KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah yang berjudul “Analisa Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Kebijakan
Keamanan dan Teknologi Informasi dalam Manajemen Operasi PT. Asuransi
Bintang Tbk”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Manajemen Operasional program Magister Manajemen
Universitas Budi Luhur yang diampu oleh Dr. C. Zulnali, SE., M.Si.
Penulis menyadari penulisan makalah ini tidak luput dari berbagai
kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan dan perbaikannya di masa depan sehingga akhirnya penulisan makalah
ini dapat dilanjutkan ke tahap penelitian lebih lanjut dan memberikan manfaat bagi
semua pihak.
Jakarta, 14 Februari 2020
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah ………. ........................................................................3
1.3. Tujuan dan Manfaat ………. ........................................................................4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Manajemen Operasi .....................................................................................5
2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia ………. ................................................7
2.3. Pengelolaan Kebijakan Keamanan ...............................................................8
2.4. Teknologi Informasi......................................................................................9
2.5. Asuransi ........................................................................................................10
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................................12
3.2. Analisa Manajemen Operasi PT. Asuransi Bintang ………. .......................18
2.2.1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia ...................................................19
2.2.2. Pengelolaan Kebijakan Keamanan .....................................................21
2.2.3. Pengelolaan Teknologi Informasi.......................................................22
BAB IV KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan ...................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi
Indonesia diperlukan adanya lembaga keuangan bank dan non bank yang
langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sarana lembaga keuangan
non bank yang mampu memenuhi kriteria tersebut salah satunya adalah dengan
hadirnya lembaga asuransi.
Banyak hal yang tidak dapat diprediksi secara pasti, seperti akan
terjadinya resiko bencana alam, kecelakaan, hingga kematian dari aktivitas
yang sedang kita jalani sehari-hari. Risiko-resiko tersebut dapat diartikan
sebagai ketidakpastian atas sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian di masa
depan, hal tersebut membuat banyaknya perusahaan asuransi yang berdiri
untuk menjadi sebuah perlindungan dan dapat meminimalisasi kerugian secara
tepat dan benar.
Perkembangan dan peningkatan terhadap penggunaan jasa asuransi dari
tahun ke tahun telah menjadi perhatian di kalangan masyarakat. Hal tersebut
dapat dilihat dengan merebaknya persaingan antar perusahaan jasa asuransi.
Banyaknya perusahaan asuransi kerugian yang ada di Indonesia membuat
masyarakat lebih mudah memilih produk asuransi yang sesuai dengan
kebutuhan. Namun di sisi perusahaan menjadi tugas besar untuk mendapatkan
konsumen lebih banyak guna meningkatkan penerimaan premi perusahaan,
1
dalam rangka menghadapi persaingan industri yang merupakan salah satu
faktor eksternal perusahaan.
Dalam
lingkungan
internal
perusahaan
terdapat
kegiatan
pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi dan pengelolaan
kebijakan keamanan sebagai sebagai kegiatan operasional perusahaan yang
merupakan hal penting guna meningkatkan kualitas produk jasa asuransi yang
akan ditawarkan kepada masyarakat.
Pengertian asuransi menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992
tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih,
dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau
tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung,
yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan.
PT Asuransi Bintang Tbk. adalah salah satu perusahaan asuransi umum
yang berpengalaman di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1955.
PT Asuransi Bintang Tbk. terus tumbuh dan berkembang dalam kurun waktu
lebih dari 5 dasawarsa. Para pendiri PT Asuransi Bintang Tbk. telah
menegakkan dan mengembangkan budaya perusahaan yang berlandaskan tata
kelola yang efektif, menjadikan PT Asuransi Bintang Tbk. perusahaan yang
2
terus berkembang dan memberikan manfaat yang berimbang kepada seluruh
stakeholders dan pelayanan kepada masyarakat.
