EKSEGESA PERJANJIAN BARU
HAKIKAT BERDOA
(Matius 5 : 5-15)
Disusun oleh:
Sion Saputra
150.ST.08.14
Dosen Pengampu:
Pangeran Manurung, M.Th.
Surabaya, Desember 2017
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 1
Nats
Matius 6 : 5 – 15
5
"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka
mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan
jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya.
6
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
7
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang
tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan
dikabulkan.
8
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu
perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
9
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
10
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
12
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami;
13
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.)
14
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 2
15
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni
kesalahanmu."
ANALISA GRAMATIKAL
(Ayat 5)
Καὶ ὅταν προσεύχησθε, οὐκ ἔσεσθε ὡς οἱ ὑποκριταί, ὅτι φιλοῦσιν ἐν ταῖς συναγωγαῖς
καὶ ἐν ταῖς γωνίαις τῶν πλατειῶν ἑστῶτες προσεύχεσθαι, ὅπως φανῶσιν τοῖς ἀνθρώποις·
ἀμὴν λέγω ὑμῖν, ἀπέχουσιν τὸν μισθὸν αὐτῶν.
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
bahasa Yunani
Καὶ
Kata penghubung
καί
Dan, pernah, juga
ὅταν
Kata penghubung
ὅταν
Sewaktu-waktu,
kapan,
ketika,
kapankalau,
bilamana, ketika
προσεύχησθε
Kata kerja, subjungtif, kini,
προσεύχομαι
medial, orang kedua, jamak
οὐκ
ἔσεσθε
Jika
kalian
sedang
mendoakan diri sendiri
Kata keterangan
οὐ
tidak, jangan
Kata kerja bantu, indikatif,
εἰμί
Kalian
{diri
sendiri}
future, medial, orang kedua,
{akan}
ada,
adalah,
jamak
berada
ὡς
Kata penghubung
οἱ
Kata
sandang
tertentu,
ὡς
Sebagai, seperti
ὁ
Itu
nominatif, maskulin, jamak
ὑποκριταί,
Kata
benda,
nominatif,
ὑποκριτής
Orang-orang munafik
maskulin, jamak
ὅτι
φιλοῦσιν
Kata penghubung
Kata kerja, indikatif, kini,
ὅτι
φιλέω
aktif, orang ketiga, jamak
ἐν
ταῖς
Itu, karena, sejak
mereka
sedang
mengasihi, suka
Kata depan, datif
ἐν
di, di dalam
Kata sandang tertentu, datif,
ὁ
itu
feminim, jamak
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 3
συναγωγαῖς
Kata benda, datif, feminim,
συναγωγή
Tempat-tempat ibadah
jamak
καὶ
Kata penghubung
καί
Dan, pernah, juga
ἐν
Kata depan, datif
ἐν
Di, di dalam
Kata sandang tertentu, datif,
ὁ
Itu
ταῖς
feminim, jamak
γωνίαις
Kata benda, datif, feminim,
γωνία
jamak
Sudut-sudut,
persimpanganpersimpangan
τῶν
kata sandang tertentu, genetif,
ὁ
itu
feminim, jamak
πλατειῶν
Kata sifat subtantif, genetif,
πλατύς
Jalan-jalan yang besar
ἵστημι
telah berdiri
feminim, jamak
ἑστῶτες
Kata kerja, partisif, perfek,
aktif, nominatif, maskulin,
jamak
προσεύχεσθαι
Kata kerja, infinitif, kini,
προσεύχομαι
Mendoakan diri sendiri
medial
ὅπως
φανῶσιν
Kata Penghubung
ὅπως
Supaya, agar
Kata kerja, subjungtif, aoris,
φαίνω
Jika mereka dulu telah
pasif, orang ketiga jamak
τοῖς
Kata sandang tertentu, datif,
dilihat
ὁ
Itu
maskulin, jamak
ἀνθρώποις
Kata benda, datif, maskulin,
ἄνθρωπος
Orang-orang
jamak
ἀμὴν
Gramatikal yang tidak dapat
ἀμὴν
berubah bentuknya
Sungguh-sungguh,
benar-benar,
sangat,
amen
λέγω
Kata kerja, indikatif, kini,
λέγω
aktif, orang pertama, tunggal
ὑμῖν
Kata ganti orang kedua, datif,
berkata
σύ
jamak
ἀπέχουσιν
Kata kerja, indikatif, kini,
aktif, orang ketiga, jamak
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Aku berkata, aku sedang
kepada
kamu,
kepada
kalian, kepadamu
ἀπέχω
Mereka
sedang
menerima
Page 4
τὸν
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
akusatif, maskulin, tunggal
μισθὸν
Kata
benda,
akusatif,
μισθός
maskulin, tunggal
αὐτῶν
Kata
ganti
orang
Hadiah,
gaji,
upah,
ganjaran, penghargaan
ketiga,
αὐτός
Milik mereka
genetif, maskulin, jamak
Terjemahan Gramatikal
Dan sewaktu-waktu jika kalian sedang mendoakan diri sendiri jangan kalian seperti
orang-orang munafik itu. Karena mereka sedang suka berdiri di dalam tempat-tempat ibadah
itu dan di persimpangan jalan-jalan yang besar itu. Setelah selesai mendoakan diri sendiri
supaya mereka dilihat orang-orang itu. Sungguh-sungguh aku berkata kepada kamu, mereka
sedang menerima hadiah milik mereka.
Terjemahan Gramatikal EYD
Dan jika suatu saat kalian berdoa, janganlah seperti orang-orang munafik itu. Karena
mereka suka berdiri di tempat-tempat ibadah dan di persimpangan jalan-jalan besar itu.
Mereka berdoa untuk dilihat oleh orang lain. Aku berkata kepadamu, mereka telah menerima
upah mereka.
(Ayat 6)
σὺ δὲ ὅταν προσεύχῃ, εἴσελθε εἰς τὸ ταμεῖόν σου καὶ κλείσας τὴν θύραν σου πρόσευξαι
τῷ πατρί σου τῷ ἐν τῷ κρυπτῷ· καὶ ὁ πατήρ σου ὁ βλέπων ἐν τῷ κρυπτῷ ἀποδώσει σοι.
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
bahasa Yunani
σὺ
Kata
ganti,
orang
kedua
σύ
Kamu
Tetapi, dan
tunggal, nominatif
δὲ
Kata penghubung
δέ
ὅταν
Kata penghubung
ὅταν
sewaktu-waktu,
kapan-
kapan,
kalau,
ketika,
bilamana, Ketika
προσεύχῃ,
Kata kerja subjungtif, kini,
προσεύχομαι
medial, orang kedua tunggal
εἴσελθε
Kata kerja imperatif, aorist,
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Jika
kamu
sedang
mendoakan diri sendiri
εἰσέρχομαι
Mulai masuklah kamu
Page 5
aktif, orang kedua tunggal
εἰς
Kata depan, akusatif
εἰς
Ke dalam, ke
τὸ
Kata sandang tertentu akusatif,
ὁ
Itu
netral, tunggal
ταμεῖόν
Kata benda, akusatif, netral,
ταμεῖον
tunggal
Ruangan/
kamar
terdalam, ruangan/ kamar
tersembunyi,
ruangan/
kamar gudang, tempat
yang bersifat pribadi
σου
Kata
ganti
orang
kedua
σύ
Milik kamu
καὶ
Dan, pernah, juga
κλείω
Setelah menutup
tunggal, genetif
καὶ
κλείσας
Kata penghubung
Kata kerja, partisif, aoris,
aktif,
nominatif,
maskulin,
tunggal
τὴν
θύραν
ὁ
Kata sandang tertentu
Kata benda, akusatif, feminim,
θύρα
Itu
pintu
tunggal
σου
Kata
ganti
orang
kedua
σύ
Milik kamu
tunggal, genetif
πρόσευξαι
Kata kerja imperatif, aoris,
προσεύχομαι
medial, orang kedua tunggal
τῷ
Kata sandang tertentu, datif,
Mulailah
kamu
mendoakan diri sendiri
ὁ
Itu
maskulin tunggal
πατρί
πατήρ
kepada Bapa
kedua
σύ
Milik kamu
Kata sandang tertentu, datif,
ὁ
Itu
Kata benda, datif, maskulin,
tunggal
Σου
Kata
ganti
orang
tunggal, genetif
τῷ
maskulin, tunggal
ἐν
Kata depan, datif
ἐν
di, di dalam
τῷ
Kata sandang tertentu, datif,
ὁ
Itu
maskulin, tunggal
κρυπτῷ·
Kata sifat normal, substantif,
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
κρυπτός
Tempat
yang
Page 6
datif, netral, tunggal
kαὶ
ὁ
tersembunyi
καί
Kata penghubung
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Dan, pernah, juga
itu
nominatif, maskulin, tunggal
πατήρ
Kata
benda,
nominatif,
πατήρ
Bapa
maskulin, tunggal
σου
Kata
ganti
orang
kedua
σύ
Milik kamu
tunggal, genetif
βλέπων
Kata kerja, partisif, atributif,
kini,aktif,
βλέπω
Yang melihat
nominatif,
maskulin, tunggal
ἐν
Kata depan, datif
ἐν
di, di dalam
τῷ
Kata sandang tertentu, datif,
ὁ
Itu
maskulin, tunggal
κρυπτῷ·
Kata sifat normal, substantif,
κρυπτός
datif, netral, tunggal
σοι.
yang
tersembunyi
Kata kerja indikatif, future,
ἀποδώσει
Tempat
ἀποδίδωμι
Dia akan memberikan
aktif, orang ketiga, tunggal
Kata
ganti
orang,
datif,
σύ
Kepadamu
tunggal
Terjemahan Gramatikal
Tetapi kamu sewaktu-waktu kamu sedang mendoakan diri sendiri, mulai masuklah
kamu ke dalam kamar milikmu itu,dan setelah menutup pintu milikmu itu mulailah kamu
mendoakan diri sendiri kepada Bapa milikmu itu di dalam tempat yang tersembunyi itu, dan
Bapa milikmu itu yang melihat yang di dalam itu, Dia akan memberikan kepadamu
Terjemahan Garamtikal EYD
Tetapi kamu, ketika kamu sedang berdoa, masuklah kamu ke dalam kamarmu, dan
tutuplah pintunya, lalu berdoalah kepada Bapamu di dalam tempat yang tersembunyi itu,
maka Bapamu yang melihat yang di dalam itu akan memberikan kepadamu.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 7
(Ayat 7)
Προσευχόμενοι δὲ μὴ βατταλογήσητε ὥσπερ οἱ ἐθνικοί, δοκοῦσιν γὰρ ὅτι ἐν τῇ
πολυλογίᾳ αὐτῶν εἰσακουσθήσονται.
