[go: up one dir, main page]

0% found this document useful (0 votes)
40 views14 pages

Transfer Pelatihan Alumni Pendidikan Dan Pelatihan

This document summarizes a study on the transfer of training by alumni who participated in a classroom action research technical training at the Balai Diklat Keagamaan Denpasar. The study found that alumni applied what they learned in the training by continuing with the proposals they developed. However, some alumni implemented the proposals immediately after training while others took up to one year. The transfer of training was influenced by the characteristics of the trainees as well as the training design and work environment. It is recommended that training organizers provide continued guidance and motivation to alumni to implement their training outcomes through action plans and seminars.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
40 views14 pages

Transfer Pelatihan Alumni Pendidikan Dan Pelatihan

This document summarizes a study on the transfer of training by alumni who participated in a classroom action research technical training at the Balai Diklat Keagamaan Denpasar. The study found that alumni applied what they learned in the training by continuing with the proposals they developed. However, some alumni implemented the proposals immediately after training while others took up to one year. The transfer of training was influenced by the characteristics of the trainees as well as the training design and work environment. It is recommended that training organizers provide continued guidance and motivation to alumni to implement their training outcomes through action plans and seminars.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

Website: http://jurnaledukasikemenag.

org
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 17(3), 2019, 315-328

TRANSFER PELATIHAN ALUMNI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BALAI DIKLAT KEAGAMAAN
DENPASAR
TRANSFER OF TRAINING ALUMNI OF TECHNICAL SUBSTANTIVE IN CLASSROOM
ACTION RESEARCH OF BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
Amalia Puspayanti
Balai Diklat Keagamaan Denpasar, Kementerian Agama
Email: amalia_bdk11@yahoo.com

Naskah Diterima: 06 Maret 2019; Direvisi: 28 Juli 2019; Disetujui: 30 Juli 2019

Abstract
This study is qualitative descriptive ex post facto, the goal of this study was to achieve a training's
review by training alumni for technical substantive in classroom action research at Balai Diklat
Keagamaan Denpasar. The population of this study was 3 members of the training alumni. The Data
were collected by interview and documentation. The collected data will be analyzed in analysis
procedure of qualitative data and also included in reducing, providing, and concluding/verifying
data. The study shows that training transfer by alumni has applied by continuing proposal resulted
in the training. Training transfer was influenced by characteristic of training members (cognitive
ability, motivation, self-efficacy, and orientation in training benefit), training design, and work
environment. In a practice, there was some members applying immediately after the training (less or
up to 6 months) and also there was along one year. This training transfer was requires an arranged
condition through realization of continuous action plan completely and it will proceed to a seminar
of the class action study. Based on the study conclusion, it was recommended to be more applied
training transfer by training alumni of technical substantive in class action study. Widyaiswara
should be guided and motivated to alumni for implementing output training in the real action.
Keywords: Balai Diklat Keagamaan Denpasar; Classroom Action Research (CAR); Training alumni;
Transfer of training

Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif ex post facto yang bertujuan untuk
memperoleh gambaran tentang transfer pelatihan oleh alumni Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Teknis Substantif Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Balai Diklat Keagamaan Denpasar. Subjek
penelitian mengambil 3 orang alumni diklat Teknis Substantif PTK. Pengumpulan data dilakukan
dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis menggunakan prosedur
analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan/verifikasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa transfer pelatihan oleh alumni dilakukan dengan melanjutkan
proposal yang dibuat selama diklat, yang pada praktiknya ada yang dilaksanakan segera setelah diklat
(kurang dari atau sampai dengan 6 bulan) dan ada yang sampai 1 tahun. Transfer pelatihan
dipengaruhi oleh karakteristik peserta diklat (yang meliputi kemampuan kognitif, motivasi, efikasi
diri, dan orientasi manfaat diklat), desain pelatihan, dan lingkungan kerja. Maka dari itu perlu
dikondisikan melalui realisasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) secara maksimal dan terus lanjut sampai
ke pelaksanaan seminar hasil PTK. Sejalan dengan simpulan penelitian, direkomendasikan untuk
lebih menggiatkan transfer pelatihan oleh alumni Diklat Teknis Substantif PTK. Widyaiswara
hendaknya terus memberikan bimbingan dan motivasi kepada para alumni untuk menindaklanjuti
hasil diklat.
Kata Kunci: Alumni diklat; Balai Diklat Keagamaan Denpasar; Penelitian Tindakan Kelas (PTK);
Transfer pelatihan

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
This is a open access article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
AMALIA PUSPAYANTI

PENDAHULUAN seyogyanya alumni diklat dapat melakukan


PTK secara mandiri berbekal pengetahuan dan
Balai Diklat Keagamaan (BDK)
keterampilan yang diperoleh selama diklat.
Denpasar sebagai lembaga yang berwenang
melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Efektivitas diklat dapat terbukti jika
(Diklat) di wilayah kerja lingkup Kementerian alumni mengimplementasikan ilmu dan
Agama Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan keterampilannya setelah kembali ke tempat
Nusa Tenggara Timur, ikut berperan dalam tugas masing-masing. Sesuai dengan substansi
upaya peningkatan kompetensi dan PTK, tentu implementasi yang terdekat dapat
profesionalisme guru. Jenis program diklat yang diwujudkan dalam bentuk PTK. Bentuk
diselenggarakan diutamakan pada prioritas pengimplementasian ilmu dan keterampilan
kebutuhan di wilayah kerja. Khusus yang melalui kegiatan PTK seperti ini dikenal juga
diperuntukkan bagi guru, mengambil fokus dengan istilah transfer pelatihan. Transfer
pada substansi keguruan baik berhubungan pelatihan adalah penerapan pengetahuan, sikap,
dengan tugas utama mengajar maupun dan keterampilan yang dilatihkan selama diklat
kompetensi pendukung tugas guru. ke dalam lingkungan kerja melalui aktivitas
yang efektif dan berkelanjutan. Banyak
Salah satu jenis diklat teknis pendidikan
alternatif kegiatan yang dapat dilakukan sebagai
yang diselenggarakan oleh BDK Denpasar
bentuk transfer pelatihan oleh alumni diklat.
adalah Diklat Teknis Substantif Penelitian
Khusus dalam penelitian ini, peneliti fokuskan
Tindakan Kelas (PTK). Diklat ini menjadi satu
pada kegiatan PTK yang sesuai dengan
kebutuhan guru dikarenakan kewajiban
rancangan penelitian sebagaimana tertuang
publikasi ilmiah yang harus dipenuhi untuk
dalam proposal masing-masing alumni.
kenaikan pangkat sekaligus menunjang
perbaikan proses pembelajaran di kelas. Meski Wujud transfer pelatihan ini sejalan
PTK adalah bukan satu-satunya publikasi kiranya dengan konsep Rencana Tindak Lanjut
ilmiah yang harus dibuat oleh guru tetapi tetap (RTL). RTL merupakan salah satu mata diklat
menjadi penting karena PTK lah jenis penelitian penunjang yang diatur oleh Pusat Pendidikan
yang sangat memungkinkan untuk dilakukan di dan Pelatihan (Pusdiklat) Tenaga Teknis
sela keseharian mengajar dan berhubungan Pendidikan dan Keagamaan termuat dalam
langsung dengan tugas utama guru. Diklat kurikulum Diklat Teknis Substantif PTK. Mata
Teknis Substantif PTK memiliki tujuan diklat RTL mewajibkan alumni untuk
membekali pengetahuan, keterampilan serta melakukan tindak lanjut setelah mengikuti
membangun sikap positif guru dalam diklat. Melalui RTL, Pusdiklat dan Balai Diklat
melaksanakan PTK. Struktur kurikulum ingin menguatkan bahwa efektivitas
berisikan target pada penguasaan kompetensi penyelenggaraan diklat tidak hanya terletak
menyusun proposal, perangkat yang diperlukan pada maksimalnya proses pelaksanaan tetapi
untuk pelaksanaan siklus, tata cara pengolahan juga kinerja alumni yang bisa ditunjukkan
data sampai mekanisme pembuatan laporan. sebagai keberlanjutan dari hasil mengikuti
diklat. Ada keterkaitan antara RTL dengan
Pada akhir diklat, setiap peserta
transfer pelatihan yang dapat dicermati di sini,
menghasilkan proposal PTK beserta perangkat
di mana jika alumni melaksanakan RTL sudah
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan siklus.
pasti alumni tersebut melakukan transfer
Meskipun belum sempurna, paling tidak hasil
pelatihan, sebaliknya jika alumni melakukan
kerja selama diklat tersebut menjadi titik
transfer pelatihan maka sudah pasti yang
permulaan bagi peserta untuk melakukan PTK.
bersangkutan merealisasikan RTL.
Pasca diklat usai, peserta atau dalam hal ini
alumni diklat dapat menyempurnakan kembali Penyelenggaraan Diklat Teknis
proposal maupun perangkat yang telah dibuat Substantif PTK sesungguhnya ikut menjawab
serta merencanakan langkah selanjutnya sesuai permasalahan yang umum terjadi pada guru.
langkah kerja sebuah penelitian. Bagaimana Sebagian besar guru kesulitan membuat
cara melaksanakan PTK ke dalam siklus telah publikasi ilmiah seperti PTK sehingga mandek
dipelajari saat diklat, juga cara mengolah data di golongan IV/a (Hadriyanto dalam
dan membuat laporan hasil PTK. Jadi Wahyuningtyas & Ratnawati, 2018). Golongan

