[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, karunia, serta taufik hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Analisa Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Kebijakan Keamanan dan Teknologi Informasi dalam Manajemen Operasi PT. Asuransi Bintang Tbk”. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen Operasional program Magister Manajemen Universitas Budi Luhur yang diampu oleh Dr. C. Zulnali, SE., M.Si. Penulis menyadari penulisan makalah ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan dan perbaikannya di masa depan sehingga akhirnya penulisan makalah ini dapat dilanjutkan ke tahap penelitian lebih lanjut dan memberikan manfaat bagi semua pihak. Jakarta, 14 Februari 2020 Tim Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .............................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .............................................................................................1 1.2. Perumusan Masalah ………. ........................................................................3 1.3. Tujuan dan Manfaat ………. ........................................................................4 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Manajemen Operasi .....................................................................................5 2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia ………. ................................................7 2.3. Pengelolaan Kebijakan Keamanan ...............................................................8 2.4. Teknologi Informasi......................................................................................9 2.5. Asuransi ........................................................................................................10 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Perusahaan.......................................................................12 3.2. Analisa Manajemen Operasi PT. Asuransi Bintang ………. .......................18 2.2.1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia ...................................................19 2.2.2. Pengelolaan Kebijakan Keamanan .....................................................21 2.2.3. Pengelolaan Teknologi Informasi.......................................................22 BAB IV KESIMPULAN 4.1. Kesimpulan ...................................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................26 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia diperlukan adanya lembaga keuangan bank dan non bank yang langsung menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Sarana lembaga keuangan non bank yang mampu memenuhi kriteria tersebut salah satunya adalah dengan hadirnya lembaga asuransi. Banyak hal yang tidak dapat diprediksi secara pasti, seperti akan terjadinya resiko bencana alam, kecelakaan, hingga kematian dari aktivitas yang sedang kita jalani sehari-hari. Risiko-resiko tersebut dapat diartikan sebagai ketidakpastian atas sesuatu yang dapat menimbulkan kerugian di masa depan, hal tersebut membuat banyaknya perusahaan asuransi yang berdiri untuk menjadi sebuah perlindungan dan dapat meminimalisasi kerugian secara tepat dan benar. Perkembangan dan peningkatan terhadap penggunaan jasa asuransi dari tahun ke tahun telah menjadi perhatian di kalangan masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dengan merebaknya persaingan antar perusahaan jasa asuransi. Banyaknya perusahaan asuransi kerugian yang ada di Indonesia membuat masyarakat lebih mudah memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. Namun di sisi perusahaan menjadi tugas besar untuk mendapatkan konsumen lebih banyak guna meningkatkan penerimaan premi perusahaan, 1 dalam rangka menghadapi persaingan industri yang merupakan salah satu faktor eksternal perusahaan. Dalam lingkungan internal perusahaan terdapat kegiatan pengembangan sumber daya manusia, teknologi informasi dan pengelolaan kebijakan keamanan sebagai sebagai kegiatan operasional perusahaan yang merupakan hal penting guna meningkatkan kualitas produk jasa asuransi yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Pengertian asuransi menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ke tiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. PT Asuransi Bintang Tbk. adalah salah satu perusahaan asuransi umum yang berpengalaman di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1955. PT Asuransi Bintang Tbk. terus