Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society
Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figure... more Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figures in the spread of puritan da'wah in Solo in the 1970s and 1990s. He founded the Majlis Tafsir Al-Qur'an, which is now the largest and most massive Islamic organization in Solo. This study uses a qualitative approach. This study is complemented by essential elements such as observations, as well as in-depth interviews with some of Thufail's closest people. This study also examines some of the necessary documents, especially Thufail era brochures, MTA study recordings, and other documents. This article tries to explore Abdullah Thufail's intellectual journey, starting from his traditional educational background, changing his outlook from a traditional person to later becoming a Salafi-puritan, his missionary struggle, and how he founded and developed the MTA. This paper also discusses the struggle of MTA in accepting the sole principle of Pancasila and how MTA subsequently...
INDONESIAN JOURNAL of Islamic Literature and Muslim Society, 2019
Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figure... more Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figures in the spread of puritan da'wah in Solo in the 1970s and 1990s. He founded the Majlis Tafsir Al-Qur'an, which is now the largest and most massive Islamic organization in Solo. This study uses a qualitative approach. This study is complemented by essential elements such as observations, as well as in-depth interviews with some of Thufail's closest people. This study also examines some of the necessary documents, especially Thufail era brochures, MTA study recordings, and other documents. This study tries to explore Abdullah Thufail's intellectual journey, starting from his traditional educational background, changing his outlook from a traditional person to later becoming a Salafi-puritan, his missionary struggle, and how he founded and developed the MTA. This paper also discusses the struggle of MTA in accepting the sole principle of Pancasila and how MTA subsequently changed orientation after joining the New Order circle in 1984. The author also argues that the doctrine of zakat and jihad, which Thufail interpreted, became the central pillar for further MTA da'wah.
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada ma... more Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual. Perdagangan menempati posisi absolut dalam perkembangan ekonomi suatu Negara. Dalam perkembangannya, perdagangan diproses menjadi pelbagai metode dengan sistem dan tatacara yang ditentukan sesuai dengan model masing-masing. Keadaan suatu Negara yang semakin heterogen dan berkembang tentunya membutuhkan penunjang, dalam hal ini perekonomian, bergerak lebih cepat dari cara-cara manual yang telah diterapkan sebelumnya. Maka, munculnya pelbagai macam perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan menjadi sebuah kemutlakan. Perusahaan perdagangan (Trading Company) menerapkan metode-metode khusus yang telah diatur oleh negara dalam transaksinya. Dalam perkembangannya, perusahaan dagang cakupannya semakin meluas hingga memasuki perdagangan bebas.
Sejarah, ketika dirunut melalui embrionya, selalu dimulai dari gesekan pemikiran yang dimulai ole... more Sejarah, ketika dirunut melalui embrionya, selalu dimulai dari gesekan pemikiran yang dimulai oleh kalangan progresif. Dinamisasi suatu peristiwa-lah yang membuat sejarah menjadi kajian penting dalam suatu kondisi yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu (Francis Bacon, dalam Historia). Dalam catatannya, pelaku sejarah menjadi salah satu unsur terpenting dalam memahami proses perjalanan sejarah itu sendiri. Jika ditinjau secara mendalam, para peletak sejarah merupakan generasi muda suatu masa. Dalam kisah para Nabi, kita dapat melihat peran Ibrahim muda sebagai penyebab gonjang-ganjing yang terjadi di Kerajaan Babilonia. Atau kisah Isa muda yang membuat Kerajaan Romawi berang dengan tingkahnya. Pula Muhammad muda yang terkenal di seatero Jazirah Arab karena keajaiban-keajaiban yang mengikutinya. Perihal tersebut menjadi sebuah cermin bahwa para pemuda selalu menjadi garda terdepan dalam mengawali dan membentuk jalannya sejarah suatu masa. II. Madzhab, Pemuda, dan Mazhab Pemuda Mazhab merupakan kata serapan dari Bahasa Arab yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Sabatayistlik 17. Yüzyılda ortaya çıkan “mesihi bir harekettir”. Mesih ise, genel olarak, bozulan... more Sabatayistlik 17. Yüzyılda ortaya çıkan “mesihi bir harekettir”. Mesih ise, genel olarak, bozulan dünyayı düzeltmek için gelecek bir ‘kurtarıcı’dır. Beklenen kurtarıcı, genellikle bütün semavi dinlerde var olan ortak fenomenlerden birisidir. Bundan dolayı hemen hemen her dinde Mesih veya buna benzer kavramlara rastlanmak mümkündür. Dönmelik/Sabatayistlik ise, Yahudiliğin en acayip ve en karmaşık hadiselerinden birini teşkil etmektedir. Bu grup, üç yüz yıldan fazla bir süre önce, Yahudi sosyo-dini topluluğunun geleneksel dini çerçevesini terketmiştir. Mensuplarının resmen Müslüman olduğu: fakat kalben Yahudi kalarak “özel bir Yahudi türü”nü oluşturduğu kabul edilmektedir.
