We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF or read online on Scribd
You are on page 1/ 11
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
‘REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: SK.353/Menthk-Setjen/2015
TENTANG
IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK
KEGIATAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
ATAS NAMA CV. AMINDY BAROKAH
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, |
Menimbang
:a.bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101
Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, Pasal 33 ayat (1): ‘Pengumpul
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun wajib memiliki
Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
untuk kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun’;
b.bahwa Direktur CV. Amindy Barokah melalui surat
Nomor; 709/AB-MENLH/RPLB/VII/2014 tanggal 21 Juli
2014 dan surat Nomor: 996/AS-MENLH /RPLB/IV/2015
tanggal 16 April 2015, mengajukan permohonan Izin
Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
‘Skala Nasional;
c. bahwa berdasarkan Berita Acara Nomor R201504170010
tanggal 17 April 2015, telah dilakukan verifkasi
administasi dan memenuhi persyaratan oleh Unit
Pelayanan Terpadu Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan;
d.bahwa berdasarkan surat Keputusan Kepala Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Sumatera Utara
Nomor; 660/37/BPPTSU/2/4.1/II1/2014 tanggal 10
Maret 2014 tentang Ijin Lingkungan Kegiatan Pengumpul
dan Transporter Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
oleh CY. Amindy Barokah, kegiatan Pengumpulan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun telah tercantum
dalam dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup
dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL)
CV, Amindy Barokah;
e.bahwa berdasarkan surat Kepala Badan Lingkungan
Hidup Provinsi. = Sumatera. Utara. Nomor
175/BLH/SU/PPL-PL/2014 tanggal 21 Februari 2014,
telah diberikan Rekomendasi Izin Pengumpulan Limbah
B3 Skala Nasional kepada CV. Amindy Barokah;Mengingat
-2-
f. bahwa berdasarkan hasil verifikasi lapangan oleh staf
Asisten Deputi Verifikasi Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan tanggal 1 Oktober 2014 dan
penyampeian kelengkapan dokumen CV. Amindy
Barokah melalui surat Nomor: —-996/AS-
MENLH/RPLB/1V/2015 tanggal 16 April 2015, kegiatan
Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
telah memenuhi persyaratan permohonan izin;
g bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a sampai
dengan huruf f, kepada CV. Amindy Barokah dapat
diberikan Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun untuk Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dengan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
1.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahava dan Beracun;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang lain
Lingkungan;
4,Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja;
5.Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara;
6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18
Tahun 2009 tentang Tata Cara Perisinan Pengelolaan
Limbsh Bahan Berbzhaya dan Beracun;
7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30
Tahun 2009 tentang Tata Laksana Perizinan dan
Pengawasan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun, serta Pengawasan Pemulihan —akibat
Pencemaran Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun oleh
Pemerintah Daerah;
8 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun
2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun;
9.Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor P.18/Menthk-I/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
10.Keputusan Kepala Badan Pengendalian _Dampak
Lingkungan Nomor: Kep-01/BAPEDAL/09/1995 tentang
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
li. Keputusan Kepala Badan Pengendalian _Dampak
Lingkungan Nomor: Kep-02/BAPEDAL/09/1995 tentang
Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun:
12.Kepurusan Kepala Badan Pengendalian _Dampak
Lingkungan Nomor 255 Tahun 1996 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Penyimpanan dan Pengumpulan Minyak
Pelumas Bekas;Menetapkan
KESATU
KEDUA
MEMUTUSKAN:
:KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN
KEHUTANAN TENTANG IZIN PENGELOLAAN LIMBAH
BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN
PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN ATAS NAMA CV. AMINDY BAROKAH.
