Galley+Final Amelya
Galley+Final Amelya
Galley+Final Amelya
Abstract: Implementation of Minister of State Apparatus Empowerment and Bureaucratic Reform Regulation
Number 1 of 2020 concerning Guidelines for Job Analysis in the Pasuruan City Regional Civil Service Agency.
The government applies infrastructure resource management in regional staffing. However, in reality, the
condition of regional personnel, especially in the Pasuruan City Government, is still of low quality and it is
still found that officials are placed in certain inappropriate positions. Therefore, Minister of State Apparatus
and Bureaucratic Reform Regulation Number 1 of 2020 concerning Job Analysis Guidelines was issued.
However, at the implementation level, a number of problems arise, including policy standards and policy
assessment that are not yet focused, understanding of policy content and contents is still low, communication
and coordination between implementing organizations is low, the availability of human resources in
implementing policies needs to be improved and the commitment of implementers or implementor in carrying
out policy content so that the results of the job analysis carried out are not optimal. This research uses a
qualitative research method with a descriptive approach with the research objective being to determine the
extent to which the implementation of job analysis policies can influence employee placement.
Keywords: Policy Implementation; Policy Analysis of the Regional Staffing Agency of Pasuruan
City Year 2023
Kata kunci: Implementasi Kebijakan; Analisis Kebijakan Badan Kepegawaian Daerah Kota
Pasuruan Tahun 2023
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, Sumber : BKD Kota Pasuruan Tahun 2023
observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian Tabel diatas dapat menunjukan bahwa
ada peneliti sendiri, pedoman wawancara dan jumlah pegawai yang menempati jabatan tertentu
catatan lapangan. Analisis data menggunakan tidaklah proporsional, peta jabatan yang terbentuk
Model Interaktif menurut Miles dan Hubberman justru terisi oleh jabatan yang seharusnya tidak
yang diterjemahkan dalam Salim (2006, h.20). dibutuhkan oleh instansi begitu juga sebaliknya,
Analisis model interaktif ini melalui 3 tahap yakni dimana jabatan yang dibutuhkan kemudian tidak
reduksi data, penyajian data, dan penarikan terisi secara maksimal.
kesimpulan. Sosialisasi pelaksanaan kebijakan analisis
jabatan juga belum optimal karena intensitasnya
Pembahasan hanya sebatas antara pemerintah provinsi dan
Implementasi Kebijakan Analisis Jabatan di pemerintah kota pasuruan dan beberapa
BKD Kota Pasuruan perwakilan satuan kerja perangkat daerah tidak
1. Tujuan dan Standar Kebijakan menyentuh seluruh pegawai yang ada pada sub-
Penyelenggaraan kebijakan analisis jabatan sub atau unit-unit instansi yang pada hakekatnya
di Badan Kepegawaian Daerah Kota Pasuruan mereka lah yang harus mengisi form data jabatan
memiliki tujuan serta sasaran kebijakan yang dan menjadi unit penting pelaksanaan kebijakan.
Daftar Pustaka
Agus, Slim. (2006). Teori dan Paradigma Penelitan Sosial. Yogyakarta. Tiarawacana.
AR, Mustopadidjaya. (2002). Manajemen Proses Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan
Evalusasi Kinerja. Jakarta, LAN.
Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammd. (1996). Kamus Umum Bahasa Cetakan VIII. CV. Haji
Masagung, Jakarta.
Faisal, Snapiah. (1990). Penelitian Kualitatif (Dasar-Dasar Aplikatif). Malang. Ya3 Malang.
Mazmanian, Daniel A, et.al. (1993). Implementation and Policy. USA: Scott, Foreman and
Company.
Moekijat. (2012). Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja, Edisi Revisi. Bandung: CV.
Pioner Jaya.
Mondy, R. Wayne. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Erlangga.
Peaturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2020
Tentang Pedoman Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Jakarta. Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia.
Robbins, Stephen.P. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta. Gramedia.