tumbuh dan berkembang dalam kurun waktu lebih dari 5 dasawarsa. Para pendiri PT Asuransi Bintang Tbk. telah menegakkan dan mengembangkan budaya perusahaan yang berlandaskan tata kelola yang efektif, menjadikan PT Asuransi Bintang Tbk. perusahaan yang 2 terus berkembang dan memberikan manfaat yang berimbang kepada seluruh stakeholders dan pelayanan kepada masyarakat. Semakin banyak perusahaan asuransi yang bermunculan baik di dalam maupun di luar negeri, dan semakin variatif produk-produk yang ditawarkan, maka perusahaan asuransi dituntut untuk selalu berbenah secara serius dan mengikuti perkembangan era. PT Asuransi Bintang Tbk dalam kegiatan operasionalnya melakukan pengelolaan kebijakan keamanan, teknologi informasi serta pengelolaan sumber daya manusia, sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas layanan. Berdasarkan yang telah diuraikan, maka penulis tertarik untuk melakukan penulisan dengan judul “Analisa Pengelolaan Sumber Daya Manusia Pengelolaan, Kebijakan Keamanan dan Teknologi Informasi Manajemen Operasi PT. Asuransi Bintang Tbk”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia dalam manajemen operasi PT. Asuransi Bintang Tbk. ? 2. Bagaimana pengelolaan kebijakan keamanan PT. Asuransi Bintang Tbk. ? 3. Bagaimana pengelolaan teknologi informasi PT. Asuransi Bintang Tbk. ? 3 1.3. Tujuan dan Manfaat 1.3.1. Tujuan 1. Untuk mengetahui bagaimana sumber daya manusia dalam manajemen operasi PT. Asuransi Bintang Tbk. ? 2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kebijakan keamanan PT. Asuransi Bintang Tbk. ? 3. Untuk mengetahui bagaimana teknologi informasi dalam manajemen operasi PT. Asuransi Bintang Tbk. ? 1.3.2. Manfaat Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang dapat menambah pengetahuan baik bagi mahasiswa, dosen maupun praktisi manajemen pada umumnya. 4 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Menurut Heizer dan Render (2011:36), manajemen operasional adalah kumpulan aktivitas yang menhasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di seluruh organisasi. Menurut Stevenson dan Chuong (2014), dijelaskan bahwa manajemen operasi merupakan manajemen dari bagian operasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa. Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen produksi operasi adalah proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengarahan dan pengendalian serangkaian kegiatan yang menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki untuk mengubah input menjadi output barang dan jasa. 2.1.2 Fungsi Manajemen Operasi Fungsi terpenting dalam operasi meliputi hal-hal berikut ini. 1) Proses pengolahan merupakan metode yang digunakan untuk pengelohan masukan. 5 2) Jasa penunjang merupakan sarana berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. 3) Perencanaan merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan pada waktu atau periode tertentu. 4) Pengendalian atau pengawasan merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan masukan pada kenyataannya dapat dilaksanakan. 2.1.3 Ruang Lingkup Manajemen Operasi Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu sebagai berikut. 1) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama lain. 2) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen serta organisasi komponen struktural ataupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian, dan perbaikan agar diperoleh kinerja optimum. 6 3) Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada system manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar sistem. 2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Handoko (2011:3), manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Menurut Desseler (2015:3), manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan. Berdasarkan pengertian manajemen sumber daya manusia di atas dapat dikatakan bahwa dalam manajemen sumber daya manusia terdapat berbagai fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, penempatan, pengendalian, dan pengawasan. Selain itu pelaksanaan sumber daya manusia bertujuan untuk mencapai tujuan individu, perusahaan, ataupun organisasi. 