[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Seni Budaya Hak Cipta @ 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-undang Milik Negara Tidak Diperdagangkan Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Pegangan Siswa (BPS) yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementansi Kurikulum 2013. Buku Pegangan Siswa (BPS) ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak dibawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan ”dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. vi, 130 hlm. : ilus. ; 29,7 cm. Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 ISBN 978-602-1530-74-0 (jilid lengkap) ISBN 978-602-1530-77-1 (jilid 2b) 1. Kesenian-- Studi dan Pengajaran II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan I. Judul 707 Kontributor Naskah Penelaah : : Penyelia Penerbitan : Eko Purnomo, Dyah Tri Palupi, Buyung Rohmanto, Deden Haerudin, Julius Juih. Muksin, Bintang Hanggoro Putra, dan Daniel H. Jacob, Ayat Suryatna, Yudi Sukmayadi, Sukanta, dan Agus Budiman Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Cetakan Ke-1, 2014 Disusun dengan Huruf Times New Roman, 11 pt ii SMP/MTs Kelas VIII Semeter 1 Kata Pengantar Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut. Seni Budaya untuk Kelas VIII SMP/MTs yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada ketentuan tersebut. Seni Budaya bukan aktivitas dan materi pembelajaran yang dirancang hanya untuk mengasah kompetensi keterampilan peserta didik sebagaimana dirumuskan selama ini. Seni Budaya harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang memberikan kompetensi pengetahuan tentang karya seni budaya dan kompetensi sikap yang terkait dengan seni budaya. Seni Budaya dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup sekaligus studi karya seni budaya untuk mengasah kompetensi pengetahuan, baik dari karya maupun nilai yang terkandung di dalamnya, praktik berkarya seni budaya untuk mengasah kompetensi keterampilan, dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budaya sebagai hasil akhir dari studi dan praktik karya seni budaya. Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni rupa, tari, musik, dan teater yang diangkat dari tema-tema seni yang merupakan warisan budaya bangsa. Selain itu juga mencakup kajian warisan budaya yang bukan berbentuk praktik karya seni budaya. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya terkait dengan studi dan praktik karya seni budaya, melainkan juga melalui pelibatan aktif tiap peserta didik dalam kegiatan seni budaya yang diselenggarakan oleh kelas maupun sekolah. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan materi yang digali dari kearifan lokal dan relevan sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai pengayaan dari buku ini. Sesuai dengan konsep Kurikulum 2013, buku ini disusun dengan mengacu pada pembelajaran Seni Budaya secara terpadu dan utuh. Keterpaduan dan keutuhan tersebut diwujudkan dalam rangkaian bahwa setiap pengetahuan yang diajarkan, pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat siswa terampil dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak dalam bentuk atau terkait dengan karya seni budaya, dan bersikap sebagai manusia dengan rasa penghargaan yang tinggi terhadap karya-karya seni warisan budaya dan warisan budaya bentuk lainnya. Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatankegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam. Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran 2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2014 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh iii Seni Budaya Diunduh dari BSE.Mahoni.com Datar Isi Kata Pengantar ................................................................................................................................................. Datar Isi ........................................................................................................................................................... iii iv BAB 1 PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BENDA KERAS........................................................ A. Ragam Hias ............................................................................................................................................ B. Alat dan Bahan ....................................................................................................................................... C. Teknik penerapan ragam hias............................................................................................................... D. Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... E. Rangkuman ............................................................................................................................................. F. Releksi ..................................................................................................................................................... 2 5 9 11 13 13 14 BAB 2 TAPESTRI ........................................................................................................................... A. Tapestri ................................................................................................................................................... B. Bahan dan Alat Tenun Tapestri............................................................................................................ C. Teknik Tapestri ...................................................................................................................................... D. Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... E. Rangkuman ............................................................................................................................................ F. Releksi .................................................................................................................................................... 16 19 20 21 24 24 25 BAB 3 MENYANYIKAN LAGU DAERAH ................................................................................... A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah ......................................................................................... B. Menyanyi Secara Unisono .................................................................................................................... C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah............................................................................ D. Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... E. Rangkuman ............................................................................................................................................ F. Releksi .................................................................................................................................................... 28 30 31 31 35 36 36 BAB 4 BERMAIN ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL ............................................................ A. Jenis Musik Ansambel Tradisional ..................................................................................................... B. Memainkan Ansambel Tradisional ..................................................................................................... C. Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... D. Rangkuman ............................................................................................................................................ E. Releksi .................................................................................................................................................... 38 40 41 48 50 50 BAB 5 MERANGKAI GERAK TARI KREASI ............................................................................... A. Merangkai Gerak Tari Kreasi .............................................................................................................. B. Properti Tari Gaya Kreasi ..................................................................................................................... C. Iringan Tari Gaya Kreasi ...................................................................................................................... D. Berlatih Merangkai Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan................................................................. E. Uji Kompetensi....................................................................................................................................... F. Rangkuman ............................................................................................................................................. G. Releksi ................................................................................................................................................... 54 57 58 59 60 63 65 65 iv SMP/MTs Kelas VIII Semeter 1 BAB 6 MERAGAKAN GERAK TARI KREASI............................................................................... A. Jenis Penyajian Tari Kreasi ................................................................................................................... B. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan ................................................................ C. Berlatih Meragakan Tari Kreasi dengan Iringan................................................................................ D. Uji Kompetensi....................................................................................................................................... E. Rangkuman ............................................................................................................................................. F. Releksi ..................................................................................................................................................... 68 70 72 74 82 84 84 BAB 7 KONSEP TEATER TRADISIONAL .................................................................................... A. KonsepTeater Tradisional ..................................................................................................................... B. Bentuk-Bentuk Teater Tradisional Indonesia .................................................................................... C. Sumber Cerita Teater Tradisional......................................................................................................... D. Membaca Naskah Teater........................................................................................................................ E. Uji Kompetensi........................................................................................................................................ F. Rangkuman.............................................................................................................................................. G. Releksi..................................................................................................................................................... 88 90 90 93 95 105 105 105 BAB 8 MEMENTASKAN TEATER TRADISIONAL...................................................................... A. Pementasan Teater Tradisional ........................................................................................................... B. Mengevaluasi Pementasan Teater Tradisional..................................................................................... C. Membaca Naskah Teater........................................................................................................................ D. Uji Kompetensi ...................................................................................................................................... E. Rangkuman ............................................................................................................................................. F. Releksi ..................................................................................................................................................... 108 110 111 112 126 126 126 Glossarium .................................................................................................................................................. 129 Datar Pustaka ............................................................................................................................................. 130 . . . v Seni Budaya vi SMP/MTs Kelas VIII Semeter 1 Kurikulum 2013 Seni Budaya 1 BAB 1 Penerapan Ragam Hias Pada Bahan Keras Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 1, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni ragam hias, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 2 Menjelaskan penerapan ragam hias pada bahan keras Mengidentiikasi jenis ragam hias pada bahan keras Mengidentiikasi karakter bahan keras Membuat ragam hias pada bahan keras Menghargai warisan budaya ragam hias nusantara. SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Indonesia memiliki kekayaan dalam seni ragam hiasnya yang sangat beragam. Ragam hias melambangkan makna bagi masyarakat pendukungnya. Ragam hias diterapkan pada bangunan rumah, pusaka, perhiasan, pakaian, peralatan rumah tangga, serta alat-alat untuk keperluan adat dan upacara. Ragam hias memiliki makna dan simbol berbeda, baik bentuk maupun ornamen yang dibuat. Ornamen bunga teratai misalnya melambangkan keagungan. Bunga melati melambangkan kesucian. Di bawah ini terdapat beberapa ragam hias yang diterapkan pada beberapa benda dengan bahan yang berbeda. 1 2 3 4 5 6 7 8 Sumber gambar : Kemdikbud, 2013 Kurikulum 2013 Seni Budaya 3 Setelah mengamati beberapa gambar, tuliskan hasil pengamatan pada kolom yang telah disediakan! 1. Amatilah jenis benda pada gambar diatas. Tuliskan teknik dan bahan yang digunakan! 2. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ragam hias pada benda tersebut di atas ! 3. Sebutkan bahan yang digunakan dalam mengaplikasikan ragam hias di atas! No.Gambar Teknik Bahan 1 2 3 4 5 6 7 8 4 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 A. Ragam Hias Keragaman budaya daerah memberi kan kontribusi pada ragam hias di Nusantara. Kekayaan ragam hias daerah memberikan identitas pada daerah yang bersangkutan. Ragam hias memiliki makna dan fungsi yang berbeda dan memiliki arti simbolik seperti, dapat menangkal roh-roh jaha t, me mberikan ke ber k a h an , d an sebagai simbol pangkat atau kedudukan dalam masyarakat. Ragam hias atau ornamen untuk hiasan dapat berupa motif tumbuhan, hewan, manusia dan geometris yang digunakan untuk memperindah bidang dua dan tiga dimensi. Motif ragam hias dua dimensi dapat diterapkan pada benda kerajinan anyaman, ukiran maupun bagian Sumber gambar : Internet dari sisi bangunan rumah tradisional. Pada ragam hias yang bersifat tiga di men si dijumpai pada barang-barang rumah tangga dan kerajinan tangan. Jenis ragam hias setiap daerah berbeda-beda dan me miliki ciri khas dalam pembuatannya. Ragam hias ini muncul dalam bentuk dasar yang sama seperti bentuk lora, fauna, manusia dan bentuk geometris. Bentuk-bentuk tersebut biasanya merupakan bentuk stilisasi dari bentuk aslinya. Proses pem buatan ragam hias ini dapat dilakukan dengan cara memahat, menganyam, dan pengecatan. Bahanbahan yang digunakan dapat berupa kayu, batu, bambu, rotan, mendong atau pandan. Sumber gambar : Internet Kurikulum 2013 Seni Budaya 5 1. Jenis-jenis ragam hias a. Ragam hias lora Bentuk ragam hias lora dapat dijumpai pada sebagian besar daerah di Nusantara. Jenis motif ragam hias flora merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang diwujudkan dalam bentuk sulur-suluran. Sumber gambar : Internet b. Ragam hias fauna Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami perubahan bentuk atau gaya. Motif ragam hias fauna diambil dari jenis yang ada di daerah setempat sebagai ciri khasnya. Beberapa jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu, burung, gajah, kadal, dan ikan. Sumber gambar : Internet 6 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 c. Ragam hias iguratif (manusia) Bentuk ragam hias iguratif pada umumnya sudah mengalami perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu seperti untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan. Sumber gambar : Internet d. Ragam hias geometris Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangan bentuk dasar-dasar geometris seperti lingkaran, segi tiga, segi empat, segi lima, belah ketupat dan bentuk bebas. Motif bentuk geometris dapat di buat dengan cara menggabungkan bentukbentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. Sumber gambar : Internet 2. Pola ragam hias Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Ragam hias ini dapat berbentuk pola simetris dan asimetris. Pola simetris yaitu apabila pola ragam hias memiliki bentuk motif yang sama dan diletakkan seimbang antara sisi kiri dan kanannya. Sedangkan pada pola asimetris motif ragam hias tidak diletakkan di tengah atau motif tidak diletakan sama antara sebelah kanan dan kirinya tetapi masih memiliki keindahan pada komposisinya. Pada pola ragam hias geometris dapat dilihat pada bentuknya Kurikulum 2013 Seni Budaya 7 seperti segitiga, segiempat, garis silang, lingkaran dan zigzag. Pola ragam hias adalah hasil susunan dari suatu aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu. P e n em p at an p o l a rag am h i as tergantung dari tujuan. Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat be rupa pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan. a. Pola Simetris Pola simetris terbentuk dari susunan motifmotif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan bentuk yang sama dalam susunannya. b. Pola a-simetris Pola A-simetris terbentuk dari komposisi yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni. c. Pola ragam hias tepi Pola ragam hias tepi bentuknya berupa pengulangan dari bentuk sebelumnya dan digunakan untuk menghias bagian tepi pada bahan tertentu. d. Pola ragam hias menyudut Pola ragam hias menyudut membentuk pola segi tiga dan umumnya memiliki bentuk ragam hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk ragam hias yang sudah ada e. Pola ragam hias Pola ragam hias memusat bentuk coraknya berdiri sendiri. Pola ragam hias ini gabungan dari beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias baru. Sumber gambar : Pribadi 8 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 f. Pola ragam hias beraturan Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran yang sama. g. Pola ragam hias tidak beraturan Pola ragam hias tidak beraturan merupakan sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan tidak mengikuti pola proporsi dan komposisi yang seimbang Sumber gambar : Pribadi B. Alat dan bahan Penempatan ragam hias dalam menunjang unsur keinda ha n dapat dite ra pkank an p ad a b eb erap a j en i s bahan seperti kayu, batu, keramik, dan logam. Bahan-bahan tersebut menyebabkan benda pada pembuatan dalam ragam hiasnya. Ada yang menggunakan pahat, pisau, dan kuas cat. Perbedaan alat dan bahan tersebut berdampak pada nilai keindahan. Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam membuat ragam hias antara lain : 1. Pahat Pahat memiliki mata bentuk lurus dan melengkung. Pahat digunakan untuk membuat torehan atau pahatan pada media kayu. Sumber gambar : Internet Kurikulum 2013 Seni Budaya 9 2. Palu kayu Palu digunakan untuk memukul pahat yang sudah diberi sketsa ragam hias. Proses pemukulannya disesuaikan dengan kedalaman ukiran yang akan dibuat. 3. Kuas Kuas digunakan untuk pemberian warna pada media kayu, batu, keramik, dan logam. 4. Politur Politur adalah pelapis dengan warna natural yang penggunaanya dilakukan dengan kuas maupun di semprot. 5. Cat kayu/besi Cat digunakan untuk memberi efek warna dari ragam hias yang dibuat. Cat kayu/ besi dapat bertahan lama dan ragam hias akan lebih indah dan menarik. 6. Kayu/papan Media kayu atau papan dapat berupa kayu papan atau batangan. 7. Batu Berbagai macam batu dapat digunakan sebagai media untuk menggambar ragam hias. Pilihlah batu yang memiliki permukaan rata agar lebih mudah mengaplikasikan ragam hias. Sumber gambar : Internet 10 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 C. Teknik penerapan ragam hias Penerapan ragam hias dapat dilakukan pada media kayu, keramik, batu, besi, tembaga, kuningan, anyaman bambu, dan rotan. Secara teknis pelakuan yang dilakukan pada masingmasing bahan berbeda-beda, ada yang menggunakan teknik ukir, cor, etsa, dan pengecatan. 