Seni Budaya
Hak Cipta @ 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang-undang
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
Disklaimer: Buku ini merupakan Buku Pegangan Siswa (BPS) yang dipersiapkan Pemerintah dalam
rangka implementansi Kurikulum 2013. Buku Pegangan Siswa (BPS) ini disusun dan ditelaah
oleh berbagai pihak dibawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan
dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan ”dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Seni Budaya / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
vi, 130 hlm. : ilus. ; 29,7 cm.
Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2
ISBN 978-602-1530-74-0 (jilid lengkap)
ISBN 978-602-1530-77-1 (jilid 2b)
1. Kesenian-- Studi dan Pengajaran
II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
I. Judul
707
Kontributor Naskah
Penelaah
:
:
Penyelia Penerbitan :
Eko Purnomo, Dyah Tri Palupi, Buyung Rohmanto, Deden Haerudin, Julius Juih.
Muksin, Bintang Hanggoro Putra, dan Daniel H. Jacob, Ayat Suryatna,
Yudi Sukmayadi, Sukanta, dan Agus Budiman
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
Cetakan Ke-1, 2014
Disusun dengan Huruf Times New Roman, 11 pt
ii
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 1
Kata Pengantar
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap
mata pelajaran, sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok
sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok keterampilan.
Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan tersebut.
Seni Budaya untuk Kelas VIII SMP/MTs yang disajikan dalam buku ini juga tunduk pada
ketentuan tersebut. Seni Budaya bukan aktivitas dan materi pembelajaran yang dirancang hanya
untuk mengasah kompetensi keterampilan peserta didik sebagaimana dirumuskan selama ini. Seni
Budaya harus mencakup aktivitas dan materi pembelajaran yang memberikan kompetensi pengetahuan
tentang karya seni budaya dan kompetensi sikap yang terkait dengan seni budaya. Seni Budaya
dalam Kurikulum 2013 dirumuskan untuk mencakup sekaligus studi karya seni budaya untuk
mengasah kompetensi pengetahuan, baik dari karya maupun nilai yang terkandung di dalamnya,
praktik berkarya seni budaya untuk mengasah kompetensi keterampilan, dan pembentukan sikap
apresiasi terhadap seni budaya sebagai hasil akhir dari studi dan praktik karya seni budaya.
Pembelajarannya dirancang berbasis aktivitas dalam sejumlah ranah seni budaya, yaitu seni
rupa, tari, musik, dan teater yang diangkat dari tema-tema seni yang merupakan warisan budaya
bangsa. Selain itu juga mencakup kajian warisan budaya yang bukan berbentuk praktik karya seni
budaya. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya terkait dengan studi dan praktik karya seni budaya,
melainkan juga melalui pelibatan aktif tiap peserta didik dalam kegiatan seni budaya yang diselenggarakan
oleh kelas maupun sekolah. Sebagai mata pelajaran yang mengandung unsur muatan lokal, tambahan
materi yang digali dari kearifan lokal dan relevan sangat diharapkan untuk ditambahkan sebagai
pengayaan dari buku ini.
Sesuai dengan konsep Kurikulum 2013, buku ini disusun dengan mengacu pada pembelajaran
Seni Budaya secara terpadu dan utuh. Keterpaduan dan keutuhan tersebut diwujudkan dalam rangkaian
bahwa setiap pengetahuan yang diajarkan, pembelajarannya harus dilanjutkan sampai membuat
siswa terampil dalam menyajikan pengetahuan yang dikuasainya secara konkret dan abstrak dalam
bentuk atau terkait dengan karya seni budaya, dan bersikap sebagai manusia dengan rasa penghargaan
yang tinggi terhadap karya-karya seni warisan budaya dan warisan budaya bentuk lainnya.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak
menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya.
Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan
pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatankegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Implementasi terbatas pada tahun ajaran 2013/2014 telah mendapat tanggapan yang
sangat positif dan masukan yang sangat berharga. Pengalaman tersebut dipergunakan semaksimal mungkin dalam menyiapkan buku untuk implementasi menyeluruh pada tahun ajaran
2014/2015 dan seterusnya. Walaupun demikian, sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk itu, kami mengundang para
pembaca memberikan kritik, saran dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi
berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045).
Jakarta, Januari 2014
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh
iii
Seni Budaya
Diunduh dari BSE.Mahoni.com
Datar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................................................
Datar Isi ...........................................................................................................................................................
iii
iv
BAB 1 PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BENDA KERAS........................................................
A. Ragam Hias ............................................................................................................................................
B. Alat dan Bahan .......................................................................................................................................
C. Teknik penerapan ragam hias...............................................................................................................
D. Uji Kompetensi ......................................................................................................................................
E. Rangkuman .............................................................................................................................................
F. Releksi .....................................................................................................................................................
2
5
9
11
13
13
14
BAB 2 TAPESTRI ...........................................................................................................................
A. Tapestri ...................................................................................................................................................
B. Bahan dan Alat Tenun Tapestri............................................................................................................
C. Teknik Tapestri ......................................................................................................................................
D. Uji Kompetensi ......................................................................................................................................
E. Rangkuman ............................................................................................................................................
F. Releksi ....................................................................................................................................................
16
19
20
21
24
24
25
BAB 3 MENYANYIKAN LAGU DAERAH ...................................................................................
A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah .........................................................................................
B. Menyanyi Secara Unisono ....................................................................................................................
C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah............................................................................
D. Uji Kompetensi ......................................................................................................................................
E. Rangkuman ............................................................................................................................................
F. Releksi ....................................................................................................................................................
28
30
31
31
35
36
36
BAB 4 BERMAIN ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL ............................................................
A. Jenis Musik Ansambel Tradisional .....................................................................................................
B. Memainkan Ansambel Tradisional .....................................................................................................
C. Uji Kompetensi ......................................................................................................................................
D. Rangkuman ............................................................................................................................................
E. Releksi ....................................................................................................................................................
38
40
41
48
50
50
BAB 5 MERANGKAI GERAK TARI KREASI ...............................................................................
A. Merangkai Gerak Tari Kreasi ..............................................................................................................
B. Properti Tari Gaya Kreasi .....................................................................................................................
C. Iringan Tari Gaya Kreasi ......................................................................................................................
D. Berlatih Merangkai Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan.................................................................
E. Uji Kompetensi.......................................................................................................................................
F. Rangkuman .............................................................................................................................................
G. Releksi ...................................................................................................................................................
54
57
58
59
60
63
65
65
iv
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 1
BAB 6 MERAGAKAN GERAK TARI KREASI...............................................................................
A. Jenis Penyajian Tari Kreasi ...................................................................................................................
B. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan ................................................................
C. Berlatih Meragakan Tari Kreasi dengan Iringan................................................................................
D. Uji Kompetensi.......................................................................................................................................
E. Rangkuman .............................................................................................................................................
F. Releksi .....................................................................................................................................................
68
70
72
74
82
84
84
BAB 7 KONSEP TEATER TRADISIONAL ....................................................................................
A. KonsepTeater Tradisional .....................................................................................................................
B. Bentuk-Bentuk Teater Tradisional Indonesia ....................................................................................
C. Sumber Cerita Teater Tradisional.........................................................................................................
D. Membaca Naskah Teater........................................................................................................................
E. Uji Kompetensi........................................................................................................................................
F. Rangkuman..............................................................................................................................................
G. Releksi.....................................................................................................................................................
88
90
90
93
95
105
105
105
BAB 8 MEMENTASKAN TEATER TRADISIONAL......................................................................
A. Pementasan Teater Tradisional ...........................................................................................................
B. Mengevaluasi Pementasan Teater Tradisional.....................................................................................
C. Membaca Naskah Teater........................................................................................................................
D. Uji Kompetensi ......................................................................................................................................
E. Rangkuman .............................................................................................................................................
F. Releksi .....................................................................................................................................................
108
110
111
112
126
126
126
Glossarium .................................................................................................................................................. 129
Datar Pustaka ............................................................................................................................................. 130
. . .
v
Seni Budaya
vi
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 1
Kurikulum 2013
Seni Budaya
1
BAB
1
Penerapan Ragam Hias
Pada Bahan Keras
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 1, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni ragam hias, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
2
Menjelaskan penerapan ragam hias pada bahan keras
Mengidentiikasi jenis ragam hias pada bahan keras
Mengidentiikasi karakter bahan keras
Membuat ragam hias pada bahan keras
Menghargai warisan budaya ragam hias nusantara.
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Indonesia memiliki kekayaan dalam seni ragam hiasnya yang sangat beragam. Ragam
hias melambangkan makna bagi masyarakat pendukungnya. Ragam hias diterapkan pada
bangunan rumah, pusaka, perhiasan, pakaian, peralatan rumah tangga, serta alat-alat untuk
keperluan adat dan upacara. Ragam hias memiliki makna dan simbol berbeda, baik bentuk
maupun ornamen yang dibuat. Ornamen bunga teratai misalnya melambangkan keagungan.
Bunga melati melambangkan kesucian. Di bawah ini terdapat beberapa ragam hias yang
diterapkan pada beberapa benda dengan bahan yang berbeda.
1
2
3
4
5
6
7
8
Sumber gambar : Kemdikbud, 2013
Kurikulum 2013
Seni Budaya
3
Setelah mengamati beberapa gambar, tuliskan hasil pengamatan pada kolom yang telah
disediakan!
1. Amatilah jenis benda pada gambar diatas. Tuliskan teknik dan bahan yang
digunakan!
2. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ragam hias pada benda tersebut di atas !
3. Sebutkan bahan yang digunakan dalam mengaplikasikan ragam hias di atas!
No.Gambar
Teknik
Bahan
1
2
3
4
5
6
7
8
4
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
A. Ragam Hias
Keragaman budaya daerah memberi kan kontribusi pada ragam hias di
Nusantara. Kekayaan ragam hias daerah
memberikan identitas pada daerah yang
bersangkutan. Ragam hias memiliki makna
dan fungsi yang berbeda dan memiliki arti
simbolik seperti, dapat menangkal roh-roh
jaha t, me mberikan ke ber k a h an , d an
sebagai simbol pangkat atau kedudukan
dalam masyarakat.
Ragam hias atau ornamen untuk
hiasan dapat berupa motif tumbuhan,
hewan, manusia dan geometris yang digunakan untuk memperindah bidang dua
dan tiga dimensi. Motif ragam hias dua
dimensi dapat diterapkan pada benda kerajinan anyaman, ukiran maupun bagian Sumber gambar : Internet
dari sisi bangunan rumah tradisional.
Pada ragam hias yang bersifat tiga
di men si dijumpai pada barang-barang
rumah tangga dan kerajinan
tangan.
Jenis ragam hias setiap
daerah berbeda-beda dan
me miliki ciri khas dalam pembuatannya. Ragam hias ini
muncul dalam bentuk dasar yang
sama seperti bentuk lora, fauna,
manusia dan bentuk geometris.
Bentuk-bentuk tersebut biasanya merupakan bentuk stilisasi
dari bentuk aslinya. Proses
pem buatan ragam hias
ini dapat dilakukan dengan
cara memahat, menganyam,
dan pengecatan. Bahanbahan yang digunakan dapat
berupa kayu, batu, bambu,
rotan, mendong atau pandan.
Sumber gambar : Internet
Kurikulum 2013
Seni Budaya
5
1. Jenis-jenis ragam hias
a. Ragam hias lora
Bentuk ragam hias lora dapat dijumpai pada sebagian
besar daerah di Nusantara. Jenis motif ragam hias
flora merupakan pengembangan dari bentuk aslinya yang
diwujudkan dalam bentuk sulur-suluran.
Sumber gambar : Internet
b. Ragam hias fauna
Bentuk ragam hias fauna pada umumnya mengalami
perubahan bentuk atau gaya. Motif ragam hias fauna diambil dari
jenis yang ada di daerah setempat sebagai ciri khasnya. Beberapa
jenis fauna tersebut antara lain kupu-kupu, burung, gajah, kadal,
dan ikan.
Sumber gambar : Internet
6
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
c. Ragam hias iguratif (manusia)
Bentuk ragam hias iguratif pada umumnya sudah
mengalami perubahan bentuk yang digayakan. Karakter dari
bentuknya disesuaikan dengan tema dan tujuan tertentu seperti
untuk mendapatkan keselamatan, kekuatan, dan keberkahan.
Sumber gambar : Internet
d. Ragam hias geometris
Bentuk ragam hias geometris merupakan pengembangan
bentuk dasar-dasar geometris seperti lingkaran, segi tiga, segi
empat, segi lima, belah ketupat dan bentuk bebas. Motif bentuk
geometris dapat di buat dengan cara menggabungkan bentukbentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
Sumber gambar : Internet
2. Pola ragam hias
Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau
susunan yang diulang-ulang. Ragam hias ini dapat
berbentuk pola simetris dan asimetris. Pola simetris
yaitu apabila pola ragam hias memiliki bentuk motif
yang sama dan diletakkan seimbang antara sisi kiri
dan kanannya. Sedangkan pada pola asimetris motif
ragam hias tidak diletakkan di tengah atau motif tidak
diletakan sama antara sebelah kanan dan kirinya tetapi
masih memiliki keindahan pada komposisinya. Pada
pola ragam hias geometris dapat dilihat pada bentuknya
Kurikulum 2013
Seni Budaya
7
seperti segitiga, segiempat, garis silang, lingkaran dan
zigzag.
Pola ragam hias adalah hasil susunan dari suatu
aturan tertentu dalam bentuk dan komposisi tertentu.
P e n em p at an p o l a rag am h i as tergantung dari tujuan.
Beberapa bentuk pola ragam hias tersebut dapat be rupa
pola ragam hias tepi, memojok, memusat, bidang beraturan, komposisi, dan pengulangan.
a. Pola Simetris
Pola simetris terbentuk dari susunan motifmotif ragam hias yang memiliki keseimbangan dan
bentuk yang sama dalam susunannya.
b. Pola a-simetris
Pola A-simetris terbentuk dari komposisi
yang tidak berimbang namun masih terlihat proporsi, komposisi dan kesatuan yang harmoni.
c. Pola ragam hias tepi
Pola ragam hias tepi bentuknya berupa
pengulangan dari bentuk sebelumnya dan
digunakan untuk menghias bagian tepi pada bahan
tertentu.
d. Pola ragam hias menyudut
Pola ragam hias menyudut membentuk pola
segi tiga dan umumnya memiliki bentuk ragam
hias yang berbeda dan disesuaikan dengan bentuk
ragam hias yang sudah ada
e. Pola ragam hias
Pola ragam hias memusat bentuk coraknya
berdiri sendiri. Pola ragam hias ini gabungan dari
beberapa ragam hias dan membentuk ragam hias
baru.
Sumber gambar : Pribadi
8
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
f. Pola ragam hias beraturan
Pola ragam hias beraturan terbentuk dari bidang
dan corak yang sama. Susunan polanya merupakan
pengulangan dari bentuk sebelumnya dengan ukuran
yang sama.
g. Pola ragam hias tidak beraturan
Pola ragam hias tidak beraturan merupakan
sebaran dari beberapa motif yang berbeda dan
tidak mengikuti pola proporsi dan komposisi yang
seimbang
Sumber gambar : Pribadi
B. Alat dan bahan
Penempatan ragam hias dalam menunjang unsur keinda ha n dapat dite ra pkank an p ad a b eb erap a j en i s
bahan seperti kayu, batu, keramik, dan logam. Bahan-bahan
tersebut menyebabkan benda pada pembuatan dalam ragam
hiasnya. Ada yang menggunakan pahat, pisau, dan kuas cat.
Perbedaan alat dan bahan tersebut berdampak pada nilai
keindahan. Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam
membuat ragam hias antara lain :
1. Pahat
Pahat memiliki mata
bentuk lurus dan melengkung. Pahat digunakan
untuk membuat torehan atau
pahatan pada media kayu.
Sumber gambar : Internet
Kurikulum 2013
Seni Budaya
9
2. Palu kayu
Palu digunakan untuk memukul pahat
yang sudah diberi sketsa ragam hias.
Proses pemukulannya disesuaikan dengan kedalaman ukiran yang akan dibuat.
3. Kuas
Kuas digunakan untuk pemberian warna pada media kayu, batu, keramik, dan
logam.
4. Politur
Politur adalah pelapis dengan warna natural yang penggunaanya dilakukan dengan
kuas maupun di semprot.
5. Cat kayu/besi
Cat digunakan untuk memberi efek warna dari ragam hias yang dibuat. Cat kayu/
besi dapat bertahan lama dan ragam hias
akan lebih indah dan menarik.
6. Kayu/papan
Media kayu atau papan dapat berupa kayu
papan atau batangan.
7. Batu
Berbagai macam batu dapat digunakan
sebagai media untuk menggambar ragam
hias. Pilihlah batu yang memiliki permukaan rata agar lebih mudah mengaplikasikan
ragam hias.
Sumber gambar : Internet
10
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
C. Teknik penerapan ragam hias
Penerapan ragam hias dapat dilakukan pada media kayu,
keramik, batu, besi, tembaga, kuningan, anyaman bambu, dan
rotan. Secara teknis pelakuan yang dilakukan pada masingmasing bahan berbeda-beda, ada yang menggunakan teknik ukir,
cor, etsa, dan pengecatan.
1. Teknik ukir
Jenis bahan yang dapat digunakan dalam teknik ukir dapat
berupa bahan dari kayu. Kayu yang sudah diberi ragam hias
kemudian diukir sesuai dengan pola yang sudah ditentukan. Alat
yang digunakan bisa menggunakan ukuran berbeda tergantung
dari besar kecilnya ragam hias yang digunakan.
Proses Mengukir
a. Membuat desain/
g am b ar y an g d igunakan sebagai
panduan untuk
mengukir
b.Menempelkan
desain pada media
ukir (kayu) dan
ke mudi an me ngukirnya.
c.
Mengamplas/
menghaluskan
d an k e m u d i an
m e m b e r i plitur/
pernis
Sumber gambar : Internet
2. Teknik Cor
Penggunaan teknik cor dapat menggunakan bahan dasar
kuningan, tembaga, tanah liat, gips, dan besi. Proses teknik cor
de ngan menggunakan bahan dasar gips yang dilakukan
dengan cara membuat pola negatif atau cetakan tanah liat.
Sebelum proses pengecoran ragam hias dari bahan tanah liat
dipersiapkan terlebih dahulu. Selanjutnya dibuatkan tempat
berupa kotak atau tabung untuk menempatkan negatif ragam
Kurikulum 2013
Seni Budaya
11
hias sesuai dengan posisi yang sudah ditentukan. Kemudian
bahan utama pembentuk ragam hias dapat dituangkan dan
untuk selanjutnya tunggu hingga bahan utama mengering
dan buka setelah itu rapikan hasil cetakannya.
Sumber gambar : Internet
Teknik cor umumnya menggunakan bahan-bahan
yang di ca irkan terlebih dahulu seperti bubuk gips,
tanah liat dan lo gam. Bahan-bahan tersebut ada yang
menggunakan air sebagai bahan tambahannya dan ada
yang menggunakan proses pema na san/ pembakaran
se perti logam.
Penggunaan teknik cor dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Membuat negatif atau model yang akan dicetak
b. Membuat cetakan
c. Pembakaran
d. Penyelesaian dengan cat dan pelapis vernis/melamin
Alat dan bahan:
a. Ember
b. Pengaduk dari kayu
c. Gips
d. Tanah liat
e. Air
f. Cetakan dari kayu/batako (hebel)
g. Cat besi/vernis
3. Teknik pengecatan
Keindahan ragam hias dapat dijumpai pada rumahrumah adat, dan barang-barang hiasan. Ragam hias dengan
motif tertentu terlihat dengan nuansa warna-warni yang
indah dengan perpaduan warna cat yang harmonis. Aplikasi
motif ragam hias dapat dilakukan dengan pengecatan pada
bahan kayu, batu, maupun besi. Bahan-bahan tersebut
terlebih dahulu dibuat ragam hiasnya kemudian dilakukan
pengecatan sesuai dengan pola ragam hiasnya.
Alat dan bahan :
Sumber gambar : Pribadi
12
SMP/MTs Kelas VIII
a. Kuas
b. Palet cat
c. Pensil
d. Cat minyak/akrilik
e. Kayu/triplek
Semeter 2
D. Uji Kompetensi
1. Uji Kompetensi Unjuk Kerja
Buatlah motif ragam hias dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Teknik lukis pada bahan kayu
b. Gambar di buat dalam bentuk ragam hias nusantara
c. Gambar di buat dengan memperhatikan prinsip-prinsip
menggambar yang baik dan benar.
d. Gambar diselesaikan dengan menggunakan cat kayu
2. Uji Kompetensi Pengetahuan
Jawablah pertanyaan berikut ini !
a. Jelaskan arti ragam hias ?
b . Apa manfaat gambar ragam hias dalam pengembangan
budaya daerah ?
c. Jelaskan macam-macam pola-pola ragam hias yang kamu
ketahui !
3. Uji Kompetensi Sikap
Berikan uraian singkat dari setiap petanyaan berikut ini !
a. Bagaimana tanggapanmu terhadap keragaman ragam hias yag
ada di Nusantara!
b. Kesan apa yang dapat kamu tangkap dari berkarya ragam hias
pada media bahan keras!
E. Rangkuman
Penerapan ragam hias tidak terbatas pada media kain dan
kertas saja, tetapi dapat juga dilakukan pada bahan kayu, batu,
besi, rotan, dan bambu. Proses pembuatan ragam hias pada
bahan-bahan tersebut memiliki teknik pengerjaan yang berbeda
antara bahan yang satu dan lainnya. Teknik-teknik ini dapat
berupa pahatan atau ukiran, cor, dan teknik sapuan kuas dengan
menggunakan cat. Sebagian besar ragam hias pada bahan kras
dapat dijumpai pada bangunan-bangunan rumah tradisional di
Nusantara dan barang-barang kerajinan rumah tangga.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
13
F. Releksi
Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan
gerak tari tradisional, isilah kolom dibawah ini :
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
14
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar ragam hias saya dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
3
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
ragam hias
o Ya o Tidak
4
Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran merangkai ragam hias
o Ya o Tidak
5
Saya menghargai keunikan ragam hias
o Ya o Tidak
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
No.
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan ragam hias
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan ragam hias
o Ya o Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran ragam hias
o Ya o Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok dalam membuat ragam hias
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan ragam hias
o Ya o Tidak
Keindahan dan keunikan ragam hias bukan saja terletak pada keindahan susunan motifnya saja
tetapi dapat juga dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Bahan-bahan seperti kayu, batu, besi,
rotan dan bambu yang tersebar dan banyak dijumpai di Nusantara memberi kekayaan pada keunikan
penerapan ragam hias yang ada. Dengan demikian sudah sepantasnya kita mensyukuri karunia Tuhan
YME yang memberikan begitu banyak kekayaan alam pada kita dengan terus berkarya.
...
Kurikulum 2013
Seni Budaya
15
BAB
Tapestri
2
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 2, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni ragam hias, yaitu:
1
2.
3.
4.
16
Menjelaskan pengertian teknik Tapestri
Mengidentiikasi setiap jenis karya tekstil teknik Tapestri
Menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan Tapestri
Membuat karya Tapestri
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Tapestri adalah teknik pada yang berhubungan dengan membuat kerajinan. Teknik tapestri memiliki kesamaan dengan merajut. Media yang digunakan berupa benang, sabut kelapa, kain,
kerta yang digulung kecil, serta benda lain. Pada kehidupan sehari-hari tapestri dijumpai pada
keset kaki, gantungan pot bunga, ikat pinggang, taplak meja, dan syal. Perhatikan gambar-gambar
di bawah ini!
