Papers by Safrullah Amir
Pendahuluan: Stres oksidatif yang terjadi akibat ketidakseimbangan proses oksidatifdalam tubuh te... more Pendahuluan: Stres oksidatif yang terjadi akibat ketidakseimbangan proses oksidatifdalam tubuh telah diketahui berhubungan dengan berbagai risiko gangguan kesehatan. Stresoksidatif dapat dicegah dengan konsumsi antioksidan. Salah satu pangan yang potensialsebagai sumber antioksidan alami adalah jewawut, tetapi pemanfaatan dan pengembanganjewawut di masyarakat masih kurang banyak dilakukan. Tujuan: Mengidentifikasi senyawafitokimia dan aktivitas antioksidan cookies berbasis tepung jewawut (Foxtail millet) sebagaipangan fungsional. Bahan dan Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif observatif.Dalam penelitian ini digunakan satu formula produk, yaitu formula terpilih cookies berbasistepung jewawut yang sebelumnya telah diuji organoleptik (hedonik). Penelitian ini diawalidengan identifikasi kandungan fitokimia meliputi pemeriksaan alkaloid, fenolik, triterpenoid,steroid, flavonoid, dan tanin. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antioksidan denganmetode pengujian menggunakan ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Pendahuluan: Stres oksidatif yang terjadi akibat ketidakseimbangan proses oksidatifdalam tubuh te... more Pendahuluan: Stres oksidatif yang terjadi akibat ketidakseimbangan proses oksidatifdalam tubuh telah diketahui berhubungan dengan berbagai risiko gangguan kesehatan. Stresoksidatif dapat dicegah dengan konsumsi antioksidan. Salah satu pangan yang potensialsebagai sumber antioksidan alami adalah jewawut, tetapi pemanfaatan dan pengembanganjewawut di masyarakat masih kurang banyak dilakukan. Tujuan: Mengidentifikasi senyawafitokimia dan aktivitas antioksidan cookies berbasis tepung jewawut (Foxtail millet) sebagaipangan fungsional. Bahan dan Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif observatif.Dalam penelitian ini digunakan satu formula produk, yaitu formula terpilih cookies berbasistepung jewawut yang sebelumnya telah diuji organoleptik (hedonik). Penelitian ini diawalidengan identifikasi kandungan fitokimia meliputi pemeriksaan alkaloid, fenolik, triterpenoid,steroid, flavonoid, dan tanin. Selanjutnya dilakukan pengujian aktivitas antioksidan denganmetode pengujian menggunakan ...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Latar Belakang: Ibu hamil merupakan kelompok paling rentan terhadap anemia. Defisiensi zat besi m... more Latar Belakang: Ibu hamil merupakan kelompok paling rentan terhadap anemia. Defisiensi zat besi menjadi penyebab utama terjadinya anemia. Bioavailabilitas zat besi tidak hanya ditentukan oleh jumlah asupan, tetapi juga interaksi yang terjadi selama proses metabolisme. Interaksi dalam proses penyerapan zat besi melibatkan enhancer dan inhibitor zat besi. Tujuan: Mengetahui konsumsi zat besi, enhancer zat besi, dan inhibitor zat besi pada ibu hamil di Indonesia. Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional menggunakan data sekunder Studi Diet Total (SDT) tahun 2014. Sebanyak 644 ibu hamil yang berpartisipasi dalam SDT yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dinilai tingkat konsumsinya. Survei konsumsi berupa hasil food recall 24 jam diolah menggunakan Software Nutrisurvey dan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) untuk menggambarkan konsumsi zat besi, enhancer zat besi, dan inhibitor zat besi. Identifikasi enhancer dan inhibitor zat besi juga dilakukan...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 2018
Background: Pregnant women are the group most vulnerable to iron deficiency anemia. This occurs a... more Background: Pregnant women are the group most vulnerable to iron deficiency anemia. This occurs as a consequence of a significantly increased demand for iron intake during pregnancy. The efforts of pregnant women to compensate for the increased need of iron depend on various sociodemographic characteristics.Objective: To analyze the relationship between sociodemographic characteristics and iron consumption of pregnant women in Indonesia.Method: This research is observational study design with cross-sectional approach using secondary data of the Total Dietary Study (SDT) year 2014. A total of 644 pregnant women inform the SDT study who met our inclusion and exclusion criteria were assessed for their level of consumption using 24-hour dietary recall method. Data were then processed using Nutrisurvey software and Indonesian Food Composition Table (TKPI) to estimate the consumption of iron. Analysis was conducted using Mann-Whitney and Kruskal-Wallis tests by including various social de...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 2022
BACKGROUND: Stunting is a condition in which the occurrence of failure to thrive in children as a... more BACKGROUND: Stunting is a condition in which the occurrence of failure to thrive in children as a result of chronic malnutrition so that the child is too short for his age. The prevalence of stunting in children under five in Indonesia is higher than the prevalence of stunting in the world. One of the impacts of stunting is the occurrence of developmental barriers, where if this is not prevented it will have an impact on the less than optimal performance of children in school and the long-term impact can be a decrease in the quality of human resources. AIM: This study aims to systematically identify stunting prevention and control programs to reduce the prevalence of stunting. METHODS: The method used in this study is the Systematic Review (SR). SR is a method that identifies, assesses, and interprets findings on a research topic to answer predetermined research questions. The keywords used to search for articles on electronic databases are ProQuest, Scinapse, PubMed, and Google Sea...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Dalam pelayana... more Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang mempunyai intesitas dan interaksi paling banyak hendaknya mampu memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien secara holistik dengan mengintegrasikan aspek biologis (fisiologis), psikologis, sosiologis, kultural, dan spiritual. Penelitian ini dikembangkan untuk mengobservasi implementasi model keperawatan spiritual di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian adalah perawat yang bekerja di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar. Berdasarkan batasan populasi terjangkau yang ditetapkan, sebanyak 9 informan yang terdiri atas kepala perawat, kepala ruangan, perawat pelaksana, dan ustadz diobservasi dengan menggunakan teknik wawancara...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Berita Kedokteran Masyarakat, 2018
Latar belakang: Hipertensi menjadi masalah kesehatan yang risikonya linear dengan pertambahan usi... more Latar belakang: Hipertensi menjadi masalah kesehatan yang risikonya linear dengan pertambahan usia. Kenaikan tekanan pada dinding arteri hingga nilai ekstrim berpotensi memicu berbagai komplikasi kardiovaskular. Tingkat konsumsi natrium dan kalium menunjukkan asosiasi yang cukup berarti dengan kejadian hipertensi. Keduanya menunjukkan efek antagonis dalam menentukan kekuatan dinding arteri menahan laju aliran darah. Tujuan: Penelitian ini dikembangkan untuk mengobservasi korelasi antara konsumsi natrium dan kalium dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini merupakan individu berusia ≥ 30 tahun yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Paccerakkang. Sebanyak 78 responden diikutsertakan dalam penelitian ini dengan teknik penarikan secara accidental sampling. Tingkat konsumsi diobservasi menggunakan instrumen penelitian...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Keperawatan Indonesia, 2018
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Current Research in Nutrition and Food Science Journal, 2021
Rice Bran Oil (RBO) is an abundant food source in Indonesia. RBO contains high levels of monounsa... more Rice Bran Oil (RBO) is an abundant food source in Indonesia. RBO contains high levels of monounsaturated fatty acids and rich in antioxidants. However, clinical trials on this material are still very limited. This research aims to assess the differences of effect of rice bran oil (RBO) and olive oil (OO) on lipid profile alteration of hypercholesterolemia junior high school teachers. This study used a quasi-experimental method with a non-randomized pre-test and post-test design. A total of 28 junior high school teachers in the Tamalanrea District of Makassar City who experienced hypercholesterolemia were recruited in this study and were divided into 2 groups. The two groups were at different research locations and received different interventions. The intervention group was given rice bran oil (30 ml/day) while the control group was given olive oil (30 ml/day) for 30 days. The pair t test was used to determine the difference in lipid profile before and after giving RBO and OO. The a...
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Minat Gizi Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Dec 2015
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Minat Gizi Kesehatan, Universitas Gadjah Mada, Apr 2016
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Indonesian Journal of Medicine and Health, 2018
Introduction: Prenatal care has known as the way to identify mothers at risk of delivering a pret... more Introduction: Prenatal care has known as the way to identify mothers at risk of delivering a preterm with provide the health aspect interventions. In Indonesia, at least four antenatal visits are recommended during pregnancy. However, these services have been underutilized and the number of Low Birth Weight (LBW) have increased. Almost 2-27% of all prenatal death is caused by prematurity with LBW. The purpose of this study was to identify the relationship between LBW and prenatal care services in Indonesia. Method: This study used Indonesian Family Life Survey (IFLS) 5 year 2014 data by RAND Labor & Population. The number of respondent were 6,259 from 50,148 individuals who have interviewed in this survey. Respondents were the women who have pregnancy ended after 2008 and ever have a pregnancy checkup/prenatal care. Prenatal care services in Indonesia consist of weight and height measurement, blood pressure, Haemoglobin test, height fetal and fetal heartbeat, internal examination, measurement of hips, iron pills and Tetanus Toxoid (TT) Injection services. Result: Prevalence of Low Birth Weight was 8,47%. There was no correlation between number of low birth weight and number of visits pregnancy care in the first and second semester, but significant correlation in third semester. Based on prenatal care services, number of iron pills received was associated (OR = 1.34, 95% CI= 1.12-1.61) and weight measurement (OR 1.29, 95%CI = 1.09-1.53) with LBW. Conclusion: The findings of this study showed that weight measurement services and number of iron pills received in prenatal care services were related in number of LBW in Indonesia.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
The Journal of Indonesian Community Nutrition, 2018
Eggs contain complete nutrients and are widely consumed by the people of Indonesia. However, the ... more Eggs contain complete nutrients and are widely consumed by the people of Indonesia. However, the eggs have short period of storage so preservation efforts are needed to extend the storage period. Preservation of eggs through salting process can cause protein denaturation and increased sodium levels significantly. This study aims to determine the effect of salt concentration and long time storage on protein and NaCl content in salted eggs. This research is experimental study with one group pretest-posttest design. There were nine salted egg formulations derived from combination of salt concentration and long time storage. Salt concentration used in this study were 100 gr, 150 gr, and 200 gr. While the storage period was set for 3 days, 5 days, and 7 days. Analysis
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Hospital Majapahit Journal, Feb 23, 2018
The spiritual aspect must be considered in the care process because it directly affects the patie... more The spiritual aspect must be considered in the care process because it directly affects the patient's healing quality. This study was developed to study the application of spiritual nursing care model in hospital. This research uses qualitative method through analytical descriptive approach. A total of 9 informants recruited by purposive sampling in this study consisting of head nurse, nurse, and muslim clergy. In-depth interview results in verbatim form tested for reliability and validity using triangulation technique. The results indicate that the process of spiritual nursing care at Faisal Islamic Hospital has adopted 5 stages which include spiritual assessment, spiritual diagnosis, spiritual planning, spiritual implementation, and spiritual evaluation. Nevertheless, the application of the spiritual service model in the hospital has not been optimal. A. PENDAHULUAN Asuhan keperawatan yang diberikan perawat tidak bisa lepas dari aspek spiritual yang merupakan bagian integral perawat dengan klien. Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia. Apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan Tuhan pun semakin dekat, mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali Sang Pencipta. Dalam pelayanan kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi kebutuhan spiritual (Hamid, 2008). Penting bagi perawat untuk memahami konsep yang mendasari kesehatan spiritual. Spiritualitas merupakan suatu konsep yang unik pada masing-masing individu yang akhir-akhir ini banyak dipertimbangkan dalam proses perawatan. Hal inididasari asumsi bahwa aspek spiritualberkontribusi dalam menentukan kebahagiaan hidup seseorang. Dengan demikian, perawat juga perlu memahami keterkaitandimensi fisik, psikologis, dan kebudayaan dengan aspek spiritual dalam upaya perbaikan kualitas hidup pasien (Hidayat, 2004). Perawat sebagai tenaga kesehatan yang profesional mempunyai intesitas dan interaksi paling banyak dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap pasien. Kualitas perawatan yang diberikan ditunjukkan dengan komprehensivitas asuhan keperawatan yang diberikan yang secara holistik telah memasukkan aspek biologi, psikologi, sosial, dan spiritual. Hal ini berarti dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga, individu, dan masyarakat, perawat tidak hanya berperan dalam memenuhi aspek biologis atau penyakit saja, tetapi juga harus memenuhi aspek psikologi, sosial dan spiritual (Gaffar, 1999). Perawat sebagai orang pertama yang secara konsisten selama 24 jam menjalin kontak dengan pasien, berperan dalam memberikan pemenuhan kebutuhan spiritual bagi pasien. Salah satu implementasi atau pelaksanaan dari perawatan spiritual adalah dengan