Semakin banyak perusahaan asuransi yang bermunculan baik di dalam
maupun di luar negeri, dan semakin variatif produk-produk yang ditawarkan,
maka perusahaan asuransi dituntut untuk selalu berbenah secara serius dan
mengikuti perkembangan era. PT Asuransi Bintang Tbk dalam kegiatan
operasionalnya melakukan pengelolaan kebijakan keamanan, teknologi
informasi serta pengelolaan sumber daya manusia, sebagai upaya dalam
meningkatkan kualitas layanan.
Berdasarkan yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk
melakukan penulisan dengan judul “Analisa Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Pengelolaan, Kebijakan Keamanan dan Teknologi Informasi
Manajemen Operasi PT. Asuransi Bintang Tbk”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan perumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia dalam manajemen operasi
PT. Asuransi Bintang Tbk. ?
2. Bagaimana pengelolaan kebijakan keamanan PT. Asuransi Bintang Tbk. ?
3. Bagaimana pengelolaan teknologi informasi PT. Asuransi Bintang Tbk. ?
3
1.3. Tujuan dan Manfaat
1.3.1. Tujuan
1.
Untuk mengetahui bagaimana sumber daya manusia dalam
manajemen operasi PT. Asuransi Bintang Tbk. ?
2.
Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kebijakan keamanan
PT. Asuransi Bintang Tbk. ?
3.
Untuk
mengetahui
bagaimana
teknologi
informasi
dalam
manajemen operasi PT. Asuransi Bintang Tbk. ?
1.3.2. Manfaat
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
dan sumbangan pemikiran yang dapat menambah pengetahuan baik
bagi mahasiswa, dosen maupun praktisi manajemen pada umumnya.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Manajemen Operasi
2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi
Menurut
Heizer
dan
Render
(2011:36),
manajemen
operasional adalah kumpulan aktivitas yang menhasilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di seluruh
organisasi.
Menurut Stevenson dan Chuong (2014), dijelaskan bahwa
manajemen operasi merupakan manajemen dari bagian operasi yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa manajemen produksi operasi adalah proses pencapaian tujuan
organisasi melalui pengarahan dan pengendalian serangkaian kegiatan
yang menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki untuk mengubah
input menjadi output barang dan jasa.
2.1.2 Fungsi Manajemen Operasi
Fungsi terpenting dalam operasi meliputi hal-hal berikut ini.
1) Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk
pengelohan masukan.
5
2) Jasa penunjang merupakan sarana berupa pengorganisasian yang
perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan,
sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien.
3) Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian
dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan pada waktu
atau periode tertentu.
4) Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud
dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan pada kenyataannya
dapat dilaksanakan.
2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Operasi
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup
manajemen operasi, yaitu sebagai berikut.
1) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi
komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan
interaksinya satu sama lain.
2) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen
serta organisasi komponen struktural ataupun interaksinya mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian, dan perbaikan agar diperoleh
kinerja optimum.
6
3) Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada system
manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan
perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem.
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Handoko (2011:3), manajemen sumber daya manusia adalah
penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya
manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.
Menurut Desseler (2015:3), manajemen sumber daya manusia adalah
proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan
untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal
yang berhubungan dengan keadilan.
Berdasarkan pengertian manajemen sumber daya manusia di atas dapat
dikatakan bahwa dalam manajemen sumber daya manusia terdapat berbagai
fungsi
manajemen
yaitu
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
pemotivasian, komunikasi, penempatan, pengendalian, dan pengawasan. Selain
itu pelaksanaan sumber daya manusia bertujuan untuk mencapai tujuan
individu, perusahaan, ataupun organisasi.
7
2.3 Pengelolaan Kebijakan Keamanan
Keamanan informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset
informasi terhadap ancaman yang mungkin timbul. Sehingga keamanan
informasi secara tidak langsung dapat menjamin kontinuitas bisnis, mengurangi
resiko-resiko yang terjadi, mengoptimalkan pengembalian investasi (return on
investment). Semakin banyak informasi perusahaan yang disimpan, dikelola
dan di-sharing-kan maka semakin besar pula resiko terjadi kerusakan,
kehilangan atau tereksposnya data ke pihak eksternal yang tidak diinginkan
(Sarno dan iffano : 2009).