1
3
5
2
4
6
Sumber gambar : Internet
Kurikulum 2013
Seni Budaya
17
1. Amatilah jenis benda pada gambar diatas. Sebutkan jenis dan fungsi benda
tersebut!
2. Dapatkah kamu menjelaskan jenis ragam hias pada benda tersebut di atas !
3. Sebutkan bahan yang digunakan dalam mengaplikasikan ragam hias di atas!
No.Gambar
Teknik
Jenis Model
1
2
3
4
5
6
18
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
A. Tapestri
Kata Tapestri diambil dari bahasa Perancis Tapiesserie yang
berarti penutup lantai atau bahasa Latin Tapestrum, sejenis
sulaman yang memiliki banyak teknik. Karya tenunan Tapestri
dapat digunakan sebagai benda seni maupun benda yang
memiliki fungsi pakai. Sebagai benda seni tapestri dapat dilihat
berupa hiasan dinding dan sebagai benda pakai tapestri dapat
berupa korden, permadani atau karpet, dan keset. Tapestri sendiri
adalah sebuah teknik membuat karya tekstil dengan cara menenun
benang-benang, serta-serat, dan bahan lain seperti kayu, logam,
dan rotan dalam satu komposisi benda yang memiliki fungsi seni
dan pakai.
Karya tenun Tapestri memiliki keindahan dan bentuk yang
unik karena jalinan tenunan benang-benang aneka warna yang
menutupi bidang gambar dan paduan unsur-unsur bahan lain. Pada
umumnya tenunan tapestri akan tampil dalam bentuk gambargambar dekoratif. Selain itu hasil karya tapestri dapat juga
dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lain seperti seratserat alam yang tampil alami maupun yang diberi warna.
Struktur bentuk tapestri terdiri dari tenunan benang
lungsi dan pakan yang dibuat menjadi barang atau benda seni
tertentu.Benang lungsi adalah jalinan benang-benang yang
menghadap kearah vertikal sedangkan benang-benang pakan
adalah benang yang mengarah horisontal dan menjadi bagian
dari benang yang membentuk bidang gambar tertentu.
Sumber gambar: Internet
Sumber gambar: Internet
Benang
Lungsi
Kurikulum 2013
Benang
Pakan
Seni Budaya
19
Keindahan dari karya tapestri dapat dilihat dari penggunaan
unsur-unsur garis, warna dan bidang pada pola-pola gambar dan
bahan-bahan pendukung lainnya seperti manik-manik dari kayu
atau logam dan tebal tipisnya benang. Keindahan dan keunikan dari
karya tapestri perlu juga diperhatikan faktor komposisi, proporsi,
keseimbangan, irama dan kesatuan dari masing-masing bagian
karya tapestri.
Sumber gambar: Internet
B. Bahan dan Alat Tenun Tapestri
Tenun Tapestri menggunakan bahan yang disesuaikan
dengan ukuran panjang dan lebar kain atau produk yang akan
dibuat. Beberapa bahan dan alat tersebut, yakni :
1. Alat Tenun Tapestri
a. Bentangan (Spanram)
Alat spanram digunakan untuk mengaitkan benang
lungsi dan jalinan pakan yang membentuk corak atau
motif tenunan. Spanram dapat dibuat dengn bahan kayu
yang salah satu sisi yang berhadapan diberikan paku dengan
ukuran 1 cm antar pakunya.
b. Gunting
Alat gunting digunakan untuk memotong sisa benang dan
bahan-bahan yang berlebih dan tidak terpakai.
c. Sisir
Sisir digunakan untuk merapatkan benang-benang
yang sudah ditenun sampai mendapatkan kerapatan
yang baik.
d. Paku Penggulung
Fungsi paku penggulung digunakan untuk menyisipkan
benang pakan pada benang lungsi sehingga membentuk
corak atau motif tertentu.
Sumber gambar: Internet
20
SMP/MTs Kelas VIII
Jarum pipih kayu
Paku penggulung
Semeter 2
2. Bahan Tenun Tapestri
Bahan-bahan tenun Tapestri adalah sebagai berikut :
a. Benang Wol
b. Kain Perca
c. Bambu
d. Manik-manik
Benang Wol
C. Teknik Tapestri
Ragam hias dengan menggunakan teknik tapestri dilakukan dengan menenun benang pakan pada benang lungsi yang
dikaitkan pada bentangan kayu yang disebut spanram. Spanram
digunakan sebagai alat untuk menunjang benang lungsi dan
pakan yang menjadi elemen pembentuk ragam hias. Beberapa
tahapan dalam membuat ragam hias dengan teknik tapestri
adalah sebagai berikut :
Kain Perca
Bambu
1. Menyiapkan Desain Ragam Hias
Desain berupa gambar dengan tema tertentu. Desain dibuat
untuk mempermudah dalam membuat tenunan.
Manik-manik
Sumber gambar: Internet
Sumber gambar: Internet
Kurikulum 2013
Seni Budaya
21
2. Membuat jalinan tenun Tapestri
Sumber gambar: Internet
Tenun tapestri terdiri dari benang lungsi sebagai dasar dan
jalinan benang pakan yang memberi ragam hiasnya. Jalinan
benang lungsi dan pakan akan menyatu dalam satu bentuk ragam
hias. Ada dua macam teknik dalam tenunan tapestri antara lain :
a) Teknik tenun simetris
Teknik tenun tapestri menggunakan teknik tenun simetris
yaitu teknik dengan memasukkan benang pakan sejajar dengan
tenunan benang pakan lainnya dan terkait diantara benang
lungsi sehingga membentuk ragam hias.
Sumber gambar: Internet
b) Teknik tenun a-simetris
Penggunaan teknik a-simetris yaitu teknik menenun
dengan benang pakan ditenun menyilang pada benang lungsinya dan dilakukan berulang-ulang sesuai dengan desain ragam
hias yang di buat.
Tenun tapestri juga terdapat sambungan antar benangbenangnya. Benang yang disambung umumnya terdapat pada
benang pakannya, karena pada benang pakan merupakan unsur
pembentuk ragam hiasnya.
Sumber gambar: Internet
22
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Mengenal Tokoh
Lahir di Grobogan, Purwodadi, 2 Januari 1938. Pendidikan:
Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) 1958, juga bergabung
dalam Sanggar Bumi
Tarung. Pameran tunggal:
1990 – “Rona Kehidupan”
di Edwin’s Gallery, Jakarta
/ 1993 – Pameran Tunggal
di Taman Budaya Surakarta
/ 1995 – Pameran Tunggal
di Ganesha Gallery, Four Seasons Resort, Bali / 1998 – Pameran
“Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Bentara Budaya, Yogyakarta
/ 1999 – Pameran “Indonesia 1998 : Berburu Celeng”, Galeri
Nasional, Jakarta dan Bentara Budaya, Yogyakarta. Pameran
bersama: 2001 – “Melik Nggendong Lali”, Bentara Budaya,
Yogyakarta / 2002 – “Urip Mampir Ngombe”, Bentara Budaya,
Yogyakarta / 2003 – “Borobudur Agitatif”, Langgeng Galeri,
Magelang.
Djoko Pekik merupakan salah satu seniman yang dikenal dengan karya-karyanya yang kritis terhadap situasi politik di negara ini. Semenjak Indonesia 1998 Berburu Celengnya terjual seharga satu milyar, Djoko Pekik menyandang
julukan pelukis satu milyar. Sejarah kekaryaannya membuat
harga tersebut menjadi masuk akal. Di antara 300-an karyanya, trilogi Susu Raja Celeng (1996), Indonesia 1998 Berburu
Celeng (1998), dan Tanpa Bunga dan Tanpa Telegram (2000)
merupakan favoritnya. (Sumber: Wikipedia dan Berbagai sumber media)
Kurikulum 2013
Seni Budaya
23
D. Uji Kompetensi
1. Uji Kompetensi Unjuk Kerja
Buatlah ragam hias pada tenun tapestri dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Gunakan jenis ragam hias geometris pada tenun tapestri
b. Buatlah sketsa gambar sebagai pola desain pada tenunan
c. Gunakan bahan kain perca sebagai jalinan pakan
d. Buatlah ragam hias tenun tapestri dengan ukuran 30 x 30 cm
e. Gunakan bambu sebagai gantungan tapestri
2. Uji Kompetensi Pengetahuan
Jawablah pertanyaan berikut ini !
a. Jelaskan arti lungsi dan pakan pada tenunan tapestri !
b. Apakah yang dimaksud dengan tenun tapestri !
c. Jelaskan macam-macam pola-pola tenun tapestri !
3. Uji Kompetensi Sikap
Berikan uraian singkat dari setiap petanyaan berikut ini !
a. Manfaat apa yang bisa diambil dari kegiatan belajar
tenun tapestri !
b. Kegiatan belajar tenun tapestri melatih diri untuk teliti
dan disiplin mengapa demikian?
E. Rangkuman
Penerapan ragam hias dengan menggunakan tenun tapestri
dapat dilakukan dengan teknik yang sederhana. Teknik yang
digunakan bisa menggunakan teknik tenun tapestri simetris
dan a simetris. Teknik tenun simetris menggunakan benang
pakan sebagai unsur pembentuknya dengan cara menjalin
benang pakan pada lungsi dengan urutan yang sama dan
t i d ak t erp u t u s -p u t u s . S ed an g k an p ad a t ek n i k t en u n
a-simetris benang pakannya berdiri sendiri.
Ragam hias dengan tenun tapestri dapat berfungsi sebagai
hiasan dinding maupun pembersih kaki atau keset. Tenun
tapestri juga dapat menggunakan bahan-bahan sintetis buatan
pabrik seperti kain perca, tali plastik, dan benang dengan
berbagai ketebalan dan warna atau bahan alam berupa serat
goni, alang-alang, serabut kelapa dan bahan lainnya yang
dapat digunakan sebagai benang.
24
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
F. Releksi
Tapestri merupakan salah satu teknik dalam seni rupa. Banyak
benda pakai atau benda fungsional dibuat dengan menggunakan
teknik tapestri seperti karpet, syal, serta keset. Sebelum
melakukan releksi ada baiknya melakukan penilaian terhadap
diri sendiri dan juga teman di kelas. Isilah kolom di bawah ini
disertai dengan kejujuran dan tanggung jawab.
Setelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan
gerak tari tradisional, isilah kolom dibawah ini :
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar teknik tapestri dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya mengikuti pembelajaran teknik tapestri dengan tanggung jawab
o Ya o Tidak
3
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran teknik
tapestri
o Ya o Tidak
5
Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran teknik tapestri
o Ya o Tidak
Kurikulum 2013
Seni Budaya
25
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan teknik tapestri
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan teknik
tapestri
o Ya o Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran teknik tapestri
o Ya o Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih teknik tapestri
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan teknik tapestri
o Ya o Tidak
Kreativitas, ketelitian, kedisiplinan dan kejelian dalam mengolah bahan
sangat dan teknik pengerjaan dapat mempengaruhi Keindahan dan keunikan
ragam hias pada hasil tenunan tapestri. Kemampuan ini harus disadari
bahwa perlu ada rasa percaya diri dan terbukanya pikiran, perasaan, dan rasa
keindahan dalam berkarya sehingga akan memunculkan hasil karya yang baik
dan indah. Untuk itu perlu adanya kerja keras dan sungguh-sungguh dalam
melakukan pekerjaannya.
...
26
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Kurikulum 2013
Seni Budaya
27
BAB
Menyanyikan Lagu Daerah
3
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 3, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni musik, yaitu:
1. Mengidentiikasi teknik menyanyi lagu daerah
2. Mengidentiikasi gaya menyanyi lagu daerah
3.Membandingkan teknik dan gaya menyanyi lagu daerah
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya
menyanyikan lagu daerah
4. Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih berlatih teknik dan gaya
menyanyikan lagu daerah
5. Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan teknik dan
gaya
6. Mengkomunikasikan keunikan lagu daerah
28
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Setiap suku memiliki lagu yang berbahasa ibu yaitu menggunakan bahasa daerah.
Menyanyikan lagu daerah biasanya diiringi dengan alat musik tradisional. Indonesia
memiliki lagu dan alat musik tradisional yang mendapat pengaruh dari berbagai negara
seperti India, China, Portugis, serta negara-negara lainnya. Perhatikan dan amati beberapa
gambar di bawah ini.
5
1
2
3
4
6
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pengamatan pertunjukan musik,
jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Jelaskan 2 ciri lagu daerah?
2. Jelaskan prinsip-prinsip menyanyikan lagu daerah?
Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber
belajar seperti Majalah, buku, internet dan sumber belajar lain
Kurikulum 2013
Seni Budaya
29
A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Tahukah kalian bahwa setiap suku di Indonesia memiliki lagu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa
dae rah se tempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi
dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut
dengan karawitan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada
seperangkat alat musik tradisional secara lengkap secara
orkestra.
Kebanyakan karya-karya seni musik (karawitan) yang
dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun
repertoar lain biasanya bersifat tradisional dan anonimus.
Karenanya, usia sebuah komposisi karawitan sangat sulit
untuk ditentukan. Seringkali seorang pemain/seniman ahli
Karawitan menambah atau mengurangi komposisi karawitan
yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada musik
karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut
liaw yang tersendiri sangat lazim pada periode tertentu dan
wilayah yang tertentu.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaanper be daan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya
sepanjang waktu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya
yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi:
Gaya lokal, yakni sifat-sifat lokal suatu daerah yang diakui
memiliki sifat-sifat estetis dan ekspresif berbeda dengan
daerah lainnya. Inilah yang belakangan ini, sehubungan
dengan isu globalisasi, kemudian kita sebut sebagai entitas
lokal genius.
Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh
pencipta Lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta
lagu lainnya.
Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu
yang menghasilkan gaya musikal tertentu, misalnya.
Gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik
yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal
yang ada, misalnya, pada musik Betawi dalam gambang
kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam
kroncong tugu antara kroncong asli, langgam dan stambul.
Dalam karawitan Betawi Gaya atau musical style dikenal
dengan istilah Liaw.
Pada repertoar lagu-lagu daerah sering dibawakan oleh
seorang penyanyi. Di Jawa disebut dengan Sinden, demikian
juga di Sunda dan juga Bali. Di daerah Sumatera Utara sering
30
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
disebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan ada
yang disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan
pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang.
Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang
penyanyi yang diiringi dengan orkestrasi musik
tradisional.
B. Menyanyi Secara Unisono
Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang
dilakukan secara seorang diri tetapi ada juga yang
dilakukan secara berkelompok. Madihin misalnya
yang menyanyikan pantun seorang diri sekaligus
sebagai pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara
berkelompok tetapi dapat juga dilakukan seorang
diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering
disebut dengan menyanyi secara unisono. Menyanyi
secara unisono membutuhkan kerjasama antara anggota
kelompok karena jika berbeda sendiri suaranya akan
terlihat tidak bagus.
Menyanyi pada masyarakat sering dilakukan sesuai
dengan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan
pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran,
kematian atau permainan. Ada juga lagu-lagu yang berisi
nasehat atau sanjungan terhadap mahkluk sesama. Ibuibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasehat
saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak-anak
dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan
permainan. Hal ini membuktikan bahwa me nya nyi
secara unisono maupun perseorang sering dilakukan oleh
masyarakat.
Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang
dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa
daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat
dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter
dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasehat
yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna
dan dapat diterima.
C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Setelah kalian mengetahui tentang teknik dan
gaya menyanyi lagu-lagu daerah nyanyikanlah lagulagu di bawah ini!
Kurikulum 2013
Seni Budaya
31
Mak Inang
32
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Lir-ilir
Kurikulum 2013
Seni Budaya
33
Jali-jali
34
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
D. Uji Kompetensi
Isilah tabel di bawah ini!
No
Judul lagu
Makna lagu
Pencipta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nyanyikanlah lagu di bawah ini dengan teknik dan gaya sesuai
dengan asal daerahnya!
Sinom
Kurikulum 2013
Seni Budaya
35
E. Rangkuman
Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu dengan bahasa
daerah. Setiap daerah memiliki teknik dan gaya dalam menyanyikan
lagu tersebut. Lagu-lagu daerah biasanya memiliki nasehat dalam
menjalani kehidupan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat
dolanan. Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja.
Mereka bernyanyi sambil melakukan permainan tradisional.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya
yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan
pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan
tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan
kondisi dimana lagu tersebut harus dinyanyikan.
F. Releksi
Kalian telah belajar tentang menyanyi lagu daerah dengan
teknik dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing. Tentu
kalian dapat merasakan perbedaan menyanyi dengan gaya daerah darimana lagu itu berasal. Kita perlu memahami dan mempelajari budaya-budaya daerah lain selain budaya kita sendiri.
Dengan mempelajari bahasa daerah lain melalui nyanyian kita
dapat memahami makna dan arti lagu tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Nah sekarang tuliskan pengalaman
kalian ketika bertemu atau berkunjung ke daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda dengan kalian!
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
36
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
Pernyataan
1
Saya berusaha menyanyikan lagu tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya berusaha menyanyikan lagu tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran menyanyikan lagu daerah dengan tanggung jawab
o Ya o Tidak
4
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
menyanyikan lagu daerah
o Ya o Tidak
5
Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran menyanyikan lagu daerah
o Ya o Tidak
6
Saya menghargai keunikan menyanyikan lagu daerah
o Ya o Tidak
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat menyanyikan lagu daerah
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat menyanyikan lagu
daerah
o Ya o Tidak
3
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran menyanyikan
lagu daerah
o Ya o Tidak
4
Berperan aktif dalam kelompok berlatih menyanyikan lagu daerah
o Ya o Tidak
5
Menyerahkan tugas tepat waktu tentang menyanyikan lagu daerah
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan ragam menyanyikan lagu daerah
o Ya o Tidak
7
Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik
o Ya o Tidak
Genarasi muda saat sekarang ini kurang tertarik mempelajari dan mau menjadi penyanyi
lagu tradisional. Ini disebabkan menjadi penyanyi lagu tradisional tidak menjanjikan secara
materi untuk masa depan. Disisi lain, penyanyi lagu tradisional diperlukan agar kelestarian lagu
tradisional tetap terjaga sepanjang masa.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
37
BAB
4
Bermain Ansambel
Musik Tradisional
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 4 peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni musik, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Mengidentiikasi teknik dan gaya memainkan ansambel musik tradisional
Mengidentiikasi gaya memainkan ansambel musik tradisional
Membandingkan teknik dan gaya memainkan ansambel musik tradisional
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teknik dan gaya
memainkan ansambel musik tradisional
5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih berlatih teknik dan gaya
memainkan ansambel musik tradisional
6. Memainkan ansambel musik tradisional
7. Mengkomunikasikan keunikan memainkan ansambel musik tradisional.
38
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Bermain musik secara ansambel memerlukan kerja sama dan kekompakan. Musik ansambel
merupakan salah satu jenis musik yang dimainkan minimal terdiri dari tiga jenis alat musik
yang berbeda. Harmonisasi bunyi merupakan salah satu kekuatan pada musik ansambel.
Perhatikan dan amati beberapa gambar di bawah ini.
1
2
3
4
5
6
Sumber gambar: Kemdikbud dan Internet
Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pertunjukan musik, jawablah
pertanyaan dibawah ini:
1. Jelaskan dua ciri musik ansambel?
2. Jelaskan prinsip-prinsip memainkan musik ansambel?
Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar seperti Majalah, buku, internet dan sumber belajar lain
Kurikulum 2013
Seni Budaya
39
A. Jenis Musik Ansambel Tradisional
Sumber gambar:Kemdikbud, 2014
Gambar 4.1 Jenis alat musik
tradisional Gendang dan Kenong.
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Gambar 4.2 Memainkan alat
musik tiup.
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Gambar 4.3 Memainkan
alat musik pukul.
40
SMP/MTs Kelas VIII
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah
merambah berbagai benua dan telah memunculkan paduan musik
baru jazz-gamelan, melahirkan institusi sebagai ruang belajar dan
ekspresi musik gamelan, hingga menghasilkan pemusik gamelan
ternama. Pagelaran musik gamelan kini bisa dinikmati di berbagai
belahan dunia.
Di Indonesia terutama di Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis
seni bebunyian atau seni tetabuhan yang dianggap paling tua dan
masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat sekarang ini
adalah alat musik gamelan atau di daerah-daerah tertentu sering
disebut dengan istilah seni karawitan. Istilah karawitan pada saat
sekarang di daerah-daerah tertentu terutama pada lingkungan
perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut berbagai
jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun
vokal yang memiliki sifat, kerakter, dan konsep serta cara kerja
atau aturan tertentu.
Banyak yang memnggunakan istilah karawitan dengan
berangkat dari dasar kata rawit seperti menurut Ki Sindu
Suwarno karawitan berasal dari kata “rawit” yang berarti cabe
rawit yang kecil serta halus, indah. Indah artinya disini adalah
seni. Jadi karawitan adalah seni suara yang berbentuk vokal
maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan slendro.
Sedangkan menurut R.M. Kusumadinata dari Bandung
bahwa istilah karawitan adalah “pancaran sinar yang indah”,
yaitu seni artinya karawitan adalah seni suara yang berbentuk
vokal maupun instrumental yang berlaraskan pelog dan salendro.
Namun pada saat sekarang istilah karawitan sangat luas sekali
pengertiannya, jadi kalau istilah karawitan hanya seni suara yang
berlaraskan pelog dan salendro saja tidak mewakili pada jenisjenis musik lainnya,sementara jenis-jenis musik di Indonesia
sangat beragam, dengan demikian di era sekarang bahwa istilah
karawitan adalah mencakup jenis-jenis alat musik yang berbentuk
vokal maupun instrumental dan tidak hanya yang berlaraskan
pelog salendro saja akan tetapi seluruh bentuk jenis kesenian yang
ada di Indonesia. Dengan demikian bertolak dari pengertian itu
maka tidak heran bila istilah karawitan kemudian dapat digunakan
untuk menyebut atau mewadahi beberapa cabang seni yang
memiliki karakter yang halus, kecil dan indah.
Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan
Jawa, Bali, Sunda tetapi juga jenis seperangkat alat musik lain
di Indonesia. Contoh; Talempong Sumatera Barat, Gondang Sumatera Utara, Kulintang Sulawesi Selatan, Angklung Jawa Barat,
Arumba, tifa, dan sejenisnya.
Semeter 2
B. Memainkan Ansambel Tradisional
Cobalah mainkan lagu-lagu di bawah ini dengan alat musik yang
ada di daerahmu!
Rambadia
Kurikulum 2013
Seni Budaya
41
Selendang Mayang
42
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Kambanglah Bungo
Kurikulum 2013
Seni Budaya
43
Bungong Jeumpa
44
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Iringan Tari Ngarojeng
Dalam Gamelan Topeng Betawi
Kurikulum 2013
Seni Budaya
45
Pola Dasar Tabuh Iringan Tari Gamelan Sunda
46
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Mengenal Tokoh
Pada usia enam tahun, pertama
kali mengenal biola. Pada umur
sepuluh tahun ia sudah mendapat
sambutan hangat pada pemunculannya yang pertama di Yogyakarta
tahun 1949. Boleh dikatakan sebagai anak ajaib untuk biola di
Indonesia, karena di usia muda
sekali sudah lincah bermain biola.
Tahun 1952 Sekolah Musik
Indonesia (SMIND) dibuka,
dengan persyaratan menerima
lulusan SMP atau yang sederajat.
Pada tahun 1952, Idris Sardi baru berusia 14 tahun, sehingga
ia belum lulus SMP, namun karena permainannya yang luar
biasa ia bisa diterima sebagai siswa SMIND tersebut.