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 316
TRANSFER PELATIHAN ALUMNI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BALAI
DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
IV/a bahkan dari III/d memang disyaratkan transfer pelatihan memang dipengaruhi oleh
wajib untuk membuat karya tulis ilmiah atau beberapa faktor. Sebagaimana diungkap dalam
publikasi ilmiah berupa penelitian. Oleh karena penelitian Kimbal (2015) yang menyatakan
itu, sejalan kiranya perhatian besar BDK bahwa efikasi diri, lingkungan kerja, dan
Denpasar dalam mendorong semangat dan dukungan atasan sangat mempengaruhi transfer
membekali kemampuan guru untuk pelatihan. Ardaneswari (2016) melalui
melaksanakan PTK karena PTK merupakan penelitiannya juga mengungkap hal yang
penelitian yang paling mudah bagi guru. hampir serupa di mana dikatakan bahwa
Minimal guru-guru yang berkesempatan transfer of training dipengaruhi oleh faktor
mengikuti diklat diharapkan tidak akan internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
mengalami permasalahan yang serupa. Bahkan fasilitas, dukungan pimpinan dan rekan kerja,
lebih jauh diharapkan alumni dapat meng- reward dan punishment. Sedangkan faktor
imbaskan pengetahuan, keterampilan maupun eksternal meliputi kebijakan pemerintah pusat
pengalaman melakukan PTK tersebut ke teman dan daerah serta teknologi.
sejawat guru yang lain sehingga semakin Mencermati pentingnya Diklat Teknis
banyak guru yang tidak mengalami Substantif PTK bagi guru, kemudian adanya
permasalahan serupa. keterkaitan antara RTL yang menjadi tuntutan
Namun demikian, pada kajian terdahulu pada alumni untuk menindaklanjuti hasil diklat
banyak diungkap bahwa alumni diklat memiliki dengan konsep transfer pelatihan, dihubungkan
kecenderungan tidak segera meng- juga dengan kajian terdahulu, maka tepat
implementasikan hasil diklat sekembalinya ke kiranya bagi peneliti untuk memfokuskan
tempat tugas atau bahkan ada yang tidak penelitian pada transfer pelatihan alumni Diklat
menerapkan dan memanfaatkannya sama Teknis Substantif PTK. Sebagai data awal,
sekali. Transfer pelatihan menjadi isu penting peneliti mengumpulkan informasi dari 3 orang
yang sedari lama dibahas dalam kajian konteks alumni yang bertugas di kota Denpasar. Ketiga
organisasi. Berbagai ulasan maupun penelitian alumni tersebut, satu orang sempat meminta
muncul sejak ditemukannya model transfer bimbingan untuk membenahi proposalnya dan
pelatihan oleh Baldwin dan Ford di tahun 1988. persiapan siklus (seminggu setelah diklat
Saks (2002) mengungkap bahwa 40% peserta selesai). Satu orang lagi meminta bimbingan
pelatihan tidak segera mengimplementasikan saat melaksanakan siklus (sebulan setelah
hasil pelatihan sekembalinya ke tempat kerja, diklat) dan bagaimana mengolah data hasil
bahkan nilai 40% naik mendekati 70% setelah 1 siklus bahkan sampai pada penulisan bab IV (3
tahun. Banyak program pelatihan yang tidak bulan setelah diklat). Satu orang lagi mengakui
efektif sehingga tidak mampu meningkatkan belum sempat melakukan kerja apapun terkait
kualitas dan produktivitas tenaga kerja yang hasil diklat dikarenakan kesibukan tugas
yang merupakan alumni pelatihan dimaksud tambahan sebagai pengelola keuangan di
(Hariyanto, Purnomo & Bawono, 2011). Hal madrasahnya (3 bulan setelah diklat). Secara
serupa juga diungkap oleh Grosman & Salas spontan ketiga alumni mengakui ada kendala di
(2011) yang mengatakan bahwa meskipun pengaturan waktu, kesibukan tugas tambahan,
sudah miliaran dolar yang dikeluarkan oleh ketersediaan fasilitas, dan lain sebagainya. Atas
lembaga, namun kompetensi-kompetensi yang dasar ini maka peneliti bertujuan ingin
dilatihkan dalam pelatihan pada akhirnya gagal menyelisik lebih lanjut untuk memperoleh
ditransfer ke tempat kerja. Hal tersebut gambaran tentang transfer pelatihan oleh
dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam transfer alumni Diklat Teknis Substantif PTK. Rumusan
pelatihan sebagaimana yang diungkap oleh masalah yang diajukan dalam penelitian ini
Baldwin dan Ford. Broad & Newstorm (dalam adalah Bagaimana transfer pelatihan alumni
Saks & Burke, 2012) juga menyatakan bahwa Diklat Teknis Substantif Penelitian Tindakan
hanya sedikit dari apa yang telah dipelajari Kelas BDK Denpasar?.
dalam pelatihan, diaplikasikan dalam pekerjaan. Berikut dijelaskan beberapa konsep
Kemaksimalan pengimplementasian yang mendukung untuk membahas
hasil diklat atau yang diistilahkan dengan permasalahan penelitian.

317 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
AMALIA PUSPAYANTI

Transfer Pelatihan diterapkan dalam pekerjaan. Dari pengertian ini


maka transfer pelatihan dapat diartikan sebagai
Implementasi hasil diklat yang berupa
sejauh mana peserta menguasai pengetahuan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan oleh para
dan keterampilan yang dilatihkan selama diklat,
peserta sekembalinya ke tempat tugas masing-
kemudian mampu menerapkannya di
masing dikenal dengan istilah transfer of
lingkungan kerja masing-masing.
training atau transfer pelatihan. Baldwin &
Ford (1988) mendefinisikan transfer pelatihan Transfer pelatihan dipengaruhi oleh tiga
sebagai penerapan pengetahuan, sikap, dan faktor yakni karakteristik peserta, desain
keterampilan yang dipelajari dan dilatihkan pelatihan, dan lingkungan kerja. Ketiga faktor
selama diklat ke dalam situasi kerja, dilakukan ini berdampak langsung pada proses belajar dan
secara kontinu dan konsisten dalam rentang retensi pelatihan. Penelitian Hastari (2013)
waktu tertentu. Noe et al. dalam Kimbal (2015) mengungkap bahwa retensi pelatihan pada
juga mengungkapkan bahwa transfer pelatihan alumni belum tentu maksimal 100%, bisa jadi
adalah sejauh mana hasil pelatihan baik hanya sebesar 70−85%.
pengetahuan, keterampilan, dan sikap belajar
Training Inputs Training Outputs Condition of Transfer

