Skip to main content
Budi Darmawan
  • Mulia, Indonesia
1. Dokumen Surat Permintaan Pembelian yang diajukan oleh Kasir Unit harusnya lebih banyak agar kasir unit dapat sebagai arsip. 2. Kasir Unit mengadakan pengecekan berkala setelah toko tutup terhadap stock barang dan melihat trend... more
1. Dokumen Surat Permintaan Pembelian yang diajukan oleh Kasir Unit harusnya lebih banyak agar kasir unit dapat sebagai arsip. 2. Kasir Unit mengadakan pengecekan berkala setelah toko tutup terhadap stock barang dan melihat trend penjualan barang, untuk barang dengan trend yang bagus untuk saat ini dapat distock lebih banyak dari biasanya. 3. Saat ada laporan dari pelanggan sebaikya dicek terlebih dahulu apakah memang benar dalam stock barang tersebut tidak ada, ataukah ada kesalahan pelanggan dalam mencari sehingga tidak ditemukan. 4. Dilakukan pengencekan tanggal kadaluarsa dan keutuhan barang-barang oleh bagian pengadaan setelah sampai ke toko. Selain itu membuat perjanjian untuk retur barang-barang yang tidak kadaluarsa dan cacat sehingga perusahaan tidak rugi. 5. Proses pengadaan barang dilakukan secara kredit, uang muka 30% dan 70%nya dibayar setelah barang sampai, sehingga meminimalisir penggunaan uang tunai dan pembayran dilakukan langsung oleh kasir induk sehingga tidak ada pemindah tanganan berkali-kali yang menjadi celah akan mudah untuk dicuri. • Usulan kebijakan 1. Master stock seharusnya dibuat oleh bagian pengadaan dan bukan kasir unit. 2. Pencatatan persediaan pada jurnal sebaiknya dicatat bukan sesuai nilai bersihnya (setelah dikurangi diskon) agar memperjelas informasi nantinya pada laporan laba rugi ataupun CALK. 3. Perusahaan harunya mengganti metode arus biaya persediaan dengan metode FIFO agar perhitungan lebih relevan. 4. Pencatatan barang harusnya menggunakan metode perpetual karena jumlah persediaan banyak dan untuk memperjelas jumlah sisa peresdiaan setiap waktu.
Salah satu variabel konstektual yang paling penting yang mempengaruhi pengendalian manajemen di dalam sebuah perusahaan multinasional adalah perbedaan budaya antarnegara. Menurut definisinya, sebuah organisasi mutinasional akan beroperasi... more
Salah satu variabel konstektual yang paling penting yang mempengaruhi pengendalian manajemen di dalam sebuah perusahaan multinasional adalah perbedaan budaya antarnegara. Menurut definisinya, sebuah organisasi mutinasional akan beroperasi di banyak negara dan harus siap menghadapi perbedaan budaya seiring dengan koordinasi dan pengendalian yang dilakukan oleh kantor pusat terhadap anak-anak perusahaannya. Baik dalam konteks sebuah organisasi atau suatu bangsa, kata budaya akan merajuk kepada nilai-nilai, asumsi dan norma perilaku yang diakui bersama. Ketika sebuah organisasi merentangkan operasinya melintasi berbagai negara, perbedaan budaya yang sangat besar yang berkaitan dengan karakter nasioanal dan regional yang ada; mempunyai hubungan yang penting dengan pengendalian manajemen. Salah satu cara untuk memahami budaya diusulkan oleh Hofstede. Menurut Hofstede, budaya dapat berbeda pada empat dimensi:
Persepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya. Apa yang kita nilai bisa jadi berbeda secara substansial dengan realitas objektif. Persepsi... more
Persepsi adalah sebuah proses individu mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan sensoris untuk memberikan pengertian pada lingkungannya. Apa yang kita nilai bisa jadi berbeda secara substansial dengan realitas objektif. Persepsi penting bagi perilaku organisasi karena perilaku orang-orang didasarkan pada persepsi mereka tentang apa realita yang ada, bukan mengenai realita itu sendiri. Dunia sebagaimana yang dinilai adalah dunia yang penting secara perilaku. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi 1. Pelaku persepsi (Characteristics of the perceiver) Pelaku persepsi adalah penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan akan merangsang individu dan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka. Contoh-contoh seperti seorang tukang rias akan lebih memperhatikan kesempurnaan riasan orang daripada seorang tukang masak, seorang yang disibukkan dengan masalah pribadi akan sulit mencurahkan perhatian untuk orang lain, dls, menunjukkan bahwa kita dipengaruhi oleh kepentingan/minat kita. Sama halnya dengan ketertarikan kita untuk memperhatikan hal-hal baru, dan persepsi kita mengenai orang-orang tanpa memperdulikan ciri-ciri mereka yang sebenarnya. 2. Target (Characteristics of the perceived) Target adalah gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu, objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula. Contohnya adalah kecelakaan dua kali dalam arena ice skating dalam seminggu dapat membuat kita mempersepsikan ice skating sebagai olah raga
Menurut Marthen Luter individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di... more
Menurut Marthen Luter individu berasal dari kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. Sedangkan menurut Viniagustia, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dapat disimpulkan bahwa individu adalah unit terkecil dimana memiliki ciri yang berbeda di tiap masing-masing individu. Gibson Cs. (1996) menyatakan perilaku individu adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang, seperti : berbicara, berjalan,berfikir atau tindakan dari suatu sikap. Sedangkan menurut Kurt Levin, perilaku (Behavior = B) individu pada dasarnya merupakan fungsi dariinterakasi antara Person/individu (P) yang bersangkutan dengan lingkungan (Enviroment = E). Dari pengertian tersebut perilaku individu dapat diartikan sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia atau individu itu sendiri baik yang dilakukan dalam bekerja maupun diluar pekerjaan seperti menulis, bertukar pendapat, berfikir dan sebagainya. Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga setiap manusia mempunyai keunikan-keunikan tersendiri. Perilaku individu dalam organisasi adalah bentuk interaksi antara karakteristik individu dengan karakteristik organisasi. Setiap individu dalam organisasi, semuanya akan berperilaku berbeda satu sama lain, dan perilakunya akan dipengaruhi oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. Individu membawa sifat / ciri khas sikap ke dalam tatanan organisasi seperti kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman masa lalunya. Karakteristik yang dipunyai individu ini akan dibawanya manakala memasuki lingkungan baru yaitu oraganisasi atau yang lainnya. KARAKTERISTIK BIOGRAFIS INDIVIDU Merupakan karakteristik pribadi yang dapat diperoleh dalam berkas personalia dari seorang karyawan seperti usia, jenis kelamin, status kawin, jumlah tanggungan dan masa kerja.
Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota yang bekerja di dalam area tanggung jawabnya. Kelompok kerja tidak meiliki kebutuhan atau peluang... more
Kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi informasi dan mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota yang bekerja di dalam area tanggung jawabnya. Kelompok kerja tidak meiliki kebutuhan atau peluang untuk terlibat dalam kerja kolektif yang memerlukan usaha gabungan. Jadi, kinerja mereka hanyalah merupakan gaabunagn dari tiap-tiap kontribusi individu dari anggota kelompok. Tidak terdapat sinergi yang positif yang dapat menciptakan keseluruhan level kinerja yang lebih besar dari jumlah inputnya. Sebaliknya, tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individu akan menghasilkan level kinerja yang lebih besar daripada jumlah input individu tersebut. Dalam kelompok maupun tim kerja akan diminta untuk menghasilkan gagasan, mengumpulkan sumber daya, atau mengoordinasikan logistik seperti misalnya jadwal kerja, namun bagi kelompok kerja, upaya ini akan terbatas pada pengumpulan informasi bagi para pengambil keputusan di luar kelompok. Dengan demikian, kita dapat menyatakan bahwa tim kerja merupakan bagian dari kelompok kerja, tim dibangun untuk kebermanfaatan (simbiosis) pada interaksi antar anggota.
Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan. Oleh karena motivasi secara umum adalah berkaitan dengan upaya menuju setiap tujuan, kita akan... more
Motivasi didefinisikan sebagai proses yang menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai tujuan. Oleh karena motivasi secara umum adalah berkaitan dengan upaya menuju setiap tujuan, kita akan mempersempit fokus menjadi tujuan organisasi terhadap perilaku terkait pekerjaan. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu: 1. Fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), 2. Rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), 3. Sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), 4. Penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan 5. Aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan paling awal adalah urutan kebutuhan yang lebih rendah (lower-order need) sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan yang lebih tinggi (high-order need). Urutan kebutuhan yang lebih tinggi dipenuhi secara internal (di dalam diri seseorang), sedangkan urutan kebutuhan yang lebih rendah sebagian besar akan dipuaskan secara eksternal (dengan imbalan, misalnya gaji, kontrak sertifikat, dan kedudukan tetap). Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi harus meliputi baik emindahan maupun pemahaman makna. Fungsi... more
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi harus meliputi baik emindahan maupun pemahaman makna. Fungsi Komunikasi Komunikasi melakukan empat fungsi utama di dalam kelompok atau organisasi: pengendalian, motivasi, pernyataan emosional, dan informasi. Komunikasi berperan untuk mengendalikan perilaku anggota dalam berbagai cara. Organisasi memiliki otoritas hierarki dan panduan formal bagi para pekerja yang dipersyaratkan untuk diikuti. Ketika para pekerja mengomunikasikan pekerjaan ayang terkait dengan penyampaian keluhan, mengikuti deskripsi pekerjaan mereka, atau mematuhi kebijakan perusahaan, komunikasi melaksanakan fungsi pengendalian. Komunikasi membantu meningkatkan motivasi dengan menjelaskan kepada para pekerja mengenai apa yang harus mereka lakukan, seberapa baik dalam melakukannya, dan bagaimana mereka dapat meningkatkan kinerja mereka. Pembentukan tujuan, memberi umpan balik atas kemajuan, dan memberikan imbalan bagi perilaku yang diinginkan semuannya mendorong motivasi dan memerlukan komunikasi. Kelompok kerja merupakan sumber utama dari interaksi soasial bagi banyak pekerja. Komunikasi di dalam kelompok adalah mekanisme dasar para anggota yang memperlihatkan kepuasan dan frustasi. Oleh karena itu, komunikasi menyediakan pernyataan emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial. Fungis terakhir dari komunikasi adalah untuk memfasilitasi pengambilan keputusan. Komunikasi memerikan informasi yang diperlukan oleh para individu atau kelompok untuk mengambil keputusan dengan mengirimkan data yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pilihan.
Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti... more
Kepemimpinan Kepemimpinan adalah suatu kemampuan untuk memengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau tujuan yang ditetapkan. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. TEORI-TEORI dalam KEPEMIMPINAN 1. Teori Sifat Teori ini bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Atas dasar pemikiran tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh kemampuan pribadi pemimpin. Dan kemampuan pribadi yang dimaksud adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, perangai atau ciri-ciri di dalamnya. Ciri-ciri ideal yang perlu dimiliki pemimpin menurut Sondang P Siagian (1994:75-76) adalah:-pengetahuan umum yang luas, daya ingat yang kuat, rasionalitas, obyektivitas, pragmatisme, fleksibilitas, adaptabilitas, orientasi masa depan;-sifat inkuisitif, rasa tepat waktu, rasa kohesi yang tinggi, naluri relevansi, keteladanan, ketegasan, keberanian, sikap yang antisipatif, kesediaan menjadi pendengar yang baik, kapasitas integratif;-kemampuan untuk bertumbuh dan berkembang, analitik, menentukan skala prioritas, membedakan yang urgen dan yang penting, keterampilan mendidik, dan berkomunikasi secara efektif. Walaupun teori sifat memiliki berbagai kelemahan (antara lain : terlalu bersifat deskriptif, tidak selalu ada relevansi antara sifat yang dianggap unggul dengan efektivitas kepemimpinan) dan dianggap sebagai teori yang sudah kuno, namun apabila kita renungkan nilai-nilai moral dan akhlak yang terkandung didalamnya mengenai berbagai rumusan sifat, ciri atau perangai pemimpin; justru sangat diperlukan oleh kepemimpinan yang menerapkan prinsip keteladanan. 2. Teori Perilaku Dasar pemikiran teori ini adalah kepemimpinan merupakan perilaku seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku: a. konsiderasi dan struktur inisiasi
Kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang datang bersama-sama untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Kelompok dapat dibagi menjadi dua, antara lain:
Proposal penelitian yang disusun oleh peneliti merupakan hasil dari usaha yang terencana, terkelola, teliti, dan pada dasarnya meliputi hal berikut:
Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Metode... more
Metode penelitian kualitatif ini sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Metode penelitian kualitatif ini berisi tentang bahan prosedur dan strategi yang digunakan dalam riset, serta keputusan-keputusan yang dibuat tentang desain riset. Menurut Sutopo (2006: 9), metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis cara, yaitu teknik yang bersifat interaktif dan non-interaktif. Metode interaktif meliputi interview dan observasi berperanserta, sedangkan metode noninteraktif meliputi observasi takberperanserta, tehnik kuesioner, mencatat dokumen, dan partisipasi tidak berperan. Sedangkan Sugiyono (2008: 63) ada empat macam tehnik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan /triangulasi. 1. Wawancara Wawancara merupakan alat rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama (Sutopo 2006: 72). Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi (interviewer atau informan hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Sutopo 2006: 74). Jenis interview meliputi interview bebas, interview terpimpin, dan interview bebas terpimpin (Sugiyono, 2008: 233). Interview bebas, yaitu pewawancara bebas menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang dikumpulan. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluargaresponden) (Sugiyono, 2008: 227). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
Setelah mengidentifikasi variabel dan mengembangkan kerangka teoritis serta menyusun hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah mendesain penelitian sehingga data yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai pada solusi.... more
Setelah mengidentifikasi variabel dan mengembangkan kerangka teoritis serta menyusun hipotesis, maka langkah selanjutnya adalah mendesain penelitian sehingga data yang diperlukan dapat dikumpulkan dan dianalisis untuk sampai pada solusi. A. Tujuan Studi • Studi ekspolaratif (exploratory study) dilakukan jika tidak banyak yang diketahui mengenai situasi yang dihadapi atau tidak ada informasi yang tersedia mengenai bagaimana masalah atau isu penelitian yang mirip diselesaikan di masa lalu. Studi eksploratif dilakukan untuk memahami dengan lebih baik sifat masalah, ketika sejumlah fakta diketahui, tetapi diperlukan lebih banyak informasi untuk menyusun kerangka teoretis yang kukuh. • Studi deskriptif (descriptive study) dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Tujuannya adalah memberikan sebuah riwayat atau untuk menggambarkan aspek-aspek yang relevan dengan fenomena perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, atau lainnya kepada peneliti. • Pengujian hipotesis (hypothesis testing) dilakukan untuk menguji apakah pernyataan jika-maka yang dihasilkan dari kerangka teoretis benar adanya ketika dihadapkan pada penyelidikan yang ketat. B. Jenis Investigasi Manajer harus menentukan apakah yang diperlukan adalah studi kausal (causal study) atau korelasional (correlational) untuk menemukan jawaban atas persoalan yang dihadapi. Studi di mana peneliti ingin menemukan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi kausal (causal study) dan jika peneliti berminat untuk menemukan variabel penting yang berkaitan dengan masalah, studi tersebut disebut studi korelasional (correlational study). Sebagai contoh dapat diperhatikan dalam pernyataan berikut:
Telaah literatur adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin... more
Telaah literatur adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang ingin diteliti. Telaah literatur berisi ulasan, rangkuman, dan pemikiran penulis tentang beberapa sumber pustaka (artikel, buku, slide, informasi dari internet, dll) tentang topik yang dibahas. Telaah literature yang baik harus bersifat relevan, mutakhir, dan memadai. Dapat di katakan bahwa, telaah literature adalah suatu cara penting dalam mengembangkan masalah penetilian melalui uraian teori yang didapat baik dari sumber primer maupun sumber sekunder.
Penelitian merupakan proses penemuan solusi secara sistematis, logis dan obyektif terhadap suatu masalah spesifik berdasarkan data yang dikumpulkan untuk itu. Masalah penelitian harus spesifik, oleh karena itu terdapat pembidangan masalah... more
Penelitian merupakan proses penemuan solusi secara sistematis, logis dan obyektif terhadap suatu masalah spesifik berdasarkan data yang dikumpulkan untuk itu. Masalah penelitian harus spesifik, oleh karena itu terdapat pembidangan masalah dalam penelitian. Sedangkan, Metodologi penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
Objek yang dapat diukur secara fisik dengan sejumlah instrument standar bukan merupakan masalah pengukuran. Tetapi, ketika memasuki dunia perasaan, sikap dan persepsi subjektif manusia, pengukuran faktor atau variabel tersebut menjadi... more
Objek yang dapat diukur secara fisik dengan sejumlah instrument standar bukan merupakan masalah pengukuran. Tetapi, ketika memasuki dunia perasaan, sikap dan persepsi subjektif manusia, pengukuran faktor atau variabel tersebut menjadi sulit. Ada setidaknya dua jenis variabel: yang satu bisa diukur secara objektif dan tepat; yang lain lebih samar-samar dan tidak dapat diukur secara akurat karena sifatnya yang subjektif. Ada cara-cara untuk menelusuri perasaan dan persepsi subjektif individu, salah satu tekniknya adalah mereduksi ide-ide abstrak atau konsep menjadi perilaku dan karakteristik yang dapat diamati. Reduksi dari konsep abstrak untuk membuatnya bisa diukur dalam cara tertentu disebut mengoperasionalkan konsep. B. Definisi Opresional Dimensi dan Elemen Mengoprasionalkan, atau secara operasional mendefinisikan sebuah konsep untuk membuatnya bisa diukur, dilakukan dengan melihat pada dimensi perilaku, aspek, atau sifat yang ditunjukkan oleh konsep. Lalu kemudian diterjemahkan kedalam elemen yang dapat diamati dan diukur sehingga menghasilkan suatu indeks pengukuran konsep. Orang lain bisa menggunakan ukuran yang serupa, sehingga memungkinkan pengulangan atau peniruan (replicability). Tetapi, perlu disadari bahwa semua definisi operasional sangat mungkin (1) meniadakan beberapa dimensi dan elemen penting yang terjadi karena kelalaian mengenali atau mengonsepkannya, dan (2) menyertakan beberapa segi yang tidak relevan, yang secara keliru dianggap relevan. Mendefinisikan konsep secara operasional adalah cara terbaik untuk mengukurnya. Tetapi, benar-benar mengobservasi dan memperhitungkan seluruh prilaku individu dalam cara tertentu, bahkan jika hal tersebut cukup praktis, akan selalu sulit dilakukan dan memakan waktu. Jadi, daripada benar-benar mengobservasi perilaku individu, kita bisa meminta mereka menceritakan pola perilaku mereka sendiri dengan mengajukan pertanyaan yang tepat yang bisa direspon pada sekala tertentu yang telah disusun. Menilustrasikan cara yang mungkin untuk mengukur variabel terkait dengan wilayah subjektif dari sikap, perasaan dan persepsi orang dengan pertama-tama mendefinisikan konsep secara operasional. Definisi operasional disusun dengan mereduksi konsep dari level abstraksi, dengan menguraikannya kedalam dimensi dan elemen. Dengan menentukan perilaku yang berhubungan dengan sebuah konsep, kita dapat mengukur variabel. Tentu saja, pertanyaan akan mengundang respon pada beberapa skala yang dilekatkan padanya (seperti " sangat sedikit " atau " sangat banyak "). C. Apa yang Bukan Definisi Oprerasional Sama pentingnya dengan memahami apa yang dimaksud dengan definisi operasional, adalah mengingat apa yang bukan. Definisi operasional tidak menjelaskan korelasi konsep. Jelas bahwa mendefinisikan sebuah konsep secara operasional tidak meliputi penguraian alasan, latar belakang, konsekuensi, atau korelasi konsep. Sampai tingkat tertentu, hal tersebut menjelaskan karakteristik yang dapat diamati dalam rangka mengukur konsep. Adalah penting untuk
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengambilan data dilakukan... more
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengambilan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2013: 1). Dalam penelitian kuantitatif, peneliti menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti, sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti menjadi instrumen. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument. Untuk dapat menjadi instrumen maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna. Selain itu dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan analisis data untuk membangun hipotesis bukan menguji hipotesis (Sugiyono, 2013: 2). Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif. Menurut Djunaidi Ghony (25, 2012) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara kuatifikasi. Penelitian kualitatif dapat menunjukkan kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsional organisasi, pergerakan sosial, dan hubungan kekerabatan. Penelitian kualitatif dieksplorasi dan diperdalam dari fenomena sosial atau lingkungan sosial yang terdiri atas perilaku, kejadian, tempat, dan waktu. Latar sosial tersebut digambarkan sedemikian rupa sehingga dalam melakukan penelitian kualitatif mengembangkan pertanyaan dasar: apa dan bagaimana kejadian itu terjadi, siapa yang terlibat, dan dimana tempat kejadiannya, Djunaidi Ghony (25:2012). Bogdan dan Taylor mendefinisikan " metodologi kualitatif " sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. B. KAPAN METODE PENELITIAN KUALITATIF DIGUNAKAN Metode penelitian kualitatif akan cocok dan tepat digunakan untuk meneliti hal-hal sebagai berikut. 1. Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap. Kondisi semacam itu cocok diteliti dengan metode kualitatif, karena penelitian kualitatif akan langsung masuk ke objek sasaran, melakukan penjelajahan dengan grand tour question sehingga masalah akan dapat ditemukan dengan jelas. Melalui penelitian model ini, penelitian akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek.

And 44 more