E - Pendekatan, Metodologi Dan Prog Kerja
E - Pendekatan, Metodologi Dan Prog Kerja
E - Pendekatan, Metodologi Dan Prog Kerja
E - 1
Ustek
E - 2
Ustek
E - 3
Ustek
A. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan ini mencakup segala kegiatan yang diperlukan untuk
mendukung dimulainya pelaksanaan pekerjaan, antara lain :
Persiapan Administrasi dan Keuangan
Pada persiapan administrasi ini dimulai dari penyiapan pembuatan
dokumen kontrak antara pemberi kerja dengan pelaksana (pihak konsultan)
dan dalam hal ini termasuk surat menyurat yang bersifat dinas.
Persiapan Teknis
Pada persiapan ini meliputi penyiapan personil, peralatan dan transportasi.
Pengumpulan Data Dasar dan Mengkaji Laporan Terdahulu
Dalam tahapan pengumpulan data dasar ini diusahakan semaksimal
mungkin didapat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Data dasar yang dikumpulkan antara lain :
Peta situasi/peta dasar lama skala 1 : 5.000
Peta topografi 1 : 25.000 atau skala 1 : 50.000
Data dari daerah irigasi yang bersangkutan antara lain :
- Peta situasi daerah irigasi beserta skema irigasinya.
- Peta pengairan setempat yang biasanya ada pada pengamat
setempat beserta data lainnya.
- Peta petak tersier lama.
- Hasil studi perencanaan yang pernah dilakukan dalam bentuk
apapun untuk daerah irigasi tersebut.
Peta situasi trace lama skala 1 : 2.000, gambar potongan memanjang
dan melintang saluran irigasi.
Peta situasi bendung lama.
Peta ikhtisar lama skala 1 : 10.000 atau skala 1 : 20.000
Data lain sebagainya, sejauh mungkin yang dapat diperoleh datanya.
E - 4
Ustek
E - 5
Ustek
E - 6
Ustek
Untuk keperluan analisa ekonomi ini data yang akan dikumpulkan meliputi :
Data mengenai jenis tanaman.
Harga satuan upah dan bahan.
Luas areal persawahan.
Intensitas tanam.
Data mengenai hasil panen, harga jual dan biaya pengolahannya
yang berlaku di lokasi pekerjaan. Untuk keperluan ini akan disediakan
Formulir Quistionaire.
E - 7
Ustek
G. Laporan Pendahuluan
Laporan ini berisi gambaran umum lokasi pekerjaan, hasil pengumpulan data,
temuan-temuan awal dan permasalahan yang ada dilapangan, rencana kerja
konsultan, mobilisasi tenaga ahli dan pendukung, jadual kegiatan dan
metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Laporan pendahuluan ini diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah
kontrak ditandatangani. Laporan Pendahuluan yang telah diperbaiki
diserahkan 1 (satu) minggu setelah diskusi dilaksanakan dan jumlah laporan
yang harus diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
H. Laporan Bulanan
Laporan ini berisi kemajuan pekerjaan, masalah yang dihadapi, langkah-
langkah yang perlu diambil. Rencana kerja selanjutnya, absensi seluruh
personil dan kurva S.
Laporan Bulanan ini diserahkan paling lambat setiap awal bulan. Laporan
Bulanan yang harus diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
I. Laporan Teknis
Laporan ini meliputi hasil survey lapangan yang berisi data lapangan yang
sudah tersusun sebelum dilakukan pengolahan data. Laporan Teknis ini terdiri
dari: a. Survey Pengukuran Topografi, b. Survey Hidrologi/Hidrometri, c.
Survey Mekanika Tanah, d. Survey Tanah Pertanian, dan e. Survey Sosek.
Laporan Teknis ini diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
E - 8
Ustek
E - 9
Ustek
Konsep Laporan Akhir ini berisi rangkuman dari keseluruhan survey yang
dilakukan.
Laporan ini diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
P. Laporan Akhir
Laporan Akhir ini berisi rangkuman dari keseluruhan survey yang dilakukan,
survey investigasi desain tata air yang diusulkan beserta metode dan hasil-
hasil perhitungannya, BOQ dan RAB, perhitungan analisa ekonomi serta
kesimpulan dan saran-saran yang diusulkan.
Laporan ini diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap/buku.
Q. Executive Summary
Executive Summary yang berisi menguraikan hasil-hasil survey secara ringkas
beserta kesimpulan dan saran-saran yang diperlukan.
Executive Summary ini harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum habis SPMK. Jumlah laporan yang harus diserahkan sebanyak 5
(lima) rangkap/buku.
S. Dokumen Tender
Dokumen tender yang berisi Buku 1; Syarat-syarat umum kontrak, Buku 2;
Syarat-syarat khusus kontrak, Buku 3; Spesifikasi teknis.
E - 10
Ustek
Kegiatan ini dilakukan untuk menyiapkan tahap system planning dan tahap desain
pekerjaan rehabilitasi.
A. Survey/Inventarisasi Jaringan dan Bangunan Irigasi
Dengan bersama-sama juru pengairan melakukan penelusuran setiap ruas
saluran pembawa, suplesi dan saluran pembuang dan setiap bangunan di
sepanjang saluran serta menginventarisasi kondisi saluran dan bangunannya.
Skema detail semua bangunan yang dilengkapi dengan dimensi, ukuran pintu,
elevasi mercu dsbnya harus dibuat rincian perbaikan yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan EOM dan harus ditulis dalam sketsa tersebut. Foto
diambil pada bangunan penting untuk menggambarkan pekerjaan yang
dibutuhkan.
Kegiatan ini meliputi uraian sebagai berikut :
1. Pematokan Saluran (dilakukan Oleh Tim Pengukuran)
Pematokan saluran dilakukan oleh tim pengukuran, pada saat sebelum
pengukuran saluran, dengan persyaratan :
Dihitung panjang saluran pembawa yang akan di survey dipasang
patok kayu dengan interval jarak 50 m pada bagian yang lurus dan
setiap 25 m pada saluran yang berbelok.
Pemasangan diusahakan hanya di tanggul kiri atau hanya di
tanggul kanan.
E - 11
Ustek
E - 12
Ustek
E - 13
Ustek
E - 14
Ustek
E - 15
Ustek
E - 16
Ustek
E - 17
Ustek
Gambar E-1.
Contoh gambar skema jaringan irigasi digambar Pada kertas kalkir ukuran A1
E - 18
Ustek
Pemasangan BM dan CP :
Ukuran BM yang dipasang adalah :
Benchmark (BM) : 20 cm x 20 cm x 100 cm
Control Point (CP) : 10 cm x 80 cm
E - 19
Ustek
E - 20
Ustek
Gambar E-2.
Bentuk konstruksi patok Control Point (CP)
E - 21
Ustek
Gambar E-3
Bentuk konstruksi patok Bench Mark (BM)
E - 22
Ustek
E - 23
Ustek
b. Pengukuran Sudut
1). Pengukuran sudut dilakukan dengan alat Theodolite T-2 atau
alat lain sejenis.
2). Ketelitian salah penutup poligon maksimum 10” N dimana N
adalah = jumlah titik poligon.
3). Ketelitian salah linier poligon 1 : 7500
4). Sistem bacaan dengan cara satu seri lengkap (biasa dan luar
biasa), besarnya sudut langsung dihitung di lapangan untuk
mengetahui tingkat ketelitian pembacaan.
5). Untuk target dalam pengukuran sudut akan digunakan paku di
atas patok atau benang unting – unting yang telah centring.
6). Uraian Pengukuran sudut :
A
C
E - 24
Ustek
Alat
B D
Gambar E-5
Ilustrasi pengukuran sudut
c. Pengukuran Jarak
1). Pengukuran jarak untuk poligon dilakukan dengan alat ukur
jarak EDM sejenis.
E - 25
Ustek
d3
Rambu d2
d1
A B
D
dimana : D = d1 + d2 + d3
Gambar E-6
Ilustrasi pengukuran jarak pada daerah berbukit
E - 26
Ustek
E - 27
Ustek
2
Jika tidak dipenuhi, segera dilakukan bacaan ulang sampai hasil
bacaan memenuhi ketentuan tersebut diatas.
Beda tinggi stand I dan stand II
H1 – H2 < 2 mm
Jika tidak dipenuhi segera dilakukan bacaan stand III sampai
ditemukan pasangan yang memenuhi ketentuan tersebut di atas.
Jumlah jarak
dm – db < D
D x F < 2 mm
adapun F = kesalahan garis visir / m
d. Kontrol Hitungan di Base Camp
Salah satu penutup ukuran pergi pulang toleransi yang
diijinkan (± 10 D mm). Setiap ukuran yang tidak memenuhi
toleransi ini segera dilakukan pengukuran ulang.
Salah penutup kring toleransi yang diizinkan (± 10 D mm)
Jika kring tidak memenuhi toleransi tersebut dilakukan pengukuran
ulang.
5. Pengukuran Situasi Detail Skala 1 : 5000
a. Metoda pengukuran adalah tachymetri
b. Alat yang dipergunakan adalah theodolite T-0 atau alat lain
yang sejenis.
c. Posisi titik ditentukan oleh arah dan jarak atau sudut dan
jarak.
d. Pengukuran diikatkan pada titik poligon.
e. Untuk daerah irigasi yang terletak dilereng yang
bergelombang sehingga petak–petak sawah yang ada merupakan petak
trap (tingkat).
f. Pengukuran situasi detail dilakukan mengikuti semua
kenampakan yang ada baik alami maupun buatan manusia, seperti :
Jalan desa, jalan kampung dan jalan setapak
Anak sungai dan lembah
Punggung, perbukitan
E - 28
Ustek
P1 P2
P3 P5
P4 P6
Gambar E-7.
Pengukuran jalur ray
6. Ketelitian Pengukuran
Pengukuran poligon :
- Salah penutup poligon 10” N, dimana N = jumlah titik poligon
- Salah linier poligon 1 : 7500
Pengukuran waterpass :
- Salah penutup beda tinggi pergi pulang dan ring/loop 10 D,
dimana D = total jarak dalam km.
E - 29
Ustek
E - 30
Ustek
8. Uji Petik
Uji petik atau cross chek akan dilakukan untuk pengukuran
poligon, waterpass dan situasi. Adapun pelaksanaan dilakukan bersama-
sama dengan direksi/pengawas lapangan, sedang jalur pengukuran
untuk poligon dan waterpass dipilih sesuai dengan petunjuk direksi
lapangan.
Uji petik ketinggian sawah minimum 3 (tiga) titik per petak
terseier dengan metoda tachymetri.
9. Final Perhitungan Hasil Pengukuran
Perhitungan hasil pengukuran menggunakan metode Bouwdith
Perhitungan dilakukan 2 (dua) kali secara terpisah, 1 (satu) kali
dilakukan di lapangan untuk memeriksa hasil pengukuran apakah sudah
memenuhi persyaratan dalam KAK dan 1 (satu) kali dilakukan di
kantor untuk mendapatkan hasil yang final. Hasil perhitungan koordinat
dan elevasi titik ukuran diasistensi ke Direksi Bagian Pengukuran untuk
mendapatkan persetujuan apakah ketelitian ukuran telah memenuhi
toleransi dan disetujui untuk menggambar.
Proses asistensi hasil ukuran dan hitungan tersebut :
Pemeriksaan data ukur
Pemeriksaan ukuran ke data hitungan
Pemeriksaan hasil hitungan dan metode hitungan (peralatan).
Pengukuran uji petik ke lapangan kemudian membandingkan
terhadap hasil yang telah ada.
Jika hasil pemeriksaan memenuhi toleransi maka selanjutnya dapat
dilakukan penggambaran draft.
E - 31
Ustek
E - 32
Ustek
E - 33
Ustek
Gambar E-8
Penjiplakan gambar pada kertas kalkir ukuran A1
E - 34
Ustek
E - 35
Ustek
E - 36
Ustek
Tanggul Rusak
Saluran
Rusak
Untuk bagian saluran yang relatif lurus, patok dipasang tiap interval
50 m dan pada tiap batas bagian tubuh saluran yang mengalami
kerusakan berat (yang mutlak akan di-upgrade).
Untuk bagian saluran yang relatif berbelok, patok dipasang tiap
interval 50 m atau pada batas bagian tubuh saluran yang akan di-
upgrade.
E - 37
Ustek
E - 38
Ustek
E - 39
Ustek
E - 40
Ustek
E - 41
Ustek
b. Pelaksanaan Pengukuran
Pengukuran dilakukan double stand dan pergi-pulang.
Sebelum dan sesudah pengukuran setiap hari harus dilakukan
checking garis bidik.
Jarak bidik dari alat ke rambu maksimum 50 m.
Pembacaan benang dilakukan lengkap, benang atas, benang
tengah, dan benang bawah untuk stand I dan stand II.
Ketinggian/elevasi setiap titik-titik poligon/patok sepanjang
saluran, BM dan CP baik yang lama maupun yang baru harus
diukur.
E - 42
Ustek
E - 43
Ustek
E - 44
Ustek
Gambar E-10.
Pengukuran profil melintang pada saluran yang berbelok
E - 45
Ustek
Gambar E-11.
Pengukuran cara tachymetri
E - 46
Ustek
a. Situasi sungai :
- Lebar sungai B < 20 m, skala 1 : 500 sepanjang 1 km
dengan 500 m ke hulu dan 500 m ke hilir dari as bendung.
