Efektifitas Penerapan Interprofessional Education-Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
Efektifitas Penerapan Interprofessional Education-Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
Efektifitas Penerapan Interprofessional Education-Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil
E-ISSN : 2548-5741
http://dx.doi.org/10.30867/action.v5i1.212 Jurnal AcTion: Aceh Nutrition Journal, Mei 2020 (5)1: 71-79
1
Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang, Lampung. Indonesia.
E-mail: sudarmi_65@yahoo.com
2
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang, Lampung. Indonesia.
E-mail: bertalina@poltekkes-tjk.ac.id
3
Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang, Lampung. Indonesia.
Email: aprinamurhan@yahoo.co.id
ABSTRAK ABSTRACT
Perilaku ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan sehat, The behavior of a pregnant mother to consume healthy
mencakup kualitas maupun kuantitas makanan yang food, including the quality and quantity of food that is
beragam dan berimbang sesuai dengan kebutuhan di diverse and balanced according to the needs during
masa kehamilannya sangatlah diharapkan. Edukasi yang pregnancy, is very desirable. Effective education to
efektif untuk menyampaikan pesan gizi seimbang deliver a balanced nutrition message requires an
diperlukan strategi pendekatan Interprofessional Interprofessional Educative Collaboration Practice (IPE-
Educatif Calaboration Practice (IPE-CP). Keterlibatan CP) approach. The involvement of various professions is
berbagai profesi diduga efektif untuk meningkatkan thought to be effective in increasing mothers' knowledge
pengetahuan dan sikap ibu tentang gizi seimbang. and attitudes about balanced nutrition. The purpose of
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh this study was to determine the effect of the application of
penerapan IPE-CP tentang gizi seimbang terhadap IPE-CP on balanced nutrition on the knowledge and
pengetahuan dan sikap ibu hamil. Jenis penelitian kuasi attitude of a pregnant mother. The research is a quasi-
eksperimen rancangan one group pretest–posttest experimental one-group pretest-posttest design. Samples
design. Sampel 60 ibu hamil diperoleh berdasarkan were taken as many as 60 pregnant women using the
perhitungan rumus Federer. Intervensi berupa edukasi Federer formula. Interventions in the form of education
dan pendampingan tentang gizi seimbang yang diberikan and assistance on balanced nutrition provided by the
dengan penerapan IPE-CP. Data diambil dengan pre- application of IPE-CP. Data is taken by pre-test and post-
test dan post-tes soal tentang gizi seimbang. Data test questions about balanced nutrition. Data analyzed
dianalisis menggunakan uji Dependent T-test serta uji using the Dependent T-test and the Cohen Effect test. The
cohen effect. Hasil menunjukkan terdapat pengaruh results showed that there was a significant influence on
signifikan penerapan IPE-CP terhadap pengetahuan ibu the application of IPE-CP to maternal knowledge
(p= 0,003), sikap ibu (p= 0,000) tentang gizi seimbang. (p=0,003), maternal attitudes (p=0,000) about balanced
Effect Size yang paling berpengaruh yaitu sikap ibu nutrition. The most influential effect size is the mother's
(0,92) sehingga berpengaruh besar. Kesimpulan, IPE- attitude (0,92), so it has a big effect. In conclusion, IPE-
CP sangat efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan CP is very effective in increasing the knowledge and
sikap ibu hamil tentang gizi seimbang. Saran, kepada attitude of pregnant women about balanced nutrition.
petugas kesehatan untuk dapat menerapkan IPE-CP Suggestions for health workers to be able to implement
dalam memecahkan masalah gizi ibu hamil. IPE-CP in solving nutrition problems.
Kata kunci: Gizi seimbang, interprofessional education, Keywords: Attitude, balanced nutrition, interprofessional
collaborative practice, IPE-CP, education, collaborative practice, IPE-CP,
pengetahuan, sikap knowledge
*
Penulis untuk korespondensi: aprinamurhan@yahoo.co.id
© The Author(s). 2020 Open Access
Artikel ini telah didistribusikan berdasarkan atas ketentuan Lisensi Internasional
Creative Commons Attribution 4.0
Sudarmi, Bertalina, Aprina
pendidikan kesehatan memiliki tiga fokus, yaitu Syarat layak etik didapatkan dari keterangan
1) peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kelaikan etik KEPK Poltekkes Tanjung karang,
sikap dalam praktik kolaborasi antar profesi Noreg: 213/EA/KEPK-Tjk/VII/2019.