Bersama temannya yang juga pemain biola, Suyono
(almarhum) namun bukan anak ajaib, yang lebih tua 2 tahun
merupakan dua orang siswa SMIND yang berbakat sekali.
Pada orkes siswa SMIND pimpinan Nicolai Varvolomejeff,
tahun 1952 Indris yang masih memakai celana pendek dalam
seharian duduk sebagai konser master pada usia 14 tahun, duduk
bersanding dengan Suyono. Rata-rata siswa SMIND berusia di
atas 16 tahun.
Guru biola Idris waktu di Yogyakarta (1952-1954)
adalah George Setet, sedangkan pada waktu di Jakarta (setelah 1954) adalah Henri Tordasi. Kedua guru orang Hongaria
ini telah mendidik banyak pemain biola di Indonesia (orang
Hongaria adalah pemain biola unggul).
Ketika M. Sardi meninggal, 1953, Idris dalam usia 16 tahun
harus menggantikan kedudukan sang ayah sebagai violis pertama dari Orkes RRI Studio Jakarta pimpinan Saiful Bahri. Pada
tahun 60-an, Idris beralih dari dunia musik biola serius, idolisme
Heifetz, ke komersialisasi Helmut Zackarias. Seandainya dulu
Idris Sardi belajar klasik terus pada tingkat kelas master dengan
Jascha Heifetz atau Yahudi Menuhin, maka ia akan menjadi pemain biola kelas dunia setingkat dengan Heifetz dan Mehuhin.
Namun, meskipun dia belum pernah belajar biola di luar negeri,
ia tetap setingkat dengan Zacharias.
Orang Indonesia yang pernah belajar dengan Haifetz
adalah Ayke (Liem) Nursalim, kini keadaannya tidak dapat
main biola lagi akibat kram pada jari-jarinya, dan merupakan
wanita pemain biola Indonesia yang pernah terpandang (dulu
di usia 4 tahun/1955 di Yogyakarta sudah main di orkes).
(Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media)
Kurikulum 2013
Seni Budaya
47
C. Uji Kompetensi
1. Pengetahuan
No.
Jenis Alat Musik
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
Nomor Induk Siswa
Tugas ke
: Seni Budaya
: Memainkan musik ansambel
:
:
:
Cara Memainkan
Daerah Asal
Sumber
Informasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
48
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
2. Sikap
a. Isilah identitas kalian sesuai dengan kolom yang tersedia di bawah ini
b. Aktivitas kelompok tentu memerlukan sikap yang perlu dikembangkan sehingga dapat berjalan
dengan baik
c. Nah sekarang identiikasikan sikap yang perlu dikembangkan sesuai dengan kolom yang tersedia
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
Nomor Induk Siswa
Tugas ke
No.
: Seni Budaya
: Memainkan musik ansambel
:
:
:
Aktivitas yang dilakukan
Sikap yang perlu di kembangkan
p
p
1
2
Menyanyi Unisono
Bermain Musik Ansambel
3
Kurikulum 2013
Menyanyi Vokal Grup
p
p
p
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
p
p
p
p
p
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
p
p
p
__________________________
__________________________
__________________________
p
p
__________________________
__________________________
Seni Budaya
49
D. Rangkuman
Indonesia memiliki kekayaan alat musik tradisional. Alat
musik ini ketika digabungkan dengan alat musik lain dapat
menjadi sebuah orkestra yang dapat mengiringi nyanyian atau
tarian. Setiap alat musik tradisional memiliki ciri khas dalam
memainkan.
Setiap daerah memiliki kelompok musik tradisional
di Indonesia. Di daerah Indramayu Jawa Barat ada kelompok
Tarling atau yang sering disebut dengan Gitar dan Suling. Di
Ban dung ada kelompok Saung Udjo yang menampilkan
angklung dan kesenian Sunda lainnya. Di Sumatera Barat
berkembang kelompok musik Talempong. Alat musik ini,
biasanya untuk mengiringi Randai. Di Sulawesi Utara ada
musik ansambel Kulintang alat musik ini terbuat dari bilahbilah kayu, cara memainkannya hampir sama dengan alat
musik Gambang dari Jawa Tengah. Di Bengkulu dikenal
dengan alat musik Dog-dog
Kelompok musik ini merupakan sebagian kecil musik
tradisional yang ada. Kelompok musik ini perlu dikembangkan
sehingga pelestarian akan tetap terjaga.
E. Releksi
Profesi menjadi pemain alat musik tradisional saat sekarang
ini kurang diminati. Generasi muda lebih menyukai alat-alat
musik yang berasal dari luar negeri seperti gitar, piano, drum
dan sejenisnya. Jika generasi muda kurang berminat pada
musik tradisional, bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia
kekurangan orang yang bisa memainkan alat musik tradisional.
Setelah mengikuti pembelajaran bermain musik
ansambel, dan sebelum melakukan releksi, perlu melakukan
penilaian diri. Tujuan dari penilaian diri adalah untuk
mengukur kejujuran dan tanggung jawab selama pembelajaran
berlangsung. Isilah kolom di bawah ini pada lembar penilaian
diri dan penilaian terhadap teman.
50
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar musik ansambel di daerah saya dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya berusaha belajar musik ansambel daerah lain dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran musik ansambel dengan tanggung jawab
o Ya o Tidak
4
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
5
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
musik ansambel
o Ya o Tidak
Kurikulum 2013
Seni Budaya
51
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat memainkan musik ansambel
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat memainkan musik
ansambel
o Ya o Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran memainkan
musik ansambel
o Ya o Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih memainkan musik ansambel
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan ragam musik ansambel
o Ya o Tidak
Bermain musik ansambel memerlukan kerjasama dan tanggung jawab. Harmonisasi suara
merupakan salah satu keunggulan dalam bermain music ansambel. Jika salah satu saja ada suara alat
musik yang tidak sesuai dengan nada akan terdengar sumbang. Setelah mengikuti pembelajaran
memainkan alat musik ansambel maka isilah kolom di bawah ini.
52
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Kurikulum 2013
Seni Budaya
53
BAB
5
Merangkai Gerak
Tari Kreasi
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 5, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni tari, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Menjelaskan pola lantai pada tari kreasi
Mengidentiikasi properti tari kreasi
Mengidentiikasi iringan tari kreasi
menjelaskan hubungan tari krasi dengan kehidupan sosial budaya setempat
menunjukkan sikap saling menghormati sesama teman dalam berlatih tari
kreasi
6. menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih tari kreasi
7. menunjukkan sikap peduli sesama teman dalam berlatih tari kreasi
8. merangkai ragam gerak dasar tari kreasi berdasarkan pola lantai dan iringan
54
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Pertumbuhan dan perkembangan tari kreasi baru di Indonesia sangat mengembirakan. Setiap
tahun diadakan festival baik tingkat nasional maupun propinsi. Lahirnya karya-karya tari baru ini
menambah daftar tarian yang bersumber pada gerak tari tradisi. Tari kreasi baru merupakan salah
satu contoh dari upaya untuk mengembangkan tari yang berkembang di daerah. Perhatikan dan
amati beberapa gambar ragam gerak tari tradisi di bawah ini!
1
2
3
5
4
6
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Kurikulum 2013
Seni Budaya
55
Kegiatan Mengamati
1. Setelah mengamati beberapa gambar di atas, isilah kolom di bawah ini
2. Untuk mengisi kolom dapat dilakukan dengan berdiskusi sesama teman
No.Gambar
Nama Tarian
Properti Yang Digunakan
Asal Daerah
1
2
3
4
5
6
56
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati keunikan ragam gerak
tari kreasi beserta unsur pendukungnya, kamu dapat memperkaya dengan
mencari materi dari sumber belajar lainnya.
A. Merangkai Gerak Tari Kreasi
Bagong Kussudiardjo merupakan salah satu tokoh
tari kreasi di Indonesia. Namanya tidak hanya dikenal di
Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Ratusan karya
tari kreasi telah diciptakan. Bagong Kussudiardjo menciptakan gerak tari kreasi bersumber dari gerak tari tradisi.
Tari-tarian yang diciptakan tidak hanya bersumber dari
gerak tari tradisi Jawa tetapi juga Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan juga daerah lain di Indonesia.
Selain nama Bagong Kussudiardjo tentu setiap daerah
memiliki nama-nama lain yang menciptakan tari kreasi.
Pada pencipta tari merupakan orang-orang yang memiliki
kreativitas tinggi dalam bidang seni. Kreativitas gerak setiap
pencipta tari tentu berbeda dan menjadi ciri khas tarian
tersebut. Setiap orang dapat menciptakan tari kreasi sesuai
dengan kemampuannya. Kalian pun dapat menciptakan
tari kreasi. Tentu kalian masih ingat pada saat kelas tujuh
melakukan improvisasi dan eksplorasi gerak. Kedua aktivitas
ini merupakan sarana dalam mencipta tari. Mengembangkan
gerak tari kreasi tdak memiliki perbedaan jauh dengan tari
tradisional. Di dalam pengembangkan gerak tari kreasi juga
harus diikuti pola lantai, properti tari dan iringan tari. Namun
hal yang penting dalam mengembangkan tari kreasi untuk dapat dirangkai menjadi suatu tarian adalah gerak.
Pada perkembangannya ada tari kreasi yang diciptakan
dengan gaya komikus tetapi tetap berpijak pada tari gaya
tradisional. Gaya komunikus ini menekankan pada teatrikal
dalam menari. Pada saat tertentu melakukan gerakan
rampak tetapi pada saat tertentu melakukan gerak masingmasing hampir mirip gerak improvisasi. Pada gaya ini tari
ditampilkan lebih jenaka atau lucu tetapi tidak lepas dari
tradisi. Pada penampilan tari selain dilakukan dengan gaya
kreasi komikus sering juga dilakukan secara kolaboratif.
Pada gaya ini biasanya dilakukan oleh beberapa kelompok penari yang menari sesuai dengan gaya kreasi daerah
tertentu tetapi kemudian mereka menari bersama-sama gaya
kreasi dari daerah lain dalam irama musik yang sama. Jadi
merangkai gerak tari gaya kreasi dapat dilakukan dengan
berbagai macam cara.
Kurikulum 2013
(Sumber gambar: kemdikbud, 2014)
Gambar 5.1 Ragam gerak tari yang
bersumber pada gaya tradisional Sunda.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.2 Ragam gerak tari yang
bersumber pada gaya tradisional.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.3 Ragam gerak tari yang
bersumber pada gaya tradisional Betawi
dengan mengusung aliran komikus.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.4 Ragam gerak tari yang
bersumber pada gaya tradisional Gaya
Yogyakarta dengan mengusung aliran
komik us bertema tentang anak
berkebutuhan khusus yang ingin
menjadi polisi.
Seni Budaya
57
B. Properti Tari Gaya Kreasi
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.5
Ragam gerak tari yang bersumber pada gaya
tradisional campuran dengan menggunakan satu
musik iringan.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.6 Ragam gerak tari yang bersumber
pada gaya tradisional dengan menggunakan
musik iringan dan gerak kecak.
P ro p ert i p ad a t ari m em i l i k i p e r a n
penting. Properti dapat ber fungsi sebagai
simbol tari. Properti payung misalnya,
pada tari daerah tertentu merupakan simbol
sebagai perlindungan atau pengayoman lakilaki pada perempuan. Properti payung juga
dapat bermakna kelembutan karena sering
digunakan oleh perempuan.
Properti tari dapat juga berupa senjata
seperti keris, tombak, tameng, bahkan pistol.
Tari Serimpi Pandelori dari keraton
Mangkunegaran Surakarta menggunakan
pistol sebagai properti tari. Properti tari juga
dapat berupa selendang, kipas, bakul, sapu
tangan, bulu-bulu burung atau properti lain
sesuai dengan tema dan judul tari.
Ada properti tari yang sekaligus dapat
dijadikan sebagai alat pengiring tariannya.
Tari tifa menggunakan tifa sebagai musik
iringan tari sekaligus sebagai properti. Tarian
ini dapat kita jumpai di daerah Nusa Tenggara
dan juga Papua.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.7 Replika kereta kencana yang ditungangi oleh Kresna dan Arjuna pada saat perang
Baratayudha sebagai properti di atas panggung.
58
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.9
Gambar 5.8 Properti dengan menggunakan
tameng pada penari pria dan wanita dengan
menggunakan selendang.
Properti payung kertas dapat dijumpai pada tari Payung
dari Minang dan juga tari dari daerah lain.
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
C. Iringan Tari Gaya Kreasi
Tari gaya tradisional selain dicirikan melalui
keunikan gerak dapat juga dicirikan iringannya.
Setiap tari memiliki keunikan dan kekhasan dalam
iringan. Setiap tari berbeda-beda iringan yang digunakan sesuai dengan tema dan judul tari. Iringan
dengan musik instrumen tradisional sering digunakan
pada tari. Musik Sampek sering untuk mengiringi tari
yang berkembang di daerah Kalimantan, seperangkat
gamelan sering untuk mengiringi tari Jawa, Bali,
Sunda. Musik Gondang untuk mengiringi tari
Batak terutama Tor-tor. Musik Talempong untuk
mengiringi tari daerah Minang. Musik gambus sering
untuk mengiringi tari Melayu dan masih banyak lagi
musik perkusi untuk mengiringi tari gaya tradisional.
Di dalam penciptaan karya tari memiliki
prinsip ada kesesuaian antara gerak tari
tradisional yang dikembangkan dengan iringan
yang digunakan. Jika gerak yang dikembangkan
mengacu pada tari daerah Sulawesi maka iringan
yang digunakan juga instrumen iringan tari dari
daerah tersebut.
Iringan tari dapat juga menggunakan lagu-lagu
dari kaset yang banyak beredar di pasaran. Pilihlah
lagu atau musik instrumen yang sesuai dengan tema
dan judul tari yang akan dikembangkan. Kalian
juga dapat membuat iringan tari sederhana dengan
menggunakan alat-alat musik perkusi yang tersedia
seperti galon air, botol yang diberi air, botol yang
diberi isi pasir, tamborin, rebana, dan alat perkusi
lainnya.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.10 Seorang penyanyi pada
karawitan Jawa atau sering disebut Sinden
sedang mengiringi sebuah pertunjukan tari.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.11 Seperangkat peralatan karawitan
yang sering digunakan untuk mengiringi tarian.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.12 Seorang pemetik Sampek yang biasa
untuk mengiringi tarian daerah Kalimantan.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 5.13 Karawitan
Sunda dan seorang sinden sedang mengiringi pertunjukan tari.
Kurikulum 2013
Gambar 5.14 Salah seorang pengiring sedang
memainkan alat musik arkodion yang merupakan
salah satu keunikan iringan tari Melayu.
Seni Budaya
59
1. Lakukan gerakan seperti pada gambar di
bawah ini dengan hitungan
2. Jika kalian telah mampu melakukan
dengan hitungan dapat dicoba dengan
musik iringan
3. Contoh latihan dalam buku siswa ini
gerak yang bersumber pada tari giringgiring
4. Jika diantara kalian ada yang sudah
pandai menari tari gaya tradisional
dapat mengajari teman yang belum
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 5.15 Susunan bedug selain sebagai properti
tari tapi sekaligus sebagai salah satu iringan tari yang
diusung di atas pentas.
dapat menari.
D. Berlatih Merangkai Gerak Tari Gaya Kreasi dengan
Hitungan
1. Gerakan berjalan sambil memukul tongkat kecil
ak berjalan sambil
t kecil
60
1. Hitungan satu-dua kedua tangan
memukul tongkat ke kecil ke samping
kanan kaki melangkah atau berjalan.
2. Hitungan tiga-empat kedua tangan
memukul tongkat kecil ke samping
kiri kaki melangkah atau berjalan.
3. Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua.
4. Hitungan tujuh-delapan gerakan sama
dengan hitungan tiga-empat.
5. Lakukan 4 x 8 hitungan .
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
2. Gerak ditempat sambil memukul tongkat kecil dan kaki diangkat
1. Hitungan satu-dua kaki kanan diangkat
kedua tangan memukul kedua tongkat
kecil.
2. Hitungan tiga-empat kedua tangan
memukul tongkat kecil di depan dada.
3. Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua.
4. Hitungan tujuh-delapan gerakan
sama dengan hitungan tiga-empat.
5. Lakukan 4 x 8 hitungan.
3. Gerak saling berhadapan dengan memukul tongkat
1. Hitungan satu-dua kedua tangan
memukul tongkat kecil di depan
dada.
2. Hitungan tiga-empat saling memukul
tongkat kecil dengan teman saling
berhadapan.
3. Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua.
4. Hitungan tujuh-delapan gerakan
sama dengan hitungan tiga-empat.
5. Lakukan 4 x 8 hitungan.
4. Gerak melangkah ke samping dan pergelangan tangan digerak atas bawah
1. Hitungan satu-dua kaki kanan melangkah
ke samping kanan diikuti kaki kiri dan
merapat dan kedua tangan merentang ke
samping pergelangan tangan digerakkan
2. Hitungan tiga-empat kaki kiri melangkah
ke samping kiri diikuti kaki kanan dan
merapat dan kedua tangan merentang ke
samping pergelangan tangan digerakkan
3. Hitungan lima-enam gerakan sama dengan
hitungan satu-dua
4. Hitungan tujuh-delapan gerakan sama
dengan hitungan tiga-empat
5. Lakukan 4 x 8 hitungan
Catatan:
Properti yang digunakan dapat diganti dengan rebana, tempurung, kipas, dan lagu
iringan disesuaikan dengan gaya tari tradisional yang dikembangkan
Nyanyikan lagu di bawah ini sambil melakukan gerak yang ada di latihan
Kurikulum 2013
Seni Budaya
61
a) Setelah kalian berlatih dengan hitungan cobalah melakukan gerak
sambil bernyanyi lagu di bawah ini!
b) Setelah kalian berlatih dengan hitungan cobalah melakukan gerak
sambil bernyanyi lagu di bawah ini!
c) Untuk satu bait lagu untuk satu ragam gerak untuk satu bait lagu
untuk satu ragam gerak
Paris Berantai
62
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
E. Uji Kompetensi
1. Pengetahuan
a) Isilah kolom dibawah ini
b) Untuk mengisi kolom, carilah dari berbagai sumber media
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
Nomor Induk Siswa
Tugas ke
No.
Nama Penata Tari
: Seni Budaya
: Merangkai Gerak Tari Kreasi
:
:
:
Karya Tari
Daerah Asal
Sumber
Informasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kurikulum 2013
Seni Budaya
63
2. Sikap
a. Isilah identitas kalian sesuai dengan kolom yang tersedia di bawah ini
b. Aktivitas kelompok tentu memerlukan sikap yang perlu dikembangkan sehingga dapat
berjalan dengan baik
c. Nah sekarang identiikasikan sikap yang perlu dikembangkan sesuai dengan kolom
yang tersedia
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
Nomor Induk Siswa
Tugas ke
No.
: Seni Budaya
: Merangkai Gerak Tari Kreasi
:
:
:
Aktivitas yang dilakukan
Pola Lantai
1
Sikap yang perlu di kembangkan
p
p
p
p
p
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
p
__________________________
p
Iringan Tari
2
p
p
p
p
Level
3
64
SMP/MTs Kelas VIII
p
p
p
p
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
__________________________
Semeter 2
3. Keterampilan
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
Nomor Induk Siswa
Tugas ke
: Seni Budaya
: Merangkai Gerak Tari Kreasi
:
:
:
Uraian Tugas:
1. Kalian telah belajar tentang gerak tari kreasi.
2. Bentuklah kelompok dengan anggota antara 8-10 orang
3. Sekarang lakukan gerakan yang sesuai contoh gerakan
latihan
4. Pergunakan iringan yang sesuai
F. Rangkuman
Keunikan tari kreasi tidak hanya terletak pada gerak tetapi
dapat juga iringan, properti, atau pola lantai yang digunakan.
Keunikan merupakan ciri khusus yang tidak dimiliki oleh tari lain.
Keunikan tari kreasi juga dapat mencirikan koreografernya atau
yang menciptakan tarian. Koreografer Bagong Kussudiardjo memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda dari
koreografer lainnya. Demikian juga misalnya tari Pakarena
yang diciptakan Najamuddin berbeda dengan tari Pakarena yang
diciptakan oleh koreografer lain walaupun menggunakan gaya
tradisional sama yaitu keragaman gerak tari daerah Sulawesi Selatan,
Keunikan gerak, properti, pola lantai, dan unsur pendukung
tari lainnya merupakan kekayaan cipta seni di masyarakat. Keunikan tidak hanya antar etnis yang ada di Indonesia tetapi juga
dramatari Ramayana memiliki keunikan sesuai dengan budaya
pendukungnya. Keunikan berfungsi untuk membedakan antara
karya seni tari dari daerah satu dengan daerah lain.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
65
G. Releksi
Keragaman gerak tari tradisional dapat dijadikan sebagai sumber eksplorasi dan improvisasi dalam merancang tari kreasi. Melalui eksplorasi gerak dan improvisasi
kemungkinan gerak yang bersumber dari gerak tari tradisi
dapat dikembangkan menjadi gerak baru atau memodiikasi
gerak yang sudah ada. Isilah kolom di bawah ini sebagai sarana untuk menilai diri sendiri dan juga teman di kelas setelah mengikuti pembelajaran merangkai gerak tari kreasi.
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
66
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar tari kreasi tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya berusaha belajar tari kreasi tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran tari kreasi tradisional dengan tanggung jawab
o Ya o Tidak
4
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
5
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
merangkai gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
No.
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan gerak tari
kreasi tradisional sesuai dengan hitungan
o Ya o Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran merangkai
gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih merangkai gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan ragam seni tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
Nah kalian telah mempelajari keunikan ragam gerak dasar tari kreasi. Pembelajaran ini tentu
menambah pengetahuan dan keterampilan merangkai gerak tari kreasi. Kemampuan mengetahui
tentang keunikan tari kreasi serta diwujudkan dalam bentuk keterampilan melakukan gerak dapat
menumbuhkan sikap melestarikan seni budaya yang ada di daerah masing-masing.
Nah sekarang kalian dapat mendeskripsikan salah satu tarian kreasi yang ada di daerah
tempat tinggalmu. Deskripsi tari setidaknya memuat aspek tema, judul, pencipta, dan isi cerita di
dalam tari.
...
Kurikulum 2013
Seni Budaya
67
BAB
6
Meragakan Gerak
Tari Kreasi
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 6 peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni tari, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengidentiikasikan jenis penyajian tari kreasi
Mengidentiikasikan unsur pendukung tari kreasi
Membandingkan jenis penyajian tari kreasi satu daerah dengan daerah lain
Menunjukkan sikap bertanggung pada saat latihan penyajian tari kreasi
Menunjukkan sikap peduli pada saat latihan penyajian tari kreasi
Menampilkan gerak dasar tari tradisional sesuai dengan unsur pendukung
yang digunakan
7. Menampilkan gerak dasar tari tradisional sesuai dengan iringan yang
digunakan
8. Mengkomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan penyajian tari kreasi
68
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Pengembangkan tari kreasi tidak terlepas dari pertunjukan tari secara keseluruhan.
Pertunjukan tari tidak hanya menampilkan rangkaian gerak tari semata tetapi akan lebih
baik jika didukung dengan unsur tata rias dan busana, tata panggung, dan tata iringan.
Perhatikan beberapa gambar tentang pementasan tari dengan berbagai macam tata
panggung serta unsur pendukung lainnya.
1
2
3
5
4
6
Sumber gambar: Kemdikbud, 2014
Setelah mengamati beberapa gambar atau melalui pertunjukan tari, jawablah
pertanyaan dibawah ini:
1. Jelaskan 2 ciri tari kreasi?
2. Jelaskan prinsip-prinsip mencipta tari kreasi?
Untuk menjawab pertanyaan ini dapat mencari informasi dari berbagai sumber belajar seperti Majalah, buku, internet dan sumber belajar lain
Kurikulum 2013
Seni Budaya
69
A. Jenis Penyajian Tari Kreasi
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 6.1
Tari kreasi Betawi yang mendapatkan pengaruh
dari China terutama pada tata rias dan busana.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014) Gambar 6.2 Tari
kreasi Sunda.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 6.3 Tari perang pada Dramatari panji
semirang dalam bentuk dramatari.
70
SMP/MTs Kelas VIII
Kalian telah mempelajari cara merangkai
gerak tari. Pertunjukan tari kreasi secara penyajian dapat dibedakan menjadi tari tunggal,
tari berpasangan, tari berkelompok, dramatari
dan tari bertema. Tari tunggal adalah tarian yang
memang dibawakan hanya oleh satu orang saja.
Contoh tari kreasi tunggal misalnya tari Topeng
Ronggeng dari Betawi.
Tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan oleh dua orang baik laki-laki dengan
laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau
laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari
berpasangan antara lain; 1) adanya gerakan
saling mengisi; 2) adanya gerakan saling
interaksi; dan 3) merupakan kesatuan utuh
yang tidak dapat dipisahkan dalam penyajian.
Contoh tari kreasi berpasangan yang dilakukan
antara dua orang seperti tari Payung dari
Sumatera Barat yang diciptakan oleh Huriah
Adam.
Tarian berkelompok adalah tarian
yang dilakukan secara berkelompok baik
dilakukan oleh laki-laki, perempuan atau
campuran antara laki-laki dengan perempuan.
Tarian berkelompok ini sering dijumpai pada
panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari
berkelompok misalnya tari Cente Manis dari
Betawi, Burung Enggang dari Kalimantan, Tifa
dari Papau, Yosim Pancer dari Papau, dan tari
Belibis dari Bali.
Dramatari merupakan bentuk penyajian
tari yang memiliki desain dramatik. Ada dua
desain dramatik yaitu kerucut tunggal dan
kerucut ganda. Desaian dramatik kerucut
tunggal artinya dalam satu pertunjukan
tari hanya ada titik klimaks kemudian menurun, tetapi pada desain kerucut ganda
pada pertunjukan terdapat beberapa klimaks
sebelum akhirnya turun. Contoh paling terkenal adala cerita Matah Ati yang bersumber pada
gerak tari gaya Mangkunegaran. Dramatari
ini merupakan bentuk kreasi yang bersumber
pada tari tradisi Jawa Tengah. Pada peragaan
Semeter 2
dramatari selain menguasai secara aspek
ge rak juga aspek ekspresi. Ini disebabkan
untuk mendukung cerita dibutuhkan mampu
menterjemahkan naskah menjadi gerak tari.
Kemampuan menyanyi juga diperlukan untuk
tokoh-tokoh tertentu karena dialog biasanya
dilakukan dengan cara menyanyi.
Jika pementasan drama lebih menekankan
pada aspek dialog dan juga monolog maka pada
dramatari aspek penting adalah bahasa gerak.
Penari harus mampu menyampaikan makna
melalui gerak tari dan ekspresi.
Tari bertema dapat dijumpai pada hampir
semua jenis penyajian tari baik tari tunggal,
tari berpasangan, tari berkelompok maupun
tari bercerita. Ini disebabkan tema pada tari
merupakan ide yang kemudian diwujudkan
dalam bentuk judul tari dan pada akhirnya
diekspresikan melalui gerak.
Penyajian tari kreasi baik dalam bentuk
tunggal, berpasangan, berkelompok maupun
drama tari memerlukan unsur pendukung tari
salah satunya tata rias dan tata busana. Tata rias
dan tata busana memiliki peran penting pada
pementasan untuk mendukung karakter tari
yang hendak disampaikan. Pada drama tari unsur pendukung tari dalam bentuk tata rias dan
busana memiliki perang penting karena dapat
menunjukkan tokoh dan karakter dapat divisualisasikan. Setiap tokoh memiliki keunikan dan
kekhasan dari tata rias dan tata busananya. Taritarian di Indonesia memiliki kekayaan keunikan
tata rias dan tata busana karena setiap daerah
memiliki ciri masing-masing. Berdasarkan tata
rias dan tata busana seseorang dapat menebak
dari mana tarian itu berasal.
Setiap tari memiliki tata rias dan busana
tersendiri. Tata rias dan busana juga berkaitan
dengan tema tari dan karakter tari yang dibawakan. Tata rias dan busana untuk penari pria
berbeda dengan penari wanita. Perbedaan ini
juga untuk semua nama tari.
Tata rias dan busana tari kreasi biasanya
masih tetap berpijak pada tata rias dan busana
tradisional. Hal ini untuk me nun jukkan
Kurikulum 2013
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 6.4 Tari dengan tema kepahlawanan dengan
mengembangkan ragam gerak pencak silat.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 6.5 Desain dramatik dibangun dengan
menggunakan patung kuda pada pertunjukan balet.
(Sumber gambar: Kemdikbud,
2014) Gambar 6.6
Tata rias dan busana pria
pada tari Janger dari Bali.
(Sumber gambar: Kemdikbud,
2014) Gambar 6.7 Tata rias
dan busana wanita pada
tari Janger dari Bali.
Seni Budaya
71
identitias pengembangan gerak yang dilakukan
sesuai dengan daerahnya. Penonton melalui tata rias
dan busana yang dikenakan akan mengetahui dari
daerah mana gerak tari kreasi itu dikembangkan.
(Sumber gambar : Kemdikbud, 2014)
Gambar 6.8 Tata rias dan busana
wanita pada tari Jawa dengan ciri khas
melati yang terselip diantara sanggul.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 6.9 Tata rias dan busana
wanita pada tari Pakarena dari Sulsel.
Gambar 6.10 Tata rias dan busana
pria pada tari daerah Kalimantan.
1. Lakukan gerakan seperti pada gambar di bawah ini dengan
hitungan
2. Jika kalian telah mampu melakukan dengan hitungan
dapat dicoba dengan musik iringan
3. Gerakan tarian ini merupakan pengembangan dari tari
Indang atau tari rebana
B. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan Hitungan
1. Gerakan Loncat
a) Hitungan satu menepuk
rebana ke samping kiri
sambil berjalan
b) Hitungan dua menepuk
rebana ke samping kanan
sambil berjalan.
c) Hitungan tiga, lima, dan
tujuh gerakan sama dengan
hitungan satu.
d) Hitungan empat, enam, dan
delapan gerakan sama dengan
hitungan dua.
e) Lakukan 4 x 8 hitungan.
72
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
tas kepala
2. Gerakan Tepuk Rebana di Atas Kepala
a) Hitungan satu menepuk
rebana ke atas.
b) Hitungan dua menepuk
rebana ke bawah.
c) Hitungan tiga, lima, dan
tujuh gerakan sama dengan
hitungan satu.
d) Hitungan empat, enam, dan
delapan gerakan sama dengan hitungan dua.
e) Lakukan 4 x 8 hitungan.
3. Gerakan ke Samping Kanan dan Kiri
a) Hitungan satu menepuk rebana ke
bawah.
b) Hitungan dua menepuk rebana ke
samping kiri.
c) Hitungan tiga menepuk rebana ke
samping kanan.
d) Hitungan empat menepuk rebana
ke bawah.
e) Lakukan 4 x 8 hitungan.
4. Gerakan Tepuk Variasi
a) Hitungan satu menepuk rebana ke
samping kanan.
b) Hitungan dua menepuk rebana ke
atas.
c) Hitungan tiga menepuk rebana ke
samping kiri.
d) Hitungan empat menepuk rebana
ke samping kanan.
e) Lakukan 4 x 8 hitungan.
5. Gerakan Kaki Silang
a) Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri
kaki kanan silang.
b) Hitungan dua menepuk rebana ke samping
kanan kaki kiri silang.
c) Hitungan tiga empat gerakan kaki kanan
melompat memukul rebana ke samping kanan
d) Hitungan lima gerakan sama seperti hitungan
dua.
e) Hitungan enam gerakan sama seperti hitungan
satu.
f) Hitungan tujuh delapan kaki kiri melompat
memukul rebana ke samping kiri
g) Lakukan 4 x 8 hitungan.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
73
6. Gerakan dengan Membungkukkan Badan
a) Hitungan satu menepuk rebana ke
samping kiri bawah badan membungkuk.
Hitungan dua menepuk rebana ke
bawah badan lurus.
c) Hitungan tiga menepuk rebana ke
samping kanan bawah badan membungkuk.
d) Hitungan empat menepuk rebana ke
samping kiri badan membungkuk.
e) Lakukan 4 x 8 hitungan.
Catatan:
Properti yang digunakan dapat diganti dengan rebana, tempurung, kipas, dan
lagu iringan disesuaikan dengan gaya tari tradisional yang dikembangkan.
Nyanyikan lagu di bawah ini sambil melakukan gerak yang ada di latihan.
1. Setelah kalian selesai berlatih bentuk kelompok 8 sampai
10 orang.
2. Lakukan eksplorasi dan improvisasi gerak dengan menggunakan rebana untuk mencari kemungkinan gerak baru.
3. Susunlah gerakan yang baru ditemukan dengan gerakan yang
sudah ada.
4. Berlatih dalam kelompok.
C. Berlatih Meragakan Gerak Tari Kreasi dengan
Iringan
1) Setelah kalian melakukan gerak dengan hitungan
lakukan gerak dengan iringan
2) Untuk setiap bait lagu digunakan untuk satu ragam
gerak
3) Kalian dapat mencari kaset yang sesuai dengan lagu
iringannya
4) Kalian juga dapat mengembangkan ragam gerak
kreasi sesuai dengan ragam gerak tari kreasi daerah
setempat
74
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
1. Gerak Berjalan
a) Hitungan satu-dua tangan kiri lurus ke
depan dan tangan kanan lurus ke belakang
jalan di tempat
b) Hitungan tiga-empat tangan kanan lurus
ke depan dan tangan kiri lurus ke belakang
jalan di tempat
c) Hitungan lima-enam gerakan sama dengan
hitungan satu-dua dan hitungan tujuh-delapan
sama dengan hitungan tiga-empat
d) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan
2. Gerak Diagonal
a) Hitungan satu-dua tangan kanan diangkat ke atas dan tangan kiri lurus
ke bawah membentuk diagonal kaki
kanan melangkah ke depan
b) Hitungan tiga-empat tangan kiri lurus
ke atas dan tangan kanan ke bawah
membentuk diagonal dan kaki kiri melangkah
c) Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua dan hitungan
tujuh-delapan sama dengan hitungan tigaempat
d) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan
3. Gerak Lurus
a) Hitungan satu-dua tangan kanan
dan kiri lurus ke depan jalan di
tempat
b) Hitungan tiga-empat tangan kiri
lurus ke samping kiri dan tangan
kanan lurus ke samping kanan
c) Hitungan lima-enam gerakan
sama dengan hitungan satu-dua
dan hitungan tujuh-delapan sama
dengan hitungan tiga-empat
d) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan
Kurikulum 2013
Seni Budaya
75
4. Gerak Bunga Mekar
a) Hitungan satu-dua kedua tangan silang
depan dada lutut ditekuk badan agak
turun ke bawah
b) Hitungan tiga-empat kedua tangan lurus ke bawah dengan badan tegak
c) Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua
d) Hitungan tujuh-delapan gerakan sama
dengan hitungan tiga-empat
e) Lakukan 4 x 8 hitungan
Gerak Bunga Mekar
5. Gerak ke Atas
a) Hitungan satu tangan kiri
diangkat ke atas dan tangan kanan lurus ke bawah
kaki kanan melangkah ke
depan hitungan kedua kaki
merapat
b) Hitungan tiga tangan
kanan diangkat ke atas
dan tangan kiri lurus ke
bawah kaki kiri melangkah ke depan hitungan
empat kaki merapat
c) Hitungan lima-enam
gerakan sama dengan
hitungan satu-dua
d) Hitungan tujuh-delapan
gerakan sama dengan
hitungan tiga-empat
e) Lakukan sebanyak 2 x 8
hitungan
76
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
6. Gerak Melompat
Gerak melompat
a) Hitungan satu-dua kelompok 1 mengangkat kaki kanan, tangan kanan
lurus ke kanan dan tangan kiri tekuk
depan dada, kelompok 2 mengangkat
kaki kiri tangan kiri lurus ke arah
kiri dan tangan tangan kanan ditekuk
depan dada
b) Hitungan tiga empar kelompok 1 melakukan gerakan kelompok 2 seperti
pada hitungan satu-dua atau bergantian
c) Hitungan lima enam gerakan sama
seperti hitungan satu-dua
d) Hitungan tujuh-delapan gerakan sama
seperti hitungan tiga-empat
e) Lakukan 4 x 8 hitungan
7. Gerak Membuka dan Menutup Kipas
a) Hitungan satu-dua kedua tangan
menyilang didepan dada dengan
ujung kipas menghadap ke samping,
dengan posisi bersimpuh
b) Hitungan tiga-empat kedua tangan
lurus ke samping dengan dengan
posisi bersimpuh
c) Hitungan lima-enam gerakan
sama dengan hitungan satu-dua
posisi kaki bersimpuh
d) Tujuh-delapan sama dengan hitungan tiga-empat
e) Lakukan sebanyak 2 x 8 hitungan
Hapalkan lagu Sarinande sebagai iringan tari. Namun demikian lagu tersebut dapat diganti dengan
lagu lain yang berkembang di Daerah setempat. Jika hendak mengkolaborasi antara nyanyian dengan tari, sebaiknya setiap satu bait lagu untuk satu ragam gerak tari. Carilah lagu iringan tersebut
baik dalam bentuk kaset maupun VCD!
Kurikulum 2013
Seni Budaya
77
Lagu iringan Tari Kipas
Sarinande
78
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Kampuang Nan Jauh di Mato
Kurikulum 2013
Seni Budaya
79
Mengenal Tokoh
Tahun 1950. Waktu itu di Gubernuran Makassar. Presiden
Soekarno tiba-tiba bangkit dari tempat duduknya dan bertanya,
”Adakah tarian daerah yang bisa saya nikmati?”
Dengan cepat Andi Siti Nurhani Sapada (tanpa persiapan
sama sekali) meminjam pakaian adat Mandar, lalu menyuguhkan tari pattuddu yang berasal dari daerah Mandar, kini Provinsi
Sulawesi Barat. Bung Karno terkesan dan mengharapkan agar
kiprah Ibu Nani diteruskan dalam membina dan mengembangkan tari-tarian Sulawesi Selatan.
Peristiwa bersejarah itulah yang memacu semangat Ibu
Nani, panggilan akrabnya, untuk lebih menekuni seni tari. Itu
karena sebelumnya ia adalah seorang penyanyi top pada zamannya dengan nama panggilan Daeng Sugi. Ia pernah bergabung
dalam Orkes Daerah Baji Minasa (1949) pimpinan Bora Daeng
Irate, pencipta lagu Makassar, Angin Mammiri, yang terkenal
itu. Tidak syak lagi, Andi Nurhani Sapada adalah pelantun
pertama lagu Angin Mammiri.
Maka, sejak tahun 1950 hingga 1965, setiap tahun wanita
bangsawan kelahiran Parepare, 25 Juni 1929, itu tampil di
Istana Negara memimpin tim kesenian/tari dari Sulawesi
Selatan pada setiap rangkaian acara peringatan Proklamasi
Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945. Antara tahun 1952 dan tahun 1985 Ibu Nani telah mengolah, membina, dan menciptakan seni tari Sulsel, antara lain pakarena, pattuddu, padendang,
bosara, pabbekkenna majjina, pattennung, dendang-dendang,
pasuloi, angin mamiri, dan tomassenga. Adapun fragmen tari
yang diciptakannya antara lain Sultan Hasanuddin, pajjonga,
Wetadampali Masala olie, saleppang sampu, dan anak rara.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, ketika pemerintah mengirim tim kesenian ke Australia tahun 1975, dua
karya Ibu Nani, yaitu tari bosara dan pattennung, ikut ditampilkan. Pada awal 1970-an Ibu Nani menggarap karya besar dalam
bidang musik dengan menampilkan tidak kurang dari 90 pemain
kecapi dan suling yang ia namakan Simfoni Kecapi. Selain itu,
Ibu Nani juga pernah memodiikasi sebuah instrumen kecapi
yang menggunakan enam grip yang kini di Sulsel dikenal
80
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
sebagai kecapi Anida (singkatan dari Andi Nurhani Sapada).
Jenis kecapi yang kini banyak diperjualbelikan di Sulsel itu
mampu memainkan lagu-lagu berskala nada diatonis.
Keunggulan lain Ibu Nani ialah kemampuannya menggarap tarian massal. Dalam usianya yang kini melewati 76 tahun ia masih bisa mengenang saat-saat indah ketika ia menggarap tari pakduppa (tari menjemput tamu) yang dimainkan
300-an orang tatkala pembukaan Pekan Olahraga Mahasiswa
tahun 1968 di Makassar. Guna penyerbarluasan karya-karya
dan berbagai ide seninya, tahun 1962 Ibu Nani mendirikan Institut Kesenian Sulawesi (IKS). Tujuan IKS adalah menawarkan pendidikan seni kepada putra-putri Indonesia untuk lebih
mengenal seni tari empat kelompok etnis di Sulsel (Makassar,
Bugis, Toraja, Mandar) serta mengatur dan menggelar beragam pertunjukan, khususnya tari dan musik daerah.
Tanggal 20 Desember 2005 Hajjah Andi Siti Nurhani
Sapada Daeng Masugi menerima anugerah berupa Satya
Lencana Kebudayaan dan Hadiah Seni atas darma baktinya
selama ini dalam membina dan mengembangkan kesenian Indonesia, khususnya seni tari Sulawesi Selatan. Sebelum itu
Ibu Nani menerima Anugerah Seni dari Pemerintah RI tahun
1972. Dari Pemerintah Australia ia juga meraih cultural award
tahun 1975. Dalam era pemerintahan Wali Kota Makassar
HM Daeng Patompo, Ibu Nani diangkat sebagai Warga Teladan tahun 1976. Gelar yang sama dan dalam tahun yang
sama ia terima dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sidrap,
Sulsel. Di Sidrap, suami Ibu Nani, Andi Sapada Mappangile
(almarhum), pernah menjadi bupati di awal 1960-an sehingga
di sana memang Ibu Nani membina kesenian daerah.
Pada 1975-2002 ia menulis delapan buku tentang kesenian dan kebudayaan empat etnis di Sulsel. Pernah diundang
ke Inggris dan Belanda tahun 1991 untuk memberi ceramah
tentang kostum tari dari Sulsel. Ia juga pernah memberi ceramah pada Lembaga Kebudayaan Indonesia di Moskwa tahun
1996 serta membuat VCD tari empat kelompok etnis di Sulsel
tahun 2001. (Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media)
Kurikulum 2013
Seni Budaya
81
D. Uji Kompetensi
1. Pengetahuan
a. Kalian telah melakukan praktek tari kreasi dengan menggunakan
rebana dan selendang
b. Sekarang isilah identitas kalian pada lembar kerja peserta didik
sesuai dengan kolom yang telah disediakan
c. Isilah kolom lembar kerja peserta didik sesuai dengan kolom yang
tersedia
d. Identiikasikan nama tarian yang menggunakan properti rebana
dan selendang
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
Nomor Induk Siswa
Tugas ke
No.
82
Nama Tari
Properti yang digunakan
1
o
o
Rebana
Selendang
2
o
o
Rebana
Selendang
3
o
o
Rebana
Selendang
4
o
o
Rebana
Selendang
5
o
o
Rebana
Selendang
SMP/MTs Kelas VIII
: Seni Budaya
: Meragakan Gerak Tari Kreasi
:
:
:
Asal Daerah
Semeter 2
2. Sikap
a. Di dalam penyajian ada keterkaitan antara penari, pemusik dan juga penata tari
b. Ketiga komponen itu merupakan satu kesatuan
c. Identiikasikan sikap apa yang perlu dimiliki oleh ketiga profesi tersebut
d. Berilah tanda ceklist pada kolom yang telah disediakan
e. Berilah ulasan terhadap ceklist pada kolom yang telah disediakan
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
Nomor Induk Siswa
Tugas ke
No.
1
Aktivitas yang
dilakukan
Penari
: Seni Budaya
: Meragakan Gerak Tari Kreasi
:
:
:
Sikap yang perlu di miliki
o Jujur
Deskripsi
o Bertanggung Jawab
o Peduli
o Disiplin
o Jujur
2
Penata Tari
o Bertanggung Jawab
o Peduli
o Disiplin
o Jujur
3
Pemusik
o Bertanggung Jawab
o Peduli
o Disiplin
3. Keterampilan
Mata Pelajaran
Materi Pokok
Nama Siswa
No. Induk Siswa
Tugas ke
: Seni Budaya
: Meragakan Gerak Tari Kreasi
:
:
:
Uraian Tugas:
a. Kalian telah belajar tentang gerak tari kreasi
b. Sekarang tampilkan rangkaian ragam gerak yang ada di
latihan menjadi sebuah tarian sesuai dengan iringan!
c. Buatlah pola lantainya pada tarian yang kamu sajikan!
Kurikulum 2013
Seni Budaya
83
E. Rangkuman
Jenis penyajian tari dapat berupa tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok atau drama tari. Hampir semua jenis
tari memiliki tema sehingga tari bertema dapat berupa tari tunggal,
tari berpasangan, tari berkelompok maupun dramatari. Tari kreasi
baru merupakan hasil cipta penata tari yang bersumber pada tari
tradisional daerah setempat. Setiap penata tari memiliki ciri khas
tertentu sebagai pembeda antara cipttan dirinya dengan orang lain.
Unsur pendukung tari pada prinsipnya sama antara ta ri
kreasi dengan tari tradisional. Unsur pendukung memberi peran
penting terhadap penampilan tari sehingga makna yang ingin disampaikan kepada penonton dapat terwujud. Unsur pendukung
dapat berupa properti tari, tata rias dan tata busana, tata panggung,
maupun tata iringan. Pengolahan unsur pendukung secara baik
tergantung kreativitas penata tarinya.
84
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
F. Releksi
Meragakan gerak tari kreasi baru dengan unsur pendukung memberi kesan dan makna mendalam karena pesan
yang ingin disampaikan tidak hanya melalui gerak tetapi dapat
melalui tata rias dan tata busana. Pengembangan pola lantai juga
merupakan hal penting dalam pementasan tari. Setelah melakukan pembelajaran tentang gerak tari kreasi isilah kolom berikut
sebagai penilaian terhadap diri sendiri dan juga teman di kelas.
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar tari kreasi tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya berusaha belajar tari kreasi tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran tari kreasi tradisional dengan tanggung jawab
o Ya o Tidak
4
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
5
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
merangkai gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
Kurikulum 2013
Seni Budaya
85
2. Penilaian Antarteman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
No.
