Skip to main content
This research is aimed to determine and analyze the physical condition of athletes PORDA Bekasi City in 2016, and evaluate the results of the physical training given by sports coaches. The method of the research is descriptive with test... more
This research is aimed to determine and analyze the physical condition of athletes PORDA Bekasi City in 2016, and evaluate the results of the physical training given by sports coaches.  The method of the research is descriptive with test and measurement. The research  population is all athletes PORDA in Bekasi City with totaling 576 athletes (42 sports). The research samples are used incidental sampling; the athletes who come during test execution. The total sample of 258 athletes (25 sports). The results showed that the physical condition of athletes PORDA Bekasi City in 2016 as a excellent category is nol athlete (0%), as a very good category are 14 athletes (5.4%), as a good category are 173 atheletes (67.1%), as a fair category are 71 atheletes (27.5%), and as a poor category nol athlete (0%). This results showed that physical exercise athletes PORDA Bekasi City is not optimal. So, to produce optimal achievement need to increase physical training of at least 5-14 times/week with recovery minimum 8 hours/day, the coach needs to revise their physical training program to correct the results of physical tests, and physical tests need to be done periodic every 3 months to review the improvement of training results.

Keywords:  physical condition, athletes PORDA Bekasi City
Research Interests:
Objectives: The aims of this research were: identify, analyze, and classify physical condition of soccer athletes PORDA of Bekasi City, and evaluate the results of physical training that has been given by the soccer coach. Method: The... more
Objectives: The aims of this research were: identify, analyze, and classify physical condition of  soccer athletes PORDA of Bekasi City, and evaluate the results of physical training that has been given by the soccer coach. Method: The research method used descriptive with test and measurement. The research population is all soccer athletes in Bekasi City with totaling 30 athletes. The total sample are 21 athletes with incidental sampling technique, that is the athletes who come during test execution. The instrument used to obtain the data in this study are tests and measurements made by KONI team of Bekasi City. The physical fitness test is given consists of 11 kinds of standard tests. The result of normality test of each data using liliefors test with result Significant < 0.05 (0.190), which means normal distributed data. Results: Based on the test results, most of: (1) the flexibility can be interpreted the good category by 47.62%., (2) the muscular endurance abdominal can be interpreted the good category by 47.62%, (3) muscular endurance  of arm can be interpreted the good category by 47.62%, (4) muscular endurance of back can be interpreted the excellent category by 80.95%, (5) leg power when leaping forward can be interpreted the poor category by 100%,  (6) leg power jumped up can be interpreted the good category by 57.14%, (7) arm power can be interpreted the fair category by 57.14%, (8) agility can be interpreted the excellent category by 33.34%, (9) speed can be interpreted the good category by 76.19%, (10) leg muscle strength can be interpreted the poor category by 95.24%, and (11) VO2max (maximum oxygen uptake) can be interpreted the fair category by 66.67%. Furthermore, the physical condition of soccer athletes PORDA of Bekasi City can be interpreted that the excellent and poor categories increased by 0%, very good categories increased by 4.76%, good categories increased by 90.48%, and fair catogories increased by 4.67%.  Conclusion: The research conducted physical condition of soccer athletes PORDA of Bekasi City the average good categories. The testing results provide direct comparisons between the athlete, and provide feedback on the effectiveness of physical training program used.  Coach is able to change in the physical training program to improve the quality of the program. These program evolving improvement help to solidity and strengthen physical athletes. 

Keywords: physical condition, soccer, athletes.
Kasus dalam pertandingan sepakbola beberapa tahun terakhir dapat dilihat masih banyak pemain yang melakukan protes ketika tidak menerima keputusan wasit dan akhirnya melakukan hostille agression berupa pemukulan terhadap wasit sehingga... more
Kasus dalam pertandingan sepakbola beberapa tahun terakhir dapat dilihat masih banyak pemain yang melakukan protes ketika tidak menerima keputusan wasit dan akhirnya melakukan hostille agression berupa pemukulan terhadap wasit sehingga mendapat kartu merah dan akibatnya merugikan dirinya sendiri dan tim. Selain itu, berbagai kejadian seperti perkelahian antar pemain, keputusan memihak, dan kerusuhan penonton masih sering terjadi. Maka, tujuan penulisan ini adalah untuk membahas tentang implementasi nilai-nilai pancasila dalam pertandingan olahraga. Apabila atlet menerapkan pancasila maka akan menjadi atlet yang fair play dan sportif di dalam pertandingan olahraga. Oleh sebab itu, tugas pelatih adalah melatih atletnya untuk mengimplementasikan nilai-nilai pancasila pada saat latihan melalui berbagai latihan mental.

Kata kunci: Olahraga, nilai-nilai pancasila, pertandingan olahraga
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat masyarakat terhadap olahraga di wilayah Marunda Baru Jakarta Utara. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan instrumen angket tertutup dengan skala likert. Populasinya 2900... more
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat masyarakat terhadap olahraga di wilayah Marunda Baru Jakarta Utara. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan instrumen angket tertutup dengan skala likert. Populasinya 2900 warga Marunda Baru. Sampel uji coba 50 orang. Sampel penelitian sebanyak 31 orang dengan teknik insidental sampling. Uji validitas dengan product moment pearson dari 32 pernyataan, yang tidak valid 10 pernyataan karena t hitung < r tabel (0.297), uji reliabilitas dengan cronbach’s alpha sebesar 0.693 artinya reliabilitasnya tinggi. Uji normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov dengan hasil 0.116 > 0.05 yang berarti normal, uji homogenitas melalui test of homogeneity of variance dengan p.value  > sig. (0.888 > 0.354) yang berarti homogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap olahraga di Wilayah Marunda Baru Jakarta Utara berada pada kategori tinggi sebesar 51.6% (16 orang),  kategori sedang sebesar 35.5% (11 orang), dan kategori rendah sebesar 12,9% (4 orang).  Selanjutnya, minat masyarakat terhadap olahraga di Wilayah Marunda Baru Jakarta Utara didasari pada faktor internal berada pada kategori tinggi sebesar 71.0% (22 orang), sisanya 9.7% (3 orang) sedang, dan 19.4% (6 orang) rendah. Sedangkan miinat masyarakat terhadap olahraga dipengaruhi oleh faktor eksternal tergolong tinggi pula yakni sebesar 51.6% (16 orang), sisanya 35.5% (11 orang) sedang, dan 12.9% (4 orang) rendah.

Kata kunci: minat, masyarakat, olahraga
Penelitian bertujuan untuk membuat norma tes fisik calon mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Metode penelitian dengan deskriptif kuantitatif melalui tes dan pengukuran. Populasinya calon mahasiswa baru... more
Penelitian bertujuan untuk membuat norma tes fisik calon mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Metode penelitian dengan deskriptif kuantitatif melalui tes dan pengukuran. Populasinya calon mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam “45” Bekasi Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 290 orang. Teknik sampling yang digunakan sampel jenuh. Uji coba sampel 62 orang, dan sampel penelitian 228 orang. Instrumen tes meliputi multistage fitnes test, sit up test, push up test, pull up test, shuttle run test, sprint 60 meter test, vertical jump test, dan sit and reach test. Validitas data menghasilkan nilai > r tabel (n=62) yaitu 0.254, artinya data valid, kecuali pull up test tidak valid dan tidak digunakan pada saat pengambilan data. Uji reliabilitas nilai alpha (0.645) > 0.254, artinya data reliabel. Data dinyatakan normal dan homogen karena p value (sig.) > 0.05. Hasil penelitian menghasilkan norma tes fisik untuk laki-laki antara lain: (1) nilai 28-30 kategori sangat baik, (2) nilai 24-27 kategori baik, (3) nilai 21-23 kategori sedang, (4) nilai 17-20 kategori kurang, dan (5) nilai 13-16 kategori sangat kurang. Sedangkan norma tes fisik perempuan antara lain: (1) nilai 30-34 kategori sangat baik, (2) nilai 25-29 kategori baik, (3) nilai 19-24 kategori sedang, (4) nilai 14-18 kategori kurang, dan (5) nilai 8-13 kategori sangat kurang.

Kata kunci: norma, tes fisik, calon mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui seberapa besar hubungan anxiety terhadap hasil free throw pada atlet bolabasket di Klub Centre Bogor. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan korelasi.... more
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui seberapa besar hubungan anxiety terhadap hasil free throw pada atlet bolabasket di Klub Centre Bogor. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan korelasi. Populasinya atlet senior bolabasket di Klub Centre Bogor yang berjumlah 20 orang, dan sampel juga 20 orang yakni menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang digunakan angket tertutup dan tes free throw. Teknik analisis data yang dilakukan antara lain; uji validitas dengan bivariate pearson (product moment Pearson), reliabilitas dengan cronbach’s alpha, uji normalitas dengan kolmogorof smirnov, homogenitas dengan uji F, perhitungan korelasi, dan uji hipotesis dengan uji koefisien determinasi antar variabel.
Hasil uji validitas memiliki nilai > 0.497 sebanyak 5 butir pernyataan dinyatakan tidak valid dan drop, sedangkan 17 pernyataan dinyatakan valid. Uji reliabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0.924 (reliabel). Uji normalitas variabel anxiety 0.113 < 0.190 dan free throw 0.152 < 0.190, artinya data berdistribusi normal. Uji homogenitas variabel anxiety 1.71 < 2.16, dan variabel free throw 1.50 < 2.16, artinya data bersifat homogen. Hasil perhitungan koefisien koralasi anxiety dengan free throw adalah 0.49,  signifikansi koefisien korelasi t hitung > t tabel (2.38 > 2.10) artinya anxiety memiliki hubungan yang positif terhadap hasil free throw. Hasil koefisien korelasi sebesar 0.49, dengan nilai koefisien determinasi 0.2401, dan prosentasi kontribusi setelah dikalikan 100% sebesar 24.01. Nilai koefisien korelasi tersebut tergolong ke dalam kategori cukup kuat yakni berada pada skala 0.41-0.60.

Kata kunci: anxiety, free throw, atlet bolabasket Klub Centre Bogor.
Research Interests:
This purpose of the research is to determine how much the influence of insanity workout body biomotor component. This research used experimental methods. The population was 61 female students of all semester Penjaskresek FKIP... more
This purpose of the  research is to determine how much the influence of insanity workout  body  biomotor  component.  This  research  used  experimental  methods.  The population was 61 female students of all semester Penjaskresek FKIP UNISMA Bekasi and the sample was 10 students.
The sampling technique employed purposive sampling with a certain criteria such as the ability to follow the insanity workout continuously for 18 sessions. Instrument used by the researchers in this study was a test and Nurhasan measurement which consists of push-up test for the strength of the arms, sit-up test for the strength of abdominal muscle, bleep test for endurance, 60 meter sprint test for speed, two hand medicine ball put test for power of the arms, vertical jump test for power of the legs, sit and reach test for flexibility, and shuttle run test for agility.
The  results show the significant influence of the insanity of exercise to the body biomotor components such as 0.7 for endurance, 3.3 for the strength of the arms, 0.5 for the abdominal muscle strength, 5.1 for the speed, 0.8 for power of legs, 3.8 for power of arms, 0.6 for the flexibility, and 8.6 for the agility.

Keywords: insanity workout, body biomotor component.
Research Interests:
Siswa berkebutuhan khusus lebih rentan terhadap resiko kesehatan dan kebugaran yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, memahami kebutuhan khusus mereka dalam konteks kebugaran menjadi... more
Siswa berkebutuhan khusus lebih rentan terhadap resiko kesehatan dan kebugaran yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak memiliki kebutuhan khusus. Oleh karena itu, memahami kebutuhan khusus mereka dalam konteks kebugaran menjadi krusial untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan akses yang setara terhadap program kebugaran yang tepat dan mendukung. Tes kebugaran juga sangat penting diberikan kepada siswa yang berkebutuhan khusus, pada dasarnya mereka juga sangat diharapkan memiliki kebugaran sesuai dengan usia dan tingkat disabilitasnya. Kebugaran yang baik akan mendukung aktivitas baik dari segi kesehatan dan keterampilannya. Siswa tunarungu adalah siswa berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan atau gangguan pada pendengaran. Secara fisik, siswa tunarungu dikategorikan sebagai siswa yang mempunyai fisik normal, tetapi sampai saat ini belum ada sebuah instrumen tes yang valid dan realibilitas yang bisa mengetahui kondisi tingkat kebugaran siswa tunarungu. Sekalipun pernah dilakukan tes terkait dengan kebugaran tentunya hasilnya tidak bisa dijadikan sebuah norma atau acuan apakah kebugaran mereka tergolong bagus atau tidak, karena tes yang ada tidak divalidasi atau dapat dikatakan terlalu lama, adapun tes yang baru untuk mengukur tes kebugaran siswa indonesia dirancang untuk peserta didik reguler dan dirasakan belum mengakomodir kebutuhan perserta didik berkebutuhan khusus sehingga diperlukan tes yang disusun kehusus untuk siswa tunarungu. TKSI untuk tunarungu merupakan instrumen tes kebugaran untuk siswa tunarungu yang diperoleh melalui penelitian dan pengembangan, serta layak digunakan oleh siswa tunarungu karena setiap item tesnya telah melalui fase ujicoba dan telah dinilai oleh expert judgment. Buku ini merupakan pedoman bagi pembaca agar dapat mengetahui dan menerapkan instrumen TKSI untuk tunarungu dan tidak memiliki ketunaan ganda.
Siswa tunagrahita mempunyai defisit kebugaran yang serius dibandingkan dengan siswa yang tidak mengalami keterbelakangan mental. Ketika tingkat tunagrahitanya meningkat, defisit kebugaran menjadi lebih parah dan lebih sulit untuk... more
Siswa tunagrahita mempunyai defisit kebugaran yang serius dibandingkan dengan siswa yang tidak mengalami keterbelakangan mental. Ketika tingkat tunagrahitanya meningkat, defisit kebugaran menjadi lebih parah dan lebih sulit untuk diperbaiki. Kebugaran siswa tunagrahita dapat ditingkatkan melalui program olahraga yang teratur. Namun, sedikit yang diketahui mengenai jumlah dan tingkat perbaikan yang mungkin terjadi pada siswa dengan tingkat keterbelakangan dan usia yang berbeda. Tes kebugaran merupakan tolok ukut kebugaran siswa tunagrahita sehingga guru/pelatih dapat memberikan berbagai program kebugaran yang pada akhirnya dapat menghasilkan peningkatan produktivitas pada siswa tunagrahita. Perlu sekali dilakukan tes untuk siswa tunagrahita yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan gerak mereka dalam menghitung derajat kebugaran jasmaninya. TKSI untuk tunagrahita ringan merupakan instrumen tes kebugaran untuk siswa tunagrahita yang diperoleh melalui penelitian dan pengembangan, serta layak digunakan karena setiap item tesnya telah melalui gase ujicoba dan telah dinilai oleh expert judgment. Buku ini merupakan pedoman bagi pembaca agar dapat mengetahui dan menerapkan instrumen TKSI untuk tunagrahita ringan, bukan down sindrom atau ketunaan ganda.