Menurut
ISO/IEC
17799:2005
tentang
information
security
management system bahwa keamanan informasi adalah upaya perlindungan
dari berbagai macam ancaman untuk memastikan keberlanjutan bisnis,
meminimalisir resiko bisnis, dan meningkatkan investasi dan peluang bisnis.
Informasi merupakan aset yang sangat berharga bagi sebuah organisasi
karena merupakan salah satu sumber daya strategis dalam meningkatkan nilai
usaha dan kepercayaan publik. Oleh karena itu maka perlindungan terhadap
informasi (keamanan informasi) merupakan hal yang mutlak harus diperhatikan
secara sungguh‐sungguh oleh segenap jajaran pemilik, manajemen, dan
karyawan organisasi yang bersangkutan. Keamanan informasi yang dimaksud
menyangkut kebijakan, prosedur, proses, dan aktivitas untuk melindungi
informasi
dari
menyebabkan
berbagai
terjadinya
jenis
ancaman
kerugian‐kerugian
terhadapnya
bagi
sehinggadapat
kelangsungan
hidup
organisasi.
8
2.4 Teknologi Informasi
Definisi teknologi informasi menurut Sutabri (2014:3) adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara
untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan.
Menurut Darmawan (2012:17) mendefinisikan bahwa teknologi
informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian
informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas
sebarannya, lebih lama penyimpannya.
Sebuah sistem informasi manajemen harus dirancang agar sesuai
dengan toleransi terhadap kecepatan, relevansi, dan ketepatan informasi.
Toleransi ini bervariasi dari satu tugas ke tugas lainnya, dan dari satu lapis ke
lapis lainnya dalam organisasi.
Sistem informasi adalah kumpulan informasi didalam sebuah basis data
menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam
pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi. Di dalam suatu organisasi,
informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses
pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah
suatu gabungan dari teknologi komputasi dan komunikasi yang berbentuk
9
sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk
mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi
data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan sebagai sarana
organisasi untuk mengurangi ketidakpastian dan keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan, selain itu teknologi informasi dapat menghasilkan informasi
yang strategis untuk pengambilan keputusan.
2.5 Asuransi
Menurut Mehr dan Cammack dalam Danarti (2011:7) asuransi
merupakan suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan, dengan cara
pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat
agar kerugian individu dapat diperkiarakan. Kemudian kerugian yang dapat
diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang bergabung.
Menurut Green dalam Danarti (2011:7) asuransi adalah suatu lembaga
ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengombinasikan
dalam suatu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga
kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas
tertentu.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa asuransi
merupakan alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian
dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama
atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas
10
kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi, akan
dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan itu.
11
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT Asuransi Bintang Tbk. adalah salah satu perusahaan asuransi umum
yang berpengalaman di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1955
oleh mantan pejuang kemerdekaan 1945 yaitu : Soedarpo Sastrosatomo,
Idham, Wibowo, Pang Lay Kim, Ali Budiardjo, Roestam Moenaf, J.R.
Koesman dan Ismet. Dengan terus menerus meningkatkan kualitas sumber
daya manusia serta system dan prosedurnya, PT Asuransi Bintang Tbk. terus
tumbuh dan berkembang dalam kurun waktu lebih dari 5 dasawarsa. Para
pendiri PT Asuransi Bintang Tbk. telah menegakkan dan mengembangkan
budaya perusahaan yang berlandaskan tata kelola yang efektif, menjadikan PT
Asuransi Bintang Tbk. perusahaan yang terus berkembang dan memberikan
manfaat yang berimbang kepada seluruh stakeholders dan pelayanan kepada
masyarakat.