kesehatan. 2) berfokus pada pembelajaran
tentang bagaimana menciptakan kolaborasi yang
efektif dalam sebuah tim. 3) menciptakan HASIL DAN PEMBAHASAN
kerjasama yang efektif untuk meningkatkan 1. Karakteristik Ibu Hamil
kualitas pelayanan terhadap pasien.20 Edukasi Hasil penelitian terhadap karakteristik ibu
dan pendampingan dengan penerapan hamil (Tabel 1), memberikan gambaran bahwa
Interprofessional Educatif Calaboration mayoritas ibu hamil pada kelompok umur
Practice (IPE-CP) tentang gizi seimbang diduga berkisar 20-35 tahun yaitu sebesar 88,4%,
akan lebih efektif untuk meningkatkan dengan tingkat pendidikan ibu mayoritas
pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam berpendidikan SLTA & PT mencapai sebesar
berperilaku untuk menjaga kehamilannya. 61,7%, dan terdapat sebesar 63,3% mereka yang
Tujuan dari penelitian ini akan melihat
tidak bekerja. Selain itu, menunjukkan juga
efektifitas edukasi dengan penerapan bahwa ibu-ibu hamil di Kabupaten Tulang
Interprofessional Education Collaborative Bawang Barat Provinsi Lampung yaitu pernah
Practice (IPE-CP) tentang gizi seimbang melahirkan sebesar 68,3%.
terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil tri-
semester tiga di wilayah Kabupaten Tulang Tabel 1. Karakteristik ibu hamil (n= 60)
Bawang Barat Provinsi Lampung Tahun 2019.
Karakteristik n %
Umur ibu
METODE
< 20 tahun 2 3,3
Jenis penelitian kuantitatif dengan 20 – 35 tahun 53 88,4
rancangan penelitian Quasi Eksperimen, > 35 tahun 5 8,3
menggunakan pendekatan one group pretest- Pendidikan
posttest. Penelitian ini mengukur besar pengaruh SD 8 13,3
penerapan Interprofessional Education SMP 15 25,0
Collaborative Practice (IPE-CP) tentang gizi SLTA & PT 37 61,7
seimbang terhadap pengetahuan dan sikap ibu Pekerjaan
hamil tentang gizi seimbang. Bekerja 22 36,7
Populasi adalah seluruh ibu hamil Tidak Bekerja 38 63,3
trisemester tiga yang ada di kecamatan tulang Paritas
bawang barat dan tulang bawang tengah pada Primi 19 31,7
bulan juli-agustus 2019. Jumlah sampel diambil Multi 41 68,3
berdasarkan rumus Federer didapat besar
sampel sebanyak 60 ibu hamil di trimester III. Selanjutnya, pada tabel 2 tersajikan hasil
Intervensi berupa edukasi dan pendampingan penelitian secara deskriptif dari penerapan
tentang gizi seimbang yang diberikan dengan Interprofessional Education Collaborative
cara penerapan IPE-CP. Practice (IPE-CP) terhadap pengetahuan dan
Pengumpulan data dengan cara test materi sikap ibu hamil tentang gizi seimbang. Terlihat
tentang gizi seimbang. Pengambilan data awal tingkat pengetahuan ibu sebelum diberikan IPE-
berdasarkan nilai pre-test ibu hamil diukur CP tentang gizi seimbang terbanyak pada tingkat
berdasarkan jawaban soal test sebelum pengetahuan kurang (52%). Sedangkan tingkat
pemberian edukasi oleh tim pakar (bidan, ahli pengetahuan ibu setelah diberikan IPE-CP,
gizi dan perawat). Nilai pos-test didapat setelah meningkat menjadi baik (83%). Terjadi
di lakukan edukasi dan pendampingan. Analisis peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang gizi
data menggunakan uji Dependent T-test. Untuk seimbang sebelum dan sesudah edukasi yaitu
mengetahui besar efek dengan uji cohen effect. sebesar 35%.
