di daerah endemis amiebasis.Pemberantasan
atau pengendalian penyakit ini tidak dilakukan secara rutin, karena vaksin tidak
tersedia.Pengobatanya tidak dapat sempurna, seperti halnya dengan penyakit-penyakit
protozoa lainya.Karena gejala yang tidak nyata dan tidak akut, maka masyarakat
seringkali tidak memperhatikannya. Tetapi, karena Amoebasis ini khronis, maka
penderita sering tidak dapat bekerja, dan produksivitasnya menjadi rendah, selain itu,
karena tubuh menjadi lemah, maka daya tahan tubuh terhadap penyakit lain menjadi
berkurang karenanya.
1.3 Alur Masuknya Penyakit Kedalam Tubuh Manusia
Sumber penyakit atau agent masuk kedalam tubuh melalui tiga cara yaitu
sistem
pernafasan, sistem pencernaan dan melalui permukaan kulit.
1. Sistem Pernapasan
Manusia menghirup udara dan oksigen yang di dalamnya terdapat debu,
bakteri, virus, spora, jamur dan lain-lain.Sistem pernafasan berawal dari hidung,
5
tenggorokan, bronkus, cabang-cabang bronkhioli hingga akhirnya alveoli
dilengkapi dengan sistem pertahanan tubuh.
Pernafasan merupakan proses untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang
diperlukan dalam mengubah sumber energi menjadi energi serta membuang CO2
sebagai sisa metabolisme. Sistem pernafasan manusia terdiri atas beberapa organ
yang dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan atau
penyakit yang dapat mengakibatkan terganggunya proses pernafasan.
Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri, virus, asap rokok, debu atau
polutan udara.
Tingkat polusi yang tinggi akan menyebabkan banyak sekali gangguan
pernafasan. Lingkungan yang digunakan untuk membuang sampah terutama
sampah yang mudah membusuk karena aktifitas mikroorganisme menghasilkan
gas metan (NH4) dan gas hidrogen sulfida (H2S) yang menimbulkan polutan
udara dan berpengaruh terhadap sistem pernafasan serta bersifat racun bagi tubuh.
2. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan sangat penting dalam menunjang kesehatan, sistem
pencernaan memproses apa yang kita makan dan minum untuk memenuhi
kebutuhan tubuh akan nutrisi dan energi untuk berfungsi dengan baik. Sistem
pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus kecil, usus besar hingga
anus.Penyakit dan gangguan sistem pencernaan bervariasi, namun biasanya
memiliki gejala yang serupa lalu mengarah ke salah satu jenis penyakit.Perlu
diwaspadai apabila buang air besar yang disertai adanya darah karena merupakan
salah satu gejala penyakit yang lebih serius.
Diare adalah gangguan yang terjadi ketika adanya perubahan konsistensi feses
dan frekuensi buang air besar.Seseorang dikatakan menderita diare ababila feses
cair dan buang air besar tiga kali atau lebih.Diare disebabkan oleh infeksi
mikroorganisme meliputi bakteri, virus, parasit dan protozoa.Diare dapat
mengenai semua kelompok umur dan berbagai golongan sosial, baik di negara
maju maupun di negara berkembang dan erat hubungannya dengan lingkungan
yang tidak higieni
6
3. Kulit
Penyakit kulit merupakan suatu penyakit yang menyerang kulit permukaan
tubuh dan disebabkan oleh berbagai macam penyebab. Beberapa penyebab
penyakit kulit yaitu kebersihan diri yang tidak baik, bahan kimia, sinar matahari,
virus, jamur, bakteri, alergi, kutu kulit atau kutu kudis (sarcoptes scabiei).
Sakit kulit disebabkan karena menggunakan air yang telah tercemar kotoran,
baik yang berasal dari sampah, tinja, atau kotoran hewan untuk mandi atau
mencuci baju, sehingga kotoran menempel di badan.
1.5 Kesimpulan
Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat
terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang
kelingkungan. Sampah dapat menimbulkan dampak yang buruk pada kesehatan
manusia, diantaranya bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah Penyakit diare,
kolera, tifus. Lalu untuk Sumber penyakit atau agent masuk kedalam tubuh melalui
tiga cara yaitu sistem pernafasan, sistem pencernaan dan melalui permukaan kulit.
7
Daftar Pustaka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Puspawati, Catur. (2019). Bahan Ajar Kesehatan Lingkungan: Pengelolaan Sampah.
BPPSDMK: Kementerian Kesehatan RI.