Abstrak Perancangan sistem pelacak dan pengendali kendaraan jarak jauh ini dirancang menggunakan teknologi komunikasi Satelit GPS (Global Positioning System) untuk mendapatkan nilai koordinat lokasi (Latitude dan Longitude) dan...
moreAbstrak Perancangan sistem pelacak dan pengendali kendaraan jarak jauh ini dirancang menggunakan teknologi komunikasi Satelit GPS (Global Positioning System) untuk mendapatkan nilai koordinat lokasi (Latitude dan Longitude) dan divisualisasikan menggunakan Google Map secara real time sehingga keberadaan kendaraan bisa diketahui secara pasti dan meminimalisir tindak kejahatan pencurian kendaraan. Sistem pengendali jarak jauh yang digunakan untuk mengendalikan kendaraan menggunakan modul NodeMCU V3 yang terhubung pada internet untuk media komunikasi data yang berisi informasi lokasi dan perintah. Data akan ditampilkan pada aplikasi ponsel pengguna sehingga memudahkan untuk monitoring terhadap kendaraan. Sistem ini dilengkapi dengan modul sensor Finger Print sebagai akses untuk menghidupkan mesin kendaraan serta identifikasi bagi pengguna sehingga tingkat keamanan kendaraan tinggi. Pada saat pengguna tidak melakukan identifikasi menggunakan sensor Finger Print sebelum menghidupkan kendaraan maka sistem akan masuk mode darurat dan mengira kendaraan dalam bahaya. Sistem menerapkan prosedur keamanan berupa mematikan mesin kendaraan dan mengirimkan informasi lokasi kendaraan dan sinyal darurat pada pengguna. Sistem ini dibekali dengan baterai tambahan sehingga tetap dapat melakukan komunikasi dengan pengguna walaupun baterai utama pada kendaraan dilepaskan. Dalam mode darurat pengguna dapat menekan tombol Reset pada aplikasi setelah memastikan kendaraan dalam kondisi sehingga sistem dapat kembali ke mode normal. Kata Kunci: GPS, Latitude, Longitude, NodeMCU V3, Finger Print 1. PENDAHULUAN Pada era saat ini aktivitas menggunakan kendaraan semakin meningkat seperti penggunaan kurir pengantar barang, taksi online, ojek online, rental dan sebagainya. Kendaraan merupakan alat transportasi yang sangat penting untuk mempersingkat waktu saat melakukan perjalanan.. Peningkatan kebutuhan kendaraan yang tidak diimbangi dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya berpotensi menyebabkan bertambahnya tindak kriminalitas antara lain dalam bentuk pencurian kendaraan khususnya sepeda motor [1]. Sejauh ini untuk keamanan tambahan kebanyakan masih menggunakan keamanan tambahan berupa fisik seperti pengunci cakram, gembok tambahan, rantai dan sebagainya yang pada umumnya sangat mudah bagi pelaku kejahatan untuk dapat menembus keamanan semacam itu. Produsen motor juga telah memasang alarm yang menggunakan suara sebagai indikator sebagai sitem keamanan standar. Alarm ini menghasilkan suara melalui speaker yang terpasang pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan peringatan kepada pemilik kendaraan dan lingkungan sekitar bahwa alarm aktif. Akan tetapi alarm ini baru tersedia di sepeda motor keluaran terbaru terutama sepeda motor otomatis[2]. Untuk meminimalisir tindak kejahatan tersebut maka dibuatlah sebuah alat yang tertanam dalam sistem kendaraan dan dapat memberikan keamanan tamahan berupa fitur pelacakan berbasis GPS dan sensor Finger Print sebagai identifikasi yang akurat. Penelitian yang terkait dengan perancangan dan realisasisi system transmisi data GPS menggunakan teknologi SMS sebagai aplikasi system personal tracking telah dilakukan oleh referensi[3]. Penelitian tersebut mampu melakukan pelacakan secara realtime dengan delay sekitar± 4-5 menit berdasarkan intensitas kekuatan sinyal GPRS dan GPS. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. GPS (Global Positioning System) GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan sistem untuk menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan satelit dan metode Triangulasi. Sistem tersebut merupakan sistem yang pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika yang awalnya diperuntukan bagi kepentingan militer. GPS mempunyai tiga segmen yaitu: satelit (Space Segment), pengendali (Control Segment), dan penerima/pengguna (User Segment). Satelit GPS yang mengorbit bumi seluruhnya berjumlah 24 buah, 21 buah aktif bekerja dan 3 buah sisanya adalah cadangan. Satelit ini bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun-stasiun pengendali, menyimpan dan menjaga informasi waktu berketelitian tinggi (jam atom di satelit), dan memancarkan sinyal serta informasi secara terus menerus ke perangkat penerima (receiver) [4]. Sebuah sistem tracking yang umum digunakan adalah dengan menggunakan GPS (Global Positioning System). Terdapat segmen pengendali yang bertugas untuk mengendalikan satelit dari bumi untuk melihat keadaan satelit, penentuan serta prediksi orbit, sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirimkan data ke satelit. Sedangkan segmen penerima bertugas menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk menentukan