Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja penyusunan penilaian kinerja dan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan 19 daerah irigasi di Lampung. Lingkup pekerjaan konsultan mencakup pengumpulan data, analisis kondisi fisik dan fungsi irigasi, serta rekomendasi tindak lanjut untuk menjaga kelangsungan fungsi irigasi.
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
480 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja penyusunan penilaian kinerja dan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan 19 daerah irigasi di Lampung. Lingkup pekerjaan konsultan mencakup pengumpulan data, analisis kondisi fisik dan fungsi irigasi, serta rekomendasi tindak lanjut untuk menjaga kelangsungan fungsi irigasi.
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja penyusunan penilaian kinerja dan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan 19 daerah irigasi di Lampung. Lingkup pekerjaan konsultan mencakup pengumpulan data, analisis kondisi fisik dan fungsi irigasi, serta rekomendasi tindak lanjut untuk menjaga kelangsungan fungsi irigasi.
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan kerja penyusunan penilaian kinerja dan angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan 19 daerah irigasi di Lampung. Lingkup pekerjaan konsultan mencakup pengumpulan data, analisis kondisi fisik dan fungsi irigasi, serta rekomendasi tindak lanjut untuk menjaga kelangsungan fungsi irigasi.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 11
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN
DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR Jln. Gatot Subroto No. 50 Teluk Betung Bandar Lampung
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
JASA KONSULTANSI
PENGGUNA ANGGARAN : DR. EDARWAN, S.E., M.Si.
SATKER/SKPD : DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI LAMPUNG NAMA PPK : B. ANGGORO YUWONO, S.T. NAMA PEKERJAAN : PENYUSUNAN PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI
TAHUN ANGGARAN 2017
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI
PEKERJAAN :
PENYUSUNAN PENILAIAN KINERJA DAN AKNOP
DAERAH IRIGASI KEWENANGAN PROVINSI
1. LATAR BELAKANG : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan
Sumber Daya Air Provinsi Lampung hingga saat ini telah membangun dan memelihara 19 (sembilan belas) Daerah Irigasi yang tersebar di Provinsi Lampung. Agar daerah irigasi tersebut dapat memberikan manfaat yang sebesar- besarnya maka perlu dihambat penurunan fungsinya. Agar kondisi jaringan irigasi dapat terus berfungsi sesuai dengan kondisi perencanaan awal, perlu ditunjang oleh kegiatan Operasi dan Pemeliharaan. Kegiatan operasi dan pemeliharaan (O&P) jaringan irigasi mutlak diperlukan sejak terbangunnya prasarana jaringan irigasi. Salah satu lingkup kegiatan O&P adalah Penilaian Kinerja, yang memiliki arti proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara obyektif dan professional berdasarkan pemeriksaan untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai suatu kegiatan. Dalam pelaksanaan operasi dan pemeliharaan agar dapat tepat secara biaya dan waktu perlu disusun angka kebutuhan nyata operasi dan pemeliharaan (AKNOP). 2. MAKSUD DAN : a. Maksud dilakukannya Penyusunan Penilaian Kinerja TUJUAN AKNOP Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi ini adalah: a. Mendapatkan informasi/gambaran dan inventarisasi kondisi fisik dan fungsi Daerah Irigasi. b. Menginventarisasi kerusakan-kerusakan dan menganalisis kemungkinan penyebab kerusakan. c. Menghitung nilai Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) dari jaringan irigasi. b. Tujuan Tujuan dari Penyusunan Penilaian Kinerja AKNOP Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi ini adalah mendapatkan gambaran rinci bagian-bagian Daerah Irigasi yang perlu dilakukan tindakan-tindakan operasi, pemeliharaan atau rehabilitasi serta pengelolaannya sehingga daerah irigasi dapat memberi manfaat yang optimal. 3. TARGET/SASARAN : Sasaran Penyusunan Penilaian Kinerja AKNOP Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi adalah menghambat penurunan fungsi dan menghindari kerusakan/keruntuhan daerah irigasi yang dapat berakibat fatal pada daerah hilirnya melalui operasi dan pemeliharaan. 