: Memberikan Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun untuk Kegiatan Pengumpulan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dari kegiatan pihak lain, kepada
1, Nama Badan Usaha : CV. Amindy Barokah
dan/atau Kegiatan
2. Bidang Usaha Pengumpulan Limbah Bahan
dan/atau Kegiatan —- Berbahaya dan Beracun *
3. Nama Penanggung : Mislin, AS.
Jawab Usaha
dan/atau Kegiatan
4. Jabatan Direktur
5. AlamatKantordan : Jalan Karya Dharma Dusun Il
Lokasi Usaha Desa Tanjung Morawa-B
dan/atau Kecamatan Tanjung Morawa
Kegiatan Kabupaten Deli Serdang
Provinsi Sumatera Utara
061-794923 /7943548
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disebut Limbah B3 dari kegiatan pihak iain scbagaimana
dimaksud dalam Amar KESATU berupa:
l.minyek pelumas bekas dari hidrolik, mesin, gear,
lubrikasi, insulasi, heat transmission, grit chambers,
separator dan/atau campurannya dengan kode limbah
B105d, termasuk grease:
2, sludge’ dari proses produksi dan ‘asilitas penyimpanan
minyak bumi atau gas alam dari kegiatan kilang minyak
dengan kode limbah 307-1
3. residu dasar tangki dari kegiatan kilang minyak dengan
kode limbah A307-2;
4. slop padatan emulsi minyak dari industri penyulingan
minyak bumi dengan kode li mbah A307-3;
S.residu minyak kotor dari proses produksi yang meliputi
manufacturing, perakitan dan pemeliharaan dengan kode
limbah A323-3, dari kegiatan manufaktur, perakitan,
den pemeliharaan kendaraan dan mesin mencakup
manufaktur dan perakitan kendaraan bermotor, sepeda,
Kepal, pesawat terbang, traktor, alat-alat _berat,
generator, mesin-mesin produksi, dan sejenisnya
termasuk pembuatan suku cadang, asesori dan rangka
6. emulsi minyek dari proses cutting dan minyak pendingin
dari kegiatan metal dan plastic shaping dengan kodé
limbah A345-1KETIGA
KEEMPAT
KELIMA
-4-
: Kegiatan Pengumpulan Limbah B3 sebagaimana dimaksud
dalam Amar KEDUA meliputi wilayah
1, Provinsi Aceh;
2, Provinsi Sumatera Utara;
Provinsi Riau;
. Provinsi Sumatera Barat;
Provinsi Sumatera Selatan;
Provinsi Jambi; dan
. Provinsi Lampung.
Nose
:Dalam melaksanakan kegiatan Pengumpulan Limbah B3
sebagaimana dimaksud dalam Amar — KEDUA,
Penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan wajib:
1, mematuhi ketentuan mengenai dokumen Limbah B3 bagi
Pengumpul Limbah B3; :
2. melakukan Pengumpulan Limbah B3;
3. melakukan Penyimpanan Limbah B3 sesuai dengan tata
cara yang ditentukan;
4.melakukan pencatatan kegiatan Pengumpulan Limbah
B3; dan
5. melakukan pelaporan kegiatan Pengumpulan Limbah 83,
:Ketentuan mengenai dokumen Limbah B3 bagi Pengumpul
Limbah B3 sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT
angka 1 meliputi:
1, Pada saat menerima Limbah B3:
a. menerima lembar keempat yang berwarna merah muda
dari dokumen manifest Limbah B3 yang
ditandatangani oleh pengirim Limbah B3; dan
b.mengirimkan lembar kelima yang berwarna biru dari
dokumen manifest Limbah B3 yang telah diisi dan
ditandatangani oleh Pemanfaat Limbah B3 kepada
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbeh, dan
Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan,
2.Pada saat menyerahkan Limbah B3 kepada pihak
Pemanfaat dan/atau Pengolah Limbah B3:
a.menerima lembar kedua yang berwarna kuning dari
dokumen manifest Limbah B3 yang ditandatangani
oleh Penghasil Limbah B3 dan menyerahkan kepada
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan
Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
b.menyimpan lembar ketiga yang berwarna hijau dari
dokumen manifest Limbah B3 yang ditandatangani
oleh Pengangkut Limbah B3; dan
c.menerima lembar ketujuh yang berwarna ungu dari
dokumen manifest Limbeh B3 setelah ditandatangani
oleh Pemanfaat dan/atau Pengolah Limbah B3.KEENAM
“5.
