Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 1, April 2015
ISSN: 2407-2311
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
CIRC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP
METABOLISME DAN RESPON PESERTA DIDIK KELAS XII
IPA-7 SMA NEGERI 1 SAMPANG TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Syaiful Rohman
SMA Negeri 1 Sampang
Sampang, 69213, Indonesia
syafara@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menerapkan suatu model pembelajaran kooperatif yang
kreatif dan inovatif serta berpusat pada peserta didik (student centered), yaitu model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperatif Integrated Reading and Composition), dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Sampang, yang berlokasi di jalan Jaksa Agung Suprato 73 Sampang 69213. Sebagai
subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas XII IPA-7 pada semester ganjil tahun
pelajaran 2011/2012, berjumlah 32 orang peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa: penerapan model pembelajaran cooperatif tipe CIRC dapat
meningkatkan hasil belajar konsep metabolisme peserta didik kelas XII IPA-7 SMA Negeri 1
Sampang Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu dari 78% peserta didik yang telah mencapai ketuntasan
pada siklus I menjadi 94% peserta didik yang telah mencapai ketuntasan pada siklus II, dan (2)
penerapan model pembelajaran cooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan respon peserta didik kelas
XII IPA-7 SMA Negeri 1 Sampang Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu 79% peserta didik yang
memberikan respon setuju atau positif pada siklus I menjadi 92% peserta didik yang memberikan
respon sangat setuju atau sangat positif pada siklus II.
Kata Kunci: CIRC, Hasil Belajar, Kooperatif, Metabolisme, Model Pembelajaran, Penerapan, Respon
Peserta Didik,
Abstract (TNR 11)
This article illustrates preparation of your abstract using MS-WORD. Papers should not be
numbered. The manuscript should be written in English. The length of manuscript should not exceed
15 pages in this format using B5- double-sided papers. The title page should include the succinct
title, the authors, and an abstract of around 200 words at the beginning of the manuscript. The
remainder of the paper should be typed in 10pt Times New Roman. Please set your margin before
you type your article by looking at the page setup of this template. If you have any question on the
format, please send a message to.
Keywords: Up to fifth keywords should also be included. (Time New Roman 9 Bold).
Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 1, April 2015
ISSN: 2407-2311
Menurut Chotimah (2006) bahwa
proses pembelajaran biologi oleh guru di
sekolah selama ini lebih banyak berpusat
pada guru (teacher centered), sehingga
mengakibatkan proses pembelajaran
biologi tidak efektif dan tidak efisien
karena kurang melibatkan pengembangan
kemampuan berpikir dan bertindak
peserta didik secara kritis, kurang dapat
mengembangkan
kemampuan
berkolaborasi peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan peserta didik kurang
termotivasi serta kurang bertanggung
jawab terhadap proses dan hasil
pembelajaran biologi.
Untuk mengatasi kondisi di atas,
salah satu solusinya adalah menerapkan
suatu model pembelajaran kooperatif
yang kreatif dan inovatif serta berpusat
pada peserta didik (student centered),
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC (Cooperatif Integrated Reading and
Composition).
Penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini
mempunyai beberapa kelebihan, antara
lain: peserta didik dapat mengungkapkan
pendapat dan tanggapannya secara bebas
dan bertanggung jawab baik secara
tertulis maupun lisan, melatih peserta
didik untuk dapat bekerjasama dan
menghargai
pendapat
orang
lain,
menumbuhkan
rasa
senang
yang
merangsang peserta didik untuk aktif
dalam
kelompok,
memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk
bekerjasama dengan temannya, dan
membentuk kemurnian ungkapan dalam
interaksi dan pemecahan masalah yang
kreatif serta meningkatkan kualitas
gagasan peserta didik baik secara tertulis
maupun lisan.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dirumuskan masalah penelitian tindakan
kelas ini sebagai berikut: Bagaimanakah
penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe CIRC dalam meningkatkan hasil
belajar konsep metabolisme pada peserta
didik kelas XII IPA-7 SMA Negeri 1
Pendahuluan
Pada mata pelajaran biologi di
SMA, idealnya semua peserta didik SMA
Negeri 1 Sampang harus memiliki
kompetensi yang baik dan memuaskan.
Namun pada pengamatan yang dilakukan
oleh peneliti di kelas XII IPA-7 SMA
Negeri 1 Sampang, hasil belajar biologi
pada peserta didik masih menunjukkan
kompetensi yang belum baik dan
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari
data hasil ulangan harian 1 pada konsep
metabolisme yang telah dilaksanakan
pada semester ganjil tahun pelajaran
2011/2012, diperoleh data bahwa dari 32
orang peserta didik kelas XII IPA-7
terdapat 25 orang peserta didik yang yang
nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Fakta di atas
memperlihatkan bahwa masih banyak
peserta didik yang belum mampu
menyerap
secara
optimal
konsep
metabolisme, terdapat 25 orang peserta
didik yang harus mengikuti program
remidial (perbaikan), artinya sebanyak
78,12 % peserta didik atau 25 orang
peserta yang belum tuntas dan hanya
21,18 % peserta didik yang sudah tuntas
atau 7 orang peserta didik yang sudah
tuntas dari 32 orang peserta didik kelas
XII IPA-7.
Selama ini, peneliti telah berusaha
melakukan berbagai cara dalam proses
pembelajaran biologi, yaitu menggunakan
pendekatan,
metode
dan
model
pembelajaran yang bervariasi untuk
memfasilitasi peserta didik agar lebih
aktif, kreatif dan menyenangkan dalam
mengikuti pembelajaran biologi sehingga
hasil belajar konsep metabolisme menjadi
lebih baik. Namun kenyataannya, hasil
belajar dan respon peserta didik masih
belum menunjukkan kompetensi yang
baik dan memuaskan pada konsep
metabolisme.
8
Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 1, April 2015
Sampang Tahun Pelajaran 2011/2012,
Bagaimanakah respon peserta didik
terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif
tipe
(CIRC)
dalam
meningkatkan hasil belajar konsep
metabolisme pada peserta didik kelas XII
IPA-7 SMA Negeri 1 Sampang Tahun
Pelajaran 2011/2012.
Penelitian tindakan kelas ini
diharapkan bermanfaat bagi beberapa
pihak, antara lain : Bagi guru, dapat
menambah pengetahuan dan keterampilan
untuk menerapkan model pembelajaran
kooperatif
tipe
CIRC
dalam
meningkatkan hasil belajar konsep
metabolisme dan respon peserta didik
kelas XII IPA-7 SMA Negeri 1 Sampang
Tahun Pelajaran 2011/2012, Bagi peserta
didik, meningkatnya hasil belajar biologi
dan respon peserta didik melalui
penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
CIRC
dalam
meningkatkan hasil belajar konsep
metabolisme dan respon peserta didik
kelas XII IPA-7 SMA Negeri 1 Sampang
Tahun Pelajaran 2011/2012, Bagi sekolah,
dapat memberikan informasi mengenai
penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe CIRC dalam meningkatkan hasil
belajar konsep metabolisme dan respon
peserta didik kelas XII IPA-7 SMA
Negeri 1 Sampang Tahun Pelajaran
2011/2012.
ISSN: 2407-2311
didik, yang terdiri dari 11 orang peserta
didik laki-laki dan 21 orang peserta didik
perempuan.
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka jenis penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR).
Sesuai dengan karakteristik PTK,
penelitian
ini
dirancang
dengan
menggunakan model siklus. Penelitian ini
dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus
memerlukan waktu tiga kali jam pelajaran
tatap muka (3 x 2 jam pelajaran). Hasil
dari siklus I disempurnakan pada siklus II
sampai mendapatkan hasil belajar yang
optimal. Dengan demikian akan diperoleh
sebuah model pembelajaran yang aktif,
inovatif,
kreatif,
efektif
dan
menyenangkan.
Adapun desain penelitian yang
digunakan peneliti mengacu pada model
penelitian yang dikemukakan
oleh
Kemmis dan Mc Taggart (1988) yang
terdiri dari empat komponen yaitu:
perencanaan
(planning),
tindakan
(acting), pengamatan (observing) dan
refleksi (reflecting).
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan
deskripsi
hasil
tindakan siklus I, dapat dijelaskan bahwa
hasil belajar konsep metabolisme peserta
didik pada siklus I masih belum sesuai
dengan indikator penelitian. Berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat, baik dalam diskusi kelompok
maupun presentasi lisan dan hasil ulangan
harian 1 diperoleh data bahwa pada siklus
I belum sesuai dengan indikator penelitian
yang diharapkan, karena dari 32 peserta
didik kelas XII IPA-7 ternyata 23 orang
peserta didik atau 78% peserta didik yang
tergolong belum tuntas dalam hasil
belajar konsep metabolisme sub konsep
enzim atau belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM ≥ 75),
Metode Penelitian
Tempat penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Sampang, yang berlokasi di jalan Jaksa
Agung Suprapto 73 Sampang 69213.