Gambar 1. Model transfer pelatihan (Baldwin & Ford, 1988)

Ada beberapa jenis transfer pelatihan penelitian ini adalah kegiatan penelitian yang
sebagaimana yang dikemukakan oleh Kaswan dilakukan secara mandiri oleh alumni
dalam Ardaneswari (2016), diantaranya yaitu sekembalinya ke tempat tugas, mengacu pada
(a) transfer positif, jika hasil diklat berdampak proposal PTK yang telah dibuat saat diklat.
positif pada peningkatan kinerja alumni; (b) Kegiatan penelitian ini meliputi pelaksanaan
transfer nol, jika hasil diklat tidak berdampak siklus, pengolahan data, pembuatan laporan,
sama sekali kepada kinerja alumni; (c) transfer dan pelaksanaan seminar laporan hasil PTK.
negatif, jika hasil diklat justru berdampak Pelaksanaan siklus, pengolahan data, dan
negatif atau menyebabkan menurunnya kinerja pembuatan laporan, yang baru dipelajari sebatas
alumni; (d) transfer dekat, yakni penerapan lewat penjelasan dan contoh-contoh saat diklat,
hasil diklat dengan sedikit penyesuaian dan tentu memerlukan pemahaman mengkhusus
modifikasi sesuai situasi kerja yang pada masing-masing alumni untuk bisa
sesungguhnya di tempat tugas, dalam jangka menerapkannya sesuai kondisi dan kebutuhan
waktu yang tidak lama setelah Diklat usai; (e) masing-masing. Sedangkan untuk pelaksanaan
transfer jauh, mengembangkan dan memperluas seminar juga akan sangat bergantung pada
manfaat hasil diklat dengan cara baru atau yang dukungan di lingkungan kerja masing-masing
lebih kreatif sesuai kebutuhan sewaktu-waktu di alumni. Sehingga akan sangat dimungkinkan
lingkungan kerja. capaian transfer pelatihan alumni akan berbeda-
beda dari segi ketuntasan maupun rentang
Transfer pelatihan alumni Diklat Teknis
waktu pelaksanaannya.
Substantif PTK yang dimaksud dalam

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 318
TRANSFER PELATIHAN ALUMNI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BALAI
DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
Diklat Teknis Substantif PTK PTK (7 JP), praktik Pelaksanaan PTK (8 JP),
pengolahan data hasil PTK (7 JP), penyusunan
Diklat sebagai salah satu cara untuk
laporan hasil PTK (7 JP), dan Rencana Tindak
menciptakan SDM aparatur yang profesional,
Lanjut (RTL).
menjadi prioritas program yang dibutuhkan di
lingkungan birokrasi. Meningkatnya tuntutan Sebagaimana yang telah dijelaskan
atas kinerja aparatur saat ini, mengharuskan bahwa pada Diklat Teknis Substantif PTK ada
perubahan sistem kerja yang didasarkan atas tagihan yang berupa RTL. RTL adalah bentuk
kompetensi. Diklat adalah alternatif yang dapat nyata implementasi keterampilan peserta diklat
menjembatani tuntutan tersebut. Sejalan dengan yang dirancang untuk dilakukan setelah diklat
pengertian Diklat itu sendiri yaitu sekembalinya ke tempat kerja (Pusdiklat
penyelenggaraan pembelajaran dan pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan,
dalam rangka mengembangkan kompetensi 2018). Rancangan RTL disusun oleh peserta
pegawai sesuai persyaratan jabatan masing- bersama Widyaiswara pembimbing (biasanya
masing pada Kementerian Agama yang Widyaiswara pengampu mata diklat inti)
dilaksanakan paling sedikit 40 jam pelajaran, mengacu pada indikator-indikator mata diklat
dengan durasi tiap jam pelajaran adalah 45 inti dan harus dilaporkan ke Balai Diklat jika
menit (Kemenag, 2015). sudah terealisasi.
Diklat Teknis Substantif adalah salah Pada Diklat Teknis Substantif PTK,
satu jenis diklat yang banyak diprioritaskan oleh Widyaiswara mengarahkan peserta untuk
BDK Denpasar, karena sifatnya membekali merancang RTL dalam bentuk pelaksanaan
pada penguasaan kompetensi tertentu sesuai siklus I. Hal ini dikarenakan peserta sudah
pelaksanaan tugas aparatur. Diklat Teknis memiliki proposal PTK beserta perangkat siklus
Substantif bertujuan membekali pengetahuan I di akhir kegiatan diklat. Sehingga peserta
dan keterampilan yang bersifat substantif yang tinggal menyempurnakan dan melengkapinya
dibutuhkan oleh seorang aparatur dalam setelah kembali ke tempat tugas. Mata diklat inti
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yaitu proposal PTK, instrumen PTK, dan
secara kompeten dan profesional (Kemenag, praktik pelaksanaan PTK, telah diarahkan pada
2015). Kurikulum Diklat Teknis Substantif penguasaan kompetensi untuk dapat
yang diperuntukkan bagi guru, mengacu pada melaksanakan kegiatan tersebut. Sedangkan
standar kompetensi jabatan guru yakni mata diklat lainnya yakni pengolahan data dan
berhubungan dengan tugas utama mengajar, penyusunan laporan hasil PTK dimaksudkan
tugas tambahan, maupun pendukung tugas untuk membekali kompetensi peserta agar dapat
guru. Salah satu di antara standar kompetensi melanjutkan kegiatan penelitian sampai ke
yang ada adalah melakukan tindakan reflektif pengolahan data dan pembuatan laporan, namun
untuk peningkatan kualitas pembelajaran tidak menjadi tagihan RTL dan tidak dilaporkan
(Depdiknas, 2007). Tindakan reflektif yang ke BDK Denpasar. Sehingga penerbitan
dimaksud dapat dikembangkan salah satunya sertifikat diklat yang menunggu laporan
melalui PTK. Tidak hanya bermanfaat untuk realisasi RTL dibatasi waktunya sebatas
perbaikan proses pembelajaran tetapi juga menunggu laporan pelaksanaan siklus saja. Hal
mengasah kemampuan ilmiah guru dalam ini terkadang menjadi penyebab tidak tuntasnya
melakukan sebuah penelitian dan menyusun penelitian yang dilakukan oleh para alumni.
laporan karya tulis ilmiah. Tidak adanya tuntutan atau tagihan laporan
hasil PTK, membuat beberapa alumni yang
Diklat Teknis Substantif PTK memiliki
tidak meneruskan kegiatan dimaksud secara
tujuan membekali pengetahuan dan
mandiri dan konsisten.
keterampilan guru dalam melakukan PTK yang
memang dibutuhkan untuk pengembangan METODOLOGI
profesi dan peningkatan kualitas pembelajaran.
Kurikulumnya terdiri atas 50 jam pelajaran (JP) Penelitian ini merupakan penelitian
dengan struktur kurikulum mata diklat deskriptif kualitatif ex post facto. Penelitian
kelompok inti terdiri atas mata diklat konsep deskriptif bertujuan membuat deskripsi,
PTK (2 JP), proposal PTK (7JP), instrumen gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual

319 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
AMALIA PUSPAYANTI

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta dan Kabupaten Lombok Utara. Lokasi tersebut
hubungan antar fenomena yang diselidiki. dipilih karena memang DDWK PTK yang
Paradigma dari penelitian kualitatif ini, sudah pernah terlaksana di antaranya di Kota
memandang realitas sosial sebagai sesuatu yang Denpasar dan Kabupaten Lombok Utara pada
holistik atau utuh, kompleks, dinamis dan penuh tahun 2017. Alasan memilih kedua lokasi
makna. Melalui data yang mendalam, akan tersebut dikarenakan melihat jarak waktu
diungkap makna yang terkandung dibalik data pelaksanaan tahun 2017 ke tahun 2018, ada
tersebut (Sugiyono, 2011). Analisis ex post rentang waktu yang cukup untuk bisa
facto dimaksudkan meneliti peristiwa yang menganalisis transfer pelatihan oleh para
telah terjadi dengan cara merunut ke belakang alumni. Selain didukung alasan bahwa peneliti
dan jika dimungkinkan bertujuan melacak juga terlibat dalam kegiatan Diklat tersebut
faktor penyebab terjadinya peristiwa yang sehingga bisa lebih mudah untuk menjalin
diteliti. Identifikasi dan deskripsi atas fenomena komunikasi dengan para alumni sebagai
yang terjadi akan dilakukan dengan apa adanya, informan yang dibutuhkan dalam rangka
tanpa ada unsur rekayasa oleh peneliti. pengumpulan data.
Penelitian ini dilaksanakan pada Subjek dalam penelitian ini adalah
wilayah kerja BDK Denpasar dengan sebaran alumni DDWK PTK sebanyak 3 orang dengan
alumni yang dipilih berada di Kota Denpasar rincian sebagai berikut.