7 2.3 Pengelolaan Kebijakan Keamanan Keamanan informasi adalah suatu upaya untuk mengamankan aset informasi terhadap ancaman yang mungkin timbul. Sehingga keamanan informasi secara tidak langsung dapat menjamin kontinuitas bisnis, mengurangi resiko-resiko yang terjadi, mengoptimalkan pengembalian investasi (return on investment). Semakin banyak informasi perusahaan yang disimpan, dikelola dan di-sharing-kan maka semakin besar pula resiko terjadi kerusakan, kehilangan atau tereksposnya data ke pihak eksternal yang tidak diinginkan (Sarno dan iffano : 2009). Menurut ISO/IEC 17799:2005 tentang information security management system bahwa keamanan informasi adalah upaya perlindungan dari berbagai macam ancaman untuk memastikan keberlanjutan bisnis, meminimalisir resiko bisnis, dan meningkatkan investasi dan peluang bisnis. Informasi merupakan aset yang sangat berharga bagi sebuah organisasi karena merupakan salah satu sumber daya strategis dalam meningkatkan nilai usaha dan kepercayaan publik. Oleh karena itu maka perlindungan terhadap informasi (keamanan informasi) merupakan hal yang mutlak harus diperhatikan secara sungguh‐sungguh oleh segenap jajaran pemilik, manajemen, dan karyawan organisasi yang bersangkutan. Keamanan informasi yang dimaksud menyangkut kebijakan, prosedur, proses, dan aktivitas untuk melindungi informasi dari menyebabkan berbagai terjadinya jenis ancaman kerugian‐kerugian terhadapnya bagi sehinggadapat kelangsungan hidup organisasi. 8 2.4 Teknologi Informasi Definisi teknologi informasi menurut Sutabri (2014:3) adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Menurut Darmawan (2012:17) mendefinisikan bahwa teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat, lebih luas sebarannya, lebih lama penyimpannya. Sebuah sistem informasi manajemen harus dirancang agar sesuai dengan toleransi terhadap kecepatan, relevansi, dan ketepatan informasi. Toleransi ini bervariasi dari satu tugas ke tugas lainnya, dan dari satu lapis ke lapis lainnya dalam organisasi. Sistem informasi adalah kumpulan informasi didalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis sebuah organisasi. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu gabungan dari teknologi komputasi dan komunikasi yang berbentuk 9 sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan sebagai sarana organisasi untuk mengurangi ketidakpastian dan keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan, selain itu teknologi informasi dapat menghasilkan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. 2.5 Asuransi Menurut Mehr dan Cammack dalam Danarti (2011:7) asuransi merupakan suatu alat untuk mengurangi risiko keuangan, dengan cara pengumpulan unit-unit exposure dalam jumlah yang memadai, untuk membuat agar kerugian individu dapat diperkiarakan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang bergabung. Menurut Green dalam Danarti (2011:7) asuransi adalah suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengombinasikan dalam suatu pengelolaan sejumlah objek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa asuransi merupakan alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas 10 kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi, akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan itu. 11 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT Asuransi Bintang Tbk. adalah salah satu perusahaan asuransi umum yang berpengalaman di Indonesia, yang didirikan pada tanggal 17 Maret 1955 oleh mantan pejuang kemerdekaan 1945 yaitu : Soedarpo Sastrosatomo, Idham, Wibowo, Pang Lay Kim, Ali Budiardjo, Roestam Moenaf, J.R. Koesman dan Ismet. Dengan terus menerus meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta system dan prosedurnya, PT Asuransi Bintang Tbk. terus tumbuh dan berkembang dalam kurun waktu lebih dari 5 dasawarsa. Para pendiri PT Asuransi Bintang Tbk. telah menegakkan dan mengembangkan budaya perusahaan yang berlandaskan tata kelola yang efektif, menjadikan PT Asuransi Bintang Tbk. perusahaan yang terus berkembang dan memberikan manfaat yang berimbang kepada seluruh stakeholders dan pelayanan kepada masyarakat. Adapun jenis-jenis pertanggungan yang ditawarkan adalah asuransi harta benda, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan barang, asuransi gangguan usaha, asuransi rekayasa serta kerusakan mesin, asuransi terorisme dan sabotase, asuransi aneka yang mencakup asuransi kecelakaan diri, asuransi tanggung gugat, asuransi purchase protection, asuransi cash in transit serta cash in safe serta asuransi kesehatan. Di samping itu, PT Asuransi 12 Bintang Tbk juga menyediakan customized bundling product sesuai dengan kebutuhan pasar. PT Asuransi Bintang Tbk mempunyai 10 (Sepuluh) kantor cabang dan 14 (empat belas) kantor pemasaran, 2 (dua) kantor pemasaran Syariah dan 1 (satu) departemen Telemarketing yang tersebar di seluruh Indonesia. Kantorkantor pemasaran ini didukung dengan tenaga-tenaga pemasaran profesional yang mengkhususkan diri pada setiap kondisi geografis, sehingga Perseroan dapat melayani kebutuhan pasar yang bersifat spesifik. 