Laporan Cookies P2MD-1-1
Laporan Cookies P2MD-1-1
Laporan Cookies P2MD-1-1
Oleh:
M. Rizki Nanda Saputra 21733018
Oleh:
M. Rizki Nanda Saputra 21733018
Menyetujui,
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatnya kami tim Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD)
di Desa Suak dapat membuat laporan kemajuan program ini dengan baik.
Pemberdayaan masyarakat adalah pondasi utama bagi kemajuan dan
keberlanjutan sebuah komunitas. Dalam konteks ini, kami dengan bangga
mempersembahkan program pemberdayaan yang berfokus pada penyandang
disabilitas dan inovasi produk berbasis tepung pisang di Desa Suak, Sidomulyo,
Lampung Selatan.
Program ini tidak hanya berusaha untuk memberikan keterampilan dan
pengetahuan baru, tetapi juga untuk mendorong inklusi sosial dan ekonomi bagi
mereka yang membutuhkan. Dengan bimbingan teknis (Bimtek) yang
komprehensif dan pendampingan produk olahan, kami berharap dapat membuka
pintu baru menuju kemandirian dan kesempatan bagi komunitas ini.
Kami mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dedikasi berbagai pihak
yangterkait dalam mewujudkan visi pemberdayaan ini. Bersama, mari kita ciptakan
perubahanpositif dan membangun masa depan yang lebih inklusif dan berdaya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... I
DATAR GAMBAR.......................................................................................... II
ABSTRAK....................................................................................................... IV
PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3 Tujuan Kegiatan ................................................................................. 5
1.4 Manfaat Kegiatan ............................................................................... 5
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN .................................... 6
LAMPIRAN ..................................................................................................... 16
i
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iii
ABSTRAK
iv
1
PENDAHULUAN
Usaha utama yang dijalankan kelompok ini adalah usaha pengolahan keripik
pisang dengan kapasitas usaha 50 kg per minggu yang telah dijalankan selama
kuranglebih 2,5 tahun. Pendapatan usaha per minggu sebesar Rp500.000 dengan
keuntungan sebesar Rp150.000. Pemasaran dengan jangkauan Kota Bandar
Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Kondisi usaha pengolahan keripik
pisang yang dijalankan oleh Kelompok Penyandang Disabilitas Desa Suak
Kecamatan Sidomulyo,disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Kondisi usaha yang dijalankan oleh Kelompok Penyandang Disabilitas
DesaSuak Kecamatan Sidomulyo
Parameter Kondisi Usaha
Jumlah produksi per minggu 50 kg
Harga jual produk Rp. 10.000,- per kg
Pendapatan usaha per minggu Rp. 500.000,-
Keuntungan usaha per minggu Rp. 150.000,-
Jangkauan pemasaran Kota Bandar Lampung dan Kabupaten
Lampung Selatan
PELAKSANAAN KEGIATAN
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan praktik langsung teknik pembuatan tepung
pisang. Pengolahan tepung pisang termodifikasi dan olahannya akan
diadakan secara terpusat di Kantor Balai Desa Suak, Sidomulyo dan rumah
salah satu anggota penyandang disabilitas. Kegiatan ini dihadiri oleh
Kelompok Penyandang Disabilitas dan perwakilan warga desa yang menjadi
pendamping Kelompok Organisasi Penyandang Disabilitas di Desa Suak.
c. Tahap Monitoring
Pada tahap monitoring dilakukan dengan tujuan untuk melihat
perkembangan program yang dilaksanakan, mengetahui kendala yang ada
dalam proses pelaksanaan program, serta mencari solusi terhadap masalah
yang ada sehingga program yang dilaksanakan efektif dan maksimal. Tahap
ini dilakukan dua minggu sekali pada hari jum’at secara offline.
8
DESKRIPSI PRODUK
Tepung pisang merupakan salah satu jenis tepung yang diperoleh dengan cara
mengeringkan dan menggiling buah pisang utuh. Tepung pisang merupakan solusi
untuk memperpanjang umur simpan buah pisang dan dapat diolah lebih lanjut
menjadi berbagai jenis makanan. Semua jenis pisang dapat dibuat menjadi tepung
pisang, namun jenis pisang yang lebih baik adalah pisang kepok karena kandungan
patinya yang tinggi (Radiena, 2016). Pengolahan pisang dalam bentuk tepung
pisang (Gambar 3) dan pemanfaatan lebih lanjutnya dalam bentuk aneka produk
pangan fungsional berbahan baku tepung pisang, diharapkan akan meningkatkan
nilai tambah pisang.