Tabel 3. Hasil analisis pengaruh IPE-CP terhadap pengetahuan dan sikap ibu hamil
tentang gizi seimbang
Hasil statistik (tabel 3) menggunakan uji signifikan (p < 0,05) penerapan IPE-CP terhadap
Dependent T-test, diperoleh selisih rerata peningkatan sikap ibu hamil tentang gizi
pengetahuan yaitu sebesar 13,7 dengan deviasi seimbang di Kabupaten Tulang Bawang Barat
sebesar 0,929 serta nilai p= 0,003. Hasil tersebut Provinsi Lampung.
menunjukkan bahwa pada CI:95% terdapat Interprofesional Edukasi Kalaborasi (IPE)
pengaruh signifikan (p < 0,05) penerapan IPE- yang diberikan oleh tim pakar secara
CP terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil berkalaborasi terhadap tingkat pengetahuan ibu
tentang gizi seimbang. Selanjutnya berdasarkan tentang gizi seimbang untuk ibu hamil. Hal
variabel sikap juga menunjukkan peningkatan tersebut sejalan dengan hasil penelitian
antara sebelum dengan setelah dilakukan Widyaningrum et al.21, yang menunjukkan
edukasi dengan selisih rerata sebesar 15,8 dan sebesar 51,8% ibu hamil merasa puas dan
devasi 4,508. Hasil uji statistik untuk variabel sebesar 48,2% ibu hamil merasa tidak puas pada
sikap diperoleh nilai p= 0,000, yang berarti pelaksanakan program IPE di Puskesmas
bahwa pada CI:95% terdapat pengaruh Rowosari. Penelitian lain yang searah yaitu
menurut Amalia et al.22, bahwa pendidikan gizi cepat memaknai materi pentingnya gizi
pada ibu dapat meningkatkan pengetahuan dari seimbang pada ibu hamil. Hal ini sejalan
13,00±2,354 menjadi 17,00±1,903 meningkat 4 dengan hasil penelitian Eka et al.28, yang
point tentang mencegahan KEK. Didasarkan atas mengatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi
hasil penelitian dapat di dimaknai bahwa oleh dua faktor, yaitu pendidikan formal dan
pemberian edukasi tentang gizi seimbang secara pendidikan non formal. Semakin tinggi
interprofesional kalaborasi terhadap ibu hamil pendidikan dan pengalaman seseorang maka
sangatlah efektif untuk dapat meningkatkan semakin luas pula pengetahuannya.
pengetahuan ibu hamil tentang gizi seimbang. Begitu juga dengan sikap ibu hamil yang
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan menunjukkan terjadi peningkatan signifikan
ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan setelah mendapat edukasi IPE-CP. Hasil
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan tersebut sejalan dengan penelitian Utami et
terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra al.29, bahwa sikap kolaboratif para dokter dan
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perawat menunjukkan terdapat perbedaan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia secara signifikan. Selain itu, terjadi peningkatan
diperoleh melalui mata dan telinga. 23 sikap positif antara dokter dengan perawat.
Pengetahuan tentang gizi seimbang semasa Korelasi antara sikap dan perilaku dokter
kehamilan sangatlah diperlukan oleh seorang dengan perawat terhadap kolaborasi
ibu hamil untuk dapat menjaga kesehatannya interprofesional membentuk suatu perubahan
selama kehamilan dan untuk mengatur dalam pelayanan kesehatan. Penelitian lain
kebutuhan zat gizi. 12 yang memperkuat yaitu oleh Simbolon et al.30,
Meningkatkan pengetahuan ibu tentang menyimpulkan bahwa di Kota Bengkulu terjadi
gizi seimbang diantara dapat melalui pemberian peningkatan signifikan skor sikap pada
edukasi kesehatan. Edukasi kesehatan adalah kelompok intervensi dari 73,86±15,27 menjadi
kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan 89,62±11,88, demikian juga hasil yang sama di
cara menyebarkan pesan, menanamkan Kota Bandar Lampung dari 68,71±17,01
keyakinan sehingga masyarakat tidak saja menjadi 84,54±3,74. Hal ini menunjukkan
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bahwa pendampingan gizi ibu hamil KEK dapat
bisa melakukan suatu anjuran yang ada meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang
hubungannya dengan kesehatan. 24 Strategi pemenuhan gizi.
