Politics">
[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
60 tayangan52 halaman

Bantuan Hukum Bagi Si Miskin

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 52

1

EDISI SEPTEMBER - NOVEMBER 2013

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


2 Salam Redaksi

Salam Redaksi,
Bantuan Hukum Untuk Semua!
Setelah menyapa para pembaca dengan isu kota dan penggusuran
dalam edisi berita LBH Juni- Agustus 2013 yang lalu, kini LBH Jakarta
kembali menyapa pembaca dengan suguhan tema dan tampilan
baru, Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin. Redaksi Berita LBH
terus berupaya untuk berbenah dalam memberikan suguhan infor-
masi dengan lebih baik dan menarik kepada pembaca sekalian.
Bantuan Hukum, isu yang lekat dengan aktifitas yang selama ini
diperjuangkan LBH Jakarta untuk dapat memberikan bantuan hukum
kepada masyarakat buta hukum dan tertindas dalam memperjuang
hak-hak warga negara (Hak Asasi Manusia) yang terlanggar dan mere-
but keadilan yang terampas oleh sistem yang menindas. Bantuan
Hukum telah diwacanakan sejak lama dan telah dimulai eksistensinya
pada tahun 1970 dengan didirikannya LBH Jakarta. Sejak saat itu, ban- Penanggung Jawab:
tuan hukum mejadi diskursus yang dinamis dalam perjalanan hukum Febi Yonesta
dan keadilan di Indonesia. Pemimpin Redaksi:
Terbitnya Undang-Undang Bantuan Hukum menjadi berita yang Restaria F Hutabarat
cukup membahagiakan bagi masyarakat di Indonesia khususnya bagi Redaktur:
mereka yang tidak mampu secara ekonomi. Sejak saat itu, bantuan
Arif Maulana
hukum memiliki payung hukum yang pasti dan Negara mengikrarkan
diri untuk menjamin kewajiban pemenuhan hak atas bantuan hukum Kontributor:
bagi si miskin yang selama ini diabaikan. Meskipun telah diundang- Eny Rofiatul N, Alghif Aqsa,
kan sejak 2 November 2011, UU ini baru efektif dilaksanakan pada M.A. Arifian Nugroho,
tahun ini. Verifikasi dan akreditasi lembaga bantuan hukum sebagai Jane Aileen Tedjaseputra,
pemberi layanan bantuan hukum di lakukan pemerintah untuk mem- Ichsan Zikry,
persiapkan implementasikan system legal aid yang menjadi jiwa Eka Saputra, Revan T.H. Tambunan,
undang-undang ini. Juni 2013, masyarakat dapat menikmati layanan
Wirdan Fauzi
bantuan hukum dari Negara melalui organisasi bantuan hukum yang
terverfikasi dan terakreditasi. Persamaan di muka hukum harapannya Desain Grafis:
tak lagi jadi mimpi khususnya bagi mereka yang tidak punya. Kurdi Ending
Ulasan menarik mengenai tema bantuan hukum akan mewarnai Alamat Redaksi:
sajian berita dalam edisi kali ini, diantaranya mengenai bagaimana Jl. Diponegoro No. 74, Menteng
kebijakan dan implementasi bantuan hukum ditanggapi dan disikapi Jakarta Pusat
oleh lembaga bantuan hukum dalam sebuah penelitian, opini dan Telpon:
wawancara eksklusif dari pekerja bantuan hukum. Jejak agenda
(021) 3145518
yang berisi aktifitas dan kerja-kerja bantuan hukum LBH Jakarta da-
lam tiga bulan terakhir akan menemani pembaca selama menikmati Fax:
menu berita. Tak lupa suguhan dua kasus public mengenai Gugatan (021) 3912377
Warga Negara Swastanisasi Air dan JR UU Pendidikan Tinggi. Selan- Website:
jutnya, menu resensi buku klasik Daniel Lev tentang Dinamika Hukum www.bantuanhukum.or.id
dan Politik yang kembali diterbitkan ulang, 40 tahun Perjalanan LBH Email:
Memperjuangkan keadilan dan Neraca Timpang Bagi Si Miskin, serta lbhjakarta@bantuanhukum.or.id
suguhan inspirasi dari Prof. Tandyo, sosok Pejuang Hak Asasi Manusia Facebook:
yang baru saja berpulang, kami hadirkan untuk pembaca sekalian.
Semua suguhan tersebut kini telah tersedia dan menunggu untuk masyarakat bantuan hukum
pembaca nikmati. Twitter:
Selamat Membaca. lbh_jakarta

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


Daftar isi 3

6 LBH Jakarta Terakreditasi A

7 Memperkuat Sistem HAM


ASEAN
Pendidikan Paralegal:
8 Dari LBH Jakarta untuk
Masyarakat
Mimbar Seribu Harapan
10 ke IV: Menjadi Pemilih
Cerdas di 2014
LBH Buka Pelayanan
12 untuk Kasus Pidana

4 LBH Jakarta Lantik


Foto: ISTIMEWA

Asisten Pengacara dan


JOKOWI KUNJUNGI LBH JAKARTA
14 Pengacara Publik Baru

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo LBH Jakarta Buka Posko


(Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke 16 Pengaduan THR dan PHK
kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hu-
kum Indonesia (YLBHI) dan Lembaga
Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada 11 20 Lembaran Baru Bantuan
Hukum Bagi Si Miskin
Januari 2013 di Jalan Diponegoro No-
mor 74 Menteng, Jakarta Pusat.
22 BANTUAN HUKUM DAN
JAKARTA BARU

25 bERITA fOTO

Bantuan Hukum (belum)


30 untuk Semua
34 Mengenang Sosok Dosen

18
Pejuang HAM

Peluncuran buku 37 Resensi Buku


“neraca timpang bagi si miskin”
Keluarnya Undang-Undang Nomor
16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hu-
41 Berjuang Untuk Hak Atas Air
kum merupakan kabar gembira bagi
masyarakat kurang mampu dan organ- 45 Pendidikan Tinggi dan
Mahasiswa
isasi bantuan hukum.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


4 Liputan Khusus

Foto: ISTIMEWA

Jokowi Kunjungi
Lbh Jakarta
Sumber: Antarafoto.com

G
ubernur DKI Jakarta Joko disambut oleh Adnan Buyung Nasution
Widodo (Jokowi) melakukan yang merupakan founding father dari
kunjungan kerja ke kantor berdirinya LBH Jakarta maupun YLBHI
Yayasan Lembaga Bantuan Hu- dan mantan Jaksa Agung Abdul Rahman
kum Indonesia (YLBHI) dan Lembaga Saleh yang menjabat sebagai Ketua De-
Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada 11 wan Pembina YLBHI saat ini.
Januari 2013 di Jalan Diponegoro No- Dalam kunjungannya, Jokowi me-
mor 74 Menteng, Jakarta Pusat. Agenda nyempatkan diri untuk berkeliling ge-
kunjungan tersebut adalah perkenalan dung LBH Jakarta bersama Adnan
Gubernur baru, Jokowi dengan YLBHI. Buyung Nasution, Direktur LBH Jakarta
Kedatangan Jokowi ke Gedung LBH Febi Yonesta, dan diikuti oleh para war-

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013



Liputan Khusus 5
gelar pertemuan tertutup sekitar 10 me-
nit.
Jokowi mengatakan, pertemuannya
LBH Jakarta akan dengan Adnan Buyung dan Pengurus
LBH membahas beberapa hal termasuk
terus berusaha kasus-kasus hukum masyarakat. “Ter-
utama yang menyangkut masyarakat
menjadi part- kecil seperti: PKL, masyarakat kurang
ner pemerintah


mampu, pedagang pasar juga dibahas,”
ujar Jokowi. Dalam kunjungan tersebut,
provinsi DKI Jokowi berjanji akan menambah angga-
ran dari APBD untuk pelayanan bantuan
hukum yang dilaksanakan LBH Jakarta.
Sementara itu, Adnan Buyung Nasution
menyampaikan bahwa pihak LBH Ja-
tawan. Jokowi menyambangi ruangan- karta juga mengangkat Jokowi menjadi
ruangan di gedung itu seperti Ruang Anggota Dewan Pembina LBH Jakarta.
Konsultasi klien, ruang kerja pengacara Buyung menegaskan, LBH Jakarta akan
publik, perpustakaan dan ruang rapat. terus berusaha menjadi partner pemer-
Setelah itu, Jokowi dan Buyung meng- intah provinsi DKI. (Revan)

Foto: ISTIMEWA

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


6 Liputan Khusus

Verifikasi Organisasi Bantuan Hukum:

LBH Jakarta Terakreditasi A


S
etelah memakan gan panitia seleksi mem-
waktu sekitar em- berikan penilaian adalah dari
pat bulan, pada 31 jumlah kasus dan kegiatan
Mei 2013, panitia veri- yang ditangani terkait orang
fikasi/akreditasi organ- miskin, program bantuan
isasi bantuan hukum hukum nonlitigasi, jumlah
Kementrian Hukum advokat yang dimiliki dan
dan Hak Asasi Manusia status kepemilikan sarana-
(Kemenkum HAM) akh- prasarana kantor.
irnya mengumumkan 310 OBH itulah yang nanti-
hasil verifikasi. Dari 593 nya berhak mengakses dana
Organisasi Bantuan Hukum (OBH) yang sebesar Rp. 40,8 milliar yang dianggar-
mendaftar, 310 dinyatakan lolos dan ber- kan pemerintah untuk membuka akses
hak memberikan pelayanan bantuan hu- masyarakat miskin mendapat keadilan.
kum sebagaimana diamanatkan Undang- Dengan Rincian, dana yang diberikan un-
Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang tuk satu perkara maksimal Rp 5 juta.
Bantuan Hukum. Dalam memberikan jasa pelayanan hu-
Berdasarkan Keputusan Menkumham kum secara cuma-cuma pada masyarakat
No M.HH-02.HN.0303 Tahun 2013, LBH miskin, OBH-OBH tersebut harus men-
Jakarta, sebagai lembaga yang sudah 40 gacu pada Peraturan Pemerintah Nomor
tahun memberikan layanan bantuan hu- 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata
kum secara cuma-cuma, bersama 9 OBH Cara Pemberian Bantuan Hukum dan Pe-
lainnya lolos dengan akreditasi A. se- nyaluran Dana Bantuan Hukum.
mentara itu, 21 OBH Akreditasi B, sedang Cara untuk mengakses dana ban-
akreditasi C sebanyak 279 OBH. Sebaran tuan hukum yang sudah dianggarkan,
OBH yang lolos verifikasi tersebut terse- OBH yang memberikan jasanya kepada
bar di seluruh provinsi, diantaranya dari masyarakat miskin diharuskan mengaju-
Aceh, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa kan uang pengganti (reimburse) kepada
Barat, dan Jawa Timur, termasuk dida- pemerintah. Uang tersebut akan diberi-
lamnya LKBH Perguruan Tinggi. kan pemerintah di akhir proses bantuan
Panitia seleksi yang terdiri dari Wicipto hukum. Prosedur untuk reimburse send-
Setiadi, Chandra Anggiat Lasmangihut, Yoni iri, OBH mengirimkan dokumen penyele-
A. Styono, Abdul Fickar Hajar, Septa Candra, saiaan pekerjaannya ke Kantor Wilayah
Arist Merdeka Sirait dan Alvo Kurnia Palma Kementerian Hukum dan HAM. Selanjut-
membuka pendaftaran verifikasi OBH pada nya, pihak Kementerian akan mengecek
18 Februari sampai 8 Maret 2013. Adapun syarat-syarat penggantian uang bantuan
verifikasi dan faktual dilaksanakan mulai hukum. Jika sesuai syarat, maka uang
18 Maret sampai 18 Mei 2013. pengganti akan dibayar langsung ke re-
Sementara itu, dasar dan pertimban- kening OBH.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


JEJAK Agenda 7

Memperkuat Sistem HAM ASEAN


Pada 15-17 Juli 2013,
berlokasi di
Yogyakarta, LBH
Jakarta bekerja sama
dengan American
Bar Association
Rule of Law Initiative
(ABA ROLI) dan LBH
Yogyakarta meng-
adakan pelatihan
nasional bertemakan
“Memperkuat Sistem
HAM ASEAN Melalui
Advokasi Hukum”.

P
elatihan diikuti oleh 24 pengacara tingkat nasional. Pelatihan ini diadakan
dari seluruh Indonesia, mulai dari juga sebagai tanggapan atas berdirinya
Banda Aceh, Pekan Baru, Padang, Komisi HAM di tingkat ASEAN yaitu AICHR
Medan, Palembang, Lampung, Pangkal (ASEAN Intergovernmental Commission
Pinang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yo- on Human Rights), ACWC (Komisi HAM
gyakarta, Surabaya, Bali, Manado, Ambon, ASEAN untuk Perempuan dan Anak) dan
dan Jayapura. sebelumnya ACMW (Komite HAM ASEAN
Pelatihan ini merupakan pelatihan ke 5 untuk Buruh Migran).
dari rangkaian pelatihan yang sebelumnya Febi Yonesta, Direktur LBH Jakarta dan
diadakan di tingkat regional, yang meli- juga Betty Yolanda, Program Manager
batkan pengacara-pengacara dari seluruh ABA-ROLI, pada pembukaan pelatihan
Negara anggota ASEAN. Pelatihan perta- menyampaikan bahwa peran pengacara
ma diadakan di Bali pada bulan Juli 2012, Indonesia sangat dibutuhkan dalam ad-
kedua di Malaysia pada November 2012, di vokasi hak asasi manusia (HAM) di tingkat
Filipina pada Februari 2013, dan terakhir ASEAN. Febi Yonesta yang akrab disapa
di Thailand pada Mei 2013. “Mayong”, menambahkan bahwa pengac-
Tujuan dari pelatihan adalah untuk me- ara memiliki peran yang signifikan dalam
nambah pengetahuan peserta mengenai advokasi HAM di ASEAN, saat ini meka-
sistem HAM ASEAN dan sistem HAM re- nisme HAM ASEAN baru terbangun dan
gional lainnya. Selin itu juga untuk berbagi masih terdapat peluang untuk perlahan
pengalaman advokasi HAM di Indonesia memperbaiki mekanisme tersebut agar
antar peserta, serta membangun strategi dapat mengikuti jejak sistem HAM region-
bersama untuk menggunakan sistem al lain yang sudah lebih dulu ada seperti di
HAM regional untuk memajukan HAM di Eropa, Amerika, dan Afrika. (Jane Aileen)

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


8 JEJAK Agenda

Pendidikan Paralegal:
Dari LBH Jakarta untuk Masyarakat
Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan. Ia meru-
pakan proses mengembangkan diri tiap individu untuk dapat
mempelajari dan melangsungkan kehidupan. Untuk mendidik
masyarakat agar memiliki pengetahuan dan kemampuan me-
nyelesaikan persoalan hukum di lingkungan komunitasnya, LBH
Jakarta mengembangkan pendidikan paralegal.

Dalam tiga bulan terakhir, LBH Jakarta Materi pelatihan diantaranya hukum
tercatat telah melakukan dua kali pen- perburuhan, pengantar hukum Indone-
didikan paralegal yakni: pertama, Pelati- sia, hukum privat dan publik, sumber-
han paralegal buruh yang tergabung sumber hukum sampai teknik investiga-
dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN) si dan pendokumentasian. Penyampaian
Serang yang dilakukan pada 14-16 Juni materi diselingi diskusi dan menonton
2013 bertempat di Serang. Maraknya ka- film yang dilanjutkan praktek investi-
sus kriminalisasi buruh khususnya terh- gasi kelompok. Adapun dua Pengacara
adap buruh yang tergabung dalam SPN Publik LBH Jakarta yakni Alghiffari Aqsa
Serang-lah yang mendorong dilaksana- dan Maruli Tua Rajagukguk menjadi
kannya pelatihan tersebut. fasilitator selama pelatihan.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


JEJAK Agenda 9
Pelatihan kedua, Pendidikan Advokasi hukum masyarakat yang dilakukan LBH
& Hukum Perburuhan untuk Federasi Jakarta. Harapannya, masyarakat tahu
Serikat Pekerja Pulp & Kertas Indonesia hak-hak mereka dan dapat melakukan
(FSP2KI) Korwil Jawa Barat. Kegiatan ini advokasi jika hak dirinya, komunitas dan
merupakan kerjasama antara FSP2KI orang disekitarnya terlanggar dan sulit
dan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. mendapatkan akses keadilan.
Pendidikan diselenggarakan pada Sabtu, Hingga saat ini, Paralegal LBH Jakar-
24 Agustus 2013. Materi yang didiskusi- ta tersebar di beberapa wilayah seperti
kan diantaranya: Hukum Perburuhan: Bogor, Depok, Tangerang, Banten, Beka-
Hukum Publik dam Privat; Sumber Hu- si, Karawang, Cibinong. Di tiap wilayah,
kum Perburuhan; dan Hukum Perburu- LBH Jakarta memberikan pendidikan
han : Sifat, Permasalahan, Penyelesaian, paralegal berdasarkan isu dan kebutu-
dan Serikat Pekerja. han komunitas di lingkungan mereka
Training ini merupakan salah satu beraktifitas.
bentuk pemberdayaan sumber daya (Refi)

Foto: ISTIMEWA

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


10 JEJAK Agenda

MIMBAR SERIBU HARAPAN KE IV:

Menjadi Pemilih
Cerdas di 2014

Dok. LBH Jakarta

Mimbar Seribu Harapan (MSH) yang dihelat


pada Minggu, 08 September 2013 bertempat
di Gelora Bung Karno adalah agenda rutin ta-
hunan yang keempat kalinya diadakan. Penye-
lenggaraannya kali ini mengusung tema “Indo-
nesia Rumah Kita 2014? Waktunya Berperan!”
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
JEJAK Agenda 11

T
ujuan kegiatan ialah Lingkungan, dan Cluster Mediasi dan Masyarakat Ur-
meningkatkan ke- ban.
sadaran masyarakat Melalui kegiatan ini, LBH Jakarta bersama Jarin-
terkait situasi Indonesia saat gan masyarakat sipil mengajak seluruh masyarakat
ini, baik itu korupsi, pelaksa- berperan secara kritis di 2014 yang merupakan “tahun
naan HAM, demokrasi , ling- politik” dimana wakil rakyat (DPRD, DPD, dan DPR)
kungan dan sumber daya juga Presiden dan Wakil Presiden akan dipilih secara
alam, dll. Untuk memeriah- langsung oleh rakyat. Menjadi pemilih cerdas dengan
kan acara, disediakan pang- kesadaran kritis, yang mampu memilih pemimpin yang
gung seni dan disemarak- memiliki integritas kenegarawanan dan rekam jejak
kan dengan penampilan yang bersih serta mumpuni. Sehingga, mampu mem-
para musisi dan seniman di bebaskan bangsa Indonesia dari keterpurukan, baik
antaranya: Marjinal, Simpo- secara hukum, sosial, ekonomi dan politik. (Ozi)
ni, Respito, The Roots, Adit
Arjun, ARDAN (Tari Tradis-
ional, Mega Dancer, Flash-
MOB, Orasi, Perwakilan
Clust, dan Games).
Penyelenggaran MSH
tahun ini tak lepas dari du-
kungan beberapa Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM)
yang turut mengambil per-
an demi terselenggaranya
acara, di antaranya: Lem-
baga Bantuan Hukum (LBH)
Jakarta, KRHN, TII, Arus
Pelangi, YLBHI, YAPPIKA,
Yayasan Yap Thiam Hien,
MAPPI FH UI, Kontras, KA-
SUM, KIPP Jakarta, PERTU-
DEM, Sawit Watch, PSHK,
KIARA, JATAM, WALHI Na-
sional, HuMA, SERUM, AJI
Jakarta dan lain-lain. Mere-
ka semua itu terbagi dalam
5 (lima) Cluster, yaitu: Clus-
ter Hukum, HAM dan Per-
buruhan, Cluster Demokra-
si, Pluralisme dan Gender,
Cluster Korupsi, Cluster

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


12 JEJAK Agenda

LBH Buka Pelayanan


Khusus Kasus Pidana
Selasa, 11 November 2013, Lembaga Bantuan Hu-
kum (LBH) Jakarta melantik 7 Pengacara dan 8
Asisten Pengacara Pembela Kasus Pidana. Pelanti-
kan ini sekaligus membuka pelayanan khusus untuk
orang tidak mampu yang membutuhkan bantuan
hukum terkait kasus pidana.

F
ebi Yonesta, Direktur LBH Jakarta, seluruh kasus pidana masyarakat tidak
mengatakan ini adalah hari gem- mampu yang masuk ke LBH Jakarta. Hal
bira bagi LBH Jakarta, klien, dan tersebut berkaitan dengan minimnya
juga masyarakat di Jabodetabek. Se- sumber daya manusia dan permasala-
lama ini LBH Jakarta tidak menangani han prioritas penanganan kasus di LBH

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


JEJAK Agenda 13
Jakarta. Pengaduan 1000 (seribu) kasus dan hakim melakukan tugasnya dengan
pertahun tentunya tidak bisa didampingi baik.
seluruhnya oleh LBH Jakarta. Bagi masyarakat yang tidak mampu
Ketiadaan pengacara menjadikan mengakses pengacara untuk kasus pi-
masyarakat tidak mampu sulit men- dana dapat melakukan pengaduan ke
gakses keadilan. Dengan adanya pen- kantor LBH Jakarta yang beralamat di
gacara yang fokus dalam pendampingan Jl. Diponegoro No. 74, Menteng, Jakarta
kasus pidana, maka LBH Jakarta dapat Pusat. Telp: 021-3145518. Syarat ad-
berkontribusi kepada kemajuan hukum ministrasi untuk mendapatkan bantuan
pidana, acara pidana, serta hak asasi hukum antara lain adanya keterangan
manusia; sistem yang masih menutup tidak mampu (Surat Keterangan Tidak
akses bantuan hukum bagi masyarakat Mampu/Kartu Jakarta Sehat/Kartu BLT/
miskin dapat diubah. bukti lain). Masyarakat dapat melihat
Pelantikan ini juga dihadiri oleh Pat- www.bantuanhukum.or.id untuk melihat
rick Burgess, perwakilan dari Australia kegiatan dan informasi mengenai LBH
Indonesia Partnership for Justice. Pat- Jakarta lebih lanjut. Salam Keadilan.
rick mengatakan bahwa bantuan hukum (Alghif)
bagi orang yang ditangkap dalam satu
negara adalah salah satu faktor yang
sangat penting dalam negara demokra-
si. Di negara maju, porsi bantuan hukum
Bagi masyarakat yang
paling banyak di hukum pidana: di Aus- tidak mampu
tralia lebih dari 50% dari anggaran ban-
tuan hukum, di Afrika Selatan 80%, di mengakses pengacara
Inggris dan Amerika pun demikian.
Patrick melanjutkan bahwa jika meng-
untuk kasus pidana
inginkan keadilan, maka sistem hukum dapat melakukan
harus lebih kuat. Alat efektif untuk mem-
perkuat sistem hukum adalah memberi pengaduan ke kantor
pengacara atau bantuan hukum kepada
setiap orang yang ditangkap, jika tidak,
LBH Jakarta yang
polisi tidak akan melakukan investi- beralamat:
gasi dengan baik, jaksa tidak bekerja
dengan baik, hakim pun demikian. Kita Jl. Diponegoro
bisa memberi pelatihan kepada polisi,
jaksa, dan hakim. Selain itu kita bisa
No. 74, Menteng,
memiliki sistem monitoring, namun alat Jakarta Pusat
yang paling penting adalah memberi
pengacara. Pengacara yang kuat, pintar, Telp: 021-3145518
dan bagus akan mendorong polisi, jaksa,
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
14 JEJAK Agenda

LBH Jakarta Lantik


Asisten Pengacara dan
Pengacara Publik Baru
LBH JAKARTA MELANTIK 15 ORANG ASISTEN PENGACARA
PUBLIK UNTUK MASA BAKTI 2013 -2014 PADA AKHIR MEI
2013. SELAnjutnya PADA BULAN JUNI DAN JULI JUGA
TELAH MELANTIK 6 ORANG, SEHINGGA Jumlah
pengacara publik LBH Jakarta menjadi 17 orang.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


JEJAK Agenda 15

“LBH Jakarta berharap Berikut ini adalah Profil Pengacara


perspektif HAM, ilmu Publik yang baru:
dan pengalaman yang J Atika Yuanita Paraswaty, S.H; meraih
mereka dapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas
selama di LBH tetap Trisakti, kemudian melanjutkan S2 di
Universitas Indonesia bidang Hukum
menjadi prinsip peman-
Pidana.
du dalam kelanjutan
J Eny Rofiatul, S.H; Menyelesaikan S1
karir mereka di masa
di Fakultas Hukum Universitas Indo-
mendatang” nesia.
J Johanes Gea, S.H; Lulusan Fakultas
Akhir Mei 2013, LBH Jakarta melantik Hukum Universitas Indonesia.
Asisten Pengacara Publik untuk masa J Tigor Gempita Hutapea, S.H; lulusan
bakti 2013-2014. Mereka adalah Agung Fakultas Hukum Universitas Kristen
Sugiarto dan M. A. Arifian Nugroho (Univ. Indonesia.
Sebelas Maret), Akhmad Zaenuddin J Rahmawati Putri, S.H; Lulusan Fakul-
(Univ. Bung Karno), Arsa Mufti, Hardi- tas Hukum Universitas Indonesia.
ono Iskandar S dan Ichsan Zikry (Univ. J Nelson Nikodemus Simamora, S.H;
Indonesia), Azrina Darwis (Univ. Hasa- Lulusan Fakultas Hukum Universitas
nuddin Makassar), Eka Saputra (Univ. Sumatera Utara.
Trisakti), Jane Aileen Tedjaseputra (Univ. Selain melantik asisten pengacara
Atmajaya Jakarta), Rambo Cronika Tam- dan pengacara publik, LBH Jakarta juga
pubolon (Univ. Tamajagakarsa), Revan melepas kepergian dua pengacara pub-
Timbul H Tambunan (Univ. Negeri Lam- liknya. Tommy Albert Tobing menjalani
pung), Sandro C Simanjuntak, Verawati proses magang (internship) di Patani,
BR Tompul (Univ. Krisnadwipayana), Ve- Thailand selama 1 tahun. Sementara itu,
ronika Koman (Univ. Pelita Harapan) dan Yunita Purnama melanjutkan studi ke
Wirdan Fauzi (Univ. Pancasila). Amerika Serikat untuk memperdalam
Selain itu, pada 26 Juni 2013, LBH Ja- pendidikan Hukum Klinis (Clinical Legal
karta juga melantik empat orang Pen- Education) di Washington University.
gacara Publik yaitu Atika Yuanita Paras- Menjelang akhir 2013, LBH juga kehi-
waty, Eny Rofiatul, Johanes Gea, dan langan dua pengacara publik, yakni Sidik
Tigor Gempita Hutapea. Kemudian, pada dan Sudiyanti yang mengundurkan diri.
11 Juli 2013 dilantik pula Rahmawati LBH Jakarta berharap perspektif HAM,
Putri dan Nelson Nikodemus Simamora ilmu dan pengalaman yang mereka da-
sebagai Pengacara Publik LBH Jakarta. patkan selama di LBH tetap menjadi
Enam pengacara publik baru tersebut prinsip pemandu dalam kelanjutan karir
menambah jumlah pengacara publik mereka di masa mendatang.
LBH Jakarta menjadi 17 orang. (Jane Aileen)

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


16 JEJAK Agenda

LBH Jakarta Buka Posko


Pengaduan THR dan PHK
Minggu, 28 Juli 2013, bertempat di Jl. Diponegoro
no. 74 Jakarta Pusat, LBH Jakarta resmi membuka
posko pengaduan permasalahan Tunjangan Hari
Raya (THR) dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

B
erdirinya posko pengaduan saikan permasalahan THR selama ini.
permasalahan Tunjangan Hari Hal ini mengacu pada pengalaman ta-
Raya (THR) dan Pemutusan hun lalu (2012), dimana LBH Jakarta
Hubungan Kerja (PHK) ini dip- mangadukan empat permasalahan THR
rakarsai oleh beberapa serikat pekerja, ke Kementrian Tenaga Kerja dan Trans-
LBH Jakarta dan Aliansi Jurnalis In- migrasi (Kemenakertrans) tapi tak ada
dependen (AJI) yang tergabung dalam tindaklanjut.
Aliansi Gerakan Buruh Korban (GEBUK) Untuk agenda jangka pendek, posko
PHK. fokus pada penyelesaian masalah THR,
Posko dibuka sebagai reaksi atas hal ini mengingat sejak dari dibukanya
lambannya aksi pemerintah menyele- posko, Idul Fitri tinggal dalam hitungan

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


JEJAK Agenda 17
hari. Selain itu, perundang-
undangan juga mensyarat-
kan agar uang THR dibayar
tujuh hari sebelum leba-
ran. Untuk agenda lainnya,
GEBUK PHK akan meng-
galang kekuatan melawan
PHK dengan melakukan
Deklasrasi Seribu Buruh
Melawan PHK pada Sep-
tember 2013 dan Lima
Ribu Buruh Duduki Me-
nakertrans pada Oktober 2013.
Sebagai reaksi merespon tiap peng- untuk menegakkan hukum dan mem-
aduan, LBH Jakarta melakukan tiga beri peringatan pada perusahaan un-
langkah, yakni “validasi data”, “memberi tuk segera membayar THR hingga H-3.
peringatan secara lisan ke perusahaan Selain itu, pasca idul fitri LBH Jakarta
yang diadukan” dan “melayangkan so- pun terus melakukan monitoring ter-
masi”. Hasilnya, ada beberapa perusa- hadap tiap pengaduan yang masuk. Hal
haan yang langsung membayar THR, ada ini mengingat ada beberapa perusahaan
yang berjanji akan segera membayar dan yang baru sekedar memberi janji untuk
ada yang tetap menolak untuk memba- membayar. Sementara untuk perusa-
yar THR. Terkait banyaknya pengaduan haan yang tidak membayar THR, LBH
masuk, LBH Jakarta menekankan dua Jakarta membawa perkara tersebut ke
hal, yakni menantang Kemenakertrans ranah hukum, baik pidana maupun per-
data.
Posko ditutup pada Kamis,
(15/8), dengan total perusahaan
yang diadukan sebanyak 25 peru-
sahaan dengan jumlah buruh yang
mengadu sebanyak 1.785 orang.
Jika dibandingkan dengan pe-
ngaduan tahun lalu terdapat pe-
ningkatan 400% jumlah buruh yang
tidak mendapat THR. Untuk tahun
2012, jumlah pengaduan yang di-
terima oleh LBH Jakarta seban-
yak 19 pengaduan dengan Jumlah
pengadu sebanyak 414 orang.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


18 JEJAK Agenda

Peluncuran Buku
“Neraca Timpang
Bagi Si MISKIN”

Keluarnya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011


tentang Bantuan Hukum merupakan kabar gem-
bira bagi masyarakat kurang mampu dan organ-
isasi bantuan hukum. Bagi masyarakat, undang-
undang ini membuka seluas-luasnya akses
mereka mendapatkan keadilan. Sementara bagi
organisasi bantuan hukum, undang-undang ini
memberi legitimasi bagi kerja-kerja mereka
selama ini dalam memperjuangkan hak keadilan
masyarakat.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


JEJAK Agenda 19

N
amun tidak bisa dipungkiri, menghadirkan tiga pembicara; Bam-
undang-undang yang disahkan bang Palasara dari Badan Pembinaan
pada 31 Oktober 2011 tersebut Hukum Nasional (BPHN), Wahyono dari
masih ada kekurangan, salah satunya ih- Pemprov DKI Jakarta dan Uli Parulian
wal penganggaran dana bantuan hukum. Sihombing dari The Indonesian Legal
Atas dasar itu, sejak Mei hingga Sep- Resource Centre (ILRC).
tember 2013 LBH Jakarta bersama LBH Menanggapi isi buku tersebut, Bam-
Padang, LBH Surabaya, LBH Makasar bang Palasara mengakui penganggaran
dan LBH Papua melakukan penelitian di dana di undang-undang bantuan hukum
masing-masing wilayah. tidak sesuai fakta. Tapi, dia juga mem-
Hasil penelitian menunjukkan, skema beri solusi agar hal itu tidak menjadi ha-
penganggaran dana bantuan hukum di langan dalam memberikan bantuan hu-
perundang-undangan tidak sesuai den- kum, yakni dengan cara subsidi silang.
gan kondisi faktual yang terjadi. Konsep Untuk perkara yang menghabiskan biaya
penggaran dana yang disamaratakan di atas Rp. 5 juta dapat dicover dengan
Rp. 5 juta ternyata menjadi sorotan pal- uang dari perkara yang proses penyele-
ing tajam dalam penelitian tersebut. Di saiannya di bawah Rp. 5 juta.
tiap wilayah yang diteliti, semua sepakat Sementara menanggapai penyele-
bahwa biaya menangani kasus per kasus wengan dana bantuan hukum, Bambang
tidak bisa disamaratakan –ada beberapa menjamin bahwa dalam konsep bantuan
kasus yang bisa selesai di bawah Rp. 5 hukum yang sekarang akan sulit terjadi
juta tapi tak sedikit kasus yang proses penyelewengan. Hal ini karena pemer-
penyelesaiannya melebihi biaya yang di- intah selain membuat undang-undang
anggarkan pemerintah. juga membuat aturan pemberian ban-
Selain itu, ada hasil mengejutkan tuan hukum dalam bentuk Peraturan
yang didapat, yakni adanya penyelewen- Menteri, Keputusan Menteri, Petunjuk
gan dana bantuan hukum oleh beberapa Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis.
institusi negara ---yang dalam perun- Di bagian akhir buku “Neraca Timpang
dang-undangan diberi amanat memberi- Bagi si Miskin”, tim peneliti memberi enam
kan bantuan hukum cuma-cuma. Dana rekomendasi kepada para pembuat ke-
tersebut lebih banyak dipakai untuk bijakan diantaranya; menyetukan kon-
memberikan bantuan hukum bagi peja- sep bantuan hukum, mengintegrasikan
bat negara dan bukan untuk masyarakat anggaran bantuan hukum hanya untuk
yang kurang mampu. masyarakat miskin, menyusun kode
Hasil penelitian kemudian dituang- etik dan standar pelayanan minimal,
kan dalam sebuah buku yang berjudul melakukan monitoring dan evaluasi,
“Neraca Timpang Bagi Si Miskin” yang membangun kebijakan bantuan hukum
dilauncing pada 10 Oktober 2013. Selain yang responsif dan mendorong Perda
perwakilan dari tim penulis, Restaria bantuan hukum.
Hutabarat, Launcing buku tersebut juga (Eka)

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


20 FOKUS Publik

Lembaran Baru Bantuan Hukum


Bagi Si Miskin
“Perlindungan,

Foto: ISTIMEWA
pemajuan, penega-
kan, dan pemenu-
han HAM adalah
tanggung jawab
negara, terutama
pemerintah,” (Pasal
28I UUD 1945)
Merujuk pada amanat konstitusi di atas,
maka tidak bisa dipungkiri bahwa pe-
menuhan hak masyarakat terhadap kea- undang-undang khusus yang mengatur
dilan adalah tanggung jawab pemerin- hal itu. Maka, tidak berlebihan kiranya
tah. Salah satu cara untuk mewujudkan jika lahirnya UU bantuan Hukum sebagai
itu adalah dengan memberikan bantuan penanda terbukanya “lembaran baru”
hukum secara cuma-cuma pada war- perjuangan hak-hak masyarakat miskin
ga negara yang kesulitan memperoleh mendapatkan haknya. Equality before
akses keadilan. the law “semua orang sama dihadapan
Hadirnya Undang-Undang Nomor 16 Ta- hukum.”
hun 2011 tantang Bantuan Hukum, me- Besaran Anggaran Negara untuk Pem-
mang sebagai suatu yang wajar dan su- berian Bantuan Hukum Cuma-cuma
dah selayaknya dilakukan pemerintah. Rezim UU Bantuan Hukum mengatur
Tapi, masyarakat juga tidak bisa menu- dana bantuan hukum berpusat di Ke-
tup mata untuk tidak memberikan apre- menterian Hukum dan HAM. Kemente-
siasi akan adanya itikad baik pemerintah rian inilah yang akan mengelola seluruh
untuk memenuhi hak masyarakat miskin dana, termasuk yang berada di Mah-
mendapat keadilan. Hal ini mengingat, kamah Agung, Kejaksaan Agung, dan
meski praktek bantuan hukum untuk te- Kepolisian Republik Indonesia. Dana
lah lama berkembang dan menjadi dis- yang dianggarkan untuk pemberian jasa
kursus menarik, namun tak pernah ada pembelaan hukum ditetapkan sebesar

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


FOKUS Publik 21
Rp 40,8 miliar. Rinciannya, untuk satu
perkara maksimal Rp 5 juta. Biaya Penanganan Pekara tak
Dana sebesar Rp. 40,8 milliar tersebut Bisa Disamaratakan
pun akan diberikan pada 310 OBH yang Menyikapi kebijakan pemerintah terse-
telah dinyatakan lolos verifikasi oleh Ke- but, LBH Jakarta melakukan penelitian
menterian Hukum dan Hak Asasi Manu- ihwal apakah konsep bantuan hukum
sia RI. 310 OBH tersebut telah menjalani dalam UU bantuan Hukum sesuai den-
beberapa tahapan yaitu implementasi gan kondisi faktual dalam kerja bantuan
dan tahapan verifikasi. hukum di lapangan selama ini. Bekerja
Pemusatan penyelenggaraan dan ang- sama dengan Australian Indonesia Part-
garan bantuan hukum secara otomatis nership Justice, mereka melakukan pe-
memperkuat posisi lembaga pimpinan nelitian terhadap 25 OBH yang berada
Amir Syamsuddin tersebut. Ini karena, di di lima wilayah. Dari hasil penelitian
tangan merekalah regulasi tentang veri- ditemukan bahwa biaya kerja-kerja ban-
fikasi dan akreditasi diserahkan. Sep- tuan hukum tak bisa disamaratakan, hal
erti misalnya; penentuan badan hukum, ini diantaranya dipengaruhi oleh waktu
akreditasi kelembagaan dan personel, dan kondisi geografis wilayah dalam
kantor dan sekretariat, pengurus, serta penanganan suatu perkara.
program-program pemberian bantuan Hangatnya diskusi serta perdebatan ih-
hukum. wal pemberian bantuan hukum, pada
edisi kali ini, berita LBH Jakarta akan
Foto: ISTIMEWA mengulas serta menyajikan informasi
yang akan menambah wa-
wasana para pembaca.
Harapannya, bertambah-
nya wawasan tersebut akan
semakin mempertajam
analisis kekurangan serta
kelebihan sistem pemberi-
an bantuan hukum secara
cuma-cuma di Indonesia.
Apakah UU Bantuan Hu-
kum akan berjalan sesuai
ekspektasi masyarakat?
Apakah anggaran bantuan
hukum akan tepat sasa-
ran dan memberi manfaat
yang sebesar-besarnya?
Atau, dana bantuan hukum
hanya akan menghadir-
kan ladang-ladang korupsi
baru? Mari kita tunggu...
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
22 SUARA Publik

BANTUAN HUKUM DAN JAKARTA BARU


Oleh : Siti Aminah (sitiaminah_tardi@yahoo.co.id)

Alasan Bang Ali : “ Saya suka dikontrol, banyak masyarakat


bawah yang buta hukum tapi butuh bantuan hukum”. Kadang Bang
Ali jengkel dengan Adnan Buyung, “sudah dibantu kok malah ser-
ing menggugat”, tapi Bang Ali berpikir, toh itu memang tugas LBH

D
i Indonesia, hak bantuan hukum
tidak secara tegas dinyatakan da-
lam konstitusi. Namun, bahwa
Indonesia adalah negara hukum dan
prinsip persamaan di hadapan hukum,
menjadikan hak bantuan hukum seba-
gai hak konstitusional. Demikianhalnya
dengan sejumlah konvensi internasional
yang telah diratifikasi Indonesia mewa-
jibkan negara pihak memberikan hak
bantuan hukum. Salah satu masalah
pemenuhan hak bantuan hukum di Indo-
nesia adalah tidak adanya legislasi yang
mengatur sistem layanan bantuan hu-
kum yang disediakan oleh negara. Untuk
menjawab masalah tersebut, Bapenas
menyusun strategi akses keadilan, dian-
taranya melalui pembentukan peraturan
perundang-undangan yang menjamin
akses masyarakat miskin untuk mem-
peroleh layanan dan bantuan hukum. Menteri sebagai penyelenggara, mendele-
Strategi ini menjadi bagian dari Rencana gasikan pelaksanaannya kepada Pemberi
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM). Bantuan Hukum, yaitu LBH atau Organ-
Dan sebagai implementasinya DPR RI te- isasi Kemasyarakatan, yang dinyatakan
lah mengesahkan UU No. 16 Tahun 2011 lolos proses verifikasi dan akreditasi. Dan
tentang Bantuan Hukum. UU ini kemudi- pada tanggal 31 Mei 2013, Menteri telah
an menjadi acuan bagi berbagai kebijakan mengumumkan 310 Organisasi Bantuan
yang terkait dengan pemberian bantuan Hukum (OBH) di seluruh Indonesia lolos
hukum, termasuk kebijakan daerah akreditasi dan verifikasi. Di Propinsi DKI
terkait dengan bantuan hukum. Jakarta sendiri terdapat 46 OBH yang da-
Untuk melaksanakan bantuan hukum, pat mengakses dana bantuan hokum dari

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


SUARA Publik 23
negara, yang selanjutnya memberikan dibandingkan dengan luasan wilayah,
layanan bantuan hukum. maka ketersediaan bantuan hukum di
luar Jawa sangat memprihatinkan. Nam-
AKREDITASI DAN VERIFIKASI OBH pak, sebagian besar OBH berada pada
PROPINSI DKI JAKARTA klasifikasi akreditasi C yaitu 40 OBH,
Berdasarkan sebaran wilayah OBH, Klasifikasi B berjumlah 4 OBH, sedang-
di Pulau Jawa (150 OBH), Sumatera (79 kan klasifikasi A hanya 2 OBH, yaitu LBH
OBH), Sulawesi (30 OBH), Bali dan Nusa Jakarta dan LBH Mawar Saron. Klasifika-
Tenggara (20 OBH), Maluku dan Papua si Akreditasi dikategorikan menjadi tiga
(15 OBH) dan Kalimantan (14 OBH). Jika yaitu A, B dan C.

Kategori Akreditasi

Indikator Kategori

1. jumlah kasus yang ditangani paling sedikit 1 (satu) tahun sebanyak Kategori A
60 (enampuluh) kasus;
2. jumlah program bantuan hukum nonlitigasi paling sedikit 7 (tujuh)
program;
3. jumlah advokat paling sedikit 10 (sepuluh) orang dan paralegal
yang dimiliki paling sedikit 10 (sepuluh) orang;

1. jumlah kasus yang ditangani paling sedikit 1 (satu) tahun sebanyak Kategori B
30 (tiga puluh) kasus;
2. jumlah program bantuan hukum nonlitigasi paling sedikit 5 (lima)
program;
3. jumlah advokat paling sedikit 5 (lima) orang dan paralegal yang
dimiliki paling sedikit 5 (lima) orang;

1. jumlah kasus yang ditangani paling sedikit 1 (satu) tahun sebanyak Kategori C
10 (sepuluh) kasus;
2. jumlah program bantuan hukum nonlitigasi paling sedikit 3 (tiga)
program;
3. jumlah advokat paling sedikit 1 (satu) orang dan paralegal yang
dimiliki paling sedikit 3 (tiga) orang;

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


24 SUARA Publik

Berdasarkan kategori tersebut, maka Janji politik Gubernur


kita dapat mengasumsikan bahwa OBH
di Jakarta dengan kategori A akan me- Joko Widodo dan Ahok
nangani 120 kasus (2 OBH masing-mas- untuk membangun
ing 60 kasus), Kategori B akan menan-
gani 120 kasus, (4 OBH masing-masing Jakarta Baru dalam
30 kasus) dan kategori C akan menan- konteks bantuan
gani 400 kasus (40 OBH masing-masing
10 kasus). Maka kasus yang terlayani hukum adalah dengan
adalah 640 kasus. Padahal jumlah pen- menjadikan layanan
duduk miskin di DKI Jakarta yang men-
capai 354,19 ribu orang, dan berdasar-
bantuan hukum
kan data Polda Metro Jaya, pada tahun sebagai bagian dari
2012 telah terjadi 54.391 tindak pidana. layanan dasar, seperti-
Demikianhalnya tingginya perempuan
dan anak korban kekerasan. Berdasar- halnya program Kartu
kan data Pusat Pelayanan Terpadu Pem- Jakarta Sehat (KJS) dan
berdayaan Perempuan dan Anak (P2T-
P2A) Provinsi DKI Jakarta, tahun 2012 Kartu Jakarta Pintar
terdapat 1.429 kasus, dan 70 persen (KJP)
adalah kasus kekerasan yang dialami
perempuan. Tingginya jumlah kasus
pidana dan kekerasan tersebut di luar pembiayaan setiap bulan Rp. 300.000,-
kasus-kasus perkawinan, administrasi (tiga ratus ribu rupiah). Selain dukungan
dan perburuhan. Dari data tersebuti, dalam bentuk biaya operasional, Guber-
kita dapat menyimpulkan bahwa 46 OBH nur Ali Sadikin juga menghibahkan satu
yang terakreditasi dan terverifikasi tidak unit Mobil Combi merk Volkwagen (VW)
akan mampu memberikan layanan ke- sebagai kendaraan operasional, yang
pada orang miskin dan kelompok rentan sampai saat ini masih digunakan untuk
di wilayah DKI Jakarta. Karenanya, perlu memberikan layanan bantuan hukum.
dipikirkan bagaimana Pemerintah DKI Namun, dukungan finansial tersebut
Jakarta memenuhi kebutuhan warganya terbukti tidak menyurutkan gugatan-
dalam mengakses keadilan dan bantuan gugatan yang dilakukan LBH terhadap
hukum. pemerintah DKI Jakarta. Karena seper-
ti diungkapkan Boy Sadikin, salah satu
BANTUAN HUKUM DAN JAKARTA BARU alasan dukungan pendirian LBH adalah
Dalam sejarah gerakan bantuan hu- membangun mekanisme kontrol, dan
kum di Indonesia, adalah Gubernur DKI menjadikan LBH Jakarta menjadi tem-
Jakarta, Ali Sadikin, yang pertama kali pat pengaduan masyarakat miskin untuk
menyambut dan mendukung ide Adnan menyelesaikan masalah-masalah yang
Buyung Nasution untuk mendirikan LBH dihadapinya.
Jakarta sebagai pilot proyek dari PERA- Dukungan Pemerintah DKI Jakarta
DIN. Gubernur Jakarta DKI Jakarta men- tidaklah sia-sia. Hal ini terbukti dengan
gakui sekaligus memberikan subsidi semakin meluasnya ide pembentukan
Bersambung ke hal. 29
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
25

Konfrensi pers LBH Jakarta bersama buruh terkait gugatan penangguhan upah.