Adapun jenis-jenis pertanggungan yang ditawarkan adalah asuransi
harta benda, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan barang,
asuransi gangguan usaha, asuransi rekayasa serta kerusakan mesin, asuransi
terorisme dan sabotase, asuransi aneka yang mencakup asuransi kecelakaan
diri, asuransi tanggung gugat, asuransi purchase protection, asuransi cash in
transit serta cash in safe serta asuransi kesehatan. Di samping itu, PT Asuransi
12
Bintang Tbk juga menyediakan customized bundling product sesuai dengan
kebutuhan pasar.
PT Asuransi Bintang Tbk mempunyai 10 (Sepuluh) kantor cabang dan
14 (empat belas) kantor pemasaran, 2 (dua) kantor pemasaran Syariah dan 1
(satu) departemen Telemarketing yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantorkantor pemasaran ini didukung dengan tenaga-tenaga pemasaran profesional
yang mengkhususkan diri pada setiap kondisi geografis, sehingga Perseroan
dapat melayani kebutuhan pasar yang bersifat spesifik.
3.1.1 Lingkup Usaha Asuransi Konvensional
1. Bintang Medical Premium Insurance
Produk asuransi ini memberikan perlindungan atas biaya-biaya medis
kepada Tertanggung dan/atau Keluarganya yang meliputi : jaminan
rawat inap, jaminan rawat jalan, jaminan kehamilan dan melahirkan,
dan jaminan pengobatan gigi.
2. Cyber Save Insurance
Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada pemegang
kartu pembayaran (kartu kredit ataupun kartu debit) atas risiko
munculnya tagihan-tagihan pembelanjaan online tidak sah akibat
pencurian identitas (identity theft)baik melalui malware, firmware,
phishing, skimming, dll. saat pemegang kartu melakukan transaksi
belanja online.
3. E-Commerce Card Protection Insurance
13
Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada pemegang
kartu pembayaran (kartu kredit ataupun kartu debit) dari kerugian
yang ditimbulkan oleh kejahatan cyber, misalnya skimming,
phishing, malware, spyware, dll. saat pemegang kartu melakukan
transaksi belanja online dan risiko kerugian biaya pengiriman
kembali jika terjadi dispute antara pemegang kartu pembayaran
dengan merchant.
4. Moveable All Risks Insurance
Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada Pemilik
barang-barang bergerak (Moveable) yang dipertanggungkan dari
segala risiko, antara lain: kebakaran, sambaran petir, terjatuh, dan
lain-lain.
5. Fraudulent Charges Insurance
Produk asuransi ini memberikan perlindungan bagi nasabah
pemegang kartu kredit dari suatu bank tertentu dari risiko munculnya
tagihan tidak sah sebagai akibat dari hilangnya kartu kredit.
6. Asuransi Perjalanan
Produk Asuransi ini memberikan perlindungan kepada Tertanggung
dari risiko kematian akibat kecelakaan selama perjalanan maupun
atas risiko ketidaknyamanan akibat dari penundaan/pembatalan
penerbangan, kehilangan bagasi maupun kehilangan dokumen
selama perjalanan berlangsung
7. Asuransi Kecelakaan Diri Pemegang Kartu Kredit
14
Produk asuransi ini memberikan perlindungan bagi Pemegang Kartu
Kredit atas ketidakmampuan membayar tagihan kartu kredit yang
diakibatkan Pemegang Kartu meninggal dunia akibat kecelakaan atau
mengalami cacat total tetap maupun sementara akibat kecelakaan.
3.1.2 Lingkup Unit Usaha Syariah
1. Asuransi Peralatan Elektronik Syariah
Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada Peserta atas
risiko-risiko kerugian yang terjadi atas peralatanperalatan elektronik
milik Peserta.
2. Asuransi Alat Berat / Mesin dan Perlengkapan Kontraktor Syariah
Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada Peserta yang
bergerak di bidang Konstruksi (Kontraktor) atas risikorisiko kerugian
yang mungkin terjadi atas mesin-mesin dan atau peralatan konstruksi
yang dipergunakan oleh Peserta.
