Career & Growth">
Bab 1
Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari setiap manusia. Setiap
hari manusia makan sebanyak tiga kali, dalam setiap makan manusia mempunyai
banyak pilihan jenis dan menu makanan. Tujuan manusia makan bukan hanya
sekedar untuk mengatasi rasa lapar namun juga untuk memenuhi kebutuhan zat gizi
yang terkandung dalam makanan tersebut. Jadi untuk menjaga zat gizi dalam
makanan tidak hilang perlu diperhatikan pada saat mengolah bahan makanan
menjadi suatu makanan yang sehat. Pengolahan bahan makanan dimulai dari
pembelian, persiapan, pengolahan dan penyajian makanan. Setiap tahap
mempunyai peranan penting agar dapat tersaji makanan yang enak dan sehat.
1
2
Dari uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dalam
Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini ingin mengetahui bagaimana kepuaasan
karyawan dengan fasilitas perusahaan yang diberikan, oleh karena itu dalam
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini penulis mengambil judul “ANALISIS
TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS SANITASI DAN HIGIENE DENGAN METODE IMPORTANCE
PERFORMANCE ANALYSIS (IPA) DI PT. WINDUBLAMBANGAN
SEJATI”.
3
Pada pelaksanaan kerja praktek yang telah dilakukan, materi dan tugas yang
diberikan oleh institusi adalah tentang kepuasan karyawan terhadap fasilitas
perusahaan yang diberikan untuk meningkatkan sanitasi hegiene di PT.
Windublambangan Sejati menggunkan metode Importance Performance Analysis
(IPA). Adapun tahap – tahapnya yaitu :
a. Observasi
Pengamatan yang dilakukan peneliti secara langsung dalam menganalisa
proses operasional perusahaan terutama di area preparasi produk.
b. Interview dan Quisoner
Penggalian data dengan karyawan guna mendapatkan pengetahuan lebih luas
dan mengetahui permasalahan yang dihadapi karyawan karyawan dalam
bekerja dilanjutkan dengan pembuatan kuisoner.
c. Studi Lapangan
Setelah interview penulis langsung mengikuti kegiatan langsung di lapangan
di area preparasi produk dan turut membantu kegiatan proses produksi, untuk
mengetahui sendiri cara kerja dan hasil di lapangan.
d. Studi Literatur
Penggalian teori dan data yang menunjang dalam penelitian yang berasal dari
buku referensi dan data di lapangan.
e. Tahap Pengolahan Data dan Analisa Data
Dalam tahap ini data yang telah dikumpulkan di olah untuk selanjutnya
menjadi input untuk menganalisa dan mengolah data control.
f. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data untuk menunjang pemecahan
masalah yang ada di perusahaan PT Windublambangan Sejati, data yang
didapat dari kuisoner yang telah disisi oleh responden yaitu karyawan tentang
fasilitas sanitasi higiene yang disediakan perusahaan.
g. Tahap Kesimpulan dan Saran
4
Setelah analisa dilakukan dapat diperoleh kesimpulan dari penelitian ini dan
diajukan beberapa saran atau rekomendasi yang nantinya akan menunjang
pelaksanaan alternative solusi terpilih dan menjadikan saran yang akan di
usulkan kepada perusahaan.
Adapun tujuan dan manfaat dari kerja praktek ini antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Memberikan masukan dalam memecahkan permasalahan yang ada di
perusahaan. Dimana akan menjadi satu refrensi untuk perusahaan sebagai
bahan pertimbangan untuk perkembangan perusahaan di masa yang akan
datang.
2. Bagi Universitas
Dapat menambah referensi dan pengetahuan tentang bagaimana suatu
perusahaan.
3. Bagi Peneliti
Dapat menjadi penerapan dan aplikasi ilmu-ilmu yang dapat di bangku
perkuliahan ke dalam permasalahan yang ada di perusahaan.