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
Kata kerja, partisif, kini,
προσεύχομαι
Sambil/sementara kalian
bahasa Yunani
Προσευχόμενοι
medial,
nominatif,
sedang mendoakan diri
maskulin, jamak
sendiri
δὲ
Kata penghubung
δέ
Tetapi, dan
μὴ
Partikel negatif dari kata
μὴ
Tidak, bukan, jangan
dasar
βατταλογήσητε
Kata
kerja,
subjungtif,
βατταλογέω
Jangan
kalian
aoris, aktif, orang kedua,
mengulang-ulang
jamak
perkataan
mulai
yang
tidak
berarti/bertele-tele
ὥσπερ
οἱ
ὥσπερ
Kata penghubung
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Persis, seperti
Itu
nominatif, maskulin, jamak
ἐθνικοί,
Kata
sifat,
subjungtif,
ἐθνικός
nominatif, maskulin, jamak
δοκοῦσιν
Kata kerja, indikatif, kini,
Orang
bukan
kafir
δοκέω
aktif, orang ketiga, jamak
Mereka sedang berpikir/
percaya
γὰρ
Kata sambung
γὰρ
Karena
ὅτι
Kata sambung
ὅτι
Bahwa
ἐν
Kata depan, datif
ἐν
di, di dalam
τῇ
kata
ὁ
Itu
sandang,
datif,
Yahudi,
feminim, tunggal
πολυλογίᾳ
kata benda,datif, feminim,
πολυλογίᾳ
Dengan banyak bicara
tunggal
αὐτῶν
Kata ganti orang, orang
αὐτός
Mereka
εἰσακούω
Mereka
ketiga genetif, maskulin,
jamak
εἰσακουσθήσονται. Kata kerja, indikatif, future,
pasif, orang ketiga jamak,
akan
didengarkan
dari kata dasar
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 8
Terjemahan Gramatikal
Tetapi jangan kalian mulai mengulang-ulang kata-kata yang tidak berarti/bertele-tele
seperti orang kafir itu, karena mereka sedang berpikir bahwa di dalam dengan banyak bicara
itu mereka akan didengarkan
Terjemahan Garamtikal EYD
Tetapi jangan kalian bertele-tele seperti orang kafir itu, karena mereka berpikir bahwa
dengan banyak bicara itu mereka akan didengarkan
(Ayat 8)
μὴ οὖν ὁμοιωθῆτε αὐτοῖς· οἶδεν γὰρ ὁ πατὴρ ὑμῶν ὧν χρείαν ἔχετε πρὸ τοῦ ὑμᾶς
αἰτῆσαι αὐτόν.
Kata dalam
Analisa
Kata
bahasa Yunani
Terjemahan
Dasar
μὴ
Partikel negatif
μὴ
Tidak, bukan, jangan
οὖν
Kata penghubung
οὖν
Oleh karena itu
ὁμοιωθῆτε
Kata kerja, subjungtif, aoris,
ὁμοιόω
pasif, orang kedua, jamak
αὐτοῖς·
kata ganti orang ketiga, datif,
Kalian mulai disamakan/
dijadikan seperti
αὐτός
Dengan mereka
οἶδα
Dia telah mengetahui
γὰρ
Karena
maskulin, jamak
οἶδεν
Kata kerja, indikatif, perfek,
aktif, orang ketiga, tunggal
γὰρ
ὁ
Kata sambung
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
nominatif, maskulin, tunggal
πατὴρ
Kata
benda,
nominatif,
πατὴρ
Bapa
maskulin, tunggal
ὑμῶν
Kata ganti, genetif, jamak
σύ
Milik kamu
ὧν
Kata ganti relatif, netral, jamak
ὅς
Yang
χρείαν
Kata benda, akusatif, feminim,
χρεία
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Perlu, Butuh
Page 9
tunggal
ἔχετε
Kata kerja, indikatif, kini, aktif,
ἔχω
orang kedua, jamak
πρὸ
Kata depan,genetif
τοῦ
Kata sandang, genetif, netral,
Kalian sedang memiliki,
memperoleh
πρὸ
Sebelum
ὁ
Itu
σύ
kamu sekalian
tunggal
ὑμᾶς
Kata ganti orang kedua,
akusatif, jamak
αἰτῆσαι
Kata kerja, infinitif, aoris, aktif
αἰτέω
Sebelum menanyakan,
meminta
αὐτόν
Kata ganti orang, akusatif,
αὐτός
-nya
maskulin, tunggal
Terjemahan Gramatikal
Oleh karena itu, jangan kalian mulai disamakan dengan mereka. Bapamu itu telah
mengetahui yang kalian perlukan untuk kalian peroleh, sebelum kamu sekalian memintanya.
Terjemahan Garamtikal EYD
Oleh karena itu, jangan kalian seperti mereka. Bapamu telah mengetahui apa yang
kamu perlukan sebelum kamu memintanya
(Ayat 9)
οὕτως οὖν προσεύχεσθε ὑμεῖς· Πάτερ ἡμῶν ὁ ἐν τοῖς οὐρανοῖς· ἁγιασθήτω τὸ ὄνομά
σου·
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
bahasa Yunani
οὕτως
Kata keterangan
οὖν
Kata penghubung
προσεύχεσθε
Kata kerja, imperatif, kini,
medial, orang kedua jamak
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
οὕτως
Demikian
Oleh karena itu
προσεύχομαι
Berdoalah kalian untuk
diri sendiri
Page 10
ὑμεῖς·
kedua,
σύ
Kalian
Kata ganti, orang pertama,
ἐγώ
Milik kami
Kata
ganti,
orang
nominatif jamak
ἡμῶν
genetif, jamak
Πάτερ
Kata
benda,
vokatif,
Πάτερ
tertentu,
ὁ
itu
ἐν
di, di dalam
ὁ
Itu
Bapa
maskulin, tunggal
ὁ
Kata
sandang
nominatif, maskulin, tunggal
ἐν
τοῖς
Kata depan, datif
Kata
sandang,
datif,
maskulin, jamak
οὐρανοῖς·
Kata benda, datif, maskulin,
οὐρανός
Di Surga
ἁγιάζω
Telah
jamak
ἁγιασθήτω
Kata kerja, imperatif, aoris,
pasif, orang ketiga, tunggal
τὸ
Kata
sandang,
nominatif,
dikuduskanlah
nama-Mu
ὸ
Itu
netral, tunggal
ὄνομά
Kata benda, nominatif, netral,
ὄνομά
Nama
tunggal
σου
Kata
ganti
orang
kedua,
σύ
Milik-Mu
genetif, tunggal
Terjemahan Gramatikal
Oleh karena itu, berdoalah kalian demikian: Bapa kami di dalam surga itu, telah
dikuduskanlah nama-Mu itu.
Terjemahan Gramatikal EYD
Oleh karena itu, berdoalah kalian demikian: Bapa kami di dalam surga, telah
dikuduskanlah nama-Mu
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 11
(Ayat 10)
ἐλθέτω ἡ βασιλεία σου· γενηθήτω τὸ θέλημά σου, ὡς ἐν οὐρανῷ καὶ ἐπὶ γῆς
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Kata kerja, imperatif, aoris,
ἔρχομαι
Terjemahan
bahasa Yunani
ἐλθέτω
Dia datanglah
aktif, orang ketiga, tunggal,
ἡ
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
nominatif, feminim, tunggal
βασιλεία
Kata
benda,
nominatif,
βασιλεία
Kerajaan
σύ
Milik-Mu
feminim, tunggal
σου
Kata
ganti
orang
kedua,
genetif, tunggal
γενηθήτω
Kata kerja, imperatif, aoris,
γίνομαι
Dijadikanlah
pasif, orang ketiga, tunggal
τὸ
Kata sandang tertentu, netral,
ὁ
Itu
tunggal
θέλημά
Kata benda, nominatif, netral,
θέλημα
Kehendak
σύ
Milik-Mu
tunggal
σου
Kata
ganti
orang
kedua,
genetif, tunggal
ὡς
Kata pengubung, pembanding
ὡς
Seperti
ἐν
Kata depan, datif
ἐν
Di, di dalam
οὐρανῷ
Kata benda, datif, maskulin,
οὐρανός
Di Surga
tunggal
καὶ
Kata penghubung
καὶ
Dan, juga
ἐπὶ
Kata depan, genetif
ἐπὶ
Di, di atas
γῆς
kata benda, genetif,
γῆ
Tanah, bumi
Terjemahan Gramatikal
Dia datanglah Kerajaan milik-Mu itu, dijadikanlah kehendak milik-Mu itu, seperti di
surga juga di bumi.
Terjemahan Garamtikal EYD
Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah juga kehendak-Mu di bumi seperti di surga.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 12
(Ayat 11)
τὸν ἄρτον ἡμῶν τὸν ἐπιούσιον δὸς ἡμῖν σήμερον
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
bahasa Yunani
τὸν
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
akusatif, maskulin, tunggal
ἄρτον
Kata
benda,
akusatif,
ἄρτος
Roti, makanan
maskulin, tunggal
ἡμῶν
Kata ganti orang pertama,
ἐγώ
Milik kami
genetif, jamak
τὸν
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
akusatif, maskulin, tunggal
ἐπιούσιον
Kata sifat, atributif, akusatif,
ἐπιούσιος
Roti yang setiap hari itu
δίδωμιa
Mulailah kamu/ engkau
maskulin, tunggal
δὸς
Kata kerja, imperatif, aoris,
aktif, orang kedua, tunggal
ἡμῖν
Kata ganti orang kedua, datif,
berikan/ memberikan
ἐγώ
Kepada kami
jamak
σήμερον·
Kata keterangan
σήμερον·
Hari ini
Terjemahan Gramatikal
Makanan milik kami itu yang setiap hari itu, Engkau berikan kepada kami hari ini
Terjemahan Garamtikal EYD
Makanan kami yang setiap hari itu, berikanlah kepada kami hari ini
(Ayat 12)
καὶ ἄφες ἡμῖν τὰ ὀφειλήματα ἡμῶν, ὡς καὶ ἡμεῖς ἀφήκαμεν τοῖς ὀφειλέταις ἡμῶν·
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
bahasa Yunani
καὶ
ἄφες
Kata penghubung
Kata kerja, imperatif, aoris,
καὶ
Dan, juga
ἀφίημι
Mulailah
aktif, orang kedua, tunggal
ἡμῖν
Kata ganti orang kedua, datif,
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Kamu
mengampuni
ἐγώ
Kepada kami
Page 13
jamak
τὰ
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
akusatif, netral, jamal
ὀφειλήματα
Kata benda, akusatif, netral,
ὀφείλημα
Hutang
jamak
ἡμῶν,
Kata ganti orang pertama,
ἐγώ
Milik kami
genetif, jamak
ὡς
Kata pengubung, pembanding
ὡς
Seperti
καὶ
Kata penghubung
καὶ
Dan, juga
Kata ganti orang pertama,
ἐγώ
Kami/kita
ἡμεῖς
nominatif, jamak
ἀφήκαμεν
Kata kerja, indikatif, kini, aktif
ἀφίημι
orang pertama, jamak
Kami
sedang
mengizinkan,
membatalkan
τοῖς
Kata sandang tertentu, datif,
ὁ
Itu
maskulin, jamak
ὀφειλέταις
Kata benda, datif, maskulin,
ὀφειλέτης
Ornng yang berhutang
jamak
ἡμῶν·
Kata ganti orang pertama,
ἐγώ
Milik kami
genetif, jamak
Terjemahan Gramatikal
Dan mulailah Kamu mengampuni kepada kami hutang milik kami seperti kami juga
membatalkan orang yang berhutang milik kami
Terjemahan Garamtikal EYD
Dan ampunilah hutang kami seperti kami juga membatalkan hutang orang lain kepada kami
(Ayat 13)
καὶ μὴ εἰσενέγκῃς ἡμᾶς εἰς πειρασμόν, ἀλλὰ ῥῦσαι ἡμᾶς ἀπὸ τοῦ πονηροῦ.