untuk mengoptimalkan edukasi dengan Menurut Gayatri, sikap merupakan cara
penerapan pendidikan interprofesi kesehatan seseorang melihat sesuatu secara mental dari
dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dalam diri dan mengarah pada perilaku yang
dan bekerja sama dalam tim yang merupakan ditujukan pada orang lain, ide, objek, maupun
kompetensi utama dalam praktik kolaborasi kelompok tertentu. Sikap terbentuk selama
antar profesi kesehatan. Keterampilan ini sangat perkembangan individu karena itu sikap dapat
mendukung peningkatan pelayanan mengalami perubahan. 31 Salah satu teori
maternitas.25 Tujuan IPE adalah praktik perubahan sikap adalah teori Rosenberg yang di
kolaborasi antar profesi, dimana melibatkan kenal dengan sebutan teori konsistensi kognitif-
berbagai profesi dalam pembelajaran tentang afektif dalam masalah sikap. Menurut teori ini,
bagaimana bekerjasama dengan memberikan komponen afektif akan selalu berhubungan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dengan komponen kognitif dan hubungan
diperlukan untuk berkolaborasi secara efektif. 26 tersebut dalam keadaan konsisten. 32 Pemberian
Keuntungan penerapan IPE dalam pelayanan edukasi secara interprofesional terhadap ibu
kesehatan didapat dari tercapainya kolaborasi hamil sangatlah efektif untuk meningkatkan
yang lebih baik antara praktisi kesehatan.27 sikap ibu hamil tentang gizi seimbang.
Faktor pendidikan ibu sangat berpengaruh Keberhasilan dari edukasi melalui IPE-
terhadap keberhasil edukasi. Ibu berpendidikan CP yang diberikan oleh tim pakar secara
tinggi akan mempunyai dampak pengaruh berkalaborasi terhadap sikap mendukung ibu
langsung dengan daya serap ibu untuk lebih tentang gizi seimbang untuk ibu hamil. Temuan
Hasil uji Cohen (tabel 4) terhadap effect dengan perilaku ibu yang positif untuk
size pada intervensi IPE-CP terhadap menjaga kesehatan kehamilannya, akan
pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang gizi berdampak pada proses persalinan yang
seimbang, menunjukkan kedua variabel dapat berjalan lancar tanpa ada komplikasi
mempunyai nilai diatas 80% yaitu pengetahuan yang tidak diinginkan serta bayi yang akan
sebesar 80,8% dan sikap sebesar 82,0%. dilahirkan juga menjadi sehat.
Namun, variabel yang paling berpengaruh
terhadap keberhasilan edukasi melalui metode
IPE-CP yaitu variabel sikap dengan katagori KESIMPULAN
besar. Sehingga bisa disimpulkan keberhasilan Edukasi dengan penerapan
edukasi IPE-CP adalah faktor sikap ibu hamil Interprofessional Education Collaborative
tentang gizi seimbang di Kabupaten Tulang Practice (IPE-CP) sangat berpengaruh dalam
Bawang Barat Provinsi Lampung.
meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu
Efek positif lain dari penerapan hamil tentang gizi seimbang ditrisemester
kolaborasi antar profesi kesehatan yaitu
ketiga di wilayah Kabupaten Tulang Bawang
memudahkan tenaga kesehatan untuk Barat Provinsi Lampung. Selanjutnya, Effect
memiliki pengetahuan dan keterampilan Size yang paling berpengaruh besar yaitu sikap
yang lebih luas sehingga mereka dapat ibu hamil tentang gizi seimbang.
menyelesaikan berbagai macam tugas lebih Saran, perlu perumusan kebijakan dalam
baik. Sehingga dapat menciptakan suasana penanggulangan masalah kesehatan ibu dan
kerja yang lebih efektif dan mengoptimalkan anak, dengan melakukan pendekatan
sumber daya manusia yang ada. 35 Interprofessional Education Collaborative
Meningkatnya sikap ibu hamil dan di landasi Practice. Selain itu, tenaga kesehatan untuk
tingkat pengetahuan yang baik akan lebih aktif dalam melakukan sosialisasi
pentingnya gizi seimbang, akan mendorong pentingnya gizi seimbang pada ibu hamil, serta
ibu untuk berperilaku positif dalam melakukan pendampingan tentang pemberian
memenuhi kebutuhan gizi nya selama gizi seimbang.
kehamilan. 27 Oleh karena itu, pada akhirnya