:Pengumpulan Limbah .B3 sebagaimana dimaksud dalam
Amar KEEMPAT angka 2 dilaksanakan dengan ketentuan:
1, Limbah B3 yang dikumpulkan sebagaimana dimaksud
dalam Amar KEDUA angka | tidak mengandung senyawa
tethalogenasi, Polychlorinated Biphenyl (PCB's) atau
precursor yang berpotensi menimbulkan terbentuknya
dioksin furan.
2.Melakukan Penyimpanan Limbah B3 pada fasilitas
Penyimpanan Limbah B3 milik sendiri
.Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 —sebagaimana
dimaksud pada angka 1 memiliki rancang bangun
dengan kapasitas Penyimpanan Limbah B3_ sesuai
dengan jenis, jumlah dan karakteristik Limbah B3 yang
disimpan.
4.Pasilitas Penyimpanan Limbah B3_—_sebagaimaha
dimaksud pada angka 2, dengan ketentuan’
a.lantai harus kedap terhadap Limbah B3, tidak
bergelombang, dan tidak retak;
b. konstruksi lantai dibuat melandai turun ke arah bak
penampungan dengan kemiringan paling tinggi 1 %
(satu persen);
¢. memiliki atap yang dapat mencegah terjadinya tampias
air hujan ke dalam tempat pengumpulan;
d.lokasi pengumpulan harus dilengkapi dengan tanggul
disckelilingnya dan dilengkapi saluran pembuangan
menuju bak penampungan kedap air;
¢. bangunan tempat Pengumpulan Limbah B3 memiliki:
1) tugs bangunan I: 6 m x 32 m x 3,5 m (enam meter
kali tiga puluh dua meter kali tiga koma lima
meter);
2) luas bangunan I: 8 m x 50,5 mx 4 m (delapan
meter kali lima puluh koma lima meter kali empat
meter);
3) titik koordinat 3°32°09,2” LU (tiga derajat tiga
puluh dua menit nol sembilan koma dua detik
Lintang Utara) dan 98°4923,4” BT (sembilan puluh
delapan derajat empat puluh sembilan menit dua
puluh tiga koma empat detik Bujur Timur);
f, tempat penampungan terdiri dari
1) 2 (dua) tangki masing-masing berkapasitas 18
(delapan belas) ton;
2) tangki berkapasitas 10 (sepuluh) ton;
3) tangki berkapasitas 22 (dua puluh dua) ton;
4) 2 (dua) tangki masing-masing berkapasitas 24 (dua
puluh empat) ton;
5) tangki berkapasitas 8 (delapan) ton;
6) drum berkapasitas 200 (dua ratus) liter;
7) IBC (Intermediate Bulk Container) berkapasitas
1000 (seribu) liter;
8) jumbo bag;
g. bak penampung tumpahan Limbah B3 harus:
1) kedap air;
2) tertutup;KETUJUH
KEDELAPAN
h.tata letak (lay out) sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Keputusan Menteri ini
5, Melekati simbol dan label pada kemasan sesuai dengan
jenis dan karakteristik Limbah B3 sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14
Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun,
6. Fasilitas Penyimpanan Limbah B3 memiliki peralatan
keselamatan dan kesehatan kerja serta fasilitas tanggap
darurat yang meliputi alarm, peralatan pemadam
kebakaran, pancuran air untuk tubuh/mata (shower/eye
wash), dan fasilitas tanggap darurat lainnya.
