[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
KEPEMIMPINAN VISIONER BAPAK REVOLUSI DIGITAL "STEVE JOBS" Disusun Oleh : Henis Dwi Setya Rini NIM. 180810301119 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS JEMBER 2018 LATAR BELAKANG Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Hal ini menuntut manusia untuk hidup saling berdampingan dan berkelompok. Namun, tidaklah mudah menjalani hidup berkelompok, mengingat masing – masing individu memiliki sifat, kepentingan dan tujuan yang berbeda. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa kepemimpinan. Jiwa yang dapat mengarahkan dan mendorong beberapa individu dalam kelompok untuk saling bekerja sama mencapai tujuan bersama. Setiap individu memiliki jiwa kepemimpinan, dan tidak sedikit yang berhasil menjadi pemimpin kelompok atau organisasi besar di dunia. Steve Jobs, siapa yang tidak kenal dengan tokoh terkemuka masa kini yang sukses dalam praktek bisinis dan manajemen. Ia adalah pendiri pendamping, ketua, dan mantan CEO Apple Inc. Jobs juga sebelumnya menjabat sebagai pejabat eksekutif Pixar Animation Studios; ia menjadi anggota dewan direktur The Walt Disney Company pada tahun 2006, setelah pengambilan alih Pixar oleh Disney. Namanya dicantumkan sebagai produser eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995. Pada akhir 1970-an, Jobs, bersama pendiri pendamping Apple Steve Wozniak, Mike Markkula, dan lainnya, merancang, mengembangkan, dan memasarkan salah satu jajaran komputer pribadi pertama yang sukses secara komersial, yaitu seri Apple II. Pada awal 1980-an, Jobs termasuk orang-orang yang pertama kali melihat potensi komersial dari antarmuka pengguna grafis yang digerakkan tetikus PARC erox yang kemudian mendorong pembuatan Macintosh. Setelah kalah melawan keputusan dewan direktur tahun 1984, Jobs mengundurkan diri dari Apple dan mendirikan NeXT, sebuah perusahaan pengembangan platform komputer yang berkecimpung dalam pasar pendidikan tinggi dan bisnis. Pembelian NeXT oleh Apple pada tahun 1996 membawa kembali Jobs ke perusahaan yang ia dirikan bersama, dan ia menjabat sebagai CEO-nya sejak 1997 hingga 2011. Tahun 1986, ia mengambil alih divisi grafis komputer Lucasfilm Ltd yang kemudian menjadi Pixar Animation Studios. Ia menjadi CEO dan pemegang saham terbesarnya sebanyak 50,1% sampai diambil alih oleh The Walt Disney Company tahun 2006. Karena itu pula Jobs menjadi pemegang saham perorangan terbesar di Disney sebanyak 7% dan anggota Dewan Direktur Disney. Setelah mengundurkan diri sebagai CEO pada 24 Agustus 2011, Jobs terpilih sebagai ketua dewan direktur Apple. Pada 5 Oktober 2011, Steve Jobs meninggal dunia di California pada usia 56 tahun, tujuh tahun setelah didiagnosis menderita kanker pankreas. Pada waktu kematiannya, ia dikenal luas sebagai seorang visioner, perintis dan genius dalam bidang bisnis, inovasi, dan desain produk, dan orang yang berhasil mengubah wajah dunia modern, merevolusi enam industri yang berbeda, dasekutif. Kematiannya ditanggapi secara luas dan dianggap sebagai kehilangan besar bagi dunia oleh para penggemarnya di seluruh dunia. Steve Jobs sosok yang terkenal memiliki gaya kepemimpinan unik dan tidak biasa. Jobs membawa perusahaan yang dia pimpin menuju kesuksesan dengan cara – cara yang berbeda dengan cara – cara yang digunakan perusahaan lain pada umumnya. Gaya kepemimpinan seperti inilah yang menarik untuk diulas dan dipelajari serta patut untuk diteladani. TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berhubungan dengan penugasan anggota organisasi dalam rangka mencapai tujuan kelompok / organisasi. Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan dan ciri – cirinya menurut Sondang P. Siagian digolongkan dalam lima tipe, diantaranya : Otokratis Seorang pemimpin yang bersifat : Menganggap organisasi adalah milik sendiri; Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi; Menganggap bawahan sebagai alat semata – mata; Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat; Terlalu tergantung pada kekuasaan formalnya; Dalam tindakan penggerakannya sering menggunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum). Jelas ini tidak menghormati hak – hak asasi manusia yang menjadi bawahannya. Militeristis Seorang pemimpin yang bersifat : Dalam penggerakan bawahannya lebih sering menggunakan sistem perintah; Dalam penggerakan bawahnnya sering bergantung pada pangkat dan jabatannya; Senang pada formalitas yang berlebih – lebihan; Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahannya; Sukar menerima kritik dari bawahannya; Menggemari upacara – upacara untuk berbagai keadaan. Tipe ini bukan seharusnya pemimpin organisasi dan bukan pula seorang pemimpin yang ideal Paternalistis Seorang pemimpin yang bersifat : Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa; Bersifat terlalu melindungi (overly protective); Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif; Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan; Jarang memberi kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya; Sering bersifat maha tahu. Dalam keadaan tertentu, seorang pemimpin tipe ini kadang – kadang diperlukan dengan menghilangkan sifat – sifat yang negatif. Karismatis Sampai saat ini belum ditemukan sebab – sebab mengapa seorang pemimpin memiliki karisma, yang diketahui ialah bahwa pemimpin yang demikian memiliki daya tarik yang amat besar. Oleh karena itu, pada umumnya orang yang memiliki karisma mempunyai pengikut yang sangat besar, meskipun para pengikut sering kali tidak dapat menjelaskan mengapa mereka jadi pengikut. Dikatakan pemimpin yang karismatis ini diberkahi kekuatan gaib (supernatural power). Kekayaan, umur, kesehatan dan profil tidak dapat digunakan sebagai kriteria untuk karisma. Contoh Mahatma Gandi dan Albert Einsten. Demokratis Gaya pemimpin seperti inilah yang cocok untuk organisasi modern. Pemimpin yang demikian memiliki sifat – sifat berikut ini. Dalam proses penggerakan bawahan selalu bertitik tolak pada manusia sebagai makhluk termulia di dunia; Selalu berusaha mensinkronisasikan antara kepentingan tujuan organisasi dan kepentingan tujuan pribadi bawahnnya; Senang menerima saran dan pendapat, bahkan kritik dari bawahannya; Selalu berusaha mengutamakan kerja sama dan teman kerja dalam usaha mencapai tujuan ; Selalu berusaha agar bawahannya lebih berhasil; Berusaha mengembangkan kapasitas dirinya sebagai pemimpin. Selain itu, ada beberapa macam gaya kepemimpinan menurut Robbins (2006), yaitu : Kepemimpinan Kharismatik, yaitu kepemimpian yang membuat para pengikut terpicu oleh kemampuan pemimpin yang heroik atau luar biasa ketika mereka mengamati perilaku tertentu pemimpin. Pemimpin kharismatik dapat memepngaruhi para pengikut mereka dengan cara mengutarakan jelas visi yang menarik, visi ini berhubungan antara masa kini dengan masa depan sehingga karyawan tertarik untuk mengikutinya, kemudian pemimpin mengkomunikasikan harapan akan kinerja yang tinggi dan menyatakan bahwa karyawan dapat mencapai kinerja tersebut dengan baik, hal tersebut membuat para karyawan semakin percaya diri dan harga dirinya naik, kemudian pemimpin mengungkapkan kata-kata dan tindakan yang penuh dengan nilai-nilai, selain itu pemimpin memberikan contoh perilaku baik agar karyawan dapat meniru. Kepemimpinan Transformasional, yakni pemimpin yang menginspirasi pengikut untuk melakukan hal yang melebihi kepentingan pribadi mereka demi kepentingan perusahaan dan mampu memberikan dampak mendalam dan luar biasakepada para karyawan. Kepemimpinan transformasioanl dapat mengubah pola pikir karyawan dari pola pikir yang menyelesaikan masalah