Kata dalam
Analisa
bahasa
Kata
Terjemahan
Dasar
Yunani
καὶ
Kata penghubung
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
καὶ
Dan, juga
Page 14
μὴ
εἰσενέγκῃς
μὴ
Partikel negatif
Kata kerja, subjungtif,
aoris,
aktif,
εἰσφέρω
Tidak, bukan, jangan
Mulai membawa/ menuntun kami
orang
kedua, tunggal
ἡμᾶς
Kata
ganti,
orang
ἐγώ
Kami
εἰς
Ke dalam
pertama, akusatif, jamak
εἰς
πειρασμόν
Kata depan
Kata benda, akusatif,
πειρασμός
Godaan
ἀλλὰ
Tetapi
ῥῦσαι
Selamatkanlah/tolonglah/lepaskanlah
maskulin, tunggal
ἀλλὰ
Kata penghubung yang
berlawanan
ῥῦσαι
Kata kerja, imperatif,
medial, orang kedua,
kami
jamak
ἡμᾶς
Kata
ganti,
orang
ἐγώ
Kami
ἀπὸ
Dari, jauh dari
pertama, akusatif, jamak
ἀπὸ
Kata depan, genetif
τοῦ
Kata sandang tertentu,
ὁ
Itu
genetif, maskulin/netral,
tunggal
πονηροῦ
Kata
sifat,
substantif
πονηρός
Dia/si yang jahat
genetif, maskulin/netral,
tunggal
Terjemahan Gramatikal
Dan janganlah mulai membawa kami ke dalam godaan itu, tetapi selamatkanlah kami
dari dia yang jahat itu.
Terjemahan Garamtikal EYD
Dan janganlah membawa kami ke dalam godaan itu, tetapi selamatkanlah kami dari dia
yang jahat itu
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 15
(Ayat 14)
Ἐὰν γὰρ ἀφῆτε τοῖς ἀνθρώποις τὰ παραπτώματα αὐτῶν, ἀφήσει καὶ ὑμῖν ὁ πατὴρ ὑμῶν ὁ οὐράνιος
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
bahasa Yunani
Ἐὰν
Kata penghubung,
ἐάν
Jika
γὰρ
Kata penghubung
γὰρ
Karena
ἀφῆτε
Kata kerja subjungtif, aoris,
ἀφίημι
aktif, orang kedua, jamak
τοῖς
Kata sandang tertentu, datif,
Jika kalian mengizinkan,
memaafkan
ὁ
Itu
ἄνθρωπος
Di,
maskulin, jamak
ἀνθρώποις
Kata benda, datif, maskulin,
jamak
τὰ
Kata
kepada,
untuk,
dengan orang-orang itu.
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
akusatif, netral, jamak
παραπτώματα
Kata benda, akusatif, netral,
παραπτώμα
Kesalahan, dosa
jamak
αὐτῶν
ketiga,
αὐτός
Milik mereka
Kata kerja, indikatif, future,
ἀφίημι
Maka
Kata
ganti,
orang
maskulin, jamak
ἀφήσει
aktif, orang ketiga, tunggal
Dia
akan
mengizinkan,
memaafkan,
mengampuni
καὶ
Kata penghubung
καὶ
Dan, juga
ὑμῖν
Kata ganti, orang kedua, datif,
σύ
Kepada kalian
ὁ
Itu
jamak
ὁ
Kata
sandang
tertentu,
nominatif, maskulin, tunggal
πατὴρ
Kata
benda,
nominatif,
πατὴρ
Bapa
maskulin, tunggal
ὑμῶν
Kata
ganti,
orang
kedua,
σύ
Milik kalian
tertentu,
ὁ
Itu
genetif, jamak
ὁ
Kata
sandang
nominatif, maskulin, tunggal
οὐράνιος
Kata sifat, atributif, nominatif,
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
οὐράνιος
Yang di dalam surga
Page 16
maskulin, tunggal
Terjemahan Gramatikal
Karena jika kalian meemaafkan untuk orang-orang itu kesalahan milik mereka, maka
Dia akan memaafkan juga kepada kalian, Bapa milik kalian yang di dalam surga itu.
Terjemahan Garamtikal EYD
Karena jika kalian memaafkan kesalahan orang lain, maka Bapamu yang di surga juga
akan memaafkan kalian.
(Ayat 15)
ἐὰν δὲ μὴ ἀφῆτε τοῖς ἀνθρώποις, οὐδὲ ὁ πατὴρ ὑμῶν ἀφήσει τὰ παραπτώματα ὑμῶν.
Kata dalam
Analisa
Kata Dasar
Terjemahan
bahasa Yunani
ἐὰν
Kata penghubun
ἐὰν
Jika
δὲ
Kata penghubung berlawanan
δὲ
Tetapi
μὴ
Partikel
μή
Tidak, jangan
ἀφῆτε
Kata kerja, subjungtif, aoris,
ἀφίημι
aktif, orang kedua, jamak
Jika kalian melepaskan/
mengizinkan,
memaafkan
τοῖς
Kata sandang tertentu, datif,
ὁ
Itu
maskulin, jamak
ἀνθρώποις
Kata benda, datif, maskulin,
ἀνθρώπος
jamak
ὁ
Kata
Kepada, untuk, dengan
orang-orang
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
nominatif, maskulin, tunggal
πατὴρ
Kata
benda,
nominatif,
πατὴρ
Bapa
maskulin, tunggal
ὑμῶν
Kata
ganti,
orang
kedua,
σύ
Milik kalian
genetif, jamak
ἀφήσει
Kata kerja, indikatif, future,
aktif, orang ketiga, tunggal
ἀφίημι
Maka
Dia
akan
mengizinkan,
memaafkan,
mengampuni
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 17
τὰ
Kata
sandang
tertentu,
ὁ
Itu
akusatif, netral, jamal
παραπτώματα
Kata benda, akusatif, netral,
παραπτώμα
Kesalahan, dosa
jamak
ὑμῶν
Kata
ganti,
orang
kedua,
σύ
Milik kalian
genetif, jamak
Terjemahan Gramatikal
Tetapi jika kalian tidak memaafkan orang-orang itu, maka Bapa milik kalian tidak akan
memaafkan kesalahan milik kalian
Terjemahan Garamtikal EYD
Tetapi jika kalian tidak memaafkan orang-orang itu, maka Bapamu tidak akan
memaafkan kesalahanmu
Kesimpulan
Dalam teks ini, penulis menemukan beberapa hal yang menarik, yaitu:
1. Berdoa yang dimaksudkan dalam teks ini adalah berdoa untuk diri sendiri,
berbeda halnya dengan doa syafaat atau doa untuk umat.
2. Berdoa di sini ialah untuk kebutuhan sehari-hari
ANALISA KONTEKS
Ketika membahas teks dari Matius 6 : 5 – 15, tentu tidak lepas dari konteks. Secara
umum Matius 6 : 5 – 15 termasuk dalam khotbah Yesus ketika di bukit yang berisi nasihatnasihat dan perintah-perintah (5-7). Para pendegar adalah segerombolan orang banyak yang
datang dari Galilea, Dekapolis, Yerusalem, Yudea dan dari seberang Yordan (4 : 25) serta
murid-murid Yesus tentunya (5 : 1).1 Sedangkan secara khusus, Matius 6 : 5-15 termasuk
dalam peringatan Yesus agar para pendengarnya tidak melakukan kewajiban agama hanya
agar untuk dilihat oleh orang lain “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di
hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di sorga. (6 : 1).
1
Jack Dean Kingsbury, Injil Matius Sebagai Cerita (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2000) 142.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 18
Hal-hal yang terkait keagamaan dalam teks ini terdapat dalam pasal 6 : 1 – 18, yaitu
hal memberi sedekah, hal berdoa dan hal berpuasa. R. V. G Tasker menyatakan bagian ini
sebagai Kesalehan dari anak-anak Kerajaan.2 Hal ini terlihat jelas dari kata penghubung
yang digunakan dalam pembukaan perikop hal berdoa dan hal berpuasa, yaitu menggunakan
kata “dan” yang artinya masih berkaitan dengan perikop hal memberi sedekah. Selain itu,
perintah yang diberikan ialah supaya jangan memberi sedekah, berdoa dan berpuasa seperti
orang munafik (6 : 2, 5 dan 16).
Dalam perikop hal berdoa (6 : 5 – 15) Yesus ingin menyatakan hakikat dari berdoa,
yaitu bukanlah dengan gaya berdoa di depan umum, melainkan berdoa merupakan
berkomunikasi dengan Allah. Meskipun memang ada tempat-tempat tertentu yang
digunakan sebagai tempat berdoa di depan umum, tetapi berdoa hanya agar diperhatikan oleh
orang lain hanyalah menunjukkan bahwa pendengar doa tersebut bukanlah berdoa kepada
Allah, tetapi sedang “mencari muka”. Selain sebagai komunikasi dengan Allah, Yesus juga
menyatakan bahwa hakikat dari doa bukanlah karena panjangnya kata-kata, melainkan apa
adanya dalam hal berkata-kata, karena Allah sendiri mahatahu, lalu mengapa harus berdoa?
Kembali lagi bahwa berdoa adalah berkomunikasi dengan Allah, relasi seperti inilah yang
sangat diinginkan oleh Tuhan.
Seperti yang telah dijelaskan bahwa hakikat berdoa ialah apa adanya, tidak perlu
bertele-tele, maka Yesus memberikan bagaimana harus berdoa, yaitu:
Ditujukan kepada Bapa yang ada di dalam surga
Berdoa dengan suatu pengharapan/kepercayaan
Berdoa untuk kebutuhan sehari-hari
Makanan secukupnya
Mengharapkan pengampunan untuk setiap kesalahan yang telah dilakukan
Mengaharapkan perlindungan Tuhan dari si jahat
Oleh sebab itu, dalam penelitian eksegesa ini ekseget membuat garis besar untuk teks
Matius 6 : 5 – 15 sebagai berikut:
2
R. V. G. Tasker, The Gospel According to St. Matthew (Grand Rapids: Eerdmans Printing Company,
1978) 71.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 19
HAKIKAT BERDOA
1. Bersifat Pribadi
1.1. Berdoa bukan di tempat yang dilihat orang
1.2. Berdoa di tempat yang tidak dilihat orang
2. Apa adanya
2.1. Tidak perlu bertele-tele
2.2. Tidak perlu banyak kata
3. Ditujukan kepada Bapa
3.1. Bapa yang kudus
3.2. Bapa yang memiliki Kerajaan Surga
3.3. Bapa yang berdaulat atas segala sesuatu
4. Untuk kebutuhan sehari-hari
4.1. Kebutuhan akan pakan
4.2. Kebutuhan akan pengampunan
4.3. Kebutuhan akan perlindungan Tuhan
Kesimpulan
Bagi Ekseget, setelah melakukan analisa konteks, maka doa “Bapa Kami” yang
sering dilakukan oleh orang percaya secara bersamaan di gereja adalah sebuah
kesalahan, karena Yesus mengajarkan untuk melakukan doa ini di dalam kamar secara
pribadi, dan karena di dalam doa ini terkandung kebutuhan pribadi setiap seseorang, yaitu
makanan, pengampunan dan perlindungan.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 20
ANALISA STRUKTURAL
Ayat 5
kai,
e;sesqe
(X)
ouvk
w`j
o[tan
proseu,cesqai
o[ti
(X)
filou/sin
o[pwj
e`stw/tej
evn
kai,
evn
(X)
fanw/sin
le,gw
avmh,n
$eivsin%
proseu,chsqe
(X)
(X)
oi` u`pokritai,
tai/j sunagwgai/j
tai/j gwni,aij
tw/n plateiw/n
toi/j avnqrw,poij
(X)
avpe,cousin
to.n misqo,n
u`mi/n
auvtw/n
Terjemahan Diagram:
Dan kalian jangan sewaktu-waktu Jika kalian sedang mendoakan diri sendiri seperti
orang-orang munafik itu, karena mereka sedang suka mendoakan diri sendiri setelah selesai
berdiri agar jika mereka di lihat orang-orang itu di dalam tempat-tempat ibadah itu dan di
dalam persimpangan jalan-jalan yang besar itu. Aku sedang berkata sungguh-sungguh kepada
kamu, mereka sedang menerima upah milik mereka itu
Terjemahan Diagram EYD:
Dan kalian jika kalian sedang berdoa, jangan seperti orang-orang munafik itu, karena
mereka suka berdoa berdiri agar dilihat oleh orang lain di tempat-tempat ibadah dan di
persimpangan jalan-jalan yang besar itu. Aku sedang berkata sungguh-sungguh kepadamu,
mereka itu sedang menerima upah milik mereka.
Analisa Hubungan antar kata menurut diagram
Kata Καὶ yang berarti “dan” dalam pembukaan kalimat ini sedang menunjukkan teks
ini berkesinambungan dengan teks sebelumnya. Teks sebelumnya membahas orang-orang
yang melakukan kewajian keagamaannya hanya di hadapan orang agar dilihat oleh orangEksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 21
orang tersebut, bukan dilihat oleh Allah. Fokus atau motivasi mereka sudah salah, dan
motivasi inilah yang mau diperbaharui oleh Yesus.
ἐν ταῖς συναγωγαῖς (di tempat ibadah) digabungkan dengan
ἐν ταῖς γωνίαις (di
persimpangan-persimpangan jalan) dengan menggunakan kata καί yang berarti “dan”.
συναγωγαῖς dan γωνίαις adalah tempat yang ramai, apalagi γωνίαις ditambahkan τῶν
πλατειῶν sebagai kata penjelas yang berarti “yang besar itu” sehingga diterjemahkan di
tempat ibadah dan di persimpangan-persimpangan jalan. Hal ini menunjukan bahwa tempattempat ini adalah tempat-tempat yang banyak orang-orang yang melakukan aktifitas di
tempat itu atau berlalu-lalang, sehingga hal ini menjadi kesempatan bagi orang-orang
munafik itu berdoa agar dilihat oleh orang banyak.
Ayat 6
ei;selqe
de,
su,
eivj
kai,
to. tamei/on
sou
pro,seuxai
o[tan
kai,
(X)
proseu,ch|
klei,saj
th.n qu,ran
sou
tw/| patri,
sou
evn tw/| kruptw/|
tw/|
o` path,r
sou
avpodw,sei
o` ble,pwn
evn
soi
tw/| kruptw/|
Terjemahan Diagram:
Tetapi kamu sewaktu-waktu jika kamu sedang mendoakan diri sendiri, mulai masuklah
kamu ke dalam kamar milikmu itu dan mulailah kamu mendoakan diri sendiri setelah
menutup pintu kamar milik kamarmu itu kepada Bapamu itu di dalam tempat yang
tersembunyi itu, dan Bapamu yang melihat di tempat yang tersembunyi itu, Dia akan
memberikan kepadamu.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 22
Terjemahan Diagram EYD:
Tetapi kamu ketika sedang berdoa, masuklah ke dalam kamarmu dan mulailah berdoa
setelah menutup pintu kepada Bapamu di tempat yang tersembunyi itu, dan Bapamu yang
melihat di tempat yang tersembunyi itu akan memberikannya kepadamu.
Analisa Hubungan antar kata menurut diagram
Kata δὲ yang merupakan kata penghubun sedang membandingkan sesuatu. Jika di ayat
5 Tuhan sedang menyatakan hal-hal yang salah, maka di ayat 6 ini Tuhan sedang menyatakan
apa yang benar yang harus dilakukan oleh umat-Nya. Tuhan sedang menyatakan esensi atau
hakikat doa itu sendiri, yaitu menjalin relasi melalui komunikasi bermediakan doa. Jadi doa
bukan untuk dilihat oleh manusia.
Ayat 7
de,
(X)
battalogh,shte
mh,
w[sper
oi` evqnikoi,
(X)
proseuco,menoi
(X)
ga,r
(X)
dokou/sin
eivsakousqh,sontai
o[ti
evn th/| polulogi,a|
auvtw/n
Terjemahan Diagram:
Tetapi jangan kalian mengulang-ulang sementara kalian sedang mendoakan diri sendiri
seperti orang bukan Yahudi (kafir) itu, karena mereka sedang berpikir bahwa mereka akan
didengarkan di dalam dengan banyak bicara mereka.
Terjemahan Diagram EYD:
Tetapi jangan kalian bertele-tele sementara kalian sedang berdoa, seperti orang kafir
itu, karena mereka berpikir bahwa mereka akan di dengarkan karena banyaknya kata-kata
mereka.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 23
Analisa Hubungan antar kata menurut diagram
Kata βατταλογήσητε merupakan kalimat induk atau inti dari ayat 7 yang sedang
dibicarakan, yaitu jangan bertele-tele sementara berdoa. Kalimat ὥσπερ οἱ
ἐθνικοί
merupakan kalimat keterangan “seperti orang kafir”. Orang kafir yang tidak mengenal Allah
berdoa begitu bertele-tele seperti yang dijelaskan dalam teks. Karena inti dari berdoa
bukanlah banyak berkata-kata, tetapi ada hal lain, seperti yang akan dijelaskan dalam ayat
yang ke 8 di bawah nanti.
Ayat 8
ou=n
o`moiwqh/te
(X)
mh,
auvtoi/j
ga,r
(X)
o` path,r
oi=den
e;cete
(X)
crei,an
w-n
u`mw/n
u`ma/j
pro,
aivth/sai
auvto,n
tou/
Terjemahan Diagram:
Oleh karena itu, janganlah kalian mulai disamakan seperti dengan mereka, karena Bapa
milikmu itu Dia telah mengetahui sebelum itu kamu sekalian memintanya, yang kalian
sedang memperoleh perlu.
Terjemahan Diagram EYD:
Oleh karena itu, janganlah kalian sama dengan mereka, karena Bapamu itu telah
mengetahui sebelum kalian meminta apa yang kalian perlukan.
Analisa Hubungan antar kata menurut diagram
Kata οὖν merupakan pertama dari teks ayat 8 yang berarti “oleh karena itu”, yaitu oleh
karena ayat 7 di atasnya bahwa esensi berdoa bukanlah banyaknya berkata-kata. Oleh karena
itu umat Allah jangan seperti orang kafir itu, karena umat Tuhan memiliki Allah yang
mahatahu (οἶδεν γὰρ ὁ πατὴρ)
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 24
Ayat 9 – 13
ou=n
u`mei/j
proseu,cesqe
ou[twj
to. o;noma
a`giasqh,tw
sou
h` basilei,a
Pa,ter
evlqe,tw
sou
h`mw/n
evn toi/j ouvranoi/j
to. qe,lhma
o`
sou
genhqh,tw
evpi,
gh/j
w`j
(X)
$gi,netai%
kai,
evn
do,j
kai,
to.n a;rton
sh,meron
h`mi/n
a;fej
h`mw/n
to.n evpiou,sion
ta. ovfeilh,mata
h`mw/n
h`mi/n
(X)
ouvranw/|
w`j
h`mei/j
kai,
eivsene,gkh|j
h`ma/j
mh,
eivj peirasmo,n
avlla,
r`u/sai
h`ma/j
kai,
avfh,kamen
(X)
toi/j ovfeile,taij
h`mw/n
avpo, tou/ ponhrou/
Terjemahan Diagram
Oleh karena itu kalian berdoalah kalian untuk diri sendiri demikian: Bapa milik kami di
dalam surga, nama-Mu telah dikuduskanlah. Kerajaan milik-Mu itu dia datanglah, kehendak
milik-Mu itu dijadikanlah di atas bumi dan seperti di dalam surga. Mulailah Engkau
memberikan roti itu makanan kami yang setiap hari itu kepada kami hari ini. Dan mulailah
kamu mengampuni kepada kami hutang milik kami itu seperti kami juga sedang
membatalkan orang-orang yang berhutang milik kami. Dan janganlah mulai membawa kami
ke dalam godaan, tetapi selamatkanlah kami dari dia yang (si) jahat.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 25
Terjemahan Diagram EYD
Oleh karena itu berdoalah kalian demikian:
Bapa kami di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah
kehendak-Mu di atas bumi dan seperti di dalam surga. Berikanlah roti makanan
kami yang setiap hari itu secukupnya. Dan ampunilah kami seperti kami juga
mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kami, dan janganlah membawa
kami ke dalam godaa, tetapi lepaskanlah kami dari pada dia yang jahat.
Analisa Hubungan antar kata menurut diagram
Ayat ini diawali juga dengan kata οὖν seperti halnya ayat 8. Jika ayat 8 menjelaskan
bahwa doa itu tidak perlu bertele-tele karena Allah mahatahu, maka ayat 9 ini sedang
memberikan jalan keluar, yaitu cara untuk berdoa yang tidak bertele-tele.
Πάτερ (Bapa) dielaskan sebagia pribadi yang dekat, yang dijelaskan dengan kata
keterangan ἡμῶν yang merupakan genetif (milik kami) yang menyatakan kepemilikan.
Meskipun dijelaskan bahwa Bapa itu berada di dalam surga (ἐν τοῖς οὐρανοῖς·), tetapi kata
milik kami cukup menegaskan bahwa ada ikatan yang dekat antara si pendoa dengan Bapa.
Hal menarik alinnya yang dapat ditemukan dalam teks ini, yaitu meminta Kerajaan
Allah datang dan kehendak Allah terjadi di atas bumi. Kerajaan ini adalah Kerajaan yang
sudah ada, karena dalam teks ini menggunakan kata ὡς (seperti) sebagai penghubung. Kata
ini menghubungkan frasa meminta Kerajaan Allah untuk datang di atas bumi seperti di dalam
Surga. Artinya ini merupakan Kerajaan yang sudah ada, dan Yesus mengajarkan muridmurid-Nya untuk mendoakan Kerajaan ini datang juga di atas bumi. Artinya ini menunjukkan
sebuah pengharapan, karena sebuah pernharapan tidak pernah lepas dari doa, atau doa yang
disertai dengan iman.
Selain itu, menarik lainnya ialah kata pencobaan yang digunakan LAI ternyata dalam
teks Yunani Slebih menunjuk kepada godaan, dan godaan di sini adalah godaan dari pihak si
jahat, sehingga kekuatan manusia tidak sanggup, oleh sebab itu orang percaya membutuhkan
perlindungan Tuhan agar tidak masuk ke dalam godaan si jahat.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 26
Ayat 14 – 15
ga,r
o` path,r
avfh,sei
u`mw/n
de,
u`mi/n
o` ouvra,nioj
eva,n
kai,
o` path,r
u`mw/n
(X)
avfh,sei
(X)
avfh/te
ta. paraptw,mata
toi/j avnqrw,poij
auvtw/n
ta. paraptw,mata
ouvde,
u`mw/n
eva,n
(X)
avfh/te
mh,
(X)
toi/j avnqrw,poij
Terjemahan Diagram
Karena Bapa milik kalian yang di dalam surga Dia akan memaafkan kalian juga jika
kalian memaafkan kepada orang-orang itu kesalahan milik mereka. Tetapi Bapa milik kalian
Dia tidak akan memaafkan jika kalian tidak memaafkan orang-orang itu.
Terjemahan Diagram EYD
Karena Bapamu yang di surga akan memaafkan kalian juga jika kalian memaafkan
orang-orang yang bersalah kepada kalian. Tetapi Bapamu juga tidak akan memaafkan kalian
jika kalian tidak memaafkan orang-orang itu.
Analisa Hubungan antar kata menurut diagram
Teks 14-15 sangat menekankan sebab-akibat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata
ἐὰν yang berarti “jika” dan ditegaskan juga dengan beberapa kata yang menggunakan kata
kerja bermodus subjungtif, yaitu kata kerja yang menggunakan tambahan kata “Jika .... maka
...”
Dalam teks ini penulis teks (Matius) mengatakan bahwa Bapa akan mengampuni jika
orang yang berdoa tersebut juga mengampuni orang lain. Begitu juga sebaliknya yang dilihat
dengan penggunakan kata δὲ yang merupakan kata pembanding dan diterjemahkan sebagai
“tetapi”. Arrtinya Bapa akan mengampuni jika si pendoa mengampuni kesalahan, tetapi
Bapa tidak akan mengampuni jika si pendoa juga tidak mengampuni kesalahan orang lain.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 27
ANALISA LEKSIKAL
Berdoa (προσεύχησθε)
Kata berdoa dalam bahasa Yunani ada empat, yaitu
1. Euchomai (εὔχομαί) yang berarti “berdoa (kepada Allah)," kata ini memiliki arti
seperti di dalam2 Korintus 13 : 7 King James Version (KJV) menerjemahkannya
sebagai "wish" yang berarti mengharapkan, menginginkan atau menghendaki seperti
dalam Yakobus 5 : 16. Dalam arti mengungkapkan kehendak atau keinginan.
2. Proseuchomai (proseu/xomai), yang berarti “berdoa” selalu digunakan oleh
seseorang yang berdoa kepada Allah. Kata ini sebagian besar sering digunakan
terutama di dalam Injil Sinoptik (Matius 6 : 6) dan Kisah Para Rasul, serta sesekali
juga digunakan dalam kitab-kitab yang lainnya, seperti Roma 8 : 26, Efesus 6 :18,
Filipi 1 : 9, 1 Timotius 2 : 8, Ibrani 13 : 18, Yudas 1 : 20, dan 1 Tesalonika 5 : 17.
3. Erotao (ἐrwta/w), yang berarti “meminta”. Kata ini merupakan terjemahan dari kata
kerja “berdoa” di dalam Lukas 14 : 18-19, Yohanes 4 : 31; 14 : 16; 16 : 26; 17 : 9,
15, 20. Terdapat juga dalam 1 Yohanes 5 : 16 oleh King James Version sebagai
“akan membuat permintaan”.
4. Deomai (δέομαι), yang berarti “hasrat atau keinginan”. Kata ini Paulus gunakan
dalam 2 Korintus 5 : 20 dan 8 : 4 yang bisa juga diartikan “memohon”.
Untuk berdoa yang digunakan Matius 6 : 5 – 15 di sini ialah kata proseu/xomai karena
kata προσεύχησθε merupakan kata yang diambil dari kata dasar proseu/xomai. Jadi berdoa
yang dimaksud disini adalah kata yang digunakan dalam hal hubungan antara manusia dan
Allah. Berdoa merupakan sarana untuk berkomunikasi dan meminta apa saja kepada Allah.
Munafik (ὑποκριταί)
Kata ini digunakan untuk menunjukan seorang “aktor panggung”; merupakan kebiasaan
bagi aktor Yunani dan Romawi untuk berbicara dengan topeng besar dengan alat mekanis
untuk menambahkan kekuatan suara; maka kata ini digunakan secara metaforis dari “seorang
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 28
pembelot”. Kata ini hanya ditemukan di Injil Sinoptik, dan selalu digunakan oleh Tuhan. lima
belas kali di dalam Matius dan di tempat lain seperti Markus 7 : 6, Lukas 6 : 42; 11 : 44.
Matius menggunakan kata ini untuk menunjuk orang Farisi yang terlihat beribadah
kepada Allah tetapi hatinya jauh dari pada Allah. Jadi, kata munafik adalah kata yang
digunakan untuk orang Farisi (karena yang berdoa di rumah ibadat biasanya orang Farisi)
yang melakukan hal-hal keagamaan secara rutinitas saja, sedangkan esensi dari kegiatan
tersebut telah hilang, karena pada dasarnya mereka melakukan rutinitas keagamaan itu agar
dilihat oleh manusia, bukan karena hati yang tertuju kepada Tuhan.
Kamar (ταμεῖόν)
Dalam bahasa Yunani, kata kamar yang diterjemahkan dari bahasa Inggris (Chamber)
terdiri dari dua kata, yaitu:
1. Tameion (ταμεῖόv), yang memiliki arti: ruang penyimpanan, ruang pribadi, ruang
rahasia. Kata ini ditemukan dalam Matius 6 : 6, digunakan juga dalam Lukas 24 : 26
(KJV: inner chamber) yang berarti kamar bagian dalam, atau tempat yang bersifat
sangat pribadi. Lukas juga menggunakan kata ini dalam Lukas 12 : 3 untuk
mennunjukkan tempat yang bersifat pribadi, dan dalam Lukas 12 : 24, hanya saja
dalam Lukas 12 : 24 sedang menunjukkan gudang/lumbung penyimpanan yang
dimiliki oleh burung-burung.
2. Huperoon (ὑπερῷον), merupakan kata yang menunjukkan sebuah ruangan yang
terdapat di atas, atau bisa diterjemahkan “ruang atas”. Kata ini dapat ditemukan di
dalam Kisah Para Rasul 1 : 13; 9 : 27, 38; 20 : 8.
Dalam teks Matius 6 : 6 ini, kata yang digunakan ialah ταμεῖόv yang sedang
menunjukan kepada ruangan yang tersembunyi, yang tidak diketahui oleh orang lain.
Oleh sebab itu Tuhan memberi perintah agar seorang yang berdoa tidak perlu dilihat
oleh orang lain, tetapi lakukanlah itu di tempat yang tersembunyi, yang rahasia
(kamar pribadi). Karena berdoa pada dasarnya adalah melakukan komunikasi secara
pribadi dengan Bapa.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 29
Bertele-tele (βατταλογήσητε)
Kata ini menunjukan pengulangan kata-kata untuk hal-hal yang tidak berguna, kata ini
dapat ditemukan dalam Matius 6 : 7. Jadi Tuhan Yesus menggunakan kata-kata ini agar
umat-Nya berdoa dengan bahasa yang singkat, pada dan jelas. Tidak perlu bertele-tele atau
mengulang-ulang kata-kata tidak berguna, karena pada dasarnya Allah Bapa itu adalah
mahatahu. Jadi esensi dua bukan dari seberapa banyaknya kata yang digunakan, tetapi
seberapa seringnya umat itu datang berdoa kepada Allah.
Orang yang tidak mengenal Allah (ἐθνικοί)
Kata ini digunakan sebagai kata benda, dan diterjemahkan sebagai “orang bukan
Yahudi”. Kata ini dapat ditemukan dalam Matius 5 : 47; 6 : 7, yang diterjemahkan sebagai
“manusia kafir” oleh terjemahan King James Version. 3 Yohanes 7 menggunakan kata ini
untuk menunjukkan “bangsa-bangsa lain” (KJV).
Tuhan menggunakan kata ini sebagai perbandingan, bahwa tidak ada bedanya antara
orang yang memiliki Allah dengan orang yang memiliki Allah jika orang-orang yang
memiliki Allah ini berdoa bertele-tele. Oleh sebab itu Tuhan mengatakan secara sederhana
“jangan seperti mereka, sebab kamu semua itu memiliki Allah yang mahatahu”.
Kerajaan (βασιλεία)
Kata ini merupakan kata benda yang sedang menunjuk kepada “kedaulatan atau
kekuasaan”. Kerajaan yang dimaksud bukanlah kerajaan dunia, tetapi kerajaan milik Allah
Bapa dan Anak Allah, yaitu Yesus Kristus.
Matius menggunakan kata ini denga berfokus pada masa yang akan datang. Tuhan
Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berdoa “Datanglah Kerajaan-Mu”. Kata ini
didukung oleh penekanan tensis dalam kata kerjanya, yaitu mengisyaratkan sesuatu yang
akan terjadi dan itu pasti. Yaitu Kerajaan Allah yang ada di dalam surga turun ke atas dunia,
dan Yesus Kristus sebagai Raja di atas segala raja akan memerintah atas dunia dalam
Kerajaan yang damai ini, atau yang sering juga disebut sebagai Kerajaan Seribu Tahun.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 30
Roti/makanan (ἄρτον)
Dalam bahasa Yunani, kata yang diterjemahkan sebagai roti dalam bahasa Indonesia
terdiri dari dua kata,yaitu
1. Artos (ἄρτος), kata ini kemungkinan berasal dari akat kata ar, dan menunjuk
kepada
a) Sebuah “roti kecil atau kue” yang terdiri dari tepung dan air yang
dipanggang, berbentuk lonjong atau bulat, dan setebal jempol. Roti ini
tidak dipotong, tetapi dipatahkan, dan dikuduskan kepada Tuhan setiap
hari Sabat dan disebut sebagai “roti yang diunjukkan), Matius 12 : 4;
ketika roti yang diunjukkan itu dibentuk kembali oleh Nehemia dalam
Nehemia 10 : 32-33 yang 1/3 syikal diwajibkan untuk memberi setiap
tahunnya bagi keperluan ibadah di rumah ibadah yang dibebankan
kepada orang Yahudi, Matius 17 : 24
b) Roti pada Perjamuan Tuhan (Yesus mengambil roti), pemecahan roti
menjadi nama lembaga
c) Roti dalam bentuk apa pun
d) Roti secara metafora dari Kristus sebagai Roti Allah dan Roti Hidup
yang digunakan oleh Yohanes dalam Yohanes 6 : 33, 35
e) Makanan pada umumnya, yang dibutuhkan setiap harinya untuk
penghidupan yang digunakan dalam Matius 6 : 11; 2 Korintus 9 : 10 dan
lain sebagainya.
2. Azumos (ἄζυμός), merupakan kata yang digunakan untuk menunjuk kepada roti
yang tidak beragi, tanpa proses fermentasi apa pun; oleh karena itu secara
metafora digunakan untuk menggambarkan kondisi spiritual yang suci,
ketulusan dan kebenaran seperti yang digunakan dalam 1 Korintus 5 : 7 – 8. Ini
juga menunjuk kepada sebuah pesta roti yang tidak beragi, seperti dalam Matius
26 : 17; Markus 14 : 1, 12; Lukas 22 : 1, 7; Kisah Para Rasul 12 : 3; 20 : 6.
Dalam teks Matius 6 : 11, Yesus menggunakan kata ἄρτος untuk menunjukkan roti yang
ia maksudkan, yaitu roti yang merupakan makanan pada umumnya, yang dibutuhkan setiap
harinya untuk penghidupan sehari-hari.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 31
Hutang (ὀφειλήματα)
Dalam bahasa Yunani, kata hutang ini terdiri dari 3 kata yang berbeda-beda arti serta
penggunaannya. Kata-kata yang dimaksud ialah sebagai berikut:
1. Opheile (ὀφειλή), kata yang menunjuk kepada orang yang mengatur hutang,
seperti yang digunakan dalam Matius 18 : 32, dalam bentuk jamak
diterjemahkan “iuran”seperti yang digunakan dalam Roma 13 : 7.
2. Opheilema (ὀφειλήμα), kata ini merupakan bentuk panjang dari kata yang telah
di jelaskan dalam No. 1 di atas, dan mengungkapkan hutang secara lebih
konkret. Kata ini bisa digunakan secara harafiah dan metafora.
a) Secara harafiah merupakan apa yang harus dibayar saat itu juga, seperti
yang digunakan dalam Roma 4 : 4.
b) Secara metafora merupakan gambaran dari dosa sebagai hutang, karena
menuntut pembebasan, dan dengan demikian harus dibayar dengan cara
hukuman. Kata ini dapat ditemukan di dalam Matius 6 : 12.
3. Daneion (δάνειον), merupakan kata yang digunakan untuk menunjuk kepada
sebuah pinjaman, mirip dengan “hadiah”, yang diterjemahkan sebagai hutang
dalam Matius 18 : 27, dari sepuluh ribu talenta seorang debitor. Seperti seorang
debitor yang memberikan pinjaman kepada seorang kreditor.
Dalam teks Matius 6 : 12, kata hutang yang digunakan ialah ὀφειλήμα, yang merupakan
metafora dari dosa. Dosa digambarkan sebagai hutang, karena menuntut suatu pembebasan,
dan dengan demikian harus dibayar dengan cara hukuman. Oleh sebab itu Yesus katakan
Bapa mampu menghapuskan itu, tetapi manusia juga dituntut untuk mengampuni dosa
sesama mereka, layaknya seperti sebuah hutang yang dihapus. Ketika LAI menerjemahkan
sebagai kesalahan, memang bukanlah sesuatu yang salah, tetapi ketika diterjemahkan
sebagai sebuah hutang, maka akan sangat dimengerti bahwa dosa kita sebagai manusia
itu harus segera diselesaikan, jangan sampai berlarut-larut.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 32
Godaan (peirasmo,j)
Kata ini dalam bahasa Yunani hanya satu saja, tetapi memiliki beberapa arti yang
berbeda, diantaranya ialah:
1) Ujian yang diizinkan dengan tujuan dan efek yang bermanfaat, seperti yang
terdapat dalam KPR. 20 : 19; Yakobus 1 : 2; 1 Petrus 1 : 6, 4 : 12, yang
bertujuan untuk membuktikan seperti 2 Petrus 2 : 9.
2) Ujian yang dirancang untuk menyebabkan tindakan salah, seperti dalam Lukas
4 : 13,
3) Mencoba atau menentang Tuhan oleh manusia.
4) Godaan yang selanjutnya ialah godaan yang merupakan gabungan dari poin 1
dan 2 dengan pengertian yang luas, yaitu:
a) Godaan/pencobaan dengan makna yang baik atau netral, contohnya
dalam Galatia 4 : 14 mengenai kelemahan fisik Paulus, “godaan” bagi
orang Galatia dengan membangkitkan perasaan jijik.
b) Godaan/pencobaan dari karakter yang bervariasi. Matius 6 : 13 dan
Lukas 11 : 4 di mana orang-orang yang percaya diperintahkan untuk
berdoa agar tidak dipimpin sedemikian rupa oleh kekuatan-kekuatan
yang berada di luar kendali mereka. Matius 26 : 41, Markus 14 : 38 dan
Lukas 22 : 40, 46, di mana mereka diperintahkan untuk berjaga-jaga
dan berdoa untuk tidak masuk ke dalam godaan karena kecerobohan
atau ketidaktaatan mereka sendiri. Dalam kasus-kasus seperti ini, 1
Korintus mencatat bahwa Allah selalu memberikan jalan keluar.
Dalam teks Matius 6 : 13, kata peirasmo,j yang digunakan menunjuk kepada godaangodaan yang di luar kendali orang percaya, oleh sebab itu dalam teks ini Yesus mengajarkan
para pendengar saat itu ataupun para pembaca sekarang ini untuk berdoa agar Tuhan tidak
membawa ke dalam godaan itu, artinya berdoa mengharapkan perlindungan dari Tuhan.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 33
ANALISA EKSEGETIKAL
Teks dari Matius 6 : 5 – 15 sedang membahas esensi dari berdoa. Berdoa bukanlah
untuk dilihat oleh orang lain, karena esensi dari doa ialah menjalin relasi dengan Allah
dengan berkomunikasi melalui media berdoa. Berdoa menggunakan diatesis medial, yang
artinya untuk diri sendiri. Oleh sebab itu, berdoa dalam teks ini sedang menunjuk kepada
hubungan pribadi antara si pendoa dengan Allah. Maka, berdoa haruslah di tempat yang
tersembunyi, yang tidak perlu dilihat dan diketahui oleh orang lain.
Selain bukan untuk dilihat oleh orang lain, berdoa juga bukanlah berbicara banyaknya
berkata-kata, tetapi seberapa sering berdoa itu dilakukan. Karena berdoa adalah
berkomunikasi dengan Tuhan, maka Tuhan yang menyukai itu, Tuhan rindu adanya relasi
antara Dia dan umat-Nya, sehingga Tuhan mengajarkan cara berdoa dengan menyebutkan
Bapa itu sebagai Bapa kami, yang menunjukkan adanya hubungan, relasi dan rasa memiliki.
ANALISA HISTORIKAL
1. Introduksi Kitab Matius3
A. Penulis dan nama Kitab
Kitab ini ditulis oleh sala satu murid Yesus yang bernama Matius,
sehingga kitab ini dinamakan Injil Matius. Meskipun tidak diterangkan
secara langsung, namun bukti-bukti yang ada sudah cukup untuk
membuat pernyataan bahwa kitab ini ditulis langsung oleh Matius, atau
yang disebut juga Lewi yang dahulunya seorang pemungut cukai, anak
Alpius (Matius 9 : 9).
B. Tahun Penulisan
Dalam Matius 24 : 15, dicatat bahwa terdapat nubuat mengenai
kejatuhan Yerusalem, namun tidak ada satu kata pun dalam nubuat itu
yang digenapi hingga tahun 70 M. Pada tahun inilah baru tergenapi
nubuatan ini tatkala Bait Allah diruntuhkan oleh pasukan Romawi.
Salah satu bapa gereja memberikan gambaran mengenai tahun penulisan
Injil Matius dengan mengatakan bahwa matius menulis Injilnya pada
3
Ola Tulluan, Introduksi Perjanjian Baru (Malang: Departemen Literatur Yayasan Persekutuan
Pekabaran Injil Indonesia – YPPII, 1999) 33-37
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 34
waktu Petrus dan Paulus mengabarkan Injil di Roma pada tahun 60-65,
jadi dapat dikatakan juga bahwa Injil Matius ditulis pada sektar tahun
60-65an.
C. Alamat
Matius adalah seorang Yahudi, oleh sebab itu, dalam kitab yang
ditulisnya ini, Matius ingin memperkenalkan kepada teman-teman
sebangsanya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan kepada
mereka. Hal ini dapat dilihat dari gaya penulisan Matius yang sangat
banyak mengutip bukti-bukti dari Perjanjian Lama.
D. Garis besar kitab
1. Asal-usul Yesus (1 – 3)
1.1. Silsilah Yesus (1 : 1-17)
1.2. Kelahiran Yesus (1 : 18-25)
1.3. Kunjungan orang Majus (2 : 1-23)
1.4. Kedatangan Yohanes pembaptis ( 3 : 1-17)
2. Persiapan Pelayanan Yesus (4)
2.1. Pencobaan di padang gurun (4 : 1-11)
2.2. Yesus memulai pelayanan-Nya (4 : 12-25)
3. Khotbah di Bukit (5 – 7)
3.1. Ucapan bahagia (5 : 1-12)
3.2. Garam dan terang (5 : 13-16)
3.3. Sikap Yesus terhadap Hukum Taurat (5 : 17-48)
3.4. Ajaran Yesus mengenai agama yang benar (6 : 1 – 7 : 29)
4. Khotbah Tentang Kerajaan Allah (8 – 9)
4.1. Yesus berkhotbah melalui penyembuhan (8 : 1-17)
4.2. Yesus berbicara tentang pemuridan (8 : 18-22)
4.3. Yesus menyatakan kuasa-Nya (8 : 23 – 9 : 8)
4.4. Yesus memanggil Matius (9 : 9 – 13)
4.5. Pengajaran Yesus tentan puasa (9 : 14-17)
4.6. Yesus menyembuhkan orang sakit (9 : 18-38)
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 35
5. Yesus Memanggil dan Mengutus Kedua Belas Murid (10)
5.1. Para murid ditugaskan (10 : 1-15)
5.2. Masa depan para murid yang diharapkan (10 : 16-42)
6. Respon Para Pendengar (11 – 12)
6.1. Pertanyaan Yohanes pembaptis (11 : 1-19)
6.2. Penolakan orang banyak (11 : 20-30)
6.3. Perlawanan oleh orang-orang Farisi (12 : 1-15)
7. Perumpamaan Tentang Kerajaan Allah (13)
8. Pernyataan Tuhan Yesus (14 – 17)
8.1. Kematian Yohanes pembaptis (14 : 1-12)
8.2. Yesus memberi makan 5.000 orang (14 : 13-36)
8.3. Sikap Yesus terhadap adat istiadat (15 : 1-20)
8.4. Mujizat dan penjelasannya (15 : 21 – 16 : 4)
8.5. Peringatan terhadap pemimpin agama (16 : 5-12)
8.6. Pengakuan Petrus (16 : 13-28)
8.7. Yesus dimuliakan di atas gunung (17 : 1-13)
8.8. Yesus menyembuhkan seorang anak muda (17 : 14-27)
9. Model Kehidupan Gereja (18)
10. Jalan Menuju Salib (19-20)
10.1. Pengajaran Yesus tentang perkawinan (19 : 1-12)
10.2. Orang muda yang kaya raya (19 : 13-30)
10.3. Perumpamaan tentang Kerajaan Surga (20 : 1-16)
10.4. Penderitaaan Yesus diberitakan (20 : 17-28)
10.5. Yesus menyembuhkan orang buta (20 : 29-34)
11. Hari-hari Terakhir di Yerusalem (21 – 23)
11.1. Yesus dielu-elukan (21 :1-11)
11.2. Yesus di Bait Allah (21: 12-27)
11.3. Perumpamaan-perumpamaan (21 : 28 – 22 : 46)
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 36
11.4. Yesus mengecam para pemimpin agama (23 : 1 – 39)
12. Khotbah Tentang Akhir Zaman (24 – 25)
13. Puncak Misi Yesus (26 – 28)
13.1. Peristiwa di Getsemani (26 : 1-35)
13.2. Yesus ditangkap (26 : 36 – 27 : 31)
13.3. Yesus disalib (27 : 32 – 66)
13.4. Kebangkitan Yesus (28 : 1-20)
2. Keagamaan4
Ahli sejarah Yahudi yang bernama Yosefus mengutarakan bahwa ada tiga
golongan utama dalam keagamaan orang Yahudi, yaitu Farisi, Saduki dan
Eseni. Meskipun juga terdapat golongan dari kaum Zelot, namun aliran yang
satu ini tidak di hitung oleh Yosefus karena dianggap sebagai kumpulan yang
kurang menarik.