1. Teknik ukir Jenis bahan yang dapat digunakan dalam teknik ukir dapat berupa bahan dari kayu. Kayu yang sudah diberi ragam hias kemudian diukir sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Alat yang digunakan bisa menggunakan ukuran berbeda tergantung dari besar kecilnya ragam hias yang digunakan. Proses Mengukir a. Membuat desain/ g am b ar y an g d igunakan sebagai panduan untuk mengukir b.Menempelkan desain pada media ukir (kayu) dan ke mudi an me ngukirnya. c. Mengamplas/ menghaluskan d an k e m u d i an m e m b e r i plitur/ pernis Sumber gambar : Internet 2. Teknik Cor Penggunaan teknik cor dapat menggunakan bahan dasar kuningan, tembaga, tanah liat, gips, dan besi. Proses teknik cor de ngan menggunakan bahan dasar gips yang dilakukan dengan cara membuat pola negatif atau cetakan tanah liat. Sebelum proses pengecoran ragam hias dari bahan tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu. Selanjutnya dibuatkan tempat berupa kotak atau tabung untuk menempatkan negatif ragam Kurikulum 2013 Seni Budaya 11 hias sesuai dengan posisi yang sudah ditentukan. Kemudian bahan utama pembentuk ragam hias dapat dituangkan dan untuk selanjutnya tunggu hingga bahan utama mengering dan buka setelah itu rapikan hasil cetakannya. Sumber gambar : Internet Teknik cor umumnya menggunakan bahan-bahan yang di ca irkan terlebih dahulu seperti bubuk gips, tanah liat dan lo gam. Bahan-bahan tersebut ada yang menggunakan air sebagai bahan tambahannya dan ada yang menggunakan proses pema na san/ pembakaran se perti logam. Penggunaan teknik cor dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Membuat negatif atau model yang akan dicetak b. Membuat cetakan c. Pembakaran d. Penyelesaian dengan cat dan pelapis vernis/melamin Alat dan bahan: a. Ember b. Pengaduk dari kayu c. Gips d. Tanah liat e. Air f. Cetakan dari kayu/batako (hebel) g. Cat besi/vernis 3. Teknik pengecatan Keindahan ragam hias dapat dijumpai pada rumahrumah adat, dan barang-barang hiasan. Ragam hias dengan motif tertentu terlihat dengan nuansa warna-warni yang indah dengan perpaduan warna cat yang harmonis. Aplikasi motif ragam hias dapat dilakukan dengan pengecatan pada bahan kayu, batu, maupun besi. Bahan-bahan tersebut terlebih dahulu dibuat ragam hiasnya kemudian dilakukan pengecatan sesuai dengan pola ragam hiasnya. Alat dan bahan : Sumber gambar : Pribadi 12 SMP/MTs Kelas VIII a. Kuas b. Palet cat c. Pensil d. Cat minyak/akrilik e. Kayu/triplek Semeter 2 D. Uji Kompetensi 1. Uji Kompetensi Unjuk Kerja Buatlah motif ragam hias dengan ketentuan sebagai berikut : a. Teknik lukis pada bahan kayu b. Gambar di buat dalam bentuk ragam hias nusantara c. Gambar di buat dengan memperhatikan prinsip-prinsip menggambar yang baik dan benar. d. Gambar diselesaikan dengan menggunakan cat kayu 2. Uji Kompetensi Pengetahuan Jawablah pertanyaan berikut ini ! a. Jelaskan arti ragam hias ? b . Apa manfaat gambar ragam hias dalam pengembangan budaya daerah ? c. Jelaskan macam-macam pola-pola ragam hias yang kamu ketahui ! 3. Uji Kompetensi Sikap Berikan uraian singkat dari setiap petanyaan berikut ini ! a. Bagaimana tanggapanmu terhadap keragaman ragam hias yag ada di Nusantara! b. Kesan apa yang dapat kamu tangkap dari berkarya ragam hias pada media bahan keras! E. Rangkuman Penerapan ragam hias tidak terbatas pada media kain dan kertas saja, tetapi dapat juga dilakukan pada bahan kayu, batu, besi, rotan, dan bambu. Proses pembuatan ragam hias pada bahan-bahan tersebut memiliki teknik pengerjaan yang berbeda antara bahan yang satu dan lainnya. Teknik-teknik ini dapat berupa pahatan atau ukiran, cor, dan teknik sapuan kuas dengan menggunakan cat. Sebagian besar ragam hias pada bahan kras dapat dijumpai pada bangunan-bangunan rumah tradisional di Nusantara dan barang-barang kerajinan rumah tangga. Kurikulum 2013 Seni Budaya 13 F. Releksi Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari tradisional, isilah kolom dibawah ini : 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No. 14 : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… Pernyataan 1 Saya berusaha belajar ragam hias saya dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 3 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran ragam hias o Ya o Tidak 4 Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran merangkai ragam hias o Ya o Tidak 5 Saya menghargai keunikan ragam hias o Ya o Tidak SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… No. Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan ragam hias o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan ragam hias o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran ragam hias o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok dalam membuat ragam hias o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan ragam hias o Ya o Tidak Keindahan dan keunikan ragam hias bukan saja terletak pada keindahan susunan motifnya saja tetapi dapat juga dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Bahan-bahan seperti kayu, batu, besi, rotan dan bambu yang tersebar dan banyak dijumpai di Nusantara memberi kekayaan pada keunikan penerapan ragam hias yang ada. Dengan demikian sudah sepantasnya kita mensyukuri karunia Tuhan YME yang memberikan begitu banyak kekayaan alam pada kita dengan terus berkarya. ... Kurikulum 2013 Seni Budaya 15 BAB Tapestri 2 Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 2, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni ragam hias, yaitu: 1 2. 3. 4. 16 Menjelaskan pengertian teknik Tapestri Mengidentiikasi setiap jenis karya tekstil teknik Tapestri Menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan Tapestri Membuat karya Tapestri SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Tapestri adalah teknik pada yang berhubungan dengan membuat kerajinan. Teknik tapestri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan berupa benang, sabut kelapa, kain, kerta yang digulung kecil, serta benda lain. Pada kehidupan sehari-hari tapestri dijumpai pada keset kaki, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja, dan syal. Perhatikan gambar-gambar di bawah ini! 1 3 5 2 4 6 Sumber gambar : Internet Kurikulum 2013 Seni Budaya 17 1. Amatilah jenis benda pada gambar diatas. Sebutkan jenis dan fungsi benda tersebut! 2. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ragam hias pada benda tersebut di atas ! 3. Sebutkan bahan yang digunakan dalam mengaplikasikan ragam hias di atas! No.Gambar Teknik Jenis Model 1 2 3 4 5 6 18 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 A. Tapestri Kata Tapestri diambil dari bahasa Perancis Tapiesserie yang berarti penutup lantai atau bahasa Latin Tapestrum, sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik. Karya tenunan Tapestri dapat digunakan sebagai benda seni maupun benda yang memiliki fungsi pakai. Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Tapestri sendiri adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun benang-benang, serta-serat, dan bahan lain seperti kayu, logam, dan rotan dalam satu komposisi benda yang memiliki fungsi seni dan pakai. Karya tenun Tapestri memiliki keindahan dan bentuk yang unik karena jalinan tenunan benang-benang aneka warna yang menutupi bidang gambar dan paduan unsur-unsur bahan lain. Pada umumnya tenunan tapestri akan tampil dalam bentuk gambargambar dekoratif. Selain itu hasil karya tapestri dapat juga dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lain seperti seratserat alam yang tampil alami maupun yang diberi warna. Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni tertentu.Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu. Sumber gambar: Internet Sumber gambar: Internet Benang Lungsi Kurikulum 2013 Benang Pakan Seni Budaya 19 Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi, keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian karya tapestri. Sumber gambar: Internet B. Bahan dan Alat Tenun Tapestri Tenun Tapestri menggunakan bahan yang disesuaikan dengan ukuran panjang dan lebar kain atau produk yang akan dibuat. Beberapa bahan dan alat tersebut, yakni : 1. Alat Tenun Tapestri a. Bentangan (Spanram) Alat spanram digunakan untuk mengaitkan benang lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan ukuran 1 cm antar pakunya. b. Gunting Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai. c. Sisir Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan yang baik. d. Paku Penggulung Fungsi paku penggulung digunakan untuk menyisipkan benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk corak atau motif tertentu. Sumber gambar: Internet 20 SMP/MTs Kelas VIII Jarum pipih kayu Paku penggulung Semeter 2 2. Bahan Tenun Tapestri Bahan-bahan tenun Tapestri adalah sebagai berikut : a. Benang Wol b. Kain Perca c. Bambu d. Manik-manik Benang Wol C. Teknik Tapestri Ragam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilakukan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut spanram. Spanram digunakan sebagai alat untuk menunjang benang lungsi dan pakan yang menjadi elemen pembentuk ragam hias. Beberapa tahapan dalam membuat ragam hias dengan teknik tapestri adalah sebagai berikut : Kain Perca Bambu 1. Menyiapkan Desain Ragam Hias Desain berupa gambar dengan tema tertentu. Desain dibuat untuk mempermudah dalam membuat tenunan. Manik-manik Sumber gambar: Internet Sumber gambar: Internet Kurikulum 2013 Seni Budaya 21 2. Membuat jalinan tenun Tapestri Sumber gambar: Internet Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya. Jalinan benang lungsi dan pakan akan menyatu dalam satu bentuk ragam hias. Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri antara lain : a) Teknik tenun simetris Teknik tenun tapestri menggunakan teknik tenun simetris yaitu teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang lungsi sehingga membentuk ragam hias. Sumber gambar: Internet b) Teknik tenun a-simetris Penggunaan teknik a-simetris yaitu teknik menenun dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam hias yang di buat. Tenun tapestri juga terdapat sambungan antar benangbenangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada benang pakannya, karena pada benang pakan merupakan unsur pembentuk ragam hiasnya. Sumber gambar: Internet 22 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Mengenal Tokoh Lahir di Grobogan, Purwodadi, 2 Januari 1938. Pendidikan: Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) 1958, juga bergabung dalam Sanggar Bumi Tarung. Pameran tunggal: 1990 – “Rona Kehidupan” di Edwin’s Gallery, Jakarta / 1993 – Pameran Tunggal di Taman Budaya Surakarta / 1995 – Pameran Tunggal di Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali / 1998 – Pameran “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 1999 – Pameran “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Galeri Nasional, Jakarta dan Bentara Budaya, Yogyakarta. Pameran bersama: 2001 – “Melik Nggendong Lali”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 2002 – “Urip Mampir Ngombe”, Bentara Budaya, Yogyakarta / 2003 – “Borobudur Agitatif”, Langgeng Galeri, Magelang. Djoko Pekik merupakan salah satu seniman yang dikenal dengan karya-karyanya yang kritis terhadap situasi politik di negara ini. Semenjak Indonesia 1998 Berburu Celengnya terjual seharga satu milyar, Djoko Pekik menyandang julukan pelukis satu milyar. Sejarah kekaryaannya membuat harga tersebut menjadi masuk akal. Di antara 300-an karyanya, trilogi Susu Raja Celeng (1996), Indonesia 1998 Berburu Celeng (1998), dan Tanpa Bunga dan Tanpa Telegram (2000) merupakan favoritnya. (Sumber: Wikipedia dan Berbagai sumber media) Kurikulum 2013 Seni Budaya 23 D. Uji Kompetensi 1. Uji Kompetensi Unjuk Kerja Buatlah ragam hias pada tenun tapestri dengan ketentuan sebagai berikut : a. Gunakan jenis ragam hias geometris pada tenun tapestri b. Buatlah sketsa gambar sebagai pola desain pada tenunan c. Gunakan bahan kain perca sebagai jalinan pakan d. Buatlah ragam hias tenun tapestri dengan ukuran 30 x 30 cm e. Gunakan bambu sebagai gantungan tapestri 2. Uji Kompetensi Pengetahuan Jawablah pertanyaan berikut ini ! a. Jelaskan arti lungsi dan pakan pada tenunan tapestri ! b. Apakah yang dimaksud dengan tenun tapestri ! c. Jelaskan macam-macam pola-pola tenun tapestri ! 3. Uji Kompetensi Sikap Berikan uraian singkat dari setiap petanyaan berikut ini ! a. Manfaat apa yang bisa diambil dari kegiatan belajar tenun tapestri ! b. Kegiatan belajar tenun tapestri melatih diri untuk teliti dan disiplin mengapa demikian? E. Rangkuman Penerapan ragam hias dengan menggunakan tenun tapestri dapat dilakukan dengan teknik yang sederhana. Teknik yang digunakan bisa menggunakan teknik tenun tapestri simetris dan a simetris. Teknik tenun simetris menggunakan benang pakan sebagai unsur pembentuknya dengan cara menjalin benang pakan pada lungsi dengan urutan yang sama dan t i d ak t erp u t u s -p u t u s . S ed an g k an p ad a t ek n i k t en u n a-simetris benang pakannya berdiri sendiri. Ragam hias dengan tenun tapestri dapat berfungsi sebagai hiasan dinding maupun pembersih kaki atau keset. Tenun tapestri juga dapat menggunakan bahan-bahan sintetis buatan pabrik seperti kain perca, tali plastik, dan benang dengan berbagai ketebalan dan warna atau bahan alam berupa serat goni, alang-alang, serabut kelapa dan bahan lainnya yang dapat digunakan sebagai benang. 24 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 F. Releksi Tapestri merupakan salah satu teknik dalam seni rupa. Banyak benda pakai atau benda fungsional dibuat dengan menggunakan teknik tapestri seperti karpet, syal, serta keset. Sebelum melakukan releksi ada baiknya melakukan penilaian terhadap diri sendiri dan juga teman di kelas. Isilah kolom di bawah ini disertai dengan kejujuran dan tanggung jawab. Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan gerak tari tradisional, isilah kolom dibawah ini : 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No. : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… Pernyataan 1 Saya berusaha belajar teknik tapestri dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya mengikuti pembelajaran teknik tapestri dengan tanggung jawab o Ya o Tidak 3 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran teknik tapestri o Ya o Tidak 5 Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran teknik tapestri o Ya o Tidak Kurikulum 2013 Seni Budaya 25 2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan teknik tapestri o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan teknik tapestri o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran teknik tapestri o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok berlatih teknik tapestri o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan teknik tapestri o Ya o Tidak Kreativitas, ketelitian, kedisiplinan dan kejelian dalam mengolah bahan sangat dan teknik pengerjaan dapat mempengaruhi Keindahan dan keunikan ragam hias pada hasil tenunan tapestri. Kemampuan ini harus disadari bahwa perlu ada rasa percaya diri dan terbukanya pikiran, perasaan, dan rasa keindahan dalam berkarya sehingga akan memunculkan hasil karya yang baik dan indah. Untuk itu perlu adanya kerja keras dan sungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaannya. ... 26 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Kurikulum 2013 Seni Budaya 27 BAB Menyanyikan Lagu Daerah 3 Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 3, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni musik, yaitu: 1. Mengidentiikasi teknik menyanyi lagu daerah 2. Mengidentiikasi gaya menyanyi lagu daerah 3.Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya menyanyikan lagu daerah 4. Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih berlatih teknik dan gaya menyanyikan lagu daerah 5. Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan teknik dan gaya 6. Mengkomunikasikan keunikan lagu daerah 28 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Setiap suku memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah. Menyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Perhatikan dan amati beberapa gambar di bawah ini. 5 1 2 3 4 6 Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pengamatan pertunjukan musik, jawablah pertanyaan di bawah ini: 1. Jelaskan 2 ciri lagu daerah? 2. Jelaskan prinsip-prinsip menyanyikan lagu daerah? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar seperti Majalah, buku, internet dan sumber belajar lain Kurikulum 2013 Seni Budaya 29 A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah Tahukah kalian bahwa setiap suku di Indonesia memiliki lagu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa dae rah se tempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara orkestra. Kebanyakan karya-karya seni musik (karawitan) yang dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun repertoar lain biasanya bersifat tradisional dan anonimus. Karenanya, usia sebuah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Seringkali seorang pemain/seniman ahli Karawitan menambah atau mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw yang tersendiri sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah yang tertentu. Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaanper be daan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi: Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas lokal genius. Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya. Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya. Gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya, pada musik Betawi dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara kroncong asli, langgam dan stambul. Dalam karawitan Betawi Gaya atau musical style dikenal dengan istilah Liaw. Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi. Di Jawa disebut dengan Sinden, demikian juga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatera Utara sering 30 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 disebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan ada yang disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkestrasi musik tradisional. B. Menyanyi Secara Unisono Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang dilakukan secara seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara berkelompok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun seorang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan seorang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering disebut dengan menyanyi secara unisono. Menyanyi secara unisono membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan terlihat tidak bagus. Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi nasehat atau sanjungan terhadap mahkluk sesama. Ibuibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa me nya nyi secara unisono maupun perseorang sering dilakukan oleh masyarakat. Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasehat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima. C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah Setelah kalian mengetahui tentang teknik dan gaya menyanyi lagu-lagu daerah nyanyikanlah lagulagu di bawah ini! Kurikulum 2013 Seni Budaya 31 Mak Inang 32 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Lir-ilir Kurikulum 2013 Seni Budaya 33 Jali-jali 34 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 D. Uji Kompetensi Isilah tabel di bawah ini! No Judul lagu Makna lagu Pencipta 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nyanyikanlah lagu di bawah ini dengan teknik dan gaya sesuai dengan asal daerahnya! Sinom Kurikulum 2013 Seni Budaya 35 E. Rangkuman Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu dengan bahasa daerah. Setiap daerah memiliki teknik dan gaya dalam menyanyikan lagu tersebut. Lagu-lagu daerah biasanya memiliki nasehat dalam menjalani kehidupan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat dolanan. Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka bernyanyi sambil melakukan permainan tradisional. Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan. F. Releksi Kalian telah belajar tentang menyanyi lagu daerah dengan teknik dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing. Tentu kalian dapat merasakan perbedaan menyanyi dengan gaya daerah darimana lagu itu berasal. Kita perlu memahami dan mempelajari budaya-budaya daerah lain selain budaya kita sendiri. Dengan mempelajari bahasa daerah lain melalui nyanyian kita dapat memahami makna dan arti lagu tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Nah sekarang tuliskan pengalaman kalian ketika bertemu atau berkunjung ke daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan kalian! 