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan gerak tari
kreasi tradisional sesuai dengan hitungan
o Ya o Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran merangkai
gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih merangkai gerak tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan ragam seni tari kreasi tradisional
o Ya o Tidak
Kalian telah mempelajari tentang meragakan tari kreasi baru. Tari merupakan salah satu
daya cipta manusia dalam bidang seni. Ide merupakan hal penting dalam penciptaan karya
seni. Ide itulah yang mampu membedakan hasil karya satu orang dengan orang lainnya. Di
dalam pengembangan ide diperlukan kejujuran, rasa tanggung jawab, disiplin serta mau bekerjasama dengan orang lain. Hal ini penting karena jangan sampai ide yang kita kemukakan
merupakan ide orang lain dan diakui sebagai idenya sendiri. Jika ini terjadi maka sebenarnya
kita tidak jujur, tidak bertanggung jawab, tidak disiplin, dan tidak bisa bekerjssama dengan
orang lain.
Nah sekarang kalian ungkapkan perasaan setelah mengikuti pembelajaran meragakan tari
kreasi. Ungkapkan perasaan kalian tentang kejujuran, tanggung jawab, disiplin, serta kerjasama
dengan teman selama mengikuti pembelajaran.
...
86
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Kurikulum 2013
Seni Budaya
87
BAB
Konsep Teater Tradisional
7
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 7, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni teater, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
88
Mengidentiikasi bentuk-bentuk teater tradisional Indonesia
Membandingkan bentuk-bentuk teater tradisional Indonesia
Mengidentitiikasikan sumber cerita teater tradisional Indonesia
Membaca naskah teater tradisional Indonesia
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teater
Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih teater
Melakukan olah tubuh, olah vokal dan olah rasa
Mengkomunikasikan teater tradisional Indonesia
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Teater tradisional merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan yang dilakukan secara
turun temurun. Pada pertunjukan teater tradisional jarang menggunakan naskah secara
tertulis. Pada pemain telah hapal dengan dialog yang akan dilakukan di atas panggung.
Mereka melakukan lokan pertunjukan dari tahun ke tahun sebagai bagian dari kehidupan.
1. Nah sekarang amati beberapa gambar di bawah ini!
2. Setelah melakukan pengamatan isilah lembar pengamatan
sesuai dengan kolom yang disediakan!
1
2
4
3
5
Sumber gambar: Internet
No.
Jenis Teater
Asal Daerah
1
2
3
4
5
Untuk dapat mengetahui tentang teater tradisional kamu dapat membaca konsepkonsep di bawah ini dan berlatih membaca naskah teater!
Kurikulum 2013
Seni Budaya
89
A. Konsep Teater Tradisional
(Sumber gambar: andrepribumi.blogspot.
com)
Gambar 7.1 pertunjukan teater
Ubrug dari Banten.
Salah satu ciri esensial dari teater tradisional ialah proses
kreatifnya didukung oleh system kebersamaan, tidak ada
penonjolan “Individu” sebagai pencipta “karya”, yang lahir
dan muncul ialah bahwa karya tersebut dilakukan bersama,
semua dikerjakan bersama. Teater tradisonal Indonesia pada
umumnya adalah tidak menggunakan naskah cerita yang
lengkap seperti naskah dalam teater modern, naskah yang ada
hanya garis besar cerita.
Cerita yang akan dimainkan hanya di tuturkan dan diceritakan oleh pimpinan rombongan secara garis besarnya
saja, dan pemain mengembangkannya secara improvisasi.
Hal ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangnya. Kelebihannya adalah memberikan keleluasaan bagi pemain untuk
mengembangkan permainan sebebasnya sesuai dengan kemampuan improvisasinya, dan menuntut pemain untuk hapal
cerita di luar kepala. Tetapi kelemahannya cerita tidak terkontrol baik waktu maupun batasan dialog tiap peran. Tanpa
adanya naskah, karya seni yang merupakan ekspresi dan ide
seniman tidak dapat terdokumentasikan. Meskipun memainkan
teater tradisional sebaiknya kalian menaskahkan ide-ide cerita
yang dimainkan. Memang pada akhir-akhir ini usaha untuk
melakukan penulisan naskah-naskah dari teater tradisonal terus
dilakukan oleh kalangan akademisi dari berbagai perguruan
tinggi.
B. Bentuk-Bentuk Teater Tradisonal Indonesia
Berikut ini akan dipaparkan 5 contoh bentuk pertunjukan
teater tradisional Indonesia. Selanjutnya tugas kalian mencari
lagi bentuk-bentuk pertunjukan teater tradisional yang lain,
terutama yang berkembang disekitar daerah tempat tinggal
kalian.
1. Wayang Orang
Wayang orang adalah bentuk kesenian
tradisional yang multimedia karena berbagai media seni menjadi bagian dari pertunjukan wayang Orang. Contohnya seni sastra
(naskah/cerita), musik (gamelan/tembang),
drama (akting dan dialog), tari (gerakan/
tarian), serta rupa (property/busana/rias).
Gamelan untuk pertunjukan ditabuh oleh
nayaga dan tembang dinyanyikan oleh
sinden. Lakon yang dibawakan sekitar kisah
Mahabarata versi Jawa (Ringgit Purwa).
(Sumber gambar:Internet)
Gambar 7.2 Pertunjukan Wayang Topeng mengambil
cerita Ramayana dan Mahabarata.
90
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
2. Ketoprak
Ketoprak adalah teater rakyat yang berkembang di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta dan sekitarnya. Bentuk per tun ju kan
Ketoprak mirip dengan wayang orang.
Keuni kan nya juga terletak pada penggunaan layar belakang dengan ber ba gai
gambar sebagai setting, juga peng gunaan properti seperti ke leng kapan rumah
seperti kursi, meja dan perabotan biasa
ha dir di pentas. Lakon yang dibawakan
merupakan cerita rak yat, cerita keseharian
dan kisah kepahlawanan. Unsur dage lan
atau humor masih ada, namun gerakan/ (Sumber gambar: Internet)
Gambar 7.3 Pertunjukan Ketoprak dengan mengambil
tariannya lebih sederhana dan waktu cerita rakyat Jawa Tengah.
petunjukannya lebih singkat.
3. Ludruk
Ludruk merupakan teater rakyat yang
berkembang di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Pertunjukan ludruk hampir sama
dengan teater ketoprak dari Jawa Tengah,
tetapi yang menjadi keunikan teater Ludruk
tradisional yang asli adalah semua pemainnya
pria, artinya peran wanita pun dimainkan
oleh pria. Ludruk diawali dengan tarian
yang ditarikan sambil bernyanyi dan disebut
(Sumber gambar: vivanews.co.id)
tari Ngremo. Kemudian dilanjutkan dengan
Gambar 7.4 Pertunjukan Ludruk yang mengambil
cerita yang diselingi dagelan.
sumber cerita rakyat Jawa Timur.
4. Lenong Betawi
Lenong adalah bentuk teater rakyat yang
paling populer diwilayah Betawi. Teater ini
sudah menggunakan unsur panggung, dekor
dan properti yaitu berupa satu meja dan dua
kursi. Lama pertunjukan dapat dilaksanakan
sekitar 3 jam (20.00 - 23. 00 WIB) atau
semalam Suntuk (20.00 - 4.30 WIB).
(sumber gambar: Kemdikbud, 2014)
Gambar 7.5 Pertunjukan Lenong Betawi.
1) Jenis Pertunjukan Lenong Berdasarkan Bahasa dan
Materi Cerita
a. Lenong Dines yaitu lenong yang mempergunakan dialog
dalam bahasa melayu Tinggi dan cerita yang dibawakan
adalah cerita-cerita hikayat lama, latar belakang cerita
berlangsung di istana - istana dengan tokoh- tokoh seperti
Raja, Pangeran, Puteri Jin-jin dan lain-lain.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
91
b. Lenong Preman yaitu lenong yang mempergunakan
dialog bahasa betawi sehari-hari juga cerita yang akrab
dengan masalah kehidupan rakyat seperti kehidupan
dilingkungan masyarakat kampung, rumah tangga, dll.
Unsur humor dan lawakan sangat dominan.
2) Struktur Pertunjukan Lenong
a. Pembukaan
Suatu pertunjukan lenong betawi dibuka dengan lagulagu instrumentalia. irama gambang kromong pada pembukaan berfungsi sebagi pemberitahuan bahwa ditempat
tersebut ada pertunjakan lenong.
b. Hiburan
Hiburan, setelah instrumentalia dirasa cukup maka pertunjukan dilanjukan dengan hiburan yang diisi dengan pembukaan dan cerita, merupakan pertunjukan nyanyi. Penyanyi membawakan lagu-lagu pop betawi dan dangdut.
Pada saat ini penyanyi meminta saweran dari penonton.
c. Lakon dan cerita.
Setelah selesai acara hiburan barulah meningkat pada
cerita. Cerita yang dipentaskan ditentukan oleh sutradara
sekaligus biasanya merangkap pimpinan rombongan.
Pementasan di bagi dalam beberapa babak, menurut
istilah setempat dinamakan drip.
(Sumber gambar: Internet) Gambar 7.6 Pertunjukan Dul
Muluk dengan Sumber cerita Hikayat Abdul Muluk.
(Sumber gambar: Internet) Gambar 7.7 Pertunjukan Randai
dengan mengambil sumber cerita Gurindam Bakaba.
92
SMP/MTs Kelas VIII
5. Teater Dul Muluk
Teater Dul Muluk adalah teater tradisional yang berkembang di daerah Sumatra
selatan dan sekitarnya. Bentuk dan ciri
pementasan Dul Muluk selalu diiringi
dengan musik yang khas seperti; Biola,
gendang melayu, terompet dll. Permainan
ak ting di lakukan dengan improvisasi.
Materi pokok cerita diambil dari hikayat
Abdul Muluk. Musik, tari dan lawakan merupakan bagian yang menyatu dalam pertunjukan. Bahasa yang di gunakan adalah
Bahasa Melayu. Seluruh pemain laki-laki,
peran wanita pun dimainkan laki-laki
6. Randai
Randai adalah salah satu teater tradisional yang berkembang di daerah Sumatra
Barat. Bentuk pertunjukan Randai, merupakan perpaduan gerakan Tarian pola silat
minangkabau dan cerita yang bersumber
dari tradisi Bakaba. Lagu gurindam dan
penyampaian liris kaba diiringi alat musik
rabab, saluang dan kecapi khas Sumatra
Barat.
Semeter 2
C. Sumber Cerita Teater Tradisional
Teater Tradisional hidup dan berkembang di tengah masyarakat pendukungnya. Secara turun temurun kekayaan estetika teater
tradisional diwariskan dari generasi ke generasi, kemudian dipertahankan dan keberadaannya
disesuaikan dengan kemajuan zaman. Teruji
oleh waktu yang panjang bukti bahwa teater tradisional memiliki nilai-nilai yang tinggi, baik
nilai estetis maupun nilai moral. Kalian sebagai generasi penerus sudah sepatutnya untuk
terus melestarikan dan mengembangkan teater
tradisional.
Teater tradisional yang lahir dari kebersamaan dalam masyarakat maka tidak dikenal
karya individu, tidak ditemukan pengarang cerita dalam cerita
rakyat, legenda dan dongeng, semua cerita anonim.
Teater tradisional mempunyai sifat yang spontan dan dilakukan secara improvisatoris. Hal ini karena teater tradisional
lahir bertitik tolak dari sastra lisan. Bentuknya sederhana, cara
penyampaiannya mudah dicerna oleh masyarakat lingkungannya.
Kebertahanan suatu teater tradisional di tengah masyarakat
tentunya didukung oleh banyak faktor, selain karena bentuk
pementasannya yang unik, juga didukung oleh sumber cerita yang
baik dan menarik ketika dipentaskan. Teater tradisional bisanya
mengambil sumber cerita dari karya sastra lama, atau tradisi lisan
daerah yang berupa dongeng, hikayat, atau cerita-cerita daerah
lainnya.
Nilai dramatik dalam alur cerita, tidak dibedakan antara tragedi
dan komedi. Umumnya merupakan perpaduan antara komedi dan
tragedi, secara emosional cerita selalu bersamaan antara sedih dan
gembira, antara menangis dan tertawa.
Cerita selalu bersifat komis dan tragis, karenanya sering
jadi melodrama. Dalam penyajian cerita, kebanyakan dilakukan
dalam bentuk melodrama, dan gaya “humor” menempati sebagian
besar porsi selama pertunjukan berlangsung. Pertunjukan disusun
terdiri dari beberapa puluh adegan, dan selalu diselingi dengan
“dagelan” (adegan yang bersifat lucu dan menghibur) lelucon
(adegan tari atau nyanyi yang digemari penonton) dan sering para
penonton pun ikut serta dalam tarian atau nyanyian yang sedang
berlangsung.
Berikut ini akan kita bahas beberapa sumber cerita teater
tradisional diantaranya:
1. Cerita Ramayana dan Mahabarata, kisah ini merupakan karya
sastra dari India yang begitu populer di masyarakat seni
Indonesia. Secara garis besar Ramayana mengisahkan tentang
kisah kasih antara Prabu Rama dan Dewi Shinta dengan segala
ujian kesetiaan cinta mereka, termasuk godaan dari Raja
Rahwana yang sangat menginginkan Dewi Shinta sampai
menculiknya. Rama dengan dibantu Hanuman si kera putih
berusaha membebaskan dewi Shinta. Berhasil atau tidak
Kurikulum 2013
(Sumber gambar: Internet)
Gambar 7.8 Pertunjukan
Wayang Beber Pacitan
dengan mengambil cerita
Panji Jawa Timur.
Seni Budaya
93
2.
3.
4.
5.
6.
silahkan kalian cari cerita selengkapnya. Mahabarata, bercerita tentang perseteruan dua keluarga yaitu Pandawa dan
Kurawa, perselisihan menjadi peperangan besar dan banyak
korban. Cerita Ramayana dan Mahabarata ini sering dimainkan
dalam teater Wayang, baik wayang kulit, Wayang Golek
maupun wayang Orang(Wong). Bahkan cerita Ramayana dan
Mahabarata juga sering di pakai dalam pementasan Teater
Ketoprak, sandiwara sunda, sandiwara Masres Cirebon dan
Indramayu.
Gurindam, karya sastra melayu yang mengisahkan tokoh-tokoh
dalam kehudupan di tanah Melayu dengan banyak contoh
keteladanan.
Hikayat merupakan kisah yang berlagu menceritakan ceritacerita dari timur tengah seperti Ali Baba, Aladin, Abu Nawas
dll. Banyak di mainkan dalam teater Bangsawan melayu,
Makyong atau cerita-cerita yang mengandung ajaran kebaikan
maupun agama Islam. Seperti hikayat-hikayat Betawi.
Pantun yang dimaksud adalah karya teater tutur yang mengisahkan
sebuah cerita, seperti cerita Lutung Kasarung, dimainkan
dalam sandiwara Sunda, sandiwara Masres Cirebon dll.
Cerita rakyat yang populer di kalangan rakyat luas seperti Cerita
Panji, cerita Sangkuriang, Malin Kundang, Cerita Putri Pandan
Berduri. Cerita Jaka tarub Dll. Cerita rakyat sangat menarik
sebagai sumber cerita pertunjukan teater tradisional.
Cerita sehari-hari, kisah tentang permasalahan sehari-hari
baik di dalam keluarga maupun dalam lingkungan masyarakat,
seperti masalah warisan, perjodohkan, perselisihan maupun
cerita misteri. Cerita keseharian sangat banyak diangkat dalam
cerita-cerita teater tradisonal seperti dalam Ketoprak, Ludruk,
Longser, Lenong, Uyeg dan teater-teater rakyat yang lain.
Kamu sudah membaca tentang sumber cerita teater tradisional.
Nah sekarang isilah kolom di bawah ini cerita rakyat atau legenda
di daerahmu atau daerah lain yang dapat dijadikan sebagai sumber
cerita !
No.
Judul Cerita Rakyat / Legenda
Asal Daerah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
94
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
D. Membaca Naskah Teater
Lakon “Wek Wek”
Karya : D.Djayakusuma
ADEGAN I
SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG
Petruk : Sejauh mata memandang, sawah luas terbentang, tapi tidak sebidang tanah pun milikku.
Padi aku yang tanam, juga aku yang ketam. Tapi tidak segenggam milikku. Bebek tiga puluh
ekor, semuanya tukang bertelor. Tapi tidak juga sebutir adalah milikku. Badan hanya sebatang, hampir-hampir telanjang. Hanya itu saja milikku.
ADEGAN II
BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG
Bagong :Aku orang berada, apa-apa ada. Juga buah dada, itulah beta. Sawah berhektar-hektar, pohon berakar-akar, rumah berkamar-kamar, itulah nyatanya. Kambing berekorekor, bebek bertelor-telor, celana berkolor-kolor, ilm berteknik kolor. Perut buncit
ada, mata melotot ada, pelayan ada, pokoknya serba ada.
ADEGAN III
GARENG DAN EMPAT KAWANNYA MEMASUKI PANGGUNG
Gareng : Badannya langsing, matanya juling, otaknya bening. hat’s me!
Tipu menipu, adu mengadu, ijazah palsu, that’s me!
Gugat menggugat, sikat menyikat, lidah bersilat, that’s me!
Profesiku pokrol bambu, siapa yang tidak tahu, that’s me!
ADEGAN IV
Semar : Saya jadi lurah sejaak awal sejarah, sudaah lama kepingin berhenti tapi tak adaa yang
mau mengganti. Sudah bosan, jemu, capek, lelah. Otot kendor, mata kabur, mau mundur
dengan teratur, mau ngaso di atas kasur.
Saya kembung bukan karena busung, mata berair bukan karena banjir, tapi karena menjadi tong sampah. Serobotan tanah, pak lurah. Curi air sawah, pak lurah. Beras susah, pak
lurah.
Semua masalah, pak lurah, tapi kalau rejeki melimpah, pak lurah…tak usah…payah.
ADEGAN V
BAGONG DAN PENGAWALNYA MEMASUKI PANGGUNG
Bagong : Jaman ini jaman edan, tidak ikut edan tidak kebagian.
Di terminal calo berkuasa, dia tentukan penumpang naik apa.
Di dunia ilm broker merajalela, dia tentukan sutradara bikin apa.
Di sini, itu si Petruk sialan, datang merangkak meminta pekerjaan.
Aku suruh ngangon bebek tiga puluh ekor, tiap minggu harus antar lima puluh ekor.
Malah dia tentukan berapa harus setor. Sungguh-sungguh kurang telor.
Sekali aku datang mengontrol, bebeknya hilang dua ekor.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
95
Waktu ditanya, dia menjawab “dimakan burung kondor”
Di sini tak ada burung kondor. Dia yang kondor.
Dia datang melolong minta tolong, sudah ditolong, ee…dia nyolong.
Orang seperti ini harus dipukuli, sayangnya aku tak berani.
Lagipula aku tidak mau mengotori tanganku, dengan menyentuh tubuhnya yang kotor
dan bau. Aku tidak mau main hakim sendiri, apa gunanya pak lurah digaji.
ADEGAN VI
SEKELOMPOK BEBEK MEMASUKI PANGGUNG
Petruk : Orang sudah melarat ditimpa cialat, telor sudah dimakan masih juga digugat.
Padahal yang bertelor tidak peduli, apa mau dimakan atau dicuri.
Pokoknya aku tiap minggu sudah setor, sekitar lima puluh telor.
Waktu menyebrang jalan, datang motor, bebek kabur, satu ketubruk dan mati konyol.
Sekarang aku harus menghadap pak lurah mempertanggung jawabkan apa yang sudah
aku lakukan. Menurut versi Bagong dongkolan, siapa menolongku, siapa membantuku?
Gareng : Apa masalahmu, menangis tersedu-sedu
Apa persoalan,merengek tersedan-sedan
Jangan takut, aku bukan polisi
Bukan maut, juga bukan polusi.
Petruk : Begitu mulutnya dibuka, mendadak hilanglah duka
Permisi, mohon bertanya, kok mau menyapa saya?
Gareng : aku sedih melihat orang susah. Aku murka melihat orang marah.
Aku membantu orang kejepit, kena urusan berbelit-belit.
Petruk : Ikan dicita, ulampun tiba. Janda dicinta sebab kaya raya.
Bapak mau menolong saya yang lagi bingung kena perkara?
Gareng : Aku diturunkan ke bumi ini dengan suatu misi.
Membantu orang yang kena perkara, baik yang perdata maupun pidana
Pilih mana, bagi saya sama saja.
Petruk : Anu pak, ini urusan telor dan bebek.
Gareng : Ah, telor dan bebek. Bukan telor dan ayam?
Di sini telor, di sana telor, sama-sama telor
Di sini bebek, di sana ayam, bagiku sama saja.
Petruk : Ya, tapi saya melarat pak.
Gareng : Ya, saya juga melarat, karenanya harus bekerjasama yang erat.
Segala sesuatu dikerjakan dengan mufakat.
Misalnya saja tentang honorku, biar bagaimanapun aku ini pokrol bambu
Kamu harus hargai profesiku.
Petruk : Bapak harus sadari profesi saya, yang tidak menghasilkan apa-apa.
Harta karun tidak ada, yang ada cemeti dan celana.
96
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Ambil saja cemeti, biar nanti saya cari lagi.
Jangan ambil celana, nanti saya celaka
Menambah lagi perkara, perkara pusaka dewata.
Gareng : Ini bukan perkara cemeti atau celana
Tapi urusan telor dan bebek. Jelas urusan telor dan bebek
Telor dan bebek, tor-tor, wek-wek.
Petruk : Tor-tor, wek-wek? Maksudnya ha?
Gareng : Ssst! Jangan keras-keras.
MEREKA SALING BERBISIK, KEMUDIAN TERTAWA TERBAHAK-BAHAK, RAHASIA, MENGANDUNG ARTI NAKAL
ADEGAN VII
SEMAR DAN BAGONG MENUJU PETRUK DAN GARENG
Semar : Sudah di pikir masak-masak?
Bagong : Sudah. Malah hampir busuk.
Semar : Kalau di pikir-pikir berapalah rugimu?
Bagong : Ini bagi saya memang bukanlah persoalan untung rugi. Ini soal kepercayaan saya
yang di lukai. Muka saya di ludahi. Sudah di tolong masih mencuri. Saya kurang
baik apa? Masih saja orang bilang saya pelit, medit, bakhil.
Semar : Penghisap, pemeras, penggencet, penyedot, pengepres.
Bagong : Ya, semua yang tidak beres.
Semar : Kalau dia mengakui, apa tindakan mu?
Bagong : Dia harus bayar kerugianku.
Semar : Kalau dia tidak dapat?
Bagong : Apa boleh buat, pecat.
Semar : Lantas apa nasibnya?
Bagong : Ini urusannya, urusan pak lurah.
Semar : Kalau ia tidak mengaku bersalah?
Bagong : Pak lurah atur supaya ia menyerah. Nanti saya atur agar padi pak lurah bertambah.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
97
Bagong Maaf pak lurah. Maksud saya sama sekali tidak mempengaruhi hanya si Entong
anak bapak kemarin kepingin motor.
Semar : Kalau dia kepingian, tentu dia ngomong sama saya.
Bagong : Dia kemarin pesan motor apa saja.
Semar : Mau tutup mulut tidak? Mau aku depak?
Bagong : Maksud saya….
DATANG PETRUK DAN GARENG
Gareng : Eh, pak lurah. Selamat pagi, selamat ketemu lagi. Apa kabar pak cukong? Masih
suka membagong.
Bagong : Pokrol busuk, awas. Jangan sembarangan ngomong.
Semar : Perkara apa yang kita hadapi, hina menghina atau curi mencuri?
Bagong : Maaf pak lurah. Dia yang mulai.
Semar : Gareng, apakau jadi pembela?
Gareng : Betul. Pembela dan kuasa penuh.
Bagong : Maksudnya, kalau kalah perkara saudara masuk penjara?
Gareng : Saya kira, yang akan kalah itu saudara.
