Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Sejarah Filsafat Manusia, masyarakat, kebudayaan dan alam sekitar memiliki hubungan yang erat. Keempatnya-lah yang telah menyusun dan mengisi sejarah filsafat dengan masing-masing karakteristik yang dibawanya. Berdasar keempat hal tersebut juga, pada umumnya para filsuf sepakat untuk membagi sejarah filsafat menjadi 3 tradisi besar, yakni Sejarah Filsafat India, Sejarah Filsafat Cina, dan Sejarah Filsafat Barat. Filsafat India Filsafat India berpangkal pada keyakinan bahwa ada kesatuan fundamental antara manusia dan alam, harmoni antara individu dan kosmos. Harmoni ini harus disadari supaya dunia tidak dialami sebagai tempat keterasingan, sebagai penjara. Seorang anak di India harus belajar bahwa ia karib dengan semua benda, dengan dunia sekelilingnya, bahwa ia harus menyambut air yang mengalir dalam sungai, tanah subur yang memberi makanan, dan matahari yang terbit. Orang India tidak belajar untuk menguasai dunia, melainkan untuk berteman dengan dunia. Jaman Weda (2000-600 S.M.) Bangsa Arya masuk India dari utara, sekitar 1500 S.M. Literatur suci mereka disebut Weda. Bagian terpenting dari Weda untuk filsafat India adalah Upanisad, yang sepanjang sejarah India akan merupakan sumber yang sangat kaya untuk inspirasi dan pembaharuan. Suatu tema yang menonjol dalam Upanisad adalah ajaran tentang hubungan Atman dan Brahman. Atman adalah segi subyektif dari kenyataan, diri manusia. Brahman adalah segi obyektif, makro-kosmos, alam semesta. Upanisad mengajar bahwa manusia mencapai keselamatan (moksa, mukti) kalau ia menyadari identitas Atman dan Brahman.
Pengetahuan ilmiah tidak serupa dengan kebijaksanaan, seorang ilmuwan besar belum tentu "seorang yang bijaksana" dan belum tentu seorang filosof. Ilmu pengetahuan dan filsafat tidak sama. Jika demikian halnya apakah filsafat itu? Apakah ilmu pengetahuan itu? Dan bagaimana hubungannya satu dengan yang lainnya
Abstrak Filsafat / filosofi berasal dari kata Yunani yaitu philos (suka) dan sophia (kebijaksanaan), yang diturunkan dari kata kerja filosoftein, yang berarti : mencintai kebijaksanaan, tetapi arti kata ini belum menampakkan arti filsafat sendiri karena " mencintai " masih dapat dilakukan secara pasif. Pada hal dalam pengertian filosoftein terkandung sifat yang aktif. Filsafat adalah pandangan tentang dunia dan alam yang dinyatakan secara teori. Filsafat adalah suatu ilmu atau metode berfikir untuk memecahkan gejala-gejala alam dan masyarakat. Namun filsafat bukanlah suatu dogma atau suatu kepercayaan yang membuta. Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui lebih jauh mengenai arti, pengertian dan definisi filsafat serta mengetahui konteks sejarah perkembangan pemikiran filsafat.
2014
Philosophy is a rational thinking activity that investigates all things, especially in the issue of theology, natural, human and its purpose to reach the real truth.
Although acknowledged that Greek philosophy gave great influence on the development of Islamic philosophy, but philosophy of Islam are not based on it, because; (1) to learn does not necessarily reflect a repetition, (2) every thought is not separated from their cultural context, (3) the real fact shows that Islamic rational thinking has established before the arrival of Greek philosophy. If so, where Islamic philosophical thought come from? The answer is from the Islamic tradition itself, from scientists who attempt to explain the teachings of the Muslim holy book. There are three measures relevant to philosophical reasoning: ta'wil method, explanation of musytarak meaning, and qiyâs. In addition, the demands on theological issues, to harmonize the views that seem contradictory and complex, for further systematized it in an integral metaphysical idea. From there developed methods and philosophical thought in Islam, long before the arrival of Greek philosophy through the process of translation. First of all it was accepted because it is needed to answer new problems which require rational thinking, then it was declined at the time of Ibn Hanbal because there are certain cases which considered deviant, it was developed again in the time of al-Farabi and Ibn Sina, then rejected and considered to cause disbelief in the al-Ghazali era, and it was developed again at the Ibn Rushd, then change lanes to work together with Sufism in the time of Suhrawardi and Ibn Arabi. Finally, tradition of philosophical thought in the Sunni world does not grow up but remains develop well within the Shiite community.
Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat. Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini tidak dapat dilepaskan dari pengaruh aliran-aliran pemikiran filsafat. kajian ini mengulas tentang sejarah aliran-aliran pemikiran filsafat dimulai dari zaman Yunani klasik yang pada akhirnya melahirkan spesialisasi dan sub-spesialisasi ilmu pada abad ke-20. maka menjadi penting dan menarik kiranya kita dapat menggali kembali sejarah perkembangan filsafat ilmu serta aliran-alirannya, sebagai suatu landasan berfikir kita demi mengembangkan ilmu pengetahuan secara luas dan mendalam yang akan berimplikasi kepada kehidupan manusia yang lebih baik.
Chafid Firman, 2018
A. Latar Belakang Secara umum, filsafat biasanya di pahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan okyek khusus yaitu ilmu pengetahuan dan sudah memiliki sifat dan karakter hamper sama dengan filsafat pada umumnya. Sementara sebagai landasan filosofis bagiproses keilmuan dan merupakan krangka dasar dari proses keilmuan itu sendiri. Artinya filsafat itu mecakup makna yang mengarahkan kepada penelaahan secara ilmiah sebagai smber pengetahuan dan ilmu. Perkembangan ilmu pengetahuan hingga seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan melalui proses bertahap, dan evolutif. Karenanya, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu pengetahuan harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik. Setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan menampilkan ciri khas tertentu. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sebaliknya perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Dewasa ini kajian filsafat sudah menjadi bahan ajar bagi tiap-tiap universitas, berbagai kajian mengenai hakikat kehidupan. Bagaimanakah kehidupan ini? Dan untuk apa kehidupan ini?, manusia mempunyai seperangkat pengetahuan yang bisa membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk. Orang lain yang mampu memberikan penilaian secara objektif dan tuntas serta pihak lain yang melakukan penilaian sekaligus memberikan arti, itu adalah pengetahuan yang disebut filsafat. Ditinjau dari segi historis, hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan yang sangat menyolok.Pada permulaan sejarah filsafat di Yunani, "philosophia" meliputi hampir seluruh pemikiran teoritis. Tetapi dalam perkembangan ilmu pengetahuan di kemudian hari, ternyata juga kita lihat adanya kecenderungan yang lain. Mengetahui perkembangan filsafat sangatlah penting peranannya terhadap perkembangan pemikiran manusia untuk kedepannya. Sebab, pembahasan tentang filsafat akan menyelidiki, menggali, dan menelusuri sedalam, sejauh, dan seluas mungkin semua tentang hakikat hidup dan aspek di dalamnya. Dalam hal ini, kita bisa mendapatkan gambaran bahwa filsafat merupakan akar dari semua ilmu dan pengetahuan yang berkembang di muka bumi ini.
Strangers in the Land: Traveling Texts, Imagined Others, and Captured Souls in Jewish, Christian, and Muslim Traditions in Late Antique and Mediaeval Times, 2024
2024
Rivista Italiana di Filosofia del Linguaggio, 2023
Сборник материалов конференции "Интеграция теории и практики в медицине: достижения и перспективы", 2024
SAMRIDDHI : A Journal of Physical Sciences, Engineering and Technology, 2021
Essays on the Philosophy of Religion (jostarhaye falsafeh din),, 2023
Frontiers in physiology, 2024
Annales Academiae Medicae Silesiensis, 2019
Diritto europeo e legalità costituzionale a trent’anni dal volume di Pietro Perlingieri. Atti dell’Incontro di Studi dell’Associazione dei Dottorati di Diritto Privato, 9-10 settembre 2022, Università Politecnica delle Marche, a cura di G. Perlingieri e E. Giorgini, 2024
Journal of food measurement and characterization, 2024
Revista de Ciências Jurídicas e Empresariais, 2002
Philippiniana Sacra, 2016
History of Photography, 2015
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat, 2022