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No. 36 : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… Pernyataan 1 Saya berusaha menyanyikan lagu tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya berusaha menyanyikan lagu tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 3 Saya mengikuti pembelajaran menyanyikan lagu daerah dengan tanggung jawab o Ya o Tidak 4 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 5 Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 6 Saya menghargai keunikan menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 3 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 4 Berperan aktif dalam kelompok berlatih menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 5 Menyerahkan tugas tepat waktu tentang menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan ragam menyanyikan lagu daerah o Ya o Tidak 7 Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik o Ya o Tidak Genarasi muda saat sekarang ini kurang tertarik mempelajari dan mau menjadi penyanyi lagu tradisional. Ini disebabkan menjadi penyanyi lagu tradisional tidak menjanjikan secara materi untuk masa depan. Disisi lain, penyanyi lagu tradisional diperlukan agar kelestarian lagu tradisional tetap terjaga sepanjang masa. Kurikulum 2013 Seni Budaya 37 BAB 4 Bermain Ansambel Musik Tradisional Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 4 peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni musik, yaitu: 1. 2. 3. 4. Mengidentiikasi teknik dan gaya memainkan ansambel musik tradisional Mengidentiikasi gaya memainkan ansambel musik tradisional Membandingkan teknik dan gaya memainkan ansambel musik tradisional Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya memainkan ansambel musik tradisional 5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih berlatih teknik dan gaya memainkan ansambel musik tradisional 6. Memainkan ansambel musik tradisional 7. Mengkomunikasikan keunikan memainkan ansambel musik tradisional. 38 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Bermain musik secara ansambel memerlukan kerja sama dan kekompakan. Musik ansambel merupakan salah satu jenis musik yang dimainkan minimal terdiri dari tiga jenis alat musik yang berbeda. Harmonisasi bunyi merupakan salah satu kekuatan pada musik ansambel. Perhatikan dan amati beberapa gambar di bawah ini. 1 2 3 4 5 6 Sumber gambar: Kemdikbud dan Internet Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pertunjukan musik, jawablah pertanyaan dibawah ini: 1. Jelaskan dua ciri musik ansambel? 2. Jelaskan prinsip-prinsip memainkan musik ansambel? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar seperti Majalah, buku, internet dan sumber belajar lain Kurikulum 2013 Seni Budaya 39 A. Jenis Musik Ansambel Tradisional Sumber gambar:Kemdikbud, 2014 Gambar 4.1 Jenis alat musik tradisional Gendang dan Kenong. Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Gambar 4.2 Memainkan alat musik tiup. Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Gambar 4.3 Memainkan alat musik pukul. 40 SMP/MTs Kelas VIII Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai belahan dunia. Di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat sekarang ini adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering disebut dengan istilah seni karawitan. Istilah karawitan pada saat sekarang di daerah-daerah tertentu terutama pada lingkungan perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang memiliki sifat, kerakter, dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu. Banyak yang memnggunakan istilah karawitan dengan berangkat dari dasar kata rawit seperti menurut Ki Sindu Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe rawit yang kecil serta halus, indah. Indah artinya disini adalah seni. Jadi karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro. Sedangkan menurut R.M. Kusumadinata dari Bandung bahwa istilah karawitan adalah “pancaran sinar yang indah”, yaitu seni artinya karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan salendro. Namun pada saat sekarang istilah karawitan sangat luas sekali pengertiannya, jadi kalau istilah karawitan hanya seni suara yang berlaraskan pelog dan salendro saja tidak mewakili pada jenisjenis musik lainnya,sementara jenis-jenis musik di Indonesia sangat beragam, dengan demikian di era sekarang bahwa istilah karawitan adalah mencakup jenis-jenis alat musik yang berbentuk vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang ada di Indonesia. Dengan demikian bertolak dari pengertian itu maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian dapat digunakan untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang memiliki karakter yang halus, kecil dan indah. Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa, Bali, Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain di Indonesia. Contoh; Talempong Sumatera Barat, Gondang Sumatera Utara, Kulintang Sulawesi Selatan, Angklung Jawa Barat, Arumba, tifa, dan sejenisnya. Semeter 2 B. Memainkan Ansambel Tradisional Cobalah mainkan lagu-lagu di bawah ini dengan alat musik yang ada di daerahmu! Rambadia Kurikulum 2013 Seni Budaya 41 Selendang Mayang 42 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Kambanglah Bungo Kurikulum 2013 Seni Budaya 43 Bungong Jeumpa 44 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Iringan Tari Ngarojeng Dalam Gamelan Topeng Betawi Kurikulum 2013 Seni Budaya 45 Pola Dasar Tabuh Iringan Tari Gamelan Sunda 46 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Mengenal Tokoh Pada usia enam tahun, pertama kali mengenal biola. Pada umur sepuluh tahun ia sudah mendapat sambutan hangat pada pemunculannya yang pertama di Yogyakarta tahun 1949. Boleh dikatakan sebagai anak ajaib untuk biola di Indonesia, karena di usia muda sekali sudah lincah bermain biola. Tahun 1952 Sekolah Musik Indonesia (SMIND) dibuka, dengan persyaratan menerima lulusan SMP atau yang sederajat. Pada tahun 1952, Idris Sardi baru berusia 14 tahun, sehingga ia belum lulus SMP, namun karena permainannya yang luar biasa ia bisa diterima sebagai siswa SMIND tersebut. Bersama temannya yang juga pemain biola, Suyono (almarhum) namun bukan anak ajaib, yang lebih tua 2 tahun merupakan dua orang siswa SMIND yang berbakat sekali. Pada orkes siswa SMIND pimpinan Nicolai Varvolomejeff, tahun 1952 Indris yang masih memakai celana pendek dalam seharian duduk sebagai konser master pada usia 14 tahun, duduk bersanding dengan Suyono. Rata-rata siswa SMIND berusia di atas 16 tahun. Guru biola Idris waktu di Yogyakarta (1952-1954) adalah George Setet, sedangkan pada waktu di Jakarta (setelah 1954) adalah Henri Tordasi. Kedua guru orang Hongaria ini telah mendidik banyak pemain biola di Indonesia (orang Hongaria adalah pemain biola unggul). Ketika M. Sardi meninggal, 1953, Idris dalam usia 16 tahun harus menggantikan kedudukan sang ayah sebagai violis pertama dari Orkes RRI Studio Jakarta pimpinan Saiful Bahri. Pada tahun 60-an, Idris beralih dari dunia musik biola serius, idolisme Heifetz, ke komersialisasi Helmut Zackarias. Seandainya dulu Idris Sardi belajar klasik terus pada tingkat kelas master dengan Jascha Heifetz atau Yahudi Menuhin, maka ia akan menjadi pemain biola kelas dunia setingkat dengan Heifetz dan Mehuhin. Namun, meskipun dia belum pernah belajar biola di luar negeri, ia tetap setingkat dengan Zacharias. Orang Indonesia yang pernah belajar dengan Haifetz adalah Ayke (Liem) Nursalim, kini keadaannya tidak dapat main biola lagi akibat kram pada jari-jarinya, dan merupakan wanita pemain biola Indonesia yang pernah terpandang (dulu di usia 4 tahun/1955 di Yogyakarta sudah main di orkes). (Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media) Kurikulum 2013 Seni Budaya 47 C. Uji Kompetensi 1. Pengetahuan No. Jenis Alat Musik Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa Nomor Induk Siswa Tugas ke : Seni Budaya : Memainkan musik ansambel : : : Cara Memainkan Daerah Asal Sumber Informasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 48 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 2. Sikap a. Isilah identitas kalian sesuai dengan kolom yang tersedia di bawah ini b. Aktivitas kelompok tentu memerlukan sikap yang perlu dikembangkan sehingga dapat berjalan dengan baik c. Nah sekarang identiikasikan sikap yang perlu dikembangkan sesuai dengan kolom yang tersedia Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa Nomor Induk Siswa Tugas ke No. : Seni Budaya : Memainkan musik ansambel : : : Aktivitas yang dilakukan Sikap yang perlu di kembangkan p p 1 2 Menyanyi Unisono Bermain Musik Ansambel 3 Kurikulum 2013 Menyanyi Vokal Grup p p p __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ p p p p p __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ p p p __________________________ __________________________ __________________________ p p __________________________ __________________________ Seni Budaya 49 D. Rangkuman Indonesia memiliki kekayaan alat musik tradisional. Alat musik ini ketika digabungkan dengan alat musik lain dapat menjadi sebuah orkestra yang dapat mengiringi nyanyian atau tarian. Setiap alat musik tradisional memiliki ciri khas dalam memainkan. Setiap daerah memiliki kelompok musik tradisional di Indonesia. Di daerah Indramayu Jawa Barat ada kelompok Tarling atau yang sering disebut dengan Gitar dan Suling. Di Ban dung ada kelompok Saung Udjo yang menampilkan angklung dan kesenian Sunda lainnya. Di Sumatera Barat berkembang kelompok musik Talempong. Alat musik ini, biasanya untuk mengiringi Randai. Di Sulawesi Utara ada musik ansambel Kulintang alat musik ini terbuat dari bilahbilah kayu, cara memainkannya hampir sama dengan alat musik Gambang dari Jawa Tengah. Di Bengkulu dikenal dengan alat musik Dog-dog Kelompok musik ini merupakan sebagian kecil musik tradisional yang ada. Kelompok musik ini perlu dikembangkan sehingga pelestarian akan tetap terjaga. E. Releksi Profesi menjadi pemain alat musik tradisional saat sekarang ini kurang diminati. Generasi muda lebih menyukai alat-alat musik yang berasal dari luar negeri seperti gitar, piano, drum dan sejenisnya. Jika generasi muda kurang berminat pada musik tradisional, bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia kekurangan orang yang bisa memainkan alat musik tradisional. Setelah mengikuti pembelajaran bermain musik ansambel, dan sebelum melakukan releksi, perlu melakukan penilaian diri. Tujuan dari penilaian diri adalah untuk mengukur kejujuran dan tanggung jawab selama pembelajaran berlangsung. Isilah kolom di bawah ini pada lembar penilaian diri dan penilaian terhadap teman. 50 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No. : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… Pernyataan 1 Saya berusaha belajar musik ansambel di daerah saya dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya berusaha belajar musik ansambel daerah lain dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 3 Saya mengikuti pembelajaran musik ansambel dengan tanggung jawab o Ya o Tidak 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran musik ansambel o Ya o Tidak Kurikulum 2013 Seni Budaya 51 2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat memainkan musik ansambel o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat memainkan musik ansambel o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran memainkan musik ansambel o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok berlatih memainkan musik ansambel o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan ragam musik ansambel o Ya o Tidak Bermain musik ansambel memerlukan kerjasama dan tanggung jawab. Harmonisasi suara merupakan salah satu keunggulan dalam bermain music ansambel. Jika salah satu saja ada suara alat musik yang tidak sesuai dengan nada akan terdengar sumbang. Setelah mengikuti pembelajaran memainkan alat musik ansambel maka isilah kolom di bawah ini. 52 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Kurikulum 2013 Seni Budaya 53 BAB 5 Merangkai Gerak Tari Kreasi Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 5, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni tari, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Menjelaskan pola lantai pada tari kreasi Mengidentiikasi properti tari kreasi Mengidentiikasi iringan tari kreasi menjelaskan hubungan tari krasi dengan kehidupan sosial budaya setempat menunjukkan sikap saling menghormati sesama teman dalam berlatih tari kreasi 6. menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih tari kreasi 7. menunjukkan sikap peduli sesama teman dalam berlatih tari kreasi 8. merangkai ragam gerak dasar tari kreasi berdasarkan pola lantai dan iringan 54 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Pertumbuhan dan perkembangan tari kreasi baru di Indonesia sangat mengembirakan. Setiap tahun diadakan festival baik tingkat nasional maupun propinsi. Lahirnya karya-karya tari baru ini menambah daftar tarian yang bersumber pada gerak tari tradisi. Tari kreasi baru merupakan salah satu contoh dari upaya untuk mengembangkan tari yang berkembang di daerah. Perhatikan dan amati beberapa gambar ragam gerak tari tradisi di bawah ini! 1 2 3 5 4 6 Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Kurikulum 2013 Seni Budaya 55 Kegiatan Mengamati 1. Setelah mengamati beberapa gambar di atas, isilah kolom di bawah ini 2. Untuk mengisi kolom dapat dilakukan dengan berdiskusi sesama teman No.Gambar Nama Tarian Properti Yang Digunakan Asal Daerah 1 2 3 4 5 6 56 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati keunikan ragam gerak tari kreasi beserta unsur pendukungnya, kamu dapat memperkaya dengan mencari materi dari sumber belajar lainnya. A. Merangkai Gerak Tari Kreasi Bagong Kussudiardjo merupakan salah satu tokoh tari kreasi di Indonesia. Namanya tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Ratusan karya tari kreasi telah diciptakan. Bagong Kussudiardjo menciptakan gerak tari kreasi bersumber dari gerak tari tradisi. Tari-tarian yang diciptakan tidak hanya bersumber dari gerak tari tradisi Jawa tetapi juga Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan juga daerah lain di Indonesia. Selain nama Bagong Kussudiardjo tentu setiap daerah memiliki nama-nama lain yang menciptakan tari kreasi. Pada pencipta tari merupakan orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi dalam bidang seni. Kreativitas gerak setiap pencipta tari tentu berbeda dan menjadi ciri khas tarian tersebut. Setiap orang dapat menciptakan tari kreasi sesuai dengan kemampuannya. Kalian pun dapat menciptakan tari kreasi. Tentu kalian masih ingat pada saat kelas tujuh melakukan improvisasi dan eksplorasi gerak. Kedua aktivitas ini merupakan sarana dalam mencipta tari. Mengembangkan gerak tari kreasi tdak memiliki perbedaan jauh dengan tari tradisional. Di dalam pengembangkan gerak tari kreasi juga harus diikuti pola lantai, properti tari dan iringan tari. Namun hal yang penting dalam mengembangkan tari kreasi untuk dapat dirangkai menjadi suatu tarian adalah gerak. Pada perkembangannya ada tari kreasi yang diciptakan dengan gaya komikus tetapi tetap berpijak pada tari gaya tradisional. Gaya komunikus ini menekankan pada teatrikal dalam menari. Pada saat tertentu melakukan gerakan rampak tetapi pada saat tertentu melakukan gerak masingmasing hampir mirip gerak improvisasi. Pada gaya ini tari ditampilkan lebih jenaka atau lucu tetapi tidak lepas dari tradisi. Pada penampilan tari selain dilakukan dengan gaya kreasi komikus sering juga dilakukan secara kolaboratif. Pada gaya ini biasanya dilakukan oleh beberapa kelompok penari yang menari sesuai dengan gaya kreasi daerah tertentu tetapi kemudian mereka menari bersama-sama gaya kreasi dari daerah lain dalam irama musik yang sama. Jadi merangkai gerak tari gaya kreasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Kurikulum 2013 (Sumber gambar: kemdikbud, 2014) Gambar 5.1 Ragam gerak tari yang bersumber pada gaya tradisional Sunda. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.2 Ragam gerak tari yang bersumber pada gaya tradisional. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.3 Ragam gerak tari yang bersumber pada gaya tradisional Betawi dengan mengusung aliran komikus. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.4 Ragam gerak tari yang bersumber pada gaya tradisional Gaya Yogyakarta dengan mengusung aliran komik us bertema tentang anak berkebutuhan khusus yang ingin menjadi polisi. Seni Budaya 57 B. Properti Tari Gaya Kreasi (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.5 Ragam gerak tari yang bersumber pada gaya tradisional campuran dengan menggunakan satu musik iringan. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.6 Ragam gerak tari yang bersumber pada gaya tradisional dengan menggunakan musik iringan dan gerak kecak. P ro p ert i p ad a t ari m em i l i k i p e r a n penting. Properti dapat ber fungsi sebagai simbol tari. Properti payung misalnya, pada tari daerah tertentu merupakan simbol sebagai perlindungan atau pengayoman lakilaki pada perempuan. Properti payung juga dapat bermakna kelembutan karena sering digunakan oleh perempuan. Properti tari dapat juga berupa senjata seperti keris, tombak, tameng, bahkan pistol. Tari Serimpi Pandelori dari keraton Mangkunegaran Surakarta menggunakan pistol sebagai properti tari. Properti tari juga dapat berupa selendang, kipas, bakul, sapu tangan, bulu-bulu burung atau properti lain sesuai dengan tema dan judul tari. Ada properti tari yang sekaligus dapat dijadikan sebagai alat pengiring tariannya. Tari tifa menggunakan tifa sebagai musik iringan tari sekaligus sebagai properti. Tarian ini dapat kita jumpai di daerah Nusa Tenggara dan juga Papua. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.7 Replika kereta kencana yang ditungangi oleh Kresna dan Arjuna pada saat perang Baratayudha sebagai properti di atas panggung. 58 (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.9 Gambar 5.8 Properti dengan menggunakan tameng pada penari pria dan wanita dengan menggunakan selendang. Properti payung kertas dapat dijumpai pada tari Payung dari Minang dan juga tari dari daerah lain. SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 C. Iringan Tari Gaya Kreasi Tari gaya tradisional selain dicirikan melalui keunikan gerak dapat juga dicirikan iringannya. Setiap tari memiliki keunikan dan kekhasan dalam iringan. Setiap tari berbeda-beda iringan yang digunakan sesuai dengan tema dan judul tari. Iringan dengan musik instrumen tradisional sering digunakan pada tari. Musik Sampek sering untuk mengiringi tari yang berkembang di daerah Kalimantan, seperangkat gamelan sering untuk mengiringi tari Jawa, Bali, Sunda. Musik Gondang untuk mengiringi tari Batak terutama Tor-tor. Musik Talempong untuk mengiringi tari daerah Minang. Musik gambus sering untuk mengiringi tari Melayu dan masih banyak lagi musik perkusi untuk mengiringi tari gaya tradisional. Di dalam penciptaan karya tari memiliki prinsip ada kesesuaian antara gerak tari tradisional yang dikembangkan dengan iringan yang digunakan. Jika gerak yang dikembangkan mengacu pada tari daerah Sulawesi maka iringan yang digunakan juga instrumen iringan tari dari daerah tersebut. Iringan tari dapat juga menggunakan lagu-lagu dari kaset yang banyak beredar di pasaran. Pilihlah lagu atau musik instrumen yang sesuai dengan tema dan judul tari yang akan dikembangkan. Kalian juga dapat membuat iringan tari sederhana dengan menggunakan alat-alat musik perkusi yang tersedia seperti galon air, botol yang diberi air, botol yang diberi isi pasir, tamborin, rebana, dan alat perkusi lainnya. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.10 Seorang penyanyi pada karawitan Jawa atau sering disebut Sinden sedang mengiringi sebuah pertunjukan tari. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.11 Seperangkat peralatan karawitan yang sering digunakan untuk mengiringi tarian. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.12 Seorang pemetik Sampek yang biasa untuk mengiringi tarian daerah Kalimantan. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.13 Karawitan Sunda dan seorang sinden sedang mengiringi pertunjukan tari. Kurikulum 2013 Gambar 5.14 Salah seorang pengiring sedang memainkan alat musik arkodion yang merupakan salah satu keunikan iringan tari Melayu. Seni Budaya 59 1. Lakukan gerakan seperti pada gambar di bawah ini dengan hitungan 2. Jika kalian telah mampu melakukan dengan hitungan dapat dicoba dengan musik iringan 3. Contoh latihan dalam buku siswa ini gerak yang bersumber pada tari giringgiring 4. Jika diantara kalian ada yang sudah pandai menari tari gaya tradisional dapat mengajari teman yang belum (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.15 Susunan bedug selain sebagai properti tari tapi sekaligus sebagai salah satu iringan tari yang diusung di atas pentas. dapat menari. D. Berlatih Merangkai Gerak Tari Gaya Kreasi dengan Hitungan 1. Gerakan berjalan sambil memukul tongkat kecil ak berjalan sambil t kecil 60 1. Hitungan satu-dua kedua tangan memukul tongkat ke kecil ke samping kanan kaki melangkah atau berjalan. 2. Hitungan tiga-empat kedua tangan memukul tongkat kecil ke samping kiri kaki melangkah atau berjalan. 3. Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua. 4. Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat. 5. Lakukan 4 x 8 hitungan . SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 2. Gerak ditempat sambil memukul tongkat kecil dan kaki diangkat 1. Hitungan satu-dua kaki kanan diangkat kedua tangan memukul kedua tongkat kecil. 