Tabel 1. Komposisi Subjek Penelitian


No Informan Jenis Golongan Asal Sekolah/ Jenis Diklat Teknis Substantif
Kelamin Madrasah PTK yang diikuti
1 SD P IIIb MIN Denpasar DDWK PTK Kota Denpasar
(Februari 2017)
2 NM P IIId SMPN 1 Pemenang DDWK PTK Kab. Lombok
Utara (Oktober 2017)
3 WS L IIIc SDN 2 Mumbul Sari DDWK PTK Kab. Lombok
Utara (Oktober 2017)
Banyak informan 3 Orang

Subjek dalam penelitian ini dipilih Metode pengumpulan data dalam


secara purposive yakni dipilih dengan penelitian ini meliputi wawancara dan
pertimbangan dan tujuan tertentu. Dari 80 orang dokumentasi. Metode wawancara dilakukan
alumni yang terdiri atas guru mata pelajaran dalam bentuk wawancara semi terstruktur,
pendidikan agama Islam dan guru madrasah, dilakukan melalui pertemuan langsung dan via
para subjek tersebut kiranya telah telepon. Panduan wawancara digunakan untuk
dipertimbangkan dari segi karakteristik peserta mengarahkan pertanyaan seputar bagaimana
diklat (kemampuan, motivasi, efikasi diri, dan pemahaman alumni atas materi diklat dan
orientasinya pada manfaat diklat). orientasi manfaat diklat; langkah kerja dalam
Pengumpulan data pada penelitian ini, tidak menyempurnakan proposal, melaksanakan
terbatas hanya pada subjek penelitian namun siklus, mengolah data, membuat laporan,
melibatkan juga sumber data lain yakni Kepala melaksanakan seminar hasil PTK; pemanfaatan
Sekolah/Madrasah dari para alumni. laporan PTK yang telah diseminarkan untuk
pemenuhan angka kredit; faktor pendukung dan
Objek penelitian ini adalah transfer
penghambat dalam melakukan PTK. Demi
pelatihan alumni Diklat Teknis Substantif PTK
lengkapnya data atau informasi yang diperoleh,
BDK Denpasar. Bentuk transfer pelatihan
penelitian ini juga menggunakan metode
disederhanakan dan difokuskan pada
dokumentasi. Metode dokumentasi
keberlanjutan proposal PTK yang telah disusun
dimaksudkan untuk mengecek bukti fisik atas
saat mengikuti Diklat, ditindaklanjuti secara
jawaban yang disampaikan oleh subjek
serius sampai laporan tersusun lengkap dan
penelitian, berkaitan dengan dokumen proposal,
diseminarkan.

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 320
TRANSFER PELATIHAN ALUMNI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BALAI
DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
perangkat pelaksanaan siklus, hasil olah data, antara alumni dan Widyaiswara pengampu
naskah laporan PTK. untuk serius merealisasikan RTL dalam bentuk
pelaksanaan PTK sampai pada pembuatan
Teknik analisis data yang digunakan
laporan hasil. Namun demikian, saat keempat
dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
puluh alumni melaporkan realisasi pelaksanaan
oleh Matthew B. Miles dan Michael Huberman.
RTL ke BDK Denpasar, lambat laun
Teknik analisis ini terdiri atas tiga alur kegiatan
komunikasi antara peserta dengan Widyaiswara
yakni reduksi data, penyajian data, dan
(termasuk peneliti) semakin berkurang.
penarikan simpulan atau verifikasi, yang
Kelanjutan dari siklus yang menjadi tagihan
dilakukan bersamaan selama analisis data
RTL, tidak ditindaklanjuti kembali oleh seluruh
(Huberman, 1992:16). Reduksi data dalam
peserta sampai ke pengolahan data dan laporan.
penelitian ini dilakukan mulai dari pelaksanaan
Hanya 2 orang saja yang melanjutkannya
wawancara, yang mengarahkan pertanyaan dan
termasuk salah satunya adalah SD. Berbeda hal
pengumpulan data sesuai indikator transfer
dengan alumni di Kabupaten Lombok Utara,
pelatihan yang telah dirumuskan. Hasil
karena terpaut jarak maka hanya bisa
wawancara yang membutuhkan dukungan
melanjutkan komunikasi dan bimbingan via
dokumen bukti fisik, langsung dikonfirmasi
telepon dan email. Sehingga sedikit
kepada informan yang bersangkutan untuk bisa
berpengaruh pada keseriusan alumni dalam
menunjukkan kelengkapan dokumen dimaksud.
merealisasikan RTL maupun melanjutkan
Data melalui wawancara dengan para alumni
sampai tuntas di pembuatan laporan PTK dan
ini, dikonfirmasi juga kepada kepala
seminar hasil. NM dan WS adalah yang intensif
sekolah/madrasah yang bersangkutan perihal
meminta bimbingan kepada Widyaiswara
kebenarannya, yang bertujuan sebagai bentuk
termasuk peneliti (karena di kedua diklat
triangulasi data berdasarkan narasumber yang
tersebut, peneliti bertim dengan seorang
berbeda yakni alumni dan atasan langsung
Widyaiswara lain untuk mengisi mata diklat
alumni. Penyajian data sebagai alur penting
yang kedua dilakukan melalui interpretasi data inti).
hasil wawancara dan telaah dokumen, yang Berikut dijelaskan hasil penelitian
disajikan dalam bentuk deskriptif naratif. berdasarkan kegiatan-kegiatan yang merupakan
Berdasarkan deskripsi data pada masalah, runutan kerja proses PTK yang sekaligus
kemudian ditarik suatu kesimpulan yang logis. sebagai indikator dilakukannya transfer
Penarikan simpulan atau verifikasi dalam pelatihan oleh alumni Diklat Teknis Substantif
penelitian ini adalah membuat pertimbangan PTK. Kegiatan-kegiatan sesuai dengan runutan
atau keputusan tentang gambaran transfer kerja PTK tersebut meliputi penyempurnaan
pelatihan alumni Diklat Teknis Substantif PTK. proposal PTK, pelaksanaan siklus, pengolahan
data hasil PTK, pembuatan laporan,
HASIL DAN PEMBAHASAN pelaksanaan seminar hasil PTK, dan pengusulan
Dua kelompok alumni yakni alumni laporan PTK untuk pemenuhan kebutuhan
Diklat Teknis Substantif PTK Kantor angka kredit guru dari sub unsur publikasi
Kementerian Agama Kota Denpasar dan alumni ilmiah.
Diklat Teknis Substantif PTK Kantor
Penyempurnaan proposal PTK
Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara,
menunjukkan aktivitas yang berbeda pasca Proposal yang peserta buat selama diklat
diklat. Keempat puluh orang alumni di Kota sesungguhnya dapat dikatakan belum
Denpasar, secara keseluruhan serempak sempurna. Hari efektif belajar yang hanya 5
meminta bimbingan kepada Widyaiswara hari, ada 6 mata diklat yang harus dipelajari baik
pengampu mata diklat inti melalui komunikasi teori dan praktik, menjadikan waktu tersebut
via telepon, email, dan bahkan bertemu sangat singkat untuk menyelesaikan draf
langsung. Wilayah Kota Denpasar yang masih proposal maupun perangkat pelaksanaan siklus.
berdekatan dan terjangkau dari lokasi kantor Terbukti di saat pengumpulan hasil kerja di hari
BDK Denpasar, memang sangat terakhir belajar, banyak peserta yang mohon
memungkinkan hal tersebut. Selain juga permakluman untuk keterbatasan narasi.
memang karena sudah ada komitmen bersama Peserta mengaku belum mampu

