[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
BATA RINGAN - ada perbedaan membangun rumah atau gedung jaman dulu dengan sekarang. Perbedaan ini terdapat pada bahan material yang digunakan. Dahulu, bahan material bangunan yang digunakan untuk membuat konstruksi dinding rumah adalah menggunakan bata merah atau batako, bahkan sampai sekarangpun masih umum digunakan, lebih tepatnya sering kita jumpai di daerah pedesaan. Sebaliknya di daerah perkotaan sebut saja Jakarta misalnya, bata merah ini sudah sangat jarang sekali digunakan. Berkurangnya minat masyarakat kota terhadap bahan bangunan tersebut disebabkan telah beredarnya bahan bangunan pengganti bata merah yang berfungsi sama, namun berbeda jenis bahan dasar dan juga diproduksi dengan sistem teknologi yang modern, bahan material bangunan ini disebut bata ringan (beton ringan AAC). Bata ringan AAC Bata ringan ini memiliki banyak kelebihan dibanding dengan bata merah biasa, diantaranya perbedaan yang sangat menonjol adalah bobot atau berat jenis. Bata ringan AAC lebih ringan dibanding bata merah,  sesuai namanya bata ringan jelas sekali menunjukan bahwa berat jenis bata tersebut ialah ringan, karena bobotnya yang ringan sehingga lebih sering disebut-sebut sebagai bahan bangunan tahan gempa! Berikut ini estimasi perbandingan berat jenis antara, bata ringan dengan bata merah: Spesifikasi Bata Ringan (beton ringan AAC) Panjang             = 60 cm Lebar                = 20 cm Tinggi/Tebal       = 7,5 cm dan 10 cm Berat jenis kering        = 550 kg/m³ Berat jenis normal       = 600 kg/m³ Spesifikasi Bata Merah Panjang              = 17 – 20 cm Lebar                 =  7 – 11 cm Tinggi/Tebal        = 3 – 5 cm Berat rata2         = 2 kg/biji Berat satu kubik: ± 1,800 kg/m³ Dari hasil perhitungan estimasi masing-masing berat jenis material tersebut di atas, menunjukan bahwa: bata ringan memilki bobot jauh lebih ringan dibandingkan bata merah. Jadi, menggunakan bata ringan struktur bangunan rumah Andapun akan menahan beban konstruksi  yang lebih ringan. Kelebihan bata ringan AAC Material yang menyerupai beton dan memiliki sifat kuat, tahan air dan api, awet (durable) yang dibuat di pabrik menggunakan mesin. Bata ini cukup ringan, halus dan memiliki tingkat kerataan permukaan yang baik. Bata ringan diciptakan dengan tujuan memperingan beban strukur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. Memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm dan tebal 75,100, 125, 150, 175, 200 cm. Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.  Berikut ini beberapa kelebihan dari bata ringan AAC: Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. Pengangkutannya lebih mudah dilakukan. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. Mempunyai kekedapan suara yang baik. Kuat tekan yang tinggi. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi. Solusi cepat konstruksi dinding rumah menggunakan bata ringan AAC Selain bobot atau berat jenisnya yang ringan, bata ringan AAC memungkinkan proses pembangunan konstruksi dinding rumah akan lebih cepat selesai. Karena dalam mengaplikasikannya bata ringan ini, tidak memerlukan adukan pasir dan semen seperti pada umumnya menggunakan bata merah! Ada bahan khusus, yaitu semen instan sebagai perekat yang tidak memerlukan campuran pasir . Jadi, akan lebih hemat waktu dan tenaga (bisa dikerjakan oleh; satu orang tenaga tukang saja), semen khusus ini sudah banyak beredar di toko-toko bahan material cukup mudah untuk mendapatkannya. Ini salahsatu alasannya bata ringan AAC lebih diminati masyarakat terutama di kota-kota besar. Bata ringan AAC lebih hemat dibandingkan bata merah Mari kita hitung secara matematis mengambil pendekatan dari masing-masing ukuran yang disebut di atas. Kita ambil contoh misal ukuran bata ringan yang paling besar yaitu dengan ukuran, panjang= 60 cm, lebar =20 cm, dan tebal = 10 cm. Pendekatannya, kita hitung terlebih dahulu berapa biji jumlah bata ringan dalam satu kubik, berikut ini menghitung perbandingannya dengan pola menghitung matematika sederhana, ialah sbb: Satu kubik adalah = 100cm x 100cm = 1 m³ . Jadi, menggunakan rumus mencari “Isi/Volume” bangun persegi panjang dalam satuan kubik, adalah (P x L x T = … m³) Panjang bata ringan = 60 cm. Jumlah bata ringan dalam ukuran panjang, (100 cm) jadi, 100 cm : 60 cm = 1,66 biji bata ringan. Lebar bata ringan = 20 cm. Jumlah bata ringan dalam ukuran lebar, (100 cm) jadi, 100 cm : 20 cm = 5 biji bata ringan. Tebal bata ringan = 10 cm. Jumlah bata ringan dalam ukuran tebal, (100 cm) jadi, 100 cm : 10 cm = 10 biji bata ringan. Jadi jumlah bata ringan dalam satu  kubik = 1,66 x 5 x 10 = 83 biji bata ringan Harga bata ringan saat ini di Jakarta berkisar antara, Rp 650.000 -  670.000/perkubik. Kita ambil pendekatan harga Rp 670,000. Jadi, harga bata ringan perbiji nya adalah = 670,000 : 83 = Rp 8,072 / perbiji. Harga bata merah dihitung dengan pendekatan ukuran, panjang = 23 cm, lebar = 11 cm, tebal = 5 cm. Pola menghitungnya sama dengan rumus menghitung bata ringan di atas, sbb: Panjang bata merah = 23 cm. Jumlah bata merah dalam ukuran, panjang (100 cm)jadi, 100 cm : 23 cm = 4,34 biji bata merah. Lebar bata merah = 11 cm. Jumlah bata merah dalam ukuran, lebar  (100 cm) jadi, 100 cm : 11 cm = 9,09 biji bata merah. Tebal bata merah = 5 cm. Jumlah bata merah dalam ukuran, tebal (100 cm) jadi, 100 cm : 5 cm = 20 biji bata merah. Jumlah total bata merah dalam satu kubik, adalah: 4,34 x 9,09 x 20 = 789.012, dibulatkan menjadi (789 biji) Harga bata merah di Jakarta berkisar antara Rp 400 – Rp 3000/ per biji, harga tergantung kualitas. Secara logis apabila harga bata merah tersebut di atas Rp 1000 /per biji, sudah pasti bata merah lebih mahal dibanding bata ringan AAC dalam hitungan jumlah volume yang sama. Silahkan gunakan logika Anda untuk menghitung perbandingannya disesuaikan dengan harga yang berlaku di wilayah Anda, Baca juga berikut ini tips “Cara Cepat Renovasi Rumah Satu Lantai Menjadi Dua Lantai”. Pedoman Dasar Struktur Dinding Beton Ringan Pracetak Untuk Rumah Tahan Gempa Dampak   gempa   berkekuatan   besar   banyak   menyebabkan   runtuhnya   bangunan-bangunan  disekitar  pusat  gempa  karena  masih  minimnya  bangunan-bangunan  yang didesain  tahan  gempa.  Masih  banyak  pemukiman  di  Indonesia  yang  dibangun  tanpa perhitungan  struktur  yang  benar,  sehingga  ketika  gempa  terjadi,  banyak  kita  lihat rumah-rumah  penduduk  yang  runtuh  dan  harus  mengungsi  di  tenda-tenda  penam-pungan selama perbaikan rumah belum ada atau masih dalam proses perbaikan. Material  dinding  yang  biasa  dipakai  untuk  relokasi/restrukturisasi  selama  ini  adalah kayu  dengan  alasan  lebih  cepat  pelaksanaannya  dan  murah  biayanya.  Namun  yang perlu dicermati lebih lanjut adalah bahwa biasanya dalam kurun waktu tertentu terjadi gempa susulan dan perilaku kayu (yang merupakan bahan dari alam) terhadap gempa masih  sulit  untuk  diprediksi.  Selain  itu,  kayu  mempunyai  keawetan  yang  kurang terhadap lingkungan sekitar, atau dengan kata lain mudah rusak.  Beton Ringan Pracetak Material  lain  yang  biasa  dipakai  untuk  dinding  adalah  pasangan  batu  bata,  namun pelaksanaannya membutuhkan waktu yang jauh lebih lama bila dibandingkan dengan kayu,  sehingga  perlu  dicari  alternatif  lain  yang  lebih  baik  untuk  dinding  pada bangunan  tahan  gempa  selain  kayu  dan  pasangan  batu  bata,  agar  proses  relokasi/ restrukturisasi dapat berlangsung dengan cepat. Beton  dipilih  sebagai  material  karena  beton  mempunyai  keawetan  yang  lebih  bila dibandingkan   dengan   kayu.   Perilaku   beton   juga   lebih   mudah   diprediksi   bila dibandingkan kayu karena mutu beton lebih seragam bila dibandingkan dengan kayu dan  perhitungan  beton  sebagai  bahan  bangunan  tahan  gempa  sudah  lebih  detail  bila dibandingkan  dengan  kayu.  Namun  beton  membutuhkan  waktu  relatif  lebih  lama. Untuk  mengatasinya,  digunakan  beton  pracetak  yang  lebih  cepat  dalam  pelaksanaan bila  dibandingkan  beton  konvensional.  Untuk  mempermudah  pengangkutan  dan penyambungan, dipilih material beton ringan pracetak dan dibuat desain  yang efektif pada  sambungan  antar  dinding  maupun  sambungan  antara  dinding  dengan  balok  dan kolom. Suatu  bangunan  dikatakan  bangunan  tahan  gempa  bila  mengikuti  filosofi  bangunan  tahan gempa sebagai berikut : Bila  terjadi  Gempa  Ringan,  bangunan  tidak BOLEH  mengalami  kerusakan  baik pada komponen non-struktural (dinding retak, genting dan langit-langit jatuh, kaca pecah,  dsb)  maupun  pada  komponen  strukturalnya  (kolom  dan  balok  retak, pondasi amblas, dsb). Bila   terjadi   Gempa   Sedang,   bangunan   boleh   mengalami   kerusakan   pada komponen non-strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak. Bila  terjadi  Gempa  Besar,  bangunan  boleh  mengalami  kerusakan  baik  pada komponen  non-struktural  maupun  komponen  strukturalnya,  akan  tetapi  jiwa penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni bangunan untuk keluar/mengungsi ketempat aman. Untuk  membangun  rumah  sederhana  tahan  gempa  terdapat  beberapa  batasan  batasan dalam  perencanaan  dan  pelaksanaan,  antara  lain  (Pedoman  Teknis  Bangunan  Tahan Gempa, 2006), yaitu: Penentuan Denah Bangunan. Denah  bangunan  yang  digunakan  sebaiknya  sederhana,  simetris  dan  tidak  terlalu panjang. Jika bangunan tidak berbentuk simetri maka sebaiknya menggunakan dilatasi(alurpemisah) sedemikianrupa  sehingga  denah  bangunan  merupakan  rangkaian  dari denah yang simetris.  Penempatan  dinding  –  dinding  penyekat  dan  bukaan  pintu  atau  jendela  harus dibuat simetris terhadap sumbu denah bangunan. Bidang dinding harus berbentuk kotak tertutup. Beton Ringan Pracetak Sebagai Alternatif Bahan Material Yang Dipilih Ada  beberapa  jenis  beton  yang  biasanya  dipakai  dalam  konstruksi.  Beton  ringan adalah  salah  satu  jenis  beton  yang  mempunyai  berat  dibawah  2000  kg/m3  dan biasanya   digunakan   sebagai   dinding   pemisah   atau   dinding   isolasi.   Salah   satu pertimbangan   pemakaian   beton   ringan   adalah   beratnya   yang   ringan   sehingga membuat beban konstruksi lebih ringan. Salah  satu  bahan  alternatif  yang  dipakai  untuk  beton  ringan  adalah  campuran styrofoam.  Beton  yang  dibuat  dengan  campuran  styrofoam  dapat  disebut  Beton-Styrofoam   (Styrofoam-Concrete,   yang   biasanya   disingkat   menjadi   Styrocon). Penggunaan  styrofoam  dalam  beton  dapat  dianggap  sebagai  rongga  udara  yang  bisa mengurangi  kekuatan  beton.  Setiap  penambahan  udara  1%  dari  volume  udara,  maka kekuatan beton akan berkurang 5.5 %. (Giri, 2008) Beton  dengan  bahan  pengisi  udara  mempunyai  kekuatan  10%  lebih  kecil  daripada beton  tanpa   pemasukan   udara   pada   kadar   semen   dan  workabilitas   yang  sama (Murdock  dan  Brook,  1999).  Kelebihan  pemakaian  styrofoam  dibandingkan  dengan rongga  udara  adalah  styrofoam  mempunyai  kekuatan  tarik,  sehingga  selain  membuat beton menjadi ringan, juga menambah kekuatan beton itu sendiri.  Dari hasil uji beton ringan dengan styrofoam yang pernah dilakukan, dipakai kekuatan beton  20  MPa  dan  berat  satuan  2000  kg/m .  (Jurnal  Ilmiah  Teknik  Sipil  Vol.12,  No. 1, Januari 2008)  Beton Ringan Pracetak Solusi dasar Rumah Tahan Gempa panellantaiFebruari 9, 2017 Beton Ringan Pracetak Solusi dasar Rumah Tahan Gempa2017-03-08T17:06:23+00:00Beton Ringan Sistem beton pracetak telah banyak diaplikasikan di Indonesia baik sistem yang dikembangkan didalam negeri maupun yang didatangkan dari luar negeri. Seperti Panel Lantai AAC misalnya, adalah beton ringan pracetak yang dikembangkan di Indonesia dengan mengadopsi sistem produksi teknologi aerasi Jerman. Panel Lantai AAC sebagai beton ringan pracetak sangat terjamin kualitasnya karena dihasilkan lebih baik sebagai hasil proses pabrik yang selalu di bawah pengawasan yang ketat dan tetap, penggunan mesin dan lingkungan kerja yang rapih, pekerjaan konstruksi dapat dilaksanakan tanpa tergantung pada kondisi cuaca. Macam-macam sistem produksi beton Pada pembangunan struktur bangunan di Indonesia dengan bahan beton dikenal beberapa metode pembangunan yang umum dilakukan, diantaranya, adalah: Sistem beton konvensional Sistem konversional adalah metode yang menggunakan bahan tradisional kayu dan triplek sebagai formwork dan perancah, serta pengecoran beton di tempat. Sistem formwork sudah melangkah lebih maju dari sistem konversional dengan digunakannya sistem formwork dan perancah dari bahan metal. Sistem formwork yang telah masuk di Indonesia, antara lain sistem Outinord dan Mivan. Sistem Outinord menggunakan bahan baja sedangkan Sistem Mivan menggunakan bahan alumunium. Beton adalah material konstruksi yang banyak dipakai di Indonesia, jika dibandingkan dengan material lain seperti kayu dan baja. Hal ini bisa dimaklumi, karena bahan-bahan pembentukannya mudah didapat di Indonesia, cukup awet, mudah dibentuk dan harganya relatif terjangkau. Ada beberapa aspek yang dapat menjadi perhatian dalam system beton konvensional, antara lain waktu pelaksanaan yang lama dan kurang bersih, kontrol kualitas yang sulit ditingkatkan serta bahan-bahan dasar cetakan dari kayu dan triplek yang semakin lama semakin mahal dan langka. Sistem beton pracetak atau prefabrikasi Pada sistem pracetak, seluruh komponen bangunan dapat difabrikasi lalu dipasang di lapangan. Proses pembuatan komponen dapat dilakukan dengan kontrol kualitas yang baik. Seperti sistem beton ringan pracetak Panel Lantai AAC adalah metode konstruksi yang mampu menjawab kebutuhan di era modern baru-baru ini. Pada dasarnya sistem ini melakukan pengecoran komponen di tempat khusus di permukaan tanah (fabrikasi), lalu dibawa ke lokasi (transportasi ) untuk disusun menjadi suatu struktur utuh (ereksi). Keunggulan sistem ini, antara lain mutu yang terjamin, produksi cepat, serta dapat menghasilkan pembangunan yang cepat pula, ramah lingkungan dan rapi dengan kualitas produk yang baik, harga relatif lebih murah. Pedoman Dasar Beton Ringan Pracetak Untuk Rumah Tahan Gempa Dampak gempa berkekuatan besar banyak menyebabkan runtuhnya bangunan-bangunan disekitar pusat gempa karena masih minimnya bangunan-bangunan yang didesain tahan gempa. Masih banyak pemukiman di Indonesia yang dibangun tanpa perhitungan struktur yang benar, sehingga ketika gempa terjadi, banyak kita lihat rumah-rumah penduduk yang runtuh dan harus mengungsi di tenda-tenda penam-pungan selama perbaikan rumah belum ada atau masih dalam proses perbaikan. Material dinding yang biasa dipakai untuk relokasi/restrukturisasi selama ini adalah kayu dengan alasan lebih cepat pelaksanaannya dan murah biayanya. Namun yang perlu dicermati lebih lanjut adalah bahwa biasanya dalam kurun waktu tertentu terjadi gempa susulan dan perilaku kayu (yang merupakan bahan dari alam) terhadap gempa masih sulit untuk diprediksi. Selain itu, kayu mempunyai keawetan yang kurang terhadap lingkungan sekitar, atau dengan kata lain mudah rusak. Material lain yang biasa dipakai untuk dinding adalah pasangan batu bata, namun pelaksanaannya membutuhkan waktu yang jauh lebih lama bila dibandingkan dengan kayu, sehingga perlu dicari alternatif lain yang lebih baik untuk dinding pada bangunan tahan gempa selain kayu dan pasangan batu bata, agar proses relokasi/ restrukturisasi dapat berlangsung dengan cepat. Beton dipilih sebagai material karena beton mempunyai keawetan yang lebih bila dibandingkan dengan kayu. Perilaku beton juga lebih mudah diprediksi bila dibandingkan kayu karena mutu beton lebih seragam bila dibandingkan dengan kayu dan perhitungan beton sebagai bahan bangunan tahan gempa sudah lebih detail bila dibandingkan dengan kayu. Namun beton membutuhkan waktu relatif lebih lama. Untuk mengatasinya, digunakan beton pracetak yang lebih cepat dalam pelaksanaan bila dibandingkan beton konvensional. Untuk mempermudah pengangkutan dan penyambungan, dipilih material beton ringan pracetak dan dibuat desain yang efektif pada sambungan antar dinding maupun sambungan antara dinding dengan balok dan kolom. Suatu bangunan dikatakan bangunan tahan gempa bila mengikuti filosofi bangunan tahan gempa sebagai berikut : Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidakBOLEH mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural (dinding retak, genting dan langit-langit jatuh, kaca pecah, dsb) maupun pada komponen strukturalnya (kolom dan balok retak, pondasi amblas, dsb). Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak. Bila terjadi Gempa Besar, bangunanBOLEH mengalami kerusakan baik pada komponen non-struktural maupun komponen strukturalnya, akan tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup waktu bagi penghuni bangunan untuk keluar/mengungsi ketempat aman. Untuk membangun rumah sederhana tahan gempa terdapat beberapa batasan batasan dalam perencanaan dan pelaksanaan, antara lain (Pedoman Teknis Bangunan Tahan Gempa, 2006), yaitu: Penentuan denah bangunan -Denah bangunan yang digunakan sebaiknya sederhana, simetris dan tidak terlalu panjang. -Jika bangunan tidak berbentuk simetri maka sebaiknya menggunakan dilatasi(alurpemisah) sedemikianrupa sehingga denah bangunan merupakan rangkaian dari denah yang simetris. -Penempatan dinding – dinding penyekat dan bukaan pintu atau jendela harus dibuat simetris terhadap sumbu denah bangunan. -Bidang dinding harus berbentuk kotak tertutup. Beton ringan pracetak sebagai alternatif bahan material yang dipilih Ada beberapa jenis beton yang biasanya dipakai dalam konstruksi. Beton ringan adalah salah satu jenis beton yang mempunyai berat dibawah 2000 kg/m3 dan biasanya digunakan sebagai dinding pemisah atau dinding isolasi. Salah satu pertimbangan pemakaian beton ringan adalah beratnya yang ringan sehingga membuat beban konstruksi lebih ringan. Perkembangan dalam dunia konstruksi pada masa kini sudah berkembang dengan sangat pesat. Bangunan gedung sudah mulai berbagai macam bentuk mengikuti kebutuhan dari kebutuhan penggunana bangunan tersebut maupun estetika bangunan tersebut. Begitu juga dengan bahan-bahan yang digunakan dalam struktur tersebut untuk memaksimalkan fungsi dari gedung tersebut. Pelat lantai merupakan salah satu struktur yang berfungsi untuk menahan dan meneruskan beban yang di terima dari struktur lainya maupun dari strukutur itu sendiri seperti beban hidup, beban mati, dan beban itu sendiri. Komponen penyusun pelat tulangan tarik, ulangan desak, dan tulangan susut. Tulangan tarik dan tulangan desak digunakan sebagai tulangan lentur. Penggunaan beton ringan dalam konstruksi berkembang dengan cepat karena dapat memberikan keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunan beton ringan diantarnya adalah berat jenis beton ringan lebih kecil dari pada beton biasa dan dimensi penggunaan sebagai panampang beton ringan lebih kecil di bandingkan beton biasa. Berikut ini beberapa produk beton ringan pracetak yang berfungsi sebagai plat lantai pengganti beton konvensional: Beton ringan panel lantai Citicon “panel lantai Grand Elephant, spesifikasi, ukuran, harga“ “panel lantai Citicon, dimensi, spesifikasi, harga, ukuran“ “panel lantai ringan Leibel, spesifikasi teknis dan ukuran“ Hal ini juga memberikan keutungan bagi daerah yang rawan dengan gempa karena, daerah yang rawan dengan gempa bila memiliki bangunan dengan bangunan kontruksi beton biasa, maka bangunan tersebut akan berat yang berdampak semakin besar pula juga gaya gempa yang bekerja pada bangunan tersebut. Salah satu bahan alternatif yang dipakai untuk beton ringan adalah campuran styrofoam. Beton yang dibuat dengan campuran styrofoam dapat disebut Beton-Styrofoam (Styrofoam-Concrete, yang biasanya disingkat menjadi Styrocon). Penggunaan styrofoam dalam beton dapat dianggap sebagai rongga udara yang bisa mengurangi kekuatan beton. Setiap penambahan udara 1% dari volume udara, maka kekuatan beton akan berkurang 5.5 %. (Giri, 2008) Beton dengan bahan pengisi udara mempunyai kekuatan 10% lebih kecil daripada beton tanpa pemasukan udara pada kadar semen dan workabilitas yang sama (Murdock dan Brook, 1999). Kelebihan pemakaian styrofoam dibandingkan dengan rongga udara adalah styrofoam mempunyai kekuatan tarik, sehingga selain membuat beton menjadi ringan, juga menambah kekuatan beton itu sendiri. Dari hasil uji beton ringan dengan styrofoam yang pernah dilakukan, dipakai kekuatan beton 20 MPa dan berat satuan 2000 kg/m . (Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.12, No. 1, Januari 2008). PERBANDINGAN BATA MERAH, BATAKO DAN BATA RINGAN Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai perbandingan antara batako, bata merah dan bata ringan. Tentunya bagi anda yang sedang ingin membangun atau merenovasi rumah memilih bahan untuk membangunannya adalah hal yang sangat penting, jadi sebelum anda memutuskan untuk membangun rumah ada baiknya anda mengetahui tentang masing-masing kelebihan dan kekurangan dari batako, bata ringan ataupun bata merah. Perbedaan tersebut tentunya akan mempengaruhi biaya pembangunan serta aplikasi dilapangan. Berikut ini kami sampaikan mengenai keunggulan serta kelemahan dari batako, bata merah dan bata ringan. 1. BATA MERAH Bata merah merupakan salah satu jenis bahan dasar pembangunan rumah yang sudah sangat umum digunakan di Indonesia, dari zaman dulu hingga zaman modern seperti saat ini bata merah memang sudah menjadi salah satu bahan wajib didalam membangun rumah. Cukup bisa dimaklumi, bata merah masih lebih banyak digunakan dari pada bata ringan atau batako press, karena selain sudah teruji kekuatannya, mendapatkan jenis material ini pun tidak susah. Bata merah yang dimaksud adalah bata yang dibuat dari tanah yang dicetak kemudian dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi benar-benar kering, mengeras dan berwarna kemerah-merahan. Tanah yang digunakan pun bukanlah sembarang tanah, tapi tanah yang agak liat sehingga bisa menyatu saat proses pencetakan. Karena itulah, rumah yang dindingnya dibangun dari material bata merah akan terasa lebih nyaman dan adem. Selain lebih kuat dan kokoh serta tahan lama, sehingga jarang sekali terjadi keretakan dinding yang dibangun dari material bata merah. Selain itu Material ini sangat tahan terhadap panas sehingga dapat menjadi perlindungan tersendiri bagi bangunan Anda dari bahaya api. Kelebihan Bata Merah : Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang. Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan. Mudah untuk membentuk bidang kecil Murah harganya Mudah mendapatkannya Perekatnya tidak perlu yang khusus. Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap api. Kekurangan Bata Merah : Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil. Cenderung lebih boros dalam penggunaan material perekatnya. Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat waste-nya dapat lebih banyak. Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding lainnya. Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya. Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan.    2. BATAKO Selanjutnya setelah bata merah adalah Batako, material dinding dari batako ini umumnya dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang membuatnya dari campuran batu tras, kapur dan air. Bahkan kini juga beredar batako dari campuran semen, pasir dan batubara. Dengan bahan pembuatan seperti yang telah disebutkan, batako memiliki kelemahan yaitu kekuatannya lebih rendah dari bata merah, sehingga cenderung terjadi keretakan dinding, terutama jika bagian kosong-nya tidak diisi dengan adukan spesi. Pemakaian material batako untuk dinding juga membuat bangunan lebih hangat bahkan cenderung pengap dan panas, tidak seperti bata merah yang terbuat dari material tanah. Batako cenderung lebih ringan daripada bata merah. Teksturnya pun terlihat lebih halus dari bata merah. Kelebihan Batako : Pembuatan mudah dan ukuran dapat dibuat sama. Ukurannya besar, sehingga waktu dan ongkos pemasangan juga lebih hemat. Khusus jenis yang berlubang, dapat berfungsi sebagai isolasi udara. Apabila pekerjaan rapi, tidak perlu diplester. Lebih mudah dipotong untuk sambungan tertentu yang membutuhkan potongan. Sebelum pemakaian tidak perlu direndam air. Kedap air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. Pemasangan lebih cepat. Kekurangan Batako : Mudah terjadi retak rambut pada dinding. Mudah dilubangi dan mudah pecah karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya. Kurang baik untuk insulasi panas dan suara. 3. BATA RINGAN ( HEBEL / CELCON ) Material dinding yang terakhir adalah Bata ringan atau sering disebut hebel atau celcon. Material bata ringan ini pembuatannya sudah sangat modern dimana material ini dibuat dengan menggunakan mesin pabrik. Bata ini cukup ringan, halus dan memilki tingkat kerataan yang baik. Bata ringan ini diciptakan agar dapat memperingan beban struktur dari sebuah bangunan konstruksi, mempercepat pelaksanaan, serta meminimalisasi sisa material yang terjadi pada saat proses pemasangan dinding berlangsung. Saat ini sudah sangat banyak distributor yang menjual bata ringan ini di pasaran.  Kelebihan Bata Ringan : Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat menghasilkan dinding yang rapi. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. Pengangkutannya lebih mudah dilakukan. Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja. Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan air. Mempunyai kekedapan suara yang baik. Kuat tekan yang tinggi. Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi. Kekurangan Bata Ringan : Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang sisa cukup banyak. Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan. Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika tidak dampaknya sangat kelihatan. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Harga relatif lebih mahal daripada bata merah. Agak susah mendapatkannya, hanya toko material besar yang menjual bata ringan ini. Penjualannya pun dalam volume (m3) yang besar. Dari penjelasan diatas maka anda sudah dapat membandingkan kekurangan dan kelebihan diantara bata merah, batako, maupun bata ringan. Tentunya anda jadi bias menyesuaikan bahan material dinding apa yang akan anda gunakan untuk membangun dinding rumah impian anda disesuaikan dengan budget, keinginan, serta efektifitas dari bahan material yang akan anda gunakan. Demikianlah artikel kami kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi anda dan dapat menjadi referensi anda didalam menentukan material terbaik untuk rumah anda. Kelebihan dan Kekurangan Beton Ringan Apakah kelebihan dan kekurangan beton ringan? Maraknya penggunaan beton sebagai bahan baku pendirian bangunan mendorong terciptanya berbagai beton jenis baru. Salah satunya ialah beton ringan alias ALC (Aerated Lightweight Concrete) atau AAC (Autoclaved Aerated Concrete). Beton ini terbuat dari pasir silika, semen, kapur, air, dan zat aditif yang selanjutnya diproses menggunakan tekanan uap air. Disebut beton ringan karena berat rata-rata beton ini lebih ringan daripada berat beton pada umumnya. Bahkan berat beton ringan bisa diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan. Biasanya beton ini memiliki bobot yang berkisar antara 600-1600 kg/m3. Jadi keunggulan utama beton ringan terletak pada bobotnya yang lebih ringan sehingga dapat mengurangi bobot bangunan secara signifikan. Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh beton ringan ini, antara lain : Balok-balok beton ringan mudah sekali dibentuk. Proses pemotongannya pun bisa dilakukan secara cepat dan akurat untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Tidak perlu menggunakan alat potong khusus, sebab balok beton ringan ini bisa dipotong dengan gampang cukup memakai gergaji. Kebutuhan beton ringan dalam suatu proyek pembangunan dapat dihitung dengan tepat karena ukurannya yang akurat. Bentuknya yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan pun memungkinkan pemakaiannya bisa dilakukan semaksimal mungkin. Sehingga kemungkinan balok-balok beton yang tersisa di akhir pembangunan dapat diminamilisir. Pemakaian beton ringan dapat meminimalisir penggunaan material-material yang lainnya. Contohnya dalam pembuatan dak lantai menggunakan bahan ini, maka tidak diperlukan lagi bahan tambahan berupa batu atau kerikil untuk mengisi lantai beton. Biaya pembangunan struktur sloof dan pondasi juga bisa dikurangi. Dengan demikian proses pengerjaan konstruksi pun menjadi lebih sederhana. Karena mempunyai bobot yang tidak terlalu berat, biaya transportasi yang diperlukan untuk mengangkut beton ringan dari pabrik ke lokasi pembangunan pun bisa dihemat. Keuntungan ini akan semakin bertambah apabila jarak antara pabrik dengan lokasi proyek semakin berdekatan. Ringannya bobot yang dimiliki oleh material ini juga dapat dirasakan oleh para tukang bangunan yang memasangnya. Mereka akan merasa tidak cepat lelah, jauh berbeda saat mendirikan beton konvensional. Jadi waktu pengerjaan proyek pun bisa lebih singkat. Beton ringan tidak membutuhkan ikatan semen yang terlampau tebal untuk menjaga posisinya. Anda cukup menggunakan adonan semen setebal 3 mm di antara balok-balok beton ringan ini. Beton ringan juga bersifat tahan terhadap panas dan api sebab memiliki berat jenis yang rendah, kedap suara, tahan lama, kuat tapi ringan, serta tahan gempa. Selain itu beton juga aman dan nyaman karena memiliki beberapa sifat lain yaitu anti serangga, anti jamur, serta tidak mengalami rapuh, bengkok, berkarat, ataupun korosi. Sayangnya, beton ringan pun mempunyai sejumlah kekurangan di antaranya : Ukuran beton ringan yang besar menyebabkan pemakaian ruang yang cukup besar ketika diaplikasikan di bangunan yang berukuran menengah. Tukang bangunan yang akan memasangnya juga harus memiliki keahlian yang tinggi karena jika salah dampaknya bakal terasa langsung bagi waste dan kualitas pemasangannya. Beton ringan mempunyai nilai kuat tekan yang terbatas (compressive strength). Jadi tidak disarankan memanfaatkan material ini sebagai bahan perkuatan bangunan. Harga beton ringan relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga balok-balok beton kebanyakan. Di pasaran Indonesia, harga rata-rata beton ringan adalah Rp 6-8 ribu/balok, di mana setiap 1 m2 membutuhkan 8-9 balok. Sehingga harga balok beton ini per 1 m2 adalah Rp 48-72 ribu. Dibutuhkan bahan perekat khusus untuk menyusun balok-balok ini menjadi beton. Kebanyakan para pekerja menggunakan mortar atau semen instan. Bahan ini sengaja dipilih karena memiliki komposisi yang terkontrol dengan baik. Kelebihan dan kekurangan Bata Ringan pada dinding- Setelah anda semua membaca artikel saya sebelumnya tentang kelebihan dan kekurangan batu bata dan batako kini saya akan mengajak diskusi kepada anda tentang material dinding satu ini yang mungkin sudah sangat familiar dengan anda. Bagi anda yang menempuh pendidikan di dunia teknik sipil mungkin sudah tidak asing lagi. Pada waktu yang lalu saya sudah membahas tentang beton ringan AAC (Autoclaved Aerated Concrete), Sekarang giliran bata ringan karena sebagian proyek-proyek gedung sekarang menggunakan material ini karena beratnya yang relatif tidak berat. Bahkan rumah tinggal 2 lantai sudah ada yang pakai juga. Tapi material ini tidak dianjurkan untuk rumah tinggal 1 lantai kecuali dengan struktur utama semua ditampu oleh kolom dan balok.kebetulan dulu saya pernah membuat inovasi ini yang dicampur dengan bahan tertentu. untuk cara pembuatannya akan saya sharing setelah ini. hhe coming soon. Bata ringan adalah bata yang mempunyai berat yang lebih ringan dibanding dengan yang biasa. Mempunyai densitas sekitar 0,91 gr/cm3. Material ini juga bisa diekspos selain bata merah ekspos juga. bahan bangunan ini dikenal di Indonesia saat mulai didirikan PT. Hebel indonesia makanya orang proyek sekarang lebih kenalnya dengan nama Hebel. Hebel yang ada di masyarakat ada dua yaitu AAC (Autoclaved Aerated Concrete) dan CLC (Cellular Lightweight Concrete). Bata Ringan CLC Material ini lebih mudah dibuat dan membutuhkan sedikit biaya dibanding pembuatan AAC. CLC ini lebih di buat di industri rumahan. Pada prinsipnya mengapa material ini tidak berat adalah dengan memanfaatkan rongga udara yang terdapat pada bata ringan. rongga udara tersebut diciptakan oleh foam (busa) yang kemudian dicampur dengan air dan diaduk dengan Mixer. Adapun bahan-bahan komposisinya adalah Semen, Pasir, Specta foam, zat additive, Air, dan bahan pengganti lainnya. Pembuatan CLC ini lebih murah karena tidak membutuhkan alat oven yang modern berbeda dengan AAC. Pengeringannya pun cukup dilakukan dengan diangin-anginkan saja selama 10 jam sudah bisa dikeluarkan dari cetakan atau bekisting. Dapat digunakan sebagai dinding pada bangunan setelah 20 hari. Perlu diketahui bahwa yang digunakan pada proyek kontruksi saat ini masih menggunakan yang tipe AAC (Autoclaved Aerated Concrete) karena bisa diproduksi secara massal . berbeda dengan yang CLC hanya diproduksi secara rumahan. Sebelum anda menggunakan material bangunan ini tentu anda bertanya apa si kelebihan dan kekurangnya. Untuk kelebihan dan kekurangan yang dibahas di bawah ini saya bandingkan dengan material lain seperti bata merah dan batako. untuk sementara ini pandangan saya bahan bangunan ini lebih banyak mempunyai kelebihan daripada kekurangannya sehingga tidak heran sekarang proyek gedung bertingkat menggunakannya. Kelebihan  Memiliki bentuk yang presisi tinggi dan seragam dalam jumlah yang banyak. Tidak memerlukan siar yang banyak untuk perekat. Pemasangannya lebih cepat sehingga menghemat biaya pelaksanaan. Lebih ringan sehingga memperkecil beban struktur Kuat tekan tinggi Pengangkutan ke lokasi proyek lebih mudah. Tidak menggunakan pasir untuk pekerjaan plesteran dan perekat sehingga area proyek lebih bersih Lebih kedap suara Tidak membutuhkan plesteran yang tebal Kekurangan Membutuhkan perekat khusus yaitu dengan semen instan yang sudah tersedia banyak dipasar Membutuhkan tenaga pemasang yang sudah berpengalaman memasang bata ringan Pada pekerjaan yang membutuhkan pemotongan bata, dapat menyisakan bata yang terbuang Jika terkena air proses pengeringannya lama Harga bata ringan lebih mahal dibanding dengan yang biasa Hanya di toko besar atau distributor yang menyediakan Pembeliannya harus dengan jumlah yang banyak. Harus menggunakan roskam bergerigi untuk menempelkan semen mortar Bata ringan dengan kualitas rendah dapat menyebabkan air rembes sehingga bisa merusak cat. Berdasarkan uraian di atas maka bisa anda gunakan untuk mengambil keputusan apakah tetap menggunakan bata ringan atau tidak. Jika tetap menggunakan, maka selanjutnya adalah menganalisis biaya dengan update harga bata ringan terbaru. Sehingga akan diketahui apakah RAB anda aman atau tidak. Demikian yang bisa sharing. Mungkin ada teman-teman yang bisa memberi masukan untuk diskusi tentang kelebihan dan kekurangannya.