- Lebar sungai 20 < B < 40 m, skala 1 : 1000 sepanjang 1,5
km dengan 750 m ke hulu dan 750 m ke hilir dsri as
bendung.
- Lebar sungai B > 40 m, skala 1 : 2000 sepanjang 2 km
dengan 1 km ke hulu dan 1 km ke hilir dari as bendung.
b. Site bangunan utama :
- Lebar sungai B < 20 m, skala 1 : 100
- Lebar sungai 20 < B < 20 m, skala 1 : 200
- Lebar sungai B > 40 m, skala 1 : 500
Elevasi mercu bendung, ketinggian ambang, pintu penguras dan
pengambilan, elevasi dekzerk dan elevasi penting lainnya harus disifat
datar dengan tepat.
Untuk keperluan detail desain upgrading lokasi bangunan, data
elevasi yang diukur antara lain:
g d
f
c
e
a
Gambar E-12.
Tubuh bendung
E - 47
Ustek
dimana :
a = Elevasi lantai muka.
b = Elevasi lantai belakang.
c = Elevasi mercu
d = Elevasi Deck Zerk
e = Elevasi dasar intake
f = Elevasi sayap hilir (kiri kanan)
g = Elevasi sayap udik (kiri kanan)
h = Elevasi dasar saluran intake
E - 48
Ustek
E - 49
Ustek
f a
d
e
Gambar E-13.
Bangunan terjun
dimana :
a. = Elevasi Deck Zerk
b. = Elevasi lantai muka
c. = Elevasi lantai belakang / ruang elok
d. = Elevasi intake
e. = Elevasi sayap hilir (kiri kanan)
f. = Elevasi sayap udik (kiri kanan)
E - 50
Ustek
Gambar E-14.
Bangunan pelimpah samping
dimana :
a = Elevasi mercu
E - 51
Ustek
Muka air
Gambar E-15.
Saluran pasangan
dimana :
a = Elevasi ujung atas (sayap) pada bagian hilir dan
udik.
b = Elevasi ujung bawah (sayap) pada bagian hilir dan
udik.
L = Panjang pasangan
E - 52
Ustek
f f
d
c
ad b
Gambar E-16.
Gorong-gorong
dimana :
a = Elevasi lantai udik
b = Elevasi lantai hillir
c = Elevasi sayap udik dan hilir
d = Elevasi Jalan Saluran
e = Elevasi bagian atas gorong – gorong
f = Elevasi hilir
10. Ketelitian Pengukuran
Pengukuran poligon :
- Salah penutup poligon 10” N, dimana N = jumlah titik poligon
- Salah linier poligon 1 : 5000
Pengukuran waterpass :
- Salah penutup beda tinggi pergi pulang dan terikat 10 D, dimana
D = total jarak dalam km
E - 53
Ustek
E - 54
Ustek
dan waterpass dipilih sesuai dengan petunjuk direksi lapangan. Uji petik
potongan melintang saluran minimum 3 (tiga) profil tiap ruas saluran.
E - 55
Ustek
E - 56
Ustek
Gambar E-17.
Contoh penggambaran profil memanjang saluran pada kertas kalkir
ukuran A1
E - 57
Ustek
Gambar E-18.
Contoh penggambaran profil melintang
d. Gambar Bangunan
Semua bangunan air pada jaringan irigasi yang ada (kecuali
tangga cuci, kubangan kerbau, jembatan hewan dan bangunan
pengaman) harus digambar dalam skala 1 : 100 atau 1 : 50
dengan ukuran-ukuran sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Apabila gambar lama tidak ada, bagian-bagian bangunan yang
tidak nampak (berada dibawah tanah/air) tidak perlu digambar.
Jika gambar lama masih ada, maka bagian-bagian bangunan yang
tidak nampak tersebut dapat dikutip dari gambar lama.
Persyaratan gambar :
Sesuai dengan Standar Perencanaan Irigasi, Ditjen Air,
Desember 1986.
Untuk tulisan angka dan huruf memakai sablon
E - 58
Ustek
Gambar E-19.
Contoh penggambaran bangunan air pada kertas kalkir ukuran A1
E.3. Metodologi
Untuk menjamin kualitas hasil pekerjaan dan ketepatan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan maka pihak konsultan perlu memberikan metodologi yang akan
dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya apabila konsultan
memenangkan pelelangan untuk memperjelas alur pelaksanaan pekerjaan dan
mempermudah pelaksanaan pekerjaannya.
Secara Skematis, Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ditunjukkan pada Gambar
berikut ini :
Melakukan koordinasi
Persiapan dengan instansi terkait
dalam penilaian
Mobilisasi dan
Kegiatan Pelaksanaan
Demobilisasi Tenaga Review Dokuman Pelaporan
Inventarisasi
Ahli
Gambar E-20.