2. Hitungan tiga-empat kedua tangan memukul tongkat kecil di depan dada. 3. Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua. 4. Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat. 5. Lakukan 4 x 8 hitungan. 3. Gerak saling berhadapan dengan memukul tongkat 1. Hitungan satu-dua kedua tangan memukul tongkat kecil di depan dada. 2. Hitungan tiga-empat saling memukul tongkat kecil dengan teman saling berhadapan. 3. Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua. 4. Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat. 5. Lakukan 4 x 8 hitungan. 4. Gerak melangkah ke samping dan pergelangan tangan digerak atas bawah 1. Hitungan satu-dua kaki kanan melangkah ke samping kanan diikuti kaki kiri dan merapat dan kedua tangan merentang ke samping pergelangan tangan digerakkan 2. Hitungan tiga-empat kaki kiri melangkah ke samping kiri diikuti kaki kanan dan merapat dan kedua tangan merentang ke samping pergelangan tangan digerakkan 3. Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua 4. Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat 5. Lakukan 4 x 8 hitungan Catatan:  Properti yang digunakan dapat diganti dengan rebana, tempurung, kipas, dan lagu iringan disesuaikan dengan gaya tari tradisional yang dikembangkan  Nyanyikan lagu di bawah ini sambil melakukan gerak yang ada di latihan Kurikulum 2013 Seni Budaya 61 a) Setelah kalian berlatih dengan hitungan cobalah melakukan gerak sambil bernyanyi lagu di bawah ini! b) Setelah kalian berlatih dengan hitungan cobalah melakukan gerak sambil bernyanyi lagu di bawah ini! c) Untuk satu bait lagu untuk satu ragam gerak untuk satu bait lagu untuk satu ragam gerak Paris Berantai 62 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 E. Uji Kompetensi 1. Pengetahuan a) Isilah kolom dibawah ini b) Untuk mengisi kolom, carilah dari berbagai sumber media Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa Nomor Induk Siswa Tugas ke No. Nama Penata Tari : Seni Budaya : Merangkai Gerak Tari Kreasi : : : Karya Tari Daerah Asal Sumber Informasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kurikulum 2013 Seni Budaya 63 2. Sikap a. Isilah identitas kalian sesuai dengan kolom yang tersedia di bawah ini b. Aktivitas kelompok tentu memerlukan sikap yang perlu dikembangkan sehingga dapat berjalan dengan baik c. Nah sekarang identiikasikan sikap yang perlu dikembangkan sesuai dengan kolom yang tersedia Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa Nomor Induk Siswa Tugas ke No. : Seni Budaya : Merangkai Gerak Tari Kreasi : : : Aktivitas yang dilakukan Pola Lantai 1 Sikap yang perlu di kembangkan p p p p p __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ p __________________________ p Iringan Tari 2 p p p p Level 3 64 SMP/MTs Kelas VIII p p p p __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ __________________________ Semeter 2 3. Keterampilan Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa Nomor Induk Siswa Tugas ke : Seni Budaya : Merangkai Gerak Tari Kreasi : : : Uraian Tugas: 1. Kalian telah belajar tentang gerak tari kreasi. 2. Bentuklah kelompok dengan anggota antara 8-10 orang 3. Sekarang lakukan gerakan yang sesuai contoh gerakan latihan 4. Pergunakan iringan yang sesuai F. Rangkuman Keunikan tari kreasi tidak hanya terletak pada gerak tetapi dapat juga iringan, properti, atau pola lantai yang digunakan. Keunikan merupakan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh tari lain. Keunikan tari kreasi juga dapat mencirikan koreografernya atau yang menciptakan tarian. Koreografer Bagong Kussudiardjo memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari koreografer lainnya. Demikian juga misalnya tari Pakarena yang diciptakan Najamuddin berbeda dengan tari Pakarena yang diciptakan oleh koreografer lain walaupun menggunakan gaya tradisional sama yaitu keragaman gerak tari daerah Sulawesi Selatan, Keunikan gerak, properti, pola lantai, dan unsur pendukung tari lainnya merupakan kekayaan cipta seni di masyarakat. Keunikan tidak hanya antar etnis yang ada di Indonesia tetapi juga dramatari Ramayana memiliki keunikan sesuai dengan budaya pendukungnya. Keunikan berfungsi untuk membedakan antara karya seni tari dari daerah satu dengan daerah lain. Kurikulum 2013 Seni Budaya 65 G. Releksi Keragaman gerak tari tradisional dapat dijadikan sebagai sumber eksplorasi dan improvisasi dalam merancang tari kreasi. Melalui eksplorasi gerak dan improvisasi kemungkinan gerak yang bersumber dari gerak tari tradisi dapat dikembangkan menjadi gerak baru atau memodiikasi gerak yang sudah ada. Isilah kolom di bawah ini sebagai sarana untuk menilai diri sendiri dan juga teman di kelas setelah mengikuti pembelajaran merangkai gerak tari kreasi. 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No. 66 : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… Pernyataan 1 Saya berusaha belajar tari kreasi tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya berusaha belajar tari kreasi tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 3 Saya mengikuti pembelajaran tari kreasi tradisional dengan tanggung jawab o Ya o Tidak 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran merangkai gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… No. Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan gerak tari kreasi tradisional sesuai dengan hitungan o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran merangkai gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok berlatih merangkai gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan ragam seni tari kreasi tradisional o Ya o Tidak Nah kalian telah mempelajari keunikan ragam gerak dasar tari kreasi. Pembelajaran ini tentu menambah pengetahuan dan keterampilan merangkai gerak tari kreasi. Kemampuan mengetahui tentang keunikan tari kreasi serta diwujudkan dalam bentuk keterampilan melakukan gerak dapat menumbuhkan sikap melestarikan seni budaya yang ada di daerah masing-masing. Nah sekarang kalian dapat mendeskripsikan salah satu tarian kreasi yang ada di daerah tempat tinggalmu. Deskripsi tari setidaknya memuat aspek tema, judul, pencipta, dan isi cerita di dalam tari. ... Kurikulum 2013 Seni Budaya 67 BAB 6 Meragakan Gerak Tari Kreasi Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 6 peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni tari, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengidentiikasikan jenis penyajian tari kreasi Mengidentiikasikan unsur pendukung tari kreasi Membandingkan jenis penyajian tari kreasi satu daerah dengan daerah lain Menunjukkan sikap bertanggung pada saat latihan penyajian tari kreasi Menunjukkan sikap peduli pada saat latihan penyajian tari kreasi Menampilkan gerak dasar tari tradisional sesuai dengan unsur pendukung yang digunakan 7. Menampilkan gerak dasar tari tradisional sesuai dengan iringan yang digunakan 8. Mengkomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan penyajian tari kreasi 68 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Pengembangkan tari kreasi tidak terlepas dari pertunjukan tari secara keseluruhan. Pertunjukan tari tidak hanya menampilkan rangkaian gerak tari semata tetapi akan lebih baik jika didukung dengan unsur tata rias dan busana, tata panggung, dan tata iringan. Perhatikan beberapa gambar tentang pementasan tari dengan berbagai macam tata panggung serta unsur pendukung lainnya. 1 2 3 5 4 6 Sumber gambar: Kemdikbud, 2014 Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pertunjukan tari, jawablah pertanyaan dibawah ini: 1. Jelaskan 2 ciri tari kreasi? 2. Jelaskan prinsip-prinsip mencipta tari kreasi? Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar seperti Majalah, buku, internet dan sumber belajar lain Kurikulum 2013 Seni Budaya 69 A. Jenis Penyajian Tari Kreasi (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.1 Tari kreasi Betawi yang mendapatkan pengaruh dari China terutama pada tata rias dan busana. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.2 Tari kreasi Sunda. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.3 Tari perang pada Dramatari panji semirang dalam bentuk dramatari. 70 SMP/MTs Kelas VIII Kalian telah mempelajari cara merangkai gerak tari. Pertunjukan tari kreasi secara penyajian dapat dibedakan menjadi tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok, dramatari dan tari bertema. Tari tunggal adalah tarian yang memang dibawakan hanya oleh satu orang saja. Contoh tari kreasi tunggal misalnya tari Topeng Ronggeng dari Betawi. Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan antara lain; 1) adanya gerakan saling mengisi; 2) adanya gerakan saling interaksi; dan 3) merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian. Contoh tari kreasi berpasangan yang dilakukan antara dua orang seperti tari Payung dari Sumatera Barat yang diciptakan oleh Huriah Adam. Tarian berkelompok adalah tarian yang dilakukan secara berkelompok baik dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau campuran antara laki-laki dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari berkelompok misalnya tari Cente Manis dari Betawi, Burung Enggang dari Kalimantan, Tifa dari Papau, Yosim Pancer dari Papau, dan tari Belibis dari Bali. Dramatari merupakan bentuk penyajian tari yang memiliki desain dramatik. Ada dua desain dramatik yaitu kerucut tunggal dan kerucut ganda. Desaian dramatik kerucut tunggal artinya dalam satu pertunjukan tari hanya ada titik klimaks kemudian menurun, tetapi pada desain kerucut ganda pada pertunjukan terdapat beberapa klimaks sebelum akhirnya turun. Contoh paling terkenal adala cerita Matah Ati yang bersumber pada gerak tari gaya Mangkunegaran. Dramatari ini merupakan bentuk kreasi yang bersumber pada tari tradisi Jawa Tengah. Pada peragaan Semeter 2 dramatari selain menguasai secara aspek ge rak juga aspek ekspresi. Ini disebabkan untuk mendukung cerita dibutuhkan mampu menterjemahkan naskah menjadi gerak tari. Kemampuan menyanyi juga diperlukan untuk tokoh-tokoh tertentu karena dialog biasanya dilakukan dengan cara menyanyi. Jika pementasan drama lebih menekankan pada aspek dialog dan juga monolog maka pada dramatari aspek penting adalah bahasa gerak. Penari harus mampu menyampaikan makna melalui gerak tari dan ekspresi. Tari bertema dapat dijumpai pada hampir semua jenis penyajian tari baik tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok maupun tari bercerita. Ini disebabkan tema pada tari merupakan ide yang kemudian diwujudkan dalam bentuk judul tari dan pada akhirnya diekspresikan melalui gerak. Penyajian tari kreasi baik dalam bentuk tunggal, berpasangan, berkelompok maupun drama tari memerlukan unsur pendukung tari salah satunya tata rias dan tata busana. Tata rias dan tata busana memiliki peran penting pada pementasan untuk mendukung karakter tari yang hendak disampaikan. Pada drama tari unsur pendukung tari dalam bentuk tata rias dan busana memiliki perang penting karena dapat menunjukkan tokoh dan karakter dapat divisualisasikan. Setiap tokoh memiliki keunikan dan kekhasan dari tata rias dan tata busananya. Taritarian di Indonesia memiliki kekayaan keunikan tata rias dan tata busana karena setiap daerah memiliki ciri masing-masing. Berdasarkan tata rias dan tata busana seseorang dapat menebak dari mana tarian itu berasal. Setiap tari memiliki tata rias dan busana tersendiri. Tata rias dan busana juga berkaitan dengan tema tari dan karakter tari yang dibawakan. Tata rias dan busana untuk penari pria berbeda dengan penari wanita. Perbedaan ini juga untuk semua nama tari. Tata rias dan busana tari kreasi biasanya masih tetap berpijak pada tata rias dan busana tradisional. Hal ini untuk me nun jukkan Kurikulum 2013 (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.4 Tari dengan tema kepahlawanan dengan mengembangkan ragam gerak pencak silat. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.5 Desain dramatik dibangun dengan menggunakan patung kuda pada pertunjukan balet. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.6 Tata rias dan busana pria pada tari Janger dari Bali. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.7 Tata rias dan busana wanita pada tari Janger dari Bali. Seni Budaya 71 identitias pengembangan gerak yang dilakukan sesuai dengan daerahnya. Penonton melalui tata rias dan busana yang dikenakan akan mengetahui dari daerah mana gerak tari kreasi itu dikembangkan. (Sumber gambar : Kemdikbud, 2014) Gambar 6.8 Tata rias dan busana wanita pada tari Jawa dengan ciri khas melati yang terselip diantara sanggul. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) (Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.9 Tata rias dan busana wanita pada tari Pakarena dari Sulsel. Gambar 6.10 Tata rias dan busana pria pada tari daerah Kalimantan. 1. Lakukan gerakan seperti pada gambar di bawah ini dengan hitungan 2. Jika kalian telah mampu melakukan dengan hitungan dapat dicoba dengan musik iringan 3. Gerakan tarian ini merupakan pengembangan dari tari Indang atau tari rebana B. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan 1. Gerakan Loncat a) Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri sambil berjalan b) Hitungan dua menepuk rebana ke samping kanan sambil berjalan. c) Hitungan tiga, lima, dan tujuh gerakan sama dengan hitungan satu. d) Hitungan empat, enam, dan delapan gerakan sama dengan hitungan dua. e) Lakukan 4 x 8 hitungan. 72 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 tas kepala 2. Gerakan Tepuk Rebana di Atas Kepala a) Hitungan satu menepuk rebana ke atas. b) Hitungan dua menepuk rebana ke bawah. c) Hitungan tiga, lima, dan tujuh gerakan sama dengan hitungan satu. d) Hitungan empat, enam, dan delapan gerakan sama dengan hitungan dua. e) Lakukan 4 x 8 hitungan. 3. Gerakan ke Samping Kanan dan Kiri a) Hitungan satu menepuk rebana ke bawah. b) Hitungan dua menepuk rebana ke samping kiri. c) Hitungan tiga menepuk rebana ke samping kanan. d) Hitungan empat menepuk rebana ke bawah. e) Lakukan 4 x 8 hitungan. 4. Gerakan Tepuk Variasi a) Hitungan satu menepuk rebana ke samping kanan. b) Hitungan dua menepuk rebana ke atas. c) Hitungan tiga menepuk rebana ke samping kiri. d) Hitungan empat menepuk rebana ke samping kanan. e) Lakukan 4 x 8 hitungan. 5. Gerakan Kaki Silang a) Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri kaki kanan silang. b) Hitungan dua menepuk rebana ke samping kanan kaki kiri silang. c) Hitungan tiga empat gerakan kaki kanan melompat memukul rebana ke samping kanan d) Hitungan lima gerakan sama seperti hitungan dua. e) Hitungan enam gerakan sama seperti hitungan satu. f) Hitungan tujuh delapan kaki kiri melompat memukul rebana ke samping kiri g) Lakukan 4 x 8 hitungan. Kurikulum 2013 Seni Budaya 73 6. Gerakan dengan Membungkukkan Badan a) Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri bawah badan membungkuk. Hitungan dua menepuk rebana ke bawah badan lurus. c) Hitungan tiga menepuk rebana ke samping kanan bawah badan membungkuk. d) Hitungan empat menepuk rebana ke samping kiri badan membungkuk. e) Lakukan 4 x 8 hitungan. Catatan:  Properti yang digunakan dapat diganti dengan rebana, tempurung, kipas, dan lagu iringan disesuaikan dengan gaya tari tradisional yang dikembangkan.  Nyanyikan lagu di bawah ini sambil melakukan gerak yang ada di latihan. 1. Setelah kalian selesai berlatih bentuk kelompok 8 sampai 10 orang. 2. Lakukan eksplorasi dan improvisasi gerak dengan menggunakan rebana untuk mencari kemungkinan gerak baru. 3. Susunlah gerakan yang baru ditemukan dengan gerakan yang sudah ada. 4. Berlatih dalam kelompok. C. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan Iringan 1) Setelah kalian melakukan gerak dengan hitungan lakukan gerak dengan iringan 2) Untuk setiap bait lagu digunakan untuk satu ragam gerak 3) Kalian dapat mencari kaset yang sesuai dengan lagu iringannya 4) Kalian juga dapat mengembangkan ragam gerak kreasi sesuai dengan ragam gerak tari kreasi daerah setempat 74 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 1. Gerak Berjalan a) Hitungan satu-dua tangan kiri lurus ke depan dan tangan kanan lurus ke belakang jalan di tempat b) Hitungan tiga-empat tangan kanan lurus ke depan dan tangan kiri lurus ke belakang jalan di tempat c) Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua dan hitungan tujuh-delapan sama dengan hitungan tiga-empat d) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan 2. Gerak Diagonal a) Hitungan satu-dua tangan kanan diangkat ke atas dan tangan kiri lurus ke bawah membentuk diagonal kaki kanan melangkah ke depan b) Hitungan tiga-empat tangan kiri lurus ke atas dan tangan kanan ke bawah membentuk diagonal dan kaki kiri melangkah c) Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua dan hitungan tujuh-delapan sama dengan hitungan tigaempat d) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan 3. Gerak Lurus a) Hitungan satu-dua tangan kanan dan kiri lurus ke depan jalan di tempat b) Hitungan tiga-empat tangan kiri lurus ke samping kiri dan tangan kanan lurus ke samping kanan c) Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua dan hitungan tujuh-delapan sama dengan hitungan tiga-empat d) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan Kurikulum 2013 Seni Budaya 75 4. Gerak Bunga Mekar a) Hitungan satu-dua kedua tangan silang depan dada lutut ditekuk badan agak turun ke bawah b) Hitungan tiga-empat kedua tangan lurus ke bawah dengan badan tegak c) Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua d) Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat e) Lakukan 4 x 8 hitungan Gerak Bunga Mekar 5. Gerak ke Atas a) Hitungan satu tangan kiri diangkat ke atas dan tangan kanan lurus ke bawah kaki kanan melangkah ke depan hitungan kedua kaki merapat b) Hitungan tiga tangan kanan diangkat ke atas dan tangan kiri lurus ke bawah kaki kiri melangkah ke depan hitungan empat kaki merapat c) Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua d) Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat e) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan 76 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 6. Gerak Melompat Gerak melompat a) Hitungan satu-dua kelompok 1 mengangkat kaki kanan, tangan kanan lurus ke kanan dan tangan kiri tekuk depan dada, kelompok 2 mengangkat kaki kiri tangan kiri lurus ke arah kiri dan tangan tangan kanan ditekuk depan dada b) Hitungan tiga empar kelompok 1 melakukan gerakan kelompok 2 seperti pada hitungan satu-dua atau bergantian c) Hitungan lima enam gerakan sama seperti hitungan satu-dua d) Hitungan tujuh-delapan gerakan sama seperti hitungan tiga-empat e) Lakukan 4 x 8 hitungan 7. Gerak Membuka dan Menutup Kipas a) Hitungan satu-dua kedua tangan menyilang didepan dada dengan ujung kipas menghadap ke samping, dengan posisi bersimpuh b) Hitungan tiga-empat kedua tangan lurus ke samping dengan dengan posisi bersimpuh c) Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua posisi kaki bersimpuh d) Tujuh-delapan sama dengan hitungan tiga-empat e) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan Hapalkan lagu Sarinande sebagai iringan tari. Namun demikian lagu tersebut dapat diganti dengan lagu lain yang berkembang di Daerah setempat. Jika hendak mengkolaborasi antara nyanyian dengan tari, sebaiknya setiap satu bait lagu untuk satu ragam gerak tari. Carilah lagu iringan tersebut baik dalam bentuk kaset maupun VCD! Kurikulum 2013 Seni Budaya 77 Lagu iringan Tari Kipas Sarinande 78 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Kampuang Nan Jauh di Mato Kurikulum 2013 Seni Budaya 79 Mengenal Tokoh Tahun 1950. Waktu itu di Gubernuran Makassar. Presiden Soekarno tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan bertanya, ”Adakah tarian daerah yang bisa saya nikmati?” Dengan cepat Andi Siti Nurhani Sapada (tanpa persiapan sama sekali) meminjam pakaian adat Mandar, lalu menyuguhkan tari pattuddu yang berasal dari daerah Mandar, kini Provinsi Sulawesi Barat. Bung Karno terkesan dan mengharapkan agar kiprah Ibu Nani diteruskan dalam membina dan mengembangkan tari-tarian Sulawesi Selatan. Peristiwa bersejarah itulah yang memacu semangat Ibu Nani, panggilan akrabnya, untuk lebih menekuni seni tari. Itu karena sebelumnya ia adalah seorang penyanyi top pada zamannya dengan nama panggilan Daeng Sugi. Ia pernah bergabung dalam Orkes Daerah Baji Minasa (1949) pimpinan Bora Daeng Irate, pencipta lagu Makassar, Angin Mammiri, yang terkenal itu. Tidak syak lagi, Andi Nurhani Sapada adalah pelantun pertama lagu Angin Mammiri. Maka, sejak tahun 1950 hingga 1965, setiap tahun wanita bangsawan kelahiran Parepare, 25 Juni 1929, itu tampil di Istana Negara memimpin tim kesenian/tari dari Sulawesi Selatan pada setiap rangkaian acara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Antara tahun 1952 dan tahun 1985 Ibu Nani telah mengolah, membina, dan menciptakan seni tari Sulsel, antara lain pakarena, pattuddu, padendang, bosara, pabbekkenna majjina, pattennung, dendang-dendang, pasuloi, angin mamiri, dan tomassenga. Adapun fragmen tari yang diciptakannya antara lain Sultan Hasanuddin, pajjonga, Wetadampali Masala olie, saleppang sampu, dan anak rara. Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ketika pemerintah mengirim tim kesenian ke Australia tahun 1975, dua karya Ibu Nani, yaitu tari bosara dan pattennung, ikut ditampilkan. Pada awal 1970-an Ibu Nani menggarap karya besar dalam bidang musik dengan menampilkan tidak kurang dari 90 pemain kecapi dan suling yang ia namakan Simfoni Kecapi. Selain itu, Ibu Nani juga pernah memodiikasi sebuah instrumen kecapi yang menggunakan enam grip yang kini di Sulsel dikenal 80 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 sebagai kecapi Anida (singkatan dari Andi Nurhani Sapada). Jenis kecapi yang kini banyak diperjualbelikan di Sulsel itu mampu memainkan lagu-lagu berskala nada diatonis. Keunggulan lain Ibu Nani ialah kemampuannya menggarap tarian massal. Dalam usianya yang kini melewati 76 tahun ia masih bisa mengenang saat-saat indah ketika ia menggarap tari pakduppa (tari menjemput tamu) yang dimainkan 300-an orang tatkala pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa tahun 1968 di Makassar. Guna penyerbarluasan karya-karya dan berbagai ide seninya, tahun 1962 Ibu Nani mendirikan Institut Kesenian Sulawesi (IKS). Tujuan IKS adalah menawarkan pendidikan seni kepada putra-putri Indonesia untuk lebih mengenal seni tari empat kelompok etnis di Sulsel (Makassar, Bugis, Toraja, Mandar) serta mengatur dan menggelar beragam pertunjukan, khususnya tari dan musik daerah. Tanggal 20 Desember 2005 Hajjah Andi Siti Nurhani Sapada Daeng Masugi menerima anugerah berupa Satya Lencana Kebudayaan dan Hadiah Seni atas darma baktinya selama ini dalam membina dan mengembangkan kesenian Indonesia, khususnya seni tari Sulawesi Selatan. Sebelum itu Ibu Nani menerima Anugerah Seni dari Pemerintah RI tahun 1972. Dari Pemerintah Australia ia juga meraih cultural award tahun 1975. Dalam era pemerintahan Wali Kota Makassar HM Daeng Patompo, Ibu Nani diangkat sebagai Warga Teladan tahun 1976. Gelar yang sama dan dalam tahun yang sama ia terima dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap, Sulsel. Di Sidrap, suami Ibu Nani, Andi Sapada Mappangile (almarhum), pernah menjadi bupati di awal 1960-an sehingga di sana memang Ibu Nani membina kesenian daerah. Pada 1975-2002 ia menulis delapan buku tentang kesenian dan kebudayaan empat etnis di Sulsel. Pernah diundang ke Inggris dan Belanda tahun 1991 untuk memberi ceramah tentang kostum tari dari Sulsel. Ia juga pernah memberi ceramah pada Lembaga Kebudayaan Indonesia di Moskwa tahun 1996 serta membuat VCD tari empat kelompok etnis di Sulsel tahun 2001. (Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media) Kurikulum 2013 Seni Budaya 81 D. Uji Kompetensi 1. Pengetahuan a. Kalian telah melakukan praktek tari kreasi dengan menggunakan rebana dan selendang b. Sekarang isilah identitas kalian pada lembar kerja peserta didik sesuai dengan kolom yang telah disediakan c. Isilah kolom lembar kerja peserta didik sesuai dengan kolom yang tersedia d. Identiikasikan nama tarian yang menggunakan properti rebana dan selendang Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa Nomor Induk Siswa Tugas ke No. 82 Nama Tari Properti yang digunakan 1 o o Rebana Selendang 2 o o Rebana Selendang 3 o o Rebana Selendang 4 o o Rebana Selendang 5 o o Rebana Selendang SMP/MTs Kelas VIII : Seni Budaya : Meragakan Gerak Tari Kreasi : : : Asal Daerah Semeter 2 2. Sikap a. Di dalam penyajian ada keterkaitan antara penari, pemusik dan juga penata tari b. Ketiga komponen itu merupakan satu kesatuan c. Identiikasikan sikap apa yang perlu dimiliki oleh ketiga profesi tersebut d. Berilah tanda ceklist pada kolom yang telah disediakan e. Berilah ulasan terhadap ceklist pada kolom yang telah disediakan Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa Nomor Induk Siswa Tugas ke No. 1 Aktivitas yang dilakukan Penari : Seni Budaya : Meragakan Gerak Tari Kreasi : : : Sikap yang perlu di miliki o Jujur Deskripsi o Bertanggung Jawab o Peduli o Disiplin o Jujur 2 Penata Tari o Bertanggung Jawab o Peduli o Disiplin o Jujur 3 Pemusik o Bertanggung Jawab o Peduli o Disiplin 3. Keterampilan Mata Pelajaran Materi Pokok Nama Siswa No. Induk Siswa Tugas ke : Seni Budaya : Meragakan Gerak Tari Kreasi : : : Uraian Tugas: a. Kalian telah belajar tentang gerak tari kreasi b. Sekarang tampilkan rangkaian ragam gerak yang ada di latihan menjadi sebuah tarian sesuai dengan iringan! c. Buatlah pola lantainya pada tarian yang kamu sajikan! Kurikulum 2013 Seni Budaya 83 E. Rangkuman Jenis penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok atau drama tari. Hampir semua jenis tari memiliki tema sehingga tari bertema dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok maupun dramatari. Tari kreasi baru merupakan hasil cipta penata tari yang bersumber pada tari tradisional daerah setempat. Setiap penata tari memiliki ciri khas tertentu sebagai pembeda antara cipttan dirinya dengan orang lain. Unsur pendukung tari pada prinsipnya sama antara ta ri kreasi dengan tari tradisional. Unsur pendukung memberi peran penting terhadap penampilan tari sehingga makna yang ingin disampaikan kepada penonton dapat terwujud. Unsur pendukung dapat berupa properti tari, tata rias dan tata busana, tata panggung, maupun tata iringan. Pengolahan unsur pendukung secara baik tergantung kreativitas penata tarinya. 84 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 F. Releksi Meragakan gerak tari kreasi baru dengan unsur pendukung memberi kesan dan makna mendalam karena pesan yang ingin disampaikan tidak hanya melalui gerak tetapi dapat melalui tata rias dan tata busana. Pengembangan pola lantai juga merupakan hal penting dalam pementasan tari. Setelah melakukan pembelajaran tentang gerak tari kreasi isilah kolom berikut sebagai penilaian terhadap diri sendiri dan juga teman di kelas. 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No. : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… Pernyataan 1 Saya berusaha belajar tari kreasi tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya berusaha belajar tari kreasi tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 3 Saya mengikuti pembelajaran tari kreasi tradisional dengan tanggung jawab o Ya o Tidak 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran merangkai gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak Kurikulum 2013 Seni Budaya 85 2. Penilaian Antarteman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… No. Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan gerak tari kreasi tradisional sesuai dengan hitungan o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran merangkai gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok berlatih merangkai gerak tari kreasi tradisional o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan ragam seni tari kreasi tradisional o Ya o Tidak Kalian telah mempelajari tentang meragakan tari kreasi baru. Tari merupakan salah satu daya cipta manusia dalam bidang seni. Ide merupakan hal penting dalam penciptaan karya seni. Ide itulah yang mampu membedakan hasil karya satu orang dengan orang lainnya. Di dalam pengembangan ide diperlukan kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin serta mau bekerjasama dengan orang lain. Hal ini penting karena jangan sampai ide yang kita kemukakan merupakan ide orang lain dan diakui sebagai idenya sendiri. Jika ini terjadi maka sebenarnya kita tidak jujur, tidak bertanggung jawab, tidak disiplin, dan tidak bisa bekerjssama dengan orang lain. Nah sekarang kalian ungkapkan perasaan setelah mengikuti pembelajaran meragakan tari kreasi. Ungkapkan perasaan kalian tentang kejujuran, tanggung jawab, disiplin, serta kerjasama dengan teman selama mengikuti pembelajaran. ... 86 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Kurikulum 2013 Seni Budaya 87 BAB Konsep Teater Tradisional 7 Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 7, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni teater, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 88 Mengidentiikasi bentuk-bentuk teater tradisional Indonesia Membandingkan bentuk-bentuk teater tradisional Indonesia Mengidentitiikasikan sumber cerita teater tradisional Indonesia Membaca naskah teater tradisional Indonesia Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teater Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih teater Melakukan olah tubuh, olah vokal dan olah rasa Mengkomunikasikan teater tradisional Indonesia SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Teater tradisional merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang dilakukan secara turun temurun. Pada pertunjukan teater tradisional jarang menggunakan naskah secara tertulis. Pada pemain telah hapal dengan dialog yang akan dilakukan di atas panggung. Mereka melakukan lokan pertunjukan dari tahun ke tahun sebagai bagian dari kehidupan. 1. Nah sekarang amati beberapa gambar di bawah ini! 2. Setelah melakukan pengamatan isilah lembar pengamatan sesuai dengan kolom yang disediakan! 1 2 4 3 5 Sumber gambar: Internet No. Jenis Teater Asal Daerah 1 2 3 4 5 Untuk dapat mengetahui tentang teater tradisional kamu dapat membaca konsepkonsep di bawah ini dan berlatih membaca naskah teater! Kurikulum 2013 Seni Budaya 89 A. Konsep Teater Tradisional (Sumber gambar: andrepribumi.blogspot. com) Gambar 7.1 pertunjukan teater Ubrug dari Banten. Salah satu ciri esensial dari teater tradisional ialah proses kreatifnya didukung oleh system kebersamaan, tidak ada penonjolan “Individu” sebagai pencipta “karya”, yang lahir dan muncul ialah bahwa karya tersebut dilakukan bersama, semua dikerjakan bersama. Teater tradisonal Indonesia pada umumnya adalah tidak menggunakan naskah cerita yang lengkap seperti naskah dalam teater modern, naskah yang ada hanya garis besar cerita. Cerita yang akan dimainkan hanya di tuturkan dan diceritakan oleh pimpinan rombongan secara garis besarnya saja, dan pemain mengembangkannya secara improvisasi. Hal ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangnya. Kelebihannya adalah memberikan keleluasaan bagi pemain untuk mengembangkan permainan sebebasnya sesuai dengan kemampuan improvisasinya, dan menuntut pemain untuk hapal cerita di luar kepala. Tetapi kelemahannya cerita tidak terkontrol baik waktu maupun batasan dialog tiap peran. Tanpa adanya naskah, karya seni yang merupakan ekspresi dan ide seniman tidak dapat terdokumentasikan. Meskipun memainkan teater tradisional sebaiknya kalian menaskahkan ide-ide cerita yang dimainkan. Memang pada akhir-akhir ini usaha untuk melakukan penulisan naskah-naskah dari teater tradisonal terus dilakukan oleh kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi. B. Bentuk-Bentuk Teater Tradisonal Indonesia Berikut ini akan dipaparkan 5 contoh bentuk pertunjukan teater tradisional Indonesia. Selanjutnya tugas kalian mencari lagi bentuk-bentuk pertunjukan teater tradisional yang lain, terutama yang berkembang disekitar daerah tempat tinggal kalian. 1. Wayang Orang Wayang orang adalah bentuk kesenian tradisional yang multimedia karena berbagai media seni menjadi bagian dari pertunjukan wayang Orang. Contohnya seni sastra (naskah/cerita), musik (gamelan/tembang), drama (akting dan dialog), tari (gerakan/ tarian), serta rupa (property/busana/rias). Gamelan untuk pertunjukan ditabuh oleh nayaga dan tembang dinyanyikan oleh sinden. Lakon yang dibawakan sekitar kisah Mahabarata versi Jawa (Ringgit Purwa). (Sumber gambar:Internet) Gambar 7.2 Pertunjukan Wayang Topeng mengambil cerita Ramayana dan Mahabarata. 90 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 2. Ketoprak Ketoprak adalah teater rakyat yang berkembang di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya. Bentuk per tun ju kan Ketoprak mirip dengan wayang orang. Keuni kan nya juga terletak pada penggunaan layar belakang dengan ber ba gai gambar sebagai setting, juga peng gunaan properti seperti ke leng kapan rumah seperti kursi, meja dan perabotan biasa ha dir di pentas. Lakon yang dibawakan merupakan cerita rak yat, cerita keseharian dan kisah kepahlawanan. Unsur dage lan atau humor masih ada, namun gerakan/ (Sumber gambar: Internet) Gambar 7.3 Pertunjukan Ketoprak dengan mengambil tariannya lebih sederhana dan waktu cerita rakyat Jawa Tengah. petunjukannya lebih singkat. 3. Ludruk Ludruk merupakan teater rakyat yang berkembang di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Pertunjukan ludruk hampir sama dengan teater ketoprak dari Jawa Tengah, tetapi yang menjadi keunikan teater Ludruk tradisional yang asli adalah semua pemainnya pria, artinya peran wanita pun dimainkan oleh pria. Ludruk diawali dengan tarian yang ditarikan sambil bernyanyi dan disebut (Sumber gambar: vivanews.co.id) tari Ngremo. Kemudian dilanjutkan dengan Gambar 7.4 Pertunjukan Ludruk yang mengambil cerita yang diselingi dagelan. sumber cerita rakyat Jawa Timur. 4. Lenong Betawi Lenong adalah bentuk teater rakyat yang paling populer diwilayah Betawi. Teater ini sudah menggunakan unsur panggung, dekor dan properti yaitu berupa satu meja dan dua kursi. Lama pertunjukan dapat dilaksanakan sekitar 3 jam (20.00 - 23. 00 WIB) atau semalam Suntuk (20.00 - 4.30 WIB). (sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 7.5 Pertunjukan Lenong Betawi. 1) Jenis Pertunjukan Lenong Berdasarkan Bahasa dan Materi Cerita a. Lenong Dines yaitu lenong yang mempergunakan dialog dalam bahasa melayu Tinggi dan cerita yang dibawakan adalah cerita-cerita hikayat lama, latar belakang cerita berlangsung di istana - istana dengan tokoh- tokoh seperti Raja, Pangeran, Puteri Jin-jin dan lain-lain. Kurikulum 2013 Seni Budaya 91 b. Lenong Preman yaitu lenong yang mempergunakan dialog bahasa betawi sehari-hari juga cerita yang akrab dengan masalah kehidupan rakyat seperti kehidupan dilingkungan masyarakat kampung, rumah tangga, dll. Unsur humor dan lawakan sangat dominan. 2) Struktur Pertunjukan Lenong a. Pembukaan Suatu pertunjukan lenong betawi dibuka dengan lagulagu instrumentalia. irama gambang kromong pada pembukaan berfungsi sebagi pemberitahuan bahwa ditempat tersebut ada pertunjakan lenong. b. Hiburan Hiburan, setelah instrumentalia dirasa cukup maka pertunjukan dilanjukan dengan hiburan yang diisi dengan pembukaan dan cerita, merupakan pertunjukan nyanyi. Penyanyi membawakan lagu-lagu pop betawi dan dangdut. Pada saat ini penyanyi meminta saweran dari penonton. c. Lakon dan cerita. Setelah selesai acara hiburan barulah meningkat pada cerita. Cerita yang dipentaskan ditentukan oleh sutradara sekaligus biasanya merangkap pimpinan rombongan. Pementasan di bagi dalam beberapa babak, menurut istilah setempat dinamakan drip. (Sumber gambar: Internet) Gambar 7.6 Pertunjukan Dul Muluk dengan Sumber cerita Hikayat Abdul Muluk. (Sumber gambar: Internet) Gambar 7.7 Pertunjukan Randai dengan mengambil sumber cerita Gurindam Bakaba. 92 SMP/MTs Kelas VIII 5. Teater Dul Muluk Teater Dul Muluk adalah teater tradisional yang berkembang di daerah Sumatra selatan dan sekitarnya. Bentuk dan ciri pementasan Dul Muluk selalu diiringi dengan musik yang khas seperti; Biola, gendang melayu, terompet dll. Permainan ak ting di lakukan dengan improvisasi. Materi pokok cerita diambil dari hikayat Abdul Muluk. Musik, tari dan lawakan merupakan bagian yang menyatu dalam pertunjukan. Bahasa yang di gunakan adalah Bahasa Melayu. Seluruh pemain laki-laki, peran wanita pun dimainkan laki-laki 6. Randai Randai adalah salah satu teater tradisional yang berkembang di daerah Sumatra Barat. Bentuk pertunjukan Randai, merupakan perpaduan gerakan Tarian pola silat minangkabau dan cerita yang bersumber dari tradisi Bakaba. Lagu gurindam dan penyampaian liris kaba diiringi alat musik rabab, saluang dan kecapi khas Sumatra Barat. Semeter 2 C. Sumber Cerita Teater Tradisional Teater Tradisional hidup dan berkembang di tengah masyarakat pendukungnya. Secara turun temurun kekayaan estetika teater tradisional diwariskan dari generasi ke generasi, kemudian dipertahankan dan keberadaannya disesuaikan dengan kemajuan zaman. Teruji oleh waktu yang panjang bukti bahwa teater tradisional memiliki nilai-nilai yang tinggi, baik nilai estetis maupun nilai moral. Kalian sebagai generasi penerus sudah sepatutnya untuk terus melestarikan dan mengembangkan teater tradisional. Teater tradisional yang lahir dari kebersamaan dalam masyarakat maka tidak dikenal karya individu, tidak ditemukan pengarang cerita dalam cerita rakyat, legenda dan dongeng, semua cerita anonim. Teater tradisional mempunyai sifat yang spontan dan dilakukan secara improvisatoris. Hal ini karena teater tradisional lahir bertitik tolak dari sastra lisan. Bentuknya sederhana, cara penyampaiannya mudah dicerna oleh masyarakat lingkungannya. Kebertahanan suatu teater tradisional di tengah masyarakat tentunya didukung oleh banyak faktor, selain karena bentuk pementasannya yang unik, juga didukung oleh sumber cerita yang baik dan menarik ketika dipentaskan. Teater tradisional bisanya mengambil sumber cerita dari karya sastra lama, atau tradisi lisan daerah yang berupa dongeng, hikayat, atau cerita-cerita daerah lainnya. Nilai dramatik dalam alur cerita, tidak dibedakan antara tragedi dan komedi. Umumnya merupakan perpaduan antara komedi dan tragedi, secara emosional cerita selalu bersamaan antara sedih dan gembira, antara menangis dan tertawa. Cerita selalu bersifat komis dan tragis, karenanya sering jadi melodrama. Dalam penyajian cerita, kebanyakan dilakukan dalam bentuk melodrama, dan gaya “humor” menempati sebagian besar porsi selama pertunjukan berlangsung. Pertunjukan disusun terdiri dari beberapa puluh adegan, dan selalu diselingi dengan “dagelan” (adegan yang bersifat lucu dan menghibur) lelucon (adegan tari atau nyanyi yang digemari penonton) dan sering para penonton pun ikut serta dalam tarian atau nyanyian yang sedang berlangsung. Berikut ini akan kita bahas beberapa sumber cerita teater tradisional diantaranya: 1. Cerita Ramayana dan Mahabarata, kisah ini merupakan karya sastra dari India yang begitu populer di masyarakat seni Indonesia. Secara garis besar Ramayana mengisahkan tentang kisah kasih antara Prabu Rama dan Dewi Shinta dengan segala ujian kesetiaan cinta mereka, termasuk godaan dari Raja Rahwana yang sangat menginginkan Dewi Shinta sampai menculiknya. Rama dengan dibantu Hanuman si kera putih berusaha membebaskan dewi Shinta. Berhasil atau tidak Kurikulum 2013 (Sumber gambar: Internet) Gambar 7.8 Pertunjukan Wayang Beber Pacitan dengan mengambil cerita Panji Jawa Timur. Seni Budaya 93 2. 3. 4. 5. 6. silahkan kalian cari cerita selengkapnya. Mahabarata, bercerita tentang perseteruan dua keluarga yaitu Pandawa dan Kurawa, perselisihan menjadi peperangan besar dan banyak korban. Cerita Ramayana dan Mahabarata ini sering dimainkan dalam teater Wayang, baik wayang kulit, Wayang Golek maupun wayang Orang(Wong). Bahkan cerita Ramayana dan Mahabarata juga sering di pakai dalam pementasan Teater Ketoprak, sandiwara sunda, sandiwara Masres Cirebon dan Indramayu. Gurindam, karya sastra melayu yang mengisahkan tokoh-tokoh dalam kehudupan di tanah Melayu dengan banyak contoh keteladanan. Hikayat merupakan kisah yang berlagu menceritakan ceritacerita dari timur tengah seperti Ali Baba, Aladin, Abu Nawas dll. Banyak di mainkan dalam teater Bangsawan melayu, Makyong atau cerita-cerita yang mengandung ajaran kebaikan maupun agama Islam. Seperti hikayat-hikayat Betawi. Pantun yang dimaksud adalah karya teater tutur yang mengisahkan sebuah cerita, seperti cerita Lutung Kasarung, dimainkan dalam sandiwara Sunda, sandiwara Masres Cirebon dll. Cerita rakyat yang populer di kalangan rakyat luas seperti Cerita Panji, cerita Sangkuriang, Malin Kundang, Cerita Putri Pandan Berduri. Cerita Jaka tarub Dll. Cerita rakyat sangat menarik sebagai sumber cerita pertunjukan teater tradisional. Cerita sehari-hari, kisah tentang permasalahan sehari-hari baik di dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat, seperti masalah warisan, perjodohkan, perselisihan maupun cerita misteri. Cerita keseharian sangat banyak diangkat dalam cerita-cerita teater tradisonal seperti dalam Ketoprak, Ludruk, Longser, Lenong, Uyeg dan teater-teater rakyat yang lain. Kamu sudah membaca tentang sumber cerita teater tradisional. Nah sekarang isilah kolom di bawah ini cerita rakyat atau legenda di daerahmu atau daerah lain yang dapat dijadikan sebagai sumber cerita ! No. Judul Cerita Rakyat / Legenda Asal Daerah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 94 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 D. Membaca Naskah Teater Lakon “Wek Wek” Karya : D.Djayakusuma ADEGAN I SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG Petruk : Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku. Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku. Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku. ADEGAN II BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong :Aku orang berada, apa-apa ada. Juga buah dada, itulah beta. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar-akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekorekor, bebek bertelor-telor, celana berkolor-kolor, ilm berteknik kolor. Perut buncit ada, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada. ADEGAN III GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. hat’s me! Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, that’s me! Gugat menggugat, sikat menyikat, lidah bersilat, that’s me! Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, that’s me! ADEGAN IV Semar : Saya jadi lurah sejaak awal sejarah, sudaah lama kepingin berhenti tapi tak adaa yang mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur dengan teratur, mau ngaso di atas kasur. Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi karena menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak lurah. Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah…tak usah…payah. ADEGAN V BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG Bagong : Jaman ini jaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian. Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa. Di dunia ilm broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa. Di sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan. Aku suruh ngangon bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh ekor. Malah dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang telor. Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua ekor. Kurikulum 2013 Seni Budaya 95 Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor” Di sini tak ada burung kondor. Dia yang kondor. Dia datang melolong minta tolong, sudah ditolong, ee…dia nyolong. Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak berani. Lagipula aku tidak mau mengotori tanganku, dengan menyentuh tubuhnya yang kotor dan bau. Aku tidak mau main hakim sendiri, apa gunanya pak lurah digaji. ADEGAN VI SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG Petruk : Orang sudah melarat ditimpa cialat, telor sudah dimakan masih juga digugat. Padahal yang bertelor tidak peduli, apa mau dimakan atau dicuri. Pokoknya aku tiap minggu sudah setor, sekitar lima puluh telor. Waktu menyebrang jalan, datang motor, bebek kabur, satu ketubruk dan mati konyol. Sekarang aku harus menghadap pak lurah mempertanggung jawabkan apa yang sudah aku lakukan. Menurut versi Bagong dongkolan, siapa menolongku, siapa membantuku? Gareng : Apa masalahmu, menangis tersedu-sedu Apa persoalan,merengek tersedan-sedan Jangan takut, aku bukan polisi Bukan maut, juga bukan polusi. Petruk : Begitu mulutnya dibuka, mendadak hilanglah duka Permisi, mohon bertanya, kok mau menyapa saya? Gareng : aku sedih melihat orang susah. Aku murka melihat orang marah. Aku membantu orang kejepit, kena urusan berbelit-belit. Petruk : Ikan dicita, ulampun tiba. Janda dicinta sebab kaya raya. Bapak mau menolong saya yang lagi bingung kena perkara? Gareng : Aku diturunkan ke bumi ini dengan suatu misi. Membantu orang yang kena perkara, baik yang perdata maupun pidana Pilih mana, bagi saya sama saja. Petruk : Anu pak, ini urusan telor dan bebek. Gareng : Ah, telor dan bebek. Bukan telor dan ayam? Di sini telor, di sana telor, sama-sama telor Di sini bebek, di sana ayam, bagiku sama saja. Petruk : Ya, tapi saya melarat pak. Gareng : Ya, saya juga melarat, karenanya harus bekerjasama yang erat. Segala sesuatu dikerjakan dengan mufakat. Misalnya saja tentang honorku, biar bagaimanapun aku ini pokrol bambu Kamu harus hargai profesiku. Petruk : Bapak harus sadari profesi saya, yang tidak menghasilkan apa-apa. Harta karun tidak ada, yang ada cemeti dan celana. 96 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Ambil saja cemeti, biar nanti saya cari lagi. Jangan ambil celana, nanti saya celaka Menambah lagi perkara, perkara pusaka dewata. Gareng : Ini bukan perkara cemeti atau celana Tapi urusan telor dan bebek. Jelas urusan telor dan bebek Telor dan bebek, tor-tor, wek-wek. Petruk : Tor-tor, wek-wek? Maksudnya ha? Gareng : Ssst! Jangan keras-keras. MEREKA SALING BERBISIK, KEMUDIAN TERTAWA TERBAHAK-BAHAK, RAHASIA, MENGANDUNG ARTI NAKAL ADEGAN VII SEMAR DAN BAGONG MENUJU PETRUK DAN GARENG Semar : Sudah di pikir masak-masak? Bagong : Sudah. Malah hampir busuk. Semar : Kalau di pikir-pikir berapalah rugimu? Bagong : Ini bagi saya memang bukanlah persoalan untung rugi. Ini soal kepercayaan saya yang di lukai. Muka saya di ludahi. Sudah di tolong masih mencuri. Saya kurang baik apa? Masih saja orang bilang saya pelit, medit, bakhil. Semar : Penghisap, pemeras, penggencet, penyedot, pengepres. Bagong : Ya, semua yang tidak beres. Semar : Kalau dia mengakui, apa tindakan mu? Bagong : Dia harus bayar kerugianku. Semar : Kalau dia tidak dapat? Bagong : Apa boleh buat, pecat. Semar : Lantas apa nasibnya? Bagong : Ini urusannya, urusan pak lurah. Semar : Kalau ia tidak mengaku bersalah? Bagong : Pak lurah atur supaya ia menyerah. Nanti saya atur agar padi pak lurah bertambah. Kurikulum 2013 Seni Budaya 97 Bagong Maaf pak lurah. Maksud saya sama sekali tidak mempengaruhi hanya si Entong anak bapak kemarin kepingin motor. Semar : Kalau dia kepingian, tentu dia ngomong sama saya. Bagong : Dia kemarin pesan motor apa saja. Semar : Mau tutup mulut tidak? Mau aku depak? Bagong : Maksud saya…. DATANG PETRUK DAN GARENG Gareng : Eh, pak lurah. Selamat pagi, selamat ketemu lagi. Apa kabar pak cukong? Masih suka membagong. Bagong : Pokrol busuk, awas. Jangan sembarangan ngomong. Semar : Perkara apa yang kita hadapi, hina menghina atau curi mencuri? Bagong : Maaf pak lurah. Dia yang mulai. Semar : Gareng, apakau jadi pembela? Gareng : Betul. Pembela dan kuasa penuh. Bagong : Maksudnya, kalau kalah perkara saudara masuk penjara? Gareng : Saya kira, yang akan kalah itu saudara. Semar : Baik, kita mulai. Orang mau bicara hanya dengan seijin saya. Bagong : Setuju. Gareng : Kalau maunya pak lurah begitu. Petruk : Bb-bb Semar : Bagaimana kau petruk? Bagong : Penggugat, terdakwa, tertuduh, tersangka. Semar : Kalau mau bicara harus seijin saya. Bagong : Maaf, pak lurah. Bagaimana petruk? PETRUK DIAM SAJA. Semar : Jawab petruk. 98 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Gareng : Maaf pak lurah. Semar : Pembela? Gareng : Boleh saya bicara? Semar : Silahkan. Gareng : Sebelum saya minta maaf bagi klien dan pasien saya. Klien, karena ia minta saya sebagai pembelanya dan kuasa usahanya. Pasien, karena ia minta saya menjadi dokternya. Keterangan dan penjelasannya; sewaktu ia datang kepada saya yaitu pada hari kamis legi yang lalu, tanggal 32 september 1999, getaran pada jam 10. 30 menit, 6 detik, 7 detik, 8 detik, 9 detik ricther. Udara 240 C, curah hujan 25 cm, naga di selatan, singa di utara, bintang venus berada di…. Bagong : Pak lurah saya protes. Semar : Kenapa? Bagong : Urusan apa itu si Venus? Sebentar lagi si Wati, si Inah, si anu… Semar : Protes di terima, pembela...fakta yang langsung berhubungan dengan fenomena dan sebaiknya yang berkaitan dengan perkara. Gareng : Walau hak saya di kurangi…. tak apalah. Saudara petruk ini datang pada saya, di kantor saya di kaki enam depan pasar, sebelah kiri toko sepeda, seblah kanan warung tegal, bersebrangan dengan pompa minyak goreng. Menceritakan kepada saya musibah yang menimpa dirinya yang di sebabkan oleh telor bebek dan bapak bagong. Dengan suara dingin bergetar kedinginan. Pak lurah ia datang berlari langsung sawah yang kehujanan lebat dingin sekali. Mengamankan bebek-bebek dan telor-telor yang menjadi tanggungannya, mendadak banjir dari kali, kilat menyambar dari langit. Dua bebek di bawa banjir…. Bagong : Astaga, telornya? Gareng : Sepuluh butir disambar petir, hancur berantakan. Bagong : Telor-telorku…. Semar : Benar ini semua terjadi? Petruk : Ia…wek…wek…wek Semar : Jawab yang benar. Petruk : Wek…wek…wek…wek. Semar : Jangan main-main. Gareng : Wek…wek. Maaf pak lurah. Selesai dia menceritakan pengalamannya yang Kurikulum 2013 Seni Budaya 99 mengerikan itu, ia jatuh pingsan. Badannya mengigil, keringatnya mengalir, mukanya pucat, ia mengeluh. Wek…wek…waktu sadar, terlanjur suara yang bisa ia keluarkan hanya wek, selain wek tak ada wok…wok. Seperti pak lurah dengar tadi. Ia sedih sekali, saya ikut sedih dan berjanji padanya akan menyembuhkannya. Jadi kalau ia menjawab dengan wek…wek, maakanlah ia. Semar : Bagaimana Petruk? Petruk : Wekwek…. Bagong : Pak lurah, ini saya kira satu permainan yang licik, akal-akalan si pokrol bambu, pokrol tipu, pokrol…. Gareng : Pak lurah, ini saya adukan cukong Bagong, karena telah menghina saya di depan umum. Pak lurah mendengar sendiri dari moncong Bagong…. Bagong : Pak lurah, saya adukan pokrol itu menghina saya menyebut mulut saya dengan moncong…. Semar : Saya catat, saya sudah catat. Gareng menghina Bagong, Bagong menghina Gareng. Skor, satu lawan satu. Draw, remis. Sama kuat, selesai. Saya peringatkan, jangan ada yang nyeleweng lagi. Kita lagi membicarakan perkara Petruk dengan bebek dan telornya Bagong. Gareng : Saya tidak punya urusan dengan telornya bagong. Bagong : Telor saya jangan dibawa-bawa. Gareng : Memangnya kau taruh di rumah? Semar : Lama-lama hilang kesabaran saya. Tekanan darah saya naik. Kita lagi membicarakan soal wek-wek. Bagong : Pak lurah, ini bukan perkara wekwek. Gareng : Tak ada kaitannya dengan wek-wek? Lantas mengapa Petruk sekarang hanya bisa bilang wek-wek? Ya kenapa? Karena ia ingat ada bebek yang dibawa air bah, karena ia cinta sama bebek asuhannya, karena ia merasa sepenuhnya bertanggung jawab atas keselamatan bebek yang berbunyi wek-wek itu. Karena ia saban hari saban malam mendengar hanya suara wek-wek, hingga suara wek-wek menjadi obsesi, otaknya penuh suara Wek-wek, syarafnya diganggu oleh wek-wek, pita suaranya tersetem pada nada wek-wek. Dia hanya akan bisa ber wek-wek sampai akhir hayatnya. Bahkan kuburnya nanti akan berbunyi wek-wek. Daan doa untuk arwahnya harus berbunyi wek-wek. Dan kita sekarang harus membicarakan ini dengan bahasa wek-wek. Bagong : Saya protes, tidak bisa. Saya belum belajar bahasa wek-wek. Kenapa harus berwekwek, wok-wok. Wek-wek apa wok-wok. Semar : Itu terlalu ekstrem, kalau kita harus menyelesaikan perkara ini dengan bahasa wek- 100 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 wek, maka terpaksa perkara ini harus ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Sampai kita semua telah mahir ber wek-wek. Petruk : Wek…wek..wek. Semar : Apa maunya? Gareng : Kasihanilah saya. Saya tidak bersalah. Bagong : Bohong. Dia telah mencuri tiga belas telur dan tiga ekor bebek. Petruk : Wek..wekwek…. Gareng : Tidak salah Bagong : Salah Petruk : Wek-wek Gareng : Tidak Bagong : Salah Semar : Wekwek… Gareng : Ya wekwek… Bagong : Apa wek-wek? Petruk : Wek…wek…wek… Semar : Wek…wek. Bagong : Wek…wek. Gareng : Wek…wek. Semar : Diam, wekwek. Sudah jadi bebek semuanya. Petruk : Wek…wek. Gareng : Kalau dulu ia tidak dipaksa harus hidup berhari-hari dengan bebek. Dia jadi begitu karena Bagong. Bagong : Dia datang kepada saya minta pekerjaan. Yang lowong hanya ngangon bebek. Dia terima pekerjaan itu, saya tidak paksa. Semar : Apa keadaan yang harus dipersalahkan?Bagong, berapa ekor yang dia harus jaga? dan berapa telor harus dia setor? Kurikulum 2013 Seni Budaya 101 Bagong : Bebek tiga puluh ekor. Gareng : Kelaminnya Bagong : Kelamin? Jangan hina saya ya, jelas saya laki-laki. Gareng : Saya tidak tanya kelaminmu. Kelamin bebek? Bagong : Tiga puluh ekor betina semua. Semar : Berapa telor yang harus dia setor? Bagong : Lima puluh butir seminggu, bebek menelor tiga hari sekali, seminggu dia menelor dua kali. Tiga puluh bebek bertelor selama seminggu enam puluh, saya minta setorin lima puluh, yang sepuluh buat upah si Petruk. Kan cukup. Sepuluh kali seribu kan sepuluh ribu seminggu?. Semar : Sepuluh ribu seminggu, bisa hidupkah dengan uang itu? Beras, bisakah dia penuhi setoran itu? Bagong : Tidak pernah. Mula-mula Cuma empat puluh, makin lama makin berkurang. Petruk : Wekwek… Semar : Apa maksudnya? Gareng : Tiga puluh ekor bebek, betina semua. Tidak ada jantannya. Bagaimana bisa bertelor pak lurah? Ini jelas contoh pemaksaan kemauan dan penghisapan di luar batas kemanusiaan dan kebinatangan, Bagong : Nyatanya, mula-mula bebek itu bertelor. Gareng : Itu karena kau beli dan serahkan. Lebih-lebih dia baru bergaul dengan bebek jantan. Kemudian…. Bagong : Nyatanya dia masih bertelor. Gareng : Itu jasanya si Petruk. Semar : Hei, kau boleh menipu kami, tapi tipuan ini tidak berlaku. Masa Petruk berhubungan dengan bebek? Bagong : Biarkan saja, asal bebek yang bertelor. Gareng : Kenapa kau tidak gauli saja sendiri bebek-bebek itu? Pak lurah, maksud saya tidak seperti yang pak lurah bayangkan. Karena Petruk diam-diam pinjam bebek jantan dari tukang angon lainnya. Dan mebiarkan si jantan itu menggauli bebek betina maka masih ada telor yang bisa dipungut. Biar nafsu kebinatangan pejantan itu luar biasa, tetapi ia tidak menggauli seluruh bebek betina itu. 102 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Semar : Kalau begitu si Petruk berjasa besar. Berjasa terhadap bebek betina itu dan berjasa terhadapmu Bagong. Petruk : Wekwekwek… Semar : Apa katanya? Gareng : Dasar orang tidak tahu terima kasih. Tidak tahu menghargai jasa orang. Semar : Bagaimana bagong? Bagong : Ya… bebek yang dua dimana? Gareng : Ya dibawa banjir. Bagong : Bukan itu, sebelumnya? Pasti dijual. Gareng : Menurut Petruk, yang satu disambar alap-alap. Yang lain dimakan anjing. Bagong : Bohong. Percuma punya bebek. Hilang melulu, beri telor tidak. Percuma punya tukang angon. Petruk : Wekwek… Bagong : Apa lagi? Gareng : Tiap kali pinjam penjantan, dia harus bayar dua telor. Bagong : Pemeras Gareng : Siapa? Bagong : Itu yang pinjamkan pejantan. Gareng : Kau bisa bilang irang itu pemeras!? Lantas kau maunya pinjam gratis gitu? Semar : Nah, perkaranya sudah jelas, Bagong nampaknya kau yang kalah. Betul Petruk kurang dapat menepati janjinya tetapi itu karena keadaan yang kau ciptakan sendiri. Kau tidak bisa memecat ia, dan kalau kau mau bebekmu bertelor, belilah barang tiga pejantan. Dan kau mesti bayar dukun yang mengobati si Petruk. Bagong : Saya tidak mau mengatakan pak lurah berat sebelah. Tapi…ongkos dukunnya berapa? Gareng : Lima puluh ribu rupiah BAGONG BAYAR SELEMBAR LIMA PULUH RIBUAN Bagong : Rugi-rugi…(pergi) Kurikulum 2013 Seni Budaya 103 Semar : Gareng, cari dukun yang baik, biar Petruk lekas sembuh. Gareng : Tentu saya akan usahakan. Petruk : Wekwek… Semar : Ya, wekwek… ADEGAN VIII GARENG DAN PETRUK Gareng : (Tertawa)hahahaha….. Petruk : (Tertawa) wekwekwekwek…. Gareng : Bagi uangnya. Nah kau selembar, aku selembar Petruk : Wekwek… Gareng : Nah, sekarang mana dua bebek yang dibawa banjir? Petruk Wekwekwekwek…. Gareng : Ayo, jangan main-main lagi. Sandiwaranya sudah selesai Petruk : (Menunjukan tenggorokannya) wekwek…. Gareng : Janjimu bagaimana? Mana imbalanku? Petruk : (Menunjuk uang di tangan Gareng) wekwek… (pergi) Gareng : Wah si Petruk bodoh tapi lihay, lihay tapi bodoh. Aku pokrol bambu kena tipu. ADEGAN IX SEMAR DAN PETRUK Semar : (Tertawa) Saya jadi lurah sejak awal sejarah… Petruk : Hehehehe….pak lurah, amaf sudah berbohong. Semar : Bebek yang dibawa banjir dan telor yang sambar petir. Petruk : (Tertawa) benar pak lurah. Saya lupa…wekwek…. Semar : (Mengggelengkan kepala) saya jadi lurah…. TAMAT 104 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 E. Uji Kompetensi 1. Buatlah suatu pementasan yang didukung oleh beberapa anggota kelompok atau satu kelas pementasan yang bergaya teater tradisonal! 2. Setelah pementasan lakukanlah evaluasi bersama pada semua unsur pementasan. Buatlah daftar keberhasilan dan daftar kegagalan dalam pementasan kalian. F. Rangkuman Kegiatan pementasan merupakan suatu muara akhir dari sebuah perjalanan panjang dalam sebuah proses teater. Sebaiknya dipersiapkan segala macam keperluan dan hal-hal yang bersifat teknik, seperti sound system, setting, properti dan panggung untuk keberhasilan pementasan. Keindahan proses teater akan lebih terasa apabila pementasan diakhiri oleh proses perenungan dan evaluasi bersama pada pertunjukan untuk keberhasilan pementasan selanjutnya. G. Releksi Merancang pementasan merupakan salah satu aktivitas penting karena dapat mendukung pementasan teater secara optimal. Di dalam merancang pementasan dibutuhkan kerjasama dan tanggung jawab dari setiap anggota. Setelah mempelajari merancang pementasan teater isilah kolom penilaian diri dan teman berikut ini. Kurikulum 2013 Seni Budaya 105 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… No. 106 Pernyataan 1 Saya berusaha belajar konsep teater tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya berusaha belajar konsep teater tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 3 Saya mengikuti pembelajaran konsep teater tradisional dengan tanggung jawab o Ya o Tidak 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran merangkai gerak konsep teater tradisional o Ya o Tidak 6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu o Ya o Tidak 7 Saya menghormati dan menghargai guru pada pembelajaran konsep teater tradisional o Ya o Tidak SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 2. Penilaian Antar Teman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… No. Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk belajar konsep teater tradisional o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian pembelajaran konsep teater tradisional o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran konsep teater tradisional o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok berlatih konsep teater tradisional o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan ragam teater tradisional o Ya o Tidak Kegiatan pementasan teater tradisional dan mengevaluasi pementasan didalamnya terkandung hal-hal yang penting antara lainnya, kalian dapat saling memahami karakteristik dan kecenderungan pribadi diantara kalian. Pemahaman pada kondisi dan saling mengisi merupakan modal yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat. Teater tradisonal Indonesia yang unik dan beragamam akan menumbuhkan kebanggaan pada diri kalian pada kekayaan budaya Indonesia. Dengan teater kalian bisa saling bekerjasama, toleransi dan menikmati keindahan dalam kebersamaan. ... Kurikulum 2013 Seni Budaya 107 BAB 8 Mementaskan Teater Tradisional Alur Pembelajaran Setelah mempelajari Bab 1, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan berkreasi seni teater, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 108 Mengidentiikasi kebutuhan pementasan teater Menidentitiikasikan jenis-jenis teater yang akan dipentaskan Membaca naskah teater tradisional Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teater Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih teater Melakukan pementasan Mengkomunikasikan hasil teater tradisional SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Amatilah gambar di bawah dengan saksama! Apakah penting tata rias dan tara busana dalam pementasan teater Tradisional? Bagaimana bentuk pemanggungan teater tradisional? sumber gambar: Internet Gambar 8.1 Foto pertunjukan teater Mamanda, Sumsel. sumber gambar: dok. penulis 2013 Sumber gambar: Kemdikbud,2014 Gambar 8.2 Foto pertunjukan teter Gambar 8.3 Pertunjukan teater topeng Bali. Panji Semirang dengan gaya Betawi. Kalian dapat melakukan aktivitas pengamatan selain melihat foto dapat juga melihat pertunjukan baik secara langsung maupun melalui video atau sumber belajar lain Format Diskusi Hasil Pengamatan Nama Siswa NIS Hari/Tanggal Pengamatan No. : : : Aspek yang Diamati Uraian Hasil Pengamatan 1 2 3 4 5 1. Bentuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang. 2. Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi. 3. Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi, gunakanlah tabel yang tersedia dan kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan 1. Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati Pementasan teater tradisional 2. Kamu dapat memperkaya dengan mencari materi dari sumber belajar lainnya Kurikulum 2013 Seni Budaya 109 A. Pementasan Teater Tradisional (Sumber gambar: Kemdikbud, 2013) Gambar 8.4 Pementasan teater Betawi dengan lakon Panji Semirang Setiap pementasan mempunyai kesan dan karakter yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh seberapa berhasil kita mewujudkan pementasan yang telah kita rancang dan persiapkan dengan waktu yang cukup panjang dan pengorbanan yang telah kita berikan baik itu waktu maupun biaya. Maka sebaiknya pementasan yang dirancang dapat terlaksana dengan sukses. Kesuksesan ditentukan oleh ketekunan dan keseriusan kalian dalam proses mempersiapkan pementasannya. Seperti pada pelaksanaan pementasan teater modern, pelaksanaan pementasan harus dikelola dengan manajemen pertunjukan yang baik. Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pelaksanaan pementasan teater tradisional antara lain: 1. Kesiapan seluruh panitia penyelenggara. Kepanitiaan yang telah disusun sebaiknya melaksanakan tugasnya sesuai dengan kemampuan, dan tugas pada bidang kerja masing-masing, jangan sampai ada yang tidak sesuai. Rasa tanggung jawab dan rasa memiliki pada produksi pementasan yang akan dipentaskan harus terus ditanamkan dalam pribadi semua ke panitiaan. Dengan Satu tujuan yaitu mensukseskan permentasan teater. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2013) Gambar 8.5 Pementasan teater Betawi dengan lakon Panji Semirang. 110 SMP/MTs Kelas VIII 2. Pemanggungan Pemangungan merupakan sebuah proses akhir dari persiapan perancangan dan latihan panjang yang telah dilalui. Hal penting dalam proses pemanggungan diantaranya menyiapkan panggung dengan baik agar proses pementasan berjalan dengan baik. Pemanggungan berurusan juga dengan halhal yang bersifat teknik seper ti teknik pemasangan setting, teknik penggunaan alat-alat properti, teknik sound system, dan teknik penataan lampu. Semeter 2 3. Publikasi Kehadiran penonton untuk mengapresiasikan karya pertunjukan yang telah kalian per siapkan, sangat ditentukan oleh usaha kalian dalam melakukan publikasi. Publikasi merupakan penyebaran informasi dan berita tetang pementasan. Banyak cara untuk memp ublikasikan pementasan, diantaranya; publikasi yang dilakukan dari mulut kemulut, semua pendukung memberitakan tentang pementasan yang akan dilaksanakan pada orang-orang terdekat, keluarga dan teman. Publikasi yang dilakukan dari mulut ke mulut bersifat terbatas. Publikasi yang umum yang bisa menjangkau kalangan yang lebih luas dilakukan melalui Media massa; Koran, Majalah, Radio dan televisi. Media poster, baligho, Lealet dan Spanduk bisa juga dibuat sebagai untuk publikasi pementasan teater kalian di tempat-tempat umum yang strategis. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2013) Gambar 8.6 Lealet pementasan teater. 4. Dokumentasi Karya seni teater termasuk kedalam jenis karya seni pertunjukan, karakteristik seni pertunjukan adalah terikat oleh ruang dan waktu, artinya karya pertunjukan tidak abadi, hanya bisa dinikmati saat pertunjukan sedang berlangsung. Untuk itu sebagai cara supaya bisa abadi harus didokumentasikan, meskipun cita rasanya tidak sama seperti saat pementasan berlangsung. Tetapi minimal kita bisa mengabadikan saat-saat kita berkreasi seni. Berbagai media dokumentasi bisa kalian gunakan seperti kamera fotograi, dan kamera Video. B. Mengevaluasi Pementasan Teater Tradisional Kegiatan evaluasi dilakukan untuk memahami dan mengoreksi proses yang telah kalian lakukan. Apa yang telah dirancang kemudian menjadi pementasan. Pada saat evaluasi kalian dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan kegagalan dari rancangan pementasan yang telah kalian buat. Perlu keterbukaan dan mau saling menerima kritik diantara semua pendukung pementasan. Hal ini sangat baik untuk pelaksanaan pementasan selanjutnya sehingga kalian dapat belajar dari kegagalan, dan melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai supaya lebih sukses. Kurikulum 2013 (Sumber gambar: Kemdikbud, 2013) Gambar 8.7 Lealet pementasan teater sebagai salah satu bentuk publikasi. (Sumber gambar: Kemdikbud, 2013) Gambar 8.8 Pendokumentasian pementasan teater merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan. Seni Budaya 111 C. Membaca Naskah Teater CONTOH NASKAH : ”PANJI SEMIRANG” ANGKAT SELAMAT MUSIK OVERTURE (MUSIK PEMBUKA PERTUNJUKANWAYANG SENGGOL. DENGAN INSTRUMEN; SERAFIN, ACCORDEON, DRUM TANJIDOR, BIOLA, BASS, GENDANG DLL) (LAYAR DIBUKA) SELURUH PEMAIN MASUK SAMBIL BERNYANYI DAN MENARI MENAMPILKAN LAGU PEMBUKA SEBAGAI TANDA SELAMAT DATANG KEPADA PARA PENONTON Lagu Salam : Pepaya matang dari keramat Keramatnya ada di kampong lima Kamilah datang memberi hormat Hormat sayalah ada pada hadirin sekalian Selamat sempurna dan bahagia Para penonton dan yang empunya hajat Tabelah tuan tabelah nyonya Dari kami sekerabat KEMUDIAN MEMPERKENALKAN SATU PERSATU DENGAN GAYA MASINGMASING YANG KHAS ( DI PANDU OLEH PEMBAWA ACARA) Pimpinan Rombongan Wayang : “wayang senggol malam ini, akan mempersembahkan sebuah lakon yang sudah sangat popular dikalangan para bangsawan di kota Batavia ini.. tiada lain lakon” Panji Semirang”, yang akan dimainkan oleh para pelakon kesayangan tuan-tuan dan nyonya-nyonya.. inilah dia miss…, miss.. dll… SETELAH SELURUH PEMAIN DIPERKENALKAN, MEREKA KELUAR PANGGUNG LALU PEMBAWA ACARA SEKALIGUS JURU BICARA KELOMPOK MAJU SAMBIL MENGUCAPKAN KATA-KATA PEMBUKA.. Selamat datang tuan-tuan dan nyonya yang terhurmat, beribu kata terima kaseh, dan puja-puji tak terhingga buat anda sekalian atas perkenan hadir di gedung pertunjukan malam ini… sebagai suguhan istimewa malam ini akan ditampilkan lakon yang mengisahkan tentang asmara yang sejati dari dua insan yang yang sudah ditasbihkan untuk berjodoh.. meskipun halangan dan rintangan datang menghadang.. tidak banyak kata pengantar yang bisa disampaikan.. tentunya tuan-tuan dan puan-puan sudah tidak sabar lagi untuk menyaksikan kisah ini. Selamat menikmati.. KERAJAAN KURIPAN Di Pelataran Istana Kerajaan kuripan, Tampak Prabu Danujaya sedang menemui Putra mahkota kerajaan Panji Inu Kertapati. Panji Inu Kertapati : Ayahanda, ananda mohon ijin untuk pergi ke Kerajaan Daha untuk menemui kekasih hati Candra Kirana? 112 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Prabu Danujaya : Aku ijinkan anakku. Tapi, kamu harus membawa pasukan secukupnya untuk menjaga keselamatanmu dalam perjalanan.” Panji Inu Kertapati : Kenapa mesti membawa pasukan, ayahanda ? Prabu Danujaya : Sekarang ini banyak terjadi perampokan oleh para gerombolan. Kedengangran sangat menghawatikan dan kejam..Ada gerombolan yang di pimpin Panji Semirang dan yang lain di pimpin Japa Wisa dan Mantra Wisa. Apa kamu belum mendengar kabar itu ?” Panji Inu Kertapati : Sudah, Ayahanda Prabu Danujaya : Maka dari itu, untuk menjaga keselamatanmu kamu harus membawa pengawal. Kamu kelak akan menggantikan kedudukan ayahanda serta kamu juga calon suami dari Dewi Galuh Candra Kirana.” Panji Inu Kertapati : Baiklah ayahanda, hamba akan membawa Danaswala dan prajurit secukupnya. Prabu Danujaya : Hati-hati dalam perjalanan. Panji Inukertapati bersama Dana Swala dan prajurit siap berangkat ke kerajaan Daha. Tujuan Panji Inukertapati ke kerajaan Daha hanya untuk menemui tunangannya.Panji Inukertapati dan pasukannya melewati perbatasan Kerajaan Kuripan dan Kerajaan Daha. (Out) Masuk segerombolan perampok, yang di pimpin oleh ksatria yang kelihatannya galak, tepi ternyata … Lagu Rampok Panji Semirang. Hey.. kalian harus takut pada kami Nihh kami bawa pedang Juga bawa kolewang Kami memanga garang tapi Juga Penyayang. Ssssttttt…… Ada yang datang… Masuk Inu Kertapati, dalam keadaan tertawan oleh pasukan perampok Panji semirang. Panji Semirang : Terima kasih telah masuk ke kerajaan kami dan menyempatkan diri untuk berhenti.Mari kita jalin persahabatan sejati.Untuk kebaikan bersama di kemudian hari. Panji Inu Kertapati : Siapa kalian? ada maksud apa mencegat perjalanan kami? Panji Semirang : Wahai Panji Inu Kertapati, Ksatria dari Kerajaan Kuripan, aku Panji Semirang yang menguasai wilayah Asmarantaka. Kami ingin menyambut kisanak dan pasukan sebagai tamu kehormatan,itupun jika tidak keberatan. (Panji Inu Kertapati menjadi ragu-ragu.Ia ragu untuk menentukan satu dari dua pilihan.Yaitu, menerima atau menolak tawaran Panji Semirang) Danaswala : Kenapa raden kelihatan bimbang ? Kurikulum 2013 Seni Budaya 113 Panji Inu Kertapati Danaswala : Bagaimana tidak bimbang, kamu kan tahu sendiri. : Iya,hamba sudah tahu kalau Raden Panji Kertapati berat untuk mengambil keputusan. Panji Inu Kertapati : Menurutmu bagaimana? di terima atau di tolak saja tawaran Panji Semirang. Danaswala : Hamba pun kalo berada pada posisi Raden lebih baik menerima tawaran. Hanya, kita memang selalu harus waspada. Maaf Raden apa dia punya kerajaan ?” Panji Inu Kertapati : Iya,dia mengaku begitu.Tetapi, kenyataannya punya atau tidak aku juga tidak tahu.” Panji Inukertapati dan seluruh pasukan dari Kerajaan Kuripan di persilahkan memasuki sebuah gapura yang terbuat dari kayu. Setelah melewati gapura, Panji Inukertapati dan anak buahnya di bawah ke sebuah ruangan cukup luas.Rombongan dari Kerajaan Kuripan di jamu dengan aneka makanan, buah-buahan, dan minum. Mereka pun makan bersama. Panji Semirang : Dengan cara begini, aku ingin membuktikan pada kalian semua bahwa aku dan anak buahku bukan lah gerombolan perampok.” Panji Inu Kertapati : Kami mempercayainya. Kalian ternyata orang-orang yang baik. Terima kasih atas jamuannya. Ngomongngomong apa nama kerajaan ini?” Panji Semirang : Kerajaan Asamarantaka. Panji Inu Kertapati : Apa makna dari nama itu? Panji Semirang : Asamarantaka artinya Asmara yang berapi-api. Orang yang asmaranya terlalu berapi-api bisa di bakar rasa isi dan dengki. Panji Inu Kertapati : Apa maksud dengan kata api asmara, rasa iri dengki,dan asmara berapi-api itu?” Panji Semirang : Sebelum ku lanjutkan, apakah Raden ingat tentang perasaan Ajeng Asih kepada Raden?” Panji Inu Kertapati : O itu? Menurutku itu wajar. Dia kan saudara iparku, jadi wajar jika dia cinta padaku hanya sebagai saudara.” Panji Semirang : Sebenarnya wajar, tetapi Raden harus ingat. Api asmara membuatnya tega. Api asmara membuat seseorang menjadi jahat luar biasa.” (Bersenandung) Panji Inu Kertapati : Aku pernah mendengar syair semacam itu, tapi siapa yang mengucapkannya ya?” Panji Semirang :Wajar kalau Raden lupa. Banyak orang yang mengucapkan kata-kata itu.” Panji Inu Kertapati : Ya kamu benar. Dari mana kamu tahu Ajeng Asih cinta padaku? Panji Semirang : Raden, aku ini Raja. Aku mempunyai kenalan dimanamana, termasuk Ajeng Asih.” Panji Inu Kertapati : Kamu kenal Candra Kirana juga? Panji Semirang : Aku sangat tahu Candra Kirana. Dia itu cantik jelita. 114 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Bukan begitu Raden? : Apakah Panji Semirang kenal dengan Candra Kirana? : Iya aku kenal. Siapa yang tidak mengenal Candra Kirana.” Panji Inu Kertapati : Apakah kisanak pernah bertemu dengannya? Panji Semirang : Pernah, dulu sering bertemu. Tetapi sekarang tidak lagi. Dengan Ajeng Asih pun aku sering bertemu” Panji Inu Kertapati : Jadi kisanak kenal dengan Ajeng Asih dan Candra Kirana?” Panji Semirang : Iya aku mengenalnya. Panji Inu Kertapati : Bagaimana pendapatmu dengan Ajeng Asih? Panji semirang : Ajeng Asih itu jahat! Panji Inu Kertpati : Jahat? (Panji Inu Kertapati mengamati wajah lelaki itu lekat-lekat. Panji semirang senyum dan menunduk malu. Panji Inu Kertapati merasa pernah melihat senyuman itu) Panji Semirang : Ya, Ajeng Asih itu jahat” Panji Inu Kertapati : Jangan memitnah Panji semirang. Sepengetahuan ku Ajeng Asih itu baik. Panji Semirang : Baik pada siapa? pada Raden? tentu saja ia kan suka pada Raden. Panji Inu Kertapati : Tidak mungkin Ajeng Asih suka padaku. aku kan tunangannya Candra Kirana” Panji Semirang : Raden akan tahu sendiri nanti” Panji Inu Kertapati : Baiklah Panji Semirang, terimakasih atas jamuan yang telah diberikan. Kami akan melanjutkan perjalanan kami.” Panji dan Rombongan OUT Pemimpin Rombongan Wayang : Panji Inu Kertapati dan rombongan dari Kerajaan Kuripan tiba di halaman pendopo dijamu makan malam. Selama acara makan, Panji Inu Krertapati bertanya-tanya dalam hati) Panji Inu Kertapati : Danaswala, dimana Candra Kirana? Danaswala : Nanti Raden bisa menanyakan secara langsung kepada Paduka Raja Mereka pun kembali menyantap makanan yang telah disajikan. Panji Inu Kertapati : Maaf Paduka Raja. Kenapa Candra Kirana tidak hadir sejak tadi. Dimana dia sekarang? Raja Kertamarta : Candra Kirana, dia, sekarang belum bisa menemuimu” Dewi Likuwati : Sebaiknya Paduka Raja berkata terus terang saja! Ajeng Asih : Panji Inu Kertapati, aku ingin mengatakan tentang Candra Kirana yang sebenarnya. Panji Inu Kertapati : Aku sangat berterimakasih kalau kamu ingin mengatakan yang sebenarnya Ajeng Asih : Sejak beberapa bulan lalu Candra Kirana meniggalkan Kerajaan Daha tanpa pamit. Panji Inu Kertapati Panji Semirang Kurikulum 2013 Seni Budaya 115 Panji Inu Kertapati : Kenapa dia pergi? Candra Kirana itu tunanganku. Kalau pergi mestinya dia pamit, sehingga aku dapat mencarinya Ajeng Asih : Candra Kirana pergi tanpa pamit. Dia juga tidak mengatakan mengapa alasannya mengapa ia pergi. Hal itu menunjukkan bahwa ia bukan calon istri yang baik. Panji Inu Kertapati : Jangan mengatakan itu Ajeng Asih. Ia pasti mempunyai alasan mengapa ia pergi tanpa pamit Ajeng Asih : Kalau ada alasannya mengapa tidak dikatakan? Dan diapun pergi pada malam hari” Panji Inu Kertapati : Bagaimana kamu tahu kalau ia pergi pada malam hari?” Raja Kertamarta : Percaya atau tidak, suka atau tidak, begitulah kenyataannya. Aku sebagai ayahnya juga merasa heran. Bagaimana dengan pesta pernikahan esok? Aku sangat bingung memikirkannya.” Panji Inu Kertapati : Jadi paduka sudah menyebarkan undangan pernikahan itu? Raja Kertamerta : Belum, tapi kabar pernikahan sudah tersebar. Kalau Candra Kirana tidak kembali pada waktunya aku bisa malu” Panji Inu Kertaparti : Lalu apa yang akan Paduka Raja lakukan, kalau Candra Kirana tidak kembali tepat pada waktunya? Raja Kertamarta : Aku belum tahu, aku mau ke peraduan dulu.. mari raden.. (Paduka Raja dan Permaisuri Out, Dewi Likuati dan Ajeng Asih menghampiri Panji Inu) Dewi Likuati : Raden, Raden kelihatannya sudah lelah sebaiknya raden istirahat. Jangan ikirkan tentang Candra Kirana, pasti ada pengganti yang lebih baik”(Mereka berdua OUT) Panji Inu Kertapati : Danaswala, sepertinya ada yang aneh Danaswala : Apanya yang aneh Raden? Apa yang Raden maksud adalah perginya Dewi Galuh Candra Kirana? Panji Inu Kertaparti : betul. Danaswala : Anehnya dimana? Panji Inu Kertapati : Coba kamu pikir, seorang Candra Kirana pergi begitu saja tanpa pamit. Ini semua pasti ada apa-apanya. Kita harus mencari penyebab Candra Kirana pergi meninggalkan kerajaan. Danaswala : Raden apapun yang terjadi itu adalah kehendak yang maha kuasa. Kita harus tabah menghadapi semua ini. Hamba yakin kalau memang ia jodoh Raden maka ia akan kembali kepada raden suatu saat.” Panji Inu Kertapati : Aku akan mencari candra Kirana.. Danaswala : Kemana Raden Panji Inu Kertapati mencari Candra Kirana? 116 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Lagu Niatan Panji Inu Kertapati Kemana kata hati ini menginginkan, Maka ke arah itu aku melangkahkan kaki. Angin hempaskanlah daku, bawalah Daku menemui kekasih tercintaku candra Kirana Aku tidak perduli lelah tubuhku..lelah (Ketika Panji sedang bernyanyi, Dewi Likuwati dan Ajeng asih sebagai background memperhatiakan dan melakukan gerakan yg mencurigakan dgn memasukan sesuatu pada cawan. Setelah selesai lagu Ajeng asih memberikan minuman pada Panji Inu Kertapati… lalu Panji Inu Kertapati jadi tertarik pada Ajeng asih..) Panji Inu Kertapati : Aku tidak Jadi mencari Candra Kirana Danaswala.. (Pergi Mengejar Ajeng Asih yang pergi Ke Taman. Danaswala : Raden..apa yang terjadi denganmu… pasti ada sesuatu yang tidak benar dengan minuman itu… (Masuk Raja Kertamarta dan Dewi Likuwati menemui Panji Inu Kertapati di ruang khusus untuk pertemuan keluarga kerajaan. Panji Inu Kertapati merasa bahwa akan ada sesuatu yang penting ingin dikatakan Raja Kertamata kepada Panji Inu Kertapati.) Raja Kertamarta : Pengawal panggilkan Panji Inu Kertapati…(pengawal Keluar, dan kembali mengawal Panji Inu Kertapati) Raja Kertamarta : Sebenarnya, aku tidak tega mengatakan hal ini kepada Nakmas karena takutnya nanti Nakmas tidak setuju. Panji Inu Kertapati : Sebaiknya Paduka katakan saja terus-terang. Hamba ini calon putra Paduka, maka Paduka tidak perlu sungkansungkan untuk mengatakannya. Dewi Likuwati : Raden Panji Inu Kertapati, apa yang akan kukatakan ini tujuan nya hanya satu, demi kebaikan Raden sendiri. Panji Inu Kertapati : Sebaiknya Gusti Ayu Dewi Likuwati mengatakan secara terus-terang pada Hamba agar semuanya jelas. Dewi Likuwati : Baiklah, begini Raden, kami ingin Raden menikah dengan Ajeng Asih untuk menutupi rasa malu keluarga. Panji Inu Kertapati : Kalau itu keinginan Gusti Ayu, hamba siap melaksanakannya. Raja Kertamarta : Jadi, Nakmas bersedia menikah dengan Ajeng Asih ? Panji Inu Kertapati : Bersedia, Paduka. Dewi Likuwati : Terima kasih Raden kalu begitu kamiakan mempersiapkan acara pernikahan secepatnya (Likuwati dan Raja OUT) (Dewi Likuwati kelihatan senang bukan kepalang. Pembicaraan mereka pun selesai. Panji Inu Kertapati pergi menuju kamarnya. Dan Raja Kertamerta kembali melakukan aktiitasnya. Sedangkan Dewi Likuati menghampiri Ajeng Asih dikamarnya. Danaswala sangat kaget mendengarnya. Dan ia pun bergegas menemui Raden Panji Inu Kertapati.) Danaswala : Raden akan menikah dengan Ajeng Asih? Raden Panji Inu Kertapati : Iya,” Kurikulum 2013 Seni Budaya 117 Danaswala : Apa hamba tidak salah dengar? Raden Panji Inu Kertapati : Tidak. Aku memang akan menikahi Ajeng Asih. Danaswala : Kenapa Raden bersedia menikahi Ajeng Asih? Bukankah Raden sudah bertunangan dengan Candra Kirana? Raden Panji Inu Kertapati : Kamu benar, Danaswala. Aku memang sudah bertunangan dengan Candra Kirana. Namun kamu tahu sendiri, dia pergi tanpa pamit. Selain itu, aku ingin menutup rasa malu keluarga dari Kerajaan Daha.” Danaswala : Menutup rasa malu. Bagaimana maksudnya, Raden? Raden Panji Inu Kertapati : Raja Kertamerta terlanjur mengumumkan kepada semua orang bahwa aku akan menikah dengan Candra Kirana.” Danaswala :Tapi Raden… ini adalah siasat buruk dari Dewi Likuwati yang berencana untuk memisahkan cinta raden dengan candra kirana.. sadarilah Raden dengan Niatan awal Raden pergi Ke kerajaan Daha… Panji Inu Kertapati : Danaswala, untuk sementara ini kita hentikan dulu perdebatan ini. Seminggu lagi akan diadakan pesta pernikahanku. Sebentar lagi, di halaman, gapura, dan jalanjalan akan dihias. Di halaman istana, akan didirikan panggung besar. (Out) Adegan : Di Istana Keputren, Tampak Dewi Likuwati dan Ajeng Asih.. Dewi Likuwati : Wah bidadari cantikku sedang berdandan rupanya. Kenapa tidak kamu temani Panji Inu Kertapati yang duduk sendirian di taman kerajaan? Ajeng Asih : Tadi aku kesana, tetapi dia ingin menyendiri. Maka lebih baik aku kesini saja. Apakah ibu sudah mengecek semua persiapan pestaku lusa? Dewi Likuwati : Sudah. Pokoknya semua sudah siap. Semuanya kuatur dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai nanti kamu kalah cantik dibandingkan putri kerajaan manapun. Ajeng Asih : Kelihatannya Panji Inu Kertapati menyesal telah memutuskan bersedia menikah denganku. Dewi Likuwati : Biar saja dia menyesal, yang penting kamu bisa mendapatkannya Ajeng Asih : Iya bu. Dewi Likuwati : Untuk sementara waktu, pengaruh guna-gunaku masih kuat, perasaan menyesal itu akan datang, tapi tidak akan menggoyahkan keinginannya untuk menikah denganmu. Pokoknya, kelak kamu bisa menjadi permaisuri di Kerajaan Kuripan. Jangan seperti ibumu ini, menjadi selir. Lebih bangga menjadi permaisuri. Ajeng Asih : Kira-kira Candra Kirana masih hidup Bu? Dewi Likuwati : Kemungkinan dia masih hidup, tapi kemungkinan lain, 118 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 dia sudah mati. Kemungkinan lain, dia masih hidup dan bersembunyi di suatu tempat. Kamu harus selalu ingat, Candra Kirana itu seorang prajurit. Ilmunya bagus memainkan pedang. Kamu sendiri selau kalah kalau berlatih pedang dengannya. Ajeng Asih : Ya, aku tahu, Bu. Namun sekarang ini dia sudah kukalahkan kan? Dewi Likuwati : Bukan kamu yang mengalahkan dia, tapi ibu. Ibu yang mengalahkan dia dengan guna-guna Ibu Ajeng Asih : Iya aku tahu itu. Ibu kan juga senang kalau aku berhasil menikah dengan Panji Inu Kertapati. Dewi Likuwati : Tentu saja aku senang, Putriku yang tercantik. Siapa yang tidak senang dan bahagia melihat putrinya bahagia.” ( Sementara itu diluar istana terjadi kebakaran semua jadi berantakan….) Orang-orang : Kebaran..Kebakaran…. (Kebakaran yang terjadi di istana itu disangka di lakukan oleh Gerombolan Panji semirang untuk menggagalkan pernikahan Panji Inu Kertapati dan Ajeng asih… Raden Inu Mengejar Pelaku Pembakaran Istana.) Danaswala : Raden, kita sekarang ke mana? Panji Inu Kertapati : Mengejar Panji Semarang!Jikalau hamba belum berjumpa dengan dia, tiadalah hendak kembali ke dalam negeri Kuripan, tiadalah hamba akan berhenti daripada mencari Panji Semirang Danaswala : Ke mana kita mengejar mereka? Apa Raden yakin kalau yang membakar panggung dan hiasan-hiasan tadi Panji Semirang dan anak buahnya?” Panji Inu Kertapati :Ya aku yakin. Mereka yang melakukannya. Aku tadi sekilas melihat sekelabat tubuh Panji Semirang. Makannya aku mengejar kemari.” Danaswala : Kalau benar yang membakar panggung dan berbagai hiasan itu Panji Semirang, hamba jadi curiga. Panji Inu Kertapati : Curiga apa?” Danaswala : Jangan-jangan Panji Semirang itu adalah pipmpinan gerombolan penjahat, siapa tahu dia ingin menaklukan Kerajaan Daha, Kerajaan, Kuripan, Kerajaan Gegalang, ataupun kerajaan lain. “ Panji Inu Kertapati : Jangan berpikir seperti itu, Danaswala. Belum tentu ia melakukan kejahatan seperti yang kita duga. Tetapi, tadi sekilas aku melihat panji Semirang dan aku juga seperti mengenalnya.” Danaswala : Siapa, Raden?” Panji Inu Kertapati : Candra Kirana.” Danaswala : Maksud Raden, Panji Semirang itu saudarannya Candra Kirana? Panji Inu Kertapati : Aku tidak berikir begitu karena Candra Kiranan tidak Kurikulum 2013 Seni Budaya 119 punya saudara kandung, kecuali Ajeng Asih.” Danaswala : Kalau begitu, apa yang Raden pikirkan?” Panji Inu Kertapati : Yang aku pikirkan..Aku tadi berpikir bahwa Panji Semirang itu adalah Candra Kirana.” Danaswala :Apa! Raden menduga kalau Panji Semirang itu Candra Kirana yang menyamar.” Panji Inu Kertapati : Iya. Tadi aku melihat tingkah laku Panji Semirang ketika bergerak atau memutar tubuhnya itu mirip Candra Kirana.” Panji Inu Kertapati : Terus menurutmu kita sekarang pergi kerah mana?” Danaswala : Kita menuju ke kerajaan Gegalang.” Panji Inu Kertapati : Jadi kita menuju ke kerajaan milik Paman Prabu Ranujaya? Danaswala : Ya. Menurut kabar yang beredar, di kerajaan Gegalang ini sering terjadi kekacauan yang disebabkan oleh gerombolang pengacau pimpinan Japawisa dan Mantrawisa. Kita mencari Panji Semirang sekaligus membantu Parbu Ranujaya untuk menumpas para pengacau itu.”