LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FISIKA UMUM
           MOMENTUM DAN IMPULS
   Tanggal Pengumpulan          : 05 Desember 2016
   Tanggal Praktikum            : 30 Nopember 2016
   Waktu Praktikum              : 15.30  17.00
   Nama                         : Haris Gunawan
   Nim                          : 1160161000015
   Kelompok                     : 7 (tujuh)
   Nama Anggota                 :
      1. Aqidatul Wafiqoh       (11160161000017)
      2. Dea Pusparini          (11160161000029)
   Kelas                        : Pendidikan Biologi 1A
           LABORATORIUM FISIKA DASAR
     PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
  FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
                       JAKARTA
                         2016
                      MOMENTUM DAN IMPULS
A. Tujuan Praktikum
   1. Membuktikan hukum konversi energi.
   2. Mengetahui konsep momentum linier.
   3. Menentukan tumbukan elastis dan tidak elastis.
   4. Menentukan rumus momentum.
   5. Menentukan rumus impuls.
   6. Mengetahui penerapan momentum dalam kehidupan sehari-hari.
   7. Mengetahui penerapan impuls dalam kehidupan sehari-hari.
   8. Dapat lebih memahami materi momentum dan impuls dalam
      perkuliahan fisika dasar.
B. Dasar Teori
          Sistem partikel (zarah) merupakan kumpulan banyak kumpulan
   banyak partikel yang dinyatakan menjadi 1 kemlompok. Partikel biasa
   disebut juga benda titik atau titik massa. Partikel digambarkan sebagai
   bulatan-bulatan kecil sehingga bisa dihitung satu per satu. Jumlah partikel
   selalu bulat sehingga partikel disebut tercatu. Besaran momentum linier
   adalah hasil perkalian antara massa dengan kecepatannya. Besaran itu juga
   dikenal pada sistem partikel (Bambang Murdaka, 2009 : 129).
          Dalam Fisika, makna momentum didefinisikan lebih jelas,
   momentum adalah kekuatan untuk bergerak atau inti dari gerakan atau
   bisa dikatakan momentum adalah massanya bergerak. Dua benda yang
   melesat dengan kecepatan sama ketika menabrak dinding yang sama
   belum tentu memiliki daya rusak yang sama, sangat bergantung pada
   massanya, kita sebut keduanya belum tentu memiliki momentum (linier)
   yang sama. Jadi, momentum selain bergantung pada kecepatan, juga
   bergantung pada massa. Dari sudut pandang dinding momentum benda
   berarti ukuran kesulitan meredam gerak dari benda, makin besar
   momentum benda maka makin sulit meredam gerak benda, sebaliknya
makin rendah momentum benda maka makin mudah gerakan benda
diredam (Mohamad Ishaq, 2007 :102).
       Impuls gaya F yang bekerja pada sebuah partikel sama dengan
perubahan momentum partikel. Dari definisi ini kita bisa lihat bahwa
impuls adalah sebuah besarab vektor yang besarnya sama dengan luas
daerah dibawah kurva gaya-waktu. Kita asumsikan bahwa gaya berubah
terhadap waktu dan tidak nol selama selang waktu          . Arah vektor
impuls sama dengan arah perubahan momentum. Impuls memiliki dimensi
momentum yaitu         . Perhatikan bahwa impuls bukanlah besaran dari
suatu partikel, melainkan ukuran seberapa besar suatu gaya eksternal
mengubah momentum partikel. Jadi, ketika kita katakan bahwa impuls
diberikan pada sebuah partikel, itu berarti momentum dipindahkan kepada
partikel tersebut oleh suatu penyebab eksternal (Raymond A. Serway,
2014: 389).
        Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa Jika tidak ada
gaya luar yang bekerja pada sistem, maka momentum total sesaat sebelum
sama dengan momentum total sesudah tumbukan. Ketika memperhatikan
persamaan ini kita harus menggunakan arah kecepatan tiap benda. Dengan
memperhatikan analisis gaya tumbukan ternyata sesuai dengan pernyataan
hukum Newton III. Kedua benda akan saling menekan dengan gaya F
yang sama besar, tetapi arahnya berlawanan. Akibat adanya gaya aksi
dalam selang waktu     tersebut, kedua bola akan saling melepaskan diri
dengan kecepatan masing-masing sebesar       dan    . Penurunan rumus
secara umum dapat dilakukan dengan meninjau gaya unteraksi saat terjadi
tumbukan berdasarkan hukum Newtom III.
Impuls yang terjadi selama interval waktu       adalah                . Kita
ketahui bahwa                      , maka persamaannya menjadi seperti
berikut
Jumlah momentum awal sama dengan jumlah momentum akhir (Edi,
susanto, 2015).
          Jika kedua obyek sangat keras dan elastis dan tidak ada panas yang
dihasilkan pada saat kedua obyek bertumbukan, maka energi kinetik
adalah kekal. Ini berarti energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan
adalah sama. Tumbukan dimana energi kinetik total adalah kekal disebut
tumbukan elastik sedangkan tumbukan dimana energi kinetik total tidak
kekal disebut tumbukan tidak elastik.
Tumbukan elastik
Tumbukan tidak elastik
Jadi pada tumbukan elastik berlaku hukum kekekalan energi kinetik dan
hukum kekekalan momentum, pada tumbukan tidak elastik tidak berlaku
hukum kekekalan energi kinetik namun berlaku hukum kekekalan
momentum (Anonim, 2013).
C. Alat dan Bahan
   No.              Gambar       Nama Alat dan Bahan
    1.                                 Rel udara
    2.                             Peniup (Blower)
    3.                              Kereta (Glider)
    4.                       Pewaktu cacah (Timer counter)
    5.                        Gerbang cahaya (photogate)
    6.                                  Mistar
   7.                                  Neracadigital
D. Langkah Kerja
   No.             Gambar              Langkah Kerja
   1.                       Siapkan Alat dan Bahan
   2.                       Susunlah semua alat percobaan
                            seperti gambar yang tertera pada
                            modul
   3.                       Kemudian letakkan kereta pada
                            lintasan rel udara
   4.                       Nyalakan    digital   counter dan
                            setting untuk pengukuran t
   5.                       Nyalakan blower sehingga gerak
                            kereta semakin bebas
   6.                                      Untuk percobaan pertama catatlah
                                           waktu yang terekam pada timer
                                           counter pada kondisi kedua benda
                                           sama-sama bergerak
   7.                                      Untuk percobaan kedua catatlah
                                           waktu yang terekam pada timer
                                           counter pada kondisi salah satu
                                           benda diam ditengah dan benda
                                           yang lain bergerak
   8.                                      Lakukan juga pengukuran dengan
                                           massa beban yang berbeda
   9.                                      Lakukan     pengambilan        data
                                           masing-masing             percobaan
                                           sebanyak 5 kali
E. Data pengamatan
   Perbandingan Massa Sama
                             Kedua Massa Bergerak
                Massa (gr)                    Selang Waktu (ms)
        No.
        1.    0,260    0,238       101,8      105,3          98,69     162,8
        2.    0,260    0,238       75,09      120,9          110,3     98,17
        3.    0,260    0,238       87,97      134,1          133,2     113,8
        4.    0,260    0,238       75,55      137,3          126,2     96,13
        5.    0,260    0,238       91,39      112,9          97,65     137,4
                      Salah Satu Massa Bergerak
              Massa (gr)                 Selang Waktu (ms)
  No.
   1.      0,260     0,238       92,78   587,3       0        131,2
   2.      0,260     0,238       72,60   623,3       0        98,63
   3.      0,260     0,238       64,14   619,5       0        79.95
   4.      0,260     0,238       88,42   679,9       0        125,5
   5.      0,260     0,238       71,91   632,7       0        95,05
Perbandingan Massa Tidak Sama
                           Kedua Massa Bergerak
              Massa (gr)                 Selang Waktu (ms)
  No.
   1.      0,466     0,260       200,5   625,0     95,53      14,15
   2.      0,466     0,260       171,8   554,2     80,06      64,93
   3.      0,466     0,260       146,2   327,1     61,50      51,73
   4.      0,466     0,260       123,8   490,1     70,14      45,61
   5.      0,466     0,260       123,3   455,1     66,47      45,01
        Massa besar diam (200 gr) Massa kecil bergerak (100 gr)
              Massa (gr)                 Selang Waktu (ms)
  No.
   1.      0,488     0,238       62,11   183,3       0        206,6
   2.      0,488     0,238       71,78   249,1       0        237,7
   3.      0,488     0,238       70,40   210,1       0        248,5
   4.      0,488     0,238       61,73   187,9       0        201,2
   5.      0,488     0,238       52,87   158,5       0        172,3
        Massa kecil diam (100 gr) Massa besar bergerak (200 gr)
                    Massa (gr)                 Selang Waktu (ms)
      No.
      1.         0,260     0,466       185,3   2357        0           88,6
      2.         0,260     0,466       197,4   5650        0           92,86
      3.         0,260     0,466       245,5   3489        0           130,7
      4.         0,260     0,466       181,5   2298        0           84,51
      5.         0,260     0,466       184,8   2233        0           86,73
F. Pengolahan Data
   Mencari kecepatan sistem
   Diketahui :
   s = 1 cm = 0,01 m
   1 ms = 1x10-3s
   Perbandingan massa sama
     Kedua massa bergerak
       1.                                                         
     2.                       
     3.                       
     4.                       
     5.                       
                       
Harga rata-rata 
                       
Harga rata-rata 
     1.                       
     2.                               
     3.                               
     4.                               
     5.                               
                       
Harga rata-rata 
                       
Harga rata-rata 
   Salah satu massa bergerak
          1.                          
         2.                            
         3.                            
         4.                            
         5.                            
                           
Harga rata-rata 
                           
Harga rata-rata 
                       0           1.       
                                   2.           
                                   3.       
                       0
                                   4.       
                       0
                                   5.           
                       0
                           
Harga rata-rata 
 Perbandingan massa tidak sama
    Kedua massa bergerak
         1.                            
         2.                   
         3.                   
         4.                   
         5.                   
                       
Harga rata-rata 
                       
Harga rata-rata 
         1.                   
          2.                                              
          3.                                              
          4.                                              
          5.                                              
                       
Harga rata-rata 
                       
Harga rata-rata 
Massa besar diam (200 gr), massa kecil bergerak (100 gr)
     1.                                                   
     2.                                
     3.                                
     4.                                
     5.                                
                           
Harga rata-rata 
                           
Harga rata-rata 
                       0           1.       
                                           2.                  
                                           3.                  
                       0
                                           4.                  
                       0
                                           5.                  
                       0
                           
Harga rata-rata 
Massa kecil diam (100 gr), massa besar bergerak (200 gr)
     1.                                                   
     2.                                
     3.                                
     4.                                
     5.                                
                           
Harga rata-rata 
                           
Harga rata-rata 
                       0           1.       
                                            2.                        
                                            3.                       
                         0
                                            4.                        
                         0
                                            5.                           
                         0
                             
  Harga rata-rata 
G. Pembahasan
          Praktikum kali ini yaitu mengenai momentum, disini kami
   melakukan beberapa percobaan diantaranya, percobaan tumbukan dengan
   massa yang sama dan keduanya bergerak, percobaan dengan massa yang
   sama dan salah satu bergerak serta percobaan dengan massa yang tidak
   sama keduanya bergerak dan percobaan dengan massa yang tidak sama
   salah satunya bergerak.
          Percobaan pertama, tumbukan dengan massa yang sama dan
   keduanya bergerak diperoleh hasil dari data dimana masing-masing benda
memiliki kecepatan sebelum dan sesudah tumbukan yang didapat dari
hasil bagi jarak dengan waktu yang dibutuhkan ketika sebelum dan
sesudah tumbukan terjadi. Dari sini kita bisa mencari momentum sebuah
benda sebelum dan sesudah terjadinya tumbukan dan dari data bisa kita
lihat bahwa momentum dari benda dengan massa yang sama dan keduanya
bergerak itu berbeda beda tergantung dari kecepatan benda dimana benda
dengan kecepatan yang lebih besar menghasilkan momentum yang lebih
besar pula dan arah benda sesudah tumbukan saling berlawanan atau
menuju pada arah mulainya. Dan ketika tumbukan benda dengan massa
yang sama tetapi salah satu massa bergerak, pada tumbukan seperti ini
tidak adanya    yang menyebabkan momentum pada benda yang diam
relatif lebih kecil karena tidak ada kecepatan awal dan arah dari benda
yang bergerak kembali pada arah dimualinya dan arah benda yang diam
searah dengan arah benda yang menumbuknya.
       Percobaan kedua dengan massa yang tidak sama, ketika kedunaya
bergerak dan terjadi tumbukan, momentum dari massa yang lebih besar
tentunya memiliki nilai momentum yang lebih besar pula, ketika benda
dengan massa yang lebih besar diam ditumbuk oleh benda dengan massa
yang lebih kecil momentum sesudah dan sebelum tumbukan pada benda
dengan massa yang kecil diketahui lebih kecil dari pada momentum
sesudah tumbukan massa yang besar dan tidak adanya momentum
sebelum tumbukan pada benda yang besar karena diam. Sedangkan ketika
benda dengan massa yang lebih kecil diam ditumbuk oleh benda dengan
masa yang lebih besar menghasilkan momentum sebelum dan sesudah
tumbukan yang lebih besar pula pada benda dengan massa yang besar dan
bergerak sedangkan untuk arahnya massa yang besar sesudah tumbukan
secara perlahan menuju kembali ke semula sedangkan untuk massa yang
kecil searah dengan arah benda yang menumbuknya.
       Adapun kesalahan dalam praktikum ini yang mungkin dilakukan
seperti kesalahan ketika praktikan mendorong atau memberi gaya pada
   kereta yang tidak sama yang menyebabkan kecepatannya berbeda-beda
   sehingga hasil yang didapat kurang maksimal.
H. Tugas Pasca
   1. Hitunglah kecepatan masing-masing troli sebelum dan sesudah
      tumbukan !
      Jawab : bisa dilihat pada pengolahan data diatas.
   2. Hitunglah momentum masing-masing troli sebelum dan sesudah
      tumbukan !
      Jawab :
      P = momentum (kg m/s)
      m = massa benda (kg)
      v    = kecepatan (m/s)
      Perbandingan massa sama
      Kedua massa bergerak
                        Sebelum                               Sesudah
                 (kg m/s)          (kg m/s)           (kg m/s)             (kg m/s)
          0,00026x0,098= 0,000238x0,101= 0,00026x0,094= 0,000238x0,061=
            0,0000255          0,0000024          0,0000244         0,0000145
          0,00026x0,113= 0,000238x0,090= 0,00026x0,082= 0,000238x0,101=
            0,0000294          0,0000214          0,0000213             0,000024
          0,00026x0,113= 0,000238x0,088= 0,00026x0,074= 0,000238x0,087=
            0,0000294          0,0000209          0,0000192         0,0000207
          0,00026x0,132= 0,000238x0,079= 0,00026x0,072= 0,000238x0,104=
            0,0000343          0,0000188          0,0000187         0,0000248
          0,00026x0,109= 0,000238x0,010= 0,00026x0,088= 0,000238x0,072=
            0,0000283          0,0000024          0,0000229         0,0000171
   3. Hitunglah energi kinetik masing-masing troli sebelum dan sesudah
      tumbukan !
   Jawab :
   Ek = energi kinetik (j)
   P = momentum (kg m/s)
   m = massa (kg)
   Perbandingan massa sama
   Kedua massa bergerak
                  Sebelum                           Sesudah
4. Bandingkan total momentum yang terjadi sebelum dan sesudah
   tumbukan !
   Jawab :
                   Sebelum                             Sesudah
             (kg m/s)         (kg m/s)         (kg m/s)             (kg m/s)
    0,00026x0,098= 0,000238x0,101= 0,00026x0,094= 0,000238x0,061=
       0,0000255         0,0000024         0,0000244         0,0000145
    0,00026x0,113= 0,000238x0,090= 0,00026x0,082= 0,000238x0,101=
       0,0000294         0,0000214         0,0000213             0,000024
    0,00026x0,113= 0,000238x0,088= 0,00026x0,074= 0,000238x0,087=
       0,0000294         0,0000209         0,0000192         0,0000207
    0,00026x0,132= 0,000238x0,079= 0,00026x0,072= 0,000238x0,104=
       0,0000343         0,0000188         0,0000187         0,0000248
    0,00026x0,109= 0,000238x0,010= 0,00026x0,088= 0,000238x0,072=
       0,0000283         0,0000024         0,0000229         0,0000171
   Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa perbandingan momentum
   benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah benda dengan massa
   lebih besar momentumnya juga lebih besar.
5. Bandingkan total energi kinetik yang terjadi sebelum dan sesudah
   tumbukan !
   Jawab :
                   Sebelum                             Sesudah
      Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa perbandingan energi
      kinetik benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah benda dengan
      massa lebih besar energi kinetiknya juga lebih besar.
   6. Tuliskan dan jelaskan contoh penerapan momentum atau tumbukan
      dalam kehidupan sehari-hari !
      Jawab :
      Contoh mementum dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
      1. Senapan
          Momentum senapan mundur sama dengan momentum peluru yang
          lepas kedepan.
      2. Orang melompat dari skateboard
          Momentum skateboard yang mundur kebelakang sama dengan
          momentum orang yang melompat kedepan
      3. Peluncuran roket
          Momentum gaya dorong oleh bahan bakar sama dengan
          momentum meluncurnya roket
I. Kesimpulan
   Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan
   sebagai berikut :
   1. Hukum konservasi energi berbunyi Energi tidak dapat diciptakan dan
      dimusnahkan, tetapi energi bisa diubah menjadi bentuk lain serta
      energi dapat dipindahkan dari suatu tempat ketempat yang lain.
   2. Momentum linier sebuah benda didefinisikan sebagai hasil kali massa
      dan kecepatan benda tersebut.
   3. Menetukan tumbukan elastis dan tidak elastis dapat diketahui dari
      keadaan akhir sesudah tumbukan terjadi dan bisa juga dilihat dari
      koefisien restitusi (e).
   4. Momentum dapat dicari menggunakan Rumus momentum                        ,
   5. Impuls dapat divari menggunakan Rumus impuls                        .
   6. Contoh penerapan momentum yaitu ketika seseorang menembak
      dengan senapan momentum senapan mundur sama dengan momentum
      peluru yang lepas kedepan.
   7. Contoh penerapan impuls yaitu pada sarung tinju yang berfungsi
      memperlambat bekerjanya gaya impuls, sehingga pukulan memiliki
      waktu kontak yang lebih lama maka gaya yang bekerja semakin kecil
      sehingga rasa sakit menjadi berkurang.
   8. Momentum merupakan hasil kali massa benda dengan kecepatan
      benda tersebut sedangkan impuls yaitu hasil kali gaya dengan selang
      waktu gaya itu bekerja pada benda atau sama dengan perubahan
      momentum benda.
J. Komentar
   1. Praktikan harus memahami materi sebelum melakukan praktikum.
   2. Ketika    pengambilan      data   hendaknya   praktikan     fokus       atau
      berkonsentrasi agar data yang didapat bisa optimal.
   3. Melakukan praktikum sesuai dengan prosedur yang benar.
K. Daftar Pustaka
   Anonim.2013.                  .        Doperoleh             dari              :
          http://labdas.untad.ac.id/wp-content/uploads/2013/12/Fisika-Dasar-
          2.pdf diakses pada tanggal 02 Desember 2016 pukul 21:56 WIB
   Isahq, Mohamad.2007. Fisika Dasar.Yogyakarta: Graha Ilmu
   Jati, Bambang.2009. Fisika Dasar untuk Mahasuswa Ilmu komputer dan
          informatika. Yogyakarta: ANDI
Serway, Raymond.2014. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi keenam jilid
       1.Jakarta: Salemba Teknika
Susanto,   Edi.2015.   Momentum      dan    Impuls.   Diperoleh   dari   :
       http://blog.unnes.ac.id/edisusanto/wp-
       content/uploads/sites/806/2015/11/momentum-dan-impuls.pdf
       diakses pada tanggal 02 Desember 2016 pukul 21:57 WIB