Secara umum, sistematika penulisan Laporan Praktek Kerja yang disusun oleh
penulis terdiri dari lima bab, yaitu :
5
a. BAB I
Pendahuluan, yang memuat latar belakang, materi kerja praktek, tujuan dan
manfaat, sistematika penulisan
b. BAB II
Yang memuat tentang, sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan perusahaan,
bidang pekerjaan perusahaan, bidang pekerjaan departement tempat kerja
praktek, dan struktur organisasi perusahaan
c. BAB III
Kegiatan kerja praktek, yang meliputi jadwal kerja praktek, cara / teknik kerja
praktek, laporan aktifitas harian PKL dan flow chart penelitian.
d. BAB IV
Yang memuat landasan teori, pengumpulan data, pengolahan dan analisis hasil.
e. BAB V
Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari penulis selama melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Windublambangan Sejati
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
6
7
Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan tugas guna
memenuhi syarat untuk menempuh tugas akhir di Universitas 17 Agustus 1945
Banyuwangi dan ditempatkan di bidang pengendalian kualitas di PT .
Windublambangan Sejati. Penulis ditugasi oleh PT Windublambangan Sejati untuk
melakukan pengontrolan hegiene dan sanitasi dalam proses produksi dengan
mengukur tingkat kepuasan karyawan itu sendiri terhadap faslitas perusahaan yang
diberikan yang bertujuan agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas dan
mengurangi produk yang terkontaminasi. Penulis diberi kesempatan oleh pimpinan
perusahaan untuk mengetahui hal apa saja yang berkaiatan dengan penyusunan
laporan praktek kerja lapangan yang akan penulis susun. Penulis juga diberikan
tanggung jawab untuk menjaga hubungan baik dengan tenaga kerja PT.
Windublambangan Sejati dan tentu saja nama baik perusahaan.
Minggu : libur
9
10
a. Observasi
Pengamatan yang dilakukan peneliti secara langsung dalam menganalisa
proses operasional perusahaan terutama di area preparasi produk.
b. Interview dan Quisoner
Penggalian data dengan karyawan guna mendapatkan pengetahuan lebih luas
dan mengetahui permasalahan yang dihadapi karyawan karyawan dalam
bekerja dilanjutkan dengan pembuatan kuisoner.
c. Studi Lapangan
Setelah interview penulis langsung mengikuti kegiatan langsung di lapangan
di area preparasi produk dan turut membantu kegiatan proses produksi, untuk
mengetahui sendiri cara kerja dan hasil di lapangan.
d. Studi Literatur
Penggalian teori dan data yang menunjang dalam penelitian yang berasal dari
buku referensi dan data di lapangan.
e. Tahap Pengolahan Data dan Analisa Data
Dalam tahap ini data yang telah dikumpulkan di olah untuk selanjutnya
menjadi input untuk menganalisa dan mengolah data control.
f. Pengumpulan Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data untuk menunjang pemecahan
masalah yang ada di perusahaan PT Windublambangan Sejati, data yang
didapat dari kuisoner yang telah disisi oleh responden yaitu karyawan tentang
fasilitas sanitasi higiene yang disediakan perusahaan.
g. Tahap Kesimpulan dan Saran
Setelah analisa dilakukan dapat diperoleh kesimpulan dari penelitian ini dan
diajukan beberapa saran atau rekomendasi yang nantinya akan menunjang
pelaksanaan alternative solusi terpilih dan menjadikan saran yang akan di usulkan
kepada perusahaan
11
pe
Larutan
garam 10 mnt 0-3 Kepala udang dipotong dengan
tangan
10 mnt 0-7
Kulit dibuang menggunakan
tangan
2 mnt 0-8
penimbangan dan pencucian
kembali
0-9
soaking
3 jam
5 mnt 0 - 11
Disusun lalu pembekuan
Penyimpanan
Gambar 3.1 Peta Proses Operasi (PPO)
BAB IV
12
13
d. Bukti fisik (tangible) berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan
dan material yang digunakan perusahaan serta penampilan karyawan.
4.1.4 Kuisoner
a. Nominal
b. Ordinal
15
Skala ordinal sama dengan skala nominal, perbedaanya adalah dalam ordinal juga
menggunakan susunan posisi
c. Interval
d. Rasio
Skala rasio hampir sama dengan skala interval dalam arti interval-interval di antara
nomor diasumsikan sama. Skala rasio memiliki nilai absolut nol.
Skala Likert
Dalam pengukuran bidang pendidikan skala likert juga sering digunakan, dalam
penggunaan skala likert, terdapat dua bentuk pertanyaan yaitu bentuk pertanyaan
positif untuk mengukur skala positif, dan bentuk pertanyaan negatif untuk
mengukur skala negatif. Pertanyaan positif diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1 sedankan
untuk pertanyaan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Bentuk jawaban skala likert
antara lain sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan tidak setuju. Selain itu,
jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert bisa juga
mempunyai gradasi dari sangat positif samapai sangat negatif, yang dapat berupa
kata-kata antara lain : sangat penting, penting, ragu-ragu, tidak penting dan sangat
tidak penting.
Skala likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan
atupun negatif terhadap suatu pertanyaan. Empat skala pilihan juga kadang
digunakan untuk kuesioner skala likert yang memaksa orang memilih salah satu
kutub karena pilihan “netral” tak tersedia. Mengutup dari buku Nazir M. “Metode
Penenlitian”, Ghalia Indonesia, Bogor, tahun 2005, dalam membuat skala likert,
ada beberapa langkah prosedur yang harus dilakukan peneliti antara lain :
16
e. Respon dianalisis untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata batasan
antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Misalnya responden pada
upper 25% dan lower 25% dianalisis untuk melihat sampai berapa jauh tiap item
dalam kelompok ini berbeda. Item-item yang tidak menunjukkan beda yang
nyata, apakah masuk dalam skor tinggi atau rendah juga dibuang untuk
mempertahankan konsistensi internal dari pertanyaan.
Merancang Kuesioner
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Dimana :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
e : persen kesalahan
18
Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak
diukur (Ferdinand, 2006). Variabel dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel dan
bernilai positif. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Person
Product Moment. Rumusnya adalah sebagai berikut:
𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛∑𝑥 2 − (∑𝑋)2 }{𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌 )2 }
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi
N = Jumlah responden
𝐾 1− ∑Ϭb2
𝑅 11 =( )( )
𝐾−1 Ϭt2
Keterangan :
Skala dikelompokkan dalam lima kelas dengan range yang sama dapat dilihat pada
tabel.
∑Xi ∑Yi
Xi = dan Yi =
𝑛 𝑛
Dimana:
n : jumlah koresponden
20
Harapan
Prioritas utama Pertahankan prestasi
Hight Y A B
Y
Prioritas rendah Berlebihan
C D
Hight
Low
X X pelaksanaan
4.2.2 Kuisoner
Setelah melakukan survei awal, maka selanjutnya disusun kuisoner yang akan
disebarkan kepada responden yaitu karyawan PT. Windublambangan Sejati dengan
langkah sebagai berikut :
Hasil uji validitas dan reliabilitas pre sampling dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Nilai harapan
Variabel Cronbach Alpha(α) Nilai standart Cronbach Alpha(α) Keterangan
Variabel 1 0,747 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 2 0,752 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 3 0,753 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 4 0,747 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 5 0,744 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 6 0,756 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 7 0,748 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 8 0,752 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 9 0,748 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 10 0,741 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 11 0,745 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 12 0,747 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 13 0,743 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 14 0,749 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 15 0,745 0,600 - 0,800 Reliabel
Nilai harapan
Variabel Cronbach Alpha(α) Nilai standart Cronbach Alpha(α) Keterangan
Variabel 1 0,747 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 2 0,746 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 3 0,739 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 4 0,732 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 5 0,736 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 6 0,746 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 7 0,747 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 8 0,752 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 9 0,739 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 10 0,749 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 11 0,736 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 12 0,746 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 13 0,735 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 14 0,734 0,600 - 0,800 Reliabel
Variabel 15 0,741 0,600 - 0,800 Reliabel
24
Dari tabel diatas ,dapat dilihat bahwa pada keseluruhan variabel mempunyai nilai
corerected item total correlation yang lebih besar dari 0,4438 sehingga dapat
dikatakan valid. Unuk nilai α (alpha) diperoleh nilai lebih besar dari 0,5 sehingga
data yang ada reliabel.
Oleh karena itu kuisoner telah dinyatakan valid dan reliabel baik untuk
tingkat kepentingan maupun kepuasan, maka kuisoner tersebut sudah layak
disebarkan kepada responden sebenarnya untuk mengadakan tahap penelitian
selanjutnya.
4.2.4 Sampling
Hasil dari uji validitas dan reliabilitas sampling dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Dari tabel diatas ,dapat dilihat bahwa pada keseluruhan variabel mempunyai nilai
corerected item total correlation yang lebih besar dari 0,2542 sehingga dapat
dikatakan valid. Unuk nilai α (alpha) diperoleh nilai lebih besar dari 0,5 sehingga
data yang ada reliabel.
Oleh karena itu kuisoner telah dinyatakan valid dan reliabel baik untuk
tingkat kepentingan maupun kepuasan, maka kuisoner tersebut sudah siap dianalisis
pada tahap penelitian selanjutnya.
a. Jenis kelamin
Responden dalam penelitian ini terdiri dari 9 orang (15%) laki-laki dan 51 orang
(85%) perempuan. Adapun bentuk chart adalah sebagai berikut :
15%
Jenis kelamin Laki – laki
Jenis kelamin
Perempuan
85%
b. Usia
Untuk usia dari responden yang mengisi kuesioner adalah 17-24 tahun 5 orang
(8%), 25-34 tahun 35 orang (58%), 35-44 tahun 15 orang (25%), 45-54 tahun 5
orang (8%), Adapun bentuk chart adalah sebagai berikut :
8% 8%
0% Usia 17 – 24 tahun
Usia 25 – 34 tahun
25%
Usia 35 – 44 tahun
Usia 45 – 54 tahun
59%
Usia >54 tahun
c. Pendidikan
Latar belakang pendidikan dari responden yang mengisi kuesioner dalam penelitian
ini antara lain SMA 40 orang (67%), D3 15 orang (25%), dan Perguruan tinggi (S1)
5 orang (8%). Adapun bentuk chart adalah sebagai berikut :
Sangat
Sangat Cukup Tidak
No Variabel Penting tidak
penting penting penting
penting
Perusahaan menyediakan perlengkapan 28 32 0
1 personal hegiene meliputi seragam, masker,
47% 53% 0%
sepatu, sarung tangan dan celemek.
Adanya ruang ganti pakaian, cuci tangan, dan 18 40 2
2
toilet karyawan yang selalu bersih. 30% 67% 3%
Peralatan yang disediakan digunakan untuk 4 44 12
3 karyawan bekerja selalu dalam keadaan
7% 73% 20%
bersih.
18 40 2
Perusahaan memiliki kemampuan mengolah
4 makanan sesuai standart (GMP) yang
30% 67% 3%
dimiliki perusahaan .
30
Sangat
Sangat Cukup Tidak
No Variabel Penting tidak
penting penting penting
penting
Kemampuan perusahaan menjaga kebersihan 26 34 0
5 lingkungan ruang produksi dengan adanya
43% 57% 0%
bagian sanitasi (SSOP).
Kemampuan pengolahan limbah hasil poses 28 32 0
6
produksi secara cepat dan tepat. 47% 53% 0%
Penanganan cepat jika ada penyimpangan 20 38 2
7
tentang kebersihan (sanitasi hegine) 33% 63% 3%
Perusahaan (kepala produksi) mempunyai 2 44 12
respon yang baik ketika ada keluhan
8
karyawan mengenai kebutuhan bekerja 3% 73% 20%
(peralatan sanitasi).
Perusahaan (kepala produksi) memberikan 6 44 10
9 arahan jika terdapat pelanggaran pemakaian
10% 73% 17%
peralatan .
Rutin dilakukan pengecekan kesehatan 16 40 4
10
karyawan tiap setiap hari. 27% 67% 7%
Perusahaan memberikan pelayanan 2 34 24
11 kesehatan dengan diikutkan jaminan
3% 57% 40%
kesehatan BPJS bagi setiap karyawan
Karyawan diberikan pelatihan kerja tentang 12 46 2
12
sanitasi hegiene dan K3 secara berkala. 20% 77% 3%
Perusahaan memberikan hak yang sama 2 32 26
13 kepada para karyawan terhadap pemakaian
3% 53% 43%
peralatan sanitasi hegiene
Perusahaan memberikan perhatian yang sama 2 39 19
14 tanpa memandang status sosial (tenaga kerja
3% 65% 32%
borongan, harian dan bulanan maupun tetap).
Kesadaran seluruh karyawan tentang 16 37 7
15 kebersihan (sanitasi dan hegiene)di
27% 62% 12%
lingkungan kerja.
31
Sangat
Sangat Cukup Tidak
No Variabel Puas tidak
puas puas puas
puas
1 Perusahaan menyediakan perlengkapan 7 39 14
personal hegiene meliputi seragam,
masker, sepatu, sarung tangan dan 12% 65% 23%
celemek.
2 Adanya ruang ganti pakaian, cuci tangan, 15 41 4
dan toilet karyawan yang selalu bersih. 25% 68% 7%
3 Peralatan yang disediakan digunakan 12 44 4
untuk karyawan bekerja selalu dalam
20% 73% 7%
keadaan bersih.
4 Perusahaan memiliki kemampuan 12 42 6
mengolah makanan sesuai standart (GMP)
20% 70% 10%
yang dimiliki perusahaan .
5 Kemampuan perusahaan menjaga 14 40 6
kebersihan lingkungan ruang produksi
23% 67% 10%
dengan adanya bagian sanitasi (SSOP).
6 Kemampuan pengolahan limbah hasil 2 29 29
poses produksi secara cepat dan tepat. 3% 48% 48%
7 Penanganan cepat jika ada penyimpangan 12 48 0
tentang kebersihan (sanitasi hegine) 20% 80% 0%
8 Perusahaan (kepala produksi) mempunyai 8 39 13
respon yang baik ketika ada keluhan
karyawan mengenai kebutuhan bekerja 13% 65% 22%
(peralatan sanitasi).
9 Perusahaan (kepala produksi) 15 39 6
memberikan arahan jika terdapat
25% 65% 10%
pelanggaran pemakaian peralatan .
10 Rutin dilakukan pengecekan kesehatan 6 39 15
karyawan tiap setiap hari. 10% 65% 25%
11 Perusahaan memberikan pelayanan 18 36 6
kesehatan dengan diikutkan jaminan
kesehatan BPJS bagi setiap karyawan 30% 60% 10%
32
Hasil kepentingan data pada bagian ini berasal dari hasil kuisoner kemudian
dicari rata – rata dan digolongkan menjadi tiga asumsi sebagai berikut (Mulyono,
2005:116) :
Tingkat
Dimensi Variabel Mean
kepentingan relatif
Perusahaan menyediakan perlengkapan personal
hegiene meliputi seragam, masker, sepatu, sarung 4,47 tinggi
Tangible tangan dan celemek.
Adanya ruang ganti pakaian, cuci tangan, dan toilet
4,27 tinggi
karyawan yang selalu bersih.
33
Tingkat
Dimensi Variabel Mean
kepentingan relatif
Peralatan yang disediakan digunakan untuk
3,87 tinggi
karyawan bekerja selalu dalam keadaan bersih.
Perusahaan memiliki kemampuan mengolah
makanan sesuai standart (GMP) yang dimiliki 4,27 tinggi
perusahaan .
Kemampuan perusahaan menjaga kebersihan
Reabilitas
lingkungan ruang produksi dengan adanya bagian 4,43 tinggi
sanitasi (SSOP).
Kemampuan pengolahan limbah hasil poses
4,47 Tinggi
produksi secara cepat dan tepat.
Penanganan cepat jika ada penyimpangan tentang
4,30 Tinggi
kebersihan (sanitasi hegine)
Perusahaan (kepala produksi) mempunyai respon
Responsiviness yang baik ketika ada keluhan karyawan mengenai 3,80 Tinggi
kebutuhan bekerja (peralatan sanitasi).
Perusahaan (kepala produksi) memberikan arahan
3,93 Tinggi
jika terdapat pelanggaran pemakaian peralatan .
Rutin dilakukan pengecekan kesehatan karyawan
4,20 Tinggi
tiap setiap hari.
Perusahaan memberikan pelayanan kesehatan
Assurance dengan diikutkan jaminan kesehatan BPJS bagi 3,63 Sedang
setiap karyawan
Karyawan diberikan pelatihan kerja tentang sanitasi
4,17 Tinggi
hegiene dan K3 secara berkala.
Perusahaan memberikan hak yang sama kepada para
karyawan terhadap pemakaian peralatan sanitasi 3,60 Sedang
hegiene
Perusahaan memberikan perhatian yang sama tanpa
Emphaty
memandang status sosial (tenaga kerja borongan, 3,72 Tinggi
harian dan bulanan maupun tetap).
Kesadaran seluruh karyawan tentang kebersihan
4,15 Tinggi
(sanitasi dan hegiene)di lingkungan kerja.
Rata –rata 4,08
34
Kepentingan
5,00 4,47 4,27
4,50 4,27 4,43 4,47 4,30 4,20 4,17 4,15 4,08
3,87 3,80 3,93 3,63 3,60 3,72
4,00
3,50
3,00
2,50
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
Hasil kepuasan data pada bagian ini berasal dari hasil kuisoner kemudian
dicari rata – rata dan digolongkan menjadi tiga asumsi sebagai berikut (Mulyono,
2005:116):
Tingkat kepuasan
cDimensi Variabel Mean
relatif
Perusahaan menyediakan perlengkapan personal
hegiene meliputi seragam, masker, sepatu, sarung 3,88 tinggi
Tangible tangan dan celemek.
Adanya ruang ganti pakaian, cuci tangan, dan toilet
4,18 tinggi
karyawan yang selalu bersih.
35
Tingkat kepuasan
Dimensi Variabel Mean
relatif
Peralatan yang disediakan digunakan untuk
4,13 tinggi
karyawan bekerja selalu dalam keadaan bersih.
Perusahaan memiliki kemampuan mengolah
makanan sesuai standart (GMP) yang dimiliki 4,10 tinggi
perusahaan .
Kemampuan perusahaan menjaga kebersihan
Reabilitas
lingkungan ruang produksi dengan adanya bagian 4,13 tinggi
sanitasi (SSOP).
Kemampuan pengolahan limbah hasil poses
3,55 sedang
produksi secara cepat dan tepat.
Penanganan cepat jika ada penyimpangan tentang
4,20 tinggi
kebersihan (sanitasi hegine)
Perusahaan (kepala produksi) mempunyai respon
Responsiviness yang baik ketika ada keluhan karyawan mengenai 3,92 tinggi
kebutuhan bekerja (peralatan sanitasi).
Perusahaan (kepala produksi) memberikan arahan
4,15 tinggi
jika terdapat pelanggaran pemakaian peralatan .
Rutin dilakukan pengecekan kesehatan karyawan
3,85 tinggi
tiap setiap hari.
Perusahaan memberikan pelayanan kesehatan
Assurance dengan diikutkan jaminan kesehatan BPJS bagi 4,20 tinggi
setiap karyawan
Karyawan diberikan pelatihan kerja tentang sanitasi
3,77 tinggi
hegiene dan K3 secara berkala.
Perusahaan memberikan hak yang sama kepada para
karyawan terhadap pemakaian peralatan sanitasi 4,17 tinggi
hegiene
Perusahaan memberikan perhatian yang sama tanpa
Emphaty
memandang status sosial (tenaga kerja borongan, 4,20 tinggi
harian dan bulanan maupun tetap).
Kesadaran seluruh karyawan tentang kebersihan
3,88 tinggi
(sanitasi dan hegiene)di lingkungan kerja.
Rata – rata 4,02
36
Kepuasan
4,40
4,18 4,20 4,20 4,17 4,20
4,20 4,13 4,10 4,13 4,15
4,02
4,00 3,88 3,92 3,88
3,85
3,77
3,80
3,60 3,55
3,40
3,20
Skor Skor
No Pernyataan
Kepuasan Kepentingan Total
Perusahaan menyediakan perlengkapan personal
1 hegiene meliputi seragam, masker, sepatu, sarung 3,88 4,47 -0,58
tangan dan celemek.
Adanya ruang ganti pakaian, cuci tangan, dan
2 4,18 4,27 -0,08
toilet karyawan yang selalu bersih.
Peralatan yang disediakan digunakan untuk
3 4,13 3,87 0,27
karyawan bekerja selalu dalam keadaan bersih.
Perusahaan memiliki kemampuan mengolah
4 makanan sesuai standart (GMP) yang dimiliki 4,10 4,27 -0,17
perusahaan .
Kemampuan perusahaan menjaga kebersihan
5 lingkungan ruang produksi dengan adanya bagian 4,13 4,43 -0,30
sanitasi (SSOP).
37
Skor Skor
No Pernyataan
Kepuasan Kepentingan Total
Kemampuan pengolahan limbah hasil poses
6 3,55 4,47 -0,92
produksi secara cepat dan tepat.
Penanganan cepat jika ada penyimpangan tentang
7 4,20 4,30 -0,10
kebersihan (sanitasi hegine)
Perusahaan (kepala produksi) mempunyai respon
8 yang baik ketika ada keluhan karyawan mengenai 3,92 3,80 0,12
kebutuhan bekerja (peralatan sanitasi).
Perusahaan (kepala produksi) memberikan
9 arahan jika terdapat pelanggaran pemakaian 4,15 3,93 0,22
peralatan .
Rutin dilakukan pengecekan kesehatan karyawan
10 3,85 4,20 -0,35
tiap setiap hari.
Perusahaan memberikan pelayanan kesehatan
11 dengan diikutkan jaminan kesehatan BPJS bagi 4,20 3,63 0,57
setiap karyawan
Karyawan diberikan pelatihan kerja tentang
12 3,77 4,17 -0,40
sanitasi hegiene dan K3 secara berkala.
Perusahaan memberikan hak yang sama kepada
13 para karyawan terhadap pemakaian peralatan 4,17 3,60 0,57
sanitasi hegiene
Perusahaan memberikan perhatian yang sama
14 tanpa memandang status sosial (tenaga kerja 4,20 3,72 0,48
borongan, harian dan bulanan maupun tetap).
Kesadaran seluruh karyawan tentang kebersihan
15 3,88 4,15 -0,27
(sanitasi dan hegiene)di lingkungan kerja.
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa masih ada atribut yang
memiliki nilai negatif yang berarti bahwa setiap atribut tersebut belum memenuhi
harapan karyawan. Dari data tersebut maka perlu analisis lebih lanjut untuk
menentukan skala prioritas dalam usaha perbaikan dari setiap atribut yang ada,
38
adapun cara untuk menentukan skala prioritas pembenahan yang ada adalah dengan
menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA)
Pada bagian ini dibahas tentang pemetaan dari nilai kepuasan (x) dan
kepentingan (y), dari hasil tersebut maka akan terbentuk matriks yang terdiri dari
empat buah kuadran yang masing-masing kuadran menggambarkan skala prioritas
dalam mengambil kebijakan baik berupa peningkatan kinerja atau mempertahankan
kinerja perusahaan. Berikut adalah data sebaran kepuasan dan kepentingan
karyawan.