7. Menyerahkan Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan
Pengumpulan Limbah B3 kepada pihak Pemantaat
dan/atau Pengolah Limbah B3 yang telah mempunyai
Izin Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
8 Mengangkut dan menyerahkan Limbah B3 yang telah
dikumpulkan kepada Pemanfaat dan /atau Pengolah yang
telah mempunyai Izin Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan paling lama 90 (sembilan puluh) hari sejak
disimpan
9, Mclaksanakan proscdur Kesclamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
: Tata cara Penyimpanan Limbah B3 sebagaimana dimaksud
dalam Amar KEEMPAT angka 3, dengan ketentuan:
l.menyimpan seluruh. Limbah B3 pada tempat
penyimpanan yang sudah ditentukan;
2.memperhatikan karakteristik Limbah B3 yang
dikumpulkan;
3, melakukan pengemasan Limbah B3;
4.membuat sistem blok pada tempat penyimpanan
sehingga dapat dilakukan pemeriksaan —secara
menyeluruh dan jika terdapat' kerusakan atau
kecelakaan dapat segera ditangani;
5. penumpukan kemasan Limbah B3 harus memperhatikan
kestabilan tumpukan kemasan dengan setiap lapis
tumpukan dialasi dengan palet;
6. mencegah terjadinya ceceran dan tumpahan Limbah B3
yang disimpan dan melakukan prosedur tata laksana
rumah tangga yang baik (good house keeping); dan
7.mencatat setiap perpindahan Limbah B3 dan mengisi
neraca limbah sesuai dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran HM dan Lampiran Ul
Keputusan Menteri ini,
: Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT
angka 4 dilakukan secara terus menerus terhadap:
1, jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3 dan wakti
diterimanya Limbah B3 dari Penghasil Limbah B3;KESEMBILAN
KESEPULUH
KESEBELAS
KEDUABELAS
KETIGABELAS
KEEMPATBELAS
KELIMABELAS
a
2. jenis Limbah B3, karakteristik Limbah B3, jumlah
Limbeh B3 dan waktu penyerahan Limbah B3 kepada
Pemanfaat dan /atau Pengolah Limbah B3;
3, identitas Pengangkut Limbah B3 dan/atau Pengolah
Limbah B3
:Penyampaian laporan kegiatan Pengumpulan Limbah B3
sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT angka 5
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan
kepada:
1.Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan
Bahan Beracun Berbahaya;
2.Gubemur Sumatera Utara melalui Kepala Badan
Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara; dan 2
3, Bupati Deli Serdang melalui Kepala Badan Lingkungan
Hidup Kabupaten Deli Serdang.
:Dalam pelaksanaan kegiatan Pengumpulan Limbah BS
Penanggungjawab Usaha dan /atau Kegiatan dilarang:
Imelakukan Pemanfaatan Limbah B3 —dan/atau
Pengolahan Limbah BS terhadap sebagian atau seluruh
Limbah B3 yang dikumpulkan;
2.menyerahkan Limbah 83 yang dikumpulkan kepada
Pengumpul Limbah B3 yang iain; dan
3, melakukan pencampuran Limbah B3.
:Dalam pelaksanaan izin.Pengelolaan Limbah B3 untuk
kegiatan Pengumpulan Limbah B3 sebagaimana dimaksud
dalam Amar KEEMPAT, Menteri menugaskan kepada
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup (PPLH) untuk
melakukan pengawasan.
:Pengawesan sebagaimana dimaksud dalam Amar
KESEBELAS dilaksanakan sesuai dengan _peraturan
perundang-undangan paling sedikit | (satu) kali dalam 1
(satu) tahun, atas semua pemenuhan kewajiban dalam
Keputusan ini.
:Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan sebagaimana
dimaksud dalam Amar KEDUABELAS — ditemukan
pelanggaran, dikenakan sanksi administratif! sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
: Sanksi sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGABELAS
tidak membebaskan Penanggungjawab Usaha dan/atau
Kegiatan dari tanggung jawab pemnulihan fungsi lingkungan
hidup.
:Dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakarl
lingkungan hidup, Penanggungjawab Usaha dan/atau
Kegiatan wajib melakukan penanggulangan dan pemulihan
fungsi lingkungan hidup.KEENAMBELAS : Pemulihan fungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud
dalam Amar KELIMABELAS dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan dan _ perkembangan
teknologi.
KETUJUHBELAS
:Seluruh biaya penanggulangan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan hidup serta pemulihan fungsi
lingkungan hidup dibebankan kepada Penanggungjawab
Usaha dan/atau Kegiatan.
KEDELAPANBELAS —: Dalam hal usaha dan/atau kegiatan berhenti beroperasi,
maka Penanggungjawab Usaha dan/atau Kegiatan tetap
Giwajibkan;
L.melaporkan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; °
2. menyerahkan Limbah B3 sebagaimane dimaksud dalam
Amar KEDUA yang — dikumpulkannya kepada
pengolah/pemanfaat yang memiliki izin dari Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan; dan
3.mengembalikan lokasi Pengumpulan Limbah B3 ke
keadaan semula —sebelum —diterbitkannya —_izin
Pengumpulan Limbah B3
KESEMBILANBELAS :Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, untuk
Jangka waktu sclama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
dengan mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada
Menteri, paling lama 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya
Keputusan ini, :
Ditetapkan di: Jakarta
Pada tangeal : 31 Agustus 2015
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ted
SITI NURBAYA
Tembusan Kepade Yth.:
1, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun Berbahaya
3. Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan
4. Gubernur Sumatera Utara melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Utara
5. Bupati Deli Serdang melalui Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Deli
SerdangLAMPIRAN 1
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: SK.353/Menlhk-Seijen/2015
TENTANG
IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK
KEGIATAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAS
NAMA CV. AMINDY BAROKAH
TATA LETAK (LAY OUT) TEMPAT PENGUMPULAN
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN,
LAYOUT TEMPAT PENGUMPULAN LIMBAH B3
‘CV. AMINDY BAROKAH
Toy eee — 6m EP 6pm — my
' e E
acti | mina | | ~
| | ot | argh
sof oe] saa | f “
‘td om | i :
t
4
iy ome
ies mL:
Ip) whe [SS
— Taam ote dm Sam he dm ee Om ——
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
wai dengan aslinya DAN KEHUTANAN
0 HUKUM REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SITI NURBAYALAMPIRAN 11 :
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR = SK %53/tenIhk-Set jen/2015
IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK KEGIATAN
PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAS NAMA CV. AMINDY BAROKAH
FORMAT LEMBAR PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN'
DMASUKRYA LIMBAH BS KE TPS ELUARNYA LIMBAIL 83 DARI TPS sisa
‘Sumber “Taal Kehoe aa ‘Bait Nomar TS yang
tunnbalh enyeraban | Dokurien 17s
q o
“01s
Paral Petugas
ini disestaikaan dengan masuknya
% manule ee TPS taney
ran 180 hari, maka
ing Kolom F berisi 2 April 2015
vk dimanfaatkan /diolah dalam lingkungan perusahaan send)
nit Pelaysnan Terpadu, Gedung B Lantai 1,
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
tt
‘SIT NURBAYALAMPIRAN Ill
KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR = S&353/MenIhk-Set jen/2015.
‘TENTANG
IZIN PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN UNTUK
KEGIATAN PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ATAS.
NAMA CV. AMINDY BAROKAH
FORMAT NERACA PENGUMPULAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Nama
Perusahaan
Bicang usaha
Periode waka
1 GENS AWAL LINEAR [SDMA TON] CATATAN
ee
TORT ary
TT] PERLAKUAN JUMTAR (TON) | JENIS LINBAR YANG FERIZINAN LIMBAH BS
DiKELOLA DARI KLIK =
i ADA TIDAK | KADALUARSA
ADA
(= oonear r
gee
PLIAK KETIGA.
‘A PENCOLAR
fase
BL PEMANFAAT
3 DIOLAN,
PORT,
'KETERANGAN.
7 RESIDU tdalsh umian limba tersisa dari proses periakuan seperti atu insenerator, ottons ash dasa
fly ssh dan pemaniastan shidge ol di boier, residu dari penyimpanan dan pengurpuia oli bekas dll
= JUMLAH UMBAH YANG BELUM TERSELOGA wala unbas yang disp mele shal waka pean
Biaa-Gat tersebut datas dist denen sedenar benarnya sesuai dengan kondis ang ada
Nengetahu,
2015
(Piha erusahiaaa
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
SITI NURBAYA