dengan cara lama diubah menjadi penyelesaian masalah dengan cara baru yang lebih baik, selain itu pemimpin transformasional mampu membuat karyawan bergairah dalam bekerja, membangkitkan semangat dan membuat karyawan melakukan upaya ekstra untuk mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan Transaksional. Pemimpin yang memotivasi pengikut mereka untuk menuju kesasaran yang ditetapkan dengan memeperjelas persyaratan dan tugas. Pemimpin transaksional memeliki karakter tersendiri yaitu imbalan kontingen yang menjanjikan imbalan untuk kinerja yang baik dan pemimpin mengakui pencapaian yang diraih karyawan, kemudian menempuh tindakan perbaikan, dan menghindari adanya pembuatan keputusan yang akan diambil. Kepemimpinan Visioner, yaitu kemampuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel dan menarik mengenai masa depan organisasi atau unit oganisasi yang telah tumbuh dan membaik dibanding saat ini.Visi dapat menjadikan sebuah lompatan besar ke masa depan dengan cara membangkitkan ketrampilan, bakat dan sumberdaya. Visi memberikan gairah yang baru mengenai masa depan yang lebih baik, memberikan inspirsi, dapat memberikan komitmen ke tempat kerja dan dapat menghasilkan kualitas organisasi yang lebih unggul. Kepemimpinan visioner memiliki cara dan kualitas tersendiri dalam melakukan pekerjaanya, yaitu pemimpin memiliki kemampuan menjelaskan visi keorang lain, kemudian dapat mengukapkan visi dengan perilaku tidak hanya secara verbal, dan memiliki kemampuan memperluas visi keberbagai konteks kepemimpinan yang berbeda . Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan Diri pemimpin. Kepribadian, pengalaman masa lalu, latar belakang, dan harapan pemimpin sangat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan disamping mempengaruhi gaya kepemimpinan yang dipilihnya. Karakteristik atasan. Gaya kepemimpinan atasan dari manajer sangat mempengaruhi orientasi kepemimpinan yang bersangkutan. Karakteristik bawahan. Respon yang diberikan oleh bawahan akan menentukan efektivitas kepemimpinan seorang manajer. Latar Belakang pendidikan bawahan juga sangat menentukan cara manajer menggunakan gaya kepemimpinan. Persyaratantugas. Tuntutan tanggung jawab terhadap pekerjaan bawahan akan mempengaruhi gaya kepemimpinan seorang manajer. Iklim organisasi dan kebijakan. Faktor ini dapat mempengaruhi harapan dan perilaku anggota kelompok serta gaya kepemimpinan yang dipilih manajer. Perilaku dan harapan rekan. Rekan sekerja manajer merupakan kelompok acuan yang penting. Segala pendapat yang diberikan oleh rekan manajer sangat mempengaruhi efektivitas hasil kerja manajer. Tindakan - Tindakan yang Harus Dilakukan oleh Pemimpin Menganalisis organisasi atau kelompok yang dipimpinnya Membina struktur organisasi Mengambil inisiatif Mencapai tujuan organisasi Menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi Menciptakan kekompakan Menumbuhkan rasa bahagia bagi semua anggota organisasi Sintalitas (memperpadukan/mempersatukan) Harus bekerja dengan menggunakan filosofi organisasi yang dipimpinnya PEMBAHASAN Gaya Kepemimpinan Steve Jobs Banyak komentar yang dilontarkan terkait gaya kepemimpinan Steve Jobs yang otoriter, agresif, arogan, dan menuntut keras pekerjanya. Fortune menulis bahwa ia dianggap sebagai salah seorang egomaniak terdepan di Silicon Valley. Tahun 1993, Jobs masuk dalam daftar Bos Paling Tegas di Amerika Serikat menurut majalah Fortune karena kepemimpinannya di NeXT. Jobs pernah secara terbuka dan dengan kejam memarahi insinyur NeXT di depan seluruh pekerja karena pekerjaannya tidak selesai sesuai dengan batas waktu yang ditentukan Jobs. Jobs selalu bertindak dengan rasa urgensi, selalu ingin meraih kesempatan atau momen dengan segera tanpa menunggu sampai waktu yang tepat.Ia terkenal sebagai pemimpin dengan gaya otoriter. Namun dengan kepemimpinan yang seperti itulah yang membawa Apple ke dalam kesuksesan. Terlepas dari gaya arogan yang dimikinya, Steve Jobs memilik karakter kepemimpinan yang menakjubkan. Steve Jobs adalah pemimpin dengan gaya Kepemimpinan Visioner. Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003). Steve Jobs berwawasan ke masa depan. Ia memiliki pandangan yang jelas terhadap visi yang ingin dicapai. Tidak hanya sebatas memiliki visi, ia memiliki kemampuan mewujudkan semua yang dia pikirkan dan inginkan. Menantang dan mendorong pekerjanya untuk bertindak sesuai dengan visinya, memastikan setiap pekerja dalam perusahaan membeli visi itu. Jobs berani bertindak dan penuh percaya diri dalam mencapai tujuan. Kepercayaan ini tidak hanya untuk diri dan produknya, ia juga berusaha membuat pekerjanya memiliki rasa percaya diri yang sama. Sering kali steve jobs memberikan pekerjaan khusus dalam waktu cepat, yang dianggap sebagai hal yang mustahil bagi pekerjanya untuk memenuhi keinginannya. Namun, Steve Jobs terus meyakinkan bahwa pekerjanya dapat melakukan apa saja yang nampak tidak mungkin. Ia mampu mengarahkan para pekerja untuk kerja keras dengan bekerja sama serta mendorong pekerjanya untuk berpikir diluar kotak. Semangat dan kerja keras Jobs untuk perusahaan dan produknya sangat luar biasa. Para pekerja mempercayainya bukan karena ia adalah pendiri perusahaan, namun karena kompetensinya di banyak bidang dan karena perilaku Jobs yang tidak didorong oleh ego atau kepentingan diri sendiri (kekayaan). Steve jobs adalah pemimpin yang pandai membangun hubungan secara efektif dengan pekerjanya. Dia senang mendengar gagasan – gagasan dari pekerjanya dalam rapat. Meskipun ia terkenal sebagai orang yang kasar, dia memiliki kemampuan menginspirasi orang lain sehingga berhasil menanamkan passion untuk menciptakan produk terbaik, sifatnyanya yang otoriter membuat pekerjanya lebih maju dan mandiri. Ia tidak segan – segan memberitahu secara langsung jika tidak puas dengan kinerja pekerjanya, bahkan di depan banyak pekerja lainnya. Steve Jobs memiliki gaya kepemimpinan yang unik, dia menerapkan apa yang menurutnya benar. Tidak menerapkan gaya yang umum seperti yang diterapkan banyak perusahaan besar lainnya. Contohnya dia tidak menggunakan general manager untuk mengatur semuanya, sebagaimana perusahaan umum terapkan. Karena baginya hasil pekerjaan akan jauh lebih maksimal jika dikerjakan secara spesialisasi, diserahkan pada ahlinya untuk mengatur dan memutuskan pelaksanaan kerja, tidak diserahkan pada general manager. Selain itu, caranya yang kasar dalam mendorong para pekerja. Apapun yang dia inginkan, pekerja harus mampu memenuhi. Namun dilihat dari sisi positif, dengan caranya inilah dapat membawa Apple mencapai kesuksesan. Andai jobs tidak menerapkan gaya yang demikian, apakah Apple bisa sebesar saat ini. Gayanya yang kasar dan menuntut dapat menjadikan motivasi pekerjanya. Membuat pekerja bekerja lebih cepat dan lebih maju. Jika Jobs tidak menuntut banyak kepada para pekerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang bagi pekerjanya adalah ketidakmungkinan, maka sampai saat ini akan tetap menjadi hal yang mustahil dilakukan. Tindakan keras ini memotivasi dan menuntut pekerja untuk menyelesaikan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin dilakukan karena desakan dari jobs. Hal inilah yang membuat Steve Jobs bias mewujudkan visinya, membawa Apple menjadi perusahaan yang mengagumkan di dunia. Produk - produk yang dihasilkan merupakan produk unggulan, dimana sebagian besar orang di dunia mengetahui dan menggunakannya. Dari sudut pandang negatif, tindakan keras Steve Jobs memiliki dampak yang buruk, baik bagi pekerja maupun kinerja. Dengan caranya yang kasar, membuat beberapa pekerja menjadi takut padanya. Karena setiap pekerja memiliki latar belakang dan sifat yang berbeda. Tidak semua pekerjadapatmemahamibahwatindakan Jobs memiliki arti positif. Beberapa pekerja yang tidak dapat mengikuti serta menyesuaikan sikap Jobs, akan membenci bahkan mengundurkan diri, tidak ingin bekerja dengannya. Selain itu, tindakan Jobs dapat membuat pekerja tidak nyaman dalam bekerja, merasa tertekan, bahkan menghasilkan kinerja yang buruk. Kunci Kesuksesan Steve Jobs. Steve Jobs dikenal sebagai salah satu pemimpin paling berpengaruh dan inovatif pada masanya. Jobs bukan hanya pendiri Apple dan Pixar tetapi ia mampu memimpin beberapa organisasi menjadi beberapa yang paling kuat di negara ini. Berikut ini ada beberapa pelajaran yang dapat dipelajari setiap individu apa saja kunci dari kesuksesan yang telah ia capai. Steve Jobs bekerja dengan penuh semangat, mengerjakan apa yang dia suka. Passion adalah kunci dari kesuksesan para pelaku usaha, termasuk Steve Jobs. Mencintai apa yang kita kerjakan akan mendorong kita untuk selalu melakukan yang terbaik. Meskipun banyak hambatan, bahkan mengalami kegagalan, kita tidak akan menyerah karena kita cinta dengan apa yang kita kerjakan. Justru hambatan dan kegagalan akan menambah gairah dan semangat untuk mengerjakannya. Menetapkan visi dan bertindak mewujudkan visi. Steve jobs selalu memikirkan masa depan dan selalu memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang ingin dia lakukan. Kecintaannya terhadap komputer mendorong mewujudkan visinya. Dan visi ini membantu Jobs menarik timnya bersama dan membantu mereka bekerja menuju tujuan bersama setiap kali dia memiliki ide baru untuk masa depan Apple. Percaya pada kerja tim. Steve jobs percaya bahwa pekerjaan yang dilakukan secara tim akan memberi hasil yang brilian daripada pekerjaan yang dilakukan secara individu. Pekerjaan yang dilakukan secara individu juga dapat memberi hasil yang baik, namun tidak sebaikhasil yang dilakukan secara tim. Meraih momen dan kesempatan dengan segera, tidak pernah hanya ”menunggu waktu yang tepat”. Steve Jobs bertindak dengan rasa urgensi dalam semua yang dia lakukan, karena itu memungkinkan dia untuk melihat ke masa depan dan memotivasi timnya menuju kesuksesan, tetapi selalu ada rasa urgensi yang dikendalikan dan yang didukung oleh banyak pemikiran dan perhitungan yang tepat.Diaselalumenetapkanwaktu yang singkatnamuntepatdalammenyelesaikanpekerjaan.Hal inijugaberlakubagiparapekerja, yang harusmenyelesaikanpekerjaan yang diberikansesuaidenganwaktu yang diatetapkan. Belajar dari orang lain. Kreativitas dapat muncul dengan mencari inspirasi dan belajar dari orang lain yang telah berpengalaman dalam bidangnya. Dia pernah mengikuti kelas kaligrafi. Jobs senang mengamati dan mempelajari teknologi yang dibuat perusahaan lain, kemudian dia mengembangkan dari apa yang dia pelajari dan membuat dengan versi yang berbedadanlebihcanggih. Inovatif Jobs adalah orang yang sangat genius. Selain kejeniusan yang dia miliki, dia adalah orang yang sangat inovatif. Dia tidak pernah berhenti melakukan inovasi terhadap produknya.Dia tidak pernah berhenti belajar, selalu memikirkan agar produk yang dihasilkan sebelumnya dapat dikembangkan kembali menjadi lebih canggih dan praktis. Dipecat dari Perusahaan yang Didirikannya Saat apple mulai berkembang, Pada tahun 1983, Apple mempekerjakan eksekutif PepsiCo, Inc. John Sculley sebagai CEO-nya. Di tahun awal semuanya berjalan lancar. Namun kemudian visi masa depan mereka berbeda arah dan menyebabkan perselisihan diantaranya. Dan dewan direktur memihak kepada Sculley. Jobs yang memiliki sifat visioner, dia yang tetap berpegang teguh pada visinya. Akhirnya jobs memilih tetap pada visinya dan mengundurkan diri secara terbuka dengan membawa beberapa karyawan Apple bersamanya. Namun kegagalan ini tidak