3.1.3 Lingkup Usaha Administrative Service Only (ASO)
Pada tahun 2017 PT Asuransi Bintang Tbk telah memperoleh
ijin perluasan usaha berupa usaha Administrative Service Only (ASO)
dalam rangka employee benefit baik untuk lingkup usaha syariah
maupun konvensional.
15
3.1.4 Ringkasan Produksi
Produksi Premi Berdasarkan Lini Usaha Asuransi
Gambar 3.1
Produksi Premi Usaha Asuransi
Sumber : Annual Report PT. Asuransi Bintang Tbk. 2018
16
Produksi Premi Berdasarkan Jalur Distribusi
Gambar 3.2
Produksi Premi Usaha Jalur Distribusi
Sumber : Annual Report PT. Asuransi Bintang Tbk. 2018
17
3.2 Analisa Manajemen Operasi PT. Asuransi Bintang Tbk
Kegiatan operasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan yang memerlukan adanya
perencanaan dan pengendalian yang baik guna meningkatkan kualitas produk
jasa asuransi yang akan ditawarkan kepada masyarakat.
Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa manajemen
operasi merupakan proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengarahan
dan pengendalian serangkaian kegiatan yang menggunakan sumber-sumber
daya yang dimiliki untuk mengubah input menjadi output barang dan jasa.
Input pada PT Asuransi Bintang Tbk adalah resiko-resiko, kebutuhan
masyarakat akan perlindungan serta sumber daya lainnya yang dikelola dengan
serangakaian proses pengelolaan sumber daya manusia, teknologi informasi
dan pengelolaan kebijakan keamanan yang membentuk sebuah layanan
asuransi yang dapat digunakan oleh masyarakat. Produk-produk layanan
asuransi tersebut dapat dikatakan sebagai output dari proses pengarahan,
pengendalian dan serangkaian kegiatan yang menggunakan sumber-sumber
daya yang dimiliki perusahaan dalam peningkatan kualitas layanan.
Input
Resiko
Kebutuhan
Masyarakat
Kapital
SDM
Manager Operasi
Perencanaan, pengarahan,
pengawasan
Proses Transformasi
Output
Produk jasa
layanan asuransi
Pengelolaan SDM, Kebijakan
Keamanan dan Teknologi
Informasi
Gambar 3.4
Skema Proses Tranformasi PT. Asuransi Bintang Tbk
18
3.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
Handoko (2011:3) mengatakan bahwa manajemen sumber daya
manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan
penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan
individu maupun organisasi. Sumber daya manusia merupakan aset
yang tak luput menjadi perhatian dalam sebuah perusahaan. Perusahaan
menyadari sumber daya manusia adalah hal penting dalam mencapai
Visi dan Misi Perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, dalam
menghadapi persaingan yang ketat di era globalisasi seperti saat ini, PT.
Asuransi Bintang Tbk perlu mempertahankan aset-aset yang
dimilikinya agar mampu menghadapi persaingan itu. Sehingga PT.
Asuransi Bintang Tbk selalu berusaha melakukan perekrutan,
pengelolaan dan pengembangan pegawai yang berkualitas dan
memiliki potensi terbaik untuk bersinergi dalam pencapaian tujuan dari
perusahaan.
Tahun 2018, PT. Asuransi Bintang Tbk memiliki komposisi
pegawai sejumlah 28% pada level Manajerial sampai Direksi dan level
Staff sejumlah 72% dari total Pegawai. Jumlah pegawai mengalami
penurunan sebesar 5,3%.