3.1.1 Lingkup Usaha Asuransi Konvensional 1. Bintang Medical Premium Insurance Produk asuransi ini memberikan perlindungan atas biaya-biaya medis kepada Tertanggung dan/atau Keluarganya yang meliputi : jaminan rawat inap, jaminan rawat jalan, jaminan kehamilan dan melahirkan, dan jaminan pengobatan gigi. 2. Cyber Save Insurance Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada pemegang kartu pembayaran (kartu kredit ataupun kartu debit) atas risiko munculnya tagihan-tagihan pembelanjaan online tidak sah akibat pencurian identitas (identity theft)baik melalui malware, firmware, phishing, skimming, dll. saat pemegang kartu melakukan transaksi belanja online. 3. E-Commerce Card Protection Insurance 13 Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada pemegang kartu pembayaran (kartu kredit ataupun kartu debit) dari kerugian yang ditimbulkan oleh kejahatan cyber, misalnya skimming, phishing, malware, spyware, dll. saat pemegang kartu melakukan transaksi belanja online dan risiko kerugian biaya pengiriman kembali jika terjadi dispute antara pemegang kartu pembayaran dengan merchant. 4. Moveable All Risks Insurance Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada Pemilik barang-barang bergerak (Moveable) yang dipertanggungkan dari segala risiko, antara lain: kebakaran, sambaran petir, terjatuh, dan lain-lain. 5. Fraudulent Charges Insurance Produk asuransi ini memberikan perlindungan bagi nasabah pemegang kartu kredit dari suatu bank tertentu dari risiko munculnya tagihan tidak sah sebagai akibat dari hilangnya kartu kredit. 6. Asuransi Perjalanan Produk Asuransi ini memberikan perlindungan kepada Tertanggung dari risiko kematian akibat kecelakaan selama perjalanan maupun atas risiko ketidaknyamanan akibat dari penundaan/pembatalan penerbangan, kehilangan bagasi maupun kehilangan dokumen selama perjalanan berlangsung 7. Asuransi Kecelakaan Diri Pemegang Kartu Kredit 14 Produk asuransi ini memberikan perlindungan bagi Pemegang Kartu Kredit atas ketidakmampuan membayar tagihan kartu kredit yang diakibatkan Pemegang Kartu meninggal dunia akibat kecelakaan atau mengalami cacat total tetap maupun sementara akibat kecelakaan. 3.1.2 Lingkup Unit Usaha Syariah 1. Asuransi Peralatan Elektronik Syariah Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada Peserta atas risiko-risiko kerugian yang terjadi atas peralatanperalatan elektronik milik Peserta. 2. Asuransi Alat Berat / Mesin dan Perlengkapan Kontraktor Syariah Produk asuransi ini memberikan perlindungan kepada Peserta yang bergerak di bidang Konstruksi (Kontraktor) atas risikorisiko kerugian yang mungkin terjadi atas mesin-mesin dan atau peralatan konstruksi yang dipergunakan oleh Peserta. 3.1.3 Lingkup Usaha Administrative Service Only (ASO) Pada tahun 2017 PT Asuransi Bintang Tbk telah memperoleh ijin perluasan usaha berupa usaha Administrative Service Only (ASO) dalam rangka employee benefit baik untuk lingkup usaha syariah maupun konvensional. 15 3.1.4 Ringkasan Produksi Produksi Premi Berdasarkan Lini Usaha Asuransi Gambar 3.1 Produksi Premi Usaha Asuransi Sumber : Annual Report PT. Asuransi Bintang Tbk. 2018 16 Produksi Premi Berdasarkan Jalur Distribusi Gambar 3.2 Produksi Premi Usaha Jalur Distribusi Sumber : Annual Report PT. Asuransi Bintang Tbk. 2018 17 3.2 Analisa Manajemen Operasi PT. Asuransi Bintang Tbk Kegiatan operasional adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menunjang aktivitas operasi perusahaan yang memerlukan adanya perencanaan dan pengendalian yang baik guna meningkatkan kualitas produk jasa asuransi yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa manajemen operasi merupakan proses pencapaian tujuan organisasi melalui pengarahan dan pengendalian serangkaian kegiatan yang menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki untuk mengubah input menjadi output barang dan jasa. Input pada PT Asuransi Bintang Tbk adalah resiko-resiko, kebutuhan masyarakat akan perlindungan serta sumber daya lainnya yang dikelola dengan serangakaian proses pengelolaan sumber daya manusia, teknologi informasi dan pengelolaan kebijakan keamanan yang membentuk sebuah layanan