4. NAMA ORGANISASI : Nama organisasi yang menyelenggarakan/ melaksanakan PENGADAAN pengadaan konsultansi: KONSULTANSI a. K/L/D/I : Pemerintah Provinsi Lampung b. Satker/SKPD : Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung Bidang Perencanaan dan Pengendalian, Seksi Monitoring dan Evaluasi. c. PPK : B. ANGGORO YUWONO, S.T. 5. SUMBER DANA DAN : a. Sumber Dana : PERKIRAAN BIAYA APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2017. b. Total perkiraan biaya yang diperlukan : Rp. 155.000.000,- (Seratus Lima Puluh Lima Juta Rupiah) 6. RUANG LINGKUP, : 1. Persiapan dan Penyusunan Rencana Mutu Kontrak LOKASI (RMK) PEKERJAAN, 2. Pengumpulan Data Sekunder FASILITAS 3. Pengumpulan Data Primer PENUNJANG 4. Analisis Data 5. Rekomendasi O&P dan Tindak Lanjut Penjelasan lingkup pekerjaan yang harus dilakukan oleh Konsultan tersebut,sesuai dengan tahapannya adalah sebagai berikut : A. Persiapan dan Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK) Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai acuan konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Penilaian Kinerja AKNOP Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi dan juga sebagai alat control bagi pengguna jasa. Rencana Mutu Kontrak dibahas dan disetujui oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman Dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan semua
personil pendukung dan semua alat yang akan digunakan terlebih dahulu dikalibrasi/ dicek keakuratannya untuk mendapat persetujuan dari Direksi/ PPK.
Melaksanakan orientasi lapangan untuk
mengetahui lokasi sarana prasarana dan permasalahan yang ada secara langsung dilapangan.Informasi yang didapat dari orientasi lapangan disampaikan pada laporan pendahuluan. B. Pengumpulan Data Sekunder Mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai riwayat Daerah Irigasi termasuk sistem tata air jaringan irigasi, skema jaringan irigasi, skema bangunan irigasi, sarana dan prasarana pendukungnya, kondisi hidro- topografi, data pertanian termasuk sejarah pola tanam, data lingkungan dan kualitas air, data sosial ekonomi dan kependudukan, luas areal yang dilayani, waktu tanam, peta-peta, data studi terdahulu yang memuat informasi yang berkaitan dengan Jaringan irigasi. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Konsultan harus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga data yang diperoleh akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Mengumpulkan Data teknis Daerah Irigasi
diperoleh dari studi terdahulu, laporan pelaksanaan perbaikan, informasi dari Direksi pekerjaan atau lainnya. Data Teknis sekurang- kurangnya nama sungai utama, nama anak sungai tempat Daerah Irigasi berada,luas DAS, curah hujan tahunan, banjir rencana, data bangunan utama, bangunan pelengkap, saluran pembawa dan saluran pembuang serta instrumen lainnya.
Melakukan studi literatur
Meliputi studi terhadap pedoman teknis, NSPM, maupun peraturan perundang-undangan yang masih berlaku dan terkait dengan substansi Penyusunan Penilaian Kinerja AKNOP Daerah Irigasi Kewenangan Provinsi. C. Pengumpulan Data Primer Inventarisasi prasarana irigasi Melakukan inventarisasi data dan infrastruktur seluruh sarana dan prasarana melalui penelusuran (walkthrough) dan mendokumentasikan hasil inventarisasi tersebut.
Menginventarisasi kendala dan permasalahan
yang dihadapi saat ini, antara lain terkait dengan: sistem tata air, pemenuhan kebutuhan air, hidro-topografi, pengoperasian sistem jaringan irigasi, kebiasaan masyarakat dalam bercocok tanam dan lainnya yang berhubungan, serta kendala dan permasalahan budidaya padi di sawah.
Melakukan pengumpulan data kelembagaan
petani. Data/ informasi tentang kelembagaan petani yang ada seperti P3A, GP3A/IP3A, Gapoktan, Poktan dan lainnya perlu didapatkan antara lain meliputi : struktur organisasi, AD- ART, pengurus, legalitas dan kegiatan yang telah/ biasa dilakukan. Inventarisasi kondisi,analisis fungsi dan kinerja infrastruktur meliputi bangunan utama, bangunan pelengkap, jaringan saluran (primer, sekunder, sub sekunder), tanggul, pintu, jembatan serta instrumen lainnya yang terdapat pada Daerah Irigasi berikut dengan kriteria kinerjanya. Dalam inventarisasi ini termasuk didalamnya survey kemungkinan/ memprediksiakan terjadinya kerusakan/ kebocoran pada masing-masing instrumen jaringan irigasi.