Pada operasi sumber daya manusia PT. Asuransi Bintang Tbk
melakukan beberapa upaya untuk dapat mengakomodir kebutuhan
perusahaan dalam mencapai target kerja dan tujuannya sebagai berikut
:
19
1. Pemenuhan Kebutuhan Pegawai
Selama tahun 2018 sejumlah 172 pegawai baru bergabung
dengan perusahaan, baik untuk penggantian pegawai ataupun
pemenuhan kebutuhan pengembangan bisnis. Pemenuhan pegawai
dilakukan dengan cara pencarian dari kandidat internal dan
eksternal, melalui tahapan seleksi berdasarkan kompetensi teknikal
dan kompetensi manajerial. Pilihan untuk melakukan rekrutmen
internal menjadi prioritas sebelum mencari kandidat eksternal,
untuk
memberikan
kesempatan
bagi
pegawai
dalam
mengembangkan kompetensi diri.
2. Peningkatan Karir dan Keahlian
Pegawai menggunakan metode kompetensi yang sudah
disaring
dari
proses
awal
rekrutmen.
Sehingga
dalam
pengembangan pegawai, semua berdasarkan kompetensi jabatan
yang harus dimiliki pegawai. Komitmen untuk pengembangan
pegawai merupakan satu-satunya cara yang efektif agar pegawai
dan perusahaan dapat tumbuh dan berkembang bersama.
Program pengembangan Sumber Daya Manusia tersebut meliputi:
Pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan di dalam
lingkungan perusahaan, baik yang dikelola oleh perusahaan
sendiri (internal training) dengan tenaga pengajar atau
instrukturnya adalah pegawai Perusahaan yang ditunjuk dan
mampu serta memiliki kompetensi di bidangnya, maupun
20
bekerja sama dengan perusahaan pelatihan atau lembaga
pendidikan dari luar perusahaan (inhouse training).
Pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan di luar
perusahaan (eksternal training) sesuai dengan tingkat
kebutuhan perusahaan. Pelatihan ini dilakukan dengan
menyertakan para pegawai dalam seminar, pelatihan, atau
pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga atau instansi
baik dalam negeri maupun luar negeri.
Membuat program pengembangan atau pendidikan khusus,
baik bagi para pegawai ataupun mahasiswa yang memiliki
talenta guna mengikuti program kaderisasi di bidang
asuransi dalam bentuk magang dan atau pemberian
beasiswa.
Mendukung dan membiayai pegawai untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan guna memperoleh sertifikasi di
bidang keasuransian, seperti; AAIK, AAAIK, AAAIJ,
AAK, AIIS, FSAI, WMI, INTERNAL AUDITOR, dan
AMRP.
3.2.2 Pengelolaan Kebijakan Keamanan
Manajemen kebijakan keamanan informasi menjadi penting
diterapkan agar informasi yang beredar di perusahaan dapat dikelola
dengan benar sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan
21
berdasarkan informasi yang ada dengan benar pula dalam rangka
memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan.
Dalam hal praktek Good Corporate Governance (GCG) PT.
Asuransi Bintang Tbk. secara konsisten dan berkesinambungan
menerapkan sistem dan prosedur keamanan informasi terpadu untuk
melindungi (confidentiality), keutuhan (integrity), dan ketersediaan
(availability) aset informasi dari berbagai bentuk ancaman keamanan
informasi baik dari dalam maupun luar lingkungan Perusahaan.
Implementasi sistem keamanan terpadu ini didukung oleh
perangkat keras dan perangkat lunak yang mumpuni, penggunaan
antispam, penggunaan firewall, penggunaan anti-virus enterprise,
pengamanan terhadap media penyimpanan, impementasi single sign-on
untuk aplikasi dan alat kerja serta pengkarantinaan semua informasi
keluar Perusahaan yang bersifat sensitif.
Selain dari itu, perusahaan juga secara berkala melakukan review
terhadap hak akses user dan juga memberikan surat elektronik kepada
seluruh pengguna mengenai security issue dan bagaimana cara
mencegahnya.