(Panji Inu & Danaswala OUT) (Terjadi pertempuran sengit antara kerajaan dengan para gerombolan, Terlihat Japawisa dan Mantrawisa bersama anak buah mereka mengamuk semaunya sendiri. Banyak prajurit dari Kerajaan Gegalang yang luka dan terpaksa lari masuk ke dalam istana. (pertempuran dengan gaya wayang senggol yg unik) Ketika prajurit kerajaan sudah terdesak Panji Inu Kertapati dan Danaswala masuk. Panji Inu Kertapati : Danaswala…kerajaan pamanku sedang diserang oleh gerombolan jahat. Danaswala : Iya Raden.. mereka adalah gerombolan Japawisa dan Mantrawisa. Panji Inu Kertapati : Aku ingat, Panji Semirang pernah berkata kepadaku bahwa gerombolan Japawisa itulah yang membuat nama Panji Semirang cemar. Ayo kita tumpas gerombolan itu….... Serbuuu.... Japawisa dan Mantrawisa terhenyak kaget mendengar suara komando dari Panji Inu Kertapati. Namun, secara tak terduga ada pasukan lain yang terdiri dari beberapa kelompok menyerang dari luar istana. Mereka adalah para prajurit dari Gegalang yang dipimpin langsung Prabu Ranujaya. Ternyata Japawisa dan Mantrawisa tewas di dalam perang itu. Prabu Ranujaya : Ananda datang pada saat yang tepat. Panji Inu Kertapati : iya, Pamanda, berkat izin yang kuasa.” Prabu Ranujaya : berkat bantuan ananda, Akhirnya Japawisa, Mantrawisa, dan anak buahnya bisa kita tumpas, kita berharap Gegalang,Kuripan, dan Daha aman kembali.” Panji Inu Kertapati : Ya, Pamanda, aku juga berharap begitu.” Prabu Ranujaya : Dan sebagai tanda suka citaku, aku ingin menampilkan hiburan yang istimewa bagi kita semua Panji Inu Kertapati : Hiburan apa, gerangan Pamanda?” 120 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Prabu Ranujaya : Hiburan pembacaan syair oleh seorang penyair hebat dalam membawakan syair-syairnya.Khususnya syairsyair kisah asmara antara pemuda dan pemudi namanya, Panji Asmaratama. Panji Inu Kertapati : Baru pertama kali ini aku mendengar nama PanjiAsmaratama, (pada Danaswala) aku merasa semakin kehadiran Candra Kirana semakin dekat Danaswala. Danaswala : Kuasai diri Raden, kerinduanmu yang berat, membuat pikiranmu jadi meracau.. Panji Inu Kertapati : Tidak aku tidak meracau, aku yakin akan hal itu… Prabu Ranujaya : Bagaimana para abdi kerajaan, apakah hiburan sudah siap.. (Para abdi kerajaan mempersiapkan tempat duduk bagi raja dan Inu Kertapati, Dan Hiburanpun dimulai. Masuka serobongan penari seorang juru syair dan seorang perempuan tua. Mereka menari dan ditengah-tengahnya juru syair membacakan syairnya) Panji Asmaratama : ”Ini kisah dua sejoli. Yang sama-sama saling menyukai. Ini kisah dua remaja yang sama-sama saling suka. Satu berasal dari Kerajaan Kuripan, yang lain dari Daha juga sebuah kerajaan. Mereka sudah bertunangan. Namun, sekarang ini terpisahkan. Ada orang jahat yang ingin merebut pemuda idaman. ”Gadis itu sengsara karena dipermalukan. Dia pergi dari kerajaan. Dia meniggalkan sang tunangan. Untuk mengungkap kebenaran. Dia ingin menghalangi tunangan tersayang agar tidak jatuh dalam jebakan wanita berhati binatang.” Panji Inu Kertapati kelihatan tegang. Dia semakin yakin bahwa Panji Asmaratama tahu terlalu banyak kisah asmara antara dirinya dengan Candra Kirana…. Danaswala : Raden Panji Inu Kertapati harap tetap tenang sampai pembacaan syair oleh penyair aneh itu selesai. Prabu Ranujaya : Kamu harus tetap tenang. Biar aku yang menyelesaikan ini semua. Panji Asmaratama telah selesai membacakan syair terakhirnya. Para penonton, termasuk Prabu Ranujaya, bertepuk tangan. Hanya Panji Inu Kertapati yang tidak bertepuk tangan. Perempuan tua : Sebelum Panji Asmaratama mengakhiri pertunjukan malam ini. Hamba ingin mengungkapkan sebuah cerita kepada semua yang hadir di sini. Cerita ini menjelaskan isi syair yang di samapaikan Panji Asmaratama tadi. Tentu kalau paduka Raja Ranujaya mengizinkan hamba untuk bercerita.” Prabu Ranujaya : Tentu saja aku mengizinkan. Panji Asmaratama : Tapi, hamba tidak ingin si Mbok ini bercerita. Kurikulum 2013 Seni Budaya 121 Prabu Ranujaya : Walaupun kami tidak mengizinkan, tapi aku yang menginginkan anak buahmu bercerita. Aku ingin para hadirin tahu makna apa yang terkandung dalam syair-syair itu. Sebelum kamu bercerita, Coba kamu sebutkan siapa namamu.” Perempuan Tua : Mohon maaf, Paduka Raja, hamba tidak akan menyebutkan nama hamba sekarang. Nanti akan hamba buka siapa hamba sebenarnya setelah hamba bercerita. Paduka Raja dan semua yang hadir di pendopo ini, hamba akan mulai bercerita. Perempuan tua itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan sambil menghela napas. Perempuan tua : Ada dua anak muda,seorang gadis cantik dan pemuda tampan, bertunangan. Semua diam memperhatikan kata-kata perempuan tua dengan sungguh-sungguh,terutama Panji Inu Kertapati. Perempuan tua : Aku pernah mengenalnya. Bahkan, sangat mengenalnya! Tapi,kenapa aku bisa lupa sama sekali tentang jati dirinya ya? Yang gadis cantik berasal dari Kerajaan Daha,yang pemuda berasal dari Kerajaan Kuripan.Suatu hari gadis itu diitnah oleh adik tirinya sehingga gadis ini dimarahi oleh ayahnya.Ayahnya memotong rambut si gadis sehingga gadis itu mirip laki-laki.Wanita itu pun merasa sangat malu dan dipermalukan oleh adik tirinya.Rambutnya sangat pendek sehingga menjadi mirip laki-laki,maka dia menyamar sebagai pemuda tampan dengan nama Panji Semirang. (Perempuan tua itu menarik napasnya dan melanjutkan ceritanya.) Perempuan tua : Panji Semirang melintang di tiga kerajaan. Dia ke mana-mana membawa perdamaian tatapi ada saja yang memitnahnya.Suatu malam,Panji Semirang membakar tempat pesta yang dipasang di Kerajaan Daha.Panji Semirang tidak ingin terjadi pernikahan yang dilandasi kelicikan dan gagal sudah pesta itu.Panji Semirang lalu menghilang dan sulit dilacak jejak-jejaknya. Panji Inu Kertapati tiba-tiba berteriak dan langsung mendekati perempuan tua itu. Panji Inu Kertapati : Mbok Jomplang! Kamu Mbok Jomplang! Perempuan tua : Maaf, Raden Panji Inu Kertapati mungkin Raden salah mengenali orang. Panji Inu Kertapati : Mbok Jomplang, tolonglah jangan permalukan aku.Aku yakin kalau kamu adalah Mbok Jomplang! Benar kan kamu Mbok Jomplang?” Perempuan tua : Bagaimana Raden Panji Inu Kertapati yakin kalau hamba ini Mbok Jomplang? Panji Inu Kertapati : Suaramu,logat bicaramu, dan caramu mengucapkan 122 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Kerajaan Daha, Panji Semirang, dan kata-kata lainnya yang tak bisa kulupakan. Aku bisa lupa wajahmu,tetapi tidak lupa suaramu. Perempuan tua : Raden Panji Inu Kertapati ini aneh dan sukanya bercanda.” Panji Inu Kertapati : Kenapa Mbok bisa berkata begitu? Perempuan tua : Raden Panji Inu Kertapati bisa mengenali orang yang berasal dari Desa Kemlawe, orang yang hanya sebagai abdi. Tetapi,Raden tidak mengenali tunangannya sendiri.” Panji Inu Kertapati : Jadi,kamu ini benar-benar Mbok Jomplang ? Perempuan tua : Hamba ini Mbok Jomplang atau bukan, itu tidak penting, Raden. Yang penting, Raden menemukan Gusti Ayu Candra Kirana kan ? (Wajah Panji Inu Kertapati memerah,memanas karena perasaan malu yang tak tertahankan. Perempuan Tua itu berkata sambil menatap Panji Asmaratama) Mbok Jomplang : Kalau Raden ingin secepatnya menemukan di mana keberadaan Candra Kirana,mohon Raden buka penutup kepala Panji Asmaratama.Coba Raden Panji Inu Kertapati perhatikan dengan saksama belakang telinga kiri Panji Asmaratama!” (Tanpa berikir dua kali,Panji Ini Kertapati segera mendekati Panji Asmaratama. Gerakan Panji Inu Kertapati sangat cepat. Dia pura-pura tersandung dalam karpet, lalu terjatuh ke depan.Kedua tangannya menggapai ke depan lalu membuka tutup kepala Panji Asmaratama. Ketika penutup kepala itu terbuka,maka terurailah rambut panjang yang hitam,berkilauan sampai ke punggung. Semua orang terkejut bukan kepalang ketika tahu bahwa Panji Asmaratama ternyata seorang perempuan muda yang cantik jelita! Panji Inu Kertapati melihat ada tahi lalat di belakang telinganya) Panji Inu Kertapati Candra Kirana Panji Inu Kertapati Candra Kirana Panji Inu Kertapati Candra Kirana Panji Inu Kertapati Kurikulum 2013 : Nyimas Candra Kirana! : Kakang mas, maafkan aku kalau selama ini membuat resah perasaan Kakangmas. : Tidak apa-apa,Dimas.Mari kita pulang kembali ke Kerajaan Daha. : Aku siap kembali ke Kerajaan Daha dengan satu syarat.” : Apa syaratnya? : Dewi Likuwati dan Ajeng Asih telah memitnahku mencuri perhiasan mereka.Hal itu membuat ayahanda marah lalu memotong rambutku hingga sangat pendek. Aku waktu itu merasa malu.Maka,aku meninggalkan istana dan menyamar sebagai Panji Semirang.Aku siap kembali tapi Dewi Likuwati dan Ajeng Kasih harus dihukum berat. : Jangan khawatir, aku nanti yang akan membongkar kebusukan mereka berdua sehingga mendapatkan hukuman yang setimpal! Seni Budaya 123 SEMUA YANG HADIR TURUT BERSUKA CITA MELIHAT PERISTIWA DIHADAPAN MEREKA. MASUK PIMPINAN ROMBONGAN WAYANG Pimpinan Rombongan Wayang : Selanjutnya apa yang terjadi antara mereka berdua, tentunya semua penonton sudah tahu, pasti bahagia. Demikianlah pertunjukan wayang senggol lakon Panji semirang. Maaf seribu maaf apabila ada yang kurang berkenan dihati tuan-tuan dan nyonya. Lain waktu kita bertemu lagi. Mari kita pulang bersama-sama. LAGU GELANG SEPATU GELANG.(BERSAMA-SAMA) LAYARTUTUP. Mengenal Tokoh Rendra (Willibrordus Surendra Broto Rendra); lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada bulan Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah. Bakat sastra Rendra sudah mulai terlihat ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek, dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca puisi yang sangat berbakat. Ia pertama kali mempublikasikan puisinya di media massa pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal 124 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada dekade selanjutnya, terutama majalah tahun ‘60-an dan tahun ‘70-an. Kaki Palsu adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika ia di SMP, dan Orang-orang di Tikungan Jalan adalah drama pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A. Teeuw, di dalam bukunya, Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok seperti Angkatan 45, Angkatan ‘60-an, atau Angkatan ‘70-an. Dari karya-karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian dan kebebasan sendiri. Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India. Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971 dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, New Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival, Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989), World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo Festival (1995). Pada tahun 1967, sepulang dari Amerika Serikat, ia mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah air. Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya maupun membacakan puisinya. Kelompok teaternya pun tak pelak sukar bertahan. Untuk menanggulangi ekonominya Rendra hijrah ke Jakarta, lalu pindah ke Depok. Pada 1985, Rendra mendirikan Bengkel Teater Rendra yang masih berdiri sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya. Kurikulum 2013 Seni Budaya 125 Bengkel teater ini berdiri di atas lahan sekitar 3 hektare yang terdiri dari bangunan tempat tinggal Rendra dan keluarga, serta bangunan sanggar untuk latihan drama dan tari. Di lahan tersebut tumbuh berbagai jenis tanaman yang dirawat secara asri, sebagian besar berupa tanaman keras dan pohon buah yang sudah ada sejak lahan tersebut dibeli, juga ditanami baru oleh Rendra sendiri serta pemberian teman-temannya. Puluhan jenis pohon antara lain, jati, mahoni, ebony, bambu, turi, mangga, rambutan, jengkol, tanjung, singkong, dan lain-lain. (Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media) D. Uji Kompetensi 1. Buatlah suatu pementasan yang didukung oleh bebe ra pa anggota kelompok atau satu kelas pementasan yang bergaya teater tradisonal. 2. Setelah pementasan lakukanlah evaluasi bersama pada semua unsur pementasan. Buatlah daftar keberhasilan dan daftar kegagalan dalam pementasan kalian. E.Rangkuman Kegiatan pementasan merupakan suatu muara akhir dari sebuah perjalanan panjang dalam sebuah proses teater. Sebaiknya dipersiapkan segala macam keperluan dan hal-hal yang bersifat teknik, seperti sound system, setting, properti dan panggung untuk keberhasilan pementasan. Keindahan proses teater akan lebih terasa apabila pementasan diakhiri oleh proses perenungan dan evaluasi bersama pada pertunjukan untuk keberhasilan pementasan selanjutnya. F. Releksi Melaksanakan pementasan merupakan salah satu aktivitas penting karena merupakan puncak dari aktivitas berlatih dan merancang pementasan. Di dalam pementasan dibutuhkan kerjasama dan tanggung jawab dari setiap anggota. Setelah mempelajari pementasan teater isilah kolom penilaian diri dan teman di bawah ini. 126 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 1. Penilaian Pribadi Nama Kelas Semester Waktu penilaian No. : …………………………………………. : ………………………………………….. : …………………..……………………… : ………………………………..………… Pernyataan 1 Saya berusaha belajar pementasan teater tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 2 Saya berusaha belajar pementasan teater tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh o Ya o Tidak 3 Saya mengikuti pembelajaran pementasan teater tradisional dengan tanggung jawab o Ya o Tidak 4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 5 Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran pementasan teater tradisional o Ya o Tidak Kurikulum 2013 Seni Budaya 127 2. Penilaian Antar Teman Nama teman yang dinilai Nama penilai Kelas Semester Waktu penilaian No. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : ………………………………….. : …………………. ……………… Pernyataan 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan pementasan teater tradisional o Ya o Tidak 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan pementasan teater tradisional o Ya o Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu o Ya o Tidak 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran pementasan teater tradisional o Ya o Tidak 5 Berperan aktif dalam kelompok berlatih mementaskan teater tradisional o Ya o Tidak 6 Menghargai keunikan ragam pementasan teater tradisional o Ya o Tidak Kegiatan pementasan teater tradisional dan mengevaluasi pementasan didalamnya terkandung hal-hal yang penting antara lainnya, kalian dapat saling memahami karakteristik dan kecenderungan pribadi diantara kalian. Pemahaman pada kondisi dan saling mengisi merupakan modal yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat. Teater tradisonal Indonesia yang unik dan beragamam akan menumbuhkan kebanggaan pada diri kalian pada kekayaan budaya Indonesia. Dengan teater kalian bisa saling bekerjasama, toleransi dan menikmati keindahan dalam kebersamaan. 128 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2 Glosarium Aksen tekanan suara pada kata atau suku kata. Arsir menarik garis-garis kecil sejajar untuk mendapatkan efek bayangan ketika menggambar atau melukis. Artikulasi lafal pengucapan pada kata. Asimetris tidak sama kedua bagiannya atau tidak simetris. Diafragma sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut. Ekspresi pengungkapan atau proses menyatakan perasaan. Estetik mengenai keindahan. Fonem vokal bunyi yang keluar dari mulut tanpa halangan/hambatan. Gerak ritmis gerakan yang memiliki irama. Geometris ragam hias berbentuk bulat. Intonasi ketepatan mengucapkan tinggi rendahnya kata. Level tingkatan gerak yang diukur dari lantai. Kriya pekerjaan tangan. Perkusi peralatan musik ritmis. Pola lantai garis-garis yang dibuat oleh penari melalui perpindahan gerak di atas lantai. Ragam hias ornamen. Ritmis ketukan yang teratur. Ruang bentuk yang diakibatkan oleh gerak. Sinden penyanyi lagu tradisional. Tenaga kuat atau lemah yang digunakan untuk melakukan gerak. Unisono menyanyi secara berkelompok dengan satu suara. Vokal grup menyanyi dengan beberapa orang. Kurikulum 2013 Seni Budaya 129 Diunduh dari BSE.Mahoni.com Datar Pustaka Anirun, Suyatna. 2002. Menjadi Sutradara. Bandung: STSI PRESS. Brook, Peter. 2002. Percikan Pemikiran tentang Teater, Film, dan Opera. Yogyakarta: Arti. Dibia, I Wayan, dkk. 2006. Tari Komunal: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta. Gray, Peter. 2009. Panduan Lengkap Menggambar & Ilustrasi Objek & Observasi Terjemahan Sara C. Simanjuntak. Jakarta: Karisma. Grotowski, Jerzy. 2002. Menuju Teater Miskin. Yogyakarta: Penerbit Arti. Hartoko, Dick. 1986. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia. Hawkins, Alma. 1990. Mencipta Lewat Tari, terj. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: ISI. Humprey, Doris. 1983. Seni Menata Tari, terj. Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta. Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press. Juih, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudhistira. Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku Pedoman Seni SMA. Bandung: Ganeca Exact. Purnomo, Eko, 1996. Seni Gerak. Jakarta: Majalah Pendidikan Gelora, Grasindo. Putra, Mauly, Ben M. Pasaribu. 2006. Musik Pop: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Rangkuti, dkk 2000. Lagu-Lagu Daerah. Jakarta: Titik Terang. Redaksi Indonesia Cerdas. 2008. Koleksi 100 Lagu Daerah Indonesia Terpopuler. Jogjakarta: Indonesia Cerdas. Rustopo (ed), 1991. Gendhon Humardhani: Pemikiran dan Kritiknya. Surakarta: STSI. Sachari, Agus (editor). 1986. Seni Desain dan Teknologi Antologi Kritik, Opini dan Filosoi. Bandung: Pustaka. Schneer, Geoegette. 1994. Movement Improvisation. South Australia: Human Kinetics, Edwardstone. Smith, Jacqueline. 1986. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru, terj. Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti. Riantiarno, Nano. 2003. Menyentuh Teater, Tanya Jawab Seputar Teater Kita. Jakarta: MU: 3 Books. Sahid, Nur (ed). 2000. Interkulturalisme dalam Teater. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia. Sani, Rachman. 2003. Yoga untuk Kesehatan. Semarang: Dahara Prize. Saptaria, Rikrik El. 2006. Panduan Praktis Akting untuk Film & Teater. Bandung: Rekayasa Sains. Sitorus, Eka D. 2002. he Art of Acting-Seni Peran untuk Teater, Film, & TV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Sumardjo, Jakob. 1986. Ikhtisar Sejarah Teater Barat. Bandung: Angkasa Sumaryono, Endo Suanda. 2006. Tari Tontonan. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Susanto, Mikke. 2003. Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela. Sutrisno, Mudji dan Christ Verhaak. 1993. Estetika Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius. Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Wardhani, Cut Camaril, dan Ratna Panggabean. 2006. Tekstil: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Wijaya, Putu. 2006. Teater: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara. Sumber Gambar: www.azamku.com (diunduh 23 Maret 2013) http://guitarid.blogspot.com (diunduh 6 Mei 2013) Kemdikbud Wiwiek Widyastuti Sri Kurniati Dyah Tri Palupi Sumber Gerak Tari: Tari Pakarena, Sri Kurniati Tari Sirih Kuning, Wiwiek Widyastuti 130 SMP/MTs Kelas VIII Semeter 2