Yahuda krallığını oluşturan Yahuda ve Binyamin kabileleri, Babilliler tarafından devletleri ortad... more Yahuda krallığını oluşturan Yahuda ve Binyamin kabileleri, Babilliler tarafından devletleri ortadan kaldırılıp Babil'e sürgün edilmelerine rağmen (MÖ 587) varlıklarını devam ettirmişlerdir. Babil sürgünü dönüşünde, kendilerini Samirîlerden ayırmak için "Yahuda halkı" (Am Ha-Yahuda) adını almışlardır. Daha sonra, yaşadıkları Yahuda bölgesine nisbette, diğer kavimler bunlara "Yahudi" demişlerdir. Bundan sonra lsrailoğulları "Yahudi" olarak anılır olmuşlardır. İşte bilinen "Yahudi" kimliği bu dönemden itibaren teşekkül etmeye başlamıştır. Yahudiler kendilerini, Samirî örneğinde olduğu gibi, diğer kavimlerden soyutlamışlardır. Yahudiliğe giren yabancıları (Samirîlere dair) daima ikinci sınıf olarak görmüşlerdir. Mişna, Gemara ve Midraşların ortaya çıkması neticesinde Yahudi kimliği ve kültürü, büyük oranda belirginleşmiştir . Samirîler, Yahudilerin asla kendilerinden kabul etmediği yeni bir millet olarak ortaya çıkmıştır.
Statement of Motivation for the 14th International Summer School; Muslims in the West, 9-22 Augus... more Statement of Motivation for the 14th International Summer School; Muslims in the West, 9-22 August 2015
Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society
Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figure... more Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figures in the spread of puritan da'wah in Solo in the 1970s and 1990s. He founded the Majlis Tafsir Al-Qur'an, which is now the largest and most massive Islamic organization in Solo. This study uses a qualitative approach. This study is complemented by essential elements such as observations, as well as in-depth interviews with some of Thufail's closest people. This study also examines some of the necessary documents, especially Thufail era brochures, MTA study recordings, and other documents. This article tries to explore Abdullah Thufail's intellectual journey, starting from his traditional educational background, changing his outlook from a traditional person to later becoming a Salafi-puritan, his missionary struggle, and how he founded and developed the MTA. This paper also discusses the struggle of MTA in accepting the sole principle of Pancasila and how MTA subsequently...
INDONESIAN JOURNAL of Islamic Literature and Muslim Society, 2019
Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figure... more Abdullah Thufail Saputra, a Pakistani-Javanese descendant, was one of the most influential figures in the spread of puritan da'wah in Solo in the 1970s and 1990s. He founded the Majlis Tafsir Al-Qur'an, which is now the largest and most massive Islamic organization in Solo. This study uses a qualitative approach. This study is complemented by essential elements such as observations, as well as in-depth interviews with some of Thufail's closest people. This study also examines some of the necessary documents, especially Thufail era brochures, MTA study recordings, and other documents. This study tries to explore Abdullah Thufail's intellectual journey, starting from his traditional educational background, changing his outlook from a traditional person to later becoming a Salafi-puritan, his missionary struggle, and how he founded and developed the MTA. This paper also discusses the struggle of MTA in accepting the sole principle of Pancasila and how MTA subsequently changed orientation after joining the New Order circle in 1984. The author also argues that the doctrine of zakat and jihad, which Thufail interpreted, became the central pillar for further MTA da'wah.
Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada ma... more Perdagangan atau perniagaan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya. Pada masa awal sebelum uang ditemukan, tukar menukar barang dinamakan barter yaitu menukar barang dengan barang. Pada masa modern perdagangan dilakukan dengan penukaran uang. Setiap barang dinilai dengan sejumlah uang. Pembeli akan menukar barang atau jasa dengan sejumlah uang yang diinginkan penjual. Perdagangan menempati posisi absolut dalam perkembangan ekonomi suatu Negara. Dalam perkembangannya, perdagangan diproses menjadi pelbagai metode dengan sistem dan tatacara yang ditentukan sesuai dengan model masing-masing. Keadaan suatu Negara yang semakin heterogen dan berkembang tentunya membutuhkan penunjang, dalam hal ini perekonomian, bergerak lebih cepat dari cara-cara manual yang telah diterapkan sebelumnya. Maka, munculnya pelbagai macam perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan menjadi sebuah kemutlakan. Perusahaan perdagangan (Trading Company) menerapkan metode-metode khusus yang telah diatur oleh negara dalam transaksinya. Dalam perkembangannya, perusahaan dagang cakupannya semakin meluas hingga memasuki perdagangan bebas.
Sejarah, ketika dirunut melalui embrionya, selalu dimulai dari gesekan pemikiran yang dimulai ole... more Sejarah, ketika dirunut melalui embrionya, selalu dimulai dari gesekan pemikiran yang dimulai oleh kalangan progresif. Dinamisasi suatu peristiwa-lah yang membuat sejarah menjadi kajian penting dalam suatu kondisi yang dipengaruhi oleh ruang dan waktu (Francis Bacon, dalam Historia). Dalam catatannya, pelaku sejarah menjadi salah satu unsur terpenting dalam memahami proses perjalanan sejarah itu sendiri. Jika ditinjau secara mendalam, para peletak sejarah merupakan generasi muda suatu masa. Dalam kisah para Nabi, kita dapat melihat peran Ibrahim muda sebagai penyebab gonjang-ganjing yang terjadi di Kerajaan Babilonia. Atau kisah Isa muda yang membuat Kerajaan Romawi berang dengan tingkahnya. Pula Muhammad muda yang terkenal di seatero Jazirah Arab karena keajaiban-keajaiban yang mengikutinya. Perihal tersebut menjadi sebuah cermin bahwa para pemuda selalu menjadi garda terdepan dalam mengawali dan membentuk jalannya sejarah suatu masa. II. Madzhab, Pemuda, dan Mazhab Pemuda Mazhab merupakan kata serapan dari Bahasa Arab yang berarti jalan yang dilalui dan dilewati, sesuatu yang menjadi tujuan seseorang baik konkrit maupun abstrak. Sesuatu dikatakan mazhab bagi seseorang jika cara atau jalan tersebut menjadi ciri khasnya. Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah.
Sabatayistlik 17. Yüzyılda ortaya çıkan “mesihi bir harekettir”. Mesih ise, genel olarak, bozulan... more Sabatayistlik 17. Yüzyılda ortaya çıkan “mesihi bir harekettir”. Mesih ise, genel olarak, bozulan dünyayı düzeltmek için gelecek bir ‘kurtarıcı’dır. Beklenen kurtarıcı, genellikle bütün semavi dinlerde var olan ortak fenomenlerden birisidir. Bundan dolayı hemen hemen her dinde Mesih veya buna benzer kavramlara rastlanmak mümkündür. Dönmelik/Sabatayistlik ise, Yahudiliğin en acayip ve en karmaşık hadiselerinden birini teşkil etmektedir. Bu grup, üç yüz yıldan fazla bir süre önce, Yahudi sosyo-dini topluluğunun geleneksel dini çerçevesini terketmiştir. Mensuplarının resmen Müslüman olduğu: fakat kalben Yahudi kalarak “özel bir Yahudi türü”nü oluşturduğu kabul edilmektedir.
Yahuda krallığını oluşturan Yahuda ve Binyamin kabileleri, Babilliler tarafından devletleri ortad... more Yahuda krallığını oluşturan Yahuda ve Binyamin kabileleri, Babilliler tarafından devletleri ortadan kaldırılıp Babil'e sürgün edilmelerine rağmen (MÖ 587) varlıklarını devam ettirmişlerdir. Babil sürgünü dönüşünde, kendilerini Samirîlerden ayırmak için "Yahuda halkı" (Am Ha-Yahuda) adını almışlardır. Daha sonra, yaşadıkları Yahuda bölgesine nisbette, diğer kavimler bunlara "Yahudi" demişlerdir. Bundan sonra lsrailoğulları "Yahudi" olarak anılır olmuşlardır. İşte bilinen "Yahudi" kimliği bu dönemden itibaren teşekkül etmeye başlamıştır. Yahudiler kendilerini, Samirî örneğinde olduğu gibi, diğer kavimlerden soyutlamışlardır. Yahudiliğe giren yabancıları (Samirîlere dair) daima ikinci sınıf olarak görmüşlerdir. Mişna, Gemara ve Midraşların ortaya çıkması neticesinde Yahudi kimliği ve kültürü, büyük oranda belirginleşmiştir . Samirîler, Yahudilerin asla kendilerinden kabul etmediği yeni bir millet olarak ortaya çıkmıştır.
Statement of Motivation for the 14th International Summer School; Muslims in the West, 9-22 Augus... more Statement of Motivation for the 14th International Summer School; Muslims in the West, 9-22 August 2015
Uploads