Alur Proses Rencana Kegiatan
E - 59
Ustek
Sebagaimana diilustrasikan dalam bagan alur rencana kegiatan SID D.I.R Lebak
Palas, pendekatan pelaksanaan pekerjaan Review Desain Sistem Irigasi D.I.
Danau Tampang dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Persiapan
2. Mobilisasi dan Demobilisasi tenaga ahli
3. Review Dokumen
Mereview dokumen terkait yang berhubungan dengan desain sistem irigasi
dan drainase Daerah Irigasi Danau Tampang.
4. Kegiatan Pelaksanaan Inventarisasi
Kegiatan pelaksanaan inventarisasi aset irigasi mencakup :
Mendata aset jaringan irigasi dan aset pendukung pengelolaan irigasi yang
ada;
Menghitung nilai dari masing‐masing aset; dan
Menghitung biaya pemeliharaan/perbaikan dari masing‐masing aset
irigasi.
E - 60
Ustek
2. Data dinamis :
• Luas fungsional;
• Luas terbangun jaringan utama;
E - 61
Ustek
E - 62
Ustek
E - 63
Ustek
5. Penyusunan Laporan
E - 64
Ustek
Gambar E-21.
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan SID D.I.R Lebak Palas
PEKERJAAN PERSIAPAN REVIEW DOKUMEN INVENTARISASI ASET Menghitung nilai dari masing‐masing aset
Penyusunan Konsep
Draft Laporan Laporan Akhir
Draft Laporan Antara
Pendahuluan
Konsep Laporan
Laporan RMK & Akhir & Ringkasan
Laporan Antara
Pendahuluan Eksekutif
Pembahasan
Pembahasan Pembahasan Konsep Laporan
Laporan
Laporan Antara Laporan Akhir Akhir
Pendahuluan
E - 65
Ustek
E - 66
Ustek
E - 67
Ustek
2. Review Dokumen
Mereview dokumen terkait yang berhubungan dengan desain sistem irigasi
dan drainase D.I.R Lebak Palas.
E - 68
Ustek
E - 69
Ustek
• Luas fungsional;
• Luas terbangun jaringan utama;
• Luas terbangun jaringan tersier;
• Luas tanam padi pada 1 tahun yang lalu;
• Luas tanam padi yang diharapkan setelah selesai dilaksanakan
rencana pengelolaan aset irigasi (RPAI) yaitu rencana 5 tahun
yang meliputi perbaikan dan penggantian aset irigasi, serta
peningkatan aset pendukungnya.
• Catatan yang oleh pengelola DI dirasa perlu selain hal‐hal
tersebut di atas.
E - 70
Ustek
a. Bangunan utama;
b. Bangunan pelengkap pembawa;
c. Saluran;
d. Bangunan drainase; dan
e. Jaringan irigasi air tanah.
B. Data aset jaringan dikumpulkan melalui formulir isian yang terdiri
dari dua lembar, yaitu :
a. Lembar 1/2 yang berisi data statis mengenai aset jaringan,
lembar ini untuk tiap aset berbeda bentuknya, oleh karena itu
disediakan 1 lembar untuk setiap aset; dan
b. Lembar 2/2 yang berisikan pertanyaan‐pertanyaan tentang data
dinamis. Lembar ini bentuk dan isinya sama untuk semua jenis
asset jaringan, oleh karena itu hanya disediakan 1 lembar yang
dapat dicopy untuk dipergunakan semua jenis aset dengan
mengisikan judulnya saja, di samping untuk aset‐aset yang
hanya terdiri dari komponen sipil saja pertanyaan untuk aset ME
dapat diabaikan.
c. Untuk jaringan irigasi air tanah disediakan formulir isian
tersendiri yang terdiri dari dua halaman.
d. Untuk jaringan irigasi tersier juga disediakan formulir isian
tersendiri yang terdiri dari dua halaman.
C. Data statis yang dikumpulkan di Lembar 1/2 terdiri dari :
a. Koordinat lokasi dan elevasi (X, Y, Z dari alat GPS) setiap
bangunan;
b. Dimensi;
c. Bahan bangunan aset;
d. Luas daerah yang dilayani,
e. Tahun aset selesai dibangun dan dioperasikan; serta
D. Data dinamis yang dikumpulkan di Lembar 2/2 terdiri dari :
E - 71
Ustek
E - 72
Ustek
E - 73
Ustek
E - 74
Ustek
Gambar E-22.
Stuktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan
E - 75