Adapun waktu pelaksanaan penelitian
tindakan kelas ini dimulai pada bulan Juli
sampai dengan bulan Oktober tahun 2011.
Sebagai subjek penelitian tindakan kelas
ini adalah peserta didik kelas XII IPA-7
pada semester ganjil tahun pelajaran
2011/2012, sejumlah 32 orang peserta
9
Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 1, April 2015
sedangkan 9 orang peserta didik atau 28%
peserta didik sudah tuntas dalam hasil
belajar konsep metabolisme sub konsep
enzim atau belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM ≥75). Hal ini
menunjukkan bahwa peserta didik belum
memahami konsep metabolisme sub
konsep enzim dengan baik.
Berdasarkan
deskripsi
hasil
tindakan siklus II, dapat dijelaskan bahwa
peserta
didik
sudah
mengalami
peningkatan hasil belajarnya, baik nilai
proses (diskusi kelompok dan presentasi
lisan), nilai produk (ulangan harian 2)
maupun nilai akhir. Berdasarkan hasil
pengamatan
yang dilakukan
oleh
pengamat, baik dalam diskusi kelompok
maupun presentasi lisan dan hasil ulangan
harian 2 diperoleh data bahwa pada siklus
II sudah sesuai dengan indikator
penelitian yang diharapkan, karena dari
32 peserta didik kelas XII IPA-7, terdapat
30 orang peserta didik atau 94% peserta
didik yang tergolong tuntas dalam hasil
belajar konsep metabolisme sub konsep
katabolisme dan anabolisme atau sudah
memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal
yang diharapkan (KKM ≥75), hanya 2
orang peserta didik atau 6% peserta didik
yang tergolong belum tuntas dalam hasil
belajar konsep metabolisme sub konsep
enzim atau belum memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimal yang diharapkan
(KKM ≥75).
Berdasarkan deskripsi peningkatan
hasil tindakan di atas, dapat dijelaskan
bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan
hasil belajar konsep metabolisme sub
konsep enzim pada siklus I dan hasil
belajar konsep metabolisme sub konsep
katabolisme dan anabolisme pada siklus II
pada peserta didik kelas XII IPA-7 SMA
Negeri 1 Sampang Tahun Pelajaran
2011/2012, artinya melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe CIRC
dapat memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi peserta didik dalam
ISSN: 2407-2311
memahami konsep metabolisme sub
konsep
enzim
maupun
konsep
katabolisme dan anabolisme secara lebih
baik.
Meningkatnya hasil belajar konsep
metabolisme peserta didik kelas XII IPA7 SMA Negeri 1 Sampang, menurut
peneliti disebabkan oleh beberapa faktor,
pertama,
pelaksanaan
proses
pembelajaran biologi yang mempunyai
pendekatan kontekstual, sehingga proses
pembelajaran menjadi lebih bermakna,
karena selalu dikaitkan dengan kehidupan
nyata. Proses pembelajaran biologi
dengan pendekatan kontekstual membuat
proses penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC melalui proses
membaca dan merangkum secara
kooperatif dan terpadu antar peserta didik
dalam satu kelompok serta presentasi
lisan oleh wakil kelompok membuat
pemahaman peserta didik terhadap suatu
suatu
konsep
atau
sub
konsep
metabolisme sub konsep enzim dan
konsep
metabolisme
sub
konsep
katabolisme dan anabolisme menjadi
lebih mudah.
Dalam pendekatan pembelajaran
secara kontekstual, salah satu metode
yang digunakan adalah metode inquiri,
yaitu pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh oleh peserta didik bukan dari
hasil mengingat fakta-fakta, tetapi
merupakan hasil dari menemukan sendiri
oleh peserta didik (Nurhadi dkk, 2003).
Tingkat pemahaman peserta didik
terhadap suatu konsep/sub konsep mata
pelajaran akan lebih tinggi dan lebih baik,
apabila peserta didik mengalami sendiri
dengan cara melibatkan panca indera
yang dimiliki oleh mereka pada waktu
melakukan
kegiatan
membaca,
merangkum, diskusi kelompok maupun
presentasi lisan.
Kedua, melalui penerapan model
pembelajaran yang aktif, inovatif dan
kreatif, efektif dan menyenangkan, salah
satunya model pembelajaran kooperatif
10
Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 1, April 2015
ISSN: 2407-2311
dalam proses pembelajaran, dan peserta
didik kurang termotivasi serta kurang
bertanggung jawab terhadap proses dan
hasil pembelajaran biologi.
Dengan
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC
konsep metabolisme, yang berpusat pada
peserta didik (student centered), maka
mengakibatkan proses pembelajaran
biologi menjadi aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan karena bisa
lebih banyak melibatkan pengembangan
kemampuan berpikir dan bertindak
peserta didik secara kritis, dapat
mengembangkan
kemampuan
berkolaborasi peserta didik dalam proses
pembelajaran, dan peserta didik lebih
termotivasi serta lebih bertanggung jawab
terhadap proses dan hasil belajar konsep
metabolisme.
Selain itu, proses pembelajaran
biologi
melalui
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC
konsep
metabolisme
lebih
menitikberatkan pada bagaimana peserta
didik belajar (how learn student) dari
pada bagaimana guru mengajar (how
learn teacher), dan hasilnya secara
keseluruhan
banyak
memberikan
kontribusi yang positif atau signifikan
bagi peningkatan hasil belajar konsep
metabolisme dan respon peserta didik
pada mata pelajaran biologi.
Untuk respon peserta didik
terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC dalam proses
pembelajaran konsep metabolisme, dapat
ditinjau dari empat macam aspek
(menurut Keller dalam Qodriyah, 2002),
yaitu perhatian (attention), relevansi
(relevance),
rasa
percaya
diri
(confidence), dan kepuasan (satisfaction).
Berdasarkan hasil angket respon
peserta didik ini dapat disimpulkan bahwa
ada peningkatan rata-rata respon peserta
didik, yaitu sebagian besar peserta didik
(92%) mempunyai sikap yang sangat
setuju atau sangat positif terhadap
tipe CIRC, maka peserta didik akan
meningkatkan keinginan, motivasi dan
niat serta semangat untuk belajar sehingga
pembelajaran menjadi menyenangkan dan
tidak membosankan. Pernyataan ini
didukung oleh Nursito (2002) bahwa
beberapa model pembelajaran yang dapat
memotivasi peserta didik untuk belajar,
salah satunya adalah menggunakan model
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat
Slavin (1995) bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe CIRC (Cooperatif
Integrated Reading and Composition)
adalah salah satu model pembelajaran
kooperatif yang dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik dan respon peserta
didik karena pembelajaran ini melatih
peserta didik mencatat hasil bacaan,
kemudian
merangkum
isi
bacaan
berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh
peneliti. Sumber bacaan yang dirangkum
oleh peserta didik secara berkelompok
tersebut dapat berupa pokok/bahasan,
konsep/sub konsep, tema/sub tema,
topik/sub topik mata pelajaran tertentu
yang diambil dari buku paket mata
pelajaran, buku penunjang lain yang
relevan atau sumber belajar yang berasal
dari internet. Hasil rangkuman tersebut
berkaitan erat dengan materi mata
pelajaran yang sedang dipelajari oleh
peserta
didik.
Selanjutnya
hasil
rangkuman tersebut dipresentasikan oleh
peserta didik di depan kelas, yang
difasilitasi oleh peneliti mata pelajaran.
Ketiga,
proses
pembelajaran
biologi oleh peneliti di SMA Negeri 1
Sampang yang selama ini lebih banyak
berpusat pada guru (teacher centered),
sehingga
mengakibatkan
proses
pembelajaran biologi tidak efektif dan
tidak efisien karena kurang melibatkan
pengembangan kemampuan berpikir dan
bertindak peserta didik secara kritis,
kurang
dapat
mengembangkan
kemampuan berkolaborasi peserta didik
11
Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 1, April 2015
penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe CIRC.
Dengan demikian, dari hasil
penelitian tindakan kelas ini dapat
disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC untuk
meningkatkan hasil belajar konsep
metabolisme dan respon peserta didik
kelas XII IPA-7 SMA Negeri 1 Sampang
Tahun Pelajaran 2011/2012 dianggap
telah berhasil karena sudah sesuai dengan
indikator penelitian, baik pada hasil
belajar konsep metabolisme maupun ratarata respon peserta didik.
ISSN: 2407-2311
sebaiknya tidak digunakan pada beberapa
konsep/sub konsep mata pelajaran biologi
secara
berturut-turut,
agar
tidak
menimbulkan kebosanan dan kejenuhan
peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran biologi.
Daftar Pustaka
Arends, Richard I. 1997. Learning to
Teaching. Sixt Edition. Boston. Mc
Graw Hill.
Arikunto, Suharsimi. 1987. Prosedur
Penelitian,
Suatu
Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Penerapan model pembelajaran cooperatif
tipe CIRC dapat meningkatkan hasil
belajar konsep metabolisme peserta didik
kelas XII IPA-7 SMA Negeri 1 Sampang
Tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu dari
78% peserta didik yang telah mencapai
ketuntasan pada siklus I menjadi 94%
peserta didik yang telah mencapai
ketuntasan pada siklus II, Penerapan
model pembelajaran cooperatif tipe CIRC
dapat meningkatkan respon peserta didik
kelas XII IPA-7 SMA Negeri 1 Sampang
tahun Pelajaran 2011/2012, yaitu 79%
peserta didik yang memberikan respon
setuju atau positif pada siklus I menjadi
92% peserta didik yang memberikan
respon sangat setuju atau sangat positif
pada siklus II.
Berdasarkan hasil kesimpulan dapat
diajukan beberapa saran sebagai berikut :
Penerapan model pembelajaran cooperatif
tipe CIRC dapat meningkatkan hasil
belajar konsep metabolisme dan respon
peserta didik, sehingga disarankan untuk
diterapkan pada konsep/sub konsep mata
pelajaran
lain,
Penerapan
model
pembelajaran cooperatif tipe CIRC
Chotimah, Chusnul. 2006. Peningkatan
Proses dan Hasil Belajar Biologi
dalam Pendekatan Kontekstual
Melalui Model Pembelajaran Think
Pair Share Pada Peserta Didik X-6
SMA Laboratorium Universitas
Negeri Malang. Tanpa Penerbit.
Malang.
Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Biologi (KBK 2004).
Jakarta:Dirjen Pendidikan Dasar
dan Menengah.
Depdiknas. 2003. Pedoman Umum
Pengembangan
Silabus
dan
Penilaian Mata Pelajaran Biologi
SMA (KBK 2004). Jakarta: Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdiknas. 2006. Standar Isi, Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Biologi (KTSP
2006). Jakarta. Dirjen Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Kemmis, S and MC. Taggart, R. 1988.
The Action Research Planer.
Victori. Deakin University.
12
Jurnal Pena Sains Vol. 2, No. 1, April 2015
Nurhadi, Yasin dkk. 2003. Pembelajaran
Kontekstual dan Penerapannya
dalam KBK. Malang: Universitas
Negeri Malang.
Nursito. 2002. Peningkatan Prestasi
Sekolah Menengah. Jakarta: Insan
Cendekia.
Setiasih, Niti. 2010. Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe
STAD Untuk Meningkatkan Hasil
dan Aktivitas Belajar IPA Pokok
Bahasan Ekosistem Pada Siswa
Kelas VII-C SMP Negeri 2 Kajen
Kabupaten Pekalongan Tahun
Pelajaran 2009/2010. Pekalongan.
Jurnal Fortuna Volume 1, Nomor 1,
Desember 2010.
Slavin, Robert E. 1995. Cooperative
Learning: Theory, Research and
Practice. Massachusetts: Allyn and
Balcon.
Suryati, Herfen. 2008. Penggunaan
Epidermis/Kulit Bawang Bombay
Sebagai Membran Semi Permeabel
Dalam Pembuktian Fenomena
Difusi
–
Osmosis
dan
Penerapannya
Pada
Proses
Pembuatan Manisan Rumput Laut.
Makalah LKIG 2008. Bontang.
Tanpa Penerbit.
Tu’u, Tulus. 2004. Penilaian Belajar
Berbasis Bidang Studi IPA. Bahan
Pelatihan Kurikulum KBK bagi
guru-guru SD, SMP dan SMA.
Malang: Jurusan Biologi FPMIPA
Universitas Negeri Malang.
Qodriyah. 2002. Upaya Peningkatan
Motivasi dan Hasil Belajar Biologi
Melalui Pembelajaran Kooperatif
(tipe STAD) Pada SMU Wahid
Hasyim Malang. Malang.Tanpa
Penerbit.
13
ISSN: 2407-2311