Kerangka Acuan Kerja Irigasi
Kerangka Acuan Kerja Irigasi
Kerangka Acuan Kerja Irigasi
Latar Belakang
Untuk menunjang peningkatan produksi pangan khususnya produksi padi dan palawija, maka perlu
dipikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan Petani Pemakai Air Irigasi,. Menurut Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan, disebutkan bahwa kebutuhan air menempati prioritas
pertama salah satu di dalamnya kebutuhan air irigasi.
Hal ini merupakan acuan program untuk penyediaan air irigasi demi mengatasi kendala, dimana air
tidak tersedia pada waktu petani membutuhkan air untuk mengairi tanaman padi dan palawija sesuai
kebutuhan tanaman. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Tahun 2005 tentang pengembangan
Sistem Penyediaan Air termasuk di dalamnya penyediaan air irigasi, disebutkan bahwa penyediaan
air bersumber dari :
1. Air sungai yang di bendung dan dialirkan melalui jaringan irigasi dan diatur pada bangunan
pengatur kemudian masuk areal lahan pertanian atau persawahan.
2. Air tanah yang diperoleh melalui pompanisasi kemudian di distribusikan ke areal lahan pertanian
atau persawahan
3. Air hujan atau air permukaan yang ditampung pada suatu areal cekungan dengan bangunan
embung, dan didistribusikan pada areal pertanian atau persawahan pada saat dibutuhkan
melalui jaringan yang disediakan.
Ada beberapa hal yang termasuk dalam PP No. 16 Tahun 2005 yang bisa menjadi acuan dalam
Program Penyediaan Air termasuk di dalamnya Penyediaan Air Irigasi, antara lain :
1. Sistem penyediaan air diselenggarakan berdasarkan asas kelestarian, keseimbangan,
kemanfaatan umum, keterpaduan, keserasian, keadilan, kemandirian, transparansi dan
berkelanjutan
2. Pengaturan pengembangan dan Sistem Penyediaan Air bertujuan untuk
a. Terwujudnya pengelolaan dan pelayanan air yang berkualitas dengan keseimbangan
diantara petani pengguna
b. Tercapainya peningkatan efisiensi dan kecukupan pemanfaatan air irigasi.
Kabupaten Sidrap memiliki potensi areal pertanian/persawahan yang sangat luas dan sudah
berproduksi hal mana sebahagian besar mendapat suplai air Irigasi dari D.I Saddang melalui saluran
induk Rappang. Atas pertimbangan tersebut, maka Dinas PSDA Kab. Sidrap akan melaksanakan
pekerjaan DED Konstruksi Jaringan Irigasi.
Kegiatan ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan air Irigasi bagi
para petani pengguna.
II.
Maksud:
Maksud pekerjaan ini adalah membuat perencanaan jaringan irigasi, untuk menambah pemenuhan
kebutuhan air irigasi.
Tujuan:
Tujuan dari pekerjaan ini adalah :
a. Untuk menyiapkan suatu produk/dokumen gambar Perencanaan Jaringan Irigasi serta bangunan
pelengkapnya.
b. Melaksanakan Identifikasi dan Pengukuran pada lokasi yang sudah ditetapkan guna menunjang
data-data perencanaan teknis sarana penyediaan air irigasi.
III.
Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah untuk untuk mendapatkan desain/gambar konstruksi yang dilengkapi
dengan spesifikasi teknis, Rencana Anggaran Biaya serta data pendukung lainnya yang sesuai
dengan kondisi lokasi proyek dan pekerjaan konstruksi nantinya, sehingga kebutuhan yang
diinginkan untuk meningkatkan pelayanan air irigasi bagi petani pengguna yang dapat dimanfaatkan
secara maksimal.
V.
Sumber Dana
Kegiatan ini dilaksanakan dengan biaya kurang lebih Rp. 130.000.000,- (seratus tiga puluh juta
rupiah) termasuk PPn yang dibiayai APBD Kab. Sidrap Tahun Anggaran 2015.
b.
Pedoman Teknis :
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Pekerjaan yang bersifat
Umum, Bagian-2, Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan.
VIII. ReferensiHukum
a.
b.
c.
IX. LingkupKegiatan
Lingkup kegiatan pada DED Konstruksi Jaringan Irigasi Tahun 2016 meliputi:
1. Inventarisasi data, bangunan keairan dan jaringan serta masalah khususnya dalam hal
pemenuhan air di lokasi pekerjaan
2. Survei topografi.
3. Analisis hidrologi
4. Detail desain saluran dan bangunan
X.
Metodologi
XI.
Rincian Kegiatan
Persiapan, meliputi:
Pembuatan program kerja (jadual kerja) dan penugasan personil.
Pembuatan peta kerja.
Pemeriksaan alat survei lapangan.
Penyiapan peralatan survei dan personil.
Pembuatan Rencana Mutu Kontrak.
b.
c.
2.
Survei Topografi
Maksud kegiatan pekerjaan pengukuran ini adalah untuk mendapatkan gambar/peta situasi dan profil
pada lokasi perencanaan yang ditetapkan berdasarkan hasil identifikasi untuk keperluan dasar
perencanaan dan pengembangan sumber daya air.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk:
Menunjang kegiatan detail desain penyediaan air irigasi
Menunjang kegiatan perencanaan pengembangan sumber daya air pada sumber air sesuai
sasaran.
Pekerjaan pengukuran secara umum meliputi kegiatan:
Pengukuran waterpass dan pengikatnya terhadap titik referensi
Pengukuran situasi detail rencana bangunan dan prasarana air irigasi
Pengukuran alignment trase jaringan irigasi
Penggambaran profil saluran dan bangunan
C. Analisis Perhitungan
Secara garis besar analisis yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan identifikasi potensi sumber
daya air pada setiap sumber air sasaran studi adalah meliputi:
1. Studi dan analisis hidrologi secara umum.
2. Studi dan Analisis debit aliran rendah (low flow)
3. Hasil analisis menjadi dasar untuk kegiatan detail desain kapasitas saluran.
D.
a.
b.
c.
d.
Perencanaan Teknis
Membuat detail desain bangunan sarana dan prasarana penyediaan air irigasi berdasarkan
hasil studi identifikasi yang telah defenitif dan sesuai dengan kondisi daerah dimana bangunan
tersebut akan dibangun
Penggambaran desain bangunan terdiri dari:
Gambar situasi.
Gambar denah
Gambar detail
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah 01 (satu) bulan terhitung sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Untuk melaksanakan pekerjaan ini Konsultan diharuskan menyediakan tenaga ahli yang memenuhi
kualifikasi sebagai berikut:
A. Tenaga Ahli
1.
Team Leader
Mempunyai sertifikat keahlian perencanaan SDA. Team Leader disyaratkan seorang sarjana teknik
sipil atau pengairan. Starata satu S1 jurusan teknik sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau swasta, yang telah berpengalamam dalam bidang SDA terutama di bidang perencanaan
teknis diutamakan yang berpengalaman minimal 4 (empat) tahun.
2.
Hydraulic Engineer
Mempunyai sertifikat keahlian perencanaan SDA. Hydraulic Engineer disyaratkan seorang sarjana
teknik sipil atau pengairan. Starata satu S1 jurusan teknik sipil lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau swasta, yang telah berpengalamam dalam bidang SDA terutama di bidang
perencanaan teknis diutamakan yang berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
3.
Ahli Hidrologi
Mempunyai sertifikat keahlian perencanaan SDA. Ahli Hidrologi disyaratkan seorang sarjana teknik
sipil atau pengairan. Starata satu S1 jurusan teknik sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi
negeri atau swasta, yang telah berpengalamam dalam bidang SDA terutama di bidang perencanaan
teknis diutamakan yang berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
4.
Geodetic Engineer
Mempunyai sertifikat keahlian perencanaan SDA. Geodetic Engineer disyaratkan seorang sarjana
teknik sipil atau pengairan. Starata satu S1 jurusan teknik sipil lulusan universitas atau perguruan
tinggi negeri atau swasta, yang telah berpengalamam dalam bidang SDA terutama di bidang
perencanaan teknis diutamakan yang berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun.
5.
Cost Estimator
Cost Estimator disyaratkan seorang sarjana teknik sipil atau pengairan. Starata satu S1 jurusan
teknik sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau swasta, yang telah berpengalamam
dalam bidang SDA terutama di bidang cost estimator diutamakan yang berpengalaman minimal 2
(dua) tahun.
B. Tenaga Sub Ahli dan Pendukung
Tenaga sub Ahli dan tenaga pendukung lainnya disesuaikan dengan keperluan.
XIV. Laporan
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini berupa laporan-laporan yang secara rinci
tercantum dibawah ini.
a. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Konsultan diwajibkan untuk menerapkan Jaminan Mutu (Quality Assurance) sesuai Surat Edaran
Bidang Pengairan Ditjen SDA. Konsultan kualifikasi menengah dan besar diwajibkan untuk
menerapkan Sistem Jaminan Mutu dalam bentuk pembuatan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
RMK ini harus diselesaikan sebelum pembuatan laporan pendahuluan untuk dibahas
bersama dalam diskusi.
RMK ini harus diserahkan dalam bentuk buku sebanyak 3 (tiga) rangkap.
b. Laporan Pendahuluan
Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Pendahuluan yang memuat:
Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh.
Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
Jadual kegiatan penyedia jasa.
Draft laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 3 (tiga) rangkap.
c. Laporan Bulanan
Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Bulanan yang memuat:
Kemajuan pekerjaan periode sebelumnya.
Permasalahan yang dihadapi.
Rencana kegiatan bulan berikutnya.
Lampiran-lampiran lain yang dibutuhkan.
Laporan ini harus diserahkan selambat-lambatnya tanggal 25 setiap bulan sebanyak 3 (tiga)
rangkap.
d. Laporan Antara/Interim
Konsultan diwajibkan menyerahkan Laporan Antara/Interim yang memuat:
Kemajuan pekerjaan.
Hasil survei dan penyelidikan.
Usulan system planning.
Hasil sementarapelaksanaan pekerjaan harus dilaporkan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sejak
SPMK sebanyak 3 (tiga) rangkap.
e. Laporan Akhir/Final Report
Koreksi-koreksi dan saran-saran dari direksi harus ditampung dan dimasukkan dalam Laporan Akhir
yang dibuat dalam rangkap 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir
kontrak pekerjaan bersama-sama dengan:
1. Gambar ukuran A3 (copy)
= 3 Rangkap
2. RAB dan Analisis Harga Satuan
= 3 Rangkap
3. Daftar Volume Pekerjaan (BOQ)
= 3 Rangkap
4. Spesifikasi Teknis
= 3 Rangkap
5. CD yang berisi seluruh laporan
= 1 Buah
Pihak Konsultan harus memuat referensi yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
XVI. Lain-lain
ttd
MUH. JIMMY S. AMINOTO, ST., MH.
NIP. 19770520 20 0502 1 004