Semar : Baik, kita mulai. Orang mau bicara hanya dengan seijin saya.
Bagong : Setuju.
Gareng : Kalau maunya pak lurah begitu.
Petruk : Bb-bb
Semar : Bagaimana kau petruk?
Bagong : Penggugat, terdakwa, tertuduh, tersangka.
Semar : Kalau mau bicara harus seijin saya.
Bagong : Maaf, pak lurah. Bagaimana petruk?
PETRUK DIAM SAJA.
Semar : Jawab petruk.
98
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Gareng : Maaf pak lurah.
Semar : Pembela?
Gareng : Boleh saya bicara?
Semar : Silahkan.
Gareng : Sebelum saya minta maaf bagi klien dan pasien saya. Klien, karena ia minta saya sebagai pembelanya dan kuasa usahanya. Pasien, karena ia minta saya menjadi dokternya.
Keterangan dan penjelasannya; sewaktu ia datang kepada saya yaitu pada hari kamis legi
yang lalu, tanggal 32 september 1999, getaran pada jam 10. 30 menit, 6 detik, 7 detik, 8
detik, 9 detik ricther. Udara 240 C, curah hujan 25 cm, naga di selatan, singa di utara,
bintang venus berada di….
Bagong : Pak lurah saya protes.
Semar : Kenapa?
Bagong : Urusan apa itu si Venus? Sebentar lagi si Wati, si Inah, si anu…
Semar : Protes di terima, pembela...fakta yang langsung berhubungan dengan fenomena
dan sebaiknya yang berkaitan dengan perkara.
Gareng : Walau hak saya di kurangi…. tak apalah. Saudara petruk ini datang pada saya, di
kantor saya di kaki enam depan pasar, sebelah kiri toko sepeda, seblah kanan warung
tegal, bersebrangan dengan pompa minyak goreng. Menceritakan kepada saya musibah
yang menimpa dirinya yang di sebabkan oleh telor bebek dan bapak bagong. Dengan
suara dingin bergetar kedinginan. Pak lurah ia datang berlari langsung sawah yang kehujanan lebat dingin sekali. Mengamankan bebek-bebek dan telor-telor yang menjadi
tanggungannya, mendadak banjir dari kali, kilat menyambar dari langit. Dua bebek di
bawa banjir….
Bagong : Astaga, telornya?
Gareng : Sepuluh butir disambar petir, hancur berantakan.
Bagong : Telor-telorku….
Semar : Benar ini semua terjadi?
Petruk : Ia…wek…wek…wek
Semar : Jawab yang benar.
Petruk : Wek…wek…wek…wek.
Semar : Jangan main-main.
Gareng : Wek…wek. Maaf pak lurah. Selesai dia menceritakan pengalamannya yang
Kurikulum 2013
Seni Budaya
99
mengerikan itu, ia jatuh pingsan. Badannya mengigil, keringatnya mengalir, mukanya
pucat, ia mengeluh. Wek…wek…waktu sadar, terlanjur suara yang bisa ia keluarkan hanya wek, selain wek tak ada wok…wok. Seperti pak lurah dengar tadi. Ia sedih sekali, saya
ikut sedih dan berjanji padanya akan menyembuhkannya. Jadi kalau ia menjawab dengan
wek…wek, maakanlah ia.
Semar : Bagaimana Petruk?
Petruk : Wekwek….
Bagong : Pak lurah, ini saya kira satu permainan yang licik, akal-akalan si pokrol bambu,
pokrol tipu, pokrol….
Gareng : Pak lurah, ini saya adukan cukong Bagong, karena telah menghina saya di depan
umum. Pak lurah mendengar sendiri dari moncong Bagong….
Bagong : Pak lurah, saya adukan pokrol itu menghina saya menyebut mulut saya dengan
moncong….
Semar : Saya catat, saya sudah catat. Gareng menghina Bagong, Bagong menghina
Gareng. Skor, satu lawan satu. Draw, remis. Sama kuat, selesai. Saya peringatkan, jangan
ada yang nyeleweng lagi. Kita lagi membicarakan perkara Petruk dengan bebek dan
telornya Bagong.
Gareng : Saya tidak punya urusan dengan telornya bagong.
Bagong : Telor saya jangan dibawa-bawa.
Gareng : Memangnya kau taruh di rumah?
Semar : Lama-lama hilang kesabaran saya. Tekanan darah saya naik. Kita lagi membicarakan soal wek-wek.
Bagong : Pak lurah, ini bukan perkara wekwek.
Gareng : Tak ada kaitannya dengan wek-wek? Lantas mengapa Petruk sekarang hanya bisa bilang wek-wek? Ya kenapa? Karena ia ingat ada bebek yang dibawa air bah, karena ia cinta
sama bebek asuhannya, karena ia merasa sepenuhnya bertanggung jawab atas keselamatan
bebek yang berbunyi wek-wek itu.
Karena ia saban hari saban malam mendengar hanya suara wek-wek, hingga suara wek-wek
menjadi obsesi, otaknya penuh suara Wek-wek, syarafnya diganggu oleh wek-wek, pita suaranya tersetem pada nada wek-wek. Dia hanya akan bisa ber wek-wek sampai akhir hayatnya. Bahkan kuburnya nanti akan berbunyi wek-wek. Daan doa untuk arwahnya harus
berbunyi wek-wek. Dan kita sekarang harus membicarakan ini dengan bahasa wek-wek.
Bagong : Saya protes, tidak bisa. Saya belum belajar bahasa wek-wek. Kenapa harus berwekwek, wok-wok. Wek-wek apa wok-wok.
Semar : Itu terlalu ekstrem, kalau kita harus menyelesaikan perkara ini dengan bahasa wek-
100
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
wek, maka terpaksa perkara ini harus ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Sampai kita semua telah mahir ber wek-wek.
Petruk : Wek…wek..wek.
Semar : Apa maunya?
Gareng : Kasihanilah saya. Saya tidak bersalah.
Bagong : Bohong. Dia telah mencuri tiga belas telur dan tiga ekor bebek.
Petruk : Wek..wekwek….
Gareng : Tidak salah
Bagong : Salah
Petruk : Wek-wek
Gareng : Tidak
Bagong : Salah
Semar : Wekwek…
Gareng : Ya wekwek…
Bagong : Apa wek-wek?
Petruk : Wek…wek…wek…
Semar : Wek…wek.
Bagong : Wek…wek.
Gareng : Wek…wek.
Semar : Diam, wekwek. Sudah jadi bebek semuanya.
Petruk : Wek…wek.
Gareng : Kalau dulu ia tidak dipaksa harus hidup berhari-hari dengan bebek. Dia jadi
begitu karena Bagong.
Bagong : Dia datang kepada saya minta pekerjaan. Yang lowong hanya ngangon bebek. Dia
terima pekerjaan itu, saya tidak paksa.
Semar : Apa keadaan yang harus dipersalahkan?Bagong, berapa ekor yang dia harus jaga?
dan berapa telor harus dia setor?
Kurikulum 2013
Seni Budaya
101
Bagong : Bebek tiga puluh ekor.
Gareng : Kelaminnya
Bagong : Kelamin? Jangan hina saya ya, jelas saya laki-laki.
Gareng : Saya tidak tanya kelaminmu. Kelamin bebek?
Bagong : Tiga puluh ekor betina semua.
Semar : Berapa telor yang harus dia setor?
Bagong : Lima puluh butir seminggu, bebek menelor tiga hari sekali, seminggu dia menelor dua kali.
Tiga puluh bebek bertelor selama seminggu enam puluh, saya minta setorin lima puluh, yang
sepuluh buat upah si Petruk. Kan cukup. Sepuluh kali seribu kan sepuluh ribu seminggu?.
Semar : Sepuluh ribu seminggu, bisa hidupkah dengan uang itu? Beras, bisakah dia penuhi
setoran itu?
Bagong : Tidak pernah. Mula-mula Cuma empat puluh, makin lama makin berkurang.
Petruk : Wekwek…
Semar : Apa maksudnya?
Gareng : Tiga puluh ekor bebek, betina semua. Tidak ada jantannya. Bagaimana bisa bertelor pak lurah? Ini jelas contoh pemaksaan kemauan dan penghisapan di luar batas
kemanusiaan dan kebinatangan,
Bagong : Nyatanya, mula-mula bebek itu bertelor.
Gareng : Itu karena kau beli dan serahkan. Lebih-lebih dia baru bergaul dengan bebek
jantan. Kemudian….
Bagong : Nyatanya dia masih bertelor.
Gareng : Itu jasanya si Petruk.
Semar : Hei, kau boleh menipu kami, tapi tipuan ini tidak berlaku. Masa Petruk berhubungan dengan bebek?
Bagong : Biarkan saja, asal bebek yang bertelor.
Gareng : Kenapa kau tidak gauli saja sendiri bebek-bebek itu? Pak lurah, maksud saya tidak
seperti yang pak lurah bayangkan. Karena Petruk diam-diam pinjam bebek jantan dari
tukang angon lainnya. Dan mebiarkan si jantan itu menggauli bebek betina maka masih
ada telor yang bisa dipungut. Biar nafsu kebinatangan pejantan itu luar biasa, tetapi ia
tidak menggauli seluruh bebek betina itu.
102
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Semar : Kalau begitu si Petruk berjasa besar. Berjasa terhadap bebek betina itu dan berjasa
terhadapmu Bagong.
Petruk : Wekwekwek…
Semar : Apa katanya?
Gareng : Dasar orang tidak tahu terima kasih. Tidak tahu menghargai jasa orang.
Semar : Bagaimana bagong?
Bagong : Ya… bebek yang dua dimana?
Gareng : Ya dibawa banjir.
Bagong : Bukan itu, sebelumnya? Pasti dijual.
Gareng : Menurut Petruk, yang satu disambar alap-alap. Yang lain dimakan anjing.
Bagong : Bohong. Percuma punya bebek. Hilang melulu, beri telor tidak. Percuma punya
tukang angon.
Petruk : Wekwek…
Bagong : Apa lagi?
Gareng : Tiap kali pinjam penjantan, dia harus bayar dua telor.
Bagong : Pemeras
Gareng : Siapa?
Bagong : Itu yang pinjamkan pejantan.
Gareng : Kau bisa bilang irang itu pemeras!? Lantas kau maunya pinjam gratis gitu?
Semar : Nah, perkaranya sudah jelas, Bagong nampaknya kau yang kalah. Betul Petruk
kurang dapat menepati janjinya tetapi itu karena keadaan yang kau ciptakan sendiri. Kau
tidak bisa memecat ia, dan kalau kau mau bebekmu bertelor, belilah barang tiga pejantan.
Dan kau mesti bayar dukun yang mengobati si Petruk.
Bagong : Saya tidak mau mengatakan pak lurah berat sebelah. Tapi…ongkos dukunnya berapa?
Gareng : Lima puluh ribu rupiah
BAGONG BAYAR SELEMBAR LIMA PULUH RIBUAN
Bagong : Rugi-rugi…(pergi)
Kurikulum 2013
Seni Budaya
103
Semar : Gareng, cari dukun yang baik, biar Petruk lekas sembuh.
Gareng : Tentu saya akan usahakan.
Petruk : Wekwek…
Semar : Ya, wekwek…
ADEGAN VIII
GARENG DAN PETRUK
Gareng : (Tertawa)hahahaha…..
Petruk : (Tertawa) wekwekwekwek….
Gareng : Bagi uangnya. Nah kau selembar, aku selembar
Petruk : Wekwek…
Gareng : Nah, sekarang mana dua bebek yang dibawa banjir?
Petruk Wekwekwekwek….
Gareng : Ayo, jangan main-main lagi. Sandiwaranya sudah selesai
Petruk : (Menunjukan tenggorokannya) wekwek….
Gareng : Janjimu bagaimana? Mana imbalanku?
Petruk : (Menunjuk uang di tangan Gareng) wekwek… (pergi)
Gareng : Wah si Petruk bodoh tapi lihay, lihay tapi bodoh. Aku pokrol bambu kena tipu.
ADEGAN IX
SEMAR DAN PETRUK
Semar : (Tertawa) Saya jadi lurah sejak awal sejarah…
Petruk : Hehehehe….pak lurah, amaf sudah berbohong.
Semar : Bebek yang dibawa banjir dan telor yang sambar petir.
Petruk : (Tertawa) benar pak lurah. Saya lupa…wekwek….
Semar : (Mengggelengkan kepala) saya jadi lurah….
TAMAT
104
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
E. Uji Kompetensi
1. Buatlah suatu pementasan yang didukung oleh
beberapa anggota kelompok atau satu kelas
pementasan yang bergaya teater tradisonal!
2. Setelah pementasan lakukanlah evaluasi bersama pada
semua unsur pementasan. Buatlah daftar keberhasilan
dan daftar kegagalan dalam pementasan kalian.
F. Rangkuman
Kegiatan pementasan merupakan suatu muara akhir
dari sebuah perjalanan panjang dalam sebuah proses teater.
Sebaiknya dipersiapkan segala macam keperluan dan hal-hal
yang bersifat teknik, seperti sound system, setting, properti dan
panggung untuk keberhasilan pementasan. Keindahan proses
teater akan lebih terasa apabila pementasan diakhiri oleh
proses perenungan dan evaluasi bersama pada pertunjukan
untuk keberhasilan pementasan selanjutnya.
G. Releksi
Merancang pementasan merupakan salah satu aktivitas
penting karena dapat mendukung pementasan teater secara
optimal. Di dalam merancang pementasan dibutuhkan kerjasama
dan tanggung jawab dari setiap anggota. Setelah mempelajari
merancang pementasan teater isilah kolom penilaian diri dan
teman berikut ini.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
105
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
No.
106
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar konsep teater tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya berusaha belajar konsep teater tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran konsep teater tradisional dengan tanggung jawab
o Ya o Tidak
4
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
5
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
merangkai gerak konsep teater tradisional
o Ya o Tidak
6
Saya menyerahkan tugas tepat waktu
o Ya o Tidak
7
Saya menghormati dan menghargai guru pada pembelajaran konsep teater tradisional
o Ya o Tidak
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
2. Penilaian Antar Teman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
No.
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk belajar konsep teater tradisional
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian pembelajaran konsep teater tradisional
o Ya o Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran konsep teater
tradisional
o Ya o Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih konsep teater tradisional
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan ragam teater tradisional
o Ya o Tidak
Kegiatan pementasan teater tradisional dan mengevaluasi pementasan didalamnya terkandung hal-hal yang penting
antara lainnya, kalian dapat saling memahami karakteristik
dan kecenderungan pribadi diantara kalian. Pemahaman
pada kondisi dan saling mengisi merupakan modal yang
sangat penting dalam hidup bermasyarakat. Teater tradisonal
Indonesia yang unik dan beragamam akan menumbuhkan kebanggaan pada diri kalian pada kekayaan budaya Indonesia.
Dengan teater kalian bisa saling bekerjasama, toleransi dan
menikmati keindahan dalam kebersamaan.
...
Kurikulum 2013
Seni Budaya
107
BAB
8
Mementaskan
Teater Tradisional
Alur Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab 1, peserta didik diharapkan dapat mengapresiasi dan
berkreasi seni teater, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
108
Mengidentiikasi kebutuhan pementasan teater
Menidentitiikasikan jenis-jenis teater yang akan dipentaskan
Membaca naskah teater tradisional
Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih teater
Menunjukkan sikap disiplim dalam berlatih teater
Melakukan pementasan
Mengkomunikasikan hasil teater tradisional
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Amatilah gambar di bawah dengan saksama!
Apakah penting tata rias dan tara busana dalam pementasan teater Tradisional?
Bagaimana bentuk pemanggungan teater tradisional?
sumber gambar: Internet
Gambar 8.1 Foto pertunjukan
teater Mamanda, Sumsel.
sumber gambar: dok. penulis 2013
Sumber gambar: Kemdikbud,2014
Gambar 8.2 Foto pertunjukan teter
Gambar 8.3 Pertunjukan teater
topeng Bali.
Panji Semirang dengan gaya Betawi.
Kalian dapat melakukan aktivitas pengamatan selain melihat foto dapat juga melihat
pertunjukan baik secara langsung maupun melalui video atau sumber belajar lain
Format Diskusi Hasil Pengamatan
Nama Siswa
NIS
Hari/Tanggal Pengamatan
No.
:
:
:
Aspek yang Diamati
Uraian Hasil Pengamatan
1
2
3
4
5
1. Bentuklah kelompok diskusi 2 sampai 4 orang.
2. Pilihlah seorang moderator dan seorang sekretaris untuk mencatat hasil diskusi.
3. Untuk memudahkan mencatat hasil diskusi, gunakanlah tabel yang tersedia dan
kamu dapat menambahkan kolom sesuai dengan kebutuhan
1. Setelah kamu berdiskusi berdasarkan hasil mengamati Pementasan teater tradisional
2. Kamu dapat memperkaya dengan mencari materi dari sumber belajar lainnya
Kurikulum 2013
Seni Budaya
109
A. Pementasan Teater Tradisional
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.4 Pementasan teater Betawi dengan lakon
Panji Semirang
Setiap pementasan mempunyai kesan
dan karakter yang berbeda. Hal ini ditentukan oleh seberapa berhasil kita mewujudkan pementasan yang telah kita rancang dan
persiapkan dengan waktu yang cukup panjang
dan pengorbanan yang telah kita berikan baik
itu waktu maupun biaya. Maka sebaiknya
pementasan yang dirancang dapat terlaksana
dengan sukses. Kesuksesan ditentukan oleh
ketekunan dan keseriusan kalian dalam
proses mempersiapkan pementasannya.
Seperti pada pelaksanaan pementasan
teater modern, pelaksanaan pementasan harus
dikelola dengan manajemen pertunjukan yang
baik. Beberapa hal yang perlu di perhatikan
dalam pelaksanaan pementasan teater tradisional
antara lain:
1. Kesiapan seluruh panitia penyelenggara.
Kepanitiaan yang telah disusun sebaiknya melaksanakan tugasnya sesuai
dengan kemampuan, dan tugas pada bidang
kerja masing-masing, jangan sampai ada yang
tidak sesuai. Rasa tanggung jawab dan rasa
memiliki pada produksi pementasan yang
akan dipentaskan harus terus ditanamkan
dalam pribadi semua ke panitiaan. Dengan
Satu tujuan yaitu mensukseskan permentasan
teater.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.5 Pementasan teater Betawi dengan lakon
Panji Semirang.
110
SMP/MTs Kelas VIII
2. Pemanggungan
Pemangungan merupakan sebuah proses
akhir dari persiapan perancangan dan latihan
panjang yang telah dilalui. Hal penting
dalam proses pemanggungan diantaranya
menyiapkan panggung dengan baik agar
proses pementasan berjalan dengan baik.
Pemanggungan berurusan juga dengan halhal yang bersifat teknik seper ti teknik
pemasangan setting, teknik penggunaan
alat-alat properti, teknik sound system, dan
teknik penataan lampu.
Semeter 2
3. Publikasi
Kehadiran penonton untuk mengapresiasikan karya pertunjukan yang telah kalian
per siapkan, sangat ditentukan oleh usaha
kalian dalam melakukan publikasi. Publikasi
merupakan penyebaran informasi dan berita
tetang pementasan. Banyak cara untuk memp ublikasikan pementasan, diantaranya;
publikasi yang dilakukan dari mulut kemulut, semua
pendukung memberitakan tentang pementasan yang
akan dilaksanakan pada orang-orang terdekat, keluarga dan teman. Publikasi yang dilakukan dari
mulut ke mulut bersifat terbatas. Publikasi yang
umum yang bisa menjangkau kalangan yang
lebih luas dilakukan melalui Media massa; Koran,
Majalah, Radio dan televisi. Media poster, baligho,
Lealet dan Spanduk bisa juga dibuat sebagai untuk
publikasi pementasan teater kalian di tempat-tempat
umum yang strategis.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.6 Lealet pementasan teater.
4. Dokumentasi
Karya seni teater termasuk kedalam jenis karya
seni pertunjukan, karakteristik seni pertunjukan adalah
terikat oleh ruang dan waktu, artinya karya pertunjukan
tidak abadi, hanya bisa dinikmati saat pertunjukan
sedang berlangsung. Untuk itu sebagai cara supaya
bisa abadi harus didokumentasikan, meskipun cita rasanya tidak sama seperti saat pementasan berlangsung.
Tetapi minimal kita bisa mengabadikan saat-saat kita
berkreasi seni. Berbagai media dokumentasi bisa kalian
gunakan seperti kamera fotograi, dan kamera Video.
B. Mengevaluasi Pementasan Teater Tradisional
Kegiatan evaluasi dilakukan untuk memahami
dan mengoreksi proses yang telah kalian lakukan. Apa
yang telah dirancang kemudian menjadi pementasan.
Pada saat evaluasi kalian dapat mengetahui tingkat
keberhasilan dan kegagalan dari rancangan pementasan
yang telah kalian buat. Perlu keterbukaan dan mau
saling menerima kritik diantara semua pendukung
pementasan. Hal ini sangat baik untuk pelaksanaan
pementasan selanjutnya sehingga kalian dapat belajar
dari kegagalan, dan melanjutkan keberhasilan yang
telah dicapai supaya lebih sukses.
Kurikulum 2013
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.7 Lealet pementasan teater
sebagai salah satu bentuk publikasi.
(Sumber gambar: Kemdikbud, 2013)
Gambar 8.8 Pendokumentasian pementasan
teater merupakan salah satu hal penting
yang harus dilakukan.
Seni Budaya
111
C. Membaca Naskah Teater
CONTOH NASKAH :
”PANJI SEMIRANG”
ANGKAT SELAMAT
MUSIK OVERTURE (MUSIK PEMBUKA PERTUNJUKANWAYANG SENGGOL.
DENGAN INSTRUMEN; SERAFIN, ACCORDEON, DRUM TANJIDOR, BIOLA,
BASS, GENDANG DLL)
(LAYAR DIBUKA)
SELURUH PEMAIN MASUK SAMBIL BERNYANYI DAN MENARI MENAMPILKAN
LAGU PEMBUKA SEBAGAI TANDA SELAMAT DATANG KEPADA PARA PENONTON
Lagu Salam :
Pepaya matang dari keramat
Keramatnya ada di kampong lima
Kamilah datang memberi hormat
Hormat sayalah ada pada hadirin sekalian
Selamat sempurna dan bahagia
Para penonton dan yang empunya hajat
Tabelah tuan tabelah nyonya
Dari kami sekerabat
KEMUDIAN MEMPERKENALKAN SATU PERSATU DENGAN GAYA MASINGMASING YANG KHAS ( DI PANDU OLEH PEMBAWA ACARA)
Pimpinan Rombongan Wayang : “wayang senggol malam ini, akan mempersembahkan
sebuah lakon yang sudah sangat popular dikalangan
para bangsawan di kota Batavia ini.. tiada lain lakon”
Panji Semirang”, yang akan dimainkan oleh para pelakon kesayangan tuan-tuan dan nyonya-nyonya.. inilah
dia miss…, miss.. dll…
SETELAH SELURUH PEMAIN DIPERKENALKAN, MEREKA KELUAR PANGGUNG
LALU PEMBAWA ACARA SEKALIGUS JURU BICARA KELOMPOK MAJU SAMBIL
MENGUCAPKAN KATA-KATA PEMBUKA..
