[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
UJI TANDA (SIGN TEST) Sign Test digunakan untuk uji komparatif dari dua kondisi yang berbeda untuk dua sampel yang berpasangan, bila data berskala ordinal. Uji ini dinamakan uji tanda (sign test) karena data yang dianalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif. Jadi, dalam hal ini tidak menanyakan berapa pengaruhnya secara kuantitatif, tetapi hanya pernyataan mempunyai pengaruh positif atau negatif. Untuk sampel yang kecil (n<25) pengujian dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip sebaran Binomial dengan p = q = 0,5. Sedangkan untuk sampel yang besar (>25) dapat dilakukan pengujian yang rumusnya adalah: (x ± 0.5) − 1⁄2N z= 1 Jika x < ½ N  x+0.5 x > ½ N  x-0.5 ⁄2 √N Contoh Kasus dan Penyelesaian (N<25): Sebuah sekolah ingin mengukur perbedaan kinerja guru sebelum dengan sesudah diterapkan program pemberian insentif tambahan. Penelitian dilakukan kepada 10 guru. Asumsinya bahwa akan ada kenaikan kinerja setelah program diterapkan. Data yang diperoleh dari hasil test kinerja adalah sebagai berikut: Pegawai Ke1 2 3 4 5 Skor Sebelum Program (X1) 71 91 86 60 83 Skor Setelah Program (X2) 72 88 82 67 88 Tanda Selisih (X2-X1) + + + 6 7 8 9 10 70 72 65 80 72 67 75 75 90 76 + + + + Dari tabel dapat diketahui bahwa tanda (+)=7 dan tanda (-)=3 Penyelesaian: a. Menentukan:  Hipotesis  Ho = Tidak ada peningkatan mutu kerja setelah program pemberian insentif  Ha = Ada peningkatan mutu kerja setelah program pemberian insentif  Menentukan Taraf Nyata = 0.05  Kriteria Pengujian (pengujian satu sisi)  Ho diterima jika 0.05 < probabilitas hasil sampel  Ho ditolak jika 0.05 > probabilitas hasil sampel b. Menentukan:  r (jumlah tanda paling sedikit) = 3  N = 10  p= 0.5 c. Mencari nilai probabilitas sampel dengan menggunakan tabel binomial Berdasarkan tabel binomial diperoleh nilai p(r=3,n=10)=0.172 d. Menguji Hipotesis dengan kriteria:  Ho diterima jika 0.05 < probabilitas hasil sampel  Ho ditolak jika 0.05 > probabilitas hasil sampel Terbukti: 0.05 < p=0.172 e. Simpulan Ho diterima, artinya tidak ada peningkatan kinerja guru setelah diterapkan program pemberian insentif tambahan. Contoh Kasus dan Penyelesaian (N>25): Seorang guru BK ingin mengetahui ada dan tidak adanya perbedaan perilaku siswa dalam berkendaraan bermotor antara sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan dari kepolisian tentang tata tertib berkendaraan. Penelitian dilakukan secara acak kepada 40 siswa yang memiliki dan menggunakan sepeda motor ke sekolahnya. Dari hasil observasi diperoleh sekor-sekor sebagai berikut: Skor Perilaku Skor Perilaku No. No. Tanda Tanda Resp Resp Sbl Sdh Sbl Sdh 1 5 5 0 21 3 4 + 2 4 5 + 22 3 4 + 3 3 4 + 23 4 5 + 4 4 3 24 4 3 5 4 3 25 3 3 0 6 3 4 + 26 4 3 7 3 4 + 27 4 5 + 8 4 5 + 28 4 5 + 9 4 5 + 29 3 4 + 10 3 5 + 30 2 3 + 11 4 3 31 4 3 12 3 4 + 32 4 4 0 13 3 4 + 33 5 4 14 2 3 + 34 5 4 15 4 4 0 35 4 4 0 16 3 3 0 36 3 4 + 17 3 4 + 37 2 3 + 18 5 4 38 3 4 + 19 2 3 + 39 2 3 + 20 2 3 + 40 3 5 + Taraf signifikansi α=0.01 Lakukan pengujian ada dan tidak adanya pengaruh penyuluhan kepolisian terhadap perilaku berkendaraan siswa. Penyelesaian: a. Membuat Hipotesis  Ho: dm = 0  Ha: dm ≠ 0 b. Menghitung Tanda dan Perubahan nilai N  Dari tabel diperoleh: jumlah tanda paling terbanyak adalah tanda (+), sebanyak 25.  Dari tabel diketahui bahwa jumlah yang tidak mengalami perubahan (skor 0) ada sebanyak 6 siswa. Berarti siswa yang mengalami perubahan (N) adalah 40-6 = 34.  ½ N = ½ x 34= 17 c. Mencari harga p berdasarkan N = 34 dan X=25, dengan menggunakan rumus: z= (x ± 0.5) − 1⁄2N 1⁄ √N 2 dan karena X (25) > ½ N  maka digunakan x-0.5, sehingga rumusnya menjadi: Maka diperoleh perhitungan: (25 − 0.5) − 1⁄234 z= 1 z= z= z= (x − 0.5) − 1⁄2N 1⁄ √N 2 ⁄2 √34 (24.5) − 17 1⁄ (5.831) 2 7.5 = 2.57 2.915 d. Menentukan nilai P berdasarkan Tabel Z (2.57): Berdasarkan tabel Z, diperoleh nilai P sebesar 0.0051 e. Pengujian Dua Sisi Untuk pengujian dua sisi, nilai probabilitas harus dikalikan 2 atau 2P, sehingga: 2P=2*0.0051 2P=0.010 Kriteria Pengujian:  Terima Ho, jika 2P=α  Tolak Ho, jika 2P≠α Terbukti: 2P (0.010)=0.010 f. Simpulan Terima Ho, artinya tidak ada perbedaan perilaku siswa dalam berkendaraan sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan.