[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
LAPORAN LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI Dynamic Routing (RIP) Disusun Oleh : Nama : Sahril Sandrian NIM : 1314030068 Kelas : TT-5B JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2016 TUJUAN Memahami cara kerja dan konsep dari Dynamic Routing (RIP) Mampu membangun jaringan dengan Dynamic Routing (RIP) Mampu melakukan konfigurasi RIP pada Cisco Packet Tracer Mampu memahami konsep routing dan tabel routing DASAR TEORI Pengertian Routing Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut. Router berdasarkan cara pemetaan / routing dibagi tiga : 1. Static Routing 2. Default Routing 3. Dynamic Routing Static Routing Protocol Static routing adalah pembuatan dan peng-update-an routing table secara manual. Staric routing tidak akan merubah informasi yang ada pada table routing secara otomatis, sehingga administrator harus melakukan merubah secara manual apabila topologi jaringan berubah. Beberapa keuntungan dari static routing : Pemeliharan bandwidth network karena peng-update-an informasi router membutuhkan broadcasts yang terus menerus. Keamanan metwork karena static routing hanya mengandung informasi yang telah dimasukkan secara manual. Beberapa kerugian dari static routing : Tidak ada tolerasi kesalahan Jika suatu router down, maka static tidak akan memperbaharui informasi dan tidak akan menginformasikan ke router yang lain. Pengembangan network, Jika suatu network ditambah atau dipindahkan maka static routig harus diperbaharui oleh administrator. Konfigurasi static routing Dalam rangka mengatur suatu rute statis router harus dalam bentuk yang menyeluruh. ip route network/prefix {address | interface} [distance] network : network yang dituju mask : subnet mask address : IP address untuk router yang berikut interface : interface untuk mendapatkan network tujuan distance : jarak administif distance router (optional) contoh: ip route 10.0.0.0/8 131.108.3.4 110 10.0.0.0 : destination network. /8 : mask (255.0.0.0) 131.108.3.4 : address 110 : distance Dynamic Routing Pada jaringan besar yang menggunakan banyak router, dynamic routing merupakan metode yang paling umum digunakan. Mengapa? Karena jika kita menggunakan metode static routing maka kita harus mengkonfigurasi semua router secara manual dan ini tidak mungkin untuk seorang network administrator. Dengan menggunakan metode static routing kita membutuhkan banyak konfigurasi, sedangkan pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dymanic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi Routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Remote network dapat dikategorikan di tabel routing dengan menggunakan protokol dynamic routing. Dynamic routing protocol contohnya sebagai berikut: Network Discovery memelihara dan meng-update tabel routing- automatic network discovery. Network discovery adalah kemampuan routing protokol untuk membagi informasi tentang jaringan dengan router lainnnya dengan menggunakan routing protokol yang sama. Daripada mengkonfigurasi router secara static, routing dinamik dapat secara otomatis membaca jaringannya dari router-router lainnya. pemilihan jalur terbaik pada setiap jaringan terdapat pada tabel routing dengan menggunakan routing dinamik. Routing Information Protocol Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080 (1997). Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1, RIPv2, dan RIPng. RIP versi 1 Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan. RIP versi 2 Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 (RIPv2) dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian. Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus. (MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56. RIPng RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah: Dukungan dari jaringan IPv6. RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi. RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak; RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route. LANGKAH KERJA Menyiapkan serta menginstall software Cisco Paket Tracer Membuka software Cisco Paket Tracer Membuat topologi jaringan seperti yang terlihat pada Gambar Topologi Jaringan Mengkonfigurasi ip masing masing router dan PC Menggunakan routing RIP GAMBAR TOPOLOGI JARINGAN DATA HASIL PERCOBAAAN Debug IP RIP Show IP RIP Database Show IP Protocols Show IP Route Show IP Interface Brief ANALISA DATA Pada simulasi routing RIP V2 memiliki beberapa perintah seperti perintah debug ip rip, show ip rip database, show ip rip protocols, show ip route dan show ip interface brief. Perintah debug ip rip merupakan perintah yang digunakan untuk menampilakan rincian debugging tentang aplikasi, protokol, atau service seperti pesan yang masuk dan yang keluar, router yang dihapus dan ditambahakan, dan menampilakan rincian entities yang diupdate oleh router karena routing rip mengalami update setiap 30 detik maka pada saat 30 detik selanjutnya ketika perintah debug ip rip dipanggil maka hasilnya akan berbeda dengan 30 detik sebelumnya. Perintah debug ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi saat konfigurasi routing RIP yang disebabkan oleh penulisan subnet yang salah atau split horizon. Perintah selanjutnya adalah show ip RIP database yang merupakan perintah yang digunakan troubleshooting RIP dengan cara menampilkan semua database RIP yang berisi informasi seperti jalur router yang digunakan, jenis koneksi yang digunakan dan keadaan routernya. Dan perintah show ip protocols yang mempunyai fungsi sama seperti perintah show ip RIP yaitu digunakan untuk troubleshooting RIP atau untuk mengidentifikasi routing. Seperti pada gambar hasil diatas perintah show ip protocols berisi informasi seperti karakteristik dari routing RIP, jenis interface yang digunakan, gateway yang digunakan, ip network yang digunakan pc dan router serta jarak pc dengan router dan waktu update. Perintah show ip route digunakan untuk menampilkan semua ip yang telah dikonfigurasi pada yang terkoneksi secara langsung dengan router tersebut maupun tidak. Dan perintah ini juga menampilakan jalur yang terhubung dengan router dan berapa subnet yang terhubung ke router tersebut. Dan perintah adalah show IP Interface yang digunakan untuk menampilkan informasi yang terkait dengan layer 3 yaitu ip address dan broadcast address dari masing-masinng interface. Dan untuk menampilkan hasil yang lebih ringkas menggunakan show ip interface brief. Dari gambar hasil perintah show ip interface brief diatas terlihat jelas informasi mengenai ip address dari interface yang terhubung router dan ip gateway yang terdapat pada pc yang terhubung router tersebut. KESIMPULAN Dari simulasi mengenai routing rip dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing Routing Information Protocol (RIP) adalah sebuah routing protocol jenis distance-vector, dimana RIP mengirimkan routing table yang lengkap ke semua interface yang aktif setiap 30 detik Perintah yang digunakan untukj troubleshooting routing RIP adalah show ip RIP database dan show ip protocols Perintah yang digunakan untuk menamapilkan update routing RIP adalah debug ip RIP