321 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
AMALIA PUSPAYANTI

mendeskripsikan komponen proposal PTK melengkapinya. Perihal prosedur penelitian


secara lengkap menggunakan narasi sendiri, juga seperti itu. Setelah RPP siklus I dibuat dan
lebih cenderung meniru narasi yang banyak disempurnakan sesuai langkah pembelajaran
dicontohkan oleh Widyaiswara. menggunakan tindakan yang dipilih, barulah
narasi di bagian pelaksanaan siklus yang ada
Atas alasan tersebut maka alumni perlu
dalam proposal bisa dilengkapi.
mencermati dan menyempurnakan kembali draf
proposal yang telah dibuat. Penyempurnaan Pada saat menyempurnakan proposal,
dimaksudkan untuk pengetikan yang mungkin informan terkadang menghubungi Widyaiswara
belum rapi ataupun penjelasan yang belum tepat (termasuk peneliti) melalui telepon atau email
atau lengkap. Intinya draf proposal perlu untuk mendiskusikan hasil pekerjaannya. Hal
disempurnakan agar lebih maksimal baik isi ini untuk memastikan bahwa langkah alumni
maupun tulisan. Sehingga dapat menjadi acuan sebagai peneliti sudah benar, sebelum lanjut ke
yang pasti untuk melangkah ke tahap penelitian tahap berikutnya yakni pelaksanaan siklus.
selanjutnya yaitu pelaksanaan siklus. Sudah tepatkah variabel masalah dan variabel
tindakan yang dipilih, sudah tepatkah teori yang
Informasi yang peneliti peroleh dari
dirujuk, sudah sesuaikah instrumen yang
ketiga informan, menyatakan bahwa memang
disiapkan, dan benarkah langkah penerapan
setelah diklat usai barulah ketiganya bisa
tindakan yang dipilih. Hal penting di sini adalah
merapikan dan melengkapi draf proposalnya
informan paham dengan segala ketentuan dalam
dengan lebih tenang dan tidak terburu-buru. Di
penyusunan proposal PTK yakni berpedoman
sela jam mengajar, ketiganya banyak
pada buku 4 Kegiatan PKB Guru dan Angka
memperbaiki di bagian latar belakang, kajian
Kreditnya.
teori, dan prosedur penelitian. Ketiga informan
mengaku bahwa narasi latar belakang belum Pelaksanaan siklus PTK
runut sepenuhnya sesuai kriteria minimal yang
semestinya memuat kondisi riil atau kenyataan Siklus akan dapat dilaksanakan jika
di kelas, kondisi pembelajaran yang ideal atau perangkat yang dibutuhkan telah selesai
menjadi harapan, kesenjangan di antara 2 disiapkan oleh guru. Jadi dari hasil kerja selama
kondisi tersebut, serta satu alternatif tindakan diklat, RPP yang sudah dibuat, lembar kerja,
yang menjadi solusi dalam PTK. Mereka dan instrumen penelitian yang akan digunakan
sebenarnya paham dengan apa yang seharusnya tetap perlu dicermati sekali lagi apakah sudah
muncul di latar belakang, hanya saja karena lengkap dan benar. Media yang akan digunakan
belum terbiasa menuangkan secara runut apa juga perlu disiapkan. Ketiga informan
yang ada di pikiran dalam bentuk tulisan, maka menyatakan bahwa pembuatan instrumen yang
latar belakang yang ada di draf semula masih berupa lembar observasi atas tindakan guru dan
apa adanya sesuai yang informan bisa tulis saat aktivitas peserta didik, tidak ada kendala.
itu saja. Kajian teori pun hampir serupa, masih Mereka sudah memahami dan dapat
dituliskan apa yang bisa dituliskan saja. Artinya membuatnya. Persiapan yang mereka lakukan
sebatas mengutip tapi belum mengikuti banyak di penyempurnaan RPP, instrumen
ketentuan yang baku. Teori-teori yang untuk mengukur hasil belajar, lembar kerja
dicantumkan masih banyak yang mengambil sesuai materi, dan media pembelajaran.
dari blog-blog pribadi. Informan mengakui SD mengatakan bahwa dirinya banyak
selain karena keterbatasan buku yang dibawa melakukan persiapan siklus mulai dari
saat diklat, mereka juga belum paham cara memperbaiki RPP terutama di langkah
efektif melakukan penelusuran di internet untuk pembelajaran. Bagaimana pengelolaan
menemukan referensi yang tepat. Bagaimana pembelajaran yang menggunakan kartu remi
cara mengutip dan memasukkannya ke dalam agar tersaji jelas di RPP dan terbaca sebagai
daftar pustaka, serta batas maksimal tahun terbit tindakan yang ditonjolkan atau sebagai solusi
referensi yang dirujuk. Setelah memperoleh yang dipilih sebagai tindakan. SD juga
penjelasan dari Widyaiswara dan ada waktu menyiapkan instrumen untuk mengukur hasil
yang lebih luang di sela keseharian mengajar, belajar yang disesuaikan dengan materi keliling
barulah ketiga informan mencoba untuk dan luas lingkaran. Selain itu SD membuat

