[go: up one dir, main page]

100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan19 halaman

Laporan Praktikum Tumbukan - Dewi Nur Laili

Dokumen tersebut merangkum eksperimen tumbukan yang meliputi tujuan, dasar teori, alat dan bahan, prosedur, serta data hasil pengamatan mengenai tiga jenis tumbukan: tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tak lenting sama sekali.

Diunggah oleh

Dewi Nur Laili
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan19 halaman

Laporan Praktikum Tumbukan - Dewi Nur Laili

Dokumen tersebut merangkum eksperimen tumbukan yang meliputi tujuan, dasar teori, alat dan bahan, prosedur, serta data hasil pengamatan mengenai tiga jenis tumbukan: tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tak lenting sama sekali.

Diunggah oleh

Dewi Nur Laili
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 19

PERCOBAAN III

TUMBUKAN
Laporan Praktikum
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar 1

Yang Diampu Oleh :

1. Ibu Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd.


2. Ibu Yessy Affriyenni, S.Si, M.Sc

Oleh :

Dewi Nur Laili


NIM. 200351615645 / Offering C

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM S1 STUDI PENDIDIKAN IPA
DESEMBER 2020
PRAKTIKUM III
TUMBUKAN

A. TUJUAN
Menganalisis keberlakuan hukum kelestarian pada tumbukan
lenting dan tak lenting
B. DASAR TEORI
Tumbukan merupakan suatu peristiwa yang menjadi ciri
utama sifat-sifat partikel suatu benda. Dalam mekanika, besaran
momentum atau tumbukan merupakan besaran vector dengan arah
momentum yang saa dengan arah kecepatan benda. Momentum
dimodelkan sebagai sebuah partikel bermassa m yang bergerak
dengan kecepatan v dan didefinisikan sebagai hasil kali dari massa
dan kecepatan partikel (Randall D. Knight, 2016)

P=m. v …………………………….
(1)

Persamaan tersebut menunjukkan bahwa momentum berbanding


lurus dengan massa dan kecepatan.Jika semakin besar massa yang dimiliki
oleh suatu benda, maka nilai momentum yang dimilikinya semakin besar
pula. Dan jika semakin besar kecepatan partikel maka semakin besar pula
nilai momentumnya.

Momentum sebuah partikel berubah jika suatu gaya total bekerja


pada partikel. Momentum suatu system berubah jika suatu gaya total dari
lingkungan bekerja pada system(Randall D. Knight, 2016). Suatu system
yang terisolasi tidak akan memiliki gaya-gaya eksternal yang bekerja
padanya. Akibatnnya momentum system bernilai konstan. Keadaan
tersebut di kenal sebagai hukum kelestarian momentum.

Energi kinetik dan momentum memiliki beberapa perbedaan, yaitu


energy kinetik merupakan besaran sekalar sedangkan momentum
merupakan besaran vektor. Energy kinetic dapat berubah menjadi energy
lainnya sedangkan momentum tidak dapat berubah menjadi bentuk lain.
d (m ⃗v ) d ⃗p
∑ ⃗F = dt
=
dt

persamaan tersebut menunjukkan bahwa laju perubahan linier


momentum terhadap waktu dari sebuah partikel sama dengan total gaya
yang bekerja pada partikel tersebut (Serway. 2014).

Jika sebuah benda bermassa m1 dan bergerak dengan kecepatan


awal adalah v 1 ikearah benda kedua yang massanya m 2 dan bergerak
dengan kecepatan awalv 2 i. kedua benda akan mengalami tumbukan
sehingga setelah bertumbukan kedua benda akan bergerak dengan v 1 f dan
v 2 f . maka hukum kelestarian momentum akan dirumuskan secara
matematis sebagai berikut :

m1 v 1 i+ m2 v 2i=m1 v 1 f +m2 v 2 f

m1 ( v 1 i – v 1 f )=m 2 ( v 2 f – v 2i )…………………(2)
Persamaan diatas memberikn hubungan antara kedua kecepatan v1f
da v2f yng dapat diketahui melalui tinjauan energi. (Halliday,dkk, 1997).
Energi kinetic akhir setalah tumbukan sama dengan energi kinetic awal
sehingga muncul persamaan :
1/2 m1 v 1i 2 +1/2m 2 v 2 i 2=1/2 m1 v 1 f 2 +1/2m 2 v 2 f 2
m1( v 1i 2 – v 1 f 2 )=m2( v 2 f 2 – v 2i 2 )
m1( v 1i – v 1 f )( v 1 i+ v 1 f )=m2( v 2 f – v 2i)(v 2i+ v 2 f )………(3)

Dengan membagi persamaan 3 dengan persaaan 2 diperoleh :


V 1 f +v 2 f =v 2 f + v 2 i
Dan dapat ditulis :
V 2 f – v 1 f =−( v 2i – v 1i)
∆ vf =∆ vi

Tumbukan merupakan kejadian dimana dua partikel saling mendekati


satu sama lain dan berinteraksi melalui gaya. Kedua partikel membentuk
system terisolasi dan momentum system lestari pada sebarang tumbukan.
Energi kinetik total system dapat dimungkinkan lestari maupun tak lestari,
tergantung pada jenis tumbukannya. Tumbukan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu tumbukan satu dimensi dan tumbukan dua dimensi(Serway. 2014).

Pada tumbukan satu simensi, terdapat tumbukan elastik dan


tumbukan tak elastik. Tumbukan elastic merupakan tumbukan yang terjadi
anatara dua partikel yang saling melekat, bertumbukan, dan meninggalkan
tempat bertumbukan dengan kecepatan v1f dan v2f dan Energi Kinetik total
system sebelum dan sesuah tumbukan bernilai sama.
∆ Ek awal =∆ Ek akhir

Ilustrasi tumbukan lenting sempurna (elatik)

Sumber : ilmu sains fisika

Gambar diatas adalah ilustrasi tumbukan lenting sempurna antara dua benda :

(a) Sebelum tumbukan (b) saat tumbukan (c) setelah tumbukan

Pada tumbukan elastic momentum dan energi kinetic system


lestari, sehingga dirumuskan secara sistematis yaitu :
1 1 1 1
Ki=Kf =¿ m 1 v 1i2 + m 2 v 2i2= m1 v 1 f 2 + m 2 v 2 f 2
2 2 2 2

Sedangkan tumbukan tak elastic merupakan tumbukan yang terjadi


antara dua partikel dimana energi kinetic system tidak sama dengan
sebelum dan sesudah tumbukan. Tumbukan tak elstik digolongkan
menjadi dua bagian yaitu tumbukan tak elastic dan tumbukan tak elastic
sama sekali. Tumbukan tak elastic sama sekali merupakan tumbukan
antara dua partikel yang ketika bertumbukan akan saling menempel dan
energi kinetic system sebeum dan sesudah tumbukan tidak sama.
Tumbukan tak elastic, energi kinetiknya tidak lestari dan persamaan
kelestarian energi kinetik tidak berlaku (Serway. 2014).
Contoh peristiwa tumbukan pada kehidupan sehari – hari adalah
tumbukan antar dua kelereng, tumbukan bola bolling, dn tumbukan antara
dua kendaraan.

C. ALAT DAN BAHAN:


1. Perangkat PC/Laptop yang sudah Terinstall Java
2. Software simulasi collision-lab_in.jar yang dapat diunduh
melalui laman
https://phet.colorado.edu/in/simulation/legacy/collision-lab
3. Alat tulis

D. PROSEDUR PERCOBAAN
Langkah Instruksi Snapshot Setting
ke-
1 Jika menggunakan Chrome,
dipastikan pengaturan Flash pada
chrome://settings/content?
search=flash sudah diaktifkan dalam
setting “Ask First”
2 Dibuka aplikasi collision-lab_in.jar.
Untuk data pengamatan 1, dibuat
pengaturan seperti pada gambar di
samping.
3 Diatur untuk benda 1 bermassa 0,5
kg sedangkan untuk benda 2
bermassa 1,5 kg.
4 Diklik Play lalu dicatat nilai-nilai
besaran pada Data Pengamatan 1

4 Dilakukan variasi sebanyak 3 kali


pengambilan data pada kecepatan
awal kedua benda dengan mengklik
tombol Data++
5 Diulangi langkah 2 sampai dengan 4
dengan menggeser elastisitas ke
suatu nilai tengah. Dicatat pada Data
Pengamatan 2

6 Diulangi langkah 2 sampai dengan 4


dengan menggeser elastisitas ke
nilai minimum. dicatat pada Data
Pengamatan 3

E. DATA PENGAMATAN
1. Tumbukan Lenting Sempurna.
Isilah tabel berikut sesuai praktikum yang dilakukan.
m 1= 0,5 kg; m 2= 1,5 kg

No Keadaan Awal Total Keadaan Akhir Total


Energi Energ
Kinetik i
Awal Kineti
(J) k
Akhir
(J)
v1 v2 p1 p2 v1 ' v2' p1 ' p2 '
1 1.00 0.00 0.50 0.00 0.25 J - 0.50 0.50 -0.25 0.75 0.25 J
2 3.00 0.00 1.50 0.00 2.25 J -1.50 1.50 -0.75 2.25 2.25J

3 5.00 0.00 2.50 0.00 6.25J -2.50 2.50 -1.25 3.75 6.25J

2. Tumbukan Lenting Sebagian.


Isilah tabel berikut sesuai praktikum yang dilakukan.
m1= 0,5 kg; m 2= 1,5kg

N Keadaan Awal Total Keadaan Akhir Total


o Energi Energi
Kinetik Kinetik
Awal (J) Akhir (J)
v1 v2 p1 p2 v1 ' v2 ' p1 ' p2 '
1 1.00 0.0 0.5 0.00 0.25J - 0.3 -0.06 0.5 0.11J
0 0 0.13 8 6
2 3.00 0.0 1.5 0.00 2.25J - 1.1 -0.19 1.6 0.98J
0 0 0.38 3 9
3 5.00 0.0 2.5 0.00 6.25J - 1.8 -0.31 2.8 2.73J
0 0 0.63 8 1

3. Tumbukan Tak Lenting Sama Sekali. Isilah tabel berikut sesuai


praktikum yang dilakukan.
m1= 0,5 kg; m 2= 1,5 kg

N Keadaan Awal Total Keadaan Akhir Total


o Energi Energi
Kinetik Kinetik
Awal Akhir
(J) (J)
v1 v2 p1 p2 v1 ' v2 ' p1 ' p2 '
1 1.00 0.00 0.50 0.00 0.25 J 0.25 0.25 0.13 0.38 0.06 J
2 3.00 0.00 1.50 00.0 2.25 J 0.75 0.75 0.38 1.13 0.56 J
3 5.00 0.00 2.50 0.00 6.25 J 1.25 1.25 0.63 1.88 1.56 J

F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


1. Berdasarkan data pengamatan 1, lakukan konfirmasi secara teoretis (lakukan
perhitungan) apakah benar diperoleh momentum dan energi kinetic yang
dituliskan? Hukum kelestarian apakah yang berlaku.
Diketahui :
m1=0.5 kg
m 2=1.5 kg
Percobaan 1 :
v1 =1.00
v 2=0.00

 p1=m1 v 2 p2=m2 v 2
p1=0.5 ∙ 1.00 p2=1.5 ∙ 0
p1=0.50 p2=0
∆ pawal =0.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(1.00)2 Ek 2= 1.5(0)2
2 2
Ek 1=0.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =0.25 J

v1' =−0.50
v 2' =0.50
 p1' =m 1 v 1' p2' =m 2 v 2'
p1' =0.5 ∙(−0.50) p2' =1.5 ∙0.50
p1' =−0.25 p2' =0.75
∆ pakhir =0.50 J

1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(−0.50)2 Ek 2' = 1.5(0.50)2
2 2
Ek 1=0.0625 J Ek 2=0.1875 J
∆ Ek akhir =0.25 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
0.25 J =0.25 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir

0.25 J =0.25 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian Momentum)

Percobaan 2

v1 =3.00

v 2=0.00

 p1=m1 v 1 p2=m2 v 2
p1=0.5 ∙ 3.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=1.50 J p2=0
∆ pawal =1.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(3.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=2.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =2.25 J

v1' =−1.50
v 2' =1.50
 p1' =m 1 v 1' p2' =m2 v 2'
p1' =0.5 ∙(−1.50) p2' =1.5 ∙1.50

p1' =−0.75 p2' =2.25

∆ pakhir =1.50 J
1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(−1.50)2 Ek 2' = 1.5(1.50)2
2 2
Ek 1=0.5625 J Ek 2=1.6875 J

∆ Ek akhir =2.25 J

 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
2.25 J =2.25 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
1.50 J =1.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)
Percobaan 3

v1 =5.00

v 2=0.00

 p1=m1 v 1 p2=m2 v 2
p1=0.5 ∙ 5.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=2.50 J p2=0
∆ pawal =2.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(5.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=6.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =6.25 J
v1' =−2.50
v 2' =2.50
 p1' =m 1 v 1' p2' =m2 v 2'
p1' =0.5 ∙(−2.50) p2' =1.5 ∙2.50

p1' =−1.25 p2' =3.75


∆ pakhir =2.50 J
1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(−2.50)2 Ek 2' = 1.5(2.50)2
2 2
Ek 1=1.5625 J Ek 2=4.6875 J
∆ Ek akhir =6,25 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
6.25 J =6.25 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
2.50 J =2.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)

2. Berdasarkan data pengamatan 2, lakukan konfirmasi secara teoretis


apakah benar diperoleh momentum dan energi kinetic yang dituliskan?
Hukum kelestarian apakah yang berlaku.
Diketahui :

m 1=0.5 kg

m 2=1.5 kg
Percobaan 1

v1 =1.00

v 2=0.00
 p1=m1 v 1 p2=m2 v 2
p1=0.5 ∙ 1.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=0.50 p2=0
∆ pawal =0.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(1.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=0.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =0.25 J

v1' =−0.13
v 2' =0.38
 p1' =m 1 v 1' p2' =m 2 v 2'
p1' =0.5 ∙(−0.13) p2' =1.5 ∙0.38
p1' =−0.06 p2' =0.56
∆ pakhir =0.50 J

1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(−0.13)2 Ek 2' = 1.5(0.38)2
2 2
Ek 1=0.004225 J Ek 2=0.1083 J
∆ Ek akhir =0.11 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
0.25 J =0.11 J (Tidak sesuai dengan Hukum Kelestarian
Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
0.50 J=0.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)
Percobaan 2

v1 =3.00

v 2=0.00

 p1=m1 v 1 p2=m2 v 2
p1=0.5 ∙ 3.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=1.50 J p2=0
∆ pawal =1.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(3.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=2.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =2.25 J

v1' =−0.38
v 2' =1.13
 p1' =m 1 v 1' p2' =m 2 v 2'
p1' =0.5 ∙(−0.38) p2' =1.5 ∙1.13
p1' =−0.19 p2' =1.69
∆ pakhir =1.50 J
1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(−0.38)2 Ek 2' = 1.5(1.13)2
2 2
Ek 1=0.0361 J Ek 2=0.957675 J
∆ Ek akhir =0.98 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
2.25 J =0.98 J (Tidak sesuai dengan Hukum Kelestarian
Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
1.50 J =1.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)
Percobaan 3

v1 =5.00

v 2=0.00

 p1=m1 v 1 p2=m2 v 2
p1=0.5 ∙ 5.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=2.50 J p2=0
∆ pawal =2.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(5.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=6.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =6.25 J

v1' =−0.63
v 2' =1.88
 p1' =m 1 v 1' p2' =m 2 v 2'
p1' =0.5 ∙(−0.63) p2' =1.5 ∙1.88

p1' =−0.31 p2' =2.81

∆ pakhir =2.50 J
1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(−0.63)2 Ek 2' = 1.5(1.88)2
2 2
Ek 1=0.099225 J Ek 2=2.6508 J
∆ Ek akhir =2.73 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
6.25 J =2.73 J (Tidak sesuai dengan Hukum Kelestarian
Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
2.50 J =2.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)
3. Berdasarkan data pengamatan 3, lakukan konfirmasi secara teoretis
apakah benar diperoleh momentum dan energi kinetic yang dituliskan?
Hukum kelestarian apakah yang berlaku.
Diketahui :

m 1=0.5 kg

m2=1.5 kg
Percobaan 1

v1 =1.00

v 2=0.00

 p1=m 1 v 1 p2=m 2 v 2
p1=0.5 ∙ 1.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=0.50 p2=0
∆ pawal =0.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(1.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=0.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =0.25 J
v1' =0.25
v 2' =0.25
 p1' =m 1 v 1' p2' =m2 v 2'
p1' =0.5 ∙(0.25) p2' =1.5 ∙0.25

p1' =0.125 ≈ 0.13 p2' =0.375 ≈ 0.38


∆ pakhir =0.50 J

1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(0.25)2 Ek 2' = 1.5(0.25)2
2 2
Ek 1=0.015625 J Ek 2=0.046875 J
∆ Ek akhir =0.06 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
0.25 J =0.06 J (Tidak sesuai dengan Hukum Kelestarian
Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
0.50 J=0.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)
Percobaan 2

v1 =3.00

v 2=0.00

 p1=m1 v 1 p2=m2 v 2
p1=0.5 ∙ 3.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=1.50 p2=0
∆ pawal =1.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(3.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=2.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =2.25 J

v1' =0.75
v 2' =0.75
 p1' =m 1 v 1' p2' =m 2 v 2'
p1' =0.5 ∙(0.75) p2' =1.5 ∙0.75
p1' =0.38 p2' =1.13
∆ pakhir =1.50 J

1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(0.75)2 Ek 2' = 1.5(0.75)2
2 2
Ek 1=0.140625 J Ek 2=0.421875 J
∆ Ek akhir =0.56 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
2.25 J =0.56 J (Tidak sesuai dengan Hukum Kelestarian
Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
1.50 J =1.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)
Percobaan 3

v1 =5.00

v 2=0.00

 p1=m 1 v 1 p2=m 2 v 2
p1=0.5 ∙ 5.00 p2=1.5 ∙ 0.00
p1=2.50 J p2=0
∆ pawal =2.50 J

1 1
 Ek 1= m 1 v 12 Ek 2= m 2 v 22
2 2
1 1
Ek 1= 0.5(5.00)2 Ek 2= 1.5(0.00)2
2 2
Ek 1=6.25 J Ek 2=0 J
∆ Ek awal =6.25 J

v1' =1.25
v 2' =1.25
 p1' =m 1 v 1' p2' =m2 v 2'
p1' =0.5 ∙(1.25) p2' =1.5 ∙(1.25)

p1' =0.63 p2' =1.88

∆ pakhir =2.50 J
1 1
 Ek 1' = m1 v ' 12 Ek 2' = m 2 v' 22
2 2
1 1
Ek 1' = 0.5(1.25)2 Ek 2' = 1.5(1.25)2
2 2
Ek 1=0.390625 J Ek 2=1.171875 J
∆ Ek akhir =1.56 J
 ∆ Ek awal =∆ Ek alhir
6.25 J =1.56 J (Tidak sesuai dengan Hukum Kelestarian
Kinetik)
 ∆ pawal =∆ pakhir
2.50 J =2.50 J (sesuai dengan Hukum Kelestarian
Momentum)

G. KESIMPULAN
Berdasarkan data pengamatan dan analisis data dapat disimpulkan
bahwa pada masing-masing ketiga tumbukan berlaku hukum kelestarian
yang berbeda. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum
kelestarian energi kinetik dan hukum kelestarian momentum, hal ini
dibuktikan melalui data pengamatan dari percobaan 1, 2, dan 3 yang
menunjukkan bahwa hasil antara ∆ Ek awal =∆ Ek akhir keduanya sama dan
hasil antara ∆ pawal =∆ pakhir keduanya juga sama, hal ini sesuai dengan
konsep hukum kelestarian energi kinetik dan hukum kelestarian
momentum.
Sedangkan pada tumbukan lenting sebagian dan tumbukan tak
lenting sama sekali berlaku hukum kelestarian momentum saja, hal ini
dibuktikkan melalui data pengamatan dari percobaan 1, 2, dan 3 yang
menunjukkan bahwa hasil antara ∆ pawal =∆ pakhir keduanya sama
sedangkan pada ∆ Ek awal =∆ Ek akhir keduanya tidak sama, hal ini sesuai
dengan konsep hukum kelestarian momentum.

DAFTAR PUSTAKA

Halliday, David, Resnick Robert. 1983. Fisika Jilid 1, Jakarta : Erlangga.

Knight. D. R. 2016. Physics for Scientists and Engineers : a Strategic Approach


With Modern Physics Fourth Edition, Person Education. California
Polytechnic State University, San Luis Obispo

Resmiyanto, Rachmad. 2017. Eksperimen Konseptual Tumbukan Benda 1 Dimesi


Dengan Algodo. Integrated Lab Joournal. Vo. 05. No. 02 : 3-4

Anda mungkin juga menyukai