Skip to main content
Anis Ilahi
  • Indonesia
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil usaha yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalamannya. Sejalan dengan itu Hamalik (2009, hlm. 36) menyatakan bahwa "belajar adalah modifikasi atau memperteguh... more
Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil usaha yang dilakukan secara sadar berdasarkan pengalamannya. Sejalan dengan itu Hamalik (2009, hlm. 36) menyatakan bahwa "belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman". Perubahan perilaku tersebut sebagai perubahan perilaku belajar secara kognitif, afektif dan psikomotor ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, belajar pada hakikatnya merupakan perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah melaksanakan aktivitas belajar. Menurut Bloom dalam Sagala (2003, hlm. 34), "belajar adalah perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, sebagai masayarakat maupun sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa".
Abstrak Permasalahan mengenai guru yang bukan saja dalam menyusun dokumen kurikulum dan juga tidak hanya berkutat dengan prinsip-prinsip pengajaran dan kaidah belajar mengajar, tetapi juga meletakan hakekat guru sebagai konseptor,... more
Abstrak Permasalahan mengenai guru yang bukan saja dalam menyusun dokumen kurikulum dan juga tidak hanya berkutat dengan prinsip-prinsip pengajaran dan kaidah belajar mengajar, tetapi juga meletakan hakekat guru sebagai konseptor, kreator, desainer kurikulum dan planner kegiatan pembelajaran tanpa kehilangan landasan filosofi pendidikan dan pegangan prinsip-prinsip pedagogi yang memandang siswa sebagai subjek didik dengan meningkatkan kemampuan teknologi pada pembelajaran yang harus dimiliki untuk menghadapi abad ke-21. Teknologi sudah berkembang pesat dan tidak dapat dihindari lagi. Seorang guru tidak boleh apatis dalam menghadapi era digital ini. Kecepatan siswa dalam menguasai internet dan media sosial lain tentu sangat cepat dan guru juga harus memiliki kemampuan untuk menyeimbangkan hal tersebut. Tidak ada kata terlambat, entah itu sudah tua, tidak memiliki handphone atau laptop atau gagap teknologi. Manusia sudah ditakdirkan sebagai mahluk pembelajar dari mulai lahir sampai mati. Teknologi sudah wajib dihadirkan seorang guru ke dalam kelas agar siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. Tujuan dari tulisan ini, untuk meningkatkan kemampuan teknologi guru dalam pembelajaran dalam kompetensi guru di abad ke-21. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan instrumennya menggunakan Literatur Analisis Isi. Hasil dari tulisan ini, yaitu guru mampu menggunakan teknologi dalam pembelajarannya setelah melakukan Pelatihan Kemampuan Teknologi Guru dalam Pembelajaran untuk Meningkatkan Kompetensi Guru di Abad ke-21.
Kata kunci : Teknologi dan Pembelajaran, Kemampuan Teknologi Guru dalam Pembelajaran, Kompetensi Guru di Abad ke-21, Pelatihan