a) Farisi
Kaum Farisi merupakan kelompok aliran agama Yahudi
terbesar pada masa itu, mereka merupakan kumpulan orang-orang
yang ahli dalam Perjanjian lama dan mereka sangat dihormati dari
semua kalangan. Akan tetapi, mereka sangat dibenci oleh kelompok
Saduki, karena kelompk ini memiliki landasan pemikiran bahwa
merskipun Perjanjian Lama merupakan kepercayaan mereka yang
tertinggi, tetapi tidak dapat diterapkan langsung kepada jenis
masyarakat di mana mereka hidup. Oleh sebab itu, agar relevan, maka
harus ada penjelasanya dengan cara-cara yang baru, sehingga mereka
membuat sejumlah besar aturan dan peraturan baru untuk
menerangkan Hukum Taurat.
b) Saduki
Kaum Saduki adalah sekelompok kecil yang tidaklah sebesar
kelompok Farisi, akan tetapi mereka memiliki pengaruh yang sangat
besar. Mereka terutama terdiri dari para imam yang terkemuka di Bait
Allah di Yerusalem, dan beberapa orang berada di antara masyarakat.
John Drane, Memahami Perjanjian Baru (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2003) 40 – 46.
4
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 37
Kaum ini memiliki pandangan bahwa satu-satunya kebenaran
tertinggi ialah Hukum Taurat Musa, sehingga mereka mengabaikan
kitab-kitab Perjanjian Lama lainnya, selain itu mereka tidak suka jika
Hukum Taurat ditafsirkan kembali. Akibatnya mereka menolak dan
tidak percaya vahwa Allah mempunyai tujuan di baik peristiwaperistiwa sejarah, seperti hidup kekal, kebangkitan kembali atau
pernghakiman terakhir, karena bagi mereka hal-hal seperti itu tidaklah
relevan.
c) Eseni
Kelompok Eseni tidak memeliki keterangan yang pasti seperti
tiga kelompok sebelumnya, data yang diketahui ialah tempat
persekutuan mereka di Qumran, karena terdapat penemuan tulisantulisan dan berbagai dokumen mereka lainnya.
d) Zelot
Kelompok ini merupakan orang-orang yang sering terlibat
dalam tindakan langsung melawan pihak Roma. Mereka memiliki
kepercayaan yang mungkin mirip dengan orang Farisi, tetapi mereka
lebih mencolok dengan pemahaman bahwa mereka tidak dapat
mempunyai tuan lain selain Allah, sehingga saat itu mereka benarbenar bertekad untuk merdeka. Menurut Yosefus, pendiri kelompok
ini bernama Yudas, seorang Galilea yang memimpin sebuah
pemberontakan pada tahun 6 M, bertepatan dengna dipecatnya
Arkhelaus dari jabatannya oleh penguasa Roma.
3. Kebudayaan
Pada zaman kehidupan dan pelayanan Tuhan Yesus di dunia (salah
satunya khotbah di bukit), ekseget menemukan sebuah kebudayaan/kebiasaan
yang menarik dari orang Yahudi pada masa itu. Seperti yang telah dijelaskan
oleh ekseget di atas (bagian keagamaan), bahwa saat itu keagamaan Yahudi
telah tumbuh sebagai suatu agama yang terbagi ke dalam beberapa aliran,
mereka memiliki kebiasaan yang unik.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 38
Meskipun mereka berbeda aliran, tetapi mereka sering berkumpul. Namun
perkumpulan ini bukanlah perkumpulan yang baik, karena perkumpulan ini
adalah perkumpulan yang memperdebatkan soal-soal yang berat mengenai halhal demi mempertahankan bahwa aliran mmereka memiliki kebiasaan yang
unik. Meskipun mereka berbeda aliran, tetapi mereka sering berkumpul. Namun
perkumpulan ini bukanlah perkumpulan yang baik, karena perkumpulan ini
adalah perkumpulan yang memperdebatkan soal-soal yang berat mengenai halhal yang biasanya digunakan demi mempertahankan bahwa aliran merekalah
paling Yahudi sejati. Hebatnya perdebatan ini bisa tahan berjam-jam, meskipun
tidak ada titik temunya karena jawaban-jawaban yang ada selalu bertentangan
dan selalu menunjukkan berbagai perbedaan yang tajam dari berbagai sekte
Yahudi pada zaman itu.5
4. Politik6
Ratusan tahun sebelum kelahiran Yesus, Yunani merupakan negara
adikuasa saat itu setelah penaklukan dunia purba yang dilakukan oleh
Aleksander. Akibatnya semua negara yang takluk di bawah kekuasaanya
dipaksa untuk meematuhi negara adikuasa tersebut, baik dalam hak kebudayaan,
bahasa (itulah sebabnya penulisan kitab Perjanjian Baru mengunakan bahasa
Yunani) bahkan agama. Tetapi bagi orang Yahudi, apa pun alasannya
merekantidakakan pernah mau unuk mengikuti agama dari negeri asing karena
mereka berpegang teguh pada agama yang telah diturunkan dari nenek moyang
mereka yang selalu menegaskan keesaan Allah.
Tetapi ketika memasuki pada zaman kehidupan dan pelayanan Tuhan
Yesus Kristus, maka negara yang menjadi negara adikuasa saat itu ialah
Romawi, oleh sebab itu Palestina pun ikut takluk di bawah kekuasaan Romawi,
akan tetapi tekad orang Yahudi di Palestina tidak pernah surut untuk melawan
kompromi dalam bidang agama, dan kalau mungkin mereka mempertahankan
hak-hak mereka untuk merdeka.
Pengharapan mereka akan kemerdekaan yang begitu teguh diakibatkan
keyakinan mereka yang mempercayai bahwa Allah telah memilih mereka secara
khusus untuk memerintah dunia di bawah kepemimpinan penyelamat yang
5
J. I. Parker., dkk., Dunia Perjanjian Baru (Surabaya: YAKIN, 2004) 93.
John Drane, Memahami Perjanjian Baru (Jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2003) 36-38.
6
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 39
dijanjikan Allah, yang mereka sebut “Mesias”. Itulah sebabnya banyak orang
Yahudi tidak mempercayai Yesus sebagai Mesias, karena paradigma mereka
mengenai Mesias ialah pribadi yang tampil sebagai superior secara kedudukan
manusia (sosial), tidak seperti Yesus yang hanyalah tukang kayu.
Dari fakta ini ekseget mendapat sebuah pemahaman mengenai mengapa
Yesus harus mengajarkan mereka untuk berdoa “...datanglah Kerajaan-Mu,
jadilah kehendak-Mu...” ialah supaya mereka tetap mempercayai Allah yang
pasti akan menggenapi janji-Nya mengenai Kerajaan Fisik seperti yang mereka
harapkan. Artinya ialah doa tidak pernah terlepas dari yang namanya iman.
ANALISA TEKSTUAL
*Terlampir
ANALISA LITERATUR
Kitab Matius sering disebutkan juga dengan sebutan Injil Matius, dikatakan Injil tentu
karena kitab ini merupakan salah satu dari empat Injil yang ada di Alkitab. Dikatakan sebagai
kitab Injil, karena kitab-kitab ini memiliki isi berita yang memberitakan mengenai kehidupan
dan karya serta pelayanan Yesus Kristus sebagai Injil itu sendiri (kabar baik). Secara
keseluruhan kitab atau secara umum, maka teks yang sedang di analisa oleh ekseget adalah
Injil, sedangkan secara khusus teks ini berbentuk narasi, karena teks ini merupakan salah satu
bagian dari keseluruhan khotbah Yesus di bukit.
Injil Matius secara khusus masuk ke dalam kategori Injil Sinoptik, yang diantaranya
ada Markus dan Lukas. Secara etimologis, dikatakan Injil Sinoptik, karena ketiga Injil ini
memiliki cara pandang yang sama, atau melihat kehidupan dan kaya serta pelayanan Yesus
dalam perspektif yang sama.7
Kitab/Injil Matius adalah kitab pertama dalam urutan Alkitab Perjanjian Baru versi
kanon Septuaginta, tetapi jika berdasarkan urutan tahunnya, kitab yang pertama dalam
Perjanjian Baru ialah Kitab Markus,8 sehingga beberapa teolog memberi argumentasi bahwa
Injil Matius dan Lukas banyak mengutip ayat-ayat dari Injil Markus. Injil Matius memakai
7
Marulak Pasaribu, Eksposisi Injil Sinoptik (Malang: Gandum Mas, 2005) 27.
William Barclay, Injil Matius 1-10 (jakarta: BPK. Gunung Mulia, 2006) 2.
8
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 40
kata-kata dalam Injil Markus sebesar 51%, dan Injil Lukas memakai kata-kata yang ditulis
oleh Injil Markus sebanyak 53%,9 dan lebih rincinya Robert H. Stein melaporkan bahwa
dalam Injil Markus terdapat 661 ayat atau 11.025 kata, Matius memiliki 1.068 ayat atau
18.293 kata, dan Lukas memiliki 1.149 ayat atau 19.376 kata. Dari jumlah kata-kata dalam
Injil Markus, hanya 132 kata yang tidak sejajar dengan Matius atau Lukas, dan dari jumlah
kata dalam Injil Matius hanya 3.102 kata yang tidak sejajar dengan Injil Markus dan Lukas.