Survey lapangan dan pengukuran topografi
yang diperlukan dalam rangka melaksanakan inventarisasi diatas, dilakukan dengan menggunakan bantuan alat ukur GPS untuk mengetahui/ mengidentifikasi guna mengetahui/ mengidentifikasi posisi seluruh sarana dan prasarana yang terdapat di jaringan irigasi.
Pengukuran topografi dengan menggunakan
meet band untuk pengukuran pada seluruh sarana dan prasarana yang ada dan didetailkan pada sarana dan prasarana yang akan dilakukan operasi dan pemeliharaan serta yang memerlukan rehabilitasi. D. Analisis Data 1) Penilaian Kinerja Jaringan Irigasi. Analisa dilaksanakan terhadap kondisi sarana dan prasarana irigasi (bending dan jaringan) dengan menggunakan data primer yang didapat dari lapangan.Tenaga Ahli harus dapat memberikan penilaian kondisi sarana prasarana irigasi yang ada, baik itu kondisi baik, cukup, atau buruk. Begitu pula dengan kinerja sarana dan prasarana irigasi, Tenaga Ahli harus dapat memberikan justifikasi apakah sarana prasarana tersebut berkinerja baik, cukup,atau buruk. Penilaian kondisi dan kinerja sarana parasarana irigasi menggunakan pedoman yang telah ada di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
2) Perhitungan AKNOP (Angka Kebutuhan Nyata
Operasi dan Pemeliharaan) Perhitungan AKNOP mencakup kubikasi dan biaya yang diperlukan dalam rangka mempertahankan fungsi jaringan irigasi. Biaya yang dipertimbangkan termasuk biaya langsung dan biaya tak langsung yang diantaranya meliputi upah, biaya perjalanan, biaya pemeliharaan dan lain-lain. Perhitungan AKNOP mempergunakan pedoman yang sudah ada di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air namun tidak menutup kemungkinan dengan justifikasi teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dari tenaga ahli. E. Rekomendasi O&P dan Tindak Lanjut. Dari hasil penilaian kondisi dan kinerja,TenagaAhli harusdapatmenyusun rekomendasi kegiatan Operasi dan Pemeliharaan terkaitkondisi dan kinerja saranaprasarana irigasi.Rekomendasi harus disusun sedetail dansejelas mungkin meliputirekomendasi jangkapendek, jangka menengah danjangka panjang.
7. PRODUK YANG : a) Rencana Mutu Kontrak (RMK)
DIHASILKAN Rencana Mutu Kontrak (RMK) diserahkan sebanyak 3 (tiga) buku. RMK berisi Quality Plan pekerjaan ini, uang muka dapat dibayarkan bila konsultan telah menyerahkan RMK yang telah disetujui oleh PPK. RMK harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (limabelas) hari sejak tanggal diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). b) Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat : - Kemajuan pekerjaan yang telah dan sedang dikerjakan, dilengkapi dengan progress kegiatan rencana dan realisasi ; - Permasalahan dan hambatan yang dihadapi serta upaya penyelesaiannya ; - Absensi personil ; - Daftar peralatan yang digunakan. Laporan Bulanan harus diserahkan selambat- lambatnya pada minggu pertama bulan berikutnya sebanyak 3 (tiga) buku. c) Laporan Pendahuluan Laporan Pendahuluan disampaikan setelah terkumpulnya data sekunder yang diperlukan dan identifikasi pendahuluan pada lokasi pekerjaan, sekurang-kurangnya memuat : 1. Latar belakang,maksud dan tujuan, sasaran, lingkup pekerjaan. 2. Gambaran umum lokasi pekerjaan (daerah studi), layout lokasi pekerjaan, peta-peta dan gambar terkait dengan pekerjaan. 3. Data-data sekunder yang berkaitan dengan pekerjaan. 4. Hasil identifikasi pendahuluan (hasil peninjauan awal lokasi pekerjaan) 5. Pendekatan dan metodologi (didasari data sekunder dan hasil identifikasi pendahuluan). 6. Program dan rencana kerja Rencana kerja secara rinci untuk kegiatan lapangan maupun kegiatan kantor termasuk menampilkan kurva S, rencana mobilisasi dan jadwal kegiatan personil dan peralatan yang disajikan dalam bentuk bar chart. 7. Permasalahan dan hambatan yang terjadi serta usulan pemecahannya. Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat- lambatnya 1(satu) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku. d) Laporan Akhir Laporan Akhir harus memuat : 1. Gambaran daerah studi, layout lokasi pekerjaan, peta-peta dengan barterkait dengan pekerjaan. 2. Data data sekunder dan primer hasil survey dan inventarisasi sebagaimana disyaratkan dalam lingkup pekerjaan yang disajikan dalam bentuk peta, tabel, diagram, kurva dan bentuk lainnya untuk memudahkan pemahamannya. 3. Permasalahan dan hambatan yang terjadi serta upaya pemecahannya. 4. Dasar-dasar atau criteria yang dipergunakan untuk melakukan analisis data. 5. Hasil analisis data-data sekunder dan primer hasil survey dan inventarisasi yang digunakan sebagai dasar untuk penyusunan penilaian kinerja jaringan irigasi. 6. Perhitungan AKNOP dan penyusunan rekomendasi jenis penanganan pemeliharaan infrastruktur berdasarkan hasil kajian penilaian kinerja dan prioritas penanganannya. Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya 2,5 (dua setengah) bulan sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku. e) Laporan Inventarisasi Jaringan Irigasi Laporan inventarisasi ini harus disajikan secara jelas dan terinci dalam bentuk tabelaris yang meliputi gambar/ tipikal dari infrastruktur, kondisi kerusakan, foto eksisting serta ukuran/dimensi. Laporan ini diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku. f) Gambar Gambar Gambar-gambar hasil survey pengukuran topografi dan inventarisasi jaringan irigasi untuk pekerjaan ini disajikan dalam ukuran kertas A3 sebanyak 5 (lima) buku. g) Hard Disk Flashdisk berukuran 1 TB berisi semua softcopy file laporan, gambar dan photo diserahkan sebanyak 1 (satu) buah. 8. WAKTU : Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini adalah 90 PELAKSANAAN (Sembilan puluh) hari kalender sejak diterbitkannya Surat YANG DIPERLUKAN Perintah Mulai Kerja (SPMK). 9. TENAGA AHLI YANG : 1. PERSONIL DIBUTUHKAN 1) Ketua Team (Ahli irigasi) Seorang tenaga ahli irigasi berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil/ Pengairan. Pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dibidang irigasi serta pernah memegang jabatan ketua tim dalam pelaksanaan pekerjaan sejenis dan harus memiliki Sertifikat Keahlian di bidang Sumber Daya Air minimal tingkat Keahlian Muda. Dengan tugas dan tanggungjawab sebagai berikut : - Menganalisis kondisi prasarana irigasi yang ada sesuai dengan tingkat pemeliharaannya atau perbaikannya, memberikan bobot penilaian terhadap kerusakan bangunan air dan tindakan yang harus dilakukan. - MelakukanalihpengetahuankepadastafDinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi LampungtentangPenilaian Kinerja AKNOPirigasi; - Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan. 2) Ahli Estimasi Biaya Seorang ahli estimasi biaya berpendidikan minimal Sarjana S1 Teknik Sipil/ Pengairan, dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun dibidang sumberdaya air, menguasai perhitungan biaya OP irigasi,harus memiliki Sertifikat Keahlian Bidang Sumber Daya Air minimal tingkat Keahlian Muda. Ahli Estimasi Biaya bertugas untuk memperkirakan kebutuhan volume/ kubikasi yang akan dipakai dalam kegiatan O & P daerah irigasi yang bersangkutan nantinya. 3) Surveryor Seorang tamatan D3 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja selama 1 (satu) tahun dalam hal pekerjaan pengairan. 4) Operator GPS Seorang tamatan D3 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja selama 1 (satu) tahun 5) Operator Komputer Seorang tamatan SMK/SMA/SMEA Pengalaman dalam hal Pengoperasionalan Komputer dan Administrasi Perkantoran 12. LAPORAN : a) Rencana Mutu Kontrak (RMK) KEMAJUAN b) Laporan Bulanan PEKERJAAN c) Laporan Pendahuluan d) Laporan Akhir e) Laporan Inventarisasi Jaringan Irigasi f) Gambar Ukuran A3 g) Hard Disk
Bandar Lampung, April 2017
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan Monitoring dan Pelaporan Bidang Pengairan