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 322
TRANSFER PELATIHAN ALUMNI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BALAI
DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
media berupa kartu remi. Lain halnya NM, secara mandiri. NM dan WS yang berlokasi di
banyak melakukan persiapan siklus terutama di Lombok Utara, melaksanakan siklus I dan II
penyempurnaan langkah pembelajaran yang secara mandiri tanpa pendampingan oleh
mana akan menerapkan model pembelajaran Widyaiswara karena memang jarak Lombok
mind mapping pada mata pelajaran Pendidikan Utara yang tidak memungkinkan untuk
Agama Islam dan Budi Pekerti kelas VII SMP. didatangi sewaktu-waktu. Namun NM dan WS
NM juga menyiapkan lembar kerja agar peserta tetap berkomunikasi via telepon, whatsapp, dan
didik lebih mudah memahami materi yang email selama pelaksanaan siklus tersebut.
dibelajarkan. Lembar kerja tersebut ditujukan
agar peserta didik dapat merangkum materi dan Pengolahan data hasil PTK
kemudian menyajikannya dalam sebuah peta Setelah siklus dilaksanakan, langkah
konsep yang tepat dan menarik sesuai dengan berikutnya adalah pengolahan data hasil PTK.
model pembelajaran mind mapping yang Data di siklus I dan II disajikan dalam
dimaksud. Informan ketiga yakni WS, rekapitulasi yang lebih bermakna sehingga
mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan dapat terbaca apakah ada peningkatan di tiap
untuk pelaksanaan siklus di antaranya adalah siklus dan sudah mencapai indikator kinerja
menyempurnakan RPP disesuaikan dengan yang ditetapkan atau belum. SD dan NM
model pembelajaran kooperatif make a match mengakui paham tentang cara pengolahan data
dan materi tata cara salat. WS juga menyiapkan tersebut. Sedangkan WS mengakui sedikit
lembar kerja terbimbing yang disesuaikan kesulitan karena saat diklat, praktik pengolahan
dengan tingkat kemampuan peserta didik data yang didapat masih sebatas contoh dan
tingkat SD, kemudian menyiapkan instrumen simulasi. WS dapat memahaminya setelah
penilaian untuk mengukur hasil belajar, serta berdiskusi dengan Widyaiswara dan
media berupa poster-poster tentang tata cara memperoleh arahan bagaimana cara mengolah
salat dan pasangan kartu untuk permainan make data dimaksud. Bagaimana cara membaca
a match. peningkatan dan kemajuan dari peserta didik di
Ketiga informan mengakui bahwa setiap siklus, cara membandingkan hasil di
persiapan ini cukup menyita waktu terutama di setiap siklus dengan indikator kinerja yang
pembuatan lembar kerja dan media menjadi target keberhasilan tindakan, baru
pembelajaran. Sebelumnya para informan benar-benar bisa dipahami WS setelah
belum terbiasa membuat lembar kerja karena memperoleh data hasil PTK yang riil sesuai
selama ini mereka terbiasa menggunakan miliknya. Artinya WS mengakui bahwa
lembar kerja yang dicetak oleh penerbit, yang penjelasan saat diklat hanya sekedar dipahami
hanya berisi latihan soal bukan lembar kerja saat itu saja dan WS tidak ingat atau paham
yang membimbing kepada penemuan konsep. bagaimana menerjemahkan ke pengolahan
Sedangkan untuk media, kartu remi yang dibuat sesungguhnya.
oleh SD juga dalam bentuk kartu yang memang
dibuat menyerupai kartu remi baik tampilan dan Pembuatan laporan
penggunaannya dalam permainan. Media kartu Pembuatan laporan, khususnya
yang dibuat oleh WS juga dirancang sedemikian penulisan bab IV, idealnya dilakukan
rupa agar dapat dimainkan oleh 2 kelompok di bersamaan saat olah data siklus I maupun siklus
kelas dan sesuai dengan substansi materi II. Peneliti tidak perlu menunggu siklus II
pelajaran setiap pertemuan. selesai baru kemudian mulai menulis deskripsi
Sesuai dengan teori yang telah dipelajari bab IV. Karena sifatnya seperti ibarat orang
selama diklat, ketiga informan melaksanakan bercerita, peneliti dalam PTK harus bisa
tindakan dalam 2 siklus di mana setiap siklus mendeskripsikan secara detail bagaimana
terdiri atas 2 kali pertemuan. SD dengan lokasi situasi yang terjadi di setiap pertemuan dalam
madrasahnya yang berada di Kota Denpasar, siklus. Deskripsi tersebut didukung oleh data
bisa memperoleh pendampingan dari capaian peserta didik sebagaimana hasil dalam
Widyaiswara saat pelaksanaan siklus I. olah data. Jadi supaya tidak ada situasi yang
Sedangkan untuk siklus II dilanjutkan oleh SD lupa dideskripsikan, peneliti langsung
mendeskripsikan hasil siklus I di saat proses

323 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
AMALIA PUSPAYANTI

pengolahan data siklus I sedang berjalan. Begitu dengan kesibukan tugas tambahan di
juga hasil siklus II, langsung dideskripsikan di madrasahnya yaitu menjabat sebagai Wakil
saat proses pengolahan data siklus II sedang Kepala bagian Kurikulum. Tetapi SD
berjalan. menyatakan kepada peneliti akan
mengusahakan seminar paling lambat akhir
Ketiga informan mengakui telah
Desember 2018 supaya hasil kerjanya tersebut
melakukan hal tersebut. Hanya memang
tidak sia-sia. SD menyadari sepenuhnya bahwa
ketiganya mengakui terkendala di pembuatan
kelanjutan proses tersebut sampai ke tahap
deskripsi atau narasi dimaksud. Ketiganya
seminar sebenarnya lebih ke tanggung jawab
mengakui belum terbiasa menulis, sehingga
pribadi, bukan karena dipersulit oleh pihak
menghabiskan waktu yang cukup panjang saat
madrasah ataupun pimpinan, tapi justru yang
menuliskan bab IV. Menurut SD, penulisan bab
bersangkutan sendiri yang belum bisa mencapai
IV dan V ini perlu latihan dan bimbingan
target sampai tuntas.
Widyaiswara secara khusus agar sesuai dengan
ketentuan yang ada. SD sendiri sempat Pengakuan SD tersebut sejalan dengan
mengirimkan draf bab IV dan V melalui email informasi yang peneliti peroleh dari Kepala
untuk dikoreksi peneliti. Saat itu tepatnya bulan Madrasah. Kepala Madrasah mengatakan
Mei 2017. Jadi SD yang lebih intensif meminta bahwa berdasar pengamatan, penguasaan
bimbingan sampai ke pelaporan. NM dan WS materi oleh SD tidak ada kendala. Siklus PTK
tidak demikian. NM menganggap contoh dan sudah berhasil dilaksanakannya, olah data juga
penjelasan yang diterima saat diklat sudah sudah dilakukan, penyusunan laporan hampir
cukup jelas. NM lebih berinisiatif untuk selesai. Kepala Madrasah tinggal menunggu
mencari dan mempelajari contoh-contoh draf laporan lengkapnya. Menurut Kepala
laporan PTK terdahulu. Contoh-contoh tersebut Madrasah, kesanggupan SD untuk
diakui NM banyak menginspirasi tentang menyelesaikan laporan sedikit terkendala pada
bagaimana menuangkan hasil interpretasi data pengelolaan beban kerja. Meskipun hal ini juga
ke dalam narasi laporan. NM tidak merasakan dimaklumi oleh Kepala Madrasah, menurutnya
kesulitan yang begitu berarti dalam penulisan hal ini ikut disebabkan oleh pengalaman belajar
laporan. Hanya memang sedikit terkendala saat diklat yang belum cukup komprehensif.
dengan aktivitas mengajar yang cukup padat. Materi pengolahan data dan penyusunan
Tetapi di benak NM, selagi masih hangat dalam laporan hanya sebatas contoh atau simulasi saja.
ingatan, lebih baik untuk menyelesaikan Alumni sangat perlu mengembangkan
laporan tersebut dengan segera. Akhirnya kemampuan dan pemahamannya secara lebih
laporan tersebut pun selesai di bulan Maret lagi agar dapat menyusun laporan sesuai hasil
2018. Hampir sama dengan NM, WS juga interpretasi data masing-masing. Seyogyanya
menyelesaikan laporannya secara mandiri tanpa hal ini kembali ke tekad dan usaha alumni.
konsultasi yang intensif dengan Widyaiswara Kepala Madrasah sebatas memberi dukungan
termasuk peneliti. WS memang mengalami baik motivasi maupun fasilitas yang
kebingungan, tapi dari contoh-contoh yang dimungkinkan.
dipelajari tetap terus mencoba dan akhirnya Jika SD belum sampai pada tahap
dapat menyelesaikan laporan di bulan Juni seminar, berbeda halnya dengan NM. NM yang
2018. justru tidak terlalu banyak berkonsultasi saat
penyusunan laporan, berhasil melaksanakan
Pelaksanaan seminar hasil PTK
seminar di akhir bulan Maret 2018. NM
Melalui komunikasi via telepon bulan mengakui dukungan sekolah baik teman guru
Agustus, Oktober dan terakhir awal Desember maupun Kepala Sekolah, sangat baik sehingga
2018, peneliti sempat menanyakan bagaimana tidak terkendala sama sekali di pelaksanaan
draf bab IV yang telah dikoreksi peneliti apakah seminar. Sedangkan lain hal yang terjadi
sudah ditindaklanjuti oleh SD. SD mengatakan dengan WS. Sampai awal Desember 2018, WS
saat itu sudah langsung direvisi sesuai catatan- menginformasikan belum melaksanakan
catatan koreksi namun sampai awal Desember seminar. WS mengatakan di sekolahnya sempat
2018 belum membukanya kembali untuk siap terjadi pergantian Kepala Sekolah sehingga ijin
diseminarkan. SD mengatakan terkendala