Bahan dasar pembuatan cookies terdiri atas terigu dengan kadar protein
sedang, lemak, dan gula. Tepung yang umum digunakan dalam pembuatan cookies
adalah terigu. Terigu merupakan hasil olahan gandum yang memiliki komponen
terbesar pati dan memiliki protein gliadin dan glutenin yang dapat membentuk
gluten. Gluten yang terbentuk hanya berfungsi untuk membentuk karakteristik
cookies yang diinginkan, hal ini menunjukkan bahwa peran gluten pada pembuatan
10
cookies sangat kecil, sehingga substitusi tepung terigu dengan tepung non terigu
dapat dikembangkan. Salah satu tepung yang dapat digunakan untuk menggantikan
terigu adalah tepung berbasis pangan lokal salah satunya adalah tepung pisang.
Prinsip pembuatan cookies adalah dibuat dari adonan tepung, telur, lemak, dan gula
dicetak dan dibakar. Dua bagian utama dari proses pembuatan cookies adalah
pembuatan adonan dan pembakaran (Adikhairani, 2012).
Banana Cookies Sandwich merupakan cookies yang terbuat dari bahan dasar
tepung pisang yang dibuat dalam bentuk berlapis dengan isian menyerupai
sandwich. Pengolahan tepung pisang menjadi cookies (Gambar 4).
HASIL KEGIATAN
5.4 Pemasukan/Bulan
Jumlah
Produk Harga Jual / pcs Total
Produksi
Banana Cookies Rp 15.000 60 Rp 900.000
= Rp 10.800.000/Tahun
Keuntungan = Penerimaan - Biaya Total
= Rp 10.800.000 - Rp 3.867.680
= Rp 6.932.320
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
B/C Ratio =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅𝑝 6.932.320
=
𝑅𝑝 3.867.680
= 1,79
Karena nilai b/c ratio lebih dari 0 maka usaha layak untuk dijalankan
𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎
R/C Ratio =
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑅𝑝 10.800.000
=
𝑅𝑝 3.867.680
= 2,79
Karena nilai r/c ratio lebih dari 1 maka usaha layak untuk dijalankan
BEP
(jumlah unit yang harus terjual) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑅𝑝 3.867.680
=
𝑅𝑝 15.000
= 258 pcs
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
PBP =
𝐾𝑒𝑢𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑅𝑝 2.865.000
=
𝑅𝑝 6.932.320
= 0,4
VARIABEL KETERANGAN
Perubahan prilaku (OPDIS) Masyarakat menjadi mengetahui
- Pengetahuan tentang manfaat pisang, tepung pisang
dan olahan tepung pisang. Manfaat
pisang tidak hanya diolah menjadi
produk jadi (langsung dikonsumsi) dan
keripik pisang saja, tetapi dapat diolah
menjadi produk olahan dengan inovasi
yang beragam, manfaat tepung pisang
sebagai substitusi tepung terigu untuk
kesehatan tubuh yang mengonsumsinya.
tidak hanya itu, pengetahuan mengenai
penjualan melalui online shop juga
dimanfaatkan oleh kelompok
penyandang disabilitas di desa suak
untuk memasarkan produk terserbut.
Perubahan perilaku (OPDIS) Mental masyarakat terutama kelompok
- Sikap mental penyandang disabilitas yang kami
berikan pendampingan sudah berani dan
sangat antusias dalam hal meminta
pendapat dan pembelajaran mengenai
nilai tambah pisang dari produk olahan
tepung pisang. Mereka yang pada
awalnya hanya mengandalkan pisang
dan keripik pisang untuk dijual, kini
mulai memanfaatkan pisang untuk
diolah menjadi tepung termodifikasi dan
kemudian dijadikan produk olahan dan
menjadikan produk tersebut sebagai
buah tangan atau oleh-oleh yang
menjadi ciri khas Desa Suak tersebut.
Perubahan perilaku (OPDIS) Kelompok penyandang disabilitas
- Keterampilan hanya mengandalkan keripik pisang
untuk dijual, kini kelompok
penyandang disabilitas sudah terampil
dalam mengolah pisang menjadi
tepung pisang dan juga beberapa
olahan tepung pisang seperti banana
cookies sandwich, pie buah tepung
pisang dan olahan lainnya. Tidak hanya
itu, OPDIS juga terampil dalam
menggunakan alat-alat teknologi yang
digunakan dalam proses pembuatan
maupun pemasaran.
`
15
14
LAMPIRAN
17
Promosi Produk
Publikasi Kegiatan
19
20