Riwayat Islam dimanapun di Indonesia maupun dibagian dunia yang lainya adalah riwayat umat yang bersatu kemudian pecah berkeping –keping ,perpecahan seakan sangat lazim bagi rezim untuk masyaakat islam dimanapun,dari institusi besar...
moreRiwayat Islam dimanapun di Indonesia maupun dibagian dunia yang lainya adalah riwayat umat yang bersatu kemudian pecah berkeping –keping ,perpecahan seakan sangat lazim bagi rezim untuk masyaakat islam dimanapun,dari institusi besar seperti partai sampai himpunan terkecil seperti dewan keluarga mesjid perperpecahan ini ditimbulkan oleh perbedaan Fiqih sebgai faktor dominan. Menurut Emha Ainun Najib (1995:46) Fiqih adalah Stratum Tulang –tulanng dari Agama yang pada Madzhab apapun terbuka lebar peluang bagi munculnya otoritarianisme . Adapula yang Memandang bahwa ambisi politik berkepentingan Pribadi yang memebuat islam sehingga samapai saat ini begitu-begitu saja sementara itu ada juga yang melihat faktor Eksternal yang membuat Islam tidak maju-maju.
Sesuai dengan upaya penulis buku ini menyebutkan bahawasaya bukunya boleh disebut sebagian dari upaya-upaya ‘’kreatif”untuk mencari akar-akar sosiologi yang bertipekal islam. Masyarakat kita(umat islam) selalu menjadi konsumen, baik dalam segi makanan, teknologi, maupun dasar dasar pemikiran atau referensi. Yang dimana masyarakat kita cenderung menkonsumsi faham barat yang lebih cenderung menganalisis masyarakat borjuis. Kekereatifan penulis tergambarkan dalam bab pembahasan Mozaik Masyarakat Islam Indonesia, yan dimanana pembahasan pada bab ini jika di tinjau dari segi substansi pembahasanya cenderung mengadopsi dari buku Pengembangan Masyarakat Islam karangan Dr.Nanih Machendrawati. Cuman pengembanangan dari segi bahasa lebih di tingkatkan untuk kerelefansian seiring perkembangan keintelektualan masyarakat islam itu sendiri.