3.2.3 Pengelolaan Teknologi Informasi
Sebagai perusahaan yang mengedepankan Teknologi Informasi
sebagai
penunjang
utama
kegiatan
bisnis
perusahaan
secara
menyeluruh, PT. Asuransi Bintang Tbk, senantiasa melakukan
peningkatan kemampuan dan optimalisasi peran Teknologi informasi
22
yang dimiliki secara berkesinambungan guna meningkatkan daya saing
perusahaan.
Sejalan dengan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
bahwa teknologi informasi merupakan suatu gabungan dari teknologi
komputasi dan komunikasi yang berbentuk sistem dari perangkat lunak
dan perangkat keras yang digunakan untuk mengolah, memproses,
mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
Bentuk implementasi peningkatan kemampuan dan optimalisasi
peran teknologi informasi PT. Asuransi Bintang Tbk, adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan
Infrastruktur
dan
Tata
kelola
Teknologi
Informasi sebagai Business Enabler
Mengembangkan aplikasi e-asset untuk pengelolaan asset milik
perusahaan secara terpusat, peningkatan kemampuan Disaster
Recovery Site (DRS) guna memastikan kontinuitas dan pemulihan
layanan ketika terjadi bencana, serta melakukan implementasi
standarisasi interkoneksi antara kantor pusat dan Cabang/POS guna
memastikan pelanggan mendapatkan pelayanan yang sama di
seluruh Cabang/POS.
2. Pengembangan
Teknologi
Informasi
Guna
Mendukung
Pengembangan Bisnis
23
Implementasi aplikasi mobile survey berbasikan android untuk
penutupan polis property guna mempercepat proses penerbitan
polis dan pengembangan aplikasi end to end penutupan produk
unitlink yang mencakup di dalamnya sales illustration, mobile
quotation, billing system, fund management dan transaction report.
Gambar 3.3
Implementasi aplikasi mobile survey
Sumber : Annual Report PT. Asuransi Bintang Tbk 2018
24
BAB IV
KESIMPULAN
4.1
Simpulan
Dalam tinjauan operasi PT Asuransi Bintang Tbk melakukan
serangkaian proses pengelolaan sumber daya manusia, teknologi informasi
serta pengelolaan kebijakan keamanan yang membentuk sebuah layanan
asuransi yang dapat digunakan oleh masyarakat.
Pengelolaaan sumber daya manusia dalam operasinya PT. Asuransi
Bintang Tbk melakukan perekrutan, pengelolaan dan pengembangan pegawai
untuk bersinergi dalam pencapaian tujuan dari perusahaan. PT. Asuransi
Bintang Tbk. secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan sistem dan
prosedur keamanan informasi terpadu untuk melindungi (confidentiality),
keutuhan (integrity), dan ketersediaan (availability) aset informasi dari
berbagai bentuk ancaman keamanan informasi baik dari dalam maupun luar
lingkungan Perusahaan.
Implementasi peningkatan kemampuan dan optimalisasi peran
teknologi informasi yang dilakukan PT. Asuransi Bintang Tbk adalah dengan
melakukan peningkatan infrastruktur dan tata kelola teknologi informasi serta
mengembangakan teknologi informasi guna mendukung pengembangan
bisnis.
25
DAFTAR PUISTAKA
Darmawan, D. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Sarno, R. dan Iffano, I. 2009. Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Surabaya:
ITS Press.
Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Heizer, J., and Render, B. 2011. Operations Management. 10th Edition. Pearson
Education, Inc. New Jersey.
Stevenson, W.J., Chuong, S.C. 2014. Manajemen Operasi Perspektif Asia, Edisi 9,
Salemba Empat and MC Graw Hill Education, Jakarta.
Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Sutabri, Tata. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Edisi Pertama. Penerbit Andi.
Yogyakarta
Danarti, Dessy., 2011. Jurus Pintar Asuransi Agar Anda Tenang, Aman Dan
Nyaman, Jakarta: G-Media.
Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung. CV Pustaka Setia
PT. Asuransi Bintang Tbk., 2018. Annual Report, Tinjauan Operasional. Jakarta
26