Pengacara Publik LBH Jakarta sedang


Berorasi di hadapan para buruh

Diskusi Desk Pidana Perburuhan Penandatanganan MoU dengan Kantor


Hukum Ginting & Reksodiputro

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


26

Suasana Sidang pembuktian surat CLS


Swastanisasi Air Jakarta

Kegiatan LBH Jakarta Beda.Is.Me, acara keberagaman untuk


saat hari Anak Nasional memperingati hari lahir Pancasila

Suasana
festival film
1965
di LBH
Jakarta

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


27

LBH Jakarta dalam kegiatan Mimbar Seribu Harapan

Suasana Sidang LBH Jakarta saat Pengacara Publik LBH Jakarta


pemutaran bukti video CLS Air (Nomor 1 dan 3 dari kanan) saat sidang
di PN Jakarta Selatan

Diskusi Publik
Perluasan Bantuan
Hukum cuma-cuma
(Probono) yang
diselenggarakan oleh
LBH Jakarta

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


28

Pengacara Publik LBH Jakarta dalam sidang Buruh Digugat 2 Milliar

Diskusi Publik RKUHAP untuk mencegah


kasus salah tangkap
FGD Paralegal Disabilitas

Diskusi
Mingguan yang
diadakan
bidang LITBANG
LBH Jakarta

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


SUARA Publik 29
...Sambungan dari hal. 23 Pendapatan dan Belanja Daerah”, maka
daerah-daerah-sepanjang tidak ber-
LBH-LBH di berbagai daerah, dan istilah
tentangan- dapat menyusun Peraturan
LBH sendiri selanjutnya digunakan se-
Daerah Bantuan Hukum tidak terbatas
bagai simbol pemberian bantuan hukum
pada pengalokasian anggaran saja. Janji
cuma-cuma kepada masyarakat miskin.
politik Gubernur Joko Widodo dan Ahok
Dan dalam perjalanan sejarah, LBH te-
untuk membangun Jakarta Baru dalam
lah mendorong proses lahirnya refor-
konteks bantuan hukum adalah dengan
masi di Indonesia. Dengan demikian,
menjadikan layanan bantuan hukum se-
kita bisa katakan bahwa DKI Jakarta ikut
bagai bagian dari layanan dasar, seper-
berperan dalam membangun gerakan
tihalnya program Kartu Jakarta Sehat
bantuan hukum di Indonesia. Lantas,
(KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
bagaimana bentuk dukungan Pemerin-
Maka inisiatif bantuan hukum oleh pe-
tah DKI Jakarta, pasca keberadaan UU
merintah daerah, diantaranya dapat
Bantuan Hukum ?
mencakup hal-hal sebagai berikut :
Jika kita telisik lebih jauh sebelum la-
1. Menutupi kelemahan-kelemahan
hirnya UU Bantuan Hukum, pada tingkat
dari UU Bantuan Hukum, diantaran-
daerah, inisiatif pemberian bantuan hu-
ya dengan mendefinisikan ulang kri-
kum oleh Pemerintah Daerah (Pemda)
teria penerima bantuan hukum.
telah menguat seiring demokratisasi
2. Sinkronisasi dengan Perda No.8
di tingkat propinsi, maupun kabupat-
tahun 2011 tentang Perlindungan
en/kota. Dari penelitian ILRC terdapat
Perempuan dan Anak dari Tindakan
12 kebijakan daerah baik dalam ben-
Kekerasan, yang didalamnya men-
tuk Perda, Pergub maupun SK Kepala
jamin hak bantuan hokum bagi anak
Daerah. Dan lahirnya inisiatif tidak da-
dan perempuan korban kekerasan.
pat dilepaskan dari proses Pilkada, yang
3. Memperluas jumlah OBH yang men-
menjadi peluang memasukkan berbagai
jadi pemberi layanan bantuan
kepentingan --termasuk kepentingan
hukum.
masyarakat miskin- yang menjadi janji
4. Mengintegrasikan layanan bantuan
politik setiap pasangan yang mengikuti
hukum dalam program-program
pemilihan kepala daerah. DKI Jakarta
Jakarta lainnya.
sendiri, belum memiliki Perda Bantuan
5. Membangun mekanisme kontrol
Hukum, namun Pemerintah DKI Jakar-
masyarakat terhadap penggunaan
ta –dengan dinamikanya sendiri- tetap
anggaran bantuan hukum dan kuali-
memberikan bantuan operasional ban-
tas kerja organisasi bantuan hukum.
tuan hokum terhadap LBH Jakarta, dan
Jika Pemerintah Daerah DKI Jakarta
memiliki Perda No.8 tahun 2011 tentang
mampu menghasilkan perda bantuan
Perlindungan Perempuan dan Anak dari
hukum dan menjadikan layanan bantuan
Tindakan Kekerasan, termasuk dida-
hukum setara dengan pendidikan dan
lamnya hak bantuan hukum untuk anak
kesehatan, maka sekali lagi Pemerin-
dan perempuan korban kekerasan.
tah DKI Jakarta menjadi pioneer dalam
Walau Pasal 19 UU Bantuan Hukum
mendukung gerakan bantuan hukum.
mengamanatkan Daerah dapat men-
Dan Jakarta Baru, bukan mustahil akan
galokasikan anggaran penyelengga-
terwujud.
raan Bantuan Hukum dalam Anggaran
(SAT)

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


30 SUARA Publik

Totok Yulianto

Bantuan Hukum (Belum)


Untuk Semua
Wawancara eksklusif bersama: sebelum adanya undang-undang tersebut,
Totok Yulianto, SH. kita dari PBHI atau dari kawan-kawan organi-
(Ketua Divisi Advokasi Perhimpunan sasi bantuan hukum lainnya sudah memberi-
Bantuan Hukum Indonesia) kan bantuan hukum secara cuma-cuma.
Tapi setidaknya, dengan adanya undang-
Bagaimana tanggapan Abang terkait undang ini menunjukkan; pertama, legitimasi
lahirnya Undang-undang Nomor 16 Tahun bagi Organisasi Bantuan Hukum yang selama
2011 tentang Bantuan Hukum? ini memberi bantuan hukum secara cuma-
Undang-Undang Bantuan Hukum sebe- cuma dan kedua, peran aktif negara. Negara
narnya salah satu hasil perjuangan kawan- sudah menunjukkan bahwa mereka berusaha
kawan Orgranisasi Bantuan Hukum untuk memberikan akses bantuan hukum yang sel-
menjaga hak-hak masyarakat. Walaupun uas-luasnya bagi masyarakat.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


SUARA Publik 31
Apa kelebihan konsep Undang-Undang
Bantuan Hukum dibandingkan dengan kon-
“Organisasi Bantuan
sep bantuan hukum cuma-cuma yang diber- Hukum tidak hanya mem-
ikan negara dalam perundang-undangan bela masyarakat yang
sebelumnya bagaimana, Bang?
Konsep bantuan hukum sebelumnya,
kurang mampu secara
yang terdapat di beberapa undang-undang, ekonomi, kita juga mem-
kurang independen sementara undang-un- bela kelompok-kelompok
dang bantuan hukum ini lebih independen.
Di beberapa undang-undang sebelumnya,
rentan dan lainnya”
aturan pemberian bantuan hukum di tempel-
kan pada beberapa undang-undang, semisal tuan hukum? Tapi, pada akhirnya, pemerin-
Undang-Undang Kejaksaan, Undang-Undang tah mengambil langkah pendek saja, yakni
Kehakiman, Undang-Undang Advokat dll. Itu dengan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mam-
mengakibatkan, penegak hukum kurang pro- pu) atau lainnya.
fesional. Kami dulu pernah diajak kerja sama Kami khawatir hal itu mengakibatkan
dengan BNN tapi kami tolak karena khawatir kawan-kawan organisasi bantaun hukum
ada intervensi dari lembaga negara. Selain itu, akan kehilangan spirit awal dia dibentuk. Mis-
fakta yang terjadi selama ini, banyak indikasi alnya, PBHI yang konsen di hak asasi manusia
bantuan hukum di beberapa lembaga negara (HAM), kita tahu, korban pelanggaran HAM
hanya dijadikan sebagai syarat formil saja. tidak hanya masyarakat miskin tapi ada juga
yang kaya secara ekonomi. Tapi kalau kita
Dalam Undang-Undang Bantuan Hu- mengacu pada ketentuan yang diberlakukan
kum, yang berhak menerima bantuan hu- pemerintah, dalam hal ini BPHN, kita akan
kum hanya masyarakat yang miskin secara fokus pada si miskin saja. Maka, itu sama arti-
ekonomi, sementara kita tahu ada kelompok nya akan menghilangkan semangat organisasi
masyarakat termarjinalkan dan buta hu- atau visi misi kita.
kum, tapi sayangnya mereka tidak tercover Untuk itu, kedepan kita harus memfor-
di undang-undang ini, bagaimana menurut mulasikan kelompok rentan bisa tercover
Abang? dalam kegiatan bantuan hukum. Agar akses
Sebelum Undang-Undang Bantuan Hu- masyarakat mendapat keadilan benar-benar
kum lahir, kawan-kawan Organisasi Bantuan didapatkan seluruh masyarakat.
Hukum sudah memberikan bantuan hukum
tidak hanya bagi masyarakat miskin secara Sudah adakah usaha dari teman-teman
ekonomi, tapi juga bagi mereka yang terping- organisasi bantuan hukum untuk memper-
girkan dan buta hukum. Tapi sayangnya, tidak baiki soal penerima bantuan hukum?
semua apa yang menjadi obyek kerja kawan- Untuk saat ini bentuknya masih sebatas
kawan Organisasi Bantuan Hukum tercover test case. Program BPHN ini masih menjadi
di undang-undang tersebut. Perdebatannya, acuan atau langkah awal bagi kita. Intinya,
memang, bagaimana mengukur kasus-kasus kita tetap memberikan bantuan hukum seba-
yang layak atau siapa yang berhak diberi ban- gaimana konsep awal kita mengadvokasi. Un-

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


32 SUARA Publik

tuk masalah bisa direimbuse atau tidak kami dang Nomor 16 Tahun 2011.
tak mempersoalkan.
Dalam perjalanannya, kita akan report Ada apa dengan tata cara pemberian
bahwa Organisasi Bantuan Hukum tidak han- bantuan hukum di undang-undang tersebut,
ya membela masyarakat yang kurang mampu Bang?
secara ekonomi, kita juga membela kelom- Di Undang-Undang Bantuan Hukum, dia-
pok-kelompok rentan dan lainnya. Nantinya, tur tentang tata cara pemberian bantuan
diharapkan akan terformulasikan secara jelas, hukum. Itu seperti SOP (Standar Operasional
sehingga pemerintah tahu akan adanya kel- Prosedur). Kami khawatir SOP tersebut ber-
ompok-kelompok tertentu yang layak untuk seberangan dengan SOP yang telah diten-
diberikan bantuan hukum, selain masyarakat tukan oleh lembaga bantuan hukum. Misal
miskin. saja, ihwal jangka waktu 3 hari. Di SOP kan-
Pemerintah harus tahu, ada kelompok- tor mengatur bahwa untuk menerima sautu
kelompok di luar masyarakat miskin secara kasus yang akan ditangani, misalnya, harus
ekonomi yang layak untuk diberikan bantuan sudah siap dengan dasar hukum, strategi ad-
hukum. Wacana ini harus terus diperjuang- vokasi dan tujuan. Jadi, tidak hanya sekedar
kan. Selain untuk memberi masukan bagi ada orang mengadu lantas kita terima begitu
pemerintah, kami juga mengingatkan pada saja. Walaupun untuk kasus-kasus tertentu
kawan-kawan Organisasi Bantuan Hukum ada yang bisa langsung kita terima. Tapi, kita
untuk tidak tejebak pada pemberian bantuan tidak bisa menutup mata akan adanya kasus-
hukum hanya pada masyarakat miskin. kasus yang membutuhkan waktu lebih dari
tiga hari untuk kita lakukan bedah kasus.
Menteri Hukum dan HAM memiliki ke- Saya mengusulkan, untuk hal-hal formil
wenangan yang besar dalam undang-un- seperti itu tidak perlu terlalu kaku. Yang ter-
dang ini –membuat kebijakan, malaksana- penting dari pemberian bantuan hukum ini
kan, anggaran, pengawasan— bagaimana adalah tujuannya tercapai.
pendapat Abang? Apakah tidak ada kekha-
watiran akan terjadinya abuse of power? Menurut Abang, apakah proses verifikasi
Abuse of power sangat mungkin mungkin organisasi bantuan hukum telah dijalankan
terjadi. Semisal, kita tidak perlu jauh-jauh, dengan prinsip transparan, akuntabel dan
saat proses verifikasi organisasi bantuan hu- partisipatif?
kum. Tidak menutup kemungkinan pemeirn- Saya menilai, saat menjalankan verifikasi
tah dalam meloloskan peserta verifikasi di- BPHN melakukan kekeliruan dalam meren-
dasari oleh sikap yang tidak independent. canakan proses verifikasi. Misalkan saat
Semisal, karena lembaga A saat melakukan pengisian form, formnya tidak jelas, misalnya,
advokasi sering melawan negara atau vokal apakah disebutkan nomor perkara atau tidak,
terhadap kebijakan negara kemudian diper- bukti apa saja yang harus masuk dll.
sulit saat proses verifikasi. Hal ini besar ke- BPHN pun terkesan grasak-grusuk. Jadi
mungkinan akan terjadi. pada saat itu, komunikasi dilakukan lewat
Saya malah mengkritik tentang tata cara telpon atau SMS. Tidak ada komunikasi
pemberian bantuan hukum di Undang-Un- antara lembaga untuk memberitahukan