membuat jobs berhenti. Dia terus berusaha dan kembali pada kecintannya terhadap komputer. Jobs dan kejeniusannya berhasil membuat komputer dengan mengembangkan teknologi sebelumnya yang pernah ia buat dan berhasil menciptakan komputer yang canggih, dia mendirikan NeXT. Ini adalah mesin mahal dengan sistem operasi yang mewakili upaya terbaik namun membuat kekuatan UNIX sesuai dengan antarmuka pengguna grafis. Ketika Tim Berners-Lee menciptakan World Wide Web, dia melakukannya dengan menggunakan mesin NeXT. Dari dua kesepakatan ini, NeXT terbukti paling penting, karena ternyata Apple sedang mencari untuk menggantikan sistem operasinya. Apple membeli NeXT pada tahun 1996 untuk sistem operasinya, membawa Steve Jobs kembali ke perusahaan pertama yang ia dirikan, Apple. Dia membangun kembali Apple,berusaha bagaimana agar produk yang dia ciptakan menjadi produk terdepan. Terkait visi, Steve Jobs tidak bisa ditawar. Jobs tidak akan mau mengalah, mengubur visinya untuk bekerja sama dengan orang lain dengan visi yang berbeda. Ia lebih jelas akan memilih untuk keluar dari organisasi yang tidak searah atau tidak dalam satu jalan menuju visi yang sama. Ia hanya ingin bersama orang – orang yang mau dan memiliki visi yang sama. Jobs hanya mau bekerja dengan orang yang benar – benar layak. Hal seperti ini mungkin dapat memicu kegagalan. Mengingat bahwa tak semua hal yang kita yakini secara pribadi dapat terwujud sesuai keinginan. Namun, tidak bagi Jobs. Meskipun Jobs berpegang teguh pada visinya, menolak orang – orang yang tidak searah, dia tetap meminta dan menerima gagasan – gagasan dari karyawannya dalam rangka mencapai visinya. Hal inilah yang membuatnya berhasil sebagai pemimpin dalam mencapai visinya untuk kemajuan perusahaan menghasilkan produk terbaik. Kegagalan bukanlah alasan untuk berhenti menekuni apa yang telah dicintainya. Kegagalan menjadikan motivasi jobs untuk memperbaiki dan menjadi yang lebih baik. Ketika dia keluar dari Apple, dengan kejeniusannya ia kembali membuat komputer yang lebih canggih. Produk yang dihasilkannya dan kecintaannya pada Apple membuat ia kembali pada perusahaan tersebut. Bapak Revolusi Digital Steve Jobs adalah orang yang sangat inovatif. Dia terus belajar, melakukan inovasi terhadap produk yang telah dia ciptakan. Dia selalu memikirkan agar produk yang telah dia ciptakan dikembangkan kembali menjadi produk yang lebih canggih dan praktis. Inovasi yang dilakukannya, berdasarkan apa yang dia lihat. Dia melihat teknologi ciptaan suatu perusahaan, maka ia pelajari, kembangkan, serta membuat denganversi yang berbeda yang lebih canggih. Lalu dia melihat orang – orang dalam bisnis maupun pendidikan membutuhkan media untuk digunakan dalam hal membuat serta menyimpan pekerjaan mereka, dia ciptakan teknologi dimana setiap rumah dapat memiliki benda tersebut, lahirlah komputer. Awalnya, bersama rekannya dia menciptakan komputer Apple I. Setelah Apple I, dia menciptakan komputerter kecil dan teringan, yaitu Apple II yang merupakan computer dengan warna pertama di dunia, komputer terlaris saat itu. Selanjutnya, dia menciptakan komputer LISA, komputer pertama yang menggunakan OS. Pembuatan Komputer LISA membuat Apple mengalami kerugian. Tapi kejeniusannya, berhasil menutupi kerugian tersebut dengan menciptakan Macintosh yang merupakan computer terkecil, teringan dan teralis. Tahun 1998 Jobs menciptakan iMac yang merupakan computer pertama yang tidak menggunakan Floopy Disk dan iMac adalah computer terlaris dalam sejarah Apple. Jobs juga berpikir bagaimana agar orang – orang dapat membawa computer kemanapun sehingga pekerjaan dapat dilakukan dimanapun, maka ia membuat laptop pertama di dunia. Tidak berhenti sampai disitu, Jobs ingin membuatri buan lagu dapat tersimpan praktis dalam saku, maka lahirlah iPod yang merupakan