Jihad Ardiansyah Telkom University (SENATIK 2020)
Jihad Ardiansyah Telkom University (SENATIK 2020)
Jihad Ardiansyah Telkom University (SENATIK 2020)
Abstract: Quality of corn to be one of the main requirements for the feed industry. In general, the
process of determining the quality of seed corn seed that is done manually by visual observation. The
process produces judgments based on the viewpoint of each observer who tends to be subjective.
This subjective assessment requires a long time and measurement conditions must be just right, so
that the observations will vary depending on eyesight and visual perception, as well as observers
background and other factors. In this final task, designed a system that can classify corn seeds based
on the texture based on digital image processing, so that obtained objective and precise results. The
image data required is a sample of dried corn seeds using the Discrete Wavelet Transform method,
and for the classification of the Corn Seeds using the Support Vector Machine. Based on the research
that has been done, obtained accuracy of 93.33% with computing time of 0,6384s on the extraction
parameters of the order DWT feature is Mean, Variance, Skewness, Kurtosis, and Entropy with the
subband LL, Level 2 decomposition of wavelet, Linear kernel type and OAO multiclass on SVM. This
system, it can be used as a standard for precise accuracy in the quality measurement of corn seeds.
Abstrak: Mutu jagung menjadi salah satu persyaratan utama bagi industri pakan. Pada umumnya,
proses penentuan kualitas benih yaitu biji jagung dilakukan secara manual dengan pengamatan
visual. Proses tersebut menghasilkan penilaian berdasarkan sudut pandang masing-masing
pengamat yang cenderung subjektif. Penilaian subjektif ini membutuhkan waktu yang lama dan
kondisi pengukuran harus tepat, sehingga hasil pengamatan akan berbeda-beda tergantung pada
penglihatan mata maupun presepsi visualnya, serta latar belakang pengamat dan faktor lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, dalam penelitian, dirancang sebuah sistem yang dapat
mengklasifikasikan biji jagung berdasarkan tekstur berbasis pengolahan citra digital, sehingga
didapatkan hasil yang objektif dan tepat. Data citra yang diperlukan adalah sampel biji jagung kering
dengan menggunakan metode Discrete Wavelet Transform, dan untuk klasifikasi citra biji jagung
menggunakan Support Vector Machine. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan
akurasi sebesar 93,33% dengan waktu komputasi 0,6384s pada parameter ektraksi ciri DWT orde
satu yaitu Mean, Variance, Skewness, Kurtosis, dan Entropy dengan subband LL, level 2
dekomposisi wavelet, jenis kernel Linear dan multiclass OAO pada SVM. Dengan adanya sistem ini,
dapat dijadikan standar akurasi yang tepat dalam pengukuran kualitas biji jagung.
1. PENDAHULUAN
Jagung merupakan komoditas pertanian yang mudah dalam pengelolaan budidayanya.
Tanaman palawija ini pada dasarnya tidak membutuhkan perawatan intensif dan resiko
kegagalan bertanamnya pun umumnya kecil dibandingkan dengan tanaman palawija
lainnya. Biji jagung sebagai hasil utama dari jagung ini digunakan sebagai bahan pangan
serta bahan baku penunjang industri lainnya [1].
Kualitas biji jagung diperlukan agar komoditas jagung memiliki keunggulan yang
kompetitif. Selama ini evaluasi kualitas biji jagung dalam proses pengklasifikasian kualitas
masih dilakukan secara manual melalui pengamatan visual. Tetapi kenyataannya evaluasi
========================================================================================
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN | 1
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
kualitas dengan cara ini, masih memiliki beberapa kelemahan. Sebagai contoh diantaranya
ketidakkonsistenan karena keterbatasan visual manusia dan adanya perbedaan sudut
pandang tentang kualitas oleh masing-masing pengamat [2]. Pengolahan citra digital
merupakan alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Cara ini mampu memproses
penampilan suatu bahan berdasarkan ukuran, bentuk dan warna yang bisa dipastikan akan
lebih tepat dan objektif dibandingkan dengan cara visual yang bersifat subjektif [3]. Oleh
karena itu, pengolahan citra ini dapat dijadikan salah satu pilihan dalam pengujian kualitas
tekstur biji jagung tanpa merusak objek.
Pada penelitian ini dapat menghasilkan sebuah aplikasi yang mampu mengetahui
kualitas biji jagung berdasarkan tekstur. Citra dari setiap biji jagung akan diambil
menggunakan kamera. Untuk tahap selanjutnya yang dilakukan pada penelitian ini adalah
preprocessing, lalu akan dilakukan ekstrasi ciri dengan Discrete Wavelet Transform. Metode
ini akan melewati sinyal yang akan dianalisis pada filter dengan frekuensi dan skala yang
berbeda. Setelah didapatkan hasil ektrasi ciri, klasifikasi dilakuan dengan Support Vector
Machine yang merupakan sebuah fungsi atau hyperplane untuk memisahkan dua buah
kelas atau lebih pola yang dipisahkan dengan maksimal. Dengan dilakukannya penelitian ini
dapat menciptakan program atau sistem yang dapat mengidentifikasi dan mengklasifikasi biji
jagung yang akurat dan efisien.
2. KAJIAN TEORI
2.1 Jagung
Jagung merupakan komoditas palawija yang berperan sebagai sumber karbohidrat
kedua setelah beras. Jagung-bahan baku pakan adalah jagung pipilan hasil tanaman jagung
(Zea mays L) berupa biji kering yang telah dilepaskan dan dibersihkan dari tongkolnya.
Berdasarkan warna biji jagung terdiri dari jagung putih dan jagung kuning[4]. Umumnya
produk hasil pertanian ditinjau dari kualitas mutu biji jagung. Kualitas jagung dapat
ditentukan dengan mengamati hasil fisik biji jagung. Kerusakan hasil pertanian dapat
disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).
Kerusakan tersebut mengakibatkan penurunan mutu jagung tersebut. Persyaratan mutu
jagung untuk perdagangan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu persyaratan kualitatif dan persyaratan kuantitatif[5].
(1)
========================================================================================
2 | PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
========================================================================================
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN | 3
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
(a) (b)
Gambar 2. (a) Alternatif bidang pemisah (b) Bidang pemisah terbaik dengan margin (m)
terbesar
Margin merupakan jarak antara hyperplane tersebut dengan data terdekat dari
masing-masing kelas. Subset data training set yang paling dekat ini disebut sebagai support
vector. Hyperplane terbaik adalah hyperplane yang terletak di tengah-tengah antara dua set
obyek dari dua kelas. Mencari hyperplane terbaik ekuivalen dengan memaksimalkan margin
atau jarak antara dua set obyek dari kelas yang berbeda[10]. Adapun data (pola) yang
berada pada bidang pembatas ini disebut support vector. Pada gambar 2(b) terdapat dua
kelas yang dapat dipisahkan oleh sepasang bidang pembatas yang sejajar. Bidang
pembatas pertama membatasi kelas pertama sedangkan bidang pembatas kedua
membatasi kelas kedua, sehingga diperoleh[11]:
(7)
dimana parameter x merupakan vector input, variabel w adalah parameter bobot
(weight vector), dan b adalah posisi bidang relatif terhadap pusat koordinat
3. METODE
3.1 Perancangan Sistem
Secara keseluruhan sistem yang akan dibuat pada penelitian ini dapat dilihat gambar 3.
========================================================================================
4 | PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
2448x2448
(Kamera 30 citra 10 citra
handphone)
3.4 Preprocessing
Preprocessing adalah proses awal yang dilakukan setalah mendapat akuisisi citra
sebagai citra masukan. Pada tahap preprocessing ini ada beberapa proses yang akan
dilakukan, yaitu:
1. Croping
Pada tahap ini bertujuan memberikan batasan yang lebih jelas dan terarah untuk
mendapatkan citra dengan ukuran yang seragam. Citra awal yang masuk ke dalam
sistem merupakan citra berukuran 2448x2448 dengan format JPG. Proses cropping
dilakukan untuk mendapatkan citra dengan ukuran seragam yaitu 2000x2000. Citra
hasil ini berikutnya akan diubah ke citra grayscale.
========================================================================================
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN | 5
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
4. HASIL
4.1 Pengujian Menggunakan Parameter Ekstrasi Ciri Pada DWT
Pengujian dilakukan dengan menggunakan 30 data citra latih dan 10 data citra uji dari
masing-masing kelas kualitas, untuk mengetahui tingkat akurasi dan waktu komputasi
terhadap pengaruh parameter ekstrasi ciri DWT. Untuk pengujian parameter Ekstrasi Ciri
DWT menggunakan 2 skenario. Adapun skenario yang dilakukan adalah sebagai berikut ini:
1. Pengujian Ekstrasi Ciri DWT dengan parameter level 1 dekomposisi, subband LL
(Low Low), jenis kernel Linear dan multiclass OAA (One Against All)
Tabel 2 Hasil pengujian Ektrasi Ciri DWT skenario 1
Waktu
Kombinasi Parameter Akurasi
Komputasi
Mean 56.67% 0.6414s
Variance 50.00% 0.6546s
1 Ciri Skewness 56.67% 0.6329s
Kurtosis 50.00% 0.6532s
Entropy 33.33% 0.9691s
Mean, Variance 73.33% 0.6546s
Mean, Skewness 76.67% 0.6412s
Mean, Kurtosis 66.67% 0.9795s
Mean, Entropy 56.67% 0.9877s
Varian Skewness 36.67% 0.9846s
2 Ciri
Varian, Kurtosis 46.67% 0.9953s
Variance, entropy 50.00% 0.9565s
Skewness, Kurtosis 70.00% 0.9961s
Skewness, Entropy 56.67% 0.9734s
Kurtosis, Entropy 46.67% 0.9641s
Mean, Variance, Skewness 83.33% 0.9992s
Mean, Variance, Kurtosis 83.33% 0.9970s
Mean, Variance, Entropy 73.33% 0.9934s
Mean, Skewness, Kurtosis 76.67% 1.2056s
Mean, Skewness, Entropy 76.67% 0.9739s
3 Ciri
Mean, Kurtosis, Entropy 66.67% 0.9621s
Variance, Skewness, Kurtosis 66.67% 0.9827s
Variance, Skewness, Entropy 83.33% 0.9521s
Variance, Kurtosis, Entropy 46.67% 0.9841s
Skewness, Kurtosis, Entropy 70.00% 0.9559s
Mean, Variance, Skewness,
4 Ciri 83.33% 1.0196s
Kurtosis
========================================================================================
6 | PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
========================================================================================
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN | 7
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
5. PEMBAHASAN
Pada pengujian 1, berdasarkan tabel 2 akurasi terbesar didapatkan pada saat
parameter ekstrasi ciri orde satu dengan kombinasi 3 ciri dan 4 ciri. Untuk kombinasi 3 ciri
terdiri dari Mean, Variance, Skewness, dan Mean, Variance, Kurtosis, serta Variance,
Skewness, Entropy. Untuk kombinasi 4 ciri yaitu Mean, Variance, Skewness, Entropy dan
Mean, Variance, Kurtosis, Entropy dengan nilai sebesar 83,33%. Sedangkan akurasi terkecil
========================================================================================
8 | PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
sebesar 33,33% dengan parameter orde satu yang digunakan adalah Entropy pada
kombinasi 1 ciri. Selanjutnya untuk performansi sistem dengan waktu komputasi terbesar
didapatkan saat 1.2056s dengan parameter orde satu yang digunakan adalah Mean,
Skewnesss, Kurtosis. Sedangkan waktu komputasi terkecil diperoleh dengan waktu 0.6412s
pada saat kombinasi 2 ciri yaitu Mean, Skewness. Pada tabel 3 akurasi terbesar didapatkan
dengan nilai sebesar 90% pada saat parameter ekstrasi ciri orde satu dengan kombinasi 2
ciri, 3 ciri, 4 ciri dan 5 ciri. Untuk kombinasi 2 ciri yaitu Mean, Variance, kombinasi 3 ciri yaitu
Mean, Variance, Skewness, dan Mean, Variance, Kurtosis, serta Mean, Variance, Entropy.
Pada 4 kombinasi ciri yaitu Mean, Variance, Skewness, Kurtosis dan Mean, Variance,
Skewness, Entropy serta Mean, Variance, Kurtosis, Entropy dan kombinasi 5 ciri yaitu
Mean, Variance, Skewness, Kurtosis,dan Entropy. Sedangkan akurasi terkecil sebesar
33,33% dengan parameter orde satu yang digunakan adalah Entropy pada kombinasi 1 ciri.
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
[1] R. H. Paeru and T. Q. Dewi, Panduan Praktis Budidaya Jagung. 2017.
[2] M. A. Bustomi and A. Z. Dzulfikar, “Analisis Distribusi Intensitas RGB Citra Digital
untuk Klasifikasi Kualitas Biji Jagung menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan,” Jurnal
Fisika dan Aplikasinya, vol. 10, no. 3. p. 127, 2014, doi:
10.12962/j24604682.v10i3.791.
[3] M. Effendi, M. Jannah, and U. Effendi, “Corn quality identification using image
processing with k-nearest neighbor classifier based on color and texture features,”
IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 230, no. 1, 2019, doi: 10.1088/1755-
1315/230/1/012066.
[4] S. N. Indonesia, “SNI 01-4483-1998 Jagung Bahan Baku Pakan BADAN
STANDARDISASI NASIONAL - BSN,” p. 1 dan 2, 1998.
[5] F. Muhadjir, “Budidaya Tanaman Jagung,” Badan Penelit. dan Pengemb. Pertanian.
Bogor. 423 hal, p. 21, 2009.
========================================================================================
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN | 9
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi-2020 e-ISSN: 2685-5615
“Inovasi Disruptif Teknologi Informasi di Era Normal Baru” p-ISSN: 2715-5315
========================================================================================
10 | PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA - UNIVERSITAS PGRI MADIUN