Selamat datang tuan-tuan dan nyonya yang terhurmat, beribu kata terima kaseh, dan
puja-puji tak terhingga buat anda sekalian atas perkenan hadir di gedung pertunjukan
malam ini… sebagai suguhan istimewa malam ini akan ditampilkan lakon yang mengisahkan tentang asmara yang sejati dari dua insan yang yang sudah ditasbihkan untuk
berjodoh.. meskipun halangan dan rintangan datang menghadang.. tidak banyak kata
pengantar yang bisa disampaikan.. tentunya tuan-tuan dan puan-puan sudah tidak sabar
lagi untuk menyaksikan kisah ini. Selamat menikmati..
KERAJAAN KURIPAN
Di Pelataran Istana Kerajaan kuripan, Tampak Prabu Danujaya sedang menemui Putra
mahkota kerajaan Panji Inu Kertapati.
Panji Inu Kertapati
: Ayahanda, ananda mohon ijin untuk pergi ke Kerajaan
Daha untuk menemui kekasih hati Candra Kirana?
112
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Prabu Danujaya
: Aku ijinkan anakku. Tapi, kamu harus membawa pasukan secukupnya untuk menjaga keselamatanmu dalam
perjalanan.”
Panji Inu Kertapati
: Kenapa mesti membawa pasukan, ayahanda ?
Prabu Danujaya
: Sekarang ini banyak terjadi perampokan oleh para gerombolan. Kedengangran sangat menghawatikan dan
kejam..Ada gerombolan yang di pimpin Panji Semirang dan yang lain di pimpin Japa Wisa dan Mantra
Wisa. Apa kamu belum mendengar kabar itu ?”
Panji Inu Kertapati
: Sudah, Ayahanda
Prabu Danujaya
: Maka dari itu, untuk menjaga keselamatanmu kamu
harus membawa pengawal. Kamu kelak akan menggantikan kedudukan ayahanda serta kamu juga calon
suami dari Dewi Galuh Candra Kirana.”
Panji Inu Kertapati
: Baiklah ayahanda, hamba akan membawa Danaswala
dan prajurit secukupnya.
Prabu Danujaya
: Hati-hati dalam perjalanan.
Panji Inukertapati bersama Dana Swala dan prajurit siap berangkat ke kerajaan Daha.
Tujuan Panji Inukertapati ke kerajaan Daha hanya untuk menemui tunangannya.Panji Inukertapati dan pasukannya melewati perbatasan Kerajaan Kuripan dan Kerajaan
Daha. (Out)
Masuk segerombolan perampok, yang di pimpin oleh ksatria yang kelihatannya galak,
tepi ternyata …
Lagu Rampok Panji Semirang.
Hey.. kalian harus takut pada kami
Nihh kami bawa pedang
Juga bawa kolewang
Kami memanga garang tapi Juga Penyayang.
Ssssttttt……
Ada yang datang…
Masuk Inu Kertapati, dalam keadaan tertawan oleh pasukan perampok Panji semirang.
Panji Semirang
: Terima kasih telah masuk ke kerajaan kami dan menyempatkan diri untuk berhenti.Mari kita jalin persahabatan sejati.Untuk kebaikan bersama di kemudian
hari.
Panji Inu Kertapati
: Siapa kalian? ada maksud apa mencegat perjalanan
kami?
Panji Semirang
: Wahai Panji Inu Kertapati, Ksatria dari Kerajaan Kuripan, aku Panji Semirang yang menguasai wilayah
Asmarantaka. Kami ingin menyambut kisanak dan
pasukan sebagai tamu kehormatan,itupun jika tidak
keberatan. (Panji Inu Kertapati menjadi ragu-ragu.Ia
ragu untuk menentukan satu dari dua pilihan.Yaitu,
menerima atau menolak tawaran Panji Semirang)
Danaswala
: Kenapa raden kelihatan bimbang ?
Kurikulum 2013
Seni Budaya
113
Panji Inu Kertapati
Danaswala
: Bagaimana tidak bimbang, kamu kan tahu sendiri.
: Iya,hamba sudah tahu kalau Raden Panji Kertapati berat untuk mengambil keputusan.
Panji Inu Kertapati
: Menurutmu bagaimana? di terima atau di tolak saja tawaran Panji Semirang.
Danaswala
: Hamba pun kalo berada pada posisi Raden lebih baik
menerima tawaran. Hanya, kita memang selalu harus
waspada. Maaf Raden apa dia punya kerajaan ?”
Panji Inu Kertapati
: Iya,dia mengaku begitu.Tetapi, kenyataannya punya
atau tidak aku juga tidak tahu.”
Panji Inukertapati dan seluruh pasukan dari Kerajaan Kuripan di persilahkan memasuki
sebuah gapura yang terbuat dari kayu. Setelah melewati gapura, Panji Inukertapati dan
anak buahnya di bawah ke sebuah ruangan cukup luas.Rombongan dari Kerajaan Kuripan di jamu dengan aneka makanan, buah-buahan, dan minum. Mereka pun makan
bersama.
Panji Semirang
: Dengan cara begini, aku ingin membuktikan pada kalian semua bahwa aku dan anak buahku bukan lah gerombolan perampok.”
Panji Inu Kertapati
: Kami mempercayainya. Kalian ternyata orang-orang
yang baik. Terima kasih atas jamuannya. Ngomongngomong apa nama kerajaan ini?”
Panji Semirang
: Kerajaan Asamarantaka.
Panji Inu Kertapati
: Apa makna dari nama itu?
Panji Semirang
: Asamarantaka artinya Asmara yang berapi-api. Orang
yang asmaranya terlalu berapi-api bisa di bakar rasa isi
dan dengki.
Panji Inu Kertapati
: Apa maksud dengan kata api asmara, rasa iri dengki,dan
asmara berapi-api itu?”
Panji Semirang
: Sebelum ku lanjutkan, apakah Raden ingat tentang perasaan Ajeng Asih kepada Raden?”
Panji Inu Kertapati
: O itu? Menurutku itu wajar. Dia kan saudara iparku,
jadi wajar jika dia cinta padaku hanya sebagai saudara.”
Panji Semirang
: Sebenarnya wajar, tetapi Raden harus ingat. Api asmara
membuatnya tega. Api asmara membuat seseorang
menjadi jahat luar biasa.” (Bersenandung)
Panji Inu Kertapati
: Aku pernah mendengar syair semacam itu, tapi siapa
yang mengucapkannya ya?”
Panji Semirang
:Wajar kalau Raden lupa. Banyak orang yang mengucapkan kata-kata itu.”
Panji Inu Kertapati
: Ya kamu benar. Dari mana kamu tahu Ajeng Asih cinta
padaku?
Panji Semirang
: Raden, aku ini Raja. Aku mempunyai kenalan dimanamana, termasuk Ajeng Asih.”
Panji Inu Kertapati
: Kamu kenal Candra Kirana juga?
Panji Semirang
: Aku sangat tahu Candra Kirana. Dia itu cantik jelita.
114
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Bukan begitu Raden?
: Apakah Panji Semirang kenal dengan Candra Kirana?
: Iya aku kenal. Siapa yang tidak mengenal Candra Kirana.”
Panji Inu Kertapati
: Apakah kisanak pernah bertemu dengannya?
Panji Semirang
: Pernah, dulu sering bertemu. Tetapi sekarang tidak
lagi. Dengan Ajeng Asih pun aku sering bertemu”
Panji Inu Kertapati
: Jadi kisanak kenal dengan Ajeng Asih dan Candra
Kirana?”
Panji Semirang
: Iya aku mengenalnya.
Panji Inu Kertapati
: Bagaimana pendapatmu dengan Ajeng Asih?
Panji semirang
: Ajeng Asih itu jahat!
Panji Inu Kertpati
: Jahat?
(Panji Inu Kertapati mengamati wajah lelaki itu lekat-lekat. Panji semirang senyum dan
menunduk malu. Panji Inu Kertapati merasa pernah melihat senyuman itu)
Panji Semirang
: Ya, Ajeng Asih itu jahat”
Panji Inu Kertapati
: Jangan memitnah Panji semirang. Sepengetahuan ku
Ajeng Asih itu baik.
Panji Semirang
: Baik pada siapa? pada Raden? tentu saja ia kan suka
pada Raden.
Panji Inu Kertapati
: Tidak mungkin Ajeng Asih suka padaku. aku kan tunangannya Candra Kirana”
Panji Semirang
: Raden akan tahu sendiri nanti”
Panji Inu Kertapati
: Baiklah Panji Semirang, terimakasih atas jamuan yang
telah diberikan. Kami akan melanjutkan perjalanan
kami.”
Panji dan Rombongan OUT
Pemimpin Rombongan Wayang :
Panji Inu Kertapati dan rombongan dari Kerajaan Kuripan tiba di halaman pendopo dijamu makan
malam. Selama acara makan, Panji Inu Krertapati bertanya-tanya dalam hati)
Panji Inu Kertapati
: Danaswala, dimana Candra Kirana?
Danaswala
: Nanti Raden bisa menanyakan secara langsung kepada Paduka Raja
Mereka pun kembali menyantap makanan yang telah disajikan.
Panji Inu Kertapati
: Maaf Paduka Raja. Kenapa Candra Kirana tidak hadir
sejak tadi. Dimana dia sekarang?
Raja Kertamarta
: Candra Kirana, dia, sekarang belum bisa menemuimu”
Dewi Likuwati
: Sebaiknya Paduka Raja berkata terus terang saja!
Ajeng Asih
: Panji Inu Kertapati, aku ingin mengatakan tentang
Candra Kirana yang sebenarnya.
Panji Inu Kertapati
: Aku sangat berterimakasih kalau kamu ingin mengatakan yang sebenarnya
Ajeng Asih
: Sejak beberapa bulan lalu Candra Kirana meniggalkan
Kerajaan Daha tanpa pamit.
Panji Inu Kertapati
Panji Semirang
Kurikulum 2013
Seni Budaya
115
Panji Inu Kertapati
: Kenapa dia pergi? Candra Kirana itu tunanganku.
Kalau pergi mestinya dia pamit, sehingga aku dapat
mencarinya
Ajeng Asih
: Candra Kirana pergi tanpa pamit. Dia juga tidak mengatakan mengapa alasannya mengapa ia pergi. Hal itu
menunjukkan bahwa ia bukan calon istri yang baik.
Panji Inu Kertapati
: Jangan mengatakan itu Ajeng Asih. Ia pasti mempunyai
alasan mengapa ia pergi tanpa pamit
Ajeng Asih
: Kalau ada alasannya mengapa tidak dikatakan? Dan
diapun pergi pada malam hari”
Panji Inu Kertapati
: Bagaimana kamu tahu kalau ia pergi pada malam hari?”
Raja Kertamarta
: Percaya atau tidak, suka atau tidak, begitulah kenyataannya. Aku sebagai ayahnya juga merasa heran.
Bagaimana dengan pesta pernikahan esok? Aku sangat
bingung memikirkannya.”
Panji Inu Kertapati
: Jadi paduka sudah menyebarkan undangan pernikahan
itu?
Raja Kertamerta
: Belum, tapi kabar pernikahan sudah tersebar. Kalau
Candra Kirana tidak kembali pada waktunya aku bisa
malu”
Panji Inu Kertaparti
: Lalu apa yang akan Paduka Raja lakukan, kalau Candra
Kirana tidak kembali tepat pada waktunya?
Raja Kertamarta
: Aku belum tahu, aku mau ke peraduan dulu.. mari
raden..
(Paduka Raja dan Permaisuri Out, Dewi Likuati dan Ajeng Asih menghampiri Panji Inu)
Dewi Likuati
: Raden, Raden kelihatannya sudah lelah sebaiknya
raden istirahat. Jangan ikirkan tentang Candra Kirana,
pasti ada pengganti yang lebih baik”(Mereka berdua
OUT)
Panji Inu Kertapati
: Danaswala, sepertinya ada yang aneh
Danaswala
: Apanya yang aneh Raden? Apa yang Raden maksud
adalah perginya Dewi Galuh Candra Kirana?
Panji Inu Kertaparti
: betul.
Danaswala
: Anehnya dimana?
Panji Inu Kertapati
: Coba kamu pikir, seorang Candra Kirana pergi begitu
saja tanpa pamit. Ini semua pasti ada apa-apanya. Kita
harus mencari penyebab Candra Kirana pergi meninggalkan kerajaan.
Danaswala
: Raden apapun yang terjadi itu adalah kehendak yang
maha kuasa. Kita harus tabah menghadapi semua ini.
Hamba yakin kalau memang ia jodoh Raden maka ia
akan kembali kepada raden suatu saat.”
Panji Inu Kertapati
: Aku akan mencari candra Kirana..
Danaswala
: Kemana Raden Panji Inu Kertapati mencari Candra
Kirana?
116
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Lagu Niatan Panji Inu Kertapati
Kemana kata hati ini menginginkan,
Maka ke arah itu aku melangkahkan kaki.
Angin hempaskanlah daku, bawalah
Daku menemui kekasih tercintaku candra Kirana
Aku tidak perduli lelah tubuhku..lelah
(Ketika Panji sedang bernyanyi, Dewi Likuwati dan Ajeng asih sebagai background memperhatiakan dan melakukan gerakan yg mencurigakan dgn memasukan sesuatu pada
cawan. Setelah selesai lagu Ajeng asih memberikan minuman pada Panji Inu Kertapati…
lalu Panji Inu Kertapati jadi tertarik pada Ajeng asih..)
Panji Inu Kertapati
: Aku tidak Jadi mencari Candra Kirana Danaswala.. (Pergi Mengejar Ajeng Asih yang pergi Ke Taman.
Danaswala
: Raden..apa yang terjadi denganmu… pasti ada sesuatu
yang tidak benar dengan minuman itu…
(Masuk Raja Kertamarta dan Dewi Likuwati menemui Panji Inu Kertapati di ruang khusus untuk pertemuan keluarga kerajaan. Panji Inu Kertapati merasa bahwa akan ada sesuatu yang penting ingin
dikatakan Raja Kertamata kepada Panji Inu Kertapati.)
Raja Kertamarta
: Pengawal panggilkan Panji Inu Kertapati…(pengawal
Keluar, dan kembali mengawal Panji Inu Kertapati)
Raja Kertamarta
: Sebenarnya, aku tidak tega mengatakan hal ini kepada
Nakmas karena takutnya nanti Nakmas tidak setuju.
Panji Inu Kertapati
: Sebaiknya Paduka katakan saja terus-terang. Hamba ini
calon putra Paduka, maka Paduka tidak perlu sungkansungkan untuk mengatakannya.
Dewi Likuwati
: Raden Panji Inu Kertapati, apa yang akan kukatakan ini
tujuan nya hanya satu, demi kebaikan Raden sendiri.
Panji Inu Kertapati
: Sebaiknya Gusti Ayu Dewi Likuwati mengatakan secara
terus-terang pada Hamba agar semuanya jelas.
Dewi Likuwati
: Baiklah, begini Raden, kami ingin Raden menikah dengan Ajeng Asih untuk menutupi rasa malu keluarga.
Panji Inu Kertapati
: Kalau itu keinginan Gusti Ayu, hamba siap melaksanakannya.
Raja Kertamarta
: Jadi, Nakmas bersedia menikah dengan Ajeng Asih ?
Panji Inu Kertapati
: Bersedia, Paduka.
Dewi Likuwati
: Terima kasih Raden kalu begitu kamiakan mempersiapkan acara pernikahan secepatnya (Likuwati dan
Raja OUT)
(Dewi Likuwati kelihatan senang bukan kepalang. Pembicaraan mereka pun selesai. Panji
Inu Kertapati pergi menuju kamarnya. Dan Raja Kertamerta kembali melakukan aktiitasnya. Sedangkan Dewi Likuati menghampiri Ajeng Asih dikamarnya.
Danaswala sangat kaget mendengarnya. Dan ia pun bergegas menemui Raden Panji Inu
Kertapati.)
Danaswala
: Raden akan menikah dengan Ajeng Asih?
Raden Panji Inu Kertapati
: Iya,”
Kurikulum 2013
Seni Budaya
117
Danaswala
: Apa hamba tidak salah dengar?
Raden Panji Inu Kertapati : Tidak. Aku memang akan menikahi Ajeng Asih.
Danaswala
: Kenapa Raden bersedia menikahi Ajeng Asih? Bukankah
Raden sudah bertunangan dengan Candra Kirana?
Raden Panji Inu Kertapati
: Kamu benar, Danaswala. Aku memang sudah bertunangan dengan Candra Kirana. Namun kamu tahu
sendiri, dia pergi tanpa pamit. Selain itu, aku ingin menutup rasa malu keluarga dari Kerajaan Daha.”
Danaswala
: Menutup rasa malu. Bagaimana maksudnya, Raden?
Raden Panji Inu Kertapati
: Raja Kertamerta terlanjur mengumumkan kepada semua
orang bahwa aku akan menikah dengan Candra Kirana.”
Danaswala
:Tapi Raden… ini adalah siasat buruk dari Dewi Likuwati
yang berencana untuk memisahkan cinta raden dengan
candra kirana.. sadarilah Raden dengan Niatan awal
Raden pergi Ke kerajaan Daha…
Panji Inu Kertapati
: Danaswala, untuk sementara ini kita hentikan dulu perdebatan ini. Seminggu lagi akan diadakan pesta pernikahanku. Sebentar lagi, di halaman, gapura, dan jalanjalan akan dihias. Di halaman istana, akan didirikan
panggung besar. (Out)
Adegan :
Di Istana Keputren, Tampak Dewi Likuwati dan Ajeng Asih..
Dewi Likuwati
: Wah bidadari cantikku sedang berdandan rupanya.
Kenapa tidak kamu temani Panji Inu Kertapati yang
duduk sendirian di taman kerajaan?
Ajeng Asih
: Tadi aku kesana, tetapi dia ingin menyendiri. Maka lebih
baik aku kesini saja. Apakah ibu sudah mengecek semua
persiapan pestaku lusa?
Dewi Likuwati
: Sudah. Pokoknya semua sudah siap. Semuanya kuatur dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai nanti kamu
kalah cantik dibandingkan putri kerajaan manapun.
Ajeng Asih
: Kelihatannya Panji Inu Kertapati menyesal telah memutuskan bersedia menikah denganku.
Dewi Likuwati
: Biar saja dia menyesal, yang penting kamu bisa mendapatkannya
Ajeng Asih
: Iya bu.
Dewi Likuwati
: Untuk sementara waktu, pengaruh guna-gunaku masih
kuat, perasaan menyesal itu akan datang, tapi tidak akan
menggoyahkan keinginannya untuk menikah denganmu. Pokoknya, kelak kamu bisa menjadi permaisuri di
Kerajaan Kuripan. Jangan seperti ibumu ini, menjadi
selir. Lebih bangga menjadi permaisuri.
Ajeng Asih
: Kira-kira Candra Kirana masih hidup Bu?
Dewi Likuwati
: Kemungkinan dia masih hidup, tapi kemungkinan lain,
118
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
dia sudah mati. Kemungkinan lain, dia masih hidup dan
bersembunyi di suatu tempat. Kamu harus selalu ingat,
Candra Kirana itu seorang prajurit. Ilmunya bagus memainkan pedang. Kamu sendiri selau kalah kalau berlatih pedang dengannya.
Ajeng Asih
: Ya, aku tahu, Bu. Namun sekarang ini dia sudah kukalahkan kan?
Dewi Likuwati
: Bukan kamu yang mengalahkan dia, tapi ibu. Ibu yang
mengalahkan dia dengan guna-guna Ibu
Ajeng Asih
: Iya aku tahu itu. Ibu kan juga senang kalau aku berhasil
menikah dengan Panji Inu Kertapati.
Dewi Likuwati
: Tentu saja aku senang, Putriku yang tercantik. Siapa yang
tidak senang dan bahagia melihat putrinya bahagia.”
( Sementara itu diluar istana terjadi kebakaran semua jadi berantakan….)
Orang-orang : Kebaran..Kebakaran….
(Kebakaran yang terjadi di istana itu disangka di lakukan oleh Gerombolan Panji semirang
untuk menggagalkan pernikahan Panji Inu Kertapati dan Ajeng asih… Raden Inu Mengejar
Pelaku Pembakaran Istana.)
Danaswala
: Raden, kita sekarang ke mana?
Panji Inu Kertapati
: Mengejar Panji Semarang!Jikalau hamba belum berjumpa dengan dia, tiadalah hendak kembali ke dalam
negeri Kuripan, tiadalah hamba akan berhenti daripada
mencari Panji Semirang
Danaswala
: Ke mana kita mengejar mereka? Apa Raden yakin kalau
yang membakar panggung dan hiasan-hiasan tadi Panji
Semirang dan anak buahnya?”
Panji Inu Kertapati
:Ya aku yakin. Mereka yang melakukannya. Aku tadi sekilas
melihat sekelabat tubuh Panji Semirang. Makannya aku
mengejar kemari.”
Danaswala
: Kalau benar yang membakar panggung dan berbagai hiasan itu Panji Semirang, hamba jadi curiga.
Panji Inu Kertapati
: Curiga apa?”
Danaswala
: Jangan-jangan Panji Semirang itu adalah pipmpinan
gerombolan penjahat, siapa tahu dia ingin menaklukan
Kerajaan Daha, Kerajaan, Kuripan, Kerajaan Gegalang,
ataupun kerajaan lain. “
Panji Inu Kertapati
: Jangan berpikir seperti itu, Danaswala. Belum tentu ia
melakukan kejahatan seperti yang kita duga. Tetapi, tadi
sekilas aku melihat panji Semirang dan aku juga seperti
mengenalnya.”
Danaswala
: Siapa, Raden?”
Panji Inu Kertapati
: Candra Kirana.”
Danaswala
: Maksud Raden, Panji Semirang itu saudarannya Candra
Kirana?
Panji Inu Kertapati
: Aku tidak berikir begitu karena Candra Kiranan tidak
Kurikulum 2013
Seni Budaya
119
punya saudara kandung, kecuali Ajeng Asih.”
Danaswala
: Kalau begitu, apa yang Raden pikirkan?”
Panji Inu Kertapati
: Yang aku pikirkan..Aku tadi berpikir bahwa Panji Semirang itu adalah Candra Kirana.”
Danaswala
:Apa! Raden menduga kalau Panji Semirang itu Candra
Kirana yang menyamar.”
Panji Inu Kertapati
: Iya. Tadi aku melihat tingkah laku Panji Semirang ketika
bergerak atau memutar tubuhnya itu mirip Candra
Kirana.”
Panji Inu Kertapati
: Terus menurutmu kita sekarang pergi kerah mana?”
Danaswala
: Kita menuju ke kerajaan Gegalang.”
Panji Inu Kertapati
: Jadi kita menuju ke kerajaan milik Paman Prabu Ranujaya?
Danaswala
: Ya. Menurut kabar yang beredar, di kerajaan Gegalang
ini sering terjadi kekacauan yang disebabkan oleh
gerombolang pengacau pimpinan Japawisa dan Mantrawisa. Kita mencari Panji Semirang sekaligus membantu Parbu Ranujaya untuk menumpas para pengacau
itu.”(Panji Inu & Danaswala OUT)
(Terjadi pertempuran sengit antara kerajaan dengan para gerombolan, Terlihat Japawisa
dan Mantrawisa bersama anak buah mereka mengamuk semaunya sendiri. Banyak prajurit dari Kerajaan Gegalang yang luka dan terpaksa lari masuk ke dalam istana. (pertempuran dengan gaya wayang senggol yg unik) Ketika prajurit kerajaan sudah terdesak Panji
Inu Kertapati dan Danaswala masuk.
Panji Inu Kertapati
: Danaswala…kerajaan pamanku sedang diserang oleh
gerombolan jahat.
Danaswala
: Iya Raden.. mereka adalah gerombolan Japawisa dan
Mantrawisa.