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Jurnal Keperawatan Indonesia, Mar 2018
Are Knowledge and Attitude Being Main Contributors in Shaping Behavior of Pad Use among Female Ad... more Are Knowledge and Attitude Being Main Contributors in Shaping Behavior of Pad Use among Female Adolescents in Rural Pangkep District? Inappropriate use of pads may lead to various reproductive health problems. Behavior of pad use is initiated by knowledge and attitude domain. Female adolescents are the most vulnerable group in which there is a tendency to develop negative stigma against menstruation so that impact on lack of exposure to the menstrual hygiene information. The type of research used was analytic observational with cross-sectional design. Location and sample of the study were determined purposively by taking all students of SMPN 2 Tondong Tallasa who have experienced menstruation. This study found that most of female adolescents had poor knowledge, attitudes, and behaviors in pad use. Other findings in this study showed there was difference in behavior of pad use in female adolescents according to knowledge and attitude. Nevertheless, there was no significance of knowledge and attitude in the behavior of pad use on respondents (p-value>0,05). Conclusions in this study found that knowledge and attitudes do not show association with behavior of pad use in female adolescents in rural area. In the next study, it is expected to include other contributory variables by involving larger sample size. Abstrak Penggunaan pembalut yang kurang tepat dapat berimplikasi pada terjadinya berbagai masalah kesehatan reproduksi. Perilaku penggunaan pembalut diinisiasi oleh domain pengetahuan dan sikap. Remaja putri merupakan kelompok paling rentan dimana terdapat kecenderungan mengembangkan stigma negatif terhadap menstruasi sehingga berimbas pada kekurangterpaparan terhadap informasi higienitas menstruasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Pemilihan lokasi dan sampel penelitian ditentukan secara purposive dengan memasukkan seluruh siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Tondong Tallasa yang telah mengalami menstruasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja putri memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku penggunaan pembalut yang kurang. Temuan lain dalam penelitian ini mengindikasikan adanya perbedaan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri menurut pengetahuan dan sikap. Meskipun demikian, tidak ditemukan adanya signifikansi pengetahuan dan sikap dalam perilaku penggunaan pembalut pada responden (p-value>0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tidak menunjukkan asosiasi dengan perilaku penggunaan pembalut pada remaja putri di daerah pedesaan. Pada penelitian berikutnya diharapkan menyertakan variabel kontributor yang lain dengan melibatkan jumlah sampel yang lebih besar. Pendahuluan Menstruasi atau haid adalah suatu keadaan yang lazim dialami oleh setiap perempuan yang berada dalam masa reproduksi. Hal tersebut ditandai dengan timbulnya noda berupa darah kotor yang keluar dari mulut vagina (Rahayu, 2010). Peristiwa ini akan dialami oleh
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Books by Safrullah Amir
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Bentang Pustaka, 2018
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Conference Presentations by Safrullah Amir
Prosiding pada 3rd Public Health Symposium UGM, 2018
ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi menjadi masalah kesehatan yang risikonya linear dengan pertamb... more ABSTRAK Latar Belakang: Hipertensi menjadi masalah kesehatan yang risikonya linear dengan pertambahan usia. Kenaikan tekanan pada dinding arteri hingga nilai ekstrim berpotensi memicu berbagai komplikasi kardiovaskular. Tingkat konsumsi natrium dan kalium menunjukkan asosiasi yang cukup berarti dengan kejadian hipertensi. Keduanya menunjukkan efek antagonis dalam menentukan kekuatan dinding arteri menahan laju aliran darah. Tujuan: Penelitian ini dikembangkan untuk mengobservasi korelasi antara konsumsi natrium dan kalium dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Paccerakkang Kota Makassar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini merupakan individu berusia ≥ 30 tahun yang melakukan kunjungan ke Puskesmas Paccerakkang. Sebanyak 78 responden diikutsertakan dalam penelitian ini dengan teknik penarikan secara accidental sampling. Tingkat konsumsi diobservasi menggunakan instrumen penelitian berupa food recall untuk menggambarkan asupan natrium dan Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk menggambarkan asupan kalium. Analisis bivariat dilakukan untuk memahami hubungan konsumsi garam mineral dengan kejadian hipertensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan beban hipertensi pada populasi target mencapai 51,3%. Konversi hasil survei konsumsi mengindikasikan masih adanya responden sebanyak 39,7% yang mengonsumsi natrium melebihi batas aman yang direkomendasikan. Namun, tingkat konsumsi natrium yang tinggi masih dapat diimbangi dengan konsumsi kalium yang cukup dengan persentase mencapai 65,4%. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya korelasi yang berarti antara pola konsumsi natrium dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Paccerakkang Makassar (p-value=0,018), berbeda dengan konsumsi kalium yang tidak mencapai level signifikansi dengan kejadian hipertensi (p-value=0,133). Kesimpulan: Hanya konsumsi natrium yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Paccerakkang Makassar. Sementara konsumsi kalium meskipun menunjukkan adanya perbedaan, namun tidak menemui kemaknaan yang berarti.
