Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang diharapkan membawa dampak terhadap k... more Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Kurikulum hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang ditetapkan. Kurikulum bukan sebagai tujuan akhir. Seiring dengan perubahan masyarakat dan nilai-nilai budaya, serta perubahan kondisi dan perkembangan peserta didik, maka kurikulum juga mengalami perubahan. Masalah-masalah inovasi kurikulum berkaitan dengan azas relevansi antara bahan pembelajaran dengan kebutuhan siswa, antara kualitas pembelajaran di sekolah dengan pengguna lulusan di lapangan pekerjaan dll. Berkaitan dengan mutu secara kognitif, afektif, dan psikomotorik, sedangkan pemerataan yang berhubungan dengan kesempatan dan peluang, kemudianefisiensi dari segi internal dan eksternal. Munculna inovasi beragam, Hamalik (l992)menjelaskan bahwa: 1) ada inovasi yang dikembangkan untuk menjawab permasalahan relevansi seperti program muatan lokal dalam kurikulum sekolah dasar dan sekolah lanjutan, 2) ada inovasi yang diarahkan untuk menjawab tantangan pemerataan pendidikan seperti Universitas terbuka, SMP Terbuka dan Program Paket B pada pendidikan luar sekolah., 3) Inovasi yang lebih dititikberatkan pada upaya menanggulangi permasalahan kurang memadainya mutu lulusan, seperti KBK, sistem Modul, 4) Inovasi yangberkaitan pada misi utamanya adalah menjawab permasalahan efesiensi pendidikan seperti sistem maju berkelanjutan dan sistem sekolah kecil. KBK beroreantasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual saja, melainkan bagaimana pengetahuan itu dipahaminya dapat mewarnai perilaku yang ditampilkan dalam kehidupan nyata. Gordon (l988) menyarankan beberapa aspek yang harusterkandung dalam kompetensi sebagai berikut: 1) Pengetahuan (knowledge), yaitu pengetahuan untuk melakukan proses berfikir.; 2) Pemahaman (understanding). Yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki individu. Keterampilan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas yang dibebankan; 4) Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini sehingga akan mewarnai dalam segala tindakannya; 5) Sikap (attitude), yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsang yang datang dari luar, perasaan senang atau tidak senang terhadap sesuatu masalah; 6) Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan untuk mempelajari materi pelajaran. Daftar pustaka Suherman, A. Inovasi Kurikulum (online)
Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk meng... more Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat di jadikan balikan (feedback) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai " a process for describing an evaluand and judging its merit and worth ". (suatu proses untuk menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya). Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif. Fungsi Evaluasi Pembalajaran Pertama, untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran. Sebagaimana Anda ketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan, guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran harus diarahkan kepada semua komponen pembelajaran tersebut.Kedua, untuk akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa " akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan ". Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan. Daftar Pustaka Guba & Lincoln, (1981) We define evaluation as a process for describing an evaluand and judging its merit and worth
Pembelajaran (intruction) adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalu... more Pembelajaran (intruction) adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan terencana untuk mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang aga bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu, unsur utama pembelajaran adalah siswa. Pendekatan (approach)pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum (Rusman, 2011: 132). Roy Killen (Sanjaya, 2009: 127) mengemukakan dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu, 1) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach); 2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Model pembelajaran ini menurunkan strategi pembelajaran ekspositori, yakni strategi pembelajaran yang menekankan proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa mampu menguasai materi pelajaransecara optimal (Sanjaya, 2009: 179). Syaiful Bahri Djamarah (2006: 21), mengemukakan garis besar prosedur penerapan strategi pembelajaran ekspositori sebagai berikut.1) Preparasi, yakni guru mempersiapkan bahan pelajaran selengkapnya secara sistematis dan rapi; 2) Apersepsi, yakni guru memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada materi yang akan diajarkan; 3) Presentasi, yakni guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah dipersiapkan guru; 4) Resitasi, yakni guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari, baik secara lisan maupun tulisan.
Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan menusia untuk menghadapi perubahan lingkung... more Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan menusia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu, oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan belajar, dimana didalamnua termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan dan perkembangan globalisasi. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan terencana untuk mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang agar bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu, unsur utama pembelajaran adalah siswa bukan guru. Pembelajaran dapat efektif apabila mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai denganindikatorpencapaian. Untuk mengetahui bagaimana memperoleh hasil yang efektif dalam proses pembelajaran, maka sangat penting untuk mengetahui cirri-cirinya. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis. Dan secara fisik, misalnya 1) menyusun intisari pelajaran, membuat petadan lain-lain; 2) Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup; 3) Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas. Semakin tinggi motivasi seorang guru akan mendorong siswa untuk giat dalam belajar; 4) Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain; 5) Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata; 6) Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada diri orang lain; 7) Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika diperlukan Daftar Pustaka
Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakuppemberian nilai, atribut, apresiasi, dan... more Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakuppemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan serta pemberian solusi atas permasalahan yang ditemukan. Definisi evaluasi kurikulum menurut para ahli, 1) Tyler (1949) evaluasi kurikulum adlah upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar (behavior); 2) Worthen and Sanders (1987) evaluasi adalah pengumpulan informasi untuk membantu mengambil keputusan dan didalamnya terdapat perbedaan mengenaisiapa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan; 3) Cronbach (1980) evaluasi kurikulum adalah pemeriksaan sistematis terhadap peristiwa yang terjadi pada waktu suatu kurikulum dilaksanakan dan akibat dari pelaksanaan pengembangan kurikulum tersebut. Tujuan dari diadakannya evaluasi kurikulum adalah 1) untuk perbaikan program; untuk pertanggung jawaban kepada semua pihak yang berwenang; 3) untuk penentuan tindak lanjut hasil pengembangan. Model Evaluasi Kurikulum saat ini digolongkan kedalam empat rumpun model diantaranya golongan, 1) Measurement; 2) Congruence; 3) Illumination; 4) Educational System Evaluation. Mc. Neil (1977) ada dua hal yang perlu mendapatkan jawaban dari penilaian kurikulum yaitu 1) apakah kegiatan yang dikembangkan dan diorganisasikan itu memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan yang di cita-citakan dan; 2) apakah kurikulum yang ttelah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya.
Ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum, yaitu pendekatan administr... more Ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum, yaitu pendekatan administrarif dan pendekatan akar rumput. Pendekatan pertama yaitu pendekatan pengembangan kurikulum dengan sistem komando dari atas ke bawah (top-down), sedangkan pendekatan kedua, yaitu pengembangan kurikulum yang diawali oleh inisiatif dari bawah lalu disebar luas kan pada tingkatan yang lebih luas, sering juga di namakan pendekatan pengembangan kurikulum dari bawah ke atas. Pendekatan Administratif disebut pendekatan top-down karena pengembanga kurikulum muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan atau dari para pemegang kebijakan pendidikan seperti Menteri pendidikan, Dirjen Dikdasmen atau Kepala Dinas Pensisikan. Selanjutnya dengan menggunakan semacam garis komando, pengembangan kurikulum menetes kebawah. Oleh karena dimulai dari atas itulahm pendekatan ini dinamakan Line Staff Model. Pendekatan Akar rumput biasanya diawali dari keresahan guru tentang kurikulum yang berlaku, selanjutnya mereka memiliki kebutuhan dan keinginan untuk memperbarui atau menyempurnakan. Tugas para administrator dalam pengembangan model ini. tidak lagi berperan sebagai pengendali pengembangan kurikulum, akan tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator. Perubahan atau penyempurnaan kurikulum bisa dimulai oleh guru secara individual atau penyempurnaan kurikulum bisa dimulai oleh guru secara individual atau bisa juga oleh kelompok guru, misalnya kelompok guru mata elajaran dari beberapa sekolah. Model pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan proses untuk membuat keputusan dan untuk merevisi suatu program kurikulum. Berikut beberapa ahli yang mencetuskan model pengembangan kurikulum, 1) Ralph W.Tyler; 2) Hilda Taba; 3) Oliva; 4) Beauchamp.
Banyak istilah tentang kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli dan pakar pendidikan, menurut Ka... more Banyak istilah tentang kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli dan pakar pendidikan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan dan Depdiknas (2002:617), " kurikulum berarti perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan/ perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus ". Menurut UU RI no.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Kurikulum adalan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Kurikulum mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, komponen – komponen tersebut yaitu, Tujuan, Isi/materi, Strategi pembelajaran, dan evaliasi. (1)Tujuan kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum, dengan tujuan yang jelas maka akan mengahasilkan suatu petunjuk untuk pemilihan bahan ajar, strategi, media dan evaluasi, juga dalam berbagai modal perkembangan kurikulum tujuan dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen-komponen yang lainnya. (2)Isi/materi menempati posisi yang penting dan juga sangat menentukan kualitas pendidikan, secara umum yang ada didalam isi/materi merupakan pengetahuan ilmiah yaitu fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan yang perlu disampaikan kepada siswa. (3)Strategi pembelajaran merupakan bagian integral dalam pengkajian tentang kurikulum. Pada dasarnya ada dua jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) dan berorientasi kepada siswa (student oriented). Strategi pertama disebut model ekspositori atau model informasi, sedangkan strategi kedua disebut model inkuiri atau problem solving. (4)Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum.selain itu hasil dari evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan pengambilan keputusan kurikulum dan pendidikan. Kualitas suatu kurikulum dapat di lihat dari komponen program, proses, pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Tujuan merupakan tuntutan pertama yang harus ditentukan oleh suatu lembaga pendidikan ataupun non-pendidikan setelah menemukan tujuan maka apa yang akan mengisi dari tujuan tersebut setelah itu bagaiman cara kita mewujudkan tujuan tersebut dan diakhir periode kita lakukan evaluasi, apakah kurikulum itu dapat diterusakan atau harus diperbaharui kembali agar dapat meningkatkan mutu dari lembaga tersebut.
Menurut Roberts M (2014), 'Kurikulum dapat didefinisikan sebagai jumlah dari kegiatan belajar dan... more Menurut Roberts M (2014), 'Kurikulum dapat didefinisikan sebagai jumlah dari kegiatan belajar dan mengalami bahwa siswa memiliki di bawah naungan atau arah sekolah. ' Ia percaya bahwa Kurikulum meliputi pendidikan umum (akademik) serta karir dan pendidikan teknis. Saya termasuk kursus dan pengalaman terkait dengan persiapan untuk hidup dan untuk mencari nafkah. Kurikulum merupakan suatu jalan untuk mencapai tujuan, atau sebuah rancangan yang dibuat untuk menjalankan suatu kegiatan yang berhubungan dengan Pendidikan di Sekolah formal, sekolah formal memiliki Kurikulum yang di susun secara sistematis dan jelas serta rinci, karena kurikulum merupakan suatu syarat untuk dapat terbentuknya pendidikan disekolah, jika tidak ada kurikulum mungkin pelaksanaan pendidikan tidak akan bisa di jalankan secara maksimal., karena kurikulum didlamnya terdapat bahan ajaran yang harus disampaikan kepada semua siswa dengan cara dan penilaian yang sesuai dengan keputusan yang telah ditentukan. Pelaksanaanya kurikulum selalu diawasi dan diamati juga dinilai apakah pelaksanaanya sudah sesuai atau belum dalam penerapannya di sekolah, kurikulum terus berkembang seiring dengan terus berkembangnya zaman. Kurikulum di Indonesia mulai berdiri sejak tahun 1947, Orientasi Rencana Pelajaran (Kurikulum) 1947 tidak menekankan pada pendidikan pemikiran tetapi tujuan utamanya adalah pendidikn watak, kesadaran bernegara dan bermasyrakat. Tahun 1952 berubah menjadi Rentjana pelajaran terurai (Kurikulum) 1952, kurikulum 1952 sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional, dan yang paling menonjol dalam kurikulum ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Tahun 1964 berubah lagi dan yang menjadi ciri dari kurikulum 1964 adalah pemerintah menginginkan agar rakyatnya memiliki pengetahuan akademik untuk memasuuki jenjang SD. Tahun 1968 kurikulum berubah karena adanya pembaharuan adanya perubahan struktur kurikulum dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Tahun 1975 kurikulum di perbaharui lagi agar pendidikan lebih efektif dan efisien. Tahun 1984 terbentuk kurikulu yang disempurnkan dari tahun 1975 dan tetap disebut kurikulum 1975. Tahun 1994 kurikulum diperbarui lagi dengan memasukan pembelajaran dari muatan nasional sampai lokal dan sangat berat juga padat bagi para siswa sampai tahun 1999. Tahun 2004 disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Suatu program pendidikan berbasiskompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemil pemilihan kompetensi yang sesuai, spesifikasi indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan kompetensi dan pengembangan pembelajaran. Tahun 2006 kurikulum KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Tujuan dari KTSP ini melliputi tujuan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Kurikulum tahun 2013 merupakan suatu modifikasi, implementasi dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang belum dapat di tentukan bagaimana hasil yang pasti adalah kurikulum 2013 sudah ada peningkatan daripada kurikulum sebelumnya. Kurikulum sangatlah penting bagi pendidikan dan tanpa adanya kurikulum pendidikan tidak akan bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan, karena kurikulum adalah akar dari pendidikan yang akan berjalan disekolah-sekolah, dengan kurikulum yang baik akan mendapatkan hasil yang baik juga. Daftar pustaka
Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang diharapkan membawa dampak terhadap k... more Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Kurikulum hanyalah alat atau instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran yang ditetapkan. Kurikulum bukan sebagai tujuan akhir. Seiring dengan perubahan masyarakat dan nilai-nilai budaya, serta perubahan kondisi dan perkembangan peserta didik, maka kurikulum juga mengalami perubahan. Masalah-masalah inovasi kurikulum berkaitan dengan azas relevansi antara bahan pembelajaran dengan kebutuhan siswa, antara kualitas pembelajaran di sekolah dengan pengguna lulusan di lapangan pekerjaan dll. Berkaitan dengan mutu secara kognitif, afektif, dan psikomotorik, sedangkan pemerataan yang berhubungan dengan kesempatan dan peluang, kemudianefisiensi dari segi internal dan eksternal. Munculna inovasi beragam, Hamalik (l992)menjelaskan bahwa: 1) ada inovasi yang dikembangkan untuk menjawab permasalahan relevansi seperti program muatan lokal dalam kurikulum sekolah dasar dan sekolah lanjutan, 2) ada inovasi yang diarahkan untuk menjawab tantangan pemerataan pendidikan seperti Universitas terbuka, SMP Terbuka dan Program Paket B pada pendidikan luar sekolah., 3) Inovasi yang lebih dititikberatkan pada upaya menanggulangi permasalahan kurang memadainya mutu lulusan, seperti KBK, sistem Modul, 4) Inovasi yangberkaitan pada misi utamanya adalah menjawab permasalahan efesiensi pendidikan seperti sistem maju berkelanjutan dan sistem sekolah kecil. KBK beroreantasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi pelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual saja, melainkan bagaimana pengetahuan itu dipahaminya dapat mewarnai perilaku yang ditampilkan dalam kehidupan nyata. Gordon (l988) menyarankan beberapa aspek yang harusterkandung dalam kompetensi sebagai berikut: 1) Pengetahuan (knowledge), yaitu pengetahuan untuk melakukan proses berfikir.; 2) Pemahaman (understanding). Yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki individu. Keterampilan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas yang dibebankan; 4) Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini sehingga akan mewarnai dalam segala tindakannya; 5) Sikap (attitude), yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsang yang datang dari luar, perasaan senang atau tidak senang terhadap sesuatu masalah; 6) Minat (interest), yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan untuk mempelajari materi pelajaran. Daftar pustaka Suherman, A. Inovasi Kurikulum (online)
Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk meng... more Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat di jadikan balikan (feedback) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Guba dan Lincoln (1985 : 35), mendefinisikan evaluasi sebagai " a process for describing an evaluand and judging its merit and worth ". (suatu proses untuk menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna dan nilainya). Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan khusus evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi program komprehensif. Fungsi Evaluasi Pembalajaran Pertama, untuk perbaikan dan pengembangan sistem pembelajaran. Sebagaimana Anda ketahui bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen, seperti tujuan, materi, metoda, media, sumber belajar, lingkungan, guru dan peserta. Dengan demikian, perbaikan dan pengembangan pembelajaran harus diarahkan kepada semua komponen pembelajaran tersebut.Kedua, untuk akreditasi. Dalam UU.No.20/2003 Bab 1 Pasal 1 Ayat 22 dijelaskan bahwa " akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dalam satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan ". Salah satu komponen akreditasi adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai dasar akreditasi lembaga pendidikan. Daftar Pustaka Guba & Lincoln, (1981) We define evaluation as a process for describing an evaluand and judging its merit and worth
Pembelajaran (intruction) adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalu... more Pembelajaran (intruction) adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan terencana untuk mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang aga bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu, unsur utama pembelajaran adalah siswa. Pendekatan (approach)pembelajaran merupakan titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum (Rusman, 2011: 132). Roy Killen (Sanjaya, 2009: 127) mengemukakan dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu, 1) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach); 2) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Model pembelajaran ini menurunkan strategi pembelajaran ekspositori, yakni strategi pembelajaran yang menekankan proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa mampu menguasai materi pelajaransecara optimal (Sanjaya, 2009: 179). Syaiful Bahri Djamarah (2006: 21), mengemukakan garis besar prosedur penerapan strategi pembelajaran ekspositori sebagai berikut.1) Preparasi, yakni guru mempersiapkan bahan pelajaran selengkapnya secara sistematis dan rapi; 2) Apersepsi, yakni guru memberikan uraian singkat untuk mengarahkan perhatian siswa kepada materi yang akan diajarkan; 3) Presentasi, yakni guru menyajikan bahan dengan cara memberikan ceramah atau menyuruh siswa membaca bahan yang telah dipersiapkan guru; 4) Resitasi, yakni guru bertanya dan siswa menjawab sesuai dengan bahan yang dipelajari, baik secara lisan maupun tulisan.
Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan menusia untuk menghadapi perubahan lingkung... more Belajar merupakan hal terpenting yang harus dilakukan menusia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu, oleh karena itu hendaknya seseorang mempersiapkan dirinya untuk menghadapi kehidupan yang dinamis dan penuh persaingan dengan belajar, dimana didalamnua termasuk belajar memahami diri sendiri, memahami perubahan dan perkembangan globalisasi. Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan terencana untuk mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang agar bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu, unsur utama pembelajaran adalah siswa bukan guru. Pembelajaran dapat efektif apabila mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan sesuai denganindikatorpencapaian. Untuk mengetahui bagaimana memperoleh hasil yang efektif dalam proses pembelajaran, maka sangat penting untuk mengetahui cirri-cirinya. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik. Aktif secara mental ditunjukkan dengan mengembangkan kemampuan intelektualnya, kemampuan berfikir kritis. Dan secara fisik, misalnya 1) menyusun intisari pelajaran, membuat petadan lain-lain; 2) Metode yang bervariasi, sehingga mudah menarik perhatian siswa dan kelas menjadi hidup; 3) Motivasi guru terhadap pembelajaran di kelas. Semakin tinggi motivasi seorang guru akan mendorong siswa untuk giat dalam belajar; 4) Suasana demokratis di sekolah, yakni dengan menciptakan lingkungan yang saling menghormati, dapat mengerti kebutuhan siswa, tenggang rasa, memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, menghargai pendapat orang lain; 5) Pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengan kehidupan nyata; 6) Interaksi belajar yang kondusif, dengan memberikan kebebasan untuk mencari sendiri, sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab yang besar pada pekerjaannya dan lebih percaya diri sehingga anak tidak menggantungkan pada diri orang lain; 7) Pemberian remedial dan diagnosa pada kesulitan belajar yang muncul, mencari faktor penyebab dan memberikan pengajaran remedial sebagai perbaikan, jika diperlukan Daftar Pustaka
Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakuppemberian nilai, atribut, apresiasi, dan... more Evaluasi adalah proses penilaian yang sistematis mencakuppemberian nilai, atribut, apresiasi, dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi-solusi atas permasalahan serta pemberian solusi atas permasalahan yang ditemukan. Definisi evaluasi kurikulum menurut para ahli, 1) Tyler (1949) evaluasi kurikulum adlah upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar (behavior); 2) Worthen and Sanders (1987) evaluasi adalah pengumpulan informasi untuk membantu mengambil keputusan dan didalamnya terdapat perbedaan mengenaisiapa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan; 3) Cronbach (1980) evaluasi kurikulum adalah pemeriksaan sistematis terhadap peristiwa yang terjadi pada waktu suatu kurikulum dilaksanakan dan akibat dari pelaksanaan pengembangan kurikulum tersebut. Tujuan dari diadakannya evaluasi kurikulum adalah 1) untuk perbaikan program; untuk pertanggung jawaban kepada semua pihak yang berwenang; 3) untuk penentuan tindak lanjut hasil pengembangan. Model Evaluasi Kurikulum saat ini digolongkan kedalam empat rumpun model diantaranya golongan, 1) Measurement; 2) Congruence; 3) Illumination; 4) Educational System Evaluation. Mc. Neil (1977) ada dua hal yang perlu mendapatkan jawaban dari penilaian kurikulum yaitu 1) apakah kegiatan yang dikembangkan dan diorganisasikan itu memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan yang di cita-citakan dan; 2) apakah kurikulum yang ttelah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya.
Ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum, yaitu pendekatan administr... more Ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan kurikulum, yaitu pendekatan administrarif dan pendekatan akar rumput. Pendekatan pertama yaitu pendekatan pengembangan kurikulum dengan sistem komando dari atas ke bawah (top-down), sedangkan pendekatan kedua, yaitu pengembangan kurikulum yang diawali oleh inisiatif dari bawah lalu disebar luas kan pada tingkatan yang lebih luas, sering juga di namakan pendekatan pengembangan kurikulum dari bawah ke atas. Pendekatan Administratif disebut pendekatan top-down karena pengembanga kurikulum muncul atas inisiatif para pejabat pendidikan atau dari para pemegang kebijakan pendidikan seperti Menteri pendidikan, Dirjen Dikdasmen atau Kepala Dinas Pensisikan. Selanjutnya dengan menggunakan semacam garis komando, pengembangan kurikulum menetes kebawah. Oleh karena dimulai dari atas itulahm pendekatan ini dinamakan Line Staff Model. Pendekatan Akar rumput biasanya diawali dari keresahan guru tentang kurikulum yang berlaku, selanjutnya mereka memiliki kebutuhan dan keinginan untuk memperbarui atau menyempurnakan. Tugas para administrator dalam pengembangan model ini. tidak lagi berperan sebagai pengendali pengembangan kurikulum, akan tetapi hanya sebagai motivator dan fasilitator. Perubahan atau penyempurnaan kurikulum bisa dimulai oleh guru secara individual atau penyempurnaan kurikulum bisa dimulai oleh guru secara individual atau bisa juga oleh kelompok guru, misalnya kelompok guru mata elajaran dari beberapa sekolah. Model pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan proses untuk membuat keputusan dan untuk merevisi suatu program kurikulum. Berikut beberapa ahli yang mencetuskan model pengembangan kurikulum, 1) Ralph W.Tyler; 2) Hilda Taba; 3) Oliva; 4) Beauchamp.
Banyak istilah tentang kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli dan pakar pendidikan, menurut Ka... more Banyak istilah tentang kurikulum yang dikemukakan oleh para ahli dan pakar pendidikan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan dan Depdiknas (2002:617), " kurikulum berarti perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan/ perangkat mata kuliah mengenai bidang keahlian khusus ". Menurut UU RI no.20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Kurikulum adalan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu Kurikulum mempunyai komponen-komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, komponen – komponen tersebut yaitu, Tujuan, Isi/materi, Strategi pembelajaran, dan evaliasi. (1)Tujuan kurikulum menggambarkan kualitas manusia yang terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum, dengan tujuan yang jelas maka akan mengahasilkan suatu petunjuk untuk pemilihan bahan ajar, strategi, media dan evaluasi, juga dalam berbagai modal perkembangan kurikulum tujuan dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan komponen-komponen yang lainnya. (2)Isi/materi menempati posisi yang penting dan juga sangat menentukan kualitas pendidikan, secara umum yang ada didalam isi/materi merupakan pengetahuan ilmiah yaitu fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan yang perlu disampaikan kepada siswa. (3)Strategi pembelajaran merupakan bagian integral dalam pengkajian tentang kurikulum. Pada dasarnya ada dua jenis strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) dan berorientasi kepada siswa (student oriented). Strategi pertama disebut model ekspositori atau model informasi, sedangkan strategi kedua disebut model inkuiri atau problem solving. (4)Evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum.selain itu hasil dari evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan pengambilan keputusan kurikulum dan pendidikan. Kualitas suatu kurikulum dapat di lihat dari komponen program, proses, pelaksanaan dan hasil yang dicapai. Tujuan merupakan tuntutan pertama yang harus ditentukan oleh suatu lembaga pendidikan ataupun non-pendidikan setelah menemukan tujuan maka apa yang akan mengisi dari tujuan tersebut setelah itu bagaiman cara kita mewujudkan tujuan tersebut dan diakhir periode kita lakukan evaluasi, apakah kurikulum itu dapat diterusakan atau harus diperbaharui kembali agar dapat meningkatkan mutu dari lembaga tersebut.
Menurut Roberts M (2014), 'Kurikulum dapat didefinisikan sebagai jumlah dari kegiatan belajar dan... more Menurut Roberts M (2014), 'Kurikulum dapat didefinisikan sebagai jumlah dari kegiatan belajar dan mengalami bahwa siswa memiliki di bawah naungan atau arah sekolah. ' Ia percaya bahwa Kurikulum meliputi pendidikan umum (akademik) serta karir dan pendidikan teknis. Saya termasuk kursus dan pengalaman terkait dengan persiapan untuk hidup dan untuk mencari nafkah. Kurikulum merupakan suatu jalan untuk mencapai tujuan, atau sebuah rancangan yang dibuat untuk menjalankan suatu kegiatan yang berhubungan dengan Pendidikan di Sekolah formal, sekolah formal memiliki Kurikulum yang di susun secara sistematis dan jelas serta rinci, karena kurikulum merupakan suatu syarat untuk dapat terbentuknya pendidikan disekolah, jika tidak ada kurikulum mungkin pelaksanaan pendidikan tidak akan bisa di jalankan secara maksimal., karena kurikulum didlamnya terdapat bahan ajaran yang harus disampaikan kepada semua siswa dengan cara dan penilaian yang sesuai dengan keputusan yang telah ditentukan. Pelaksanaanya kurikulum selalu diawasi dan diamati juga dinilai apakah pelaksanaanya sudah sesuai atau belum dalam penerapannya di sekolah, kurikulum terus berkembang seiring dengan terus berkembangnya zaman. Kurikulum di Indonesia mulai berdiri sejak tahun 1947, Orientasi Rencana Pelajaran (Kurikulum) 1947 tidak menekankan pada pendidikan pemikiran tetapi tujuan utamanya adalah pendidikn watak, kesadaran bernegara dan bermasyrakat. Tahun 1952 berubah menjadi Rentjana pelajaran terurai (Kurikulum) 1952, kurikulum 1952 sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional, dan yang paling menonjol dalam kurikulum ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Tahun 1964 berubah lagi dan yang menjadi ciri dari kurikulum 1964 adalah pemerintah menginginkan agar rakyatnya memiliki pengetahuan akademik untuk memasuuki jenjang SD. Tahun 1968 kurikulum berubah karena adanya pembaharuan adanya perubahan struktur kurikulum dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Tahun 1975 kurikulum di perbaharui lagi agar pendidikan lebih efektif dan efisien. Tahun 1984 terbentuk kurikulu yang disempurnkan dari tahun 1975 dan tetap disebut kurikulum 1975. Tahun 1994 kurikulum diperbarui lagi dengan memasukan pembelajaran dari muatan nasional sampai lokal dan sangat berat juga padat bagi para siswa sampai tahun 1999. Tahun 2004 disebut juga Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Suatu program pendidikan berbasiskompetensi harus mengandung tiga unsur pokok, yaitu pemil pemilihan kompetensi yang sesuai, spesifikasi indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan kompetensi dan pengembangan pembelajaran. Tahun 2006 kurikulum KTSP (kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Tujuan dari KTSP ini melliputi tujuan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Kurikulum tahun 2013 merupakan suatu modifikasi, implementasi dan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang belum dapat di tentukan bagaimana hasil yang pasti adalah kurikulum 2013 sudah ada peningkatan daripada kurikulum sebelumnya. Kurikulum sangatlah penting bagi pendidikan dan tanpa adanya kurikulum pendidikan tidak akan bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan, karena kurikulum adalah akar dari pendidikan yang akan berjalan disekolah-sekolah, dengan kurikulum yang baik akan mendapatkan hasil yang baik juga. Daftar pustaka
Uploads
Papers