Panji Inu Kertapati
: Aku ingat, Panji Semirang pernah berkata kepadaku bahwa
gerombolan Japawisa itulah yang membuat nama Panji
Semirang cemar. Ayo kita tumpas gerombolan itu…....
Serbuuu....
Japawisa dan Mantrawisa terhenyak kaget mendengar suara komando dari Panji Inu
Kertapati. Namun, secara tak terduga ada pasukan lain yang terdiri dari beberapa
kelompok menyerang dari luar istana. Mereka adalah para prajurit dari Gegalang
yang dipimpin langsung Prabu Ranujaya. Ternyata Japawisa dan Mantrawisa tewas di
dalam perang itu.
Prabu Ranujaya
: Ananda datang pada saat yang tepat.
Panji Inu Kertapati
: iya, Pamanda, berkat izin yang kuasa.”
Prabu Ranujaya
: berkat bantuan ananda, Akhirnya Japawisa, Mantrawisa,
dan anak buahnya bisa kita tumpas, kita berharap
Gegalang,Kuripan, dan Daha aman kembali.”
Panji Inu Kertapati
: Ya, Pamanda, aku juga berharap begitu.”
Prabu Ranujaya
: Dan sebagai tanda suka citaku, aku ingin menampilkan
hiburan yang istimewa bagi kita semua
Panji Inu Kertapati
: Hiburan apa, gerangan Pamanda?”
120
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Prabu Ranujaya
: Hiburan pembacaan syair oleh seorang penyair hebat
dalam membawakan syair-syairnya.Khususnya syairsyair kisah asmara antara pemuda dan pemudi namanya, Panji Asmaratama.
Panji Inu Kertapati
: Baru pertama kali ini aku mendengar nama PanjiAsmaratama, (pada Danaswala) aku merasa semakin kehadiran Candra Kirana semakin dekat Danaswala.
Danaswala
: Kuasai diri Raden, kerinduanmu yang berat, membuat
pikiranmu jadi meracau..
Panji Inu Kertapati
: Tidak aku tidak meracau, aku yakin akan hal itu…
Prabu Ranujaya
: Bagaimana para abdi kerajaan, apakah hiburan sudah
siap..
(Para abdi kerajaan mempersiapkan tempat duduk bagi raja dan Inu Kertapati, Dan
Hiburanpun dimulai. Masuka serobongan penari seorang juru syair dan seorang perempuan tua. Mereka menari dan ditengah-tengahnya juru syair membacakan syairnya)
Panji Asmaratama
: ”Ini kisah dua sejoli. Yang sama-sama saling menyukai.
Ini kisah dua remaja yang sama-sama saling suka. Satu
berasal dari Kerajaan Kuripan, yang lain dari Daha juga
sebuah kerajaan. Mereka sudah bertunangan. Namun,
sekarang ini terpisahkan. Ada orang jahat yang ingin
merebut pemuda idaman.
”Gadis itu sengsara karena dipermalukan. Dia pergi dari
kerajaan. Dia meniggalkan sang tunangan. Untuk mengungkap kebenaran. Dia ingin menghalangi tunangan
tersayang agar tidak jatuh dalam jebakan wanita berhati
binatang.”
Panji Inu Kertapati kelihatan tegang. Dia semakin yakin bahwa Panji Asmaratama tahu
terlalu banyak kisah asmara antara dirinya dengan Candra Kirana….
Danaswala
: Raden Panji Inu Kertapati harap tetap tenang sampai
pembacaan syair oleh penyair aneh itu selesai.
Prabu Ranujaya
: Kamu harus tetap tenang. Biar aku yang menyelesaikan
ini semua.
Panji Asmaratama telah selesai membacakan syair terakhirnya. Para penonton, termasuk
Prabu Ranujaya, bertepuk tangan. Hanya Panji Inu Kertapati yang tidak bertepuk tangan.
Perempuan tua
: Sebelum Panji Asmaratama mengakhiri pertunjukan
malam ini. Hamba ingin mengungkapkan sebuah cerita
kepada semua yang hadir di sini. Cerita ini menjelaskan isi syair yang di samapaikan Panji Asmaratama tadi.
Tentu kalau paduka Raja Ranujaya mengizinkan hamba
untuk bercerita.”
Prabu Ranujaya
: Tentu saja aku mengizinkan.
Panji Asmaratama
: Tapi, hamba tidak ingin si Mbok ini bercerita.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
121
Prabu Ranujaya
: Walaupun kami tidak mengizinkan, tapi aku yang menginginkan anak buahmu bercerita. Aku ingin para hadirin
tahu makna apa yang terkandung dalam syair-syair itu. Sebelum kamu bercerita, Coba kamu sebutkan siapa namamu.”
Perempuan Tua
: Mohon maaf, Paduka Raja, hamba tidak akan menyebutkan nama hamba sekarang. Nanti akan hamba buka
siapa hamba sebenarnya setelah hamba bercerita. Paduka Raja dan semua yang hadir di pendopo ini, hamba
akan mulai bercerita.
Perempuan tua itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan sambil menghela
napas.
Perempuan tua
: Ada dua anak muda,seorang gadis cantik dan pemuda
tampan, bertunangan.
Semua diam memperhatikan kata-kata perempuan tua dengan sungguh-sungguh,terutama
Panji Inu Kertapati.
Perempuan tua
: Aku pernah mengenalnya. Bahkan, sangat mengenalnya! Tapi,kenapa aku bisa lupa sama sekali tentang
jati dirinya ya? Yang gadis cantik berasal dari Kerajaan
Daha,yang pemuda berasal dari Kerajaan Kuripan.Suatu
hari gadis itu diitnah oleh adik tirinya sehingga gadis
ini dimarahi oleh ayahnya.Ayahnya memotong rambut
si gadis sehingga gadis itu mirip laki-laki.Wanita itu pun
merasa sangat malu dan dipermalukan oleh adik tirinya.Rambutnya sangat pendek sehingga menjadi mirip
laki-laki,maka dia menyamar sebagai pemuda tampan
dengan nama Panji Semirang.
(Perempuan tua itu menarik napasnya dan melanjutkan ceritanya.)
Perempuan tua
: Panji Semirang melintang di tiga kerajaan. Dia ke mana-mana membawa perdamaian tatapi ada saja yang
memitnahnya.Suatu malam,Panji Semirang membakar tempat pesta yang dipasang di Kerajaan Daha.Panji
Semirang tidak ingin terjadi pernikahan yang dilandasi
kelicikan dan gagal sudah pesta itu.Panji Semirang lalu
menghilang dan sulit dilacak jejak-jejaknya.
Panji Inu Kertapati tiba-tiba berteriak dan langsung mendekati perempuan tua itu.
Panji Inu Kertapati
: Mbok Jomplang! Kamu Mbok Jomplang!
Perempuan tua
: Maaf, Raden Panji Inu Kertapati mungkin Raden salah
mengenali orang.
Panji Inu Kertapati
: Mbok Jomplang, tolonglah jangan permalukan aku.Aku
yakin kalau kamu adalah Mbok Jomplang! Benar kan
kamu Mbok Jomplang?”
Perempuan tua
: Bagaimana Raden Panji Inu Kertapati yakin kalau hamba ini Mbok Jomplang?
Panji Inu Kertapati
: Suaramu,logat bicaramu, dan caramu mengucapkan
122
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Kerajaan Daha, Panji Semirang, dan kata-kata lainnya
yang tak bisa kulupakan. Aku bisa lupa wajahmu,tetapi
tidak lupa suaramu.
Perempuan tua
: Raden Panji Inu Kertapati ini aneh dan sukanya bercanda.”
Panji Inu Kertapati
: Kenapa Mbok bisa berkata begitu?
Perempuan tua
: Raden Panji Inu Kertapati bisa mengenali orang yang berasal dari Desa Kemlawe, orang yang hanya sebagai abdi.
Tetapi,Raden tidak mengenali tunangannya sendiri.”
Panji Inu Kertapati
: Jadi,kamu ini benar-benar Mbok Jomplang ?
Perempuan tua
: Hamba ini Mbok Jomplang atau bukan, itu tidak penting,
Raden. Yang penting, Raden menemukan Gusti Ayu Candra Kirana kan ?
(Wajah Panji Inu Kertapati memerah,memanas karena perasaan malu yang tak tertahankan.
Perempuan Tua itu berkata sambil menatap Panji Asmaratama)
Mbok Jomplang
: Kalau Raden ingin secepatnya menemukan di mana keberadaan Candra Kirana,mohon Raden buka penutup
kepala Panji Asmaratama.Coba Raden Panji Inu Kertapati perhatikan dengan saksama belakang telinga kiri Panji
Asmaratama!”
(Tanpa berikir dua kali,Panji Ini Kertapati segera mendekati Panji Asmaratama. Gerakan
Panji Inu Kertapati sangat cepat. Dia pura-pura tersandung dalam karpet, lalu terjatuh
ke depan.Kedua tangannya menggapai ke depan lalu membuka tutup kepala Panji
Asmaratama. Ketika penutup kepala itu terbuka,maka terurailah rambut panjang yang
hitam,berkilauan sampai ke punggung. Semua orang terkejut bukan kepalang ketika tahu
bahwa Panji Asmaratama ternyata seorang perempuan muda yang cantik jelita! Panji Inu
Kertapati melihat ada tahi lalat di belakang telinganya)
Panji Inu Kertapati
Candra Kirana
Panji Inu Kertapati
Candra Kirana
Panji Inu Kertapati
Candra Kirana
Panji Inu Kertapati
Kurikulum 2013
: Nyimas Candra Kirana!
: Kakang mas, maafkan aku kalau selama ini membuat
resah perasaan Kakangmas.
: Tidak apa-apa,Dimas.Mari kita pulang kembali ke
Kerajaan Daha.
: Aku siap kembali ke Kerajaan Daha dengan satu syarat.”
: Apa syaratnya?
: Dewi Likuwati dan Ajeng Asih telah memitnahku mencuri perhiasan mereka.Hal itu membuat ayahanda marah lalu memotong rambutku hingga sangat pendek.
Aku waktu itu merasa malu.Maka,aku meninggalkan
istana dan menyamar sebagai Panji Semirang.Aku siap
kembali tapi Dewi Likuwati dan Ajeng Kasih harus dihukum berat.
: Jangan khawatir, aku nanti yang akan membongkar
kebusukan mereka berdua sehingga mendapatkan
hukuman yang setimpal!
Seni Budaya
123
SEMUA YANG HADIR TURUT BERSUKA CITA MELIHAT PERISTIWA DIHADAPAN MEREKA. MASUK PIMPINAN ROMBONGAN WAYANG
Pimpinan Rombongan Wayang : Selanjutnya apa yang terjadi antara mereka berdua,
tentunya semua penonton sudah tahu, pasti bahagia.
Demikianlah pertunjukan wayang senggol lakon Panji
semirang. Maaf seribu maaf apabila ada yang kurang
berkenan dihati tuan-tuan dan nyonya. Lain waktu kita
bertemu lagi. Mari kita pulang bersama-sama.
LAGU GELANG SEPATU GELANG.(BERSAMA-SAMA)
LAYARTUTUP.
Mengenal Tokoh
Rendra (Willibrordus Surendra Broto Rendra); lahir di
Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935 – meninggal di Depok, Jawa
Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun) adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai “Burung Merak”. Ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika
kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, kemudian ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada
bulan Oktober 1985.
Semenjak masa kuliah
ia sudah aktif menulis
cerpen dan esai di berbagai majalah.
Bakat sastra Rendra
sudah mulai terlihat
ketika ia duduk di bangku SMP. Saat itu ia sudah mulai menunjukkan kemampuannya dengan menulis puisi, cerita pendek,
dan drama untuk berbagai kegiatan sekolahnya. Bukan hanya
menulis, ternyata ia juga piawai di atas panggung. Ia mementaskan beberapa dramanya, dan terutama tampil sebagai pembaca
puisi yang sangat berbakat.
Ia pertama kali mempublikasikan puisinya di media massa
pada tahun 1952 melalui majalah Siasat. Setelah itu, puisi-puisinya pun lancar mengalir menghiasi berbagai majalah pada saat
itu, seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru. Hal
124
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
itu terus berlanjut seperti terlihat dalam majalah-majalah pada
dekade selanjutnya, terutama majalah tahun ‘60-an dan tahun
‘70-an.
Kaki Palsu adalah drama pertamanya, dipentaskan ketika
ia di SMP, dan Orang-orang di Tikungan Jalan adalah drama
pertamanya yang mendapat penghargaan dan hadiah pertama
dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Yogyakarta. Pada saat itu ia sudah duduk di SMA. Penghargaan itu membuatnya sangat bergairah untuk berkarya. Prof. A.
Teeuw, di dalam bukunya, Sastra Indonesia Modern II (1989), berpendapat bahwa dalam sejarah kesusastraan Indonesia modern Rendra tidak termasuk ke dalam salah satu angkatan atau kelompok
seperti Angkatan 45, Angkatan ‘60-an, atau Angkatan ‘70-an.
Dari karya-karyanya terlihat bahwa ia mempunyai kepribadian
dan kebebasan sendiri.
Karya-karya Rendra tidak hanya terkenal di dalam negeri,
tetapi juga di luar negeri. Banyak karyanya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, di antaranya bahasa
Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, dan India.
Ia juga aktif mengikuti festival-festival di luar negeri, di
antaranya The Rotterdam International Poetry Festival (1971
dan 1979), The Valmiki International Poetry Festival, New
Delhi (1985), Berliner Horizonte Festival, Berlin (1985), The
First New York Festival Of the Arts (1988), Spoleto Festival,
Melbourne, Vagarth World Poetry Festival, Bhopal (1989),
World Poetry Festival, Kuala Lumpur (1992), dan Tokyo
Festival (1995).
Pada tahun 1967, sepulang dari Amerika Serikat, ia
mendirikan Bengkel Teater yang sangat terkenal di Indonesia
dan memberi suasana baru dalam kehidupan teater di tanah
air. Namun sejak 1977 ia mendapat kesulitan untuk tampil di
muka publik baik untuk mempertunjukkan karya dramanya
maupun membacakan puisinya. Kelompok teaternya pun tak
pelak sukar bertahan. Untuk menanggulangi ekonominya
Rendra hijrah ke Jakarta, lalu pindah ke Depok. Pada 1985,
Rendra mendirikan Bengkel Teater Rendra yang masih berdiri
sampai sekarang dan menjadi basis bagi kegiatan keseniannya.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
125
Bengkel teater ini berdiri di atas lahan sekitar 3 hektare
yang terdiri dari bangunan tempat tinggal Rendra dan keluarga,
serta bangunan sanggar untuk latihan drama dan tari.
Di lahan tersebut tumbuh berbagai jenis tanaman yang
dirawat secara asri, sebagian besar berupa tanaman keras
dan pohon buah yang sudah ada sejak lahan tersebut dibeli,
juga ditanami baru oleh Rendra sendiri serta pemberian
teman-temannya. Puluhan jenis pohon antara lain, jati,
mahoni, ebony, bambu, turi, mangga, rambutan, jengkol,
tanjung, singkong, dan lain-lain.
(Sumber: Wikipedia dan berbagai sumber media)
D. Uji Kompetensi
1. Buatlah suatu pementasan yang didukung oleh
bebe ra pa anggota kelompok atau satu kelas pementasan yang bergaya teater tradisonal.
2. Setelah pementasan lakukanlah evaluasi bersama
pada semua unsur pementasan. Buatlah daftar keberhasilan dan daftar kegagalan dalam pementasan
kalian.
E.Rangkuman
Kegiatan pementasan merupakan suatu muara
akhir dari sebuah perjalanan panjang dalam sebuah
proses teater. Sebaiknya dipersiapkan segala macam keperluan dan hal-hal yang bersifat teknik, seperti sound
system, setting, properti dan panggung untuk keberhasilan pementasan. Keindahan proses teater akan lebih terasa apabila pementasan diakhiri oleh proses perenungan
dan evaluasi bersama pada pertunjukan untuk keberhasilan pementasan selanjutnya.
F. Releksi
Melaksanakan pementasan merupakan salah satu
aktivitas penting karena merupakan puncak dari aktivitas
berlatih dan merancang pementasan. Di dalam pementasan
dibutuhkan kerjasama dan tanggung jawab dari setiap anggota.
Setelah mempelajari pementasan teater isilah kolom penilaian diri dan teman di bawah ini.
126
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
1. Penilaian Pribadi
Nama
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: ………………………………………….
: …………………………………………..
: …………………..………………………
: ………………………………..…………
Pernyataan
1
Saya berusaha belajar pementasan teater tradisonal di daerah saya dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
2
Saya berusaha belajar pementasan teater tradisional daerah lain dengan sungguh-sungguh
o Ya o Tidak
3
Saya mengikuti pembelajaran pementasan teater tradisional dengan tanggung jawab
o Ya o Tidak
4
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
5
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat pembelajaran
pementasan teater tradisional
o Ya o Tidak
Kurikulum 2013
Seni Budaya
127
2. Penilaian Antar Teman
Nama teman yang dinilai
Nama penilai
Kelas
Semester
Waktu penilaian
No.
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………………………..
: …………………. ………………
Pernyataan
1
Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan pementasan teater
tradisional
o Ya o Tidak
2
Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat melakukan pementasan teater tradisional
o Ya o Tidak
3
Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu
o Ya o Tidak
4
Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada pembelajaran pementasan
teater tradisional
o Ya o Tidak
5
Berperan aktif dalam kelompok berlatih mementaskan teater tradisional
o Ya o Tidak
6
Menghargai keunikan ragam pementasan teater tradisional
o Ya o Tidak
Kegiatan pementasan teater tradisional dan mengevaluasi pementasan didalamnya terkandung hal-hal yang penting antara lainnya, kalian dapat saling memahami
karakteristik dan kecenderungan pribadi diantara kalian. Pemahaman pada kondisi
dan saling mengisi merupakan modal yang sangat penting dalam hidup bermasyarakat.
Teater tradisonal Indonesia yang unik dan beragamam akan menumbuhkan kebanggaan
pada diri kalian pada kekayaan budaya Indonesia. Dengan teater kalian bisa saling
bekerjasama, toleransi dan menikmati keindahan dalam kebersamaan.
128
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2
Glosarium
Aksen tekanan suara pada kata atau suku kata.
Arsir menarik garis-garis kecil sejajar untuk mendapatkan efek bayangan ketika menggambar atau
melukis.
Artikulasi lafal pengucapan pada kata.
Asimetris tidak sama kedua bagiannya atau tidak simetris.
Diafragma sekat rongga badan yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut.
Ekspresi pengungkapan atau proses menyatakan perasaan.
Estetik mengenai keindahan.
Fonem vokal bunyi yang keluar dari mulut tanpa halangan/hambatan.
Gerak ritmis gerakan yang memiliki irama.
Geometris ragam hias berbentuk bulat.
Intonasi ketepatan mengucapkan tinggi rendahnya kata.
Level tingkatan gerak yang diukur dari lantai.
Kriya pekerjaan tangan.
Perkusi peralatan musik ritmis.
Pola lantai garis-garis yang dibuat oleh penari melalui perpindahan gerak di atas lantai.
Ragam hias ornamen.
Ritmis ketukan yang teratur.
Ruang bentuk yang diakibatkan oleh gerak.
Sinden penyanyi lagu tradisional.
Tenaga kuat atau lemah yang digunakan untuk melakukan gerak.
Unisono menyanyi secara berkelompok dengan satu suara.
Vokal grup menyanyi dengan beberapa orang.
Kurikulum 2013
Seni Budaya
129
Diunduh dari BSE.Mahoni.com
Datar Pustaka
Anirun, Suyatna. 2002. Menjadi Sutradara. Bandung: STSI PRESS.
Brook, Peter. 2002. Percikan Pemikiran tentang Teater, Film, dan Opera. Yogyakarta: Arti.
Dibia, I Wayan, dkk. 2006. Tari Komunal: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan
Seni Nusantara.
Endraswara, Suwardi. 2011. Metode Pembelajaran Drama. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
Gray, Peter. 2009. Panduan Lengkap Menggambar & Ilustrasi Objek & Observasi Terjemahan Sara C. Simanjuntak.
Jakarta: Karisma.
Grotowski, Jerzy. 2002. Menuju Teater Miskin. Yogyakarta: Penerbit Arti. Hartoko, Dick. 1986. Pengantar Ilmu
Sastra. Jakarta: Gramedia.
Hawkins, Alma. 1990. Mencipta Lewat Tari, terj. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: ISI.
Humprey, Doris. 1983. Seni Menata Tari, terj. Sal Murgiyanto. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya: Suplemen Pembelajaran Seni Tari. Semarang: Unnes Press.
Juih, dkk. 2000. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta: Yudhistira.
Latifah, Diah dan Harry Sulastianto. 1993. Buku Pedoman Seni SMA. Bandung: Ganeca Exact.
Purnomo, Eko, 1996. Seni Gerak. Jakarta: Majalah Pendidikan Gelora, Grasindo.
Putra, Mauly, Ben M. Pasaribu. 2006. Musik Pop: Buku Pelajaran Kesenian Nusantara. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni
Nusantara.
Rangkuti, dkk 2000. Lagu-Lagu Daerah. Jakarta: Titik Terang.
Redaksi Indonesia Cerdas. 2008. Koleksi 100 Lagu Daerah Indonesia Terpopuler. Jogjakarta: Indonesia Cerdas.
Rustopo (ed), 1991. Gendhon Humardhani: Pemikiran dan Kritiknya. Surakarta: STSI.
Sachari, Agus (editor). 1986. Seni Desain dan Teknologi Antologi Kritik, Opini dan Filosoi. Bandung: Pustaka.
Schneer, Geoegette. 1994. Movement Improvisation. South Australia: Human Kinetics, Edwardstone.
Smith, Jacqueline. 1986. Komposisi Tari: Sebuah Petunjuk Praktis bagi Guru, terj. Ben Suharto. Yogyakarta: Ikalasti.
Riantiarno, Nano. 2003. Menyentuh Teater, Tanya Jawab Seputar Teater Kita. Jakarta: MU: 3 Books.
Sahid, Nur (ed). 2000. Interkulturalisme dalam Teater. Yogyakarta: Yayasan untuk Indonesia. Sani, Rachman. 2003.
Yoga untuk Kesehatan. Semarang: Dahara Prize.
Saptaria, Rikrik El. 2006. Panduan Praktis Akting untuk Film & Teater. Bandung: Rekayasa Sains.
Sitorus, Eka D. 2002. he Art of Acting-Seni Peran untuk Teater, Film, & TV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sumardjo, Jakob. 1986. Ikhtisar Sejarah Teater Barat. Bandung: Angkasa
Sumaryono, Endo Suanda. 2006. Tari Tontonan. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
Susanto, Mikke. 2003. Membongkar Seni Rupa. Yogyakarta: Jendela.
Sutrisno, Mudji dan Christ Verhaak. 1993. Estetika Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Kanisius.
Tim Depdiknas. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wardhani, Cut Camaril, dan Ratna Panggabean. 2006. Tekstil: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta Lembaga
Pendidikan Seni Nusantara.
Wijaya, Putu. 2006. Teater: Buku Pelajaran Seni Budaya. Jakarta: Lembaga Pendidikan Seni Nusantara.
Sumber Gambar:
www.azamku.com (diunduh 23 Maret 2013)
http://guitarid.blogspot.com (diunduh 6 Mei 2013)
Kemdikbud
Wiwiek Widyastuti
Sri Kurniati
Dyah Tri Palupi
Sumber Gerak Tari:
Tari Pakarena, Sri Kurniati
Tari Sirih Kuning, Wiwiek Widyastuti
130
SMP/MTs Kelas VIII
Semeter 2