MP3 Player pertama di dunia dimanaorang – orang dapat mendengarkan banyak lagu dimanapun dengan iPod yang dapat disimpan dalam saku. Kemudian dia mengembangkan iPod, lahirlah iPhone. Smartphone dengan layar sentuh pertama di dunia, dimana tidak hanya dapat mendengarkan music tapi juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi, mengakses internet, dan sebagainya. Lalu, Laptop dan iPhone dikembangkan lagi. Mengkombinasikan keduanya, sehingga lahirlah iPad sebagai komputer tablet pertama di dunia. Steve Jobs sangat mengagumkan, bagaikan sosok peramal yang mengetahui apa yang dibutuhkan di masa depan. Orang yang sangat inovatif dan jenius.Dia tidak hanya melakukan inovasi, tetapi inovasi yang dilakukannya membuat produk ciptaannya bukan hanya menjadi produk yang pertama tapi juga produk yang terbaik di dunia sampai saat ini. Apple selalu membuat semua orang terpukau dengan segala inovasinya. Sebagian besar orang di dunia mengagumi dan menggunakan produk ciptannya. PENUTUP Kesimpulan Steve Jobs salah satu dari beberapa tokoh pemimpin organisasi besar di dunia. Yang membedakan dirinya dengan pemimpin lainnya adalah gaya kepemimpinan yang dia terapkan di perusahaanya. Gaya kepemimpinan yang diterapkannya termasuk dalam gaya kepemimpinan visioner yang mengarahkan dan mendorong para pekerja bekerja keras yang didasari visi yang jelas. Jobs tidak hanya memiliki visi, ia juga memiliki kemampuan untuk mewujudkan visinya. Ia mendorong karyawannya untuk bertindak sesuai visi dan memastikan semua para pekerja dalam peusahaan membeli visi itu. Apapun halangan dan kegagalan yang dihadapi Jobs, tidak membuatnya mundur sedikitpun untuk mewujudkan visinya. Selainjenius, Jobs sangat inovatif terhadap produknya. Dia tidak pernah berhenti mengembangkan produk miliknya agar lebih canggih dan praktis. Di sisi lain, jobs adalah sosok pemimpin yang keras, menuntut karyawannya untuk bekerja cepat dan mampu mengerjakan semua yang jobs inginkan. Meskipun terkesan negatif, kepemimpinan yang seperti inilah yang membawa Apple dan Pixar menjadi perusahaan yang hebat di dunia. Saran Sifatnya yang otoriterlah yang membawa kesuksesan bagi perusahaan Apple dan Pixar. Jobs tidak segan – segan memarahinya secara terang – terangan jika tidak sesuai dengan keinginan Jobs. Sifat keras Jobs dapat memotivasi para pekerja. Namun, alangkah akan jauh lebih baik jika Jobs bisa tetap memotivasi pekerja untuk lebih maju dan cepat dengan cara yang lebih baik dan bersahabat. Karena disisi lain member motivasi, sifat kasar dari Jobs tentu memberikan dampak negatif. Beberapa pekerja merasa takut padanya. Perasaan takut pada pemimpin saat bekerja membuat pekerja tidak nyaman bahkan membuat pekerja mengundurkan diri. DAFTAR PUSTAKA Dumaine, B. 1993. America's Toughest Bosses In an era of endless restructuring, cutting heads like Robespierre on a rampage is just average. These leaders inflict pain by messing with your mind as well. Here's what they're like to work for.https://money.cnn.com/magazines/fortune/fortune_archive/1993/10/18/78470/index.htm. [13 Desember 2018]. Herujito, Y.M. 2001. Dasar – Dasar Manajemen. Jakarta : PT Grasindo. Iconic, A. (Tanpa Tahun). Leadership Qualities Of Steve Job. http://achieveiconic.com/leadership/leadership-qualities-of-steve-jobs.[13 Desember 2018]. Kadarman, dkk. 2001. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : PT Prenhallindo. Nico. Sejarah Apple 1976 – 2010. Youtube. Youtube, . Web. 13 Desember 2018. [ https://m.youtube.com/watch?v=TEVO0W9hy98# ] Serba, T. 2016. Macam – Macam Gaya Kepemimpinan. https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/11/macam-macam-gaya-kepemimpinan.html. [13Desember 2018] Wikipedia. (Tanpa Tahun). Steve Jobs. https://id.wikipedia.org/wiki/Steve_Jobs#Gaya_kepemimpinan. [13 Desember 2018].