[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu

MAKALAH

pendidikan islam akan lebih maju jika semua ummat islam bisa terlibat dalam usaha mendidik generasi kejalan yang benar

MAKALAH Dasar- Dasar Manajemen Pendidikan Islam TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI OLEH ARDI SAPUTRA/ MPI.14.002 DOSEN PEMBIMBING: DR. H. Jasrial, M.Pd PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR 2014 KATA PENGANTAR Assalaamua’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberi hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat dan salam dimohonkan kepada Allah SWT, semoga dikirimkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW, yang telah berhasil membawa kita umat manusia dari zaman jahiliyah kepada zaman Islamiyah, dari zaman yang biadab kepada zaman yang beradab seperti yang kita rasakan pada saat sekarang ini. Dalam makalah ini penulis akan mencoba menjelaskan tentang Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi dalam Mata Kuliah Dasar-dasar Manajemen Pendidikan Islam. Dalam penulisan makalah ini penulis mengalami banyak kesulitan terutama dalam mencari buku-buku penunjang yang menjadi sumber penyelesaian makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman semua terutama kepada Bapak Dosen Pembimbing dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang. Semaga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi yang baik untuk kita. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih untuk semuanya, dan selamat membaca…! Batusangkar, Desember 2014 Penulis, PENDAHULUAN Setiap tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya didasari oleh keputusan yang diambil. Mulai dari aktivitas individual hingga aktivitas dalam organisasi, semuanya didasari pada keputusan yang diambil. Akan tetapi, karena keputusan-keputusan tersebut telah rutin diambil, maka biasanya seseorang atau kelompok organisasi tidak lagi berlama-lama berfikir untuk menetapkan keputusan tersebut. Setiap tindakan seolah-olah dilakukan begitu saja secara alami tanpa perlu pertimbangan. Padahal, sesunggunya tidaklah sepenuhnya seperti itu. Diluar tindakan rutin tersebut, dalam kehidupan sehari-hari sering kali seseorang dan organisasinya dihadapkan oleh permasalahan yang perlu dipertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan. Karena semua keputusan yang dibuat tentunya didasari pada pertimbangan matang dari berbagai kemungkinan yang ada agar dalam sebuah organisasi mendapatkan pilihan yang baik. Akan tetapi keputusan untuk memilih ini tidak selalu mudah, terutama karena kita mempunyai berbagai keterbatasan. Bila keputusan dipaksa untuk mendapatkan sesuatu yang sangat ideal, tidak jarang keputusan tersebut menjadi salah akibat keterbatasan-keterbatasan tersebut. Akibatnya kita harus menanggung resiko memilih pilihan yang kurang tepat sehingga merugikan diri sendiri maupun organisasi. Dalam penyusunan makalah ini akan dibahas tentang : 1.   Definisi keputusan dalam organisasi. 2.   Dasar pengambilan keputusan 3.   Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan. 4. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi PEMBAHASAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI A.  Pengertian Pengambilan Keputusan dalam Organisasi Dilihat dari segi pengertian keputusan adalah suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran tentang suatu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu alternative tertentu. [1] . Prajudi, Atmosudirdjo S. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan : Decision Making. (Jakarta : Ghalia Indonesia.1982).  hlm.87[1] Sedangkan dari pendapat lain, Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari jumlah alternative yang ada. [2] . Hafulyon. “Dasar-dasar Manajemen”.(Batusangkar. Batusangkar Press.2010) hlm. 47[2] Jadi dapat dikatakan bahwasanya keputusan merupakan suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran dari jumlah alternative yang ada, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah tersebut. Pengambilan keputusan sangat erat hubunganya dengan seluruh kegiatan organisasi, dan meliputi seluruh fungsi manajemen dalam organisasi, seperti lembaga – lembaga pendidikan tidak akan terlepas dari pengambilan keputusan itu sendiri, baik pengambilan keputusan pada tingkat yang sederhana maupun pada tingkat yang sulit sesuai dengan alternative yang digunakan. Keputusan bedasarkan berbagai pertimbangan merupakan tingkat keputusan yang lebih banyak membutuhkan informasi dan informasi tersebut dikumpulkan serta dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan. Contohnya seseorang yang akan membeli Handpone akan membandingkan antara beberapa merek. Ia membandingkan harganya, kualitasnya serta modelnya dan untuk mengambil keputusan mungkin ia akan memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum menjatuhkan keputusan. Sehingga memang pengambilan keputusan adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik didalam organisasi tersebut. Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang pemimpin. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari pada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.  Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan. Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi. Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil dari proses yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia, Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan, Keputusan dibuat berguna untuk mencapai tujuan tertentu. [3] . Wikipedia bahasa Indonesia[3] B.  Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan sangat dibutuhkan dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi dasar-dasar manajemen, seorang pemimpin tidak akan dapat menjalankan fungsi-fungsi manajemen (Planing, Organizing, Actuating, dan Controling), tampa pengambilan keputusan. Menurut Terry di buku syamsir Torang, Bahwa ada 4 hal yang dapat dijadikan dasaratau rujukan dalam mengambil keputusan, yaitu Instuisi, fakta, pengalaman, dan kekuasaan. 1.    Instuisi Pengambilan keputusan yang didasarkan pada Instuisi adalah cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan mengunakan ‘inner feeling’ ada dua advantages yang dapat diperoleh dengan mengunakan intuisi dalam mengambil keputusan, yaitu cepat dan pengarunya dapat dibatasi. 2.    Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan pada fakta adalah cara seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dengan mengunakan fakta-fakta yang cukup mendukung, pengambilan keputusan yang didasarkan pada fakta lebih rasional dan objektif karena menggunakan metodologi. Sebelum pengambilan keputusan, fakta tersebut dianalisa, diklasifikasikan, dan diinterprestasikan. 3.    Pengalaman Kita tentu masih ingat peribahasa yang menjelaskan bahwa; ‘pengalaman adalah guru’. Pengambilan keputusan yang didasarkan pada ‘experience’ adalah cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan menjadikan peristiwa masa lalu (past events) sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Namun pengambilan keputusan yang didasari pada ‘experience’ cenderung lebih bersifat ‘tradisional’ dan menjaga ‘status quo’ 4.    Kekuasaan Kekuasaan (authority) dan pengambilan keputusan saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Kekuasaan (authority) adalah kekuatan/ kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dan keputusannya dilaksanakan oleh bawahannya. Di sisi lain dapat dikatakan bahwa penerima keputusan memberikan ‘authority’ kepada pembuat keputusan (decision maker). Kelebihan pada keputusan yang didasrkan atas kekuasaan adalah karena keputusan tersebut sangat mudah diikuti atau diterima. Namun kelemahan keputusan yang didasarkan atas kekuasaan adalah karena keputusan tersebut akan menjadi sesuatu yang sangat rutin dan gemanya/ gaungnya tidak seperti mendikte. 5.    Logika Menurut brinckloe di buku syamsir Torang, pengambilan keputusan yang didasarkan pada ‘logika’ adalah cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan melakukan studi rasional terhadap setiap informasi yang yang terkait dengan keputusan yang akan diambil. Agar keputusan yang akan diambil tersebut efektif, efisien, dan rasional, maka tingkat reliabilitas informasi harus diperhitungkan. 6.    Rasional Menurut McGrew di buku syamsir Torang, proses pengambilan keputusan rasionl mengutamakan hubungan antara ‘tujuan’ keputusan yang akan diambil dengan ‘sasaran’ keputusan. [4] .Dr. Syamsir Torang “Organisasi dan Manajemen Prilaku, struktur, Budaya dan Perubahan Organisasi”.(Bandung: Alfabeta). 2013. Hlm.184[4] C.  Faktor – faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan sebagai berikut : 1.    Kondisi/kedudukan. Dalam kerangka pengambilan keputusan, posisi/kedudukan seseorang dapat dilihat dalam hal Letak posisi; dalam hal ini apakah sebagai pembuat keputusan (decision maker), penentu keputusan (decision taker) ataukah staf (staffer). 2.    Masalah Masalah atau problem adalah apa yang menjadi peng-halang untuk tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan dari pada apa yang diharapkan, direncanakan atau dikehendaki dan harus diselesaikan. 3.   Situasi Situasi adalah keseluruhan faktor-faktor dalam keadaan, yang berkaitan satu sama lain, dan yang secara bersama-sama memancarkan pengaruh terhadap kita beserta apa yang hendak kita perbuat. 4.   Kondisi Kondisi adalah keseluruhan dari faktor-faktor yang secara bersama-sama menentukan daya gerak, daya ber-buat atau kemampuan kita. Sebagian besar faktor-faktor tersebut merupakan sumber daya-sumber daya. 5.   Tujuan. Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit (kesatuan), tujuan organisasi, maupun tujuan usaha, pada umumnya telah tertentu/ telah ditentukan. Tujuan yang ditentukan dalam pengambilan keputusan merupakan tujuan antara atau objective. [5]. http://daqoiqul.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar-pengambilan-keputusan.html[5] D.  Proses Pengambilan Keputusan Dalam Organisasi Dalam arti mendasar sebenarnya pengambilan keputusan sudah mengandung arti adanya pemecahan masalah. Setiap keputusan yang digunakan untuk memecahkan ataupun mengurangi masalah dalam sebuah organisasi, dalam pemecahan masalah ada beberapa langkah ataupun proses pengambilan keputusan dalam Organisasi yaitu: 1.    Mengidentifikasi Masalah Masalah – masalah dalam sebuah organisasi biasanya cukup luas terkadang bercampur-aduk dengan berbagai masalah lain sehingga terlihat sulit dan seolah-olah tidak dapat terselesaikan ataupun mudah diatasi, untuk berbagai masalah yang muncul perlu adanya urain masalah sehingga jelas masalah-masalah yang akan dikaji dan jelas batas-batasnya. 2.    Merumuskan masalah Seorang pemimpin harus tanggap dan sensitive terhadap masalah yang muncul dalam organisasinya. Langkah ini merupakan sesuatu yang paling kritis di dalam langkah-langkah pengambilan keputusan karena baik tidaknya dan jelas tidaknya rumusan masalah akan menentukan difahami dan diterimanya masalah tersebut oleh orang lain sebagai masalah tersebut oleh anggota organisasi sebagai masalah yang perlu dipecahkan. Bagi masalah tersebut lebih penting di spesifikasikan kesulitan-kesulitanya. 3.    Menentukan Alternatif – alternative Untuk langkah-langkah ini, perlu diingat factor-faktor yang menyebabkan timbulnya masalah dan hal-hal yang berkenan dengan hadirnya masalah yang akan dipecahkan. Beberapa alternatif yang layak harus dipilih satu alternatif yang terbaik. pemilihan alternative harus mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada masa yang akan datang. 4.    Mengidentifikasi akibat atau konsekuensi dari pengambilan keputusan setiap Alternatif. Mengadakan antisipasi terhadap akibat dari pemilihan alternative ini barangkali merupakan aspek yang paling menyulitkan dalam pemecahan masalah, dan hal ini sisebabkan karena banyak factor yang harus dipertimbangkan. Setiap langkah pengambilan keputusan tentu mengandung akibat, sebagai contoh seorang kepala sekolah harus mempertimbangkan hasil keputusan yang akan di ambil, dengan mengambil keputusan pengadaan peralatan – peralatan sekolah untuk keperluan sekolah apakah dengan adanya peralatan tersebut apakah nantinya dapatnya mendukung kesuksesan kegiatan belajar yang maksimal. 5.    Memilih alternative yang baik Apabila sudah dipertimbangkanya mengenai antisipasi terhadap akibat-akibat yang mungkin timbul disebabkan karena pengambilan alternatife yang diajukan, seorang pemimpin organisasi sebaiknya selalu membuat pertimbangan, untuk dijadikan sebagai pemecah masalah. Bila orang yang menentukan pilihan ini tidak sendirian dan jumlah alternative yang di ajukan banyak dan memusingkan, maka dalam hal ini harus diadakan penentuan berdasarkan skala perioritas sebuah lembaga ataupun organisasi. Selama puluhan tahun terkhir dunia bisnis dan dunia pendidikan mengenal satu konsep yang sangat popular dikenal dengan “Management-by-Objektives” disingkat dengan MBO, dimana telah diterima dikalangan luas sebagai suatu cara atau pendekatan didalam pengambilan keputusan. Geoge Odiorne dalam buku Arikunto menjelaskan pengertian MBO adalah suatu proses dimana pimpinan dan bawahan manejer didalam sebuah organisasi bersama-sama merumuskan tujuan, menentukan lingkup tanggung jawab untuk mencapai hasil tertentu serta mengunakanya sebagai pedoman pelaksanaan dan ukuran hasil bagi setiap anggota untuk mengukur keberhasilan tersebut. [6] . Suharsimi Arikunto. “Organisasi dan Administrasi Pendidikan dan Teknologi dan Kejuruan” (Jakarta :Rajawali Perss).1993.Hlm.228[6] 6.    Evaluasi Setelah alternatif dilaksanakan, bukan berarti proses pengambilan keputusan telah selesai. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Bila langkah-langkah pelaksanaan telah dilakukan dengan benar tetapi hasil yang dicapai tidak maksimal, sudah waktunya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. [7]. http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47086072101/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi. [7] PENUTUP A. KESIMPULAN Dari penjelasan yang telah kami paparkan dalam makalah ini dapat kami simpulkan bahwa pengambilan keputusan dalam organisasi : 1.      Keputusan merupakan suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran dari jumlah alternative yang ada, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat guna mengatasi masalah. 2.      Pengambilan Keputusan dianggap sebagai suatu hasil dari proses yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia, Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan, Keputusan dibuat berguna untuk mencapai tujuan tertentu 3.      Pengambilan Keputusan mempunyai beberapa dasar yaitu ; (intuisi, fakta, pengalaman, kekuasaan, logika, Rasional). 4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan ada lima yaitu : (kedudukan, Masalah, Situasi , Kondisi, Tujuan). 5.      Dalam proses pengambilan keputusan ada enam langkah yang di pakai yaitu : (mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, memilih alternative-alternative, Mengidentifikasi akibat atau konsekuensi dari pengambilan keputusan setiap Alternatif, memilih alternative yang baik dan meng evaluasi. B.  KRITIK DAN SARAN Makalah ini tentu masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Atmosudirdjo S, Prajudi. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan : Decision Making. Jakarta : Ghalia Indonesia.1982.  Hafulyon. “Dasar-dasar Manajemen”.Batusangkar. Batusangkar Press.2010. Suharsimi Arikunto. “Organisasi dan Administrasi Pendidikan dan Teknologi dan Kejuruan” .Jakarta :Rajawali Perss.1993. Torang, Dr. Syamsir “Organisasi dan Manajemen Prilaku, struktur, Budaya dan Perubahan Organisasi”.(Bandung: Alfabeta). 2013. Wikipedia bahasa Indonesia. http://nikotrileksono.tumblr.com/post/47086072101/pengambilan-keputusan-dalam-organisasi. http://daqoiqul.blogspot.com/2012/05/konsep-dasar-pengambilan-keputusan.html