[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
PERBEDAAN DISTRIBUSI PROBABILITIAS IMPOR MIGAS INDONESIA BERDASARKAN UJI TANDA (SIGN TEST) Hamiyatul Aliyah Ainulhaq Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) SEBI Jl. Raya Bojongsari, Pondok Rangga, Sawangan, Curug. Bojongsari, Kota Depok, Jawa barat 16517 E-mail : hamiyatulaliya@gmail.com ABSTRAK Impor migas di Indonesia perlu dilakukan kontrol dan pengendalian secara berkala karena ini menentukan langkah apa yang akan diambil dalam kegiatan impor migas ini. Dengan menggunakan data impor migas dari Badan Pusat Statistik akan menunjukan distribusi probabilitas di setiap tahun. Distribusi probabilitas tiap tahun perlu diketahui apakah terdapat perbedaan dengan menggunakan uji tanda (sign text). Dengan menggunakan uji tanda maka akan mendapatkan hasil apakah terdapat perbedaan dan menunjukan tahun mana yang lebih baik berdasarkan hasil probabilitasnya. Kata kunci : Uji Tanda (Sign text), Impor Migas, Probabilitas. PENDAHULUAN Indonesia menjadi importir minyak sejak tahun 2004 dikarenakan sifat minyak sebagai sumber energI fosil yang tidak terbarukan dan menurunnya tingkat produksi mengakibatkan penyediaan atas permintaan pasar yang sangat besar tidak lagi dapat tercukupi dan ditambah dengan terbatasnya investasi untuk meningkatkan kapasitas. Impor bersih produk minyak Indonesia akan tetap relatif tinggi akibat dari tidak tercukupinya kapasitas penyulingan minyak untuk menangani pertumbuhan permintaan atas produk minyak bumi. Namun, minyak mentah dan condensates (salah satu bahan untuk pemurnian minyak bumi) tetap menjadi bahan yang akan diekspor oleh Indonesia meski telah menjadi pengimpor bersih atas minyak. Hal ini dikarenakan adanya keinginan untuk tetap menjaga akses pasar dan pendapatan atas minyak terutama ketika harga minyak dunia melambung tinggi. Indonesia sebagai negara berkembang dengan populasi yang sangat besar membutuhkan kontrol atas persediaan energi yang merupakan alat yang sangat kuat dalam pasar internasional karena industri di dunia sangat bergantung pada sumber energi sebagai faktor produksi yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup serta biaya yang dikeluarkan atas energi ini selalu mempengaruhi hasil akhir dari produksi. Dengan demikian, kebutuhan atas energi terutama jenis minyak dan gas merupakan faktor yang sangat dan akan selalu berpengaruh. Kontrol atas kegiatan impor migas harus selalu dilakukan sebagai bentuk evaluasi dan pengambilan keputusan di tahun-tahun berikutnya. Kontrol yang dapat dilakukan adalah dengan melihat harga impor migas di tahun sebelumnya dan tahun sekarang dimana dari data tersebut dapat dicari dengan melihat distribusi probabilitas yang akan diji oleh bagian dari metode statistik nonparametik yaitu uji tanda (sign text). Uji ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan antara dua kondisi (misalnya sebelum dan sesudah perlakuan) tanpa melihat besarnya perbedaan yang terjadi. TINJAUAN PUSTAKA 1. Uji Tanda (Sign Text) Cabang ilmu statistik yang mempelajari prosedur-prosedur inferensial dengan kesahihan yang tidak bergantung kepada asumsi-asumsi yang kaku tapi cukup pada asumsi yang umum disebut sebagai statistik non parametrik. Statistik non-parametrik adalah tes yang modelnya tidak menetapkan syarat-syaratnya mengenai parameter-parameter populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya. Oleh karena itu, observasiobservasi independen dan variabel yang diteliti pada dasarnya memiliki kontinuitas. Dalam statistik nonparametik terdapat metode-metode salah satunya adalah uji tanda (sign test). Uji tanda merupakan uji yang dimaksudkan untuk melihat adanya perbedaan dan bukan besarnya perbedaan serta didasarkan pada prosedur pada tanda positif dan negatif dari perbedaan antara pasangan data. Fungsi pengujian dalam uji tanda adalah untuk menguji perbedaan ranking (median selisih skor/ranking) dua buah populasi berdasarkan ranking (median selisih skor/ranking) dua sampel berpasangan. Uji tanda didasarkan atas tanda-tanda positif atau negatif dari perbedaan antara pasangan pengamatan. Adapun syarat-syarat dalam uji tanda (sign text) : - Pasangan hasil pengamatan yang sedang dibandingkan bersifat independen - Masing-masing pengamatan dalam tiap pasang terjadi karena pengaruh kondisi yang serupa. - Pasangan yang berlainan terjadi karena kondisi yang berbeda. Selain itu, terdapat dasar-dasar pengujian dalam uji tanda (sign text) sebagai berikut: - Pengujian dilakukan terhadap dua populasi berpasangan untuk menguji kesamaan distribusi probabilitas mereka. - Pengujian dilakukan melalui selisih pada pasangan data dengan memberikan tanda + atau – - Jika populasi adalah sama maka banyaknya tanda + dan – adalah seimbang. - Jika suatu tanda (+ atau -) terlalu banyak atau terlalu sedikit, sampai batas tertentu, maka populasi adalah tidak sama. Dalam pengujian uji tanda (sign text) terdapat langkah-langkah dalam menganalisis, yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan formulasi hipotesis Hₒ : Probabilitas terjadinya tanda + dan – adalah sama. H₁ : Probabilitas terjadinya tanda + dan – adalah berbeda. 2. Menentukan taraf nyata dan nilai tabel Taraf nyata merupakan tingkat toleransi terhadap kesalahan terhadap sampel. Pada umumnya dapat gunakan taraf nyata 1%, 5%, atau 10%, pilihan tergantung pada kepentingan dan bidang ilmu. 3. Menghitung frekuensi tanda Pada langkah ini dilakukan perhitungan untuk jumlah observasi yang relevan (n), yaitu observasi yang mempunyai tanda positif (+) dan negatif (-), sedangkan tanda 0 tidak digunakan. Setelah menentukan nilai observasi n, maka perlu mengetahui milai r, yaitu jumlah objek yang digunakan pada saat bersamaan, dimana jumlah r bisa sama dengan n atau lebih kecil dari n. 4. Menentukan probabilitas hasil sampel yang diobservasi Langkah ini adaah untuk mengetahui berapa probabilitas suatu kejadian dari n sampel observasi yang relevan dengan r kejadian secara bersamaan. Nilai r biasanya dipilih berdasarkan tanda positif (+) atau negatif (-) yang paling kecil dari n observasi yang relevan. Dapat menggunakan tabel probabilitas binomial atau menghitung manual. 5. Membuat kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh adalah menerima Hₒ atau menolak Hₒ, menerima Hₒ jika hasil menunjukan bahwa tidak ada perbedaan, sedangkan menolak Hₒ jika menunjukan adanya perbedaan antara subjek yang dicocokkan. Aturan umumnya adalah sebagai berikut : - Menerima Hₒ apabila  ≤ probabilitas hasil sampel - Menolak Hₒ apabila  > probabilitas hasil sampel atau menerima H₁ apabila  ≤ probabilitas hasil sampel 2. Impor Migas Impor adalah kegiatan memasukan barang dari suatu negara kedalam wilayah pabean yang berarti melibatkan dua negara dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua perusahaan antar dua negara tersebut yang berbeda dan pastinya juga peraturan serta perundangundangan yang berbeda pula. Negara yang satu bertindak sebagai eksportir (supplier) dan yang lainnya bertindak sebagai negara penerima atau importir (Andi Susilo, 2013:135). Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2006 tentang kepabeanan, impor adalah kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Migas adalah singkatan dari minyak dan gas bumi dimana kegiatan migas adalah kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dengan usaha kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dan juga kegiatan usaha hilir minyak dan gas bumi. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah dengan pedekata kuantitatif. Pendekatan ini melakukan perpaduan antara ilmu sosial dan ilmu statistik dalam analisa datanya. Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Uji tanda digunakan untuk menentukan perbedaan distribusi probabilitas impor migas, dimana dalam pengujian ini menggunakan data harga impor migas ditahun 2019 dan 2020. Data-data dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : BULAN IMPOR 2019 IMPOR 2020 1 1656,6 1987,1 2 1584,0 1747,6 3 1520,8 1606,6 4 2235,4 854,3 5 2182,2 657,5 6 1713,0 677,1 7 1748,1 958,2 8 1630,4 949,8 9 1591,9 1173,0 10 1755,3 1078,8 11 2134,4 1085,0 12 2133,2 1481,8 Dengan menggunakan taraf nyata () 0,5, dari data tersebut penulis akan menguji apakah terdapat perbedaan distribusi probabilitas impor migas 2019 lebih baik dari 2020. 2. Perhitungan Uji Tanda Langkah pertama adalah menentukan formulasi hipotesis. Berikut adalah hipotesis dari data tersebut : Hₒ : p = 0,05 H₁ : p > 0,05 Hipotesis Hₒ berarti distribusi probabilitas impor migas tahun 2019 sama dengan tahun 2020 sedangkan hipotesis H₁ berarti distribusi probabilitas impor migas tahun 2019 lebih baik dari tahun 2020. Langkah kedua adalah menghitung frekuensi tanda dengan menentukan tanda + atau – untuk data tersebut. BULAN IMPOR 2019 IMPOR 2020 TANDA 1 1656,6 1987,1 - 2 1584,0 1747,6 - 3 1520,8 1606,6 - 4 2235,4 854,3 + 5 2182,2 657,5 + 6 1713,0 677,1 + 7 1748,1 958,2 + 8 1630,4 949,8 + 9 1591,9 1173,0 + 10 1755,3 1078,8 + 11 2134,4 1085,0 + 12 2133,2 1481,8 + Langkah ketiga adalah menghitung frekuensi tanda yang dapat dilihat dari nilai impor migas tersebut. Jika nilai impor migas tahun 2019 lebih besar dari tahun 2020 maka diberi tanda (+) sedangkan jika nilai impor migas tahun 2019 lebih kecil dari tahun 2020 maka diberi tanda (-). Maka dari data tersebut terdapat tanda (+) sebanyak 9 dan tanda (-) sebanyak 3 sehingga n=12. Langkah keempat adalah menentukan probabilitas hasil sampel, dimana dari data tersebut terdapat tanda (+) sebanyak 9 dan tanda (-) sebanyak 3 sehingga n = 12. Maka, probabilitas hasil sampel dapat ditemukan dengan rumus probabilitas yaitu : 𝑃(𝑟) = (𝑛𝐶𝑟)𝑝ʳ𝑞𝑛ˉr berarti 𝑃(3) = (₁₂C₃)p³q¹²ˉ³ hasil yang didapatkan dari perhitungan probabilitas dengan menggunakan taraf nyata 0,5 adalah sebesar 0,053. Jika hasil probabilitas telah didapatkan maka langka terakhir adalah membuat kesimpulan dimana  = 0,5 lebih besar dari hasil probabilitas yaitu 0,053. Dengan demikian Hₒ ditolak dan H₁ diterima. KESIMPULAN Berdasarkan hasil uji tanda (sign test) yang diperoleh yaitu H₁ diterima maka terdapat perbedaan distribusi probabilitas dimana sesuai data Badan Pusat Statistik bahwa nilai impor migas 2019 lebih baik dari nilai impor migas tahun 2020. Dengan demikian, uji tanda (sign test) dapat menunjukan perbedaan tersebut. REFERENSI Asrori. (2020). Statitistika Non Parametrik Uji Tanda. 2-3. Bayu Tri Atmaja, R.Rustman Hidayat, Suhadak. (2016). Analisis Pengaruh Timbal Balik Ekspor Impor Minyak dan Gas Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis, 117. Statistik, B. P. (2020). Nilai Impor Migas Nonmigas. Retrieved from Badan Pusat Statistik: https://www.bps.go.id/indicator/8/1754/2/nilai-impor-migas-nonmigas.html Suharyadi, Purwanto S.K. (2015). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat .