Skip to main content
Material kayu dapat menjadi alternatif yang baik karena memiliki sifat yang reversible, renewable dan memiliki kekuatan yang dapat diandalkan sehingga umum digunakan sebagai bahan konstruksi. Kayu yang sering digunakan adalah kayu jati... more
Material kayu dapat menjadi alternatif yang baik karena memiliki sifat yang reversible, renewable dan memiliki kekuatan yang dapat diandalkan sehingga umum digunakan sebagai bahan konstruksi. Kayu yang sering digunakan adalah kayu jati (Tectona grandis) karena memiliki daya tahan alami yang sangat tinggi. Pengujian material kayu umumnya memiliki kuat tarik yang lebih tinggi dibandingkan kuat tekannya. Tetapi kenyataannya, pada pengujian lentur, keruntuhan awal yang terjadi merupakan keruntuhan tarik. Hal itu dikarenakan adanya pergeseran garis netral pada saat mengalami beban lentur. Perhitungan pergeseran garis netral tidak memungkinkan jika dihitung secara langsung, sehingga dibuatlah aplikasi untuk menghitung pergeseran garis netral pada penampang balok kayu jati. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan aplikasi MATLAB dengan menggunakan data sekunder dari penelitian sebelumnya. Dari hasil penelitian ini, mendapatkan nilai faktor konversi antara tegangan aksial dengan tegangan l...
This study was aimed to investigate the creep behavior of laminated veneer lumber (LVL) Sengon, especially under the application of compression and tension stress parallel-to-the-grain. In Indonesia LVL made from the fast-growing Sengon... more
This study was aimed to investigate the creep behavior of laminated veneer lumber (LVL) Sengon, especially under the application of compression and tension stress parallel-to-the-grain. In Indonesia LVL made from the fast-growing Sengon (Paraserianthes falcataria) species is designed to be used as a substitution for solid wood in building construction. Creep test was conducted on the specimens with reference to the ASTM D143‐09 standard test methods for small clear specimens of timber. Moreover, the constant loads were made equal to about 20%, 30%, and 40% of the 60% ultimate load derived from the static test and the creep test was conducted in a chamber having an average temperature of 25C and minimum relative humidity of 65%. The results of creep test for a period of 90 days showed that the creep factors were 0.51, 0.52, and 0.41, respectively for the specimens under tension stress level of 20%, 30%, and 40%, respectively. In the case of specimen under compression stress parallel-...
Waterfront city merupakan suatu gagasan pembangunan yang mulai banyak diterapkan di negara-negara maritim termasuk Indonesia.Penggunaan beton di Indonesia tidak lepas dari bangunan-bangunan di tepi pantai ataupun bangunan air yang sering... more
Waterfront city merupakan suatu gagasan pembangunan yang mulai banyak diterapkan di negara-negara maritim termasuk Indonesia.Penggunaan beton di Indonesia tidak lepas dari bangunan-bangunan di tepi pantai ataupun bangunan air yang sering digunakan yaitu beton precast yang sering digunakan pada konstruksi dermaga ( pier,jetties ), landasan pacu pesawat di tepi pantai, mercusuar ataupun jembatan sebagai penghubung antar pulau. Adanya inovasi baru dengan menggunakan bahan tambah abu sekam padi yang berguna untukmengembangkanjenis material bahanbangunan yang bertujuan agar didapat betonyang  berkualitas tinggi, ramah lingkungan, ekonomis, tahan lama, dan mudah dalam pengerjaannya. Pada analisis pengujian XRF abu sekam padi,diperoleh kandungan terbesar yaitu SiO 2 yaitu sebesar 82,59%, yang mana menunjukkan bahwa kandungan silica yang ada pada abu sekam padi sangatlah besar. Hal ini bisa meningkatkan mutu kuat tekan beton. Metode penelitian yang dilakukan pada perawatan ( curing )terhada...
Keberadaan kayu belakangan ini semakin langka dan harganya semakin melambung tinggi. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan produk kayu rekayasa Laminated Veneer Lumber (LVL). Penelitian ini bertujuan... more
Keberadaan kayu belakangan ini semakin langka dan harganya semakin melambung tinggi. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan produk kayu rekayasa Laminated Veneer Lumber (LVL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas sambungan balok-kolom LVL dengan metode eksperimental. Sambungan ditentukan dengan bentuk kolom persegi dan balok berbentuk III dengan alat sambung baut yang diharapkan menjadi sambungan kaku (rigid connection). Pengujian dilakukan dengan penambahan beban pada ujung sambungan untuk mengetahui lendutan yang terjadi pada ujung balok. Dari hasil pengujian didapat kapasitas sambungan balok kolom LVL kayu sengon berturut-turut adalah 18,9; 19,9; dan 17,9 N/mm2. Perbandingan nilai pengujian dan analisis cukup jauh disebabkan karena sambungan yang diharapkan menjadi sambungan kaku tidak berhasil. Selisih perbandingan ini disebabkan karena pembuatan lubang baut yang tidak presisi, sehingga perlu dibuat sampel yang lebih bagus lagi a...
Salah satu alternatif antisipasi berkurangnya kayu keras sebagai material elemen struktur adalah pemanfaatan kayu sengon menjadi laminated veneer lumber (LVL). Pemanfaatan LVL tersebut tentunya membutuhkan kajian dari segala aspek... more
Salah satu alternatif antisipasi berkurangnya kayu keras sebagai material elemen struktur adalah pemanfaatan kayu sengon menjadi laminated veneer lumber (LVL). Pemanfaatan LVL tersebut tentunya membutuhkan kajian dari segala aspek termasuk kekuatan sambungan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konfigurasi pasak bambu laminasi dan sudut arah serat kuat tumpu LVL , kekuatan sambungannya dan kekuatan desak batang tunggal dan ganda LVL, serta variasi penambahan klos pada batang ganda LVL. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dan analisis, dengan membuat model sambungan dari LVL 18x80x200 mm dan variasi sudut serat 00, 300, 450, 600 dan 900. Diameter pasak bambu laminasi yang digunakan 8, 10 dan 15 mm. Pengujian kekuatan desak batang tunggal dan ganda LVL mengacu pada variasi panjang berdasarkan rasio kelangsingan batang LVL, serta pada pengujian variasi klos mengacu pada pemberian jumlah klos pada batang ganda LVL. Dari hasil pengujian dan analisis menunjukkan bahwa peningkatan jumlah konfigurasi pasak mempunyai pola yang tidak linear terhadap jumlah tahanan lateral, dan tahanan lateral berdasarkan sudut arah serat mempunyai nilai berkebalikan dari hitungan teoritis. Kuat tumpu menunjukkan kecenderungan yang menurun dari sejajar serat sampai tegak lurus serat LVL. Semakin besar dimensi panjang pada batang tunggal maupun ganda mengakibatkan kapasitas dalam menahan beban tekuk semakin kecil. Hal tersebut terjadi karena semakin besar kelangsingan maka akan semakin besar resiko tekuk terjadi. Batang tunggal maupun batang ganda mengalami kegagalan material (crushing material) pada nilai kelangsingan 15. Hal tersebut dindikasikan dengan tidak terjadinya tekuk pada batang. Kecenderungan penurunan kekuatan batang secara signifikan yang terjadi diatas dimensi panjang batang tekan 50 cm. Jarak optimum antar klos maksimal pada jarak 30 cm.
Gempa yang terjadi di Indonesia mengakibatkan kerusakan struktur bangunan. Pemasangan tulangan pada HBK yang kurang baik menjadi pemicu kerusakan tersebut. Banyak penelitian mengenai modifikasi sengkang pada join untuk memperbaiki... more
Gempa yang terjadi di Indonesia mengakibatkan kerusakan struktur bangunan. Pemasangan tulangan pada HBK yang kurang baik menjadi pemicu kerusakan tersebut. Banyak penelitian mengenai modifikasi sengkang pada join untuk memperbaiki kinerjanya tetapi dalam praktiknya sulit dilaksanakan. Cara lain untuk memperbaiki kinerja daerah join yaitu dengan meningkatkan mutu beton yang digunakan, pada penelitian ini ditambahkan fly ash , namun kuat tekan awal akan menurun karena proses hidrasi semen yang lama. SikaCim ® Concrete Additive ditambahkan untuk meningkatkan kuat tekannya. Penambahan fly ash sebanyak 25% dari berat semen dan SikaCim sebanyak 250ml/sak semen. Penelitian ini menggunakan 3 HBK dan 6 silinder. Ukuran balok 15cmx15cmx1m dan kolom 15cmx20cmx2m. Pengujian menggunakan beban statik. Beban maksimum yang dapat ditahan HBK adalah 12,65 kN. Prosentase kenaikannya yaitu 16,73% dan 44,90% jika dibandingkan dengan HBK normal dan fly ash pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Imam Sholehan. Faktor daktilitas sebesar 2,46, turun 3,15% dan 12,14%. Nilai kekakuan leleh yaitu 0,40 dan kekakuan ultimitnya 0,17. Keretakan terjadi pada pembebanan 4 kN. HBK fly ash +aditif memiliki lebar retak terkecil. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan ditambahkan fly ash dan zat aditif pada campuran beton dapat meningkatkan kapasitas beban yang ditahan oleh benda uji sehingga lebar retaknya lebih kecil jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Hubungan balok kolom merupakan elemen struktur yang paling penting dalam suatu sistem struktur rangka pemikul momen sehingga didesain dengan perkuatan yang lebih tidak terjadi keruntuhan pada join. Penambahan serat merupakan salah satu... more
Hubungan balok kolom merupakan elemen struktur yang paling penting dalam suatu sistem struktur rangka pemikul momen sehingga didesain dengan perkuatan yang lebih tidak terjadi keruntuhan pada join. Penambahan serat merupakan salah satu alternatif untuk memperbaiki kinerja HBK dengan indikator sifat mekanik beton yang diamati yaitu kapasitas beban, lendutan, faktor daktilitas, kekakuan serta pola retak. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Penambahan serat baja sebanyak 10 kg/m 3 pada benda uji 3 HBK dan 6 silinder. Ukuran balok 15cmx15cmx1m dan kolom 15cmx20cmx2m dan ukuran silinder diameter 15cm, tinggi 30 cm. Pengujian dengan pembebanan statik. Beban maksimum yang mampu ditahan oleh HBK beton serat sebesar 13,147 kN. Prosentase kenaikan beban adalah 3,273% dibandingkan dengan HBK beton normal dengan beban maksimum sebesar 12,730 kN. Lendutan benda uji HBK beton serat sebesar 57,33 mm lebih kecil dibandingkan lendutan benda uji HBK beton normal sebesar 59,76 mm. Benda uji HBK beton serat memiliki faktor daktilitas sebesar 2,481, nilai ini naik 20,756% dari nilai faktor daktilitas beton normal sebesar 1,966. Nilai kekakuan leleh benda uji HBK beton serat pada saat yield maupun failure yaitu sebesar Ky = 0,48 dan Ku = 0,20. Pola retak berbentuk diagonal ditiap sisi joinnya.
Kayu yang bermutu baik dapat mengalami penurunan kualitas, terutama dari segi kekuatan kayu. Banyak hal yang menyebabkan berkurangnya kekuatan kayu, diantaranya lubang pada kayu. Maka dari itu timbullah suatu gagasan bagaimana cara... more
Kayu yang bermutu baik dapat mengalami penurunan kualitas, terutama dari segi kekuatan kayu. Banyak hal yang menyebabkan berkurangnya kekuatan kayu, diantaranya lubang pada kayu. Maka dari itu timbullah suatu gagasan bagaimana cara meningkatkan kembali kualitas kayu yang sudah berkurang tersebut, dalam hal ini kuat lentur kayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kuat lentur kayu yang ditambal dengan campuran serbuk gergaji, serbuk ketam dan serbuk amplasan kayu dengan resin dan hardener sebagai perekat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan mencampur serbuk gergaji, serbuk ketam dan serbuk amplas kayu jati dengan resin dan hardener dengan perbandingan kadar hardener 100% dari resin. Sedangkan filler 75% dari serbuk kayu. Campuran yang telah tercampur merata kemudian dimasukan ke dalam kayu yang telah dilubangi untuk pengujian kuat lentur kayu. Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil tegangan lentur kayu pada serat terluar sebagai berikut: Tegangan lentur pada serat atas dan serat bawah balok kayu utuh adalah 52,869 N/mm 2 , tegangan lentur pada serat atas dan serat bawah balok kayu lubang atas adalah 63,213 N/mm 2 , tegangan lentur pada serat atas dan serat bawah balok kayu lubang bawah adalah 69,479 N/mm 2 , tegangan lentur pada serat atas dan serat bawah balok kayu lubang tengah adalah 45,634 N/mm 2 , tegangan lentur pada serat atas dan serat bawah balok kayu dengan tambalan atas adalah 96,001 N/mm 2 dan 64,207 N/mm 2 , tegangan lentur pada serat atas dan serat bawah balok kayu dengan tambalan bawah adalah 56,247 N/mm 2 dan 83,922 N/mm 2 , tegangan lentur pada serat atas dan serat bawah balok kayu dengan tambalan tengah adalah 57,588 N/mm 2 .
Steel has advantages such as high strength to weight ratio that lead to efficient cross section which is frequently encourage designer to create built-up structure. Built-up column steel structure also can be formed by various profile.... more
Steel has advantages such as high strength to weight ratio that lead to efficient cross section which is frequently encourage designer to create built-up structure. Built-up column steel structure also can be formed by various profile. However the column subjected to compression load will occur buckling which is related to element stiffness of structure. An element which has low stiffness is easier to buckle than element with high stiffness. The objective of this research is to characterize stiffness of built up column. Research is performed in laboratory by compression test of built up steel column to obtain its deflection value. Stiffness is calculated from division between capacities compression by its deflection value. This research has 9 samples test with couple distance variation are 50 cm, 33.3333 cm, respectively and 1 distance variation of column is couple plate type. SK SNI-03-1729-2002 code is used for analysis. Result shows that stiffness of built up steel column with couple plate distance 50 cm is 1617.6 kg/mm, column with different distance couple plate 33.333 cm is 5597.1 kg/mm, column with distance couple plate is 2571,4 kg/mm. Result of test show that stiffness of built up steel column increase by cutting short distance of couple plate.
Forest is one of the biggest timber for a country, especially Indonesia. Forest products in Indonesia taken in excess without thinking about theregeneration of new plants. To that end, in Indonesia is carried out afforestation or... more
Forest is one of the biggest timber for a country, especially Indonesia. Forest products in Indonesia taken in excess without thinking about theregeneration of new plants. To that end, in Indonesia is carried out afforestation or reforestation of denuded forest in order to get back to normal.Other construction materials as an alternative to steel such as wood and bamboo are being carried out. Along with the rapid growth of thepopulation growth rate of development in Indonesia. As a result of this increase in development, needs reinforcing steel prices rose to becomeexpensive. That is why it is necessary looking for a new alternative replacement of steel reinforcement in concrete, namely bamboo. Bamboo can berefurbished and have a high tensile strength tensile steels approached. Bamboo is used instead of concrete reinforcing steel plate include bambooPetung plain. This bamboo reinforced concrete plate observed include flexural capacity, deflection, compressive strength and location of the positionof the concrete slab collapse when loaded. The method used in this study is an experimental method to the test specimen in the form of a singlereinforced concrete slab measuring 600 mm x 400 mm x 100 mm steel and bamboo petung bertulangan plain with a load that is placed amidlandscape and evenly distributed as the weight of two points on the test object with length L/3. Concrete slab placement system used in this study isone-way with the placement of joints. Flexural capacity of concrete slab testing done at the time the specimen was 28 days. The results of theanalysis of steel reinforced concrete plate can withstand a maximum load of 6450 kg with a deflection of 5.99 mm while the test results ofreinforced concrete plate specimen petung plain bamboo can withstand a maximum load of 2200 kg or 34.11% compared with the deflection ofsteel plate reinforced by 2.47 mm. Flexural capacity of reinforced concrete slab analysis results produce steel 0.3976 ton-m value and the testresults obtained by the average value of 0.5236 ton-m while the flexural capacity of reinforced concrete slab analysis results petung plain bambooproduces 0.2853 ton-m value and the test results obtained by the average value of 0.1730 ton-m. These results indicate that the test results ofreinforced bamboo plate bending capacity 33.04% of the test results of reinforced steel plate.
Kebutuhan kayu sebagai material konstruksi umumnya dipenuhi dari penebangan kayu yang mempunyai kualitas yang baik dan umur kayu yang tua. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu penggunaan kayu Laminated Veneer... more
Kebutuhan kayu sebagai material konstruksi umumnya dipenuhi dari penebangan kayu yang mempunyai kualitas yang baik dan umur kayu yang tua. Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah tersebut yaitu penggunaan kayu Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon karena kayu sengon ini merupakan kayu yang masa panennya singkat yaitu 5-10 tahun sehingga dapat terjamin ketersediaannya. Sambungan pada umumnya menggunakan konektor paku atau baut. Pasak bambu laminasi sebagai pengganti dalam paku atau baut dalam sambungan. Penelitian ini dilakukan dengan menguji tekan dan geser pasak bambu laminasi, serta meguji sambungan tekan dan momen lentur LVL kayu sengon. Jumlah benda uji yang digunakan 18 buah yang terdiri dari 6 pasak bambu laminasi, 9 sambungan tekan LVL kayu sengon, dan 3 sambungan momen lentur LVL kayu sengon. Dari hasil pengujian pasak bambu laminasi diperoleh nilai kuat lentur sebesar 131,5152 MPa dan kuat geser sebesar 32,7859 MPa. Nilai tahanan lateral sambungan tekan 2, 3, 4 pasak sebesar 5326,7 N; 9453,3 N; 13363,3 N, sedangkan nilai uji momen lentur sambungan LVL kayu sengon sebesar 234,858 Nm. Beban maksimum hasil pengujian sambungan tekan dan momen lentur sambungan LVL kayu sengon lebih kecil daripada beban maksimum hasil perhitungan teoritis
Indonesia is a country prone to earthquakes. The high potential earthquake caused Indonesia's geographical position between the world's threetectonic plates, the Eurasian plate, Australia, and the Philippines. The high earthquake... more
Indonesia is a country prone to earthquakes. The high potential earthquake caused Indonesia's geographical position between the world's threetectonic plates, the Eurasian plate, Australia, and the Philippines. The high earthquake potential demand for reliable and secure building becomesa necessity. Availability of land makes more narrow tall buildings into alternative development today. There are two approaches used to account forlateral loads (earthquakes) are working on a structure, the equivalent static analysis and dynamic analysis This study aims to determine the safetyof the building after a redesign that seen in the basement of the displacement, drift and base shear. The results of this study analyzed theperformance of the structure and the serviceability limit ultimate performance limit structure. The method used is the dynamic response spectrumanalysis using ETABS program V 13.1.3. Raft Fondation can use for high rise building. Value of displacement in the X direction is 0.1046 mand the Y direction is 0.1090 m. The maximum total drift in the direction of X is 0.00202 m and the Y direction is 0.00211 m, so that thebuilding is safe for ultimate performance limit (0.02 h) and serviceability limit performance {(0.03 / R) xh}. Displacement at Mataram Citybuilding does not exceed the maximum displacement and safe against earthquake plan.
Laminated Veneer Lumber (LVL) adalah proses penyatuan beberapa lapis kayu dengan lem. Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon dibuat dengan cara menyatukan lembaran–lembaran kayu sengon yang masa tumbuhnya singkat dan direkatkan dengan... more
Laminated Veneer Lumber (LVL) adalah proses penyatuan beberapa lapis kayu dengan lem. Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon dibuat dengan cara menyatukan lembaran–lembaran kayu sengon yang masa tumbuhnya singkat dan direkatkan dengan bahan adhesive sehingga menghasikan kayu utuh. Kayu LVL memiliki kekuatan yang setara dengan kayu konvensional sehingga layak digunakan sebagai material bangunan. Dalam pemanfaatannya, kayu LVL digunakan sebagai rangka kuda–kuda , menggantikan penggunaan kuda–kuda  kayu keras. Penelitian dilakukan dengan memanfaatkan software SAP2000 v14 untuk analisis gaya dalam, Delphi 2007 dalam pembuatan program, dan Microsoft Access 2007 dalam pembuatan database. Dalam penelitian digunakan beberapa variasi dimensi penampang Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon agar memenuhi kontrol tahanan penampang. Dari analisis program Delphi 2007 dihasilkan dimensi penampang Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon, jumlah alat sambung yang dibutuhkan pada sambungan kuda–kuda ringan kayu LVL dan jarak antar alat sambung, serta kontrol kapasitas penampang kayu LVL.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat lentur dan serapan bunyi panel beton yang menggunakan agregat dari limbah polyethylene terephthalate (PET). Sampel panel dibuat menggunakan agregat PET murni dan PET yang... more
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat lentur dan serapan bunyi panel beton yang menggunakan agregat dari limbah polyethylene terephthalate (PET). Sampel panel dibuat menggunakan agregat PET murni dan PET yang dicampur dengan limbah kertas koran, sekam padi dan limbah ketam kayu. Ukuran sampel panel untuk pengujian kuat lentur dibuat dengan dimensi 50 cm x 30 cm x 3 cm, dengan masing-masing variasi dibuat 3 sampel panel, dan sampel pengujian serapan bunyi dibuat panel lingkaran dengan diameter 5 cm.Pengujian kuat lentur dilakukan dengan two point loading dengan pembebanan secara bertahap sampai retak dan pengujian serapan bunyi dilakukan dengan menggunakan alat uji redaman bunyi.Dari hasil pengujian kuat lentur diperoleh nilai kuat lentur panel agregat murni PET 1,76 MPa. dan agregat PET dengan campuran limbah kertas, sekam padi dan ketam kayu berkisar 1,7 MPa. Pengujian serapan bunyi untuk semua campuran menghasilkan nilai antara 0,1 – 0,3 dengan rentang freku...
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan tekan dan lentur sambungan batang Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon dengan menggunakan alat pengencang baut, pasak bambu dan paku. Benda uji yang digunakan adalah... more
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan tekan dan lentur sambungan batang Laminated Veneer Lumber (LVL) kayu sengon dengan menggunakan alat pengencang baut, pasak bambu dan paku. Benda uji yang digunakan adalah batang LVL kayu sengon dengan dimensi penampang 18 mm x 80 mm. Sambungan benda uji pada pengujian kekuatan tekan dibuat dengan alat pengencang 2, 3 dan 4 buah. Pengujian sambungan lentur digunakan benda uji balok tunggal LVL kayu sengon yang disambung menggunakan papan buhul LVL kayu sengon di kedua sisinya. Pengujian kekuatan sambungan tekan dilakukan dengan menggunakan alat Universal Testing Machine (UTM) dan pengujian kekuatan lentur sambungan menggunakan uji two point loading dengan pembebanan secara bertahap sampai benda uji mengalami kegagalan. Dari hasil pengujian kekuatan tekan sambungan menggunakan alat pengencang baut, pasak bambu dan paku menunjukkan bahwa kekuatan tekan sambungan dengan jumlah alat pengencang tidak mempunyai hubungan yang ...