Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Pendahuluan Edema pulmonum atau edema paru adalah akumulasi cairan yang berlebihan di dalam sel, ruang antar sel, dan rongga alveoli paru. Edema paru merupakan masalah yang umum ditemukan pada penyakit akut anak sebagai akibat sekuel dari beberapa proses patologi yang berbeda-beda. 1 Edema paru secara klasik dikategorikan berdasarkan patofisiologinya, yaitu edema paru hidrostatik dan edema paru permeabilitas. Edema paru hidrostatik (tekanan tinggi, transudatif, atau kardiogenik) ditandai dengan peningkatan tekanan mikrovaskuler paru yang menyebabkan transudasi cairan melalui endotel ke ruang antar sel paru dan kemudian ke ruang alveolar. Pada edema paru permeabilitas (tekanan rendah, eksudatif, atau non kardiogenik), trauma pada endotel mikrovaskuler memungkinkan cairan kaya protein memasuki ruang ekstravaskuler. 2 Pada penelitian selama periode delapan tahun, dijumpai prevalensi edema paru kardiogenik unilateral sebesar 89% dan edema paru kardiogenik bilateral 6%. 3 Sedangkan insidens edema paru non kardiogenik seperti edema paru reekspansi sebesar 1% namun kematian dapat mencapai 20%. 4 Hampir 80% berat paru normal terdiri dari cairan, dimana 25% dari air ini berada dalam sirkulasi paru dan cairan ekstravaskuler di dalam ruang interstisial dan limfatik paru. Distribusi cairan pada tingkat kapiler alveolar melibatkan empat kompartemen yaitu vaskuler, interstisial, alveolar, dan limfatik. Terdapat aliran cairan yang terus menerus dari kompartemen vaskuler, melalui interstisial ke kompartemen limfatik. Adanya penumpukan cairan ekstravaskuler ini akan mengakibatkan menurunnya komplians paru, meningkatkan tahanan jalan nafas, mengganggu pertukaran gas, dan pada akhirnya dapat mengakibatkan gagal nafas. 5 Tujuan dari penulisan referat ini adalah untuk menjelaskan tentang patogenesis, patofisiologi, etiologi, diagnosis, dan tatalaksana edema paru pada anak. Patogenesis Edema paru terjadi bila kecepatan aliran cairan dari vaskuler ke interstisial melebihi kecepatan pembersihan dengan reabsorbsi yang dilakukan sistem limfatik. Edema interstisial terjadi lebih dahulu, kemudian cairan masuk melalui membran epitel menyebabkan terjadinya edema alveoli. Hal ini dapat disebabkan bila cairan mencapai membran epitel alveolar atau cairan memasuki interstisial peribronkial dan kemudian melalui epitel bronkiolus terminal yang lebih permeabel dan kembali ke alveoli. 5
ST4S39-V1 STRATEGIC SYSTEMS THINKING
ST4S39-V1 STRATEGIC SYSTEMS THINKING- ASSIGNMENT 22009 •
OBJECTIVE AND KEY RESULTS: CRIANDO SINERGIA, ALINHAMENTO E ENGAJAMENTO COM OKR
OBJECTIVE AND KEY RESULTS: CRIANDO SINERGIA, ALINHAMENTO E ENGAJAMENTO COM OKR2018 •
Molecular Plant-Microbe Interactions®
Expression Studies of Superoxide Dismutases in Nodules and Leaves of Transgenic Alfalfa Reveal Abundance of Iron-Containing Isozymes, Posttranslational Regulation, and Compensation of Isozyme Activities2001 •
Frontiers in psychiatry
Prevalence and associated factors of premenstrual dysphoric disorder among high school students in Finote Selam town, northwest Ethiopia2024 •
Digestive and Liver Disease
Wilson disease: Many guidelines but still many unsolved doubts2021 •
Journal of Neurophysiology
Functional connectivity in the neuromuscular system underlying bimanual coordination2016 •