Sedangkan dari jumlah kata dalam Injil Lukas hanya 6.300 kata yang tidak sejajar dengan
Matius dan Markus.10
Berdasarkan data dan penelitian yang dilakukan, maka ada beberapa teolog yang
memberikan pandangan sumbang yang mengganggu teologi inspirasi. Mereka berpandangan
bahwa kitab-kitab ini saling menyalin satu sama lain. Pandangan ini diperkuat lagi dengan
argumentasi dari para kelompok teolog liberal yang diwakili oleh G. E. Lessing yang
mengatakan bahwa penulisan Injil Sinoptik mempunyai ketergantungan satu dengan yang
lain, yaitu bergantung kepada Injil Markus sebagai Injil permulaan.11
Jika Injil Matius bergantung pada Injil Markus, maka Injil Matius bukan diispirasikan
Roh Kudus, artinya data dalam Injil Matius tidaklah valid, sehingga isinya meragukan.
Dengan demikian, maka teks yang ekseget sedang bahas yaitu di dalam Injil Matius 6 : 5-15
bukanlah perkataan Yesus, jadi perintah untuk berdoa itu bukanlah suatu perintah yang bisa
dinyatakan sebagai kebenaran.
Menanggapi pemikiran sumbang dari para teolog liberal ini, maka ekseget menjawab
dengan metode pendekatan studi biblika. Pemahaman biblika selalu mendasarkan prinsip
pengilhaman Roh Kudus yang berkuasa atas penulis kitab suci, sehingga isi dari semua Injil
Sinoptik adalah dari Allah.12 Allah telah mempercayakan para penulis, baik Matius, Markus,
Lukas yang telah dipilih-Nya di bawah kontrol Roh Kudus yang memimpin, menjaga,
menguasai serta menggerakkan hati si penulis secara sadar untuk menyatakan kehendak
Allah kepada manusia tanpa salah dan keliru sesuai yang tertulis dalam naskah asli.
9
Ibid, 2-3
Robert H. Stein, The Synoptik Problem, An Introduction , (Grand Rapids Michigan: Baker Book
House, 1987) 29.
11
Marulak Pasaribu, Eksposisi Injil Sinoptik (Malang: Gandum Mas, 2005) 70.
12
Marulak Pasaribu, Eksposisi Injil Sinoptik (Malang: Gandum Mas, 2005), 85.
10
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 41
Hal ini menunjukkan bahwa dari ketiga penulis Injil Sinoptik tidak ada yang saling
“menyontek”, tidak ada yang saling meminjamkan data dan tidak ada yang saling menukar
data mereka, namun ketiga penulis ini dalam menulis Injilnya masing-masing sematamata didasarkan karena pekerjaan Roh Kudus yang mengilhami setiap penulis untuk
menuliskan tanpa salah dan keliru sesuai naskah aslinya. Dalam hal kemiripan teks
dapat menunjukkan bahwa mereka semua diilhami oleh Roh Kudus yang sama, yang
memberikan wahyu kepada masing-masing sesuai tujuan Allah dalam kitab mereka.13
Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh, karena ketiga penulis ini langsung dipimpin
dan dikontrol oleh Roh Kudus yang adalah Pribadi Allah Ketiga dari Allah Tritunggal,
sehingga jika terdapat persamaan cerita itu semata-mata disebabkan karena pekerjaan
Roh Kudus dan bukan didasarkan pada keinginan manusia atau rekayasa manusia
semata (2 Ptr.1:21). Selain itu kesamaan ini tentulah dihasilkan karena berita yang mereka
saksikan benar-benar nyata. Sehingga mereka menyampaikannya dengan banyak kesamaan
ataupun dengan sedikit perbedaan.14 Untuk menanggapi perbedaan ini tentu saja karena Roh
Kudus tidak menghilangkan sisi manusia dari penulis, sehingga perbedaan bisa saja terjadi
dikarenakan latar belakang penulis ataupun ingatan dari penulis sehingga terkadang terdapat
perbedaan jumlah dan lain sebagainya, tetapi semua penulis Injil ini memiliki tujuan yang
satu, yaitu mengisahkan kehidupan, pelayanan dan karya Yesus, hingga kematiaan serta
kebangkitanNya. Kesaksian mereka sekilas berbeda namun tidak bertentangan, saling
melengkapi dan memberikan gambaran yang jelas kepada kita mengenai pribadi Yesus
Kristus.15 Kesaksian yang beragam namun tidak bertentangan ini juga yang kemudian
saling mengokohkan kesaksian satu sama lainnya. Hingga kita dapat menyimpulkan
semua kesaksian kitab dalam Injil adalah valid dan faktual.
Perlu diingat juga bahwa Matius merupakan saksi hidup dari Yesus Kristus, dan
khotbah Yesus di bukit (Matius 5-7) serta ajaran Yesus mengenai berdoa (Matius 6 : 515) yang sedang ekseget analisa sekarang ini, jelas Matius turut melihat dan mendengar hal
itu. Karena Matius merupakan salah satu dari kedua belas murid Yesus. Hal ini dapat dilihat
dari pembukaan khotbah di bukit yang dicatat dalam Matius 5 : 1-2a:
13
Dekbert Burkett, An Introduction to the New Testament adn the origins of Christiany (Cambridge:
University Press, 2002), 148.
14
Paul Enns, The Moody Handbook of Teology 1 (Malang: Literatur Saat, 2004), 94-95.
15
David Robert Ord & Robert B. Coote, Apakah Alkitab benar? (Jakarta: BPK Gunung Mulia
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 42
“Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk,
datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya.Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengajar
mereka...”
Jadi Injil Matius terbukti ditulis oleh Matius langsung di bawah kontrol Roh Kudus
untuk menyatakan kehendak Allah, dan teks dalam Matius 6 : 5-15 adalah valid dan
faktual, sehingga perkataan dalam teks itu dapat dipastikan adalah perkataan Yesus langsung
agar para pendengarnya termasuk orang percaya sekarang ini termasuk orang percaya
memahami hakikat dari berdoa yang sebenarnya.
ANALISA TEOLOGIKAL
Dalam analisa ini ekseget menemukan bahwa apa yang diteliti oleh ekseget tidak
bertentangan dengan teologi-teologi yang ada, melainkan selaras. Contohnya masalah Yesus
memerintahkan berdoa, pada kitab-kitab Injil yang lain Yesus juga memerintahkan berdoa
(cf. Mat. 26 : 41), selain itu dalam kitab-kitab yang lain rasul-rasul juga memerintahkan
orang percaya untuk berdoa (cf. Ef. 6 : 18).
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 43
*LAMPIRAN ANALISA TEKSTUAL
No
Ay.
Bunyi
Byzantym
a, B, D,
soi
1.
Z
Barat
Papirus
Syria
ὁ pather
ὑμῶν
E, G, S
Vg
L, W, D
a, D, L,
E, G, S
W, Z,
D Q,
0170
8
ὁ pather
ἡμῶν
ὁ θεὸς ὁ
a1, B
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Vg
Versi
itaur,
itd,
itff
it
6
soi en tw|
fanerw
2.
Unsial
syrc
syrs
syrp
syrpal
ita
itb
itc
itf
itg1
ith
itl
itp
ifq
ita
itaur
itb
itc
itff1
itg1
ith
itk
itl
itp
ifq
Minuskul
205
28, 33, 157,
180, 565,
579, 597,
700, 892,
1006, 1010,
1071, 1241,
1243, 1292,,
1342, 1424,
1505
33, 157, 180,
565, 579,
597, 700,
892, 1006,
1010, 1071,
1241, 1243,
1292, 1342,
copbo
copfay
205, 184,
387, 859,
1074
copsa
copmeg
Versi
lain
Bapa Gereja
f 1,
Diatessa
ron
Origen
Eusebius,
Hilary
Ambrose
Chromati-us
Augustine dll.
f13, arm
eth geo
slav
Diatessa
ron
Chrysost-om
Cyrl
arm,
geo,
slav,
Diatessa
ron
Origenes1/2,
Basil1/2,
Ambrosiaster
Ambrose
Chromatius
Jerome
Augustine
Teks yang
dipilih
Alasan memilih
teks
soi
Sesuai dengan
konteks
ὁ pather
Lebih terpercaya
karena diberi
kode [A]
ὑμῶν
f1
Page 44
pather
ὑμῶν
ὁ pather
ὑμῶν ὁ
syrh
οὐράνιος
a, B, D,
πονηροῦ
3.
13
πονηροῦ
αμην
πονηροῦ,
Οτι σοῦ
ἐστιν ἡ
βασιλεία
καὶ ἡ
δύναμις καὶ
ἡ δόξα εἰς
τοὺς
αἰῶνας.
Ἀμήν
πονηροῦ,
Οτι σοῦ
ἐστιν ἡ
βασιλεία
καὶ ἡ
δύναμις καὶ
ἡ δόξα τοῦ
πατρὸς καὶ
τοῦ ἁγίου
πνεύματος
τοὺς
Z, 0170
ita
itaur
itb
itc
itff1
ith
Vg
28, 892mg,
1424, 1505
eth, geob
Origenes1/2,
Basil1/2
205, 547,
copmeg,
copboPt
f 1,
Diatessa
ron
Origenes,
Tertullian, dll.
Vgcl
E, G, S
L, W,
D, Q,
0233
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Jerome1/6
p
h
syr , syr ,
syrpal
itf (q)
itf1
itk
28, 33, 180,
565, 579,
597, 700,
892, 1006,
1010, 1071,
1241, 1243,
1292, 1342,
1424, 1505,
copboPt, copfay
f13, arm,
eth,,
geo,
slav
πονηροῦ
Sesuai konteks
157,1253
Page 45
αἰῶνας.
Ἀμήν
ἀνθρώποις
4.
a, D
Vg
syrp,
15
ἀνθρώποις
τὰ
παραπτώμα
τα αὐτῶν
E, G, S
B, L,
W, D,
Q, 0233
Vg
mss
syrc, syrh,
syrpal
ita
itaur
itc
itff1
itg1
ith
itk
itl
it(b)
itf
itq
itl
205, 892,
copmeg,
copboPt
28, 33, 180,
565, 579,
597, 700,
892c, 1006,
1010, 1071,
1241, 1243,
1292, 1342,
1424, 1505,
copsa, copboPt
f1
Chromatiuslem
Augustin
ἀνθρώποις
f13, arm,
Basil,
eth, geo,
Chromatiuscomm
slav
Pada bagian ini ekseget menemukan adanya perbedaan teks-teks pada beberapa ayat yang dianalisa, yaitu ayat 6, 8, 13 dan 15. Tetapi setelah ekseget
analisa, maka ekseget memilih menggunakan teks yang digunakan untuk analisa-analisa sebelumnya (tidak ada perubahan), karena dengan alasan sesuai dengan
konteks dan adanya kode yang menyatakan bahwa teks yang digunakan itu lebih terpercaya. Khusus untuk ayat 13, Ekseget tidak mengikuti terjemahan LAI
yang menambahkan “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin”. Karena bagi Ekseget, ini
merupakan bagian dari pengakuan iman, sedangkan pengakuan iman sudah dinyatakan pada bagian awal doa, bahwa Allah yang memiliki kerajaan dan kuasa
yang berdaulat atas segala sesuatu sehingga tentunya kemuliaan itu hanya milik Dia.
Eksegesa Perjanjian Baru – Matius 6 : 5-15
Page 46