MANAJEMEN BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (LKS)

konsep dan landasan manajemen keuangan bank syariah, 2023

konsep dan landasan manajemen keuangan bank syariah

ALWI SAPUTRA, 2020

Manajemen likuiditas merupakan suatu pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh perbankan untuk menarik kepercayaan masyarakat terhadap kinerja suatu perbankan. Manajemen likuiditas harus diperhatikan oleh perbankan, agar terhindarnya dari resiko yang akan mengancam perbankan tersebut. Secara umum manajemen likuiditas bank syariah dan bank konvensionol memiliki kesamaan, yaitu untuk menjaga kepercayaan nasabah, analisis resiko perbankan dan mengukur posisi keuangan bank. Tapi Perbedaan yang mendasar antara dua bank tersebut adalah dari segi akad, mekanisme dan instrumen-instrumen penerapannya. Perbankan dianggap memiliki kinerja bagus apabila mampu mengelola posisi keuangan dan resiko yang akan muncul di kemudian hari. Untuk mencermati lebih lanjut, penulis akan mendiskripsikan tentang analisis perbandingan kinerja manajemen likuiditas bank syariah dan bank konvensional. Paper ini mengungkapkan bahwa bank syariah dan bank konvensional masih menunjukan kemajuan setiap tahunya. Akan tetapi rasio kinerja Bank syariah masih unggul dalam mengatur likuiditas dibandingkan dengan bank konvensional. Hal ini disebabkan oleh mean bank syariah lebih tinggi dari pada bank konvensional. Penelitian ini menungkapkan bahwa nasabah lebih cendrung menyimpan dananya ke bank konvensional dari pada bank syariah. Sedangkan untuk peminjaman dana, nasabah lebih cendrung meminjam ke bank syariah dari pada bank konvensional. Oleh sebab itu, bank syariah unggul dalam pembiayaan/penyaluran, sedangkan bank konvensional unggul dalam penyimpanan/pehimpunan dana. Secara umum kinerja manajemen likuiditas bank syariah dan bank konvensional masih dalam katagori sehat. Sebab kinerja manajemen likuiditas yang telah diterapkan oleh perbankan masih dalam standar yang telah di tetapkan oleh Bank Indonesia.

PENDAHULUAN A. Latar belakang Bank adalah lembaga kepercayaan. Oleh karena itu manjemen bank harus menggunakan semua perangkat operasionalnya untuk mampu menjaga kepercayaan masyarakat itu. Salah satu perangkat yang strategis dalam menopang kepercayaan itu adalah permodalan yang cukup memadai. Modal merupakan faktor yang amat penting bagi perkembangan dan kemajuan bank sekaligus menjaga kepecayaan masyarakat. Setiap penciptaan aktiva, disamping berpotensi menghasilkan keuntungan juga berpotensi menimbulkan terjadinya resiko. Oleh karena itu modal juga harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadinya resiko kerugian atas investasi pada aktiva, terutama yang berasal dari dana-dana pihak ketiga atau masyarakat. Peningkatan peran aktiva sebagai penghasil keuntungan harus secara simultan bersamaan dengan pertimbangan resiko yang mungkin timbul guna melindungi kepentingan para pemilik dana.