[go: up one dir, main page]

Academia.eduAcademia.edu
Jurnal AutoMech 1/1 (2021), 31-02 AutoMech Jurnal Teknik Mesin Website: http://journal.umpo.ac.id/index.php/JTM/index Studi Eksperimental Variasi Bentuk Sudu Dan Sudut Terhadap Kinerja Turbin Pelton Putra Aji Pratama1)*), Muhammad Malyadi2, Yoga Arob Wicaksono3) Program Studi Teknik Mesin, Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Jl. Budi Utomo No.10, Ponorogo, 63471 e-mail: putraaji.pratama1998@gmail.com 1)2)3) ABSTRAK Turbin Pelton menjadi pilihan terbaik untuk memanfaatkan sumber energi air dengan memiliki luas aliran yang sempit dan kecepatan aliran yang tinggi. Turbin air yang digunakan dengan tipe variasi Sudu Semi-Circle, Sudu Elliptic 1, Sudu Elliptic 2. Hasil pengujian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa kecepatan putaran terbaik pada beban 300 gram diperoleh pada jenis sudu Semi-Circle dengan hasil sebesar 555,8 Rpm. Pada beban 600 gram diperoleh Rpm tertinggi pada jenis sudu Elliptic 1 dengan hasil 318,8 rpm. Efisiensi terbaik pada beban 300 gram diperoleh pada jenis sudu Semi-Circle dengan hasil sebesar 62 %. Pada beban 600 gram diperoleh efisiensi tertinggi pada jenis Elliptic 1 dengan hasil 68,5 %. Torsi terbaik pada beban 300 gram diperoleh pada jenis sudu Elliptic 1 dengan hasil sebesar 1,0166 N.m. Pada beban 600 gram diperoleh torsi tertinggi pada jenis Elliptic 1 dengan hasil 1,4313 N.m. Daya terbaik pada beban 300 gram diperoleh pada jenis sudu Semi-Circle dengan hasil sebesar 61,9 watt. Pada beban 600 gram diperoleh daya tertinggi pada jenis Elliptic 1 dengan hasil 68,4 watt. Hasil pengujian di atas, bentuk sudu yang terdapat pembelah tekanan airnya bekerja dengan baik, dimana bentuk tersebut terdapat di sudu Elliptic 1 yang mempunyai sudut 108° dan Elliptic 2 yang mempunyai sudut 85°. Dan bentuk sudu yang menghasilkan secara maksimal adalah bentuk sudu Elliptic 1 dengan sudut 108° dimana saat diberi beban 600 gram mampu menghasilan Rpm tertinggi sebesar 383,2 Rpm, hasil tersebut disebabkan laju aliran fluida di sudu IN 0,467 m/s dan OUT 1,203 m/s. Kata Kunci : Turbin Pelton, Variasi Sudu Dan Sudut, Sudu Semi-Circle, Sudu Elliptic ABSTRACT The Pelton turbine is the best choice for utilizing water energy sources by having a narrow flow area and high flow speed. The water turbine used with the type of variation of the Semi-Circle Blade, Elliptic 1 Blade, Elliptic Blade 2. The results of testing and data analysis can be concluded that the best rotation speed at a load of 300 grams is obtained on the Semi-Circle blade type with a result of 555.8 Rpm. At a load of 600 grams, the highest rpm was obtained on the Elliptic 1 blade type with a result of 318.8 rpm. The best efficiency at a load of 300 grams was obtained on the Semi-Circle blade type with a yield of 62%. At a load of 600 grams, the highest efficiency was obtained on the Elliptic 1 type with a yield of 68.5%. The best torque at a load of 300 grams is obtained on the Elliptic 1 blade type with a yield of 1.0166 N.m. At a load of 600 grams, the highest torque is obtained on the Elliptic 1 type with the result of 1.4313 N.m. The best power at a load of 300 grams is obtained on the Semi-Circle blade type with a yield of 61.9 watts. At a load of 600 grams, the highest power was obtained on the Elliptic 1 type with the result of 68.4 watts. The results of the above test, the shape of the blade that has a water pressure divider works well, where the shape is found in the Elliptic 1 blade which has an angle of 108 ° and Elliptic 2 which has an angle of 85°. And the shape of the blade that produces the maximum is the shape of the Elliptic 1 blade with an angle of 108 ° where when given a load of 600 grams it is able to produce the highest Rpm of 383.2 rpm, this result is due to the fluid flow rate in the IN blade 0.467 m/s and OUT 1.203 m/s. s. Keywords: Pelton turbine, blade and angle variation, semi-circle blade, Elliptic blade listrik mempunyai peran penting bagi kehidupan manusia. Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan seperti energi matahari (surya), energi angin (bayu), energi biomassa, energi gelombang 1. Pendahuluan Indonesia adalah negara yang terletak digaris khatulistiwa, dengan wilayah yang begitu luas dan beragam sumber energi alternatif yang dapat dimanfaatkan, energi 31 32 laut, energi air (hidro), panas bumi (geothermal), termasuk berbahan dasar limbah, penggunaan energi terbarukan di Indonesia tercatat masih sekitar 6,8%. Pemerintah terus mendorong percepatan pengembangan energi baru terbarukan yang mengacu pada Blueprint pengelolaan Energi Nasional 2010-2025 (November 2007) dan Kebijakan Energi Nasional (KEN) dalam Permen No. 79 Tahun 2014, yang mentargetkan presentase pemanfaatan energi terbarukan dalam pembaharuan energi nasional minimal sebesar 23% pada 2025 [1]. Turbin Pelton merupakan aplikasi paling umum di dunia hari ini untuk pembangkit listrik. Turbin ini banyak digunakan di daerah dengan kemiringan aliran air yang curam seperti waduk . Jangkauan kerjanya bervariasi dari aliran rendah ke sedang (0,1–11.000 L per detik) dan sedang ke tinggi kepala (30–1.000 m). Ada potensi besar untuk tenaga air yang belum dimanfaatkan di banyak negara berkembang [2]. Perkembangan teknologi yang semakin maju saat ini, banyak diciptakan peralatan-peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang Teknik Mesin terutama pada konsentrasi Konversi Energi yang diperlukan pengetahuan tentang bagaimana menghasilkan suatu sumber energi yang nantinya akan berguna untuk masyarakat luas, khususnya di penelitian ini, outputnya adalah untuk merancang desain bucket turbin pelton terbaik untuk penerapan mikrohidro. Gambar 1. Sudu Semi-Circle. 2. Metode Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental. Tahap pertama dilakukan pembuatan desain dan bentuk variasi sudu dan bentuk sudut Turbin Pelton menggunakan software Autodesk Inventor. Desain sudu turbin pelton bervariasi dalam 3 macam yaitu, a. Semi-Circle Sudu ini memiliki diameter sudut 180̊ dimana tidak memiliki pembelah tekanan airnya. b. Elliptic 1 Sudu ini memiliki diameter sudut 85̊ dimana terdapat pembelah tekanan airnya. c. Elliptic 2 Sudu ini memiliki diameter sudut 108̊ dimana terdapat pembelah airnya. Gambar 2. Sudu Elliptic 1. Gambar 3. Sudu Elliptic 2. Tahap kedua, proses produksi sudu turbin pelton yang telah digambar sesuai dengan spesifikasinya menggunakan 3D Printer kemudian diuji pada perangkat eksperimen. Gambar penampang tubrin pelton ditunjukkan pada Gambar 1 sampai 3. Jurnal Teknik Mesin – AutoMech Prosedur pengujian turbin sebagai berikut: 1) Mempersiapkan runner dan sudu yang akan diuji, dan di pasang tepat semprotan nozel. 2) Membuka katup bypas secara penuh, kemudian tekan tombol ON untuk menyalakan pompa, segtelah menyala, buka katup menuju nozel secara perlahan sapai terbuka penuh, kemudian tutup katup bypass untuk mendapatkan aliran penuh, kemudian tunggu sampai sistem berjalan dengan baik. Agustus 2021 Vol 1 No. 1 33 3) Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan tachometer, flowmeter dan preasure gauge apakah sudah bekerja maksimal sesuai kapasitas pompa. 4) Untuk kecepatan, debit air konstan dengan memvariasikan beban, beban diatur pada timbangan dengan berat beban yang akan diuji, beban dipasangkan ke pully secara bergantian dari beban terkecil sampai terbesar. 5) Parameter penelitian yang perlu dicatat adalah : a) Beban yang diberikan. b) Kecepatan putaran poros. c) Debit air. d) Pressure. =2× × 3 × 4 … (2.7) Dimana ,, -, ,dan /" 0/ adalah koefisien torsi turbin, kecepatan putaran runner, output daya dorong tangensial atau torsi dan jari-jari runner. Disisi lain , 3, dan 4 adalah massa jenis air, laju aliran atau debit air melalui turbin, percepatan gravitasi dan head atau tinggi air yang melintasi turbin. Segitiga Aliran Kecepatan Fluida di Bucket Data yang telah diperoleh berupa kecepatan air, kecepatan putaran (rpm) dan gaya pada force meter. Setelah menghitung nilai fluida selanjutnya dapat dilakukan analisis melalui perhitungan menggunakan persamaan (2.1) sampai (2.x). Parameter Kinerja Turbin Pelton Langkah pertama dalam menentukan parameter kinerja dari turbin pelton adalah mencari terlebih dahulu nilai dari torsi ( ) yang dihasilkan oleh turbin dengan rumus, = × … (2.1) Dimana adalah gaya yang dihasilkan oleh poros turbin dan adalah jari-jari pulley. Kemudian sebelum beranjak untuk menentukan efisiensi, perlu diketahui besar dari kecepatan aliran air ( ) melalui rumus, = Gambar 4. Impeller [3]. Fluida masuk melalui saluran hisap Ds kemudian dalam arah aliran aksial mengalir masuk kedalam impeller dengan kecepatan terbatas Cs. Sudu pompa dimulai dai D1, lebar sudunya b1. kecepatan mutlak mengalirnya fluida C1 dan luas penampang yang dilalui aliran fluida = D1 x π x b1 ; maka menurut persamaan kontinuitas didapat, 78 = … (2.2) 8. . 98 … (2.8) dengan = 4 … (2.3) Dimana merupakan debit air lalu adalah luas penampang dari nozel dan merupakan diameter nozel. Efisiensi turbin telah diperkirakan sebagai, = × 100% … (2.4) Dimana : b1 = lebar sudu (m) Q = kapasitas aliran (m3/det) D1 = diameter masuk sudu pompa ( m ) C1 = kecepatan mutlak aliran fluida masuk sudu impeller (m/det) Dengan adanya sudu penampang yang dilewati fluida menjadi semakin sempit dan dengan demikian kecepatan fluida mengalir masuk naik sekitar 10 %. !"# dimana &'() adalah daya efektif yang didapat oleh poros turbin dari fluida melalui sudu dan runner turbin serta &*+ adalah daya indikatif yang diberikan oleh fluida kepada sudu-sudu turbin masing-masing yang telah diperkirakan sebagai, !"# = , × - … (2.5) dengan ,= × /" Jurnal Teknik Mesin – AutoMech 0/ … (2.6) Gambar 5. Segitiga Aliran Kecepatan [3]. Diperoleh kecepatan aliran fluida masuk C1 yang arahnya tegak lurus U1 di dapat dari : Agustus 2021 Vol 1 No. 1 34 ;8 = 8. 60 .< … (2.9) Dimana : n = Kecepatan putaran impeller dalam Rpm D1 = Diameter masuk sudu pompa ( m ) Keterangan gambar : W1 = Kecepatan relative aliran fluida pada sisi masuk Β1 = Sudut masuk aliran fluida Lihat gambar segitiga be rikut : Gambar 7. Segitiga Kecepatan Aliran Fluida Keluar Impeller [3]. Supaya mendapatkan paenghantaran dan pengaliran yang baik maka jumlah sudu impeller harus tertentu, karena adanya gaya sentrifugal pada sudu impeller. Jadi akibat dari berputarnya impeller dengan kecepatan U dan bentuk sudu impeller yang sedemikian rupa didapat kecepatan relative aliran fluida dibagian masuk sudu impeller W1 dan saluran kelar W2. Besarnya kecepatan W didapat dari persamaan kontinuitas. Diameter impeller dibagian keluar D2 dan pada bagian masuk D1. Lebar sudu b2 hanya sedikit lebih kecil dari pada dibagian masuk b1, sehingga pada umumnya W2 lebih kecil dari W1. Pada titik 2 dari gambar 2.7. fluida mempunyai kecepatan keluar mutlak C2. Kecepatan keliling impeller pada sisi keluar U2 adalah : . .< … (2.10) ; = 60 Dimana : W2 = kecepatan relative aliran fluida pada sisi keluar impeller β2 = sudut keluar aliran fluida Untuk pompa sentrifugal sudut impeller yang berguna adalah 150– 300 maksimum sampai 500. Jurnal Teknik Mesin – AutoMech 3. Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan Performa Pengujian Variasi Sudu dan Sudut Turbin Pelton a. Hubungan antara Beban Terhadap Rpm Pengujian yang dilakukan adalah mencari performa variasi bentuk sudu dan sudut turbin pelton yang dinilai dari dari besarnya Rpm. BEBAN (gram) - RPM 600 500 400 RPM Gambar 6. Segitiga Kecepatan Aliran Fluida Masuk Impeller [3]. Jika pompa dibuat bertingkat, sesudah keluar dari sudu fluida melalui ruang 3 tanpa sudu dan sampai didalam sudu pengarah dengan kecepatan aliran fluida C4. Tapi bila konstruksi pompa dibuat sederhana dimana fluida yang keluar dari impeller langsung masuk kedalam rumah pompa, maka kecepatan mutlak aliran fluida keluar C2 harus diarahkan sedemikian rupa, perpindahan fluida dari impeller kerumah pompa sedapat mungkin bisa bebas tanpa tumbukan. Semi-Circle 300 Elliptic 1 200 Elliptic 2 100 0 300 400 500 600 BEBAN (gram) Gambar 8. Hubungan antara Beban dengan Rpm. Pada Gambar 8 dengan debit aliran konstan sebanyak 0,001 >? /A menunjukan bahwa hasil dari turbin pelton sudu Semi-Circle pada pengujian pertama dengan beban sebanyak 300 gram memperoleh hasil sebesar 555,8 Rpm, pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 485,6 Rpm, kemudian pada pengujian ketiga melalui beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 394,4 Rpm, dan kemudian pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh sebesar 318,8 Rpm. Kemudian hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 1, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram Agustus 2021 Vol 1 No. 1 35 selanjutnya pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 60,7 %. c. Hubungan antara Beban Terhadap Torsi Pengujian yang dilakukan adalah mencari performa variasi bentuk sudu dan sudut turbin pelton yang dinilai dari dari besarnya Torsi. BEBAN (gram) - TORSI (N.m) 1,6 1,4 1,2 Torsi (N.m) mendapat hasil sebesar 464,2 Rpm, kemudian pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 417,4 Rpm, pada pengujian ketiga dengan menggunanakan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 375,6 Rpm, dan kemudian pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 383,2 Rpm. Selanjutnya hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 2, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram memperoleh hasil sebesar 414,8 Rpm, pada pengujian kedua dengan menggunakan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 412 Rpm, kemudian pada pengujian ketiga dengan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 399.4 Rpm, dan selanjutnya pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 376 Rpm. 1 Semi-Circle 0,8 0,6 Elliptic 1 0,4 Elliptic 2 0,2 b. Hubungan antara Beban Terhadap Efisiensi 0 300 400 500 600 BEBAN (gram) Pengujian yang dilakukan adalah mencari performa variasi bentuk sudu dan sudut turbin pelton yang dinilai dari dari besarnya Efisiensi. BEBAN (gram) - EFISIENSI (%) 80 70 EFISIENSI (%) 60 50 Semi-Circle 40 30 Elliptic 1 20 Elliptic 2 10 0 300 400 500 600 BEBAN (gram) Gambar 9. Hubungan antara Beban dengan Efisiensi. Pada Gambar 9 dengan debit aliran konstan sebanyak 0,001 >? /A menunjukan bahwa hasil dari turbin pelton sudu Semi-Circle pada pengujian pertama dengan beban sebanyak 300 gram memperoleh hasil sebesar 62 %, pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 57,1 %, kemudian pada pengujian ketiga melalui beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 55 %, dan kemudian pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh sebesar 51,8 %. Kemudian hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 1, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram mendapat hasil sebesar 59 %, kemudian pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 64,1 %, pada pengujian ketiga dengan menggunanakan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 65,4 %, dan kemudian pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 68,5 %. Selanjutnya hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 2, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram memperoleh hasil sebesar 48,8 %, pada pengujian kedua dengan menggunakan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 54 %, kemudian pada pengujian ketiga dengan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 57,8 %, dan Jurnal Teknik Mesin – AutoMech Gambar 10. Hubungan antara Beban dengan Torsi. Pada grafik 4.3 dengan debit aliran konstan sebanyak 0,001 >? /A menunjukan bahwa hasil dari turbin pelton sudu Semi-Circle pada pengujian pertama dengan beban sebanyak 300 gram memperoleh hasil sebesar 0,8905 N.m, pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 0,9412 N.m, kemudian pada pengujian ketiga melalui beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 1,1141 N.m, dan kemudian pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh sebesar 1,2974 N.m. Kemudian hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 1, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram mendapat hasil sebesar 1,0166 N.m, kemudian pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 1,2298 N.m, pada pengujian ketiga dengan menggunanakan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 1,3923 N.m, dan kemudian pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 1,4313 N.m. Selanjutnya hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 2, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram memperoleh hasil sebesar 0,9399 N.m, pada pengujian kedua dengan menggunakan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 1,0478 N.m, kemudian pada pengujian ketiga dengan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 1,1557 N.m, dan selanjutnya pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 1,2896 N.m. d. Hubungan antara Beban Terhadap Daya Pengujian yang dilakukan adalah mencari performa variasi bentuk sudu dan sudut turbin pelton yang dinilai dari dari besarnya daya. Agustus 2021 Vol 1 No. 1 36 f. BEBAN (gram) - DAYA (watt) Tabel Rata-Rata Perhitungan Data Performa Turbin Pelton. 80 70 Tabel 1. Data hasil rata-rata Variasi Sudu Semi-Circle DAYA (watt) 60 50 Semi-Circle 40 30 Elliptic 1 20 Elliptic 2 NO DEBIT AIR (m3/s) BEBAN (gram) RPM EFISIENSI (%) TORSI (N.m) DAYA (watt) 1 0.001 300 555,8 62 0,8905 61,9 2 0.001 400 485,6 57,1 0,9412 57,1 3 0.001 500 394,4 55 1,1141 54,9 4 0,001 600 318,8 51,8 1,2974 51,7 10 0 300 400 500 600 BEBAN (gram) Gambar 11. Hubungan antara Beban dengan Daya. Pada grafik 4.3 dengan debit aliran konstan sebanyak 0,001 >? /A menunjukan bahwa hasil dari turbin pelton sudu Semi-Circle pada pengujian pertama dengan beban sebanyak 300 gram memperoleh hasil sebesar 61,9 watt, pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 57,1 watt, kemudian pada pengujian ketiga melalui beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 54,9 watt, dan kemudian pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh sebesar 51,7 watt. Kemudian hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 1, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram mendapat hasil sebesar 58,9 watt, kemudian pada pengujian kedua dengan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 64 watt, pada pengujian ketiga dengan menggunanakan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 65,3 watt, dan kemudian pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 68,4 watt. Selanjutnya hasil pengambilan data pada variasi sudu Elliptic 2, pada pengujian pertama dengan beban 300 gram memperoleh hasil sebesar 48,7 watt, pada pengujian kedua dengan menggunakan beban 400 gram memperoleh hasil sebesar 53,9 watt, kemudian pada pengujian ketiga dengan beban 500 gram memperoleh hasil sebesar 57,7 watt, dan selanjutnya pada pengujian keempat dengan beban 600 gram memperoleh hasil sebesar 60,6 watt. Tabel 2. Data hasil rata-rata Variasi Sudu Elliptic 1 NO DEBIT AIR (m3/s) BEBAN (gram) RPM EFISIENSI (%) TORSI (N.m) DAYA (watt) 1 0.001 300 464,2 59 1,0166 58,9 2 0.001 400 417,4 64,1 1,2298 64 3 0.001 500 375,6 65,4 1,3923 65,3 4 0,001 600 383,2 68,5 1,4313 68,4 Tabel 3. Data hasil rata-rata Variasi Sudu Elliptic 2 NO DEBIT AIR (m3/s) BEBAN (gram) RPM EFISIENSI (%) TORSI (N.m) DAYA (watt) 1 0.001 300 414,8 48,8 0,9399 48,7 2 0.001 400 412 54 1,0478 53,9 e. Perbedaan Variasi Bentuk Sudu dan Sudut 3 0.001 500 399,4 57,8 1,1557 57,7 Hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa, bentuk sudu yang dapat menghasilkan hasil yang maksimal adalah bentuk sudu yang terdapat pembelah tekanan airnya, dimana bentuk tersebut terdapat di sudu Elliptic 1 yang mempunyai sudut 108° dan Elliptic 2 yang mempunyai sudut 85°. Dan untuk bentuk sudut yang menghasilkan secara maksimal adalah bentuk sudut Elliptic 1 dengan sudut 108° dimana saat diberi beban 600 gram mampu menghasilan Rpm tertinggi sebesar 383,2 Rpm, hasil tersebut disebabkan laju aliran fluida di sudut IN 0,467 m/s dan OUT 1,203 m/s. 4 0,001 600 376 60,7 1,2896 60,6 4. Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian variasi bentuk sudu dan sudut pada turbin pelton saat pengambilan data, dan analisi data dapat disimpulkan bahwa pada data hasil pengujian yang di dapat variasi bentuk sudu dan sudut pada turbin pelton sangat berpengaruh terhadap Rpm, efisiensi, torsi dan daya. Dengan hasil sebagai berikut : a. Rpm terbaik pada beban min 300 gram diperoleh pada jenis sudu Semi-Circle dengan hasil sebesar 555,8 Rpm dan terendah pada sudu jenis Elliptic 2 sebesar 414,8 Rpm, pada beban max 600 gram diperoleh Rpm tertinggi pada jenis sudu Elliptic 1 dengan hasil 318,8 Rpm. Jurnal Teknik Mesin – AutoMech Agustus 2021 Vol 1 No. 1 37 b. Efisiensi terbaik pada beban min 300 gram diperoleh pada jenis sudu Semi-Circle dengan hasil sebesar 62 % dan terendah pada sudu jenis Elliptic 2 sebesar 48,8 %, pada beban max 600 gram diperoleh efisiensi tertinggi pada jenis Elliptic 1 dengan hasil 68,5 % dan terendah pada sudu jenis Semi-Circle sebesar 51,8 %. c. Torsi terbaik pada beban min 300 gram diperoleh pada jenis sudu Elliptic 1 dengan hasil sebesar 1,0166 N.m dan terendah pada sudu jenis Semi-Circle sebesar 0,8905 N.m, pada beban max 600 gram diperoleh torsi tertinggi pada jenis Elliptic 1 dengan hasil 1,4313 N.m dan terendah pada sudu jenis Semi-Circle sebesar 1,2974 N.m. d. Daya terbaik pada beban min 300 gram diperoleh pada jenis sudu Semi-Circle dengan hasil sebesar 61,9 watt dan terendah pada sudu jenis Elliptic 2 sebesar 48,7 watt, pada beban max 600 gram diperoleh daya tertinggi pada jenis Elliptic 1 dengan hasil 68,4 watt dan terendah pada sudu jenis Semi-Circle sebesar 51,7 watt. Daftar Pustaka [1] Dinisari(2016). Potensi Energi Terbarukan Indonesia Masih Besar. Www.Ekonomi.Bisni.Com. https://ekonomi.bisnis.com/read/20160613/44/557309/p otensi-energi-terbarukan indonesia-masih-besar [2] Suyesh, B., Parag, V., Keshav, D., Ahmed, A. M., & Abdul-Ghani, O. (2019). Novel trends in modelling techniques of Pelton Turbine bucket for increased renewable energy production. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 112, 87–101. https://doi.org/10.1016/j.rser.2019.05.045 [3] Kurniawan, K. E. (2016). Resume Segitiga Kecepatan. Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. https://pdfcoffee.com/segitiga-kecepatan-krisna-eka-i0413027-pdf-free.html [4] Azmi. (2014). Bab i pendahuluan. [5] Pietersz, R., Soenoko, R., & Wahyudi, S. (2013). Pengaruh Jumlah Sudu Terhadap Optimalisasi Kinerja Turbin Kinetik Roda Tunggal. In Jurnal Rekayasa Mesin (Vol. 4, Issue 3). [6] Gupta, V., Prasad, V., & Khare, R. (2016). Numerical simulation of six jet Pelton turbine model. Energy, 104, 24–32. https://doi.org/10.1016/j.energy.2016.03.110 [7] Gunarto, & Aspiyansyah. (2017). Rekayasa Model Peralatan Praktikum Turbin Pelton Dengan Type Sudu Setengah Silinder REKAYASA MODEL PERALATAN PRAKTIKUM TURBIN PELTON DENGAN TYPE SUDU SETENGAH SILINDER. Jurnal Teknik Mesin, 3(1). [8] Anagnostopoulos, J. S., & Papantonis, D. E. (2012). A fast Lagrangian simulation method for flow analysis and runner design in Pelton turbines. Journal of Jurnal Teknik Mesin – AutoMech Hydrodynamics, 24(6), 930–941. https://doi.org/10.1016/S1001-6058(11)60321-1 [9] Putra, G. A. A. (2009). PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO. [10] Simamora, M. S. (2014). Perancangan alat uji prestasi turbin pelton. [11] Yani, A., Susanto, B., & Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknologi Industri Bontang, J. (2018). Analisis jumlah sudu mangkuk terhadap kinerja turbin pelton pada alat praktikum turbin air. 7(2). [12] Mulyadi. (2014). 704-1704-1-PB (JURNAL 5). 18–22. [13] Yani, A. (2017). Rancang bangun alat praktikum turbin air dengan pengujian bentuk sudu terhadap torsi dan daya turbin yang dihasilkan. 1(1), 22–29. [14] Irawan, D. (2014). Prototype turbin pelton sebagai energi alternatif mikrohidro di lampung (Vol. 3, Issue 1). [16] Židonis, A., & Aggidis, G. A. (2015). State of the art in numerical modelling of Pelton turbines. In Renewable and Sustainable Energy Reviews (Vol. 45, pp. 135– 144).ElsevierLtd.https://doi.org/10.1016/j.rser.2015.01. 037 Agustus 2021 Vol 1 No. 1 38 Halaman ini sengaja dikosongkan Jurnal Teknik Mesin – AutoMech Agustus 2021 Vol 1 No. 1