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


SUARA Publik 33
mana kekurangan yang harus dipenuhi oleh dengan biaya transportasi dan segala macam-
LBH yang mendaftar. Ada cerita dari kawan- nya.
kawan LBH yang tidak lolos verifikasi lantaran Kami khawatir, saat proses advokasi
hal tersebut. Misalkan kawan dari LBH di Kali- kawan-kawan OBH tidak mengambil biaya
mantan yang tidak lolos verifikasi karena saat tersebut karena percuma. Biaya yang dise-
menerima SMS dari pihak BPHN dia berada di diakan pemerinatah hanya cukup untuk digu-
suatu tempat. Jadi, dia tidak sempat memper- nakan setengah jalan. Jadi, dari pada mereka
siapkan dokumen atau data yang diperlukan menangani kasus hanya setengahnya atau
untuk melengkapi verifikasi. Selain itu, mis- tidak maksimal lebih baik mereka tidak me-
alnya saja, BPHN tidak benar saat mencatat nangani sama sekali.
nomor kontak yang dapat dihubungi.
Hal-hal tersebut tidak disediakan meka- Bagaimana dengan peran paralegal dan
nisme complain atau banding. Saya menilai, dosen di undang-undang bantuan hukum
prinsip verifikasi bagus. ini?
Sebenarnya kampus melalui KLBH sangat
Bagaimana dengan Hasil verifikasi Or- berperan penting dalam pemberian bantuan
ganisasi Bantuan Hukum yang dilakukan hukum. Dosen itu tahu hukum acara, tahu
BPHN? hukum, tahu bagaimana berpraktik tapi mer-
Permasalahan terbesarnya ada di syarat eka cenderung tidak mau mengambil lisensi.
lawyer. Salah satu syarat akreditasi OBH har- Selain itu, sisi positif lainnya, paralegal diakui
us memiliki lawyer. Sementara itu, kita tidak di Undang-Undang Bantuan Hukum. Meski
bisa menutup mata bahwa lawyer-lawyer ada tanda tanya besar, apakah paralegal bisa
banyak tersentral di Jawa. Hal ini ditambah bersidang atau hanya di luar litigasi?
dengan masih sedikit lawyer-lawyer di luar Saya pikir peran paralegal dan dosen
jawa yang merasa berat untuk memberikan harus dimaksimalkan karena ini menyangkut
bantuan hukum cuma-cuma karena mereka masalah akses.
sudah nyaman menjadi lawyer profit.
Dalam Pasal 19 Undang-Undang Ban-
Besaran dana pemberian hukum dipukul tuan Hukum dimungkinakan Pemerintah
rata, Rp. 5 juta per kasus, bagaimana menu- daerah membuat Perda bantuan hukum,
rut Abang? bagaimana menurut Abang peluang terse-
Ini terasa sangat tidak masuk akal. Kesan- but dimanfaatkan oleh Pemda untuk menu-
nya, pemerintah menyamaratakan biaya un- tupi kelemahan Undang-Undang Bantuan
tuk advokasi perkara pidana, perdata atau Hukum ini?
TUN. Kita tahu di advokasi perkara perdata, Saya pikir tidak memperbaiki, malah mer-
untuk daftar gugatan saja sudah ada panjar eka akan mengacu pada Undang-Undang
perkara, TUN ada panjar perkara atau biaya Bantuan Hukum. Saya khawatir, perda-perda
lainnya. Jadi dari situ sudah dapat kita lihat yang sudah lumayan baik akan berubah atau
bahwa untuk mengani kasus per kasus butuh malah hilang karena lahirnya undang-undang
besaran dana yang berbeda. Selain itu, saat ini, karena mengikuti hal-hal buruk di Un-
menagani suatu kasus kita juga dihadapkan dang-Undang Bantuan Hukum.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


34 INSPirasi

Mengenang Sosok Dosen


Pejuang HAM
“Manusia masa depan haruslah
diidealkan in abstracto sebagai
manusia-manusia yang secara
pasti sampai batas tertentu,
berani mengabaikan perbedaan-
perbedaan atributnya, tidak ha-
nya yang rasial dan religi, dan tak
pula berbasis kelas sosial; atau
yang strata ekonomi, melainkan
juga yang berbasis kebangsaan.
Manusia adalah manusia, apa-
pun juga agamanya, budaya, dan
adat bahasanya, jenis kelamin-
nya, kebangsaan atau kekayaan-
nya atau pula apapun, bahkan
sexual preference mereka seka-
lipun. Barangsiapa terlalu suka-
suka menekankan perbedaan
atribut-atribut pribadi yang
tersenarai dimuka, sesungguh-
nyalah dia itu mempunyai niat
untuk bertindak diskriminatif
dalam dirinya dan tak jarang
pemikiran diskriminatif seperti
itu akan manifest dalam bentuk
perbuatan dan tindak kekerasan,
yang fisikal ataupun simbolik.

(Kutipan Pidato penerimaan Yap


Thiam Hien Award di Jakarta, 14
Desember 2011)
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
INSPirasi 35

D
ikenal sebagai sosok yang sederha- memberikan rasa keadilan terutama bagi
na, egaliter dan bersahaja. Selama mereka yang dimarjinalkan. Keberpihakan
mengajar di kampus Fakultas Ilmu kepada masyarakat lemah itu terbukti,
Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas misalnya, pembelaannya kepada para kor-
Airlangga (Unair) Surabaya, ada seorang ban lumpur Lapindo. Prof. Tandyo pernah
tokoh yang lekat dengan sosok ‘dosen memberikan kuliah terbuka bagi para kor-
sepeda pancal’ karena aktivitas kesehari- ban lumpur Lapindo di pasar Baru Porong,
annya selalu ditemani sepeda pancal atau Sidoarjo. Ia menyoroti perjanjian jual-beli
onthel. Kesederhanaan lainnya terlihat, yang tercantum dalam Peraturan Presi-
misalnya, ia tidak pernah punya rumah den Nomor 14 Tahun 2007 tentang Badan
pribadi. Sejak tahun 1958, ia tinggal di ru- Penanggulangan Lumpur Sidoarjo. Ia me-
mah dinas Kampus Universitas Airlangga nilai, Perpres tersebut melanggar hukum
(Unair). Selain itu, meski bergelar profe- karena memaksakan kehendak kepada
sor, sebagai guru ia tidak pernah menjaga warga untuk menjual hak milik mereka
jarak dengan mahasiswa. kepada Lapindo Brantas Inc. Kuliah itu
Untuk menemuinya di FISIP Unair tidak hendak menyadarkan korban lumpur
sulit, lihat di lantai bawah gedung FISIP, Lapindo akan hak-hak mereka dan cara
di depan ruang perlengkapan, apakah memperjuangkannya.
di sana ada sepeda butut yang di depan- Cakrawala kehidupan yang sangat kaya
nya ada keranjang yang sudah berkarat. dan keberpihakan beliau terhadap me-
Sepeda butut, itulah tanda Keberadaan- reka yang tertindas juga terlihat ketika
nya di Kampus. Di mata murid-muridnya, memperjuangkan hak-hak para pedagang
ia dikenang sebagai seorang dosen yang kaki lima (PKL). Saat PKL yang mangkal di
telaten ngemong mahasiswanya. Dalam dekat rumah dinasnya, di kawasan kam-
memberikan pencerahan, ia menyampai- pus Unair, Jalan Dharmawangsa, Sura-
kannya tanpa menggurui. Sebagai orang baya, ketika hendak digusur pemerintah,
tua, ia pun sering menyapa mahasiswa- ia juga turut turun tangan membela PKL.
nya dengan sebutan anak muda’. Ia juga Padahal keberadaan PKL itu sebenarnya
kerap memberi motivasi dan dukungan mengganggu lingkungan rumahnya. Na-
penuh bagi para muridnya untuk menca- mun, Prof. Tandyo memahami gangguan
pai prestasi yang tinggi. Di mata kolega, yang dialaminya tidak sebanding dengan
ia dikenal selalu aktif dan kritis. Ia rendah penderitaan PKL yang berjuang memper-
hati dan memiliki dedikasi tinggi sebagai tahankan hidup. Beliau pun kerap men-
ilmuwan. Kendati sepuh, semangat keil- jadi ahli dalam sejumlah kasus pelawanan
muwannya tak pernah sirna dan selalu masyarakat seperti kasus pelarangan be-
kritis terhadap berbagai kondisi bangsa. cak dan kasus warga miskin kota lainnya
Tokoh itu ialah Profesor Dr. Soetandyo melalui jalur hukum.
Wignjosoebroto. Cerita lain dari sikap kesederhanaan
Sosoknya egaliter, itu terlihat dari prin- Prof. Tandyo adalah ketika menjadi ang-
sip intelektualnya, bahwa hukum sebe- gota Komnas HAM, pada periode 1993-
narnya tidak netral, namun harus bisa 2002. Ketika itu ia hanya bergaji Rp. 800

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


36 INSPirasi

ribu ditambah uang transport Rp. 1 juta. buku, di antaranya Dari Hukum Kolonial
Untuk mengirit uang transport antarkota, ke Hukum Nasional dan Desentralisasi
dari bandara, Prof Soetandyo naik bus, dalam Tata Pemerintahan Kolonial Hindia
kemudian disambung jalan kaki ke kantor Belanda. Kedua buku itu merupakan hasil
Komnas HAM. riset di Van Vollenhoven Institute, Leiden
Komitmen dan kredibilitas yang tinggi Universiteit, Belanda. Buku lainnya ada-
dalam upaya-upaya pembelaan dan per- lah Hukum: Paradigma dan Masalahnya.
lindungan hak asasi manusia, Prof. Tandyo Selain menulis buku, ia aktif menulis ber-
menghantarkannya terpilih sebagai peraih bagai artikel di jurnal ilmiah, surat kabar,
Yap Thiam Hien Award (YTHA) tahun 2011. maupun majalah, serta menjadi pem-
Keberpihakannya pada HAM adalah cer- bicara dalam berbagai diskusi maupun
min sikapnya yang lebih membela sosial seminar.
justice ketimbang legal justice. Ia meru- Setelah pensiun sebagai pegawai neg-
pakan tokoh Indonesia ke-19 yang meraih eri sipil pada 1997, hingga sebelum wafat
penghargaan kemanusiaan yang diberikan Prof. Tandyo masih mengajar teori sosial
sejak tahun 1992. Ia terpilih dari 24 nom- dan teori hukum di Universitas Airlangga
ine lainnya melalui sidang dewan juri. sebagai guru besar Emeritus. Seperti diku-
Prof. Soetandyo lahir di Madiun, 19 tip dari Soetandyo.wordpress.com, selain
November 1932, anak dari pasangan Siti di Universitas Airlangga, ia juga mengajar
Nadiyah dan Soekandar Wignjosoebroto, di Universitas Diponegoro Semarang, Uni-
kepala di perusahaan kereta api. Ia me- versitas Islam Indonesia Yogyakarta, dan
nikah pada tahun 1965 dengan Asmining- Universitas Pancasila Jakarta.
sih (almarhum) dan dikaruniai tiga putri, Guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan
yaitu Sawitri Dharmastuti, Saraswati, dan Ilmu Politik Unair Surabaya ini menghem-
Titisari Pratiwi. Riwayat pendidikannya, buskan nafas terakhir dalam usia 82 ta-
menyelesaikan studi sekolah menengah hun di Rumah Sakit Elizabeth Semarang,
atas di Solo, kemudian belajar ilmu hu- Senin 2 September 2013, setelah sempat
kum di Universitas Airlangga, Surabaya. dirawat selama kurang lebih dua minggu.
Sebelum mendapatkan gelar sarjana, ia Beliau meninggal sekitar pukul 06.45 WIB
memperoleh beasiswa untuk belajar di karena menderita beberapa penyakit,
Government Studies and Public Adminis- namun secara umum tim dokter menya-
tration di University of Michigan, Amerika takan karena turunnya daya tahan tubuh
Serikat. Pada 1973, Soetandyo berkesem- akibat usia lanjut.
patan mengikuti Socio-Legal Theories and Jagat hukum dan hak asasi manusia
Methods di Marga Institute, Sri Lanka. Indonesia kembali kehilangan salah se-
Prof. Tandyo adalah pendiri sekaligus orang tokoh terbaiknya. Kepergian Prof.
dekan pertama Fakultas Ilmu Sosial dan Tandyo (81), meninggalkan teladan dan
Ilmu Politik Universitas Airlangga. Pada rangkaian kisah hidup yang penting untuk
1993, ia menjadi anggota Komisi Nasional tidak hanya dikenang namun dilanjutkan
Hak Asasi Manusia. Sepanjang usianya, oleh generasi muda sekarang.
Almarhum telah menghasilkan sejumlah (Ichsan)

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


RESENSI Buku 37

Kesinambungan Serta Perubahan


Hukum dan Politik di Indonesia
M
elalui buku berjudul “Hu- gadilan kolonial yang agak
kum dan Politik di Indo- pasif terhadap hukum adat
nesia, Kesinambungan berubah menjadi lebih aktif,
dan Perubahan,” Daniel S Lev dengan akibat hukum adat
merangkum hasil pengamatan- lokal terbuka bagi pengaruh
nya mengenai hukum dan politik baru melalui proses peradi-
di Indonesia sejak tahun 1959 lan.
hingga diterbitkannya buku ini Sementara esai menge-
untuk pertama kali di tahun nai “Lembaga Peradilan dan
1990. Dengan ketelatenannya ia Budaya Hukum di Indonesia”
menuturkan perjalanan politik merupakan hasil terpeso-
hukum di Indonesia sejak jaman nanya Dan Lev pada suasana
kolonial hingga masa orde baru. di masa Demokrasi Terpimpin
Membaca tulisan Dan Lev kita yang mengarah pada ber-
disuguhi gambaran mengenai bagai masalah kebudayaan
bagaimana hukum didominasi di Indonesia. Suasana yang
oleh kepentingan dan kekuatan dimaksud adalah penekanan
politik. Dalam beberapa esain- Soekarno atas kepribadian
ya, Dan Lev begitu menaruh perhatian terh- nasional, ditambah faktor lain – antara lain
adap pentingnya membangun hukum melalui konflik sosial dan ideologi dan mungkin pen-
penguatan lembaga peradilan. Lev mengu- garuh intelektual dari persoalan tradisi mela-
pas tentang bagaimana Mahkamah Agung wan “modernitas”.
menghadapi problem serius dalam mengak- Kekurangan buku ini adalah kajian dari sisi
kan hukum, terlebih Lev melihatnya dari sisi yuridis cenderung kurang mendalam dan ber-
ketidakmampuan lembaga peradilan dalam nas. Ini tidak terlepas dari latar belakang Dan
menghadapi ketidakmapanan dan ketidak- Lev yang notabene adalah sarjana Ilmu Poli-
mantapan politik. tik. Namun secara garis besar buku ini tetap
Daniel Lev juga menggambarkan bagaima- layak untuk dijadikan tambahan pengetahuan
na system hukum Indonesia berkembang bagi para praktisi, akademisi dan penegak hu-
tertatih-tatih. Ia juga menuliskan dinamika kum di indonesia maupun masyarakat secara
Negara hokum Indonesia secara luas dan umum. (Jane Aileen)
mendalam. Lev juga mengamati relasi antara
penegak hokum pada decade 1940 dan 1950- Judul :
an. Secara keseluruhan, buku ini memberi Hukum dan Politik di Indonesia
wawasan yang sangat luas bagi pembaca da- Penulis :
lam mengetahui perkembangan relasi antara Daniel S Lev
hokum dan politik di Indonesia. Penerbit:
Seperti esai “Perubahan Hukum Sipil: Dari LP3ES
Dewi Keadilan ke Pohon Beringin,” Ia memba- Jumlah Halaman :
has pengaruh ideologi Negara dalam peradi- xxxiii+513 halaman
lan dan birokrasi hukum pada tahun 1950an Tahun Terbit :
hingga awal 1960an. Di masa itu, sikap pen- Cetakan ketiga 2013