1. Kuadran A
Menunjukkan atribut yang dianggap penting oleh karyawan namun tidak
terlaksanakan dengan baik oleh perusahaan. Variabel yang termasuk dalam
kuadran ini adalah :
a. Perusahaan menyediakan perlengkapan personal hegiene meliputi
seragam, masker, sepatu, sarung tangan dan celemek (1).
b. Kemampuan pengolahan limbah hasil poses produksi secara cepat dan
tepat (6).
c. Rutin dilakukan pengecekan kesehatan karyawan setiap hari(10).
d. Karyawan diberikan pelatihan kerja tentang sanitasi hegiene dan K3
secara berkala (12).
e. Kesadaran seluruh karyawan tentang kebersihan (sanitasi dan hegiene)
di lingkungan kerja (15).
2. Kuadran B
Menunjukan atribut yang dianggap penting dan memuaskan karyawan yang
sudah dilaksakan dengan baik oleh perusahaan. Variabel yang termasuk dalam
kuadran ini adalah :
a. Adanya ruang ganti pakaian, cuci tangan, dan toilet karyawan yang selalu
bersih (2).
b. Perusahaan memiliki kemampuan mengolah makanan sesuai standart
(GMP) yang dimiliki perusahaan (4).
c. Kemampuan perusahaan menjaga kebersihan lingkungan ruang produksi
dengan adanya bagian sanitasi (SSOP) (5).
d. Penanganan cepat jika ada penyimpangan tentang kebersihan(sanitasi
hegiene) (7).
3. Kuadran C
Menunjukan atribut yang dianggap kurang penting oleh karywan dan tidak
terlaksana dengan baik oleh perusahaan. Variabel yang termasuk dalam kuadran
ini adalah :
40
Realisasi
No Uraian Perbaikan Jadwal
Belum Sudah
Perusahaan menyediakan perlengkapan Perusahaan secara berkala
personal hegiene meliputi seragam, mengganti perlengkapan Januari
1 √
masker, sepatu, sarung tangan dan Personal Hegiene dengan 2019
celemek yang baru
Kemampuan pengolahan limbah hasil Perusahaan menambah
poses produksi secara cepat dan tepat kapasitas daya tampung
2 √ 2019
limbah dengan
membangun IPAL baru
Rutin dilakukan pengecekan kesehatan Melakukan pengecekan
Januari
3 karyawan setiap hari kesehatan karyawan lebih √
2019
rutin setiap hari
Karyawan diberikan pelatihan kerja Perusahaan menambah
4 tentang sanitasi hegiene dan K3 secara jadwal pelatihan setiap 3 √ 2019
berkala bulan
Kesadaran seluruh karyawan tentang Perusahaan dan karyawan
kebersihan (sanitasi dan hegiene) di bekerja sama untuk saling Januari
5 √
lingkungan kerja mengingatkan satu sama 2019
lain
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
41
42
DAFTAR PUSTAKA
Ferdinand. 2006. “Valid berarti insrumen yang digunakan dapat mengukur apa
yang hendak diukur”.
Mulyanti, Sri. 2012. “Pengertian sanitasi ialah sanitasi adalah suatu usaha
pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia”.
Riadi, Slamet. 2017. Analisis Kepuasan Pelanggan di PT. X dengan Metode Service
Quality. Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta.
Sugiyono. 2007. “Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah
sampel sama dengan populasi”.
Sugiyono. 2010. “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”. Hal 118.
Supranto, J. 1997. “sumbu mendatar (X) dalam diagram kartesius memuat nilai
rata-rata skor kepuasan (performance), sedangkan sumbu tegak (Y) memuat
nilai rata-rata skor kepentingan (importance)”.
Suwantini. 2004. The Theory of Cathering. ” hygiene is the study of health and the
preventation of the deases ”.
Umar. 2002. “Suatu data dikatakan valid jika besar nilai dari corrected item total
correlation-nya lebih besar dari 0,4438 (nilai r tabel) dan dikatakan reliabel
jika nilai α lebih besar dari 0,5”.