asuransi yang dapat digunakan oleh masyarakat. Produk-produk layanan asuransi tersebut dapat dikatakan sebagai output dari proses pengarahan, pengendalian dan serangkaian kegiatan yang menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam peningkatan kualitas layanan. Input  Resiko  Kebutuhan Masyarakat  Kapital  SDM Manager Operasi Perencanaan, pengarahan, pengawasan Proses Transformasi Output Produk jasa layanan asuransi Pengelolaan SDM, Kebijakan Keamanan dan Teknologi Informasi Gambar 3.4 Skema Proses Tranformasi PT. Asuransi Bintang Tbk 18 3.2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Handoko (2011:3) mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Sumber daya manusia merupakan aset yang tak luput menjadi perhatian dalam sebuah perusahaan. Perusahaan menyadari sumber daya manusia adalah hal penting dalam mencapai Visi dan Misi Perusahaan. Sejalan dengan hal tersebut, dalam menghadapi persaingan yang ketat di era globalisasi seperti saat ini, PT. Asuransi Bintang Tbk perlu mempertahankan aset-aset yang dimilikinya agar mampu menghadapi persaingan itu. Sehingga PT. Asuransi Bintang Tbk selalu berusaha melakukan perekrutan, pengelolaan dan pengembangan pegawai yang berkualitas dan memiliki potensi terbaik untuk bersinergi dalam pencapaian tujuan dari perusahaan. Tahun 2018, PT. Asuransi Bintang Tbk memiliki komposisi pegawai sejumlah 28% pada level Manajerial sampai Direksi dan level Staff sejumlah 72% dari total Pegawai. Jumlah pegawai mengalami penurunan sebesar 5,3%. Pada operasi sumber daya manusia PT. Asuransi Bintang Tbk melakukan beberapa upaya untuk dapat mengakomodir kebutuhan perusahaan dalam mencapai target kerja dan tujuannya sebagai berikut : 19 1. Pemenuhan Kebutuhan Pegawai Selama tahun 2018 sejumlah 172 pegawai baru bergabung dengan perusahaan, baik untuk penggantian pegawai ataupun pemenuhan kebutuhan pengembangan bisnis. Pemenuhan pegawai dilakukan dengan cara pencarian dari kandidat internal dan eksternal, melalui tahapan seleksi berdasarkan kompetensi teknikal dan kompetensi manajerial. Pilihan untuk melakukan rekrutmen internal menjadi prioritas sebelum mencari kandidat eksternal, untuk memberikan kesempatan bagi pegawai dalam mengembangkan kompetensi diri. 2. Peningkatan Karir dan Keahlian Pegawai menggunakan metode kompetensi yang sudah disaring dari proses awal rekrutmen. Sehingga dalam pengembangan pegawai, semua berdasarkan kompetensi jabatan yang harus dimiliki pegawai. Komitmen untuk pengembangan pegawai merupakan satu-satunya cara yang efektif agar pegawai dan perusahaan dapat tumbuh dan berkembang bersama. Program pengembangan Sumber Daya Manusia tersebut meliputi:  Pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan di dalam lingkungan perusahaan, baik yang dikelola oleh perusahaan sendiri (internal training) dengan tenaga pengajar atau instrukturnya adalah pegawai Perusahaan yang ditunjuk dan mampu serta memiliki kompetensi di bidangnya, maupun 20 bekerja sama dengan perusahaan pelatihan atau lembaga pendidikan dari luar perusahaan (inhouse training).  Pelatihan atau pendidikan yang diselenggarakan di luar perusahaan (eksternal training) sesuai dengan tingkat kebutuhan perusahaan. Pelatihan ini dilakukan dengan menyertakan para pegawai dalam seminar, pelatihan, atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga atau instansi baik dalam negeri maupun luar negeri.  Membuat program pengembangan atau pendidikan khusus, baik bagi para pegawai ataupun mahasiswa yang memiliki talenta guna mengikuti program kaderisasi di bidang asuransi dalam bentuk magang dan atau pemberian beasiswa.  Mendukung dan membiayai pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan guna memperoleh sertifikasi di bidang keasuransian, seperti; AAIK, AAAIK, AAAIJ, AAK, AIIS, FSAI, WMI, INTERNAL AUDITOR, dan AMRP. 3.2.2 Pengelolaan Kebijakan Keamanan Manajemen kebijakan keamanan informasi menjadi penting diterapkan agar informasi yang beredar di perusahaan dapat dikelola dengan benar sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan 21 berdasarkan informasi yang ada dengan benar pula dalam rangka memberikan layanan yang terbaik kepada pelanggan. Dalam hal praktek Good Corporate Governance (GCG) PT. Asuransi Bintang Tbk. secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan sistem dan prosedur keamanan informasi terpadu untuk melindungi (confidentiality), keutuhan (integrity), dan ketersediaan (availability) aset