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


38 RESENSI Buku

40 Tahun Pasang Surut


Memperjuangkan HAM
“Verboden voor honden en inlanders. Dilarang
masuk untuk anjing dan orang pribumi”

Buku ini ditulis oleh orang-orang yang menga-


lami langsung pasang surutnya memperjuangkan
keadilan. Dimulai dari pengalaman Adnan Buyung
Nasution yang berinisiatif mendirikan sebuah lem-
baga yang dapat memberikan bantuan hukum bagi
masyarakat miskin untuk mendapatkan keadilan.
Termasuk juga pengalaman ketika menemukan
sebuah gedung hiburan bertuliskan “dilarang
masuk untuk anjing dan orang pribumi”. Termasuk
pula ketika dirinya berprofesi sebagai jaksa, ia me-
lihat banyak orang miskin yang tersangkut masalah
hukum tanpa didampingi kuasa hukum.
Digambarkan pula mengenai situasi perjuangan
aktivis pembela HAM pada masa pemerintahan
Soeharto. Dimana saat itu LBH membidani kela- lam melakukan advokasi yaitu
hiran lembaga-lembaga yang bisa berhadapan gerakan bantuan hukum struc-
dengan kekuasaan. LBH mendorong terbentuknya tural (GBHS). Nurkholis Hidayat
KontraS, Indonesia Corruption watch (ICW) dan salah satu mantan direktur LBH
Konsorsium Reformasi Hukum Nasional (KRHN). Jakarta dalam penuturannya
Pengalaman orang-orang yang banyak mengabdi- menuliskan bahwa GBHS meru-
kan diri pada masyarakat melalui LBH dituangkan pakan cara pandang LBH da-
secara jelas dalam buku yang berjudul ”Verboden lam memperjuangkan hak-hak
Voor Honden En Inlanders dan Lahirnya LBH.” masyarakat mendapatkan kea-
Ada Abdul Rahman Saleh, Alvon Kurnia Palma, dilan. Bantuan hukum hakekat-
Bambang Widjojanto, Dadang Trisasongko, Henny nya adalah sebuah program yang
Supolo, Irawan Saptono, Mas Achmad Santosa, tidak hanya merupakan aksi kul-
Nurkholis Hidayat dll. Secara runut satu per satu tural tetapi juga aksi struktural
dari mereka menceritakan pengalaman-pengal- yang diarahkan pada perubahan
amannya jatuh bangun membela siapa saja yang tatanan masyarakat yang tidak
hak-haknya terampas secara hukum dan politik. adil menuju masyarakat yang
Disertai pula pengalaman berhadapan dengan mampu memberikan nafas yang
penguasa yang represif. Detail dari masa ke masa, nyaman bagi semua golongan.
semua dituangkan dalam buku ini. Oleh karena itu, bantuan hukum
Buku ini juga mengungkap ciri khas LBH da- bukanlah masalah sederhana, ia

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


RESENSI Buku 39
merupakan rangkaian tindakan pembe-
Sedikit kekurangan buku ini adalah pen-
basan masyarakat dari belenggu poleksos
gulangan sudut pandang beberapa penu-
(politik, ekonomi, sosial) yang sarat den-
lis dalam menuturkan pengalamannya.
gan penindasan.
Kurang ada variasi sudut pandang itulah
Banyak nilai dan makna serta pembelaja-
yang membuat gaya dalam bertutur cend-
ran yang bisa diambil dari membaca buku
erung monoton. (Refi)
ini. Termasuk membaca peta konflik dan
pemetaan resiko. Ini lantaran buku ini
berisi beberapa macam kasus yang per- Judul :
nah ditangani oleh LBH, mulai dari peng- Vorboden Voor Honden Inlanders
gusuran, perburuhan, hak atas tanah dan dan Lahirlah LBH, Catatan 40 Tahun
sebagainya yang menjadi fokus dalam isu- Pasang Surut Keadilan
isu yang ditangani LBH. Penulis :
Buku ini ditulis dengan gaya narasi se- Abdul Rahman Saleh, et al.
hingga memudahkan pembaca untuk Penerbit :
mengetahui apa yang terjadi selama 40 Yayasan Lembaga Bantuan Hukum
tahun berdirinya LBH. Gaya tersebut juga Indonesia (YLBHI)
membuat pembaca seperti terhisap dan Jumlah Halaman :
seakan-akan mengalami sendiri apa yang
xxii+361 halaman
dialami para pekerja bantuan hukum.

Neraca Timpang Bagi si Miskin


“Biasanya hukum akan bekerja efektif apabila yang dih-
adapinya atau yang menjadi adresat-nya adalah populasi
yang bersifat egalitarian. Di sini tidak ada pihak yang jauh
menonjol di atas yang lain..” Ungkapan itulah yang oleh
Satjipto Rahardjo disebut sebagai makna sosiologis dari
kalimat “Segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan...” yang termaktub
dalam Pasal 28 UUD 1945.

Semua pasti sepakat dengan ungka- keadilan hukum. Namun, menjadi naif
pan Prof. Cip, bahwa persamaan dihada- manakala euforia tersebut meniadakan
pan hukum adalah harga mutlak agar ungkapan “manusia adalah tempatnya
hukum bekerja sebagaimana mestinya. salah dan lupa.” Bahwa undang-undang
Atas dasar tersebut, disahkannya Un- tersebut tak luput dari kekurangan ada-
dang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 ten- lah sebuah keniscayaan. Ada hal yang
tang Bantuan Hukum yang patut diapre- seharusnya diatur tapi tak diatur, atau
siasi. Undang-undang tersebut berusaha ada hal yang sudah diatur tapi tak sesuai
membuka akses seluas-luasnya bagi si dengan yang semestinya diatur.
miskin menikmati haknya memperoleh Untuk itulah, melalui penelitan yang
dilaksanakan atas kerjasama LBH Ja-
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
40 RESENSI Buku
karta dengan Indonesia Australia Part- mematahkan argumen para pembuat
nership for Justice berusaha memberi kebijakan. Ada satu kasus yang bisa di-
pesan pada pembuat kebijakan akan ke- selesaikan dengan biaya kurang dari
salahan dan kekurangan dalam undang- Rp 5 juta, tapi tidak sedikit kasus yang
undang tersebut. Pesan tersebut disam- menghabiskan biaya di atas biaya yang
paikan lewat buku setebal 213 halaman dianggarkan.
yang diberi judul “Neraca Timpang Bagi Metode penulisan dengan format
Si Miskin, Penelitian Skema dan Penya- penulisan karya ilmiah menjadikan
luran Dana Bantuan Hukum di Lima sedikit kekurangan buku ini. Hal itu
Wilayah di Indonesia.” menjadikan buku ini terasa kaku dan
Buku tersebut mengulas tuntas kon- kental aroma hanya untuk kalangan ter-
sep bantuan hukum di Indonesia. Dim- tentu saja. Namun, secara keseluruhan
ulai dari yang ada di Herzien Inlandsch buku ini menarik untuk dijadikan bahan
Reglement (HIR) hingga saat kelahi- referensi seiring menggeloranya usaha
ran Undang-Undang Bantuan Hukum. memberikan bantuan hukum untuk si
Bagaimana HIR mengatur adanya ke- miskin.
hadiran seorang pembela dalam per- Di akhir tulisan, Tim Penulis me-
sidangan yang bersifat accuisatoir, UU nyampaikan pesan secara gamblang
Kekuasaan Kehakiman tahun 1964 yang pada pembuat kebijakan untuk mem-
menentukan setiap orang berhak mem- perbaiki kesalahan serta mencapai hasil
peroleh bantuan hukum hingga cara maksimal dalam implementasi Undang-
Undang-Undang nomor 16 tahun 2011 Undang Bantuan Hukum. Menyatukan
memberi akses keadilan hukum bagi si konsep bantuan hukum, mengintegrasi-
miskin. Semua diuraikan agar pembaca kan anggaran hanya untuk si miskin,
tidak ahistoris pada bantuan hukum di membuat kode etik dan standar mini-
Indonesia. mal, melakukan monitoring dan evaluasi
Penyimpangan institusi negara dan serta mendorong Perda Bantuan Hukum
beban berat organisasi bantuan hukum adalah pesan yang menutup buku terse-
di lima wilayah –basis penelitian yang di- but.
jadikan data dalam penulisan— menjadi
hal menarik yang sayang jika dilewatkan. Judul :
Fakta bagaimana dana bantuan hukum Neraca Timpang Bagi Si Miskin
yang selama ini dilekatkan pada institusi (Penelitian Skema dan Penyaluran
kepolisian, kejaksaan dan kehakiman Dana Bantuan Hukum di Lima Wilayah
ternyata diselewengkan penggunaannya di Indonesia)
untuk membela pejabat-pejabat yang Penulis :
tersangkut kasus hukum menjadi bahan Restaria F Hutabarat et al.
bacaan yang menarik. Penerbit :
Penganggaran dana pemberian ban- Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
tuan hukum yang dipukul rata Rp 5 juta Jakarta
per kasus pun menjadi satu sorotan Jumlah Halaman :
tersendiri. Tidak aplikatif, itulah kesan xviii+213 halaman
yang didapat setelah membaca buku ini. Tahun Terbit :
Fakta bahwa tidak adanya kesamaan bi- 2013
aya dalam kerja-kerja advokasi ternyata

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


KASUS Publik 41

Foto: ISTIMEWA
Menggugat Swastanisasi Air Jakarta:
Berjuang Untuk Hak Atas Air
“Jika pada peperangan di abad 21 terjadi karena
(memperebutkan) minyak, maka peperangan di
abad berikutnya terjadi karena (memperebut-
kan) air” – Ismail Serageldin, mantan Vice Presi-
dent World Bank.

Oleh: Arif Maulana

K
utipan tersebut bukan prediksi Tak hanya di Jakarta, diberbagai negara di
untuk waktu yang jauh kedepan. belahan dunia, privatisasi menjadi strategi
Bertahun-tahun yang lalu gen- ampuh untuk menguasai air sebuah neg-
derang perang itu sudah ditabuh. ara. Sejak dekade 1990-an privatisasi air
Privatisasi menjadi strategi “perang” untuk dihembuskan dengan mitos efektifitas dan
memperebutkan keuntungan dari barang efisiensi pengelolaan air. Faktanya air han-
publik yang bernama air. Kasus Jakarta, ya menjadi komoditas baru, ladang mer-
Indonesia, air telah berhasil dikuasai dua aup keuntungan bagi perusahaan multina-
perusahaan asing melalui strategi kerjasa- sional. Sementara Negara dan masyarakat
ma privatisasi sejak puluhan tahun lalu, dirugikan. Cerita perlawanan tak hanya
dan kini menuai gugatan dari masyarakat. dari Jakarta, berbagai negara seperti Bo-
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
42 KASUS Publik

Suasana sidang CLS Swastanisasi air Jakarta di PN Jakarta Pusat

livia, Filipina, Argentina telah melaluinya. dan marginal di Jakarta. Air sebagai hak
Bahkan kini, dua negara seperti Belanda asasi manusia seharusnya dinikmati se-
dan Uruguay telah tegas mengilegalkan mua warga Negara namun di Jakarta, air
privatisasi air. hanya dinikmati mereka yang berpunya.
Gugatan yang didaftarkan tanggal
Menggugat 22 November 2012 di Pengadilan Neg-
Swastanisasi Air eri Jakarta Pusat ini bertujuan untuk
Kasus Gugatan Warga Negara (Citizen menuntut pemerintah mereformasi ke-
Law Suit) terhadap Swastanisasi (privatisa- bijakan swastanisasi tata kelola layanan
si) Air Jakarta adalah Gugatan yang diaju- air di Jakarta yang mengakibatkan warga
kan oleh 12 orang warga Negara Indonesia masyarakat tidak memperoleh jaminan,
bersama beberapa Organisasi Masyarakat perlindungan dan pemenuhan hak atas
Sipil seperti Lembaga Bantuan Hukum air dari negara dengan baik. Presiden dan
Jakarta, Indonesian Corruption Watch, Wakil Presiden Republik Indonesia, Men-
KRUHA, KIARA,KAU, Solidaritas Perem- teri Keuangan, Menteri Pekerjaan Umum,
puan dan jaringan masyarakat sipil lain- Gubernur DKI Jakarta, DPRD Provinsi DKI
nya yang tergabung dalam jaringan kerja Jakarta, PT. Perusahaan Air Minum (PAM)
yang bernama Koalisi Masyarakat Meno- Jaya menjadi tergugat dan PT. Palyja dan
lak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) PT. Aetra ditarik sebagai turut tergugat.
kepada Negara cq. Pemerintah dengan Petitum Gugatan meminta kepada Pen-
menggunakan mekanisme Gugatan Warga gadilan untuk memerintahkan kepada
Negara (Citizen Law Suit). Gugatan ini la- Pemerintah mengubah kebijakan privati-
hir dari sikap masyarakat akibat persoalan sasi air dengan membatalkan Perjanjian
air jakarta khususnya terlanggarnya hak Kerjasama karena PKS Swastanisasi Air
atas air masyarakat di DKI Jakarta karena cacat hukum, bertentangan dengan pera-
buruknya pengelolaan layanan air untuk turan perundang-undangan dan ketertiban
masyakarat khususnya masyarakat miskin umum. Oleh karena itu, sudah seharusnya

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


KASUS Publik 43
dinyatakan batal demi hukum. Selanjutnya diatas, amanat konstitusi yang menegas-
Penggugat menuntut pemerintah untuk kan bahwa Bumi, Air, dan Kekayaan Alam
kembali menguasai pengelolaan air Ja- yang ada didalamnya dikelola oleh Negara
karta melalui PAM Jaya dengan didahului untuk sebesar-besarnya kemakmuran
audit secara transparan dan akuntabel dan rakyat nampaknya masih sebatas ilusi kar-
juga pembenahan kelembagaan dengan ena faktanya kini, air Indonesia khusunya
membuka ruang partisipasi masyarakat. di Jakarta dikelola swasta untuk sebesar-
Kasus bermula dari kebijakan pemerin- besarnya keuntungan Asing.
tahan rezim Orde Baru untuk menswastan-
isasikan pengelolaan air Jakarta melalui
Perjanjian Kerjasama yang dilakukan Pe-
Aib Terbongkar Warga
merintah Provinsi DKI Jakarta melalui Ba- Menguggat
dan Usaha Milik Daerah yakni PAM Jaya Tahun 2011 PAM Jaya mempublikasi-
dengan Perusahaan Swasta Asing yakni kan bahwa Perjanjian Kerjasama yang
PT. Palyja (berasal dari Perancis) dan PT. tidak seimbang dan merugikan ternyata
Aetra (Perusahaan dari Inggris) pada ta- menjadi akar dari persoalan buruknya pe-
hun 1997. Perjanjian Kerjasama tersebut menuhan hak atas air kepada masyarakat
berlaku 25 tahun yakni sejak tahun 1997 di Jakarta. Publikasi ini mengungkap ke-
sampai dengan 2023. Tercapainya kese- burukan yang selama ini rapat tersembu-
pakatan Perjanjian Kerjasama swstanisasi nyi dari kebijakan swastanisasi air Jakarta
pengelolaan air Jakarta ini tidak lepas dari yang luput dari perhatian masyarakat.
pengaruh Rezim Otoriter Orde baru yang Memang selama ini pengelolaan air Ja-
berkuasa dan tekanan dari World Bank se- karta minim transparasi dan akuntabili-
bagai syarat hutang luar negeri untuk In- tas. Tidak ada yang tahu bagaimana air
donesia di saat krisis moneter 1997. Jakarta dikelola. Tidak ada ruang parti-
Dalam perkembangannya, pengelo- sipasi dan keterbukaan bagi masyarakat
laan air oleh swasta justru mengakibat- yang ingin mengakses informasi terkait
kan kualitas pelayanan air Jakarta kepada air.Bahkan masyarakat harus bertarung
masyarakat semakin memburuk. Ting- melalui komisi informasi untuk mendap-
ginya harga air namun dengan kualitas atkan informasi mengenai perjanjian ker-
air yang buruk dan tidak terlayaninya jasama. Audit Badan Pemeriksa Keuangan
masyarakat miskin untuk pemenuhan Republik Indonesia dan Badan Pemeriksa
kebutuhan air menjadi persoalan yang Keuangan Pemerintah tahun 2009 merilis
mengemuka. Air hanya dapat dinikmati temuan-temuan penting terkait dengan
segelintir warga Negara, dengan jang- praktek kebijakan swastanisasi air jakar-
kauan yang terbatas. Sementara, setiap ta- ta diantaranya: (1). Perjanjian kerjasama
hunnya, swasta terus meraup keuntungan, swastanisasi air memuat klausul-klausul
Negara mencatat defisit keuangan yang yang mengandung Pelanggaran dan Peng-
mengagetkan, 18,2 Triliun hutang Negara abaian ketentuan Perundang-Undangan
yang harus dibayar ke swasta, jika per- Nasional Indonesia ; (2). Dalam imple-
janjian masih dilanjutkan sampai dengan mentasi ditemukan berbagai indikasi KKN
2023. Ironisnya, mengetahui situasi buruk Pengelolaan Air oleh Swasta; (3). Perjan-
tersebut Pemerinta justru diam dan tidak jian kerjasama membuat negara kehilan-
melakukan tindakan apapun. Pemerintah gan kemampuannya untuk memberikan
melakukan pembiaran terhadap situasi jaminan, pemenuhan perlindungan hak
terlanggarnya hak atas air warga Negara atas air warga negara. Akibat PKS terse-
yang terjadi akibat kebijakan swastanisasi but, PAM Jaya yang diberikan mandat oleh
air yang diterapkan. Berkaca pada situasi Peraturan Daerah No. 13 Tahun 1992 ten-

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


44 KASUS Publik

tang Perusahan Daerah Air Minum DKI Ja- Permohonan Provisi : Dilarang menga-
karta, harus kehilangan kemampuan dan lihkan Hak Kepemilikan maupun Aset
kewenangannya untuk mencapai tujuan Beberapa persoalan muncul paska gu-
dibentuknya, yakni: pemenuhan air minum gatan warga Negara ini diajukan. PT. Pa-
utuk kebutuhan masyarakat dalam rangka lyja sebagai pihak turut tergugat mencoba
meningkatkan kesejahteraan rakyat, men- “melarikan diri” dengan menjual seluruh
ingkatkan pendapatan asli daerah, serta sahamnya kepada perusahaan air Filipina,
turut melaksanakan pengembangan per- Manila Water disaat proses persidangan
ekonomian daerah. Fakta tersebut men- masih berlangsung. Tindakan tersebut
dorong masyarakat sipil untuk bersikap menuai reaksi dari para tergugat. Dalam
dan menggugat pemerintah. gugatannya penggugat mengajukan per-
mohonan provisi yang berisi tuntutan agar
Berlarutnya Proses hakim memerintahkan para tergugat dan
Persidangan turut tergugat tidak melakukan perbuatan
Meskipun hampir satu tahun, kasus ini hukum untuk mengalihkan kepemilikan
memasuki persidangan, proses persidan- maupun asset selama belum ada putusan
gan baru memasuki tahap pembuktian. yang berkekuatan hukum tetap. Akhirnya
Nampak bahwa tegaknya asas peradi- rencana penjualan saham tersebut kandas
lan cepat, sederhana, biaya murah masih karena tidak dipenuhinya syarat persetu-
menjadi mimpi di negeri ini. Persidangan juan gubernur.
berjalan sangat lama, bulan November Tak berselang lama, Pemprov DKI Ja-
2012 sampai dengan Maret 2013 waktu karta menyulut kontroversi. Gagalnya
habis untuk menghadirkan para tergugat pembelian saham Palyja oleh Perusahaan
ke persidangan dan menempuh upaya Filipina, Manila Water, justru mendorong
mediasi. 17 April 2013 gugatan warga Pemprov DKI Jakarta merencanakan pem-
Negara di bacakan di muka persidangan. belian saham Palyja. Anehnya, tiba-tiba
Mekanisme Gugatan Warga Negara sem- saja DPRD DKI Jakarta menyetujui Perda
pat dipersoalkan oleh Para Tergugat, gu- Penyertaan Modal senilai 600 Milyar ke-
gatan dinilai tidak memiliki dasar hukum pada Pemprov DKI Jakarta untuk membeli
dan tidak dikenal di Indonesia, namun ke- saham Palyja melalui PT. Jakpro, Badan
mudian melalui tanggapan eksepsi peng- Usaha Milik Daerah yang bergelut dibidang
gugat mampu mematahkan dalil eksepsi Properti.
kompetensi absolute yang diajukan para Upaya ini jelas bertentangan dengan
tergugat. Dalam putusan selanya hakim gugatan warga Negara yang mengharap-
memutuskan bahwa Pengadilan Negeri kan pemerintah dapat mengambil kem-
Jakarta Pusat berwenang mengadili guga- bali kendali PAM Jaya tanpa membayar-
tan warga Negara. kan dana sepeser pun dan selanjutnya
Saat ini, persidangan telah memasuki membenahi kebijakan pelayanan hak
tahap yang menentukan yakni pembuk- atas air warga Negara melalui tata kelola
tian. Dalam kesempatan pembuktian surat air Jakarta baru. Tak jelas, apa rencana
pihak penggugat telah menyerahkan 94 pemprov dibalik pembelian saham Palyja.
alat bukti surat. Berbagai dokumen surat Yang pasti, Pemprov DKI jakarta bertindak
terkait fakta terlanggarnya hak atas air sendiri dengan mengabaikan proses hu-
warga Negara diserahkan penggugat. Se- kum yang sedang berjalan di PN Jakarta
lanjutnya, persidangan masih akan ber- Pusat dan tidak membuka ruang partisipa-
lanjut dalam agenda pembuktian surat si masyarakat dalam pengambilan kepu-
untuk para tergugat. tusan terkait tata kelola air Jakarta.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


KASUS Publik 45
PENDIDIKAN TINGGI DAN MAHASISWA:
Mesin Pencetak Tenaga Kerja
dan Sumber Dana
(Uji Materi Undang-Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi)
Oleh: Pratiwi Febry
menikmati layanan pendidikan dasar,
menengah dan tinggi yang berkualitas
Latar Belakang dan terjangkau tanpa adanya diskrimi-
Frasa “mencerdaskan kehidupan nasi. Namun fakta bicara lain, sejum-
bangsa” dan “berkedaulatan rakyat” lah kebijakan terkait pendidikan yang
merupakan dua frasa penting yang dibentuk oleh negara justru mengham-
dimuat pada alinea ke-empat pembu- bat pemenuhan akses pendidikan warga
kaan UUD 1945. Mencerdaskan kehidu- negara, yang salah satunya tertuang da-
pan bangsa adalah salah satu tujuan lam Undang-Undang No. 12 Tahun 2012
dari dibentuknya Negara Republik In- tentang Pendidikan Tinggi.
donesia (het doel van de staat). Oleh se-
bab itu Pemerintah Indonesia berkewa- UU Badan Hukum Pendidikan (UU
jiban melakukan berbagai upaya guna BHP) dibatalkan oleh Mahkamah
mencerdaskan setiap warga negaranya. Konstitusi
Kedaulatan rakyat merupakan frase Sejarah mencatat, upaya pengham-
penegas bahwa Indonesia merupakan batan pemenuhan hak atas pendidikan
negara yang kedaulatan tertingginya be- telah dilakukan sebelumnya melalui
rada di tangan rakyat dan dilaksanakan pengaturan Undang-Undang No 9 Tahun
menurut Undang-Undang Dasar (Pasal 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan
1 ayat (2) UUD 1945). Rakyat menjadi (selanjutnya disebut UU BHP). Namun
orientasi utama pada penyelenggaraan pada 31 Maret 2010 Mahkamah Konsti-
negara. Dengan demikian warga negara tusi (MK) telah membatalkan UU BHP.
yang cerdas niscaya akan mengguna- MK memiliki beberapa pertimbangan
kan kedaulatannya membawa negeri ini saat membatalkan UU BHP dan dua di-
mencapai kemakmuran dan kesejahter- antaranya ialah: Pertama, tidak adanya
aan serta berkontribusi pada ketertiban hubungan kausalitas fungsional antara
dunia. bentuk sebuah badan pendidikan (ben-
Sebelum sampai pada kondisi ideal tuk otonom) dengan tercapainya tujuan
tersebut, tentunya kita diperhadapkan pendidikan nasional –mencerdaskan ke-
pada tantangan bagaimana caranya hidupan bangsa-. Kedua, penyeragaman
membangun sistem pendidikan yang da- bentuk dan pengaturan secara spesifik
pat mencerdaskan rakyat Indonesia se- penyelenggaraan pendidikan di seluruh
cara utuh? Salah satunya ialah dengan tingkatan merupakan penyederhanaan
membuka akses seluas-luasnya bagi (simplifikasi) penyelenggaraan pendidi-
seluruh warga negara Indonesia untuk kan yang berpotensi melanggar hak kon-
stitusi berupa hak atas pendidikan dan
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
46 KASUS Publik

kepastian hukum dari warga Negara.


Melalui pertimbangan lainnya Mah- “tidak adanya hubungan
kamah Konstisuti menegaskan peran kausalitas fungsional
Negara dalam pemenuhan hak atas pen-
didikan warga Negara Indonesia serta antara bentuk sebuah
penolakan terhadap bentuk “swastan- badan pendidikan (bentuk
isasi” pendidikan (dimuat pada putusan
Nomor 11-14-21-126 dan 136/PUU- otonom) dengan terca-
VII/2009). Pertimbangan lain MK ialah
sebagai berikut:
painya tujuan pendidikan
1. Konsep kekayaan Negara yang dipi- nasional -mencerdaskan
sahkan akan mengganggu kegiatan kehidupan bangsa-“
pendidikan;
2. Kewenangan Institusi Pendidikan un-
tuk mencari dana sendiri (secara oto-
nom), berpotensi melanggar hak atas lah untuk mencari untung (dana). Ma-
pendidikan peserta didik; hasiswa akan dijadikan sasaran utama
3. Institusi pendidikan yang tidak dilind- untuk mencapai tujuan tersebut. Biaya
ungi sebagai Objek Kepailitan me- kuliah (pendidikan tinggi) akan semakin
langgar Undang-Undang Dasar 1945; mahal. Hanya orang-orang kaya saja
4. Tidak adanya kejelasan pihak yang yang dapat menikmati pendidikan ting-
berwenang dalam penentuan serta gi yang berkualitas. Dengan demikian
penjatuhan sanksi menoleransi pe- pelanggaran hak asasi manusia (HAM)
langgaran. -hak atas pendidikan- menjadi sebuah
Ironisnya, setelah UU BHP dibatal- keniscayaan.
kan, pada 17 Juli 2012 DPR RI kembali
mengesahkan Undang-Undang No. 12 Uji Materi UU Pendidikan Tinggi
Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Ancaman terlanggarnya hak atas pen-
(selanjutnya disebut UU Dikti) yang di didikan tersebut disikapi oleh sejumlah
dalamnya mengatur mengenai tata cara organisasi (organisasi mahasiswa, or-
penyelenggaraan pendidikan tinggi den- ganisasi guru, organisasi dosen, lemba-
gan bentuk otonom. Isi undang-undang ga bantuan hukum dan lain sebagainya)
ini hampir serupa dengan pengaturan dan orang perorangan yang tergabung
dalam UU BHP yang telah dibatalkan dalam Komite Nasional Pendidikan atau
oleh MK, khususnya pengaturan men- biasa disebut KNP. Empat orang Pemo-
genai bentuk serta tata cara kelola pen- hon yang terdiri dari (1) dua (2) orang
didikan. Bedanya UU Dikti mengatur mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri
secara lebih spesifik dan terbatas pada Badan Hukum – PTN BH (UGM dan UI),
penyelenggaraan pendidikan tinggi saja. (2) orang tua yang memiliki lima orang
UU Dikti bagaikan UU BHP yang berganti anak dan (3) pengurus organisasi maha-
baju. Semangat dan jiwa dari kedua un- siswa tingkat nasional (Front Mahasiswa
dang-undang ini sama, keduanya ber- Nasional/FMN), dengan didampingi
implikasi pada biaya pendidikan tinggi Tim Kuasa Hukum dari KNP mengaju-
yang mahal, karena salah satu tujuan kan Permohonan Uji Materi UU Dikti ke
penyelenggaraan pendidikan tinggi ada-
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
KASUS Publik 47
Mahkamah Konstitusi. Seluruh Pemo- para mahasiswa dari Universitas Anda-
hon ialah warga negara Indonesia yang las juga telah mengajukan dua permo-
berpotensi mengalami pelanggaran hak honan uji materi terhadap UU Dikti, dita-
atas pendidikan, khususnya dalam pe- mbah masukan dari perwakilan Majelis
menuhan hak atas pendidikan tinggi. Hakim MK pada sidang pendahuluan
Semula Tim Advokasi dan para Pemo- yang menyarankan agar Uji Materi di-
hon dari KNP sepakat untuk melakukan fokuskan terhadap pasal-pasal tertentu
uji materi terhadap keseluruhan UU saja. Akhirnya Pasal 64 dan 65 UU Dikti
Dikti. Namun mengingat sebelumnya
Pasal 64

(1) Otonomi pengelolaan Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 meliputi bidang
akademik dan bidang nonakademik.
(2) Otonomi pengelolaan di bidang akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan Tridharma.
(3) Otonomi pengelolaan di bidang nonakademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penetapan
norma dan kebijakan operasional serta pelaksanaan:
a. organisasi;
b. keuangan;
c. kemahasiswaan;
d. ketenagaan; dan
e. sarana prasarana.