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 324
TRANSFER PELATIHAN ALUMNI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BALAI
DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
penelitian dan kelanjutan proses ke seminar waktu tersebut sudah melewati 1 tahun dari
sedikit sulit dikomunikasikan dengan Kepala waktu pelaksanaan diklat. Lambat laun alumni
Sekolah pengganti. Ijin saja tidak turun apalagi kembali dengan rutinitas tugas kesehariannya.
bisa difasilitasi. Konsultasi dengan pengawas Semangat mengimplementasikan hasil diklat
sekolah pun kurang lancar. Jadi WS sudah semakin berkurang. Artinya, kecil
mengatakan sulit mendapat dukungan untuk harapan bagi SD dan WS untuk memenuhi
bisa melaksanakan seminar tersebut. target sampai ke pelaksanaan seminar hasil
PTK.
Pengusulan laporan PTK
Transfer pelatihan efektif terlaksana
Sesuai penjelasan pada bagian segera setelah diklat selesai. Adapun
sebelumnya, karena SD dan WS belum kemungkinannya bisa jadi 6 bulan setelah diklat
melaksanakan seminar, tentunya belum atau maksimal 1 tahun setelah diklat.
dilakukan pengusulan angka kredit dari laporan Selebihnya dari 1 tahun, kecil harapan transfer
hasil PTK tersebut. Sedangkan NM yang sudah pelatihan terlaksana secara maksimal. Target
melaksanakan seminar, sudah langsung RTL yang mewajibkan laporan realisasi
mengusulkan laporan hasil PTK yang maksimal 2 minggu setelah diklat usai,
dimilikinya untuk kebutuhan naik pangkat. NM memperkuat fakta bahwa sebagian besar alumni
memanfaatkan laporan hasil PTK yang bernilai giat melakukan transfer pelatihan segera setelah
4 tersebut untuk naik pangkat dari III/c ke III/d. diklat, dan mulai berguguran setelah lewat masa
Keberhasilan yang dicapai oleh NM 3 atau 6 bulan ke atas.
tidak lepas dari semangat atas komitmennya Faktor apa yang kiranya mempengaruhi
untuk menghasilkan karya dalam bentuk hal tersebut, kemungkinan yang pertama adalah
laporan PTK jadi. Menurut NM bahwasanya penguasaan pengetahuan dan keterampilan oleh
akan sangat disayangkan jika apa yang telah alumni. Seperti yang telah diungkap di mana SD
dipelajari dan dikerjakan selama diklat tidak mengaku masih perlu penguatan untuk materi
ditindaklanjuti setelah kembali ke tempat tugas. penyusunan laporan PTK dan WS yang perlu
Pengalaman melakukan PTK seutuhnya baru penguatan di materi pengolahan data dan
akan diperoleh jika proposal ditindaklanjuti penyusunan laporan PTK. Pemahaman dan
melalui pelaksanaan siklus sampai ke kemampuan alumni dalam menerjemahkan apa
pengolahan data dan pelaporan bahkan sampai yang telah dipelajari disandingkan dengan
ke seminar. Jadi jelas bahwa peserta Diklat kebutuhan dan kondisi di lingkungan kerja
Teknis Substantif PTK akan lebih merasakan masing-masing, berpengaruh pada kelancaran
manfaat diklat jika telah menyelesaikan seluruh pelaksanaan transfer pelatihan. Seperti yang
proses tersebut. terjadi pada SD, mandek di awal Mei 2017
Berdasarkan hasil penelitian di atas, karena ragu dan belum paham betul cara
tampak bahwa transfer pelatihan yang mendeskripsikan sub bab B, C, dan D di bab IV
dilakukan oleh masing-masing alumni memiliki laporan. Setelah mendapat arahan dari
capaian target dan waktu penyelesaian yang Widyaiswara, barulah kemudian melanjutkan
berbeda. Waktu dari selesainya diklat sampai sampai sub bab terakhir sehingga bab IV dan V
bisa disusunnya laporan PTK oleh ketiga pun selesai di akhir Mei 2017.
informan tampak berbeda. SD menyelesaikan Faktor kedua adalah efikasi diri masing-
dalam waktu 4 bulan (Februari sampai dengan masing alumni. Lihat kembali SD, akhir Mei
Mei 2017), NM dalam waktu 6 bulan (Oktober 2017 sudah dapat menyelesaikan draf laporan
2017 sampai dengan Maret 2018), dan WS sampai pada bab V. Namun sampai dengan awal
dalam waktu 9 bulan (Oktober 2017 sampai Desember 2018 ternyata SD belum menata
dengan Juni 2018). Namun itupun baru sampai kembali draf laporan Bab I-V untuk dilengkapi
di pelaporan, yang berhasil sampai ke bersama lampirannya. Akibatnya SD pun belum
pelaksanaan seminar hanyalah NM. Sampai sampai pada tahapan seminar. Melalui
dengan awal Desember 2018, SD baru percakapan non formal antara peneliti dan SD,
berencana akan melaksanakan seminar, dapat ditangkap bahwa SD kurang yakin
sedangkan WS belum ada kejelasan. Rentang laporan PTK miliknya layak untuk

325 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
AMALIA PUSPAYANTI

diseminarkan. Padahal syarat seminar pun ketidaktahuan, transfer pelatihan yang tinggal
sebenarnya tidak ada yang memberatkan. selangkah lagi, tidak dapat diselesaikan oleh
Prinsipnya seminar dihadiri minimal oleh 15 alumni. Atau bisa juga baru lanjut ke
orang guru dan 3 sekolah di sekitar yang pelaksanaan siklus, tetapi karena tidak paham
sejenjang. Hal yang hampir serupa juga terjadi apa yang harus diperbuat selama siklus,
pada WS. Keyakinan WS untuk dapat menyebabkan alumni mandek atau
menyelesaikan laporan PTK tidak seteguh menghentikan langkah kerjanya.
keyakinan NM yang sama-sama di Lombok Umumnya PTK bukan hal asing atau
Utara. WS baru dapat menyelesaikannya dalam
baru bagi guru. Hanya saja kemauan dan
waktu 9 bulan. Untuk pelaksanaan seminar pun pemahaman tentang prosedur PTK yang benar,
WS kembali ragu-ragu apakah dirinya layak penyusunan laporan yang tepat dengan
untuk menyajikan laporan hasil PTK tersebut sistematika yang mengacu pada pedoman baku,
dalam sebuah seminar. Dari gambaran situasi masih perlu diluruskan atau dikuatkan. Seluruh
ini, tentu terbaca bahwa selain efikasi diri guru yang mengikuti Diklat Teknis Substantif
alumni, ada faktor lain yang ikut berpengaruh PTK telah menyadari akan arti penting Diklat
pada kesuksesan transfer pelatihan, yakni tersebut. Di samping mendorong pada
dukungan atasan atau lingkungan kerja. Karena peningkatan kualitas pembelajaran, Diklat
sudah terbukti di lain pihak, NM berhasil Teknis Substantif PTK mengingatkan bahwa
melaksanakan seminar dikarenakan adanya ada kebutuhan guru untuk melaksanakan
dukungan penuh dari Kepala Sekolah maupun penelitian sebagai tuntutan di karir
Pengawas Sekolah. Melalui dukungan kepangkatannya.
pengkondisian oleh Kepala Sekolah, dengan
prinsip syarat minimal seminar terpenuhi, maka Dengan demikian, agar transfer
seminar hasil PTK NM berhasil dilaksanakan. pelatihan ini tidak hanya menjadi formalitas
Dukungan atasan dan lingkungan kerja ini ataupun tidak berdampak apa-apa bagi alumni,
menyiratkan makna bahwa kesempatan juga penting kiranya BDK Denpasar melalui
menjadi penting adanya. Kesempatan akan Widyaiswara mengupayakan pembimbingan
terbuka luas di saat ada dukungan sepenuhnya peserta pasca diklat terutama pada rentang
dari atasan selain situasi kondusif juga waktu di bawah 6 bulan dari selesai diklat.
terbangun di lingkungan kerja. Pemahaman dan keterampilan yang didapat
peserta saat diklat tetap perlu penguatan untuk
Selain faktor internal dalam diri alumni dapat dipraktikkan melalui penyesuaian di
yang meliputi kemampuan, motivasi, efikasi lingkungan kerja. Kemampuan dan kemauan
diri, kesadaran pentingnya diklat yang diikuti, saja tidak cukup karena kedua hal tersebut akan
ada faktor eksternal berupa dukungan di melemah seiring waktu jika tidak terus diasah.
lingkungan kerja dan dukungan dari BDK Untuk itu motivasi dan keyakinan akan
Denpasar, yang ikut mempengaruhi transfer kemampuan menyelesaikan sesuai target, perlu
pelatihan alumni diklat. Artinya, dukungan dan ditumbuhkan dalam diri alumni ataupun
kontrol dari BDK Denpasar sebagai dibangkitkan melalui bimbingan Widyaiswara.
penyelenggara, seyogyanya tetap dibutuhkan
untuk mengoptimalkan transfer pelatihan PENUTUP
alumni diklat dimaksud. Sebagaimana yang
telah diungkap, mulai dari penyempurnaan Berdasarkan paparan hasil penelitian
proposal, pelaksanaan siklus, pengolahan data, dan pembahasan maka dapat disampaikan
penyusunan laporan, dan pengusulannya angka simpulan bahwa transfer pelatihan oleh alumni
kredit, akan lebih sempurna jika terawasi dan Diklat Teknis Substantif PTK BDK Denpasar
dibimbing oleh Widyaiswara. Mengapa dapat berupa kelanjutan proposal yang dibuat
demikian? Bisa saja proses tersebut sudah selama Diklat. Transfer pelatihan dipengaruhi
hampir di ujung target seperti di penyusunan oleh karakteristik peserta Diklat (meliputi
laporan, tapi bisa jadi tidak mencapai tahap kemampuan kognitif, motivasi, efikasi diri, dan
seminar karena tidak ada motivasi ataupun yang orientasi manfaat Diklat), desain pelatihan, dan
memberi pencerahan bahwasanya seminar itu lingkungan kerja. Pada praktiknya ada yang
tidak sulit ataupun rumit. Bisa saja karena melaksanakannya segera setelah Diklat (kurang