informasi dari berbagai bentuk ancaman keamanan informasi baik dari dalam maupun luar lingkungan Perusahaan. Implementasi sistem keamanan terpadu ini didukung oleh perangkat keras dan perangkat lunak yang mumpuni, penggunaan antispam, penggunaan firewall, penggunaan anti-virus enterprise, pengamanan terhadap media penyimpanan, impementasi single sign-on untuk aplikasi dan alat kerja serta pengkarantinaan semua informasi keluar Perusahaan yang bersifat sensitif. Selain dari itu, perusahaan juga secara berkala melakukan review terhadap hak akses user dan juga memberikan surat elektronik kepada seluruh pengguna mengenai security issue dan bagaimana cara mencegahnya. 3.2.3 Pengelolaan Teknologi Informasi Sebagai perusahaan yang mengedepankan Teknologi Informasi sebagai penunjang utama kegiatan bisnis perusahaan secara menyeluruh, PT. Asuransi Bintang Tbk, senantiasa melakukan peningkatan kemampuan dan optimalisasi peran Teknologi informasi 22 yang dimiliki secara berkesinambungan guna meningkatkan daya saing perusahaan. Sejalan dengan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa teknologi informasi merupakan suatu gabungan dari teknologi komputasi dan komunikasi yang berbentuk sistem dari perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk mengolah, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Bentuk implementasi peningkatan kemampuan dan optimalisasi peran teknologi informasi PT. Asuransi Bintang Tbk, adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Infrastruktur dan Tata kelola Teknologi Informasi sebagai Business Enabler Mengembangkan aplikasi e-asset untuk pengelolaan asset milik perusahaan secara terpusat, peningkatan kemampuan Disaster Recovery Site (DRS) guna memastikan kontinuitas dan pemulihan layanan ketika terjadi bencana, serta melakukan implementasi standarisasi interkoneksi antara kantor pusat dan Cabang/POS guna memastikan pelanggan mendapatkan pelayanan yang sama di seluruh Cabang/POS. 2. Pengembangan Teknologi Informasi Guna Mendukung Pengembangan Bisnis 23 Implementasi aplikasi mobile survey berbasikan android untuk penutupan polis property guna mempercepat proses penerbitan polis dan pengembangan aplikasi end to end penutupan produk unitlink yang mencakup di dalamnya sales illustration, mobile quotation, billing system, fund management dan transaction report. Gambar 3.3 Implementasi aplikasi mobile survey Sumber : Annual Report PT. Asuransi Bintang Tbk 2018 24 BAB IV KESIMPULAN 4.1 Simpulan Dalam tinjauan operasi PT Asuransi Bintang Tbk melakukan serangkaian proses pengelolaan sumber daya manusia, teknologi informasi serta pengelolaan kebijakan keamanan yang membentuk sebuah layanan asuransi yang dapat digunakan oleh masyarakat. Pengelolaaan sumber daya manusia dalam operasinya PT. Asuransi Bintang Tbk melakukan perekrutan, pengelolaan dan pengembangan pegawai untuk bersinergi dalam pencapaian tujuan dari perusahaan. PT. Asuransi Bintang Tbk. secara konsisten dan berkesinambungan menerapkan sistem dan prosedur keamanan informasi terpadu untuk melindungi (confidentiality), keutuhan (integrity), dan ketersediaan (availability) aset informasi dari berbagai bentuk ancaman keamanan informasi baik dari dalam maupun luar lingkungan Perusahaan. Implementasi peningkatan kemampuan dan optimalisasi peran teknologi informasi yang dilakukan PT. Asuransi Bintang Tbk adalah dengan melakukan peningkatan infrastruktur dan tata kelola teknologi informasi serta mengembangakan teknologi informasi guna mendukung pengembangan bisnis. 25 DAFTAR PUISTAKA Darmawan, D. 2012. “Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Sarno, R. dan Iffano, I. 2009. Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Surabaya: ITS Press. Handoko, T. Hani. 2011. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Penerbit BPFE. Heizer, J., and Render, B. 2011. Operations Management. 10th Edition. Pearson Education, Inc. New Jersey. Stevenson, W.J., Chuong, S.C. 2014. Manajemen Operasi Perspektif Asia, Edisi 9, Salemba Empat and MC Graw Hill Education, Jakarta. Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat. Sutabri, Tata. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Edisi Pertama. Penerbit Andi. Yogyakarta Danarti, Dessy., 2011. Jurus Pintar Asuransi Agar Anda Tenang, Aman Dan Nyaman, Jakarta: G-Media. Rusdiana. 2014. Manajemen Operasi. Bandung. CV Pustaka Setia PT. Asuransi Bintang Tbk., 2018. Annual Report, Tinjauan Operasional. Jakarta 26