Pasal 65

(1) Penyelenggaraan otonomi Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 dapat
diberikan secara selektif berdasarkan evaluasi kinerja oleh Menteri kepada PTN dengan menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum atau dengan membentuk PTN badan hukum untuk
menghasilkan Pendidikan Tinggi bermutu.
(2) PTN yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memiliki tata kelola dan kewenangan pengelolaan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) PTN badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki:
a. kekayaan awal berupa kekayaan negara yang dipisahkan kecuali tanah;
b. tata kelola dan pengambilan keputusan secara mandiri;
c. unit yang melaksanakan fungsi akuntabilitas dan transparansi;
d. hak mengelola dana secara mandiri, transparan, dan akuntabel;
e. wewenang mengangkat dan memberhentikan sendiri Dosen dan tenaga kependidikan;
f. wewenang mendirikan badan usaha dan mengembangkan dana abadi; dan
g. wewenang untuk membuka, menyelenggarakan, dan menutup Program Studi.
(4) Pemerintah memberikan penugasan kepada PTN badan hukum untuk menyelenggarakan fungsi
Pendidikan Tinggi yang terjangkau oleh Masyarakat.
(5) Ketentuan mengenai penyelenggaraan otonomi PTN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


48 KASUS Publik

dipilih menjadi sasaran utama, sebab di “Pendidikan tinggi pada dasarnya


dalam kedua pasal ini lah secara implisit adalah sesuatu yang berkaitan
komersialisasi pendidikan tinggi diatur. dengan mendidik orang, mendidik
Pasal 64 dan 65 merupakan “roh” dari manusia, maka dari itu perlu ada
UU Dikti.
orangnya yang mendidik maupun
yang dididik. Baru kemudian maka
Otonomi Tata Kelola (Non-aka-
demik) Ditempatkan Lebih Utama ada organisasinya. Dengan kata
Dibandingkan Otonomi Akademik; lain, maka yang primer adalah
Sebuah Upaya Merusak Hakikat bahwa di sini ada relasi antara
(Raison D’etre) Pendidikan Tinggi pendidik dan yang dididik. Menjadi
Kebebasan akademik merupakan nilai pendidikan tinggi karena pendidi-
inti (hakikat) dari pendidikan tinggi. Tu- kan itu pada level ilmiah dan baru
juan utama dari pendidikan tinggi adalah sesudahnya diorganisir dan sesu-
for the common good (kebaikan bersa- dahnya ada manajemennya.”
ma) dan disertai dengan the advancement “Kalau otonomi tata kelola didahu-
of truth (pencarian kebenaran). Nilai dan lukan dan ditempatkan di atas dari
tujuan ini merupakan esensi dari pendidi- otonomi pendidikan dan keilmuan,
kan yang tinggi yang harus dilindungi dari maka memang akan menjadi
upaya yang berpotensi mengganggunya. suatu undang-undang tentang tata
Dengan demikian institusi pendidikan kelola, tetapi bukan tentang tata
tinggi dikembangkan dengan berpusat kelola perguruan tinggi sebagai
pada kebebasan akademik. Segala hal pendidikan, apalagi sebagai pen-
yang dikembangkan kemudian, termasuk didikan ilmiah.”
di dalamnya bentuk pengelolaan keuan- (Keterangan Ahli RM BS Mardiat-
gan sebuah organisasi pendidikan tinggi maja dalam persidangan Uji Materi
adalah konsekuensi dari kebebasan aka- UU Dikti)
demis, bukan menjadi syarat atas adanya
kebebasan akademik.
Pasal 64 UU Dikti menyatakan Otonomi didikan tinggi dibandingkan mengatur
Pengelolaan Perguruan Tinggi terdiri atas pendidikan tinggi itu sendiri.
bidang akademik dan non-akademik. Na- Tanggapan atas dikerdilkannya otono-
mun pada pasal 65 kedua macam otono- mi akademik pada UU Dikti juga disam-
mi tersebut justru dikerdilkan ke dalam paikan oleh Ahli Filsafat Pendidikan RM
sebuah bentuk Pola Pengelolaan Keuan- BS Mardiatmaja.
gan/Tata Kelola (Lihat Pasal 64 dan Pasal Bahwa apabila otonomi tata kelola di-
65 ayat (1) UU Dikti yang dicetak miring dahulukan daripada otonomi akademik,
dan tebal di atas). justru dapat membahayakan otonomi
Dengan kata lain UU Dikti sedang akademik itu sendiri. Hakikat pendidikan
berupaya menempatkan otonomi tata tinggi yakni kebebasan akademik akan
kelola pendidikan tinggi lebih utama rusak dan perlahan akan hancur. Sehing-
dibandingkan dengan otonomi/ kebe- ga pendidikan tinggi hanya akan menjadi
basan akademik. UU Dikti aturan di da- sebuah mesin pencetak tenaga-tenaga
lamnya memang lebih banyak mengatur kerja yang memenuhi kebutuhan pasar.
pola pengelolaan keuangan institusi pen-
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
KASUS Publik 49
Peserta Didik Menjadi Alternatif macam cara yang dapat dilakukan oleh
Utama Sumber Pembiayaan institusi pendidikan tinggi untuk mem-
Akibat lainnya dari otonomi tata kelola peroleh dana, namun kesempatan/pe-
adalah institusi pendidikan tinggi juga luang usaha dalam sebuah institusi pen-
dibebankan peran untuk mencari penda- didikan tinggi sangatlah terbatas. Dengan
naannya sendiri sebagaimana diatur da- demikian mahasiswa/peserta didik pada
lam ketentuan berikut: akhirnya akan menjadi alternatif utama
Pasal 85 sumber pendanaan.
(1) Perguruan Tinggi dapat berperan Praktik menjadikan peserta didik se-
serta dalam pendanaan Pendidikan bagai sumber utama pendanaan bukan
Tinggi melalui kerja sama pelaksanaan lagi merupakan sebuah kekhawatiran
Tridharma. semata, namun telah terbukti terjadi di
(2) Pendanaan Pendidikan Tinggi da- sebuah Perguruan Tinggi Negeri ternama
pat juga bersumber dari biaya Pendidikan di Indonesia. Berdasarkan keterangan
yang ditanggung oleh Mahasiswa sesuai saksi Alldo Fellix Januardy, pada tahun
dengan kemampuan Mahasiswa, orang 2008, sumber pendanaan dari mahasiswa
tua mahasiswa, atau pihak lain yang menempati porsi sebesar 48 % dari total
membiayainya. penerimaan PTN-BH. Tahun 2009 sebe-
Salah satu kewenangan yang diberi- sar 42 %, Tahun 2010 meningkat men-
kan kepada institusi pendidikan tinggi, jadi 44 %, Tahun 2011 kembali meningkat
khususnya perguruan tinggi Badan Hu- menjadi 46 %, dan akhirnya mengalami
kum dalam hal pencarian pendanaan peningkatan yang signifikan pada tahun
dengan memperbolehkan membuka ba- 2012 yaitu sebesar 57 %.
dan usaha, sebagaimana diatur dalam Kesimpulan
ketentuan Pasal 65 ayat (3) UU Dikti. Dari paparan di atas, jelas terlihat
Perguruan Tinggi berbentuk Badan bahwa UU Dikti meski tubuhnya disajikan
Hukum memiliki kekayaan sendiri se- dengan dibalut kata-kata indah berna-
hingga melepaskan kewajiban Negara faskan nasionalisme, Pancasilais serta
memenuhi Hak Atas Pendidikan. Seh- hal-hal ideal lainnya, namun dibaliknya
ingga dengan lepasnya kewajiban negara menyimpan borok yang cepat atau lam-
membiayai penyelenggaraan pendidikan bat bau busuknya akan segera menyen-
tinggi, maka Badan Hukum Perguruan gat dan menggerogoti sekujur tubuh se-
Tinggi memiliki tugas yang sangat berat, hingga dapat mematikan. Oleh karenanya
yaitu kemandirian keuangan. Dan ses- pengaturan mengenai pendidikan tinggi
uai dengan putusan Mahkamah Konsti- harus segera diobati dan dimatikan virus-
tusi pada pembatalan UU BHP, “Dalam nya. UU Dikti harus segera diperbaiki:
keadaan tidak adanya kepastian sumber - Menurut UUD 1945, Negara harus
dana yang bisa didapat oleh sebuah BHP bertanggung jawab secara langsung atas
maka sasaran yang paling rentan adalah penyelenggaraan pendidikan tinggi, jan-
peserta didik yaitu dengan cara mencip- gan lepas tangan melalui otonomi pen-
takan pungutan dengan nama lain di luar gelolaan pendidikan yang diejawantahkan
biaya sekolah atau kuliah yang akhirnya dalam pembentukan badan hukum dan
secara langsung atau tidak langsung menyerahkan tanggung jawab tersebut
membebani peserta didik.” Pada kondisi kepada pihak/institusi pendidikan tinggi
demikian, meskipun terdapat berbagai (di luar negara);
Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
50 KASUS Publik
- Dengan pengaturan yang membuat justru dihambat untuk mengakses ilmu
sistem pendidikan menjadi institusi yang pengetahuan tersebut dengan biaya pen-
bisa membuat badan usaha, memiliki didikan tinggi yang selangit? Janganlah
kekayaan negara yang dipisahkan, bisa melihat sebuah masalah secara parsial.
dipailitkan dan tidak akuntabel, dan pada Ego manusia yang memandang diri se-
akhirnya pengaturan yang demikian ber- lalu menjadi pusat memang akan mem-
potensi besar melanggar hak atas pen- buat seolah-olah diri kita sendirilah yang
didikan warga negara, Dengan demikian memiliki persoalan besar, dan melupa-
UU Dikti inkonstitusional, dan harus di- kan persoalan orang lain. Dan apabila
batalkan seluruhnya. ego tersebut tidak dibarengi dengan me-
Sangat disayangkan di muka persidan- lebarkan mata melihat kondisi orang lain
gan masih terdapat banyak pendidik dari di sekitar kita, kawan pun bisa berubah
beberapa institusi pendidikan tinggi ter- menjadi lawan dan dapat dengan mudah
nama di Indonesia justru menyampaikan kita mangsa. Wahai para pendidik, dan
hal-hal yang memilukan hati. Mereka jus- wakil rakyat serta pemerintah jangan
tru menyatakan bahwa pendidikan tinggi jadikan Pendidikan Tinggi sebagai mesin
yang berkualitas memang harus mahal pencetak tenaga kerja belaka dan jangan
dan persoalan UU Dikti hanya sebatas jadikan mahasiswa/peserta didik seba-
persoalan praktik di lapangan. Dengan gai sumber pendanaan bagi riset-riset
adanya UU Dikti para akademisi memang ilmiah! Mari cintailah negeri ini dengan
akan lebih mudah aksesnya dalam mem- segala permasalahan di dalamnya. Ber-
peroleh dana guna melakukan peneli- sama-sama kita cerdaskan bangsa Indo-
tian-penelitian yang akan bersumbangsih nesia dengan mengemabalikan tanggung
pada perkembangan ilmu pengetahuan. jawab negara dalam pemenuhan hak atas
Namun yang menjadi pertanyaannya pendidikan. Niscaya anak-anak bangsa
ialah, apakah ilmu pengetahuan yang inilah yang nantinya akan terus mengem-
berkembang itu akan berguna bagi Indo- bangkan ilmu pengetahuan demi mem-
nesia ketika anak-anak bangsa di sisi lain bawa kebaikan bagi negeri tercinta.

Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013


FORMULIR
SIMPUL LBH Jakarta 51
Solidaritas Masyarakat Peduli Keadilan (SIMPUL) LBH Jakarta, merupakan
sebuah wadah yang dimaksudkan untuk menggalang dukungan publik guna
penyelenggaraan layanan bantuan hukum bagi masyarakat miskin, buta hukum
dan tertindas. Dukungan yang diberikan oleh simpul tidak hanya terbatas pada
pemberian donasi secara finansial, SIMPUL LBH Jakarta juga terbuka untuk
kontribusi peikiran, keahlian atau keterampilan guna mendukung kerja-kerja
bantuan hukum.
Nama
TTL
Jenis Kelamin
Alamat

Kota Kode Pos


Telpon/ HP
Email
Pekerjaan
Keahlian
Dengan ini saya menyatakan ingin menjadi anggota SIMPUL LBH Jakarta
dengan memberikan donasi sebesar:
Rp. 100.000,- Rp. 500.000,-
Rp. 300.000,- Rp. 1.000.000,-
Donasi ini akan saya berikan setiap:
per 1 bulan per 6 bulan
per 3 bulan pertahun
Dengan Cara:
Transfer ke Rekening atas nama LBH Jakarta
Bank Mandiri (No. Rek. 123-000-300-6741)
Bank BNI 46 (No. Rek. 00-1074-0908)
Bank BRI (No. Rek. 0335-010-0177-0306)
Datang langsung ke LBH Jakarta
Penjemputan Donasi (Khusus donasi di atas Rp. 1.000.000,- & wilayah DKI Jakarta)
Tanda tangan

Lengkapi formulir ini beserta slip pembayaran, kirim melalui Fax ke (021) 39123777
Untuk keterangan lebih lanjut hub. (021) 314 5518 atau klik www.simpul.bantuanhukum.or.id atau
Email: lbhjakarta@bantuanhukum.or.id Berita LBH Jakarta u Edisi September - November 2013
“Donasi Bantuan Hukum
1.000
52
bagi orang
Pencari Keadilan”
Setiap tahun, tercatat lebih dari 146.478 orang pencari keadilan mendapatkan
pelayanan bantuan hukum cuma - cuma yang dilakukan Lembaga Bantuan Hukum
(LBH) Jakarta. Para pencari keadilan adalah masyarakat yang pada umumnya tidak
mampu secara ekonomi, buta hukum dan jauh dari akses keadilan.
LBH Jakarta mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung penyeleng-
garaan dan keberlanjutan pemberian layanan bantuan hukum cuma-cuma bagi para
pencari keadilan melalui program SIMPUL (Solidaritas Masyarakat Peduli Keadilan)
LBH Jakarta.

“Penggusuran yang dialami warga Kebon Sayur, Ciracas


mengakibatkan 281 KK kehilangan hak atas tempat tinggal”

Untuk Informasi Lebih Lanjut, klik di:


http: //bantuanhukum.or.id
Lembaga Bantuan Hukum Jakarta
Jl. Diponegoro No. 74, Menteng Jakarta Pusat 10320
Telp. 021 - 314 5518
Fax. 021 - 391 22377

masyarakat
Berita LBH Jakarta u bantuan
Edisi September hukum 2013
- November @LBH_Jakarta

Anda mungkin juga menyukai