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 326
TRANSFER PELATIHAN ALUMNI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BALAI
DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR
dari atau sampai dengan 6 bulan) dan ada yang Development, 15(2). Tersedia pada:
sampai 1 tahun. Untuk ini, perlu dikondisikan https://formation-syndicale.ftq.qc.ca/
agar RTL terlaksana secara sempurna dan terus wp-content/uploads/sites/5/2019/04/
lanjut sampai ke pelaksanaan seminar hasil Grossman_et_al-2011-International_
PTK. Journal_of_Training_and_Developmen
t.pdf (Diakses: 15 Agustus 2018).
Sejalan dengan simpulan penelitian,
peneliti menyampaikan beberapa rekomendasi Hariyanto, E., Purnomo, R. and Bawono, I. R.
sebagai berikut. BDK Denpasar hendaknya (2011) ‘Desain Pelatihan, Dukungan
lebih menggiatkan transfer pelatihan oleh para Organisasional, Dukungan Supervisor
alumni diklat Teknis Substantif PTK tidak dan Self-Efficacy sebagai Faktor
sebatas realisasi RTL tetapi sampai pada Penentu Keefektifan Transfer
penyusunan laporan PTK. Widyaiswara Pelatihan’, Jurnal Siasat Bisnis. doi:
hendaknya tetap memberi bimbingan dan 10.20885/jsb.vol15.iss2.art5.
motivasi kepada alumni untuk menerapkan Hastari, T. M. (2013) ‘Studi Deskriptif tentang
pengetahuan dan keterampilannya dalam Learning Transfer bagi Alumni Peserta
melaksanakan transfer pelatihan demi Pendidikan dan Pelatihan Pelayanan
memperoleh pengalaman dan keterampilan Publik oleh Badan Pendidikan dan
yang utuh dalam melaksanakan PTK. Pelatihan Jawa Timur di Badan
Stakeholder/user di wilayah kerja hendaknya Koordinasi Malang’, Jurnal Kebijakan
menindaklanjuti upaya pemberdayaan dan Manajemen Publik, (1)1. Tersedia
kompetensi dan keterampilan alumni pasca pada: http://journal.unair.ac.id/down
diklat sesuai konteks diklat yang telah diikuti. load-fullpapers-14%20Theresia_KMP
%20V1%20N1%20Jan-
DAFTAR PUSTAKA
April%202013.pdf (Diakses: 11 Juli
Ardaneswari, C.P. (2016) ‘Transfer of Training 2018).
(Analisis Pelaksanaan Transfer of
Kemenag (2015) Peraturan Menteri Agama
Training di Badan Kepegawaian Daerah
Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
(BKD) Daerah Istimewa Yogyakarta)’,
2015 tentang Penyelenggaraan
NATAPRAJA: Jurnal Kajian Ilmu
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Administrasi Negara, 4(2). Tersedia
pada Kementerian Agama, Jakarta.
pada: https://journal.uny.ac.id/index.
Indonesia.
php/natapraja/article/download/12622/8
907 (Diakses: 16 Juli 2018). Kimbal, D. A. (2015) Pengaruh Self Efficacy,
Lingkungan Kerja, dan Dukungan
Baldwin, T.T. and Ford, J.K. (1988) ‘Transfer
Atasan terhadap Transfer Pelatihan
of Training: A Review And Direction
pada Karyawan Bank Pembangunan
For Future Research’, Personnel
Daerah (BPD) Bali Cabang Renon.
Psychology. doi: 10.1111/j.1744-
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
6570.1988.tb00632.x.
Universitas Udayana Denpasar.
Depdiknas (2007) Peraturan Menteri
Miles, M. B. & Huberman, A.M. (1992)
Pendidikan Nasional Republik
Qualitative Data Analysis. London:
Indonesia Nomor 16 Tahun 2007
Sage Publication.
tentang Standar Kualifikasi Akademik
dan Kompetensi Guru, Lampiran nomor Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
18 tentang Standar Kompetensi Guru Keagamaan Badan Litbang dan Diklat
Mata Pelajaran di SD/MI, SMP/MTs, Kementerian Agama RI (2018)
SMA/MA, dan SMK/MAK, Jakarta. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Indonesia. Diklat Tenaga Teknis Pendidikan dan
Keagamaan, Jakarta. Indonesia.
Grossman, R. & Salas, E. (2011) ‘The transfer
of training: what really matters’,
International Journal of Training and

327 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
AMALIA PUSPAYANTI

Saks, A. M. (2002) So what is a good transfer Sugiyono (2011) Metode Penelitian


of training estimate? A reply to Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Fitzpatrick. Tersedia pada: Kualitatif, dan R&D. Bandung:
https://www.researchgate.net/profile/Al Alfabeta.
an_Saks/publication/239769006_So_W Wahyuningtyas, N. & Ratnawati, N. (2018)
hat_is_a_Good_Transfer_of_Training_ ‘Pelatihan dan Pendampingan Penulisan
Estimate_A_Reply_to_Fitzpatrick/links Artikel Jurnal bagi Guru-Guru IPS
/556f083808aeccd7774106f7.pdf Kabupaten Malang’, JPDS: Jurnal
(Diakses: 17 Juli 2018)
Praksis dan Dedikasi Sosial, 1(1).
Saks, A. M. and Burke, L. A. (2012) ‘An Tersedia pada:
investigation into the relationship http://journal2.um.ac.id/index.php/jpds/
between training evaluation and the article/download/3466/2238 (Diakses:
transfer of training’, International 17Juli 2019)
Journal of Training and Development.
doi: 10.1111/j.1468-
2419.2011.00397.x.

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 328

You might also like