Bookmarks Related papers MentionsView impact
Uploads
Papers by Safrullah Amir
Books by Safrullah Amir
Conference Presentations by Safrullah Amir
Tujuan: Mengetahui konsumsi zat besi, enhancer zat besi, dan inhibitor zat besi pada ibu hamil di Indonesia.
Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional menggunakan data sekunder Studi Diet Total (SDT) tahun 2014. Sebanyak 644 ibu hamil yang berpartisipasi dalam SDT yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dinilai tingkat konsumsinya. Survei konsumsi berupa hasil food recall 24 jam diolah menggunakan Software Nutrisurvey dan Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) untuk menggambarkan konsumsi zat besi, enhancer zat besi, dan inhibitor zat besi. Identifikasi enhancer dan inhibitor zat besi juga dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan foodlist. Analisis dilanjutkan menggunakan statistik dengan menyertakan berbagai karakteristik pada ibu hamil.
Hasil: Hasil penelitian ini menemukan bahwa karakteristik sosial demografi ibu hamil berkorelasi dengan konsumsi zat besi, enhancer zat besi, dan inhibitor zat besi. Pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, dan tempat tinggal berhubungan secara signifikan dengan konsumsi zat besi pada ibu hamil (p-value<0,05). Asam malat dan asam tartrat merupakan enhancer zat besi yang paling terkait dengan karakteristik sosial demografi ibu hamil. Sementara untuk inhibitor zat besi, sebagian besar karakteristik sosial demografi ibu hamil berhubungan dengan konsumsi kalsium, serat, dan pektin. Dalam penelitian ini, tidak ditemukan adanya keterkaitan antara kepunyaan balita dengan konsumsi zat besi, enhancer zat besi, dan inhibitor zat besi pada ibu hamil (p-value>0,05).
Kesimpulan: Faktor paling dominan yang berasosiasi dengan konsumsi zat besi, enhancer zat besi, dan inhibitor zat besi pada ibu hamil di Indonesia adalah status ekonomi, tingkat pendidikan, dan tempat tinggal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan kandungan protein dan kadar garam NaCl pada proses pengolahan hingga periode penyimpanan telur asin. Perubahan yang terjadi dikaitkan dengan pengaruh konsentrasi garam yang berbeda dalam proses pengolahan dan lama masa simpan telur asin setelah proses pengasinan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain one group pretest-posttest design. Penelitian ini menggunakan tiga formulasi telur asin dengan masa simpan masing-masing formula selama 3 hari, 5 hari, dan 7 hari. Penelitian dilakukan pada lima tahap analisis kandungan protein dan kadar garam NaCl secara duplo.
Hasil penelitian menunjukkan proses pengolahan dan penyimpanan menyebabkan penurunan kadar protein Pada formula A 25,58%, Formula B 30,62%, dan Formula C 28,04%. Sementara kadar garam NaCl pada tiap formula mengalami peningkatan. Pada Formula A meningkat 2,23%, Formula B 2,27%, dan Formula C meningkat hingga 2,65%. Formula A pada masa simpan 3 hari merupakan formula yang paling rendah tingkat denaturasi proteinnya dan kadar garam NaCl-nya relatif masih terkendali.
Penelitian ini merekomendasikan kepada masyarakat agar mengolah telur asin dengan konsentrasi garam 100 gram dengan masa simpan yang tidak terlalu lama. Selain itu, diharapkan kepada praktisi kesehatan atau peneliti yang lain agar menciptakan inovasi baru dalam proses pengolahan telur asin yang dapat mempertahankan dan mengontrol kandungan zat gizi serta meminimalisir kontaminasi mikroba.