[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4K tayangan16 halaman

Vixco Des Merdany - 2014161040 - Laporan P

Metode Bray-1 digunakan untuk menentukan kadar fosfor tersedia dalam dua jenis tanah. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tanah B memiliki kadar fosfor tersedia tertinggi yaitu 11,71 ppm.

Diunggah oleh

Gilang Kencana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4K tayangan16 halaman

Vixco Des Merdany - 2014161040 - Laporan P

Metode Bray-1 digunakan untuk menentukan kadar fosfor tersedia dalam dua jenis tanah. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tanah B memiliki kadar fosfor tersedia tertinggi yaitu 11,71 ppm.

Diunggah oleh

Gilang Kencana
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

PENETAPAN FOSFOR TERSEDIA

(Laporan Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah)

Oleh :

Vixco Des Merdany


2014161040

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Penetapan Fosfor Tersedia

Hari/Tanggal : Jumat, 2 Juli 2021

Tempat Praktikum : Laboratium Ilmu Tanah Universitas Lampung

Nama : Vixco Des Merdany

NPM : 2014161040

Jurusan : Agronomi dan Hortikultura

Kelas : Agronomi B

Bandar Lampung, 8 Juli 2021


Mengetahui,
Asisten Dosen

Nurwahidin
NPM.1854181005
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fosfor menjadi salah satu unsur terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman serta tergolong pada unsur makro. Namun fosfor juga menjadi pembatas
pertumbuhan tanaman. Biasanya kandungan fosfor dalam tanah relatif tinggi
namun dalam keadaan tidak tersedia. Sebagian besar petani memberikan pupuk
fosfor lebih banyak dibandingkan dengan pupuk lainnya sehingga fosfor total di
dalam tanah semakin meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan
fosfor di dalam tanah antara lain pH, bahan organik tanah, dan tekstur tanah,
sehingga pada setiap jenis tanah ketersediaan fosfornya berbeda sesuai dengan
karakteristik tanah tersebut (Hadi, 2014).

Tanah merupakan campuran yang kompleks dari udara, air, padatan anorganik,
dan padatan organik. Pengkajian tanah secara alamiah dikenal dua konsep dasar
yang umumnya diterima. Pertama berkaitan dengan tanah sebagai habitat alam
untuk tanaman. Konsep ini dikenal sebagai edapologi yang memfokuskan tanah
pada sifat yang berhubungan dengan kesuburan tanah pada sifat yang
berhubungan dengan kesuburan tanah dan produksi pertanian. Analisis tanah
untuk tujuan ini dikenal sebagai uji tanah dan termasuk juga analisis tanaman.
Konsep ilmu tanah lainnya adalah tanah dikaji sebagai hancuran iklim
(weathering) biokimia dan sintesa produk dalam alam. Pendekatan ini dikenal
sebagai pedologi. Pedologi meliputi kajian genesis, morfologi dan klasifikasi
tanah. Kimia tanah menghubungkan antara edapologi dan pedologi. Kedua konsep
ini sama-sama mengkaji proses-proses kimia yang terjadi di dalam tanah
(Mukhlis, 2017).

Tanaman menyerap fosfor dalam jumlah besar dalam bentuk ion-ion ortofosfat
yaitu H2PO4 - dan HPO4 2-. Konsentrasi ion ini di dalam tanah selalu rendah.
Kadar dan jumlahnya di dalam tanah masing-masing tergantung pada pH tanah.
H2PO4 - di jumpai pada tanah masam, sedangkan HPO4 2- umumnya dijumpai
pada tanah dengan pH di atas 7.0. Pemberian mikroba pelarut (MPF) dan bahan
organik dapat menghasilkan asamasam organik yang efisien dalam meningkatkan
serapan-P pada akar dan tajuk dikarenakan fosfor yang fiksasi oleh logam-logam
menjadi tersedia bagi tanaman. Rendahnya efisiensi serapan P berhubungan
dengan faktor lingkungan yang dimanipulasi (Ritonga, 2015).

1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut :


1. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi fosfor.
2. Mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi ketersediaan P
dalam tanah.
3. Mahasiswa dapat mengetahui gejala kekurangan fosfor pada tumbuhan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Tanah merupakan campuran yang kompleks dari udara, air, padatan anorganik dan
padatan organik. Pengkajian tanah secara alamiah dikenal dua konsep dasar yang
umumnya diterima. Pertama berkaitan dengan tanah sebagai habitat alam untuk
tanaman. Konsep ini dikenal sebagai edapologi yang memfokuskan tanah pada
sifat yang berhubungan dengan kesuburan tanah pada sifat yang berhubungan
dengan kesuburan tanah dan produksi pertanian. Analisis tanah untuk tujuan ini
dikenal sebagai uji tanah dan termasuk juga analisis tanaman. Konsep ilmu tanah
lainnya adalah tanah dikaji sebagai hancuran iklim (weathering) biokimia dan
sintesa produk dalam alam. Pendekatan ini dikenal sebagai pedologi. Pedologi
meliputi kajian genesis, morfologi dan klasifikasi tanah. Kimia tanah
menghubungkan antara edapologi dan pedologi. Kedua konsep ini sama-sama
mengkaji proses-proses kimia yang terjadi di dalam tanah (Mukhlis, 2017).

Tanah, sebagai suatu sistem sifat-sifatnya sangat ditentukan oleh komponen


penyusunnya. Tanah disusun oleh 4 komponen utama yaitu bahan mineral (± 45
%) dan bahan organik (± 5 %) yang merupakan bagian padatan tanah, kemudian
air (± 25 %) dan udara (± 25 %) yang menempati ruang pori tanah. Mineral tanah
dapat mengadsorpsi polutan organik dan anorganik serta mempercepat
degradasinya menjadi bentuk yang non-toksik, menghambat perpindahan atau
pergerakan polutan dalam tanah atau mencegahnya diserap oleh tanaman.
Beberapa mineral juga merupakan bahan polutan dan dapat menyebabkan masalah
lingkungan yang serius bila muncul ke permukaan tanah melalui hancuran iklim
oleh aktivitas manusia (Hanafiah,2014).

Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro esensial dan secara alami fosfor di
dalam tanah berbentuk senyawa organik atau anorganik. Kedua bentuk tersebut
merupakan bentuk fosfor yang tidak larut, sehingga ketersediaannya di tanah
sangat terbatas. Mineral fosfat anorganik pada umumnya terikat sebagai
Aluminium Fosfat dan Besi (III) Fosfat pada tanah masam dan sebagai Trikalsium
Fosfat pada tanah basa. Sebagian besar bentuk fosfat terikat oleh koloid tanah
sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Tanah dengan kandungan organik rendah
memiliki kandungan fosfat organik bervariasi tergantung jenis tanahnya. Unsur P
termasuk unsur hara makro yang memilki fungsi penting sebagai penyusun ATP
dan DNA (Zulaika, 2015).

Pengujian tanah ada 2 tahap yaitu persiapan dari larutan ekstraksi P dan pengujian
P dalam larutan. Beberapa metode kalorimeter tersedia untuk menguji P tersedia
dalam larutan. Ekstrak asam klorida dan asam fluorida yang berisi campurannya
bertujuan untuk memudahkan pemindahan asam terlarut P dengan pembentukan
kompleks ion dalam larutan asam lebih sensitif (Torus, 2012).

Secara garis besar, fosfor tanah dibedakan jadi organik dan anorganik. Fosfor
masuk ke dalam tanah melalui proses absorbsi oleh tanaman dan jasad renik.
Ketersediaan fosfor anorganik juga ditentukan oleh faktor dari pH tanah, ion Fe,
Al, dan Mn larut atau adanya mineral yang mengandung Fe, Al, dan Mn.
ketersediaan Unsur P dalam tanah sangat dipengaruhi oleh tingkat kemasaman
tanah, yaitu apabila kemasaman tanah tinggi maka misel tanah larut lebih banyak
sehingga cenderung untuk mengikat fosfat. Ketersediaan fosfor tanah sangat
dipengaruhi oleh berbagai factor, yaitu pH tanah, ion Fe, Al, dan Mn larut,
ketersediaan Ca, jumlah dan tingkat dekomposisi bahan organik, dan kegiatan
jasad renik (Makanuay, 2015).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Juli 2021 pukul 10.00-11.40 WIB
di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah neraca analitik, gelas
ukur 25 ml, gelas ukur 10 ml, tabung reaksi, pipet 2 ml, kertas saring, botol
kocok 50 ml, shaker, dan spektrofotometer.

3.3 Prosedur kerja

Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah


Ekstraksi Tanah
1. Timbang 2 g contoh tanah < 2 mm kering udara.
2. Tambahkan pengekstrak Bray dan Kurt I sebanyak 20 ml.
3. Kocok selama 10 menit.
4. Saring dan bila larutan keruh dikembalikan keatas saringan semula (proses
penyaringan maksimum 5 menit).
5. Buat deret standar, dengan memipet 0; 1; 2; 3; 4; 5 larutan standar 25 ppm,
masukan dengan labu ukur 50 ml dan tambahkan air destilata hingga tanda
tera.
Perubahan Warna
6. Pipet 5 ml larutan standar dan contoh, msukan kedalam tabung reaksi.
7. Tambahkan 10 ml larutan kerja dan aduk.
8. Setelah 30 menit ukur trnasmitannya (T) pada spectrophotometer dengan
panjang gelombang 800 mm. Gunakan blangko untuk menstandarkan 100%
transmitan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

Standar Deret standar P2O5 (ppm)

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Absorbansi 0 0,066 0,145 0,228 0,307 0,643

Jenis Ulangan Abs Ppm P dalam Kadar P tersedia


Tanah Larutan tanah (ppm)
A 1 0,047 0,1436 4,31

2 0,074 0,2950 8,85

B 1 0,0870 0,3679 11,04

2 0,091 0,3904 11,71

4.2 Pembahasan

Penetapan fosfor tersedia pada pengamatan ini diperoleh melalui metode Bray l.
Pengamatan ini menggunakan 6 deret standar ppm, yaitu 0 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm,
1,5 ppm, 2 ppm, 2,5 ppm. Semakin tinggi konsentrasinya, maka fosfor yang
berada dalam larutan akakn bewarna semakin biru. Hal ini dikarenakan terjadi
reaksi antara ion ortofosfat dalam larutan kerja. Adanya perubahan warna ini
menandakan adanya P dalam larutan tersebut.
Berdasarkan table hasil pengamatan dia atas, didapatkan hasil tersedia pada tanah
A ulangan 1 sebesar 4,31 ppm dan pada ulangan ke2 sebesar 8,85 ppm. Untuk
hasil P tersedia pada tanaah B pada ulangan 1 dihasilkan kadar P sebesar 11,04
ppm dan pada ulangan ke2 sebesar 11,71 ppm. Dari hasil tabel tersebut
disimpulkan bahwa kadar P paling tinggi berada pada tanah B ulangan 2 yaitu
sebesar 11,71 ppm. Hal ini dikarenakan tanah B mempunyai pH tanah bernilai <7,
sedangkan pada tanah A mempunyai pH tanah bernilai >7. Ketersediaan P tanah
yang terbaik berada berkisaran pH netral yaitu pH 6 – 7.

Unsur fosfor (P) adalah unsur hara makro esensial kedua setelah N yang berperan
dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Ketersediaan fosfat dalam tanah
jarang yang melebihi 0,01% dari total P.Mineral fosfat anorganik pada umumnya
terikat sebagai Aluminium Fosfat dan Besi (III) Fosfat pada tanah masam dan
sebagai Trikalsium Fosfat pada tanah basa. Sebagian besar bentuk fosfat terikat
oleh koloid tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Tanah dengan kandungan
organik rendah seperti Oksisols dan Ultisols yang banyak terdapat di Indonesia
kandungan fosfat dalam organik bervariasi dari 20-80%, bahkan bisa kurang dari
20% tergantung tempat. Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro esensial
dan secara alami fosfor di dalam tanah berbentuk senyawa organik atau
anorganik. Kedua bentuk tersebut merupakan bentuk fosfor yang tidak larut,
sehingga ketersediaannya di tanah sangat terbatas. Mineral fosfat anorganik pada
umumnya terikat sebagai Aluminium Fosfat dan Besi (III) Fosfat pada tanah
masam dan sebagai Trikalsium Fosfat pada tanah basa (Zulaika, 2015).

Fosfor merupakaan komponen struktural dari sejumlah senyawa molekul


pentransfer energi ADP, ATP, NAD, NADH serta senyawa sistem informasi
genetik DNA dan RNA. Hal ini dinyatakan bahwa P berperan dalam pertumbuhan
tanaman (batang akar ranting dan daun). fosfat dibutuhkan oleh tanaman untuk
pembentukan sel pada jaringan akar dan tunas yang sedang tumbuh serta
memperkuat batang sehingga tidak mudah rebah pada ekosistem alami. mengingat
fungsi P yang sangat penting dalam pertumbuhan tanaman, maka penambahan P
untuk memenuhi kebutuhan Hara P pada pertumbuhan bibit harus dilakukan
(Liferdi, 2011).

Senyawa fosfor menjadi unsur esensial dalam setiap proses metabolisme tanaman,
karena P diperlukan dalam sebagian besar reaksi biokimia tanaman. Dalam hal-hal
tertentu fungsi P tidak dapat digantikan oleh unsur yang lain, misalnya mekanisme
osmosis sel, serta penyusunan DNA/RNA kromosom didalam inti sel. Fungsi P di
dalam proses transfer energi yang mana P bersama ADP akan membentuk ATP,
dalam penyusunan klorofil dan reaksi fotosintesis tanaman, dalam pembentukan
dan penguat dinding sel. Oleh fungsi tersebut maka suplai P yang tinggi
ditunjukkan oleh perkembangan akar,perkembangan dan pembuahan yang lebih
cepat (Mukhlis, 2017).
KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini sebagai berikut:


1. Fungsi penting fosfor bagi tanaman yaitu dalam proses fotosintesis,
respirasi, transfer, penyimpanan organik, pembelahan, pembesaran sel serta
proses-proses didalam tanaman lainnya dan membantu mempercepat
perkembangan akar juga membantu perkecambahan.
2. Siklus P yang terjadi di alam hanya melalui air, tanah, dan sedimen
sedangkan pada tanah tidak ada karena P tidak tersedia di udara. Faktor
yang mempengaruhi ketersediaan P adalah tipe liat, waktu reaksi, rekasi
tanah, dan kandungan bahan organik tanah.
3. Gejala yang ditimbulkan akibat kekurangan P, tanaman akan mempunyai
jaringan yang kecil, pertumbuhan akan terhambat, warna daun menjadi
gelap, menghambat pembentukan antosianin, reduksi pertumbuhan, dan
penundaan pemasakan buah.
DAFTAR PUSTAKA

Liferdi. 2011. Efek pemberian fofor terhadsp pertumbuhan dan status hara pada
bibit manggis. Jurnal Hort. 20(1): 18-26.

Hadi, M. A., Razali. 2014. Pemetaan Status Unsur Hara Fosfor dan Kalium di
Perkebunan Nanas (Ananas comosus L. Merr) Rakyat Desa Panribuan
Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. Jurnal Online
Agroteknologi. 2(2): 427-439.

Hanafiah, K.A. 2014. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Rajawali Pers. Jakarta.

Makanuay. 2015. Penetapan P Tanah. Universitas Kristen Satya Wacana.


Salatiga.

Mukhlis. 2017. Kimia Tanah. Usu Press. Medan.

Ritonga dan Sembiring. 2015. Perubahan Bentuk P Oleh Mikroba Pelarut Fosfat
dan Bahan Organik Terhadap P-tersedia dan Produksi Kentang (Solanum
tuberosum L.) pada Tanah Andisol Terdampak Erupsi Gunung Sinabung.
Jurnal Agroekoteknologi. 4(1): 1641- 1650.

Torus. 2012. Kimia Tanah. CV Buana. Bandung.

Zulaika. 2015. Potensi Azotobacter sebagai Pelarut Fosfat. Jurnal Saun dan
Pomits. 2(1): 1-3.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai