Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Syarat menjadi profesor itu semestinya dinilai dari kemanfaatan ilmunya, apalagi bagi dosen-dosen Perguruan Tinggi Islam, bukan dari eksklusifitas dan elitisitas dimuat di jurnal internasional tapi minim bahkan tidak dibaca orang. Ilmu bukan untuk ilmu an sich tapi untuk transformasi masyarakat dan kemajuan umat."
Artikel ini membahas tantang strategi kemitraan pustakawan perguruan tinggi dalam menyahuti perubahan paradigma perguruan tinggi, dari " Wall Class Universitry " menjadi World Class University (research university). Dengan kata lain, perguruan tinggi tidak lagi hanya cukup dengan memajang visi besarnya di dinding kampus atau baliho besar di tempat-tempat strategis, namun dituntut untuk pro-aktif memenuhi standarisasi global dalam berbagai aspeknya. Standar pencapaian visi diukur dengan standar kompetensi sumber daya civitas akdemika dan lulusan perguruan tinggi tersebut. Perubahan ini tentunya memberi dampak yang sangat signifikan terhadap perpustakaan. Perpustakaan harus menjadi pintu gerbang perubahan tersebut (The Library must be the Gate from Wall Class to World Class University). Pustakawan sebagai agen perubahan harus mampu merespon perubahan ini dengan bijak dan cerdas. Dikarenakan perubahan paradigma perguruan tinggi ini bersifat sistemik-komprehensif maka salah satu strategi efektif adalah dengan membangun kemitraan aktif (active partnership) antara pustakawan dengan civitas akdemika dan mahasiswa sebagai komunitas ilmuan kampus.Bagaimana strategi dan wujud kemitraan interaktif yang harus dibangun? Pertanyaan inilah yang akan menjadi pokok bahasan dalam artikel ini dengan berbasis pada beberapa pengalaman terbaik (best practices) penulis sejak berkarir sebagai perpustakaan pergutuan tinggi di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.
GURU DAN REVOLUSI DIGITAL, 2018
Banyak kalangan mengatakan bahwa saat ini kita hidup di fase awal Revolusi Industri Keempat. Pendiri dan sekaligus juga Executive Chairman World Economic Forum (WEF), Klaus Schwab (2016) melihat bahwa Revolusi Industri Keempat ini mengubah secara radikal cara hidup, bekerja dan berinteraksi manusia satu dengan yang lain. Revolusi industri sebelumnya membebaskan manusia dari kekuatan hewan, memungkinkan produksi massal serta membawa kemampuan digital ke miliaran orang. Revolusi Industri Keempat ini, bagaimanapun, pada dasarnya berbeda dengan situasi sebelumnya. Hal ini ditandai dengan berbagai teknologi baru yang menggabungkan dunia fisik, digital dan biologis, mempengaruhi semua disiplin ilmu, ekonomi, industri, pendidikan dan bahkan ide-ide yang menantang tentang apa artinya menjadi manusia. Inovasi terknologi mutakhir seperti komputer super, robotik, artificial intelligence, 3D-Printing, nanoteknologi, dan bioteknologi mempercepat revolusi industri keempat menjadi kenyataan. Kemajuan ini berdampak sangat besar bagi kehidupan manusia dalam segala bidang. Bukan hanya dalam dunia industri, bisnis, kesehatan, transportasi dan komunikasi, tapi juga dalam dunia pendidikan. Kemunculan bisnis berbasis aplikasi digital seperti Uber dan Gojek misalnya, bukan hanya merubah cara masyarakat melakukan mobilitas, tapi juga berdampak menggangu (disrupt) bisnis moda transportasi konvensional seperti taksi dan ojek pangkalan. Gojek bukan hanya sekedar jasa transportasi, tapi juga menyediakan pelayanaan lainnya seperti pengantaran, peminjatan, belanja dan lain sebagainya. Dalam konteks pendidikan, muncul fenomena Massive Open Online Course (MOOC) disediakan oleh kampus-kampus terbaik dunia di Amerika Serikat, seperti Massachussett Institute of Technology (MIT), Stanford University, Harvard University dan lainnya. Tanpa harus berkuliah di kampus-kampus tersebut, orang di seluruh dunia bisa mengikuti. Selain kampus, penyelenggara mandiri seperti edX, FutureLearn, Udemy, Coursera, Educity menawarkan berbagai macam program kuliah yang sangat variatif dan bisa ikuti oleh siapapun. Serta paling sederhana, setiap orang bisa mengikuti kuliah, ceramah ilmiah, serta pengajaran via Youtube atau Facebook secara online. Melalui google, hampir semua pertanyaan dalam segala hal diajukan dan dibantu mencari jawabannya. Google ibarat kantong ajaib Doraemon.
AZKA International Journal Of Zakat & Social Finance (AZJAF), 2022
Tingkah laku tidak beretika yang semakin berleluasa di setiap peringkat di seluruh dunia adalah membimbangkan. Untuk mengatasinya, undang-undang dan peraturan amat diperlukan. Antara mekanisme yang terkenal untuk mengatasi masalah tersebut ialah hisbah dan ombudsman. Untuk memahami kajian semasa yang berkaitan dengan hisbah dan ombudsman, analisis bibliometrik dalam makalah ini membincangkan kerjasama antarabangsa dan antara institusi, menggambarkan trend penerbitan saintifik, dan mengenal pasti tumpuan utama penyelidikan mengenai hisbah dan ombudsman yang dikenal pasti. Analisis bibliometrik ini juga menilai impak, penyelidik yang terlibat, dan institusi yang menjalankan penyelidikan mengenai hisbah dan ombudsman. Semua penerbitan dalam jurnal berwasit dimasukkan dalam analisis bibliometrik ini yang dikumpulkan dengan teliti daripada pangkalan data Scopus. Tinjauan dalam makalah ini terdiri merangkumi 1176 dokumen. Majoriti penerbitan (58.16%) melibatkan perspektif sains sosial; Majlis Penyelidikan Ekonomi dan Sosial (ESRC) di United Kingdom membiayai paling banyak penyelidikan dalam hisbah dan ombudsman (0.53%); 6.93% penerbitan telah diterbitkan dalam Journal of Social Welfare and Family Law; 2.37% ditulis oleh atau dengan Kirkham, R; 6.5% ditulis oleh penulis dari Niehenke Consulting, Baltimore, Amerika Syarikat; dan penyelidik Amerika Syarikat menghasilkan artikel paling banyak (21.23%). Tumpuan utama sepuluh penerbitan menerima sitasi teratas mengenai penyelidikan hisbah dan ombudsman juga dikemukakan dalam makalah kerja ini.
D.Luis da Cunha e a ideia de diplomacia em Portugal, 1999
Muséo-Parc Alésia, Archéologia hors série n° 33, 2022
Theology Today, 2021
Creative Saplings, 2022
South Asian Diaspora Book Review Essay
Geospatial health, 2006
Asian review of social sciences, 2022
Journal of Occupational Health Psychology, 2018
Medical education(Oxford. Print)
